P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK"

Transkripsi

1

2 P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ISBN PENANGGUNG JAWAB Wahyu H. Piarah KETUA EDITOR Muhammad Ramli DEWAN EDITOR Slamet Tri Sutomo (Teknik Arsitektur), Syukri Himran (Teknik Mesin), Muhammad Tola (Teknik Elektro), Herman Parung (Teknik Sipil), A.M Imran (Teknik Geologi), Ganding Sitepu (Teknik Perkapalan) EDITOR PELAKSANA Baharuddin (Teknik Perkapalan), M. Rusydi Alwi (Teknik Perkapalan), Rafiuddin Syam (Teknik Elektro), A. Arwin Amiruddin (Teknik Sipil) Muh. Anshar (Teknik Elektro), Baharuddin (Teknik Arsitektur) PEMBANTU UMUM Suprihadi, Susanti, Rosmawati Y, Robert Ratuan, Murniati Abdullah PENERBIT Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ALAMAT EDITOR Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, Telp: (0411) , Fax: (0411) phpftuh@yahoo.com Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik (PHPFT) terbit berkala setiap akhir tahun yang Memuat hasil penelitian atau pemikiran konseptual dalam bidang; Teknik Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Geologi, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan dan Teknik Sipil yang didanai dari anggaran DIPA Fakultas Teknik Unhas

3

4 PENGANTAR EDITOR Yang terhormat, Rekan-Rekan Pembaca dan Pemerhati Prosiding PHPFT. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Prosiding PHPFT dapat hadir kembali di Volume 5 pada penghujungg tahun 2011 ini. Hal ini dapat diwujudkan berkat kerjasama yang baik dari segenap pihak yang telah terlibat dalam memberikan konstribusi positif bagi kelangsungan penerbitan prosiding yang kita cintai ini. Sebagaimana biasanya, artikel yang dimuat dalam Prosiding PHPFT ini telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan bidang ilmu baik jurusan maupun program studi masing-masing yang ada dalam lingkup Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Kelompok atau group yang dimaksud meliputi; Group Teknik Arsitektur, Group Teknik Elektro, Group Teknik Geologi, Group Teknik Mesin, Group Teknik Perkapalan, dan Group Teknik Sipil. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk memudahkan para pembaca sekalian ketika hendak mencari artikel yang terkait atau menemukan artikel yang sesuai bidang keilmuan masing-masing. Total keseluruhan artikel yang berhasil dipublikasikan pada edisi kali ini sebanyak 83 buah atau telah mengalami kenaikan sebanyak 230% dibanding pada volume I tahun 2007 lalu yang hanya berisi 36 buah artikel. Tentu saja jumlah sebanyak ini dapat dicapai berkat kerjasama yang baik dari segenap penulis, untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami mewakili tim editor menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya atas sumbangsih artikel yang telah diberikan. Sebagai penutup, Kami menyadari bahwa meskipun telah melalui proses editing terhadap format penulisan, masih tetap saja akan ada kesalahan-kesalahan kecil didalamnya, untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan cetak yang terdapat dalam prosiding edisi kali ini. Harapan kami semoga prosiding ini tetap dapat menjadi salah satu alternatif sumber referensi di bidang teknologi serta dapat menjadi inspirator bagi lahirnya riset- riset baru di masa yang akan datang. Ketua Tim Editor, Dr. Ir. Muhammad Ramli, MT Volume 5 : Desember 2011 PHPFT ii ISBN :

5 SAMB BUTAN DEKAN FAKULTAS TEKN NIK Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penerbitan Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik (PHPFT) telah memasuki volume penerbitan yang ke 5 kalinya di tahun 2011 ini. Sebagaimana diketahui bersama bahwa, kegiatan penelitian merupakan salah satu tonggak dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan secara penuh dan konsisten karena merupakan jembatan yang dapat menghubungkann dunia kampus dengan dunia luar kampus termasuk dunia industri. Untuk menjamin adanyaa konsistensi hubungan tersebut maka seyogyanyaa hasil penelitian tidak hanya tersimpan sebagai laporan akhir tetapi dilanjutkan dengan publikasi ilmiah sehingga terbuka peluang untuk disempurnakan atau diaplikasikan kepada masyarakat. Berdasarkan keinginan tersebut maka pihak fakultas memandang perlu untuk menerbitkan prosiding yang memuat hasil-hasil penelitian dosen Fakultas Teknik secara periodik pada setiap tahunnya. Kami menyadari bahwa penerbitan kali ini masih mempunyai beberapa kelemahan dan kekurangan, namun dengan kerja keras, kerja sama dan semangat pengabdian yang tinggi dari; pengelola, dosen dan karyawan Fakultas Teknik, penerbitan prosiding dapat berjalan sebagaimana visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam edisi ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi tercapainya tujuan yang kita inginkan bersama. Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar Dr-Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MS.ME Volume 5 : Desember 2011 PHPFT iii ISBN :

6 DAFTAR ISI Pengantar Editor Sambutan Dekan Fakultas Teknik Daftar Isi ii iii iv GROUP TOPIK TEKNIK ARSITEKTUR A. Effendy Rauf A. Pananrangi AS Mewujudkan Ruang Hunian yang Manusiawi pada Rumah Susun Sewa (Study Kasus pada Rumah Susun Sewa di Desa Lette & Kecamatan Mariso) TA1-1/6 Abdul Rachman Rasyid Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kabupaten Takalar TA2-1/10 Baharuddin Pengaruh Bukaan Jendela terhadap Penetrasi Cahaya Alami dan TA3-1/8 Muh. Taufik Ishak Radiasi Matahari dalam Ruangan Aplikasi Simulasi Komputer dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baharuddin TA4-1/6 Pencahayaan Alami Bangunan Ekspresi Keruangan Melalui Konsep Pendekatan Sosial Budaya Imriyanti Masyarakat pada Kawasan BWK A Kota Makassar (Study Kasus; TA5-1/8 Rahmi Amin Ishak Kecamatan Wajo Kota Makassar) Marly Valenti Patandianan Zenaide Toban Moh. Mochsin Sir Imriyanti Rahmi Amin Ishak Muhammad Fathien Azmy Triyatni Martosenjoyo Muhammad Syavir Latief Muhammad Fathien Azmy Ria Wikantiri Venni Veronica Marwah M. Samsuddin Amin Nurmaida Amri Shirly Wunas Syarif Beddu Yusni Mustari Dahri Kuddu Isfa Sastrawati Louis Santoso Syahriana Syam Moh. Mochsin Sir GROUP TOPIK TEKNIK ELEKTRO Identifikasi Pengembangan Permukiman Nelayan oleh Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pemenuhan Utilitas Lingkungan Permukiman Perdesaan di Dusun Giring-Giring Desa Kalase rena Kec. Bontonompo Kab. Gowa Pemanfaatan Jembatan Penyeberangan Orang di Kota Makassar Pengaruh Pemanfaatan Landasan Pacu Baru Bandar Udara Sultan Hasanuddin terhadap Permukiman Disekitarnya Faktor Penentu Orientasi Rumah di Permukiman Nelayan Dusun Salarang Kabupaten Maros Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kompleks Perumahan Bumi Permata Sudiang Kota Makassar Pengembangan Konsep Multi Fungsi Lahan di Kawasan Sub- Urban Makassar Bantaran Sungai Sebagai Konservasi Lansekap Alami Studi Kasus: Bantaran Sungai Tallo Makassar Ketersediaan Evaluasi Optimalisasi Pemanfaatan Terminal Angkutan Penumpang Umum (Studi Kasus Terminal Daya di Makassar) Perubahan Guna Lahan di Suburban Selatan Kota Makassar Partisipasi Komunitas dalam Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional Kerajinan Songkorecca Giring Desa Kalase rena Kec. Bontonompo Kab. Gowa TA6-1/8 TA7-1/6 TA8-1/6 TA9-1/6 TA10-1/6 TA11-1/8 TA12-1/10 TA13-1/8 TA14-1/6 TA15-1/8 TA16-1/8 A. Ejah Umraeni Salam Cristophorus Yohannes Pengukur Tinggi Badan dengan Detektor Ultrasonik TE1-1/8 Ansar Suyuti Sistem Pemantau Emisi pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel TE2-1/8 Elly Warni Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Adi Wahyudi P Sirkulasi pada Perpustakaan TE3-1/6 Gassing Analisis Kegagalan dan Kemampuan Pembebanan Transformator Distribusi TE4-1/10 Ikhlas Kitta Pendeteksian Gangguan pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Berbasis PSCAD dan Jaringan Saraf Tiruan (JST) TE5-1/8 Merna Baharuddin Metode Rotating Source untuk Mengukur Karakteristik Polarisasi Antena Mikrostrip Polarisasi Circular TE6-1/8 Novy Nur Rahmilllah Ayu M. Hasniaty Sri Mawar Said Rachmat Santosa Perancangan Automatic Dimmer Lamp Feasibility Study on Solar Energy System Integrated to Sultrabar System ( Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terintegrasi ke Sistem Sultrabar) TE7-1/8 TE8-1/6 Volume 5 : Desember 2011 PHPFT ISBN : iv

7 GROUP TOPIK TEKNIK ELEKTRO (Lanjutan) Syafruddin Syarif Perencanaan Sistem Informasi Perpustakaan Jurusan Elektro Zulfajri B.Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar TE9-1/10 Dynamic and Steady State Simulation of Doubly Fed Induction Tajuddin Waris Generator (DFIG) on Variable Speed Constant Frequency (VSCF) B.M Diah Power Generation TE10-1/8 Zaenab Muslimin Pelepasan Beban Otomatis menggunakan Logika Fuzzy pada Indrabayu Sistem Tenaga Listrik Sulselrabar TE11-1/12 Indra Jaya Mansyur Unified Power Flow Controller (UPFC): Konsep dan Model Dalam Kajian Teoritis TE12-1/6 Andani & Subaer Kanata Perancangan Miniatur Industri Semen TE13-1/8 Zaenab Muslimin Ansar Suyuti Pengembangan Teknik Diversitas pada Propagasi Teresterial Andani Achmad pada Kanal Hujan TE14-1/8 Indrabayu Muh. Anshar Proyek Awal Implementasi Elemen Kognitif pada Mobile Robot TE15-1/10 Rhiza S. Sadjad Indrabayu Zaenab Muslimin A. Pata Simulasi perbandingan kualitas layanan pada HSDPA dan HSUPA TE16-1/8 GROUP TOPIK TEKNIK GEOLOGI A. M. Imran Busthan Azikin Ratna H L Susilawati Adi Tonggiroh Purwanto Aryanti Virtanti Anas Djamaluddin Haerany Sirajuddin Safri Burhanuddin Jamal Rauf Husain Safri Burhanuddin Sultan Meinarni Thamrin Asran Ilyas Muhammad Ramli Bunga A. M Sultan Agustinus T Survei Lapangan Endapan Sedimen Kuarter di Sungai Mangottong di Kabupaten Sinjai (Studi Pendahuluan) Kajian Mineral Serpentin: Korelasi Karbondioksida Dan Platinum Group Element (PGE) pada Sequen Batuan Ultramafik Analisis Daya Dukung Lingkungan Penambangan Sirtu di Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus: Sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan) Analisis Angkutan Sedimen Pulau Kodingareng Keke dengan Menggunakan Metode Surface Water Modelling System (SMS) Prospek Endapan Batubara di Daerah Koloatas Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah Analisis Uji Reaktifitas Terhadap Kenaikan Suhu pada Semen Pozolan dan Semen Portland sebagai Material Konstruksi Rekonstruksi Cekungan Hidrogeologi sebagai Dasar Konservasi Air Tanah Makassar Prospek dan Potensi Air Tanah di Daerah Lapangan Golf Baddoka Kota Makassar Berdasarkan Metode Geolistrik Resistivity TG1-1/6 TG2-1/4 TG3-1/6 TG4-1/8 TG5-1/8 TG6-1/10 TG7-1/10 TG8-1/10 Volume 5 : Desember 2011 PHPFT ISBN : v

8 PROSIDING 2011 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI KOTA MAKASSAR Muhammad Fathien Azmy & Triyatni Martosenjoyo Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, Telp./Fax: (0411) /(0411) fathien_azmy.m@yahoo.com Abstrak Fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan sarana yang berintikan memudahkan bagi pejalan kaki untuk mencapai satu titik ke titik yang lain di seberang jalan dengan mengedepankan azas kemudahan, azas keselamatan, azas kemandirian, dan azas kegunaan. Metode penelitian deskriptif eksplanatif, data fisik JPO dianalisis dengan mengunakan parameter yang telah ditetapkan dalam KepMen PU No. 30 tahun 2006 dan standarisasi yang manusiawi dan data presepsi pengunjung sebagai sampel diolah dengan menggunakan microsoft office excel Hasil penelitian menunjukan bahwa JPO di Makassar: (a) ketinggian anak tangga relatip masih tinggi utamanya bagi manula, wanita utamanya wanita hamil dan anak-anak; (b) tekstur lantai JPO relatip licin utamanya pada saat hujan; (c) lebar tangga dan lebar JPO kurang lebar; (d) JPO tidak dapat digunakan secara optimal bagi penderita cacat karena tak tersediakan fasilitas aksesibilitas utamanya pengguna kursi roda (tuna daksa). Persepsi pengguna JPO di Makassar terhadap azas kemudahan, azas kegunaan, azas keamanan dan azas kemandirian pemanfaatan JPO belum terpenuhi. Perlu ada petugas khusus disetiap JPO dan perlu secara berkala pemeliharaannya agar pemanfaatan JPO lebih nyaman dan aman. Kata Kunci: jembatan penyeberang orang, pemanfaatan PENDAHULUAN Proses pertumbuhan dan perkembangan suatu kota senantiasa diiringi dengan terjadinya peningkatan kebutuhan berbagai fasilitas perkotaan seperti fasilitas sosial, ekonomi, fisik, sarana dan prasarana transfortasi, utilitas kota serta semakin meningkatnya interaksi dengan daerah sekitarnya. Peningkatan tersebut ditandai dengan adanya perubahan ruang, yaitu peningkatan fungsi ruang dan atau terjadinya pergeseran terhadap pola pengunaan lahan/ruang. Peningkatan itu pula menimbulkan banyak permasalahan perkotaan dan menimbulkan banyak tuntutan akan kebutuhan masyarakatnya. Kota Makassar sebagai kota terbesar di kawasan timur Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa dengan berbagai tingkatan status sosial dari masyarakatnya, mengharuskan pemda kota menyiapkan berbagai sarana dan prasarana perkotaan bagi masyarakatnya untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Perkembangan kota Makassar yang demikian pesat yang juga merupakan kota daerah tujuan dari beberapa golongan masyarakat yang bersumber dari daerah sekitarnya (hyterland). Makin banyak ragam dan jumlah moda transfortasi yang digunakan bagi masyarakat, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum mengakibat jalur transportasi makin dikembangkan dan ditingkatkan, khusus pada daerah yang padat pelebaran jalan tak terhindarkan. Kondisi ini mengharuskan disiapkan tangga penyeberangan atau jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat pejalan kaki untuk mencapai satu titik ke titik yang lain diseberang jalan. Tangga penyeberangan atau JPO di kota Makassar saat ini tersebar dibeberapa titik, yaitu (1) jalan Jenderal Sudirman ada dua titik; (2) jalan Urip Sumoharjo; (3) jalan Andi Pangerang Pettarani; dan saat ini sementara dibangun di jalan Peritis Kemerdekaan depan pusat perbelanjaan Mtos. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat 2 telah disebutkan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Selanjutnya menurut pandangan HAM, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan (Ariani, 2004). Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA8-1

9 Pemanfaatan Jembatan Penyeberangan Orang Muhammad Fathien Azmy & Triyatni Martosenjoyo Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Berdasarkan UUD 1945 dan dikaitkan empat azas aksesibilitas bagi semua kalangan yaitu azas kemudahan, azas kegunaan, azas keamanan dan azas kemandirian, pemerintah telah banyak membuat regulasi yang cenderung sangat kurang diimplementasikan dilapangan pada saat pembangunan gedung-gedung publik, termasuk sarana dan prasana diperkotaan dan cenderung kurangnya pengawasan dari instasi teknis terkait dalam pelaksanaan aksesibilitas untuk semua kalangan pada fasilitas lingkungan dan perkotaan tersebut, sebagaimana amanat UU dan keputusan Menteri PU nomor 30/PRT/M/2006 tentang aksesibilitas fisik gedung dan lingkungan, termasuk pengadaan tangga penyeberangan atau JPO sebagai sarana aksesibilitas alternatif dari satu titik ke titik seberang jalan yang lainnya. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian dan analisis datanya, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksplanatif, yaitu jenis penelitian yang berupaya mencari fakta-fakta lapangan berdasarkan tujuan penelitian. Fakta-fakta berupa sejumlah data yang diperoleh dari obyek penelitian pada beberapa titik JPO yang tersebar dalam pusat kota Makassar yang ditetapkan sebelumya, selanjutnya akan dianalisis dan deskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat yang selanjutnya diukur berdasarkan standar aksesibilitas bagi tangga/jpo yang memenuhi azas kemudahan, azas kegunaan, azas keamanan dan azas kemandirian Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah bangunan tangga pernyeberangan (JPO) di kota Makassar yang telah ditentukan diatas. Rincian pemanfaatannya sebagai sarana aksesibilitas penyeberangan untuk semua kalangan merupakan titik pokok yang akan diukur dan dianalisis. Untuk populasi masyarakat pejalan kaki pengguna tangga penyeberangan dan masyarakat yang tidak menggunakan tangga penyeberangan yang melintas dan menyeberang. Sampel adalah meliputi beberapa bangunan JPO yang ada pada populasi, yang selanjutnya akan dibatasi mengingat keterbatasan waktu, dan tenaga peneliti, yaitu meliputi: (a) jalan Jenderal Sudirman dua titik; (b) jalan Urip Sumoharjo; dan (c) jalan A.P.Pettarai. Dalam hal sampel pengunjung ditentukan 20 orang pada tiap titik JPO akan ditentukan secara purposive sampling oleh peneliti. Jenis Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: (a) ukuran tangga penyeberangan (JPO) yang ada di perkotaan, meliputi: lebar tangga jumlah anak tangga, tinggi dan lebar anak tangga, kemiringan tangga ramp dan kelandaian serta kelengkapan lainnya; (b) material tangga dan tekstur anak tangga; (c) fungsi bagi tangga penguna dan dimintakan pendapat tentang keamanan anak tangga, kegunaan tangga, kemudahan pemanfaatan tangga secara mandiri. Teknik Pengumpulan Data Survei Lapangan (Field Research). Survei lapangan dilakukan dengan mempergunakan beberapa teknik pendekatan antara lain: (a) teknik observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap penguna tangga penyeberangan (JPO) pada obyek penelitian dan melihat kondisi kualitas tangga pada tiap titik tangga yang diamati. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen peneliti bersama dengan mahasiswa peneliti; (b) Teknik Interview (teknik wawancara menggunakan kuesioner), yaitu dosen peneliti melakukan tanya-jawab secara langsung dan dibantu oleh tiga mahasiswa peneliti melakukan penyebaran dan pengisian kuesioner (daftar pertanyan) kepada sampel penguna maupun yang tidak menggunakan tangga. Data dibutuhkan adalah presepsi terhadap pemanfaan tangga penyeberangan sebagai sarana aksesibilitas alternatif untuk mencapai titik diseberang dan sebaliknya dengan menitik beratkan pada azas kemudahan, azas keamanan, azas kegunaan dan azas kemandirian; (c) Teknik Field Note, yaitu suatu teknik survey yang dilakukan oleh mahasiswa peneliti dan didampingi oleh dosen peneliti dalam memperoleh data di lapangan dengan mengukur kondisi tangga penyeberangan (JPO) yang ada dan mencatat keseluruhan hal-hal yang ditemukan dilapangan. Teknik Analisis Data Secara keseluruhan, pembahasan ini menggunakan teknik statistik deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan sebagian data diolah secara kuantitatif. Deskriptif dan eksploratif dilakukan dengan menggambarkan dan menguraikan kondisi data JPO sebagai sarana aksesibilitas alternatif. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode sebagai berikut: (a) Data fisik tangga penyeberangan (JPO) dianalisis dengan mengunakan parameter ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 5 : Desember 2011 TA8-2

10 PROSIDING Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil yang telah ditetapkan dalam KepMen PU No. 30 tahun 2006 dan standarisasi yang manusiawi. (b) Data presepsi pengunjung sebagai sampel diolah dengan menggunakan microsoft office excel 2007, untuk memperoleh gambaran tentang azas kemudahan, azas keamanan, azas kegunaan dan azas kemandirian terhadap JPO. HASIL DAN BAHASAN Pengaruh Kebisingan Kondisi fisik JPO secara umum yang menjadi obyek penelitian menunjukan relatip baik dan masih berfungsi sesuai peruntukannya, namun beberapa bagian lantai JPO mulai rusak dan perlu pemeliharaan utamanya di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Andi Pangerang Pettarani. Ketinggian JPO dihitung mulai tangga pertama hingga lantai JPO rata-rata 5.57 meter, para pengguna JPO pada umumnya mengelukan tingginya JPO utamanya bagi perempuan, anak-anak dan manula. Tabel 1 memperlihatkan ketinggian anak tangga relatip masih memenuhi standar cm, pendapat pengguna JPO pada gambar 4 masih 73% mengatakan relatip tinggi, namun tetap dimanfaatkan JPO dengan alasan demi keamanan menyeberang menuju satu titik diseberang. Lebar anak tangga relatip dibawah syarat bagi pijakan kaki orang dewasa yaitu 28cm, hanya JPO di Jalan Jenderal Sudirman lapangan Hasanuddin lebih baik mencapai 30cm. Kondisi ini dibenarkan pendapat masyarakat pengguna JPO yaitu 70% berpendapat kurang lebar dan 24% berpendapat cukup. Tabel 1. Kondisi Fisik Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Makassar Kondisi Fisik JPO di Jl. Jend.l Jl. Jend. Jl. Urip Sudirman (Lap. Sudirman (SD Sumoharjo No. Sudirman) Hasanuddin) x beton kasar baik x beton kasar baik Jl. AP. Pettarani (Ramayana) Obyek Penelitian 1 Jumlah anak tangga 2 Tinggi anak tangga (cm) 3 Lebar anak tangga (cm) 4 Jumlah bordes (buah) 5 Ukuran bordes (cm) 6 Lebar tangga (cm) 7 Material tangga 8 Tekstur tangga 9 Tinggi bolustrade (cm) 10 Panjang JPO (meter) 11 Lebar JPO (cm) 12 Kondisi JPO Sumber: Hasil survai, Juli x beton kasar rusak x beton kasar rusak Faktor kenyamanan pemanfaatan JPO secara umum berpendapat bahwa JPO tidak nyaman digunakan karena faktor ketinggian anak tangga dan banyaknya jumlah anak tangga serta bordes yang tersedia relatip sedikit sebagai tempat istirahat sejenak, faktor ketidak nyaman masyarakat berpendapat (1) tidak terpelihara JPO; (2) lebar JPO kurang, rata-rata 240cm bahkan JPO di jalan Urip Sumoharjo hanya 170cm; (3) banyak orang duduk di tangga; (4) bahkan JPO di depan SD Sudirman saat survai ada beberapa siswa SD bermain di atas jembatan, hal ini sangat berbahaya yang lepas dari pengawasan guru dan orang tua. Tralis pengaman JPO relatip masih luas lubangnya yang memungkinkan anak-anak masih bisa terpelosok. Lebar JPO cm dan lebar tangga cm, kondisi masih kurang lebar untuk ruang gerak bagi pengguna saat berpapasan dua orang dan masing-masing membawa tetengan atau membawa anak. Pemanfaatan JPO oleh masyarakat penyeberang jalan masih sangat minim yang menggunakan, hal ini tergambar pada gambar 1 bahwa ada 73% pejalan kaki yang menyeberang jalan tidak melalui JPO, yang didominasi laki-laki relatip masih muda (20-45 tahun) dengan alasan (1) masih ada alternatif/peluang menyeberang tanpa melalui JPO mencapai 12,70%; (2) tidak nyaman dan tidak aman 77,30%. Yang sering memanfaatkan JPO hanya 14% yang didominasi wanita dan wanita yang membawa anak dengan alasan lebih aman dan takut menyeberang dengan padatnya arus lalu lintas. Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur TA8-3 ISBN :

11 Pemanfaatan Jembatan Penyeberangan Orang Muhammad Fathien Azmy & Triyatni Martosenjoyo Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Gambar 1. Menyeberang dengan menggunakan JPO Gambar 2. Tidak menggunakan JPO Gambar 3. Sering menggunakan JPO Berdasarkan kondisi fisik JPO dan persepsi masyarakat sebagai pengguna JPO bila ditinjau dari sudut azas kemudahan, azas keamanan, azas kegunaan dan azas kemandirian, memperlihatkan banyak kelemahan, diantaranya kemudahan mencapai dan menaiki tangga masih dirasakan sulit utamanya bagi wanita khususnya wanita hamil dan wanita membawa anak atau barang tentengan. Demikian juga bagi pengguna yang telah lanjut usia, termasuk anak usia SD, apalagi bagi penderita cacat tidak ada petunjuk aksesibilitas untuk mencapai JPO, hal ini juga dialami penggunakan kursi roda relatif tidak dapat menyeberang dengan menggunakan kursi roda karena tidak ada fasilitas ramp, berarti azas kemudahan dan azas mandiri tidak terdapat di JPO Makassar. Azas keamanan pemanfaatan JPO kadang ada gangguan dari orang-orang yang usil, gelandangan bahkan orang yang tidak waras sering mangkal di JPO, kondisi ini terjadi karena tidak adanya petugas untuk membantu pengguna JPO. Ini, salah satu faktor sehingga penggunaan JPO tak maksimal, dengan demikian JPO dari azas dan azas kegunaan perlu ditingkatkan agar JPO di Makassar dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya serta perlunya ada sosialisasi pemanfaatannya. Gambar 4. Ketinggian anak tangga Gambar 5. Lebar anak tangga Material JPO mulai tangga, bordes dan jembatannya berbuat beton pracetak yang difinishing dengan plesteran adukan pasir dan semen, berdasarkan pengamatan peneliti bahwa material ini baik selama musim kemarau dan perlu pemeliharaan, namun saat musim hujan relatip licin. Hal ini, dibenarkan oleh pengguna JPO yaitu 58% mengatakan bahwa lantai JPO licin yang rawan tergelincir (gambar 6). Untuk penempatan titik JPO masyarakat berpendapat ada beberapa titik yang sudah sesuai yaitu di Jalan Jenderal Sudirman dekat sekolah dasar yang dapat menghubungkan lapangan karebori yang merupakan area publik. Penempatan titik JPO harus dipertimbangkan penempatan halte sebagai tempat naik turunnya penumpang. Pendapat masyarakat lainnya ada 35% perlu ditinjau dan yang menjawab tidak tahu 44% (gambar 7). Gambar 6. Material JPO Gambar 7. Penempatan titik JPO SIMPULAN Ketinggian anak tangga terlalu tinggi utamanya bagi wanita, manusia lanjut usia (manula), anak-anak dan penderita cacat. Lebar tangga dan lebar JPO kurang lebar. Tidak bisa digunakan bagi penderita cacat utamanya pengguna kursi roda karena fasilitas aksesibilitas (ramp) tidak tersedia. ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 5 : Desember 2011 TA8-4

12 PROSIDING 2011 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Azas kemudahan, azas keamanan, azas kegunaan dan azas kemandiriaan pemanfaatan JPO di Makassar belum terpenuhi. REKOMENDASI Perlu ada sosialisasi pemanfaatan JPO bagi masyarakat. Perlu azas kemudahan, azas keamanan, azas kegunaan dan azas kemandiriaan dikembangkan pemanfaatan JPO di Makassar yang mengacu KepMen PU Nomor 30/PRT/M/2006. DAFTAR PUSTAKA [1]. Azmy, Fathien,M Model Sarana Pelayanan Aksesibilitas Penyadang Cacat Pada Bangunan Umum di Kota Makassar. Laporan hasil penelitian hibah bersaing. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar. [2]. Azmy, Fathien,M Ramp sebagai Sarana Aksesibilitas Alternatif Pada Pusat Perbelanjaan di Makassar. Laporan hasil penelitian hibah bersaing. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar. [3].Daldjoeni, N., Seluk Beluk Masyarakat Kota. Bandung: Alumni. [4].DPRD Sulawesi Selatan, 2006, Kebijakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial si Sulawesi Selatan, Paper, Semiloka Aksesibilitas Fisik Bagi Penyandang Cacat pada Fasilitas Umum dan Sosial, Makassar. [5].Haryadi, 1995, Arsitektur Lingkungan dan Prilaku, Suatu pengantar ke teori, metodologi, dan aplikasi, Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. [6].HPWCI, 2003, Himpunan Peraturan Tentang Pelayanan Penyandang Cacat di Indonesia [7].Kepmen PU Nomor 30/PRT/M/2006, Tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan [8]. Lynch, Kevin, 1970, The Image of the City, Cambridge, Mass: MIT Press. [9]. Mun im, Ariani, 2006, Fasilitas Standar Aksesibilitas Penyandang Cacat dalam Peraturan Bangunan: Masa kini dan yang seharusnya disediakan, paper. [10]. Rapoport, Amos, 1977, Human Aspect Urban Form, Oxford: Pergamon Press [11] ,1982, The Meaning of the Built Environment, Beverly Hills, California: Sage Publications. [12] ,1986, The Use and Design of Open Spaces in Urban Neighborhood, dalam D. Frick (eds) The Quality of Urban Life, Berlin: Water de Gruiter and Co. [13]. Suhardi, Bambang, dkk., Rancang Bangun Elemen Aksesibilitas Ramp pada Fasilitas Umum bagi Penyadang cacat dan Lansia dalam Mewujudkan Lingkungan Bebas Rintangan. Jurnal, Dikti, Hibah Bersaing. www. Google, Maret Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA8-5

13

PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI KOTA MAKASSAR

PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI KOTA MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI KOTA MAKASSAR Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK P R O S I D I N G HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ISBN 978-979-127255-0-6 PENANGGUNG JAWAB Wahyu H. Piarah KETUA EDITOR Muhammad Ramli DEWAN EDITOR Slamet Tri Sutomo (Teknik Arsitektur), Syukri Himran

Lebih terperinci

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Accessible Infrastructure, Transportation Click to add text and Technology Perundangan. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 2, Setiap

Lebih terperinci

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEMENUHAN UTILITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERDESAAN DI DUSUN GIRING-GIRING DESA KALASE RENA KEC. BONTONOMPO KAB.

Lebih terperinci

EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR

EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR Samsuddin Amin & Nurmaida Amri Jurusan Teknik Arsitektur

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar 1.1. Latar Belakang Makassar merupakan kota yang strategis dimana terletak ditengah-tengah wilayah Republik Indonesia atau sebagai Center Point of Indonesia. Hal ini mendukung posisi Makassar sebagai barometer

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 98 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN AKSESIBILITAS PADA PELAYANAN JASA TRANSPORTASI PUBLIK BAGI PENGGUNA JASA

Lebih terperinci

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar Mimin Andriani Sudjana (1), Virda Evi Yanti Deril (2), Ihsan Latief (3) (1) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Metropolitan Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan pusat pemerintahan dengan berbagai kegiatan sosial, politik, kebudayaan maupun pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT M. Isya 1), Irin Caisarina 1), Etty 2) 1) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY LAPORAN PENELITIAN IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY PENELITI: GHEA DWI PUTRI DESNIARY (NIM: 41213110023) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Angkutan Umum Sarana angkutan umum mengenai lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. SPM. Angkutan Massal. Berbasis Jalan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Konsep ini merupakan konsep turunan dari

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI KEBUTUHAN RUANG PARKIR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI KEBUTUHAN RUANG PARKIR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI KEBUTUHAN RUANG PARKIR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO (STUDY OF PARKING AREA NECESSITY AT DIPONEGORO UNIVERSITY TEACHING HOSPITAL) Disusun oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perbankan dan pusat perindustrian menuntut adanya kemajuan teknologi melalui pembangunan

Lebih terperinci

PEMANFATAN FUNGSI TAMAN AYAM DAYA KOTA MAKASSAR

PEMANFATAN FUNGSI TAMAN AYAM DAYA KOTA MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 12 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PEMANFATAN FUNGSI TAMAN AYAM DAYA KOTA MAKASSAR Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONSEP MULTI FUNGSI LAHAN DI KAWASAN SUB-URBAN MAKASSAR

PENGEMBANGAN KONSEP MULTI FUNGSI LAHAN DI KAWASAN SUB-URBAN MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGEMBANGAN KONSEP MULTI FUNGSI LAHAN DI KAWASAN SUB-URBAN MAKASSAR Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Jaringan Kereta Api di Surakarta dan Kota-Kota Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN Jaringan Kereta Api di Surakarta dan Kota-Kota Sekitarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Jaringan Kereta Api di Surakarta dan Kota-Kota Sekitarnya Kota Surakarta merupakan pusat Wilayah Pengembangan VIII Propinsi Jawa Tengah yang mempunyai peran

Lebih terperinci

EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR

EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR 1 EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOMPLEKS PERUMAHAN BUMI PERMATA SUDIANG KOTA MAKASSAR Samsuddin Amin, Nurmaida Amri Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin Makassar Jl. Perintis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perpindahan tempat yang dilakukan manusia ke tempat lainnya dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Wibowo (2010), dalam Analisis Kelayakan Sarana Transportasi Khususnya Trotoar, yang mengambil lokasi penelitian di Pasar pakem, Sleman, Yogyakarta, membahas

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : Arif Rahman Hakim L2D 303 283 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai kota yang terus berkembang, Yogyakarta dalam proses pembangunannya terus meningkatkan pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor, seperti: sektor ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide rancangan pada Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya berawal dari fakta di lapangan, yaitu fasilitas-fasilitas umum yang kurang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Upaya penyediaan pelayanan publik seharusnya dilakukan pada semua sektor dan diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya masyarakat

Lebih terperinci

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK Eka Agus Sugito 1 )., Syafaruddin As 2 ).,Siti Nurlaily 2 ) madridgito@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA

EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh:

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FUNGSI DALAM DESAIN HALTE

OPTIMALISASI FUNGSI DALAM DESAIN HALTE Artikel DESAIN KOMPAS 1 OPTIMALISASI FUNGSI DALAM DESAIN HALTE Munculnya polemik seputar pembangunan shelter atau halte di Kota Solo beberapa waktu yang lalu sangat menarik untuk dicermati. Hal ini disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Struktur penelitian ini berhubungan dengan ekologi-arsitektur yaitu hubungan interaksi ekosistem mangrove dengan permukiman pesisir Desa Tanjung Pasir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam rangka pengembangan Kecamatan Insana Utara (Wini) sebagai Kota Satelit (program khusus)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Halte/ Shelter Penelitian yang telah dilakukan oleh Bambang Triratma (1998), pakar arsitektur dari Universitas Sebelas Maret, berkaitan dengan optimalisasi fungsi halte di kota

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina dan dikembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN LANDASAN PACU BARU BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PERMUKIMAN DI SEKITARNYA

PENGARUH PEMANFAATAN LANDASAN PACU BARU BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PERMUKIMAN DI SEKITARNYA PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGARUH PEMANFAATAN LANDASAN PACU BARU BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PERMUKIMAN DI SEKITARNYA Muhammad Syavir Latief & Muhammad Fathien

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH Burhanuddin Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Email: amin.burhanuddin@gmail.com Abstract. Studi ini tentang, berapa

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb);

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR PEDESTRIAN UNTUK DISABILITAS NAMA : LUTFI LANDRIAN NPM : 24312278 JURUSAN DOSEN : TEKNIK ARSITEKTUR : AGUNG WAHYUDI, ST., MT. 2015 ABSTRAKSI Nama : Lutfi Landrian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang

Lebih terperinci

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Imam Pratama Adi Saloka 1, Triandriani Mustikawati 2, Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan berisi pembahasan tentang posisi hasil penelitian terhadap teori yang digunakan sehingga mampu menjawab permasalahan penelitian. Pembahasan akan secara kritis dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Lebih terperinci

PENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta)

PENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta) PENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ruang terbuka merupakan ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi, berolahraga, dan sebagai sarana rekreatif. Keberadaan ruang terbuka juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum Jalur sepeda adalah jalur lalu lintas yang khusus diperuntukan bagi pengguna sepeda, dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011 2031 I. UMUM Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang meliputi

Lebih terperinci

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1 2 LAPORAN PELAKSANAAN RESES DPRD PROVINSI JAWA TENGAH FRAKSI

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENYEBERANG JALAN DALAM MENGGUNAKANNYA

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENYEBERANG JALAN DALAM MENGGUNAKANNYA EFEKTIFITAS PENGGUNAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENYEBERANG JALAN DALAM MENGGUNAKANNYA (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR Oleh: HERLINSTA ASTRIE

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK OLEH PALUPI SRI NARISYWARI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

Konsep perencanaan dan perancangan

Konsep perencanaan dan perancangan Konsep perencanaan dan perancangan Pusat pelatihan atlit cacat Indonesia di Surakarta sebagai rehabilitasi psikologi dengan pendekatan psikologi arsitektur Disusun Oleh: Alda Fatrisia I 0204020 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PANDUAN KONSEP

BAB IV PANDUAN KONSEP BAB IV PANDUAN KONSEP 4.1. Visi Pembangunan Sesuai dengan visi desa Mekarsari yaitu Mewujudkan Masyarakat Desa Mekarsari yang sejahtera baik dalam bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Maka dari itu visi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : M.SULTHONUL

Lebih terperinci

WAHANA EDUKASI PROFESI ANAK DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

WAHANA EDUKASI PROFESI ANAK DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN WAHANA EDUKASI PROFESI ANAK DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Uneversitas Sebelas

Lebih terperinci

RUANG TERBUKA PADA KAWASAN PERMUKIMAN MENENGAH KE BAWAH Studi Kasus : Kawasan Permukiman Bumi Tri Putra Mulia Jogjakarta

RUANG TERBUKA PADA KAWASAN PERMUKIMAN MENENGAH KE BAWAH Studi Kasus : Kawasan Permukiman Bumi Tri Putra Mulia Jogjakarta RUANG TERBUKA PADA KAWASAN PERMUKIMAN MENENGAH KE BAWAH Studi Kasus : Kawasan Permukiman Bumi Tri Putra Mulia Jogjakarta Ariati 1) ABSTRAKSI Pembangunan perumahan baru di kota-kota sebagian besar berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak akan terlepas dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Redevelopment Salah satu pengertian redevelopment menurut Prof. Danisworo merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu melakukan pembongkaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir dan Pedestrian Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan

BAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang termasuk dalam 14 kota terbesar di dunia. Berdasarkan data sensus penduduk dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 Jakarta

Lebih terperinci

12-5. Gambar 1.4 Volume Lalu Lintas Jalan-Jalan Utama. Studi Sektoral (12) TRANSPORTASI DARAT

12-5. Gambar 1.4 Volume Lalu Lintas Jalan-Jalan Utama. Studi Sektoral (12) TRANSPORTASI DARAT 3) Standar Desain Standar desain jalan (1997) ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga 2 dan Pedoman Kapasitas Jalan Raya Indonesia (Versi Bahasa Inggris berjudul Indonesian Highway Capacity Manual,

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Seiring dengan perkembangan Kota DKI Jakarta di mana keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah menjadi masalah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia diciptakan dengan hak dan kewajiban yang sama dimata Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hidup berkembang sebagai makhluk sosial dengan menjalankan peran dan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Commuter Line adalah salah satu bagian dari Pola Transportasi Makro DKI Jakarta yang dinilai memiliki peran penting sebagai sarana transportasi masal untuk mengatasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana Direktur Perkotaan 26 Oktober 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Outline Pentingnya Jalur Pejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang permasalahan yang diangkat, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Transportasi darat

Lebih terperinci

STUDI SEKTORAL (12) TRANSPORTASI DARAT

STUDI SEKTORAL (12) TRANSPORTASI DARAT Studi Implementasi Rencana Tata Ruang Terpadu Wilayah Metropolitan Mamminasata STUDI SEKTORAL (12) KRI International Corp. Nippon Koei Co., Ltd STUDI IMPLEMENTASI TATA Daftar Isi 1. SEKTOR TRANSPORTASI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 42 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Makassar terletak di pesisir barat Provinsi Sulawesi Selatan pada koordinat 119 18 30.18 sampai 119 32 31.03 BT dan 5 00 30.18 sampai 5 14

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa di Makassar Bentuk Fraktal

Asrama Mahasiswa di Makassar Bentuk Fraktal TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Asrama Mahasiswa di Makassar Bentuk Fraktal Zatriani, Triyatni Martosenjoyo, Rahmi Amin Ishak zatriani94@gmail.com Laboraturium Perancangan, Program Studi Arsitektur, Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata, diikuti dengan kemajuan pesat khususnya bidang perekonomian membuat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PELABUHAN NIAGA INTERNASIONAL DI TEGAL

TUGAS AKHIR PELABUHAN NIAGA INTERNASIONAL DI TEGAL TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( D P 3 A ) PELABUHAN NIAGA INTERNASIONAL DI TEGAL Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempat Pemberhentian Kendaraan Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), Tempat pemberhentian kendaraan (bus shelter) penumpang umum ini merupakan

Lebih terperinci

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat yang lain, di mana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : diakses tanggal 2 Oktober 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber :  diakses tanggal 2 Oktober 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan kotanya cenderung pesat. Sebagai ibu kota negara, Jakarta menjadi pusat dari berbagai kegiatan dibidang

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS A. Ejah Umraeni Salam, Rhiza S. Sadjad, Christophorus Y, Fiqha R. Faisal & Vivian Isabella Jurusan Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang transportasi sangat membantu manusia dalam menghemat waktu perjalanan yang tadinya berlangsung sangat lama menjadi lebih cepat. Teknologi

Lebih terperinci

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015.

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015. PENGELOLAAN SAMPAH PERDA KAB. KETAPANG NO. 1. LD. SETDA KAB. KETAPANG: 24 HLM. PERATURAN DAERAH KAB. KETAPANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH : - Pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD Pasar Minggu

Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD Pasar Minggu Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD

Lebih terperinci

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pd. T-17-2004-B Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar isi Daftar isi Daftar tabel. Daftar gambar Prakata. Pendahuluan. i ii ii iii

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN I. UMUM Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur ketentuan

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR

PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR Muhammad Andry Azis 1, Muhammad Isran Ramli 2 dan Sumarni Hamid Aly 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO Diajukan guna melengkapi persyaratan untuk mencapai derajat kesarjanaan Strata-1 Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI SARJANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci