LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Oleh I Wayan Widastra. Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Oleh I Wayan Widastra. Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji"

Transkripsi

1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul Penggunaan Metode Praktikum dan Konvensional dalam Pembelajaran Laju Reaksi dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa MAN Model Di Gorontalo JURNAL Oleh I Wayan Widastra Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Pembimbing I Pembimbing II Drs. Mardjan Paputungan, M.Si Erni Mohamad, S.Pd, M.Si NIP NIP Mengetahui, Ketua Jurusan Drs. Mardjan Paputungan, M.Si NIP

2 PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MAN MODEL DI GORONTALO I Wayan Widastra 1, Mardjan Paputungan 2, Erni Mohamad 3 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran metode praktikum, dan hasil belajar siswa dengan mengunakan rancangan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah true eksperimental design tipe posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MAN Model Gorontalo yang duduk di kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas rata-rata 25 siswa dengan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol, yang penarikan sampelnya dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan instrumen berupa tes uraian. Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan statistik 2 2 uji chi kuadrat dan diperoleh nilai x hitung x tabel yaitu untuk kelas eksperimen sebesar 4,267 14,017dan untuk kelas kontrol sebesar 11,48 14,017. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kedua kelas, data terdistribusi secara normal. Berdasarkan pengujian normalitas data, diperoleh x hitung < x tabel yaitu 0,092 3,841 selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang diuji secara statistik dengan t hitung > ttabel yaitu7,587 > 2,005 sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran praktikum dengan kelas yang menggunakan rancangan pembelajaran konvensional, yaitu hasil belajar kelas yang menggunakan metode pembelajaran praktikum lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan rancangan pembelajaran konvensional. Hal ini mengindikasikan bahwa metode pembelajaran praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar. Kata kunci : Praktikum, Ceramah, Hasil Belajar, Siswa 1 I Wayan Widastra, , Jurusan Pendikan Kimia, Fakultas MIPA, 2 Pembimbing I : Drs. Mardjan Paputungan, M.Si, 3 Pembimbing II : Erni Mohamad, S.Pd, M.Si 2

3 Menurut Jahro, dkk (2008: 20) Mengemukakan bahwa Ilmu kimia merupakan eksperimental sains, tidak dapat dipelajari dengan hanya melalui membaca, menulis atau mendengarkan. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja. Tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau metode ilmiah. Dengan demikian, pembelajaran ilmu kimia tidak tepat jika dilakukan hanya dengan monoton metode ceramah, melainkan perlu metode yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah. Metode praktikum juga dapat menciptakan suasana yang berbeda karena di dalamnya mengandung unsur pemahaman atas apa yang dilihat dan dikerjakan, semua itu akan jadi penguatan tersendiri bagi siswa karena mereka secara langsung melakukan suatu kegiatan dan tahap demi tahap mereka lalui secara bersama-sama. Metode ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama digunakan dalam dunia pendidikan. Namun, metode ceramah sering kali membuat siswa bosan. Apalagi bila guru bukan seorang pembicara yang baik, tidak mampu menarik perhatian siswa. Untuk menggunakan metode ceramah secara murni akan sukar. Sehingga, untuk menggunakan metode ceramah harus didukung dengan metode yang lain (Roestiyah, 2009: ). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo adalah alih fungsi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), salah satu dari 90 buah PGAN. Yang terbesar di seluruh indonesia berdasarkan sk menteri Agama RI No. 64 Tahun 1990 tertanggal 25 April Madrasah ini beralamat di jalan Poigar no. 26 Kelurahan Molosipat Kec. Kota Utara Kota Gorontalo. Peran guru dalam metode praktikum ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memakai kegiatan praktikum dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi, peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya metode praktikum ini. Belajar terapat beberapa aktivitas yang dikatakan belajar adalah mendengarkan, memandang, meraba atau mencium serta mencicipi, menulis atau mencatat, membaca, meringkas, mengamati tabel, menyusun paper, mengingat, berpikir dan latihan atau praktek. Hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran setelah proses belajar mengajar berakhir. Hasil belajar setiap siswa berbeda, karena dalam proses belajar mengajar ada siswa yang memahami atau memperhatikan dengan seksama ada juga siswa tidak memperhatikan. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam pembelajaran dan motede pembelajaran yang digunakan oleh guru pada proses belajar mengajar. 3

4 Hipotesis penelitian Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: terdapat pengaruh penggunaan metode praktikum laju reaksi terhadap hasil belajar siswa kelas XI MAN Model Gorontalo. Metode penelitian Lokasi dan waktu penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan September sampai November Dengan tahapan-tahapannya yaitu penyusunan instrumen selama 1 minggu, perbaikan instrumen selama 2 minggu, pengambilan data selama 1 minggu, pengolahan data selama 3 minggu, dan penyusunan hasil penelitian selama 3 minggu. Peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol disesuaikan dengan jadwal pelajaran kimia dan materi laju reaksi di sekolah. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan membagi kelompok penelitian menjadi 2 kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan metode praktikum dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan menggunakan metode ceramah. 4

5 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental design tipe posttest-only control design (Sugiyono, 2012: 112) E: X C: - Gambar 3.1 Desain penelitian Keterangan: E : Sampel untuk kelas eksperimen C : Sampel untuk kelas kontrol X : Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum - : Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah O1 : Post test kelas eksperimen O2 : Post test kelas kontrol Variabel eksperimen Variabel eksperimen dalam penelitian ini mengarah pada metode pembelajaran yang digunakan. Di mana objek yang dijadikan sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum, dan objek lain (kelas homogen) yang dijadikan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran langsung atau metode ceramah. Variabel respon Variabel respons dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang dikemukakan oleh Bloom (dalam Dimyanti, dkk, 2009: 201). Hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang diberikan terdiri dari tingkatan: a) Pengetahuan, b) Pemahaman, c) Penggunaan atau penerapan, d) Analis, e) Sintesis, f) Evaluasi, Ketuntasan belajar siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Populasi dan sampel penelitian Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MAN Model Gorontalo yang duduk di Kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas rata-rata 25 siswa. 5

6 Sampel penelitian Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan random sampling (pengambilan sampel yang telah terbentuk secara alamiah). Kedua kelas dinilai homogen ditinjau dari bahan ajar yang digunakan, guru yang mengajar, dan jumlah siswa. Selain itu, pengambilan sampel ini berdasarkan kemampuan siswa pada keempat kelas yang merata (tidak ada kelas unggulan), sehingga sampel kelas XI B1 dan XI B3 di anggap dapat mewakili keseluruhan populasi kelas XI IPA yang ada. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan posttest, untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan mencakup indikator yang harus dicapai oleh siswa pada materi laju reaksi. Test hasil belajar siswa disusun dalam bentuk test objectif. Pengujian validitas test Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen yang valid atau mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah. Untuk menguji validitas test dilakukan dengan korelasi atau skor masing- masing pertanyaan, (Riduwan, dkk, 2011: 80). n Keterangan: Rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = jumlah responden X = skor total variabel x Y = skor total variabel y Tes hasil belajar dinyatakan valid jika koefisien validitasnya yaitu dan tes hasil belajar dinyatakan tidak valid apabila koefisien validitasnya. Pengujian Reliabilitas Test Reliabelitas dapat diartikan sebagai sejauh mana ketepatan alat pengukuran yang digunakan sehingga bisa dipercaya dalam penggunaannya. Reliabilitas tes berhubungan dengan tingkat kesalahan tes. Semakin sedikit tingkat kesalahan dalam tes, maka tes tersebut semakin reliabel. Untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam tes, pada penelitian ini dilakukan dengan cara membuat pedoman penyekoran. Teknik pengujian yang dilakukan dengan menggunakan teknik alpha cronbach, (Arikunto, 2010: 239). Dengan keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen 6

7 k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Jumlah varians butir Varians total Uji homogenitas varians Pengujian ini untuk mengetahui keseragaman kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai suatu objek penelitian, maka dilakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan rumus; (Sujana, 2005:263). X 2 = (In 10 ) log s Keterangan : ni = Ukuran sampel s 2 i = Varians Kriteria pengujian adalah, untuk taraf nyata = 0,05 tolak hipotesis H 0 jika, dalam hal lainnya H 0 diterima. Uji normalitas data Pengujian data ini untuk melihat apakah data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, maka digunakan pengujian statistika dengan persamaan; (Riduwan, dkk, 2011: 68). Keterangan : = Nilai chi-kuadrat fo = Frekuensi hasil pengamatan fe = Frekuensi hasil yang diharapkan Pengujian normalitas data dalam penelitian ini didasarkan pada hipotesis statistik berikut : Ho = data skor test hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol berdistribusi normal. H 1 = data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol yang tidak terdistribusi normal. Hipotesis statistika Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan dalam menentukan pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : µ 1 µ 2 : Hasil pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada siswa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum lebih rendah atau sama dengan hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran konvensional. H 1 : µ 1 µ 2 : Hasil pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada siswa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum lebih besar dengan hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran konvensional. 7

8 Pengujian ini dimaksud untuk menentukan penyesuaian hasil belajar siswa pada kedua kelas objek penelitian apabila kedua data sampel penelitian terdistribusi normal (Sudjana, 2005:239). Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : Keterangan : = Nilai hitung 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah responden kelas eksperimen = Jumlah responden kelas kontrol = Simpangan Baku Kriteria pengujian hipotesis penelitian adalah; terima H 0 jika t hitung < t 1-α dan hal sebaliknya H 0 ditolak. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah (n 1 + n 2-2) dengan peluang (1-α). Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen kelas yang dilakukan Di MAN Model Gorontalo pada bulan September tahun ajaran 2012/2013, sehingga pembelajaran masih menggunakan kurikulum KTSP. Di MAN Model Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 terdapat 4 kelas XI IPA dengan rata-rata siswa 25 orang, sehingga peneliti menggunakan teknik random sampling untuk mengambil kelas yang akan digunakan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut sudah dianggap dapat mewakili keempat kelas tersebut. Setelah pembelajaran maka dilakukan test, hasil test siswa diperiksa dan diberikan nilai sesuai dengan rubrik penilaian test. Dari hasil test siswa kelas XI 1 IPA dan XI 3 IPA dengan rata-rata perentase capaian siswa kelas XI 1 IPA (kelas kontrol) 82,588 dan kelas XI 3 IPA (kelas eksperimen) 89, 459, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.1 dibawah ini: 90,000 85,000 80,000 75,000 eksperimen kontrol Gambar 4.1 Grafik persentase capaian siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. 8

9 Terlihat bahwa dari gambar 4.1 grafik persentase capaian siswa terdapat perbedaan dengan pembelajaran mengguanakan metode ceramah dan metode praktikum. Pembelajaran dengan metode praktikum memungkinkan siswa untuk mengingat dan memahami apa yang dilakukan, sehinggan pemahaman siswa untuk materi laju reaksi lebih tinggi dari pada pembelajaran mengguanakan metode ceramah. Pengujian Prasyaratan Analisis Uji persyaratan analisis data tersebut meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas. Pengujian Normalitas Data Normalitas data hasil penelitian diuji secara statsistik dengan menggunakan persamaan uji statistik chi kuadrat, dengan proses numerik pengujian perhitungan tersebut diawali dengan menentukan panjang kelas dan banyak kelas, selanjutnya mencari rata dan dan simpangan baku, diperoleh harga x 2 untuk kelas yang menggunakan metode praktikum (Kelas Eksperimen) adalah x 2 hitung = 4,267 sedangkan pada kelas yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol) adalah x 2 hitung = 11,48 nilai yang ditunjukan ditabel distribusi x 2 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah x 2 tabel = 14,017 untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = (k-1). Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol x 2 hitung < x 2 (0,95)(5). Karena x 2 hitung x 2 (1-α) (k -1). Maka hasil ini menunjukan bahwa data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena x 2 hitung x 2 tabel. Pengujian Homogenitas Varians Proses Numerik pengujian Homogenitas Varian hasil belajar siswa berdasarkan perhitungan pada lampiran 8 diperoleh x 2 hitung = 0,092 dan nilai yang ditunjukan oleh tabel distribusi x 2 (1-α) (k -1) adalah x 2 tabel = 3,841. Hal ini menunjukan bahwa x 2 hitung x 2 tabel, maka data tersebut homogen. Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan tehnik uji hipotesis yang akan digunakan adalah statistik uji t. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksud untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan metode ceramah. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung = 7,587 dan t tabel = 2,005 untuk dk = (n 1 + n 2-2) = 53 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila t hitung > t tabel, maka terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan metode ceramah. Pembahasan Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang begitu beragam. Ada reaksi yang berlangsung cepat ada juga yang berlangsung sangat lama. Misalnya 9

10 besi yang berkarat, gula dalam air panas dan masih banyak lagi yang lainnya. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, suhu, luas permukaan sentuh, konsentrasi larutan dan katalis yang dapat mempercepat atau memperlambat laju reaksi itu berlangsung. Untuk mempelajari laju reaksi setiap guru harus dapat memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk membawa proses belajar itu akan menuju hal yang diinginkan yaitu tujuan pembelajaran. Sehingga setiap guru memerlukan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran. Menurut Lazarowitch, dkk bahwa: metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk menemukan sendiri suatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahui (dalam Astri, dkk, 2008: 30). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dengan yang menggunakan metode ceramah. Seperti halnya metode ini digunakan agar siswa lebih dapat memahami materi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode praktikum dalam pembelajaran selain dapat memahasi materi pembelajaran, siswa juga dapat menggunakan alat-alat kimia berserta tahu fungsi atau kegunaan dari alat-alat tersebut. Serta siswa dapat mengamati proses kimia itu berlangsung. Sedangkan dalam pembelajaran mengunakan metode ceramah siswa hanya bisa mengamati bentuk alatnya, walaupun siswa tahu fungsi atau kegunaannya. Tetapi siswa dengan pembelajaran metode praktikum dapat membedakan secara langsung dan daya ingat untuk membedakan kegunaan dari alat-alat kimia. Melalui praktikum peserta didik juga dapat mempelajari sains dan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya. Kemampuan ini bisa dikembangkan melalui kegiatan praktikum. Hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajarn pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode praktikum dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah, dianalisis menggunakan uji t. Sebelum dilakukan uji t, hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, mencari rata-rata hasil belajar siswa dan simpangan baku. Setelah dilakukan analisis uji t, diperoleh bahwa t hitung = 7,587 dan t tabel = 2,005 untuk dk = (n 1 + n 2-2) = 53 dan taraf nyata α = 0,05. Jadi, t hitung > t tabel = 7,587 > 2,005, maka hasil dari peneltian ini adalah tolak H 0 dan terima H 1. Ini berarti terdapat perbedaan antara penggunaan metode praktikum dan metode ceramah. Hasil pengujian di atas membuktikan bahwa pada kelas yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan memperoleh hasil belajar yang berbeda atau pembelajaran yang menggunakan metode praktikum mendapatkan hasil belajar yang baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah. Dalam artian bahwa metode praktikum ini dapat di gunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok bahasan disekolah karena 10

11 tingkat pencapaian indikator kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian indikator untuk kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dengan yang menggunakan metode ceramah dapat diterima. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan uji t diperoleh t hitung > t tabel atau 7,587> 2,005, sehingga metode praktikumlebih baik digunakan dalam proses belajar mengajar daripada model pembelajaran konvensional. Saran 1. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran hendaknya guru memiliki kreatifitas dalam memilih metode dan model pembelajaran kimia yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingganya siswa dapat menyerap materi secara menyeluruh dalam proses kegiatan belajar mengajar 2. Menjadikan metode praktikum sebagai salah satu metode pembelajaran yang menarik bagi siswa karena metode pembelajaran ini memiliki keunggulan yang tersendiri. 11

12 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Diansyah, Widhi, Noor Penerapan Metode Praktikum Dengan Menggunakan Keterampilan Proses Sains Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu, diakses tanggal 13 November Dimyanti dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Jahro, Iis Siti, dan Susilawati Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. 4(1) h diakses tanggal 3 Oktober Pasaribu, dan Simandjuntak Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Riduwan, dan Sunarto Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar). Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakaeta: Kencana Prenada Media Grup Simalango, Astri Novita, dan Zainuddin Muchtar Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. 3(1) h diakses tanggal 1 Oktober Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D). Bandung: Alfabeta. Sujana Metode statistika. Bandung: Tarsito. Wena, Made Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi Aksara. 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Atinggola Jalan Bintara No 7 Desa Pinontoyonga Kecamatan Atinggola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Surya Dharma Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:3),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Perbankan Riau pada kelas X tahun ajaran 2013/2014. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada : Waktu : Oktober 00 Tempat : MTs U 0 Cepiring

Lebih terperinci

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MAN MODEL KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH ELLA CHINTYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 9 Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo pada Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Man Batudaa pada pelajaran Fisika khususnya pada materi perubahan wujud zat 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan total jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci