UNIT 2 KURIKULUM IPA SD (KTSP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIT 2 KURIKULUM IPA SD (KTSP)"

Transkripsi

1 UNIT 2 KURIKULUM IPA SD (KTSP) Wasih Djojosoediro PENDAHULUAN Selamat berjumpa saudara mahasiswa. Apakah anda mengenal kurikulum? Kurikulum adalah panduan tertulis yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah. Kurikulum yang diberlakukan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disahkan pada tahun Pada bahan ajar cetak Unit 2 ini anda akan diajak untuk mengkaji dan mendalami Kurikulum IPA SD/MI. Pelaksanaan dan pengembangan kurikulum tersebut menggunakan pedoman Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendikna No 24 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23. Sebagai guru yang mengikuti perkembangan perubahan bidang pendidikan, anda wajib mengetahui dan memahami isi tentang permendiknas tersebut agar dapat melaksanakan tugas keguruan dengan baik. Kompetensi dasar yang hendaknya dapat dicapai setelah Anda mempelajari Unit 2 ini adalah menjelaskan kurikulum IPA SD/MI yang tertuang dalam KTSP. Dari kompetensi dasar tersebut terdapat beberapa tujuan pembelajaran yang hendaknya Anda capai yaitu 1) menjelaskan latar belakang dan ruang lingkup kurikulum IPA SD/MI; 2) menjelaskan kerangka dasar dan struktur kurikulum IPA SD/MI; dan 3) menjelaskan tujuan pembelajaran IPA SD/MI yang tersurat dalam Standar Isi dan dampaknya terhadap pembelajaran IPA SD/MI. Bahan kajian Unit 2 ini terkait dengan bahan kajian unit sebelum dan sesudah unit ini. Untuk memahami dan menerapkan hasil pengkajian Unit 2 ini Pengembangan Pembelajaran IPA SD 61

2 diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap bahan kajian Unit 1. Pemahaman terhadap bahan kajian Unit 2 ini digunakan untuk memahami dan mendalami bahan kajian pada unit berikutnya. Pemahaman terhadap bahan kajian ini secara mendalam, memberikan kemudahan bagi anda dalam melaksakan kegiatan analisis kurikulum sebelum mengembangkannya dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kompetensi dalam menyusun RPP, memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam melaksanakan pembelajaran IPA di kelas. Kompetensi menyusun rencana pembelajaran IPA berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan positif antara kemampuan guru menyusun persiapan mengajar tertulis (dulu satuan pelajaran) dengan hasil belajar siswa, yang menyatakan ada hubungan positif antara kemampuan guru menyusun rencana pengajaran (x 1 ) dengan nilai Tes Formatif (y 1 ) siswa, ditunjukkan oleh harga r hitung 0,551 r tabel 0,361 dengan taraf signifikansi 5% (Wasih, 1994: 26). Berdasarkan harga r hitung di atas dapat diartikan semakin baik kemampuan guru menyusun rencana pengajaran maka semakin baik pula hasil belajar (tes formatif) siswa. Jadi kompetensi guru dalam bidang menyusun RPP menjadi mempunyai kedudukan yang strategis dalam kaitannya dengan penentuan hasil belajar siswa. Bahan ajar unit 2 ini dikemas dalam bentuk cetak maupun website. Disarankan kepada anda untuk mempelajari keduanya. Sub-Unit 2.1 mengkaji dan memahami informasi yang berkenaan dengan latar belakang dan ruang lingkup mata pelajaran IPA, sub-unit 2.1 mengkaji kerangka dasar dan struktur kurikulum. Sajian berikutnya berupa tes formatif yang disajikan di akhir kegiatan dan mempelajari tindaklanjut apa yang seharusnya Anda lakukan. Tes formatif ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian Anda dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 62 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

3 SUB-UNIT 2.1 LATAR BELAKANG DAN RUANG LINGKUP KURIKULUM IPA SD A. PENGANTAR Apakah anda sudah siap untuk belajar lagi? Bangunlah dan jagalah konsistensi semangat belajar anda agar kesuksesan selalu bersama Anda. Bahan kajian pada sub-unit 2.1 ini mengajak Anda untuk mengetahui, dan menjelaskan latar belakang dan ruang lingkup kurikulum IPA SD/MI, yang pada akhirnya dapat menerapkannya untuk menjabarkan SK dan KD. Hasil penjabaran inilah yang nanti digunakan untuk menyusun RPP. Penyusunan silabus dan RPP berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun sistem kredit semester. Standar proses berisi pedoman meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Anda wajib mempelajari, memahami, dan menerapkan standar isi dan standar proses tersebut secara benar, agar Anda dapat melaksanakan proses pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran IPA dengan benar sesuai tuntutan kurikulum. Bahan pendukung yang dapat Anda gunakan dalam mengkaji bahan kajian sub-unit 1 ini adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI No 22, 23,24 Tahun 2006, dan No 41 Tahun 2007, dan Standar Isi (Standar Kompetensi/SK dan Kompetensi Dasar/KD IPA Tingkat SD/MI). Setelah selesai Pengembangan Pembelajaran IPA SD 63

4 mempelajari bahan kajian ini, kerjakan tugas dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang mengikuti dengan seksama. Sebaiknya Anda berdiskusi dengan teman sesama mahasiswa untuk menyelesaikannya agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik.. B. URAIAN 1. Landasan Hukum Kurikulum IPA SD Informasi apa sajakah yang tertuang dalam Permendiknas? Permendiknas No 22 Tahun 2006 mengatur tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Standar Isi untuk setiap tingkatan kelas di SD/MI berisi enam (6) mata pelajaran yaitu (1) Pendidikan Kewarganegaraan (PK n ), (2) Bahasa Indonesia, (3) Matematika, (4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), (5) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan (6) Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Permendiknas No 23 Tahun 2006 mengatur tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Adapun Permendiknas No 24 Tahun 2006 mengatur tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan No 23 Tahun Pasal-pasal dan ayat-ayat paling penting berkenaan dengan petunjuk pelaksanaan peraturan dalam Permendiknas No 24 Tahun 2006 akan disajikan petikannya sebagai berikut ini. Pasal 1 Ayat 1, menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada : a. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38; b. Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27; c. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 64 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

5 d. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Ayat 2, menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari standar isi sebagaimana diatur dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana diatur dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Ayat 3 menyatakan Pengembangan dan penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Ayat 4 menyatakan satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BNSP. Ayat 5 menyatakan Kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah atau Komite Madrasah. Pasal 2 Ayat 1 menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mulai tahun ajaran 2006/2007. Ayat 2 menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pengembangan Pembelajaran IPA SD 65

6 Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010. Ayat 3 menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk semua tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007. Ayat 4 menyatakan Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004, melaksanakan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara bertahap dalam waktu paling lama 3 tahun, dengan tahapan untuk sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), dan sekolah dasar luar biasa (SDLB): Tahun I : kelas 1 dan 4; Tahun II : kelas 1, 2, 4, dan 5; Tahun III : kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Untuk lebih lanjut agar anda menjadi lebih jelas dan paham tentang Standar isi Kurikulum IPA SD/MI dari kelas 1-6, unduhlah materi tersebut di website matakuliah Pengembangan Pembelajaran IPA SD yang telah disediakan. 2. Standar Isi Mata Pelajaran IPA SD/MI Standar isi Mata Pelajaran IPA SD/MI berisi informasi tentang (1) latar belakang, (2) tujuan mata pelajaran IPA SD/MI, (3) ruang lingkup mata pelajaran IPA SD/MI, dan (4) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai tingkat kelasnya. 66 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

7 a. Latar Belakang Latar belakang yang tersurat dalam Standar Isi Mata Pelajaran IPA SD/MI dibagi menjadi empat (4) paragraf. Masing-masing paragraf mengandung pesan penting yang harus dipahami oleh setiap praktisi pendidikan dan pembelajaran IPA SD/MI. Berikut adalah teks Latar Belakang yang tersurat dalam Standar Isi Mata Pelajaran IPA SD/MI. Paragraf 1 menyatakan: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Paragraf 2 menyatakan: IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Paragraf 3 menyatakan: Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan Pengembangan Pembelajaran IPA SD 67

8 hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Paragraf 4 menyatakan: Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. b. Tujuan Mata Pelajaran IPA SD/MI Mata pelajaran IPA SD/MI betujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-nya; 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4) Mengembangkanketerampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007: 13-14). 68 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

9 c. Ruang Lingkup Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA SD/MI secara garis besar terinci menjadi empat (4) kelompok yaitu: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. (Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007: 14) Keempat kelompok bahan kajian IPA SD/MI tersebut disajikan secara spiral, artinya setiap bahan kajian disajikan di semua tingkat kelas tetapi dengan tingkat kedalaman yang berbeda; semakin tinggi tingkat kelas semakin dalam bahasannya. d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SD/MI Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tersurat dalam standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai peserta didik dalam proses belajarnya. Artinya pesan yang tersurat dalam SK dan KD tersebut tidak dapat ditawar lagi oleh guru dalam hal penyajiannya di kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut mempunyai implikasi terhadap kompetensi guru. Jika guru merasa kurang kompeten dalam SK dan atau/ KD tertentu maka wajib mempelajarinya. Hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memfasilitsi belajar siswa secara maksimal, jangan sampai dilewati untuk tidak dibelajarkan. Setiap SK dan KD perlu dimaknai dulu secara tepat, sebelum dijabarkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran, agar pesan edukatif dari SK dan KD tersebut dapat tercapai. Pengembangan Pembelajaran IPA SD 69

10 C. LATIHAN Kerjakan dan diskusikan latihan berikut bersama teman kelompok 1. Mengapa penetapan kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah perlu memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah atau Komite Madrasah?, jelaskan secara runtut, disertai contoh konkritnya! 2. Cermati pernyataan pada ayat 3 pasal 1 permendiknas No 24. Satuan pendidikan dasar seperti apa yang sejak tahun ajaran 2006/2007 diperbolehkan menerapkan secara menyeluruh Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dalam KTSP 2006? Jelaskan mengapa harus seperti itu? 3. Uraikan dengan jelas bagaimana inti dari pemaknaan Anda terhadap isi paragraf 1 pada latar belakang standar isi KTSP? 4. Uraikan dengan jelas bagaimana inti dari pemaknaan Anda terhadap isi paragraf 2 pada latar belakang standar isi KTSP? 5. Buatlah satu contoh penerapan ayat 3 pasal 2 dari Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 pada jenjang SD/MI! Rambu-rambu jawaban 1. Jawaban Anda benar, jika menghubungkan apa dan bagaimana peran komite sekolah atau komite madrasah terhadap pelaksanaan kurikulum di sekolah. 2. Untuk dapat memberikan jawaban pertanyaan ini dengan tepat, sebaiknya Anda memahami terlebih dulu hakikat Kurikulum Tahun 2004 untuk jenjang Pendidikan Dasar. Berbekal pemahaman tersebut Anda pasti dapat menemukan jawabannya. 3. Jawaban Anda benar terhadap pemaknaan paragraf 1, jika pemahaman Anda mengikuti dan melengkapi bagan di bawah ini. IPA merupakan Proses...; sedangkan Pendidikan IPA merupakan 70 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

11 Sarana siswa...dan pengembangan... sehingga Pembelajaran IPA ditekankan pada pembelajaran melalui Pengalaman Langsung. 4. Inti dari paragraf 2 benar, jika jawaban Anda terarah pada pengembangan kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang teridentifikasi. Untuk itu pahami secara baik dan benar esensi dari SALINGTEMAS. 5. Untuk menyelesaikan masalah tersebut ikutilah langkah-langkah pemikiran seperti berikut ini. Maknai secara benar bunyi ayat 3 pasal 2 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Baca dan pahami panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan Pendidikan Dasar/MI yang disusun oleh BSNP Buatlah satu contoh pengembangan dan penerapan kurikulum untuk mata pelajaran IPA SD/MI di salah satu kelas (kelas awal atau klas tinggi), pada salah satu semester. D. RANGKUMAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA di SD/MI pelaksanaannya mengikuti pesan yang tersurat dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 Tahun 2006 dan Permendiknas No 23 Tahun Standar Isi untuk setiap tingkatan kelas di SD/MI berisi SK dan KD untuk enam (6) mata pelajaran yaitu (1) Pendidikan Kewarganegaraan (PK n ), (2) Bahasa Pengembangan Pembelajaran IPA SD 71

12 Indonesia, (3) Matematika, (4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), (5) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan (6) Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Stndat kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA SD/MI terdiri atas latar belakang, tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk waktu dua (2) semester (satu tahun). Latar Belakang terdiri atas 4 paragraf. Paragraf 1 memberi pesan singkat berkenaan dengan pengertian IPA, tujuan umum Pendidikan IPA dan saran pelaksanaannya, serta pesan bagaimana pembelajaran IPA di SD/MI harus dilaksanakan sesuai hakikat pendidikan IPA. Paragraf 2 memberi pesan singkat penekanan pembelajaran IPA SD/MI pada dikembangkannya pembelajaran Salingtemas. Pembelajaran Salingtemas melatih siswa SD untuk dapat menerapkan konsep-konsep IPA yang telah dipahami ke dalam bentuk latihan mengembangkan kompetensi kerja ilmiah secara bijaksana. Kegiatan latihan yang diberikan berupa kreativitas merancang, membuat, dan menggunakan alat teknologi sederhana. Paragraf 3 memberi pesan singkat berkenaan dengan pentingnya menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta kemampuan mengkomunikasikannya melalui pembelajaran IPA dengan inkuiri ilmiah. Paragraf 4 memberi pesan singkat berkenaan dengan acuan pengembangan kurikulum yang didasarkan pada pencapaian SK dan KD melalui pemberdayaan peserta didik, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. E. TES FORMATIF Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengukur pemahaman anda terhadap kurikulum IPA SD. Berikan uraian singkat secara runtut dan jelas. 1. Jelaskan secara runtut bagaimana cara membelajarkan siswa agar kemampuan keterampilan prosesnya terkembangkan? Jelaskan dengan runtut! 2. Melalui pengembangan pembelajaran materi apakah agar siswa SD/MI dapat berlatih mengembangkan kreativitasnya dalam menerapkan konsepkonsep IPA yang telah dipahami secara bijaksana? mengapa demikian, jelaskan alasan Anda! 72 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

13 3. Jelaskan pemahaman Anda terhadap ruang lingkup materi yang mengkaji tentang benda dan sifat-sifatnya! 4. Jelaskan pemahaman Anda terhadap pesan dalam latar belakang yang menyatakan Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru! 5. Buatlah rangkuman dengan kata-kata Anda sendiri tentang pemahaman Anda terhadap Latar Belakang Mata Pelajaran IPA SD/MI! F. UMPAN BALIK Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban sub-unit 2.1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub-unit 2.1. Rumus: Skor jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = X 100% Skor total (30) Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi skor berbeda. Jika jawaban benar, nomor 1 diberi skor 5 Jika jawaban benar, nomor 2 diberi skor 7 Jika jawaban benar, nomor 3 diberi skor 5 Jika jawaban benar, nomor 4 diberi skor 10 Jika jawaban benar, nomor 5 diberi skor 8 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : % = baik sekali 80-89% = baik 70 79% = cukup < 70% = kurang Pengembangan Pembelajaran IPA SD 73

14 Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi sub-unit 2.1 terutama bagian yang belum Anda kuasai. 74 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

15 SUB-UNIT 2.2 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM IPA SD A. PENGANTAR Kurikulum IPA mencakup beberapa hal. Pada sub-unit 2 ini akan mengajak anda mengkaji hal-hal yang berkenaan dengan kerangka dasar dan struktur Kurikulum IPA SD/MI KTSP. Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan bagian dari Standar Isi yang merupakan salah satu bagian dari delapan (8) standar nasional pendidikan sebagaimana tertuang dalam Bab II pasal 2 (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Secara keseluruhan komponen standar nsional pendidikan tersebut meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Setelah mempelajari sub-unit 2.2, anda diharapkan memiliki kompetensi 1) menjelaskan kerangka dasar dan struktur kurikulum IPA SD/MI; dan 2) menjelaskan tujuan pembelajaran IPA SD/MI. Oleh karena itu, pelajarilah setiap uraian sub-unit ini dengan seksama dan kerjakan latihan serta tes formatifnya untuk mengukur pemahaman anda pada materi sub-unit ini. B. URAIAN 1. Kerangka Dasar Kurikulum Kerangka dasar kurikulum terdiri atas unsur-unsur kelompok mata pelajaran, prinsip pengembangan kurikulum, dan prinsip pelaksanaan kurikulum. Paparan masing-masing unsur disajikan berikut ini. Pengembangan Pembelajaran IPA SD 75

16 a. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas beberapa mata pelajaran. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kelompok dan Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No Kelompok Mata Pelajaran 1. Agama dan Akhlak Mulia 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sertapeningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan 76 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

17 No Kelompok Mata Pelajaran 5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (BSNP, 2005: 3). Cakupan megekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat, sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, serta mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimakdudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. b. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Berdasarkan penduan yang dikembangkan BSNP (2005:4-5), KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip kurikulum sebagai berikut. 1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Pengembangan Pembelajaran IPA SD 77

18 mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. 2) Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, budaya dan adat istiadat, serta status sosial,, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis, oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5) Menyeluruh dan berkesinambungan Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 78 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

19 6) Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut. 1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (1) belajar dengan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, danatau/percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap Pengembangan Pembelajaran IPA SD 79

20 memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral. 4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dengan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). 5) Kurikulumdilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan). 6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. 2. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 80 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

21 Struktur kurikulum untuk SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2. b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik, sesuai dengan kondisi sekolsh. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau/ dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. d. Substansi mata pelajaran IPA di SD/MI merupakan IPA Terpadu e. Pembelajaran pada Kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat (4) jam pelajaran per minggu secara keseluruhan. g. Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit. h. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah minggu. Pengembangan Pembelajaran IPA SD 81

22 Tabel 2. Struktur Kurikulum SD/MI Kelas dan Alokasi Waktu Komponen I II III IV, V, dan VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 5 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 4 Kesehatan. B. Muatan Lokal 2 C. Pengembangan Diri 2 * ) Jumlah *)Ekuivalen 2 jam pelajaran 3. Tujuan Pembelajaran IPA SD dan Dampaknya Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran IPA Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI secara umum seperti yang tersurat dalam latar belakang Standar Isi yang menyatakan: a. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. b. Pembelajaran IPA SD/MI ditekankan pada pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Rumusan tujuan pembelajaran IPA di SD/MI seperti di atas secara jelas dan tegas memberi informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA tidak melalui 82 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

23 pemindahan pengetahuan (istilah, fakta, konsep, prinsip, hukum/teori) dari guru kepada siswa, tetapi menjadi suatu kewajiban bahwa pembelajaran IPA harus melalui inkuiri ilmiah (penyelidikan), dan melalui penerapan konsep-konsep IPA dalam bentuk merancang dan membuat suatu karya. Dengan pembelajaran IPA seperti ini maka akan memberi kebermaknaan hasil belajar bagi diri siwa dalam menjalani kehidupan di alam ini. Berikut ini dicontohkan pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran IPA seperti yang dipaparkan di atas. Misal pembelajaran IPA Kelas V semester 2 dari KD 5.2: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Berdasarkan pesan yang tersurat dalam KD tersebut dapat dimaknai bahwa kompetensi menjelaskan yang harus dikuasai siswa tidak mungkin dapat diperoleh hanya melalui diskusi saja, namun harus melalui berbuat melakukan proses-proses sains. Dengan melakukan proses sains siswa dapat berinkuiri ilmiah. Dari berinkuiri siswa akan menemukan sejumlah bukti (fakta) untuk dasar berpikir membangun konsep pesawat sederhana membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Sebelum ini siswa telah mengenal nama-nama, letak komponen tuas dan arti masing-masing komponen (sebagai pengetahuan awal siswa ketika memasuki pembelajaran ini) Kegiatan belajar yang dirancang untuk dilakukan siswa sebagai berikut. 1. Kegiatan Awal a. Melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Pengungkit yang digubah dari lagu topi saya bundar yang digubah liriknya(lirik lagu terlampir) b. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan cara sebagai berikut: Ibu/bapak guru menunjukkan kepada seluruh siswa sebuah gunting, sebuah pinset/japit kue dan cetakan krupuk jepit (krupuk gambir) atau alat pembuka tutup botol yang diamati pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta untuk menunjukkan letak titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban yang terdapat pada gunting, pinset, dan cetakan krupuk jepit atau alat pembuka tutup botol yang telah disediakan. Dari kegiatan ini diharapkan siswa mengingat kembali tentang letak titik tumpu, lengan Pengembangan Pembelajaran IPA SD 83

24 beban, lengan kuasa, gaya kuasa, dan gaya beban, titik kuasa dan titik beban. c. Guru menggali pengetahuan prasyarat dengan pertanyaan sebagai berikut: Berdasarkan pemahamanmu terhadap letak titik kuasa dan letak titik beban pada gunting, cobalah pikirkan jawaban untuk pertanyaan di bawah ini! Apakah letak titik kuasa pada gunting dapat diubah-ubah? (letak titik kuasa pada gunting tidak dapat diubah-ubah/tetap) Apakah panjang lengan kuasa gunting dapat diubah-ubah? (panjang lengan kuasa gunting tetap). Apakah letak titik beban gunting dapat diubah-ubah? (letak titik beban gunting dapat diubah-ubah) 2. Kegiatan Inti a. Guru menunjukkan sebuah gunting dan selembar kertas, dan mengajukan pertanyaan: Jika kalian akan menggunting kertas ini menurut dugaanmu bagaimanakah cara termudah dan tercepat yang dapat kalian lakukan?. Siswa berhipotesis (membuat dugaan/jawaban sementara) atas pertanyaan tersebut. b. Siswa menuliskan dugaannya pada kertas kerjanya. Misal: cara termudah dan tercepat dengan meletakkan kertas di ujung lengan gunting lalu digunting; dugaan lain: dengan meletakkan kertas di tengah-tengah lengan gunting; atau dengan meletakkan kertas di pangkal lengan gunting (dekat titik tumpu). c. Siswa diminta mengukur panjang L k dan L b untuk masing-masing kedudukan kertas yang digunakan dan mencatat hasil pengukurannya pada tabel yang disediakan. d. Kemudian siswa diminta melakukan percobaan menggunting kertas dengan satu kali guntingan dengan cara seperti dugaan yang diajukan tadi (3 cara). Kemudian siswa mengukur panjang kertas yang tergunting dari tiga cara tersebut dan menuliskan semua hasil percobaan pada tabel pencatat data seperti dibawah ini. 84 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

25 Tabel Pencatat Data Percobaan No Guntingan ke L k (cm) L b (cm) Panjang kertas yang tergunting (cm) 1. I II III Keterangan e. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini. 1) Bandingkan panjang kertas yang tergunting dari guntingan I, II, dan III! 2) Jelaskan hubungan antara panjang L b dengan panjang kertas yang tergunting! 3) Jika kertas yang tergunting terpanjang mewakili kemudahan menggunting dan kecepatan menggunting, tentukan cara menggunting mana yang paling mudah dan cepat? 4) Berdasarkan hasil percobaan dan jawaban pertanyaan di atas, bagaimana kesimpulanmu terhadap penggunaan pesawat sederhana (contohnya gunting)? Tuliskan!. 5) Jika kamu diminta merapikan tanaman hias di halaman rumah dengan menggunakan gunting taman, maka agar pekerjaan dapat kamu kerjakan dengan mudah dan cepat bagaimana caranya? Kemukakan alasanmu mengapa kamu lakukan cara itu?. Catatan: Agar Anda dapat menjawab pertanyaan tersebut, lakukan percobaan seperti di atas, catatlah semua data percobaan dalam Tabel pencatat data seperti di atas! Rambu-rambu Kunci Hasil Kegiatan Percobaan pada Contoh Pembelajaran Hasil pengukuran: l K gunting ke 1, ke 2, dan ke 3 sama panjang karena l K pada gunting tetap; yang berubah-ubah adalah l B nya tergantung letak kertas/beban terbadap titik tumpu; letak kertas/beban diubah-ubah, kertas yang diletakkan paling dekat dengan titik tumpu l B nya paling pendek, setelah digunting kertas yang tergunting paling panjang, dan berlaku sebaliknya (tulislah sesuai hasil percobaan) Pengembangan Pembelajaran IPA SD 85

26 Gubahan lagu dari TOPI SAYA BUNDAR PENGUNGKIT Kupunya pengungkit Gunting, pinset, cungkit Sangatlah berguna Bagi kita semua C. LATIHAN Jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan memberikan uraian secara runtut! 1. Sebutkan nama-nama kelompok mata pelajaran dalam kerangka dasar kurikulum! 2. Kelompok mata pelajaran apakah yang mempunyai misi untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni! 3. Jelaskan dampak apa yang ditimbulkan oleh tujuan pembelajaran IPA terhadap realisasi pembelajaran IPA! 4. Cermati contoh pembelajaran IPA di atas kemudian jawablah pertanyaanpertanyaan berikut. a. Tunjukkan ciri khusus pembelajaran di atas! b. Tunjukkan di mana letak inkuirinya! c. Keterampilan proses IPA apa saja yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut? d. Aktivitas dari siapa yang dominan dalam pembelajaran tersebut? e. Temukan kegiatan mana yang menunjukkan kegiatan guru memfasilitasi siswanya?. Rambu-rambu Jawaban Latihan 1. Jawaban cukup jelas, bacalah kelompok mata pelajaran dan cakupannya pada uraian di atas. 2. Jawaban cukup jelas, pahami informasi pada Tabel 1 di atas. 3. Dampak dari tujuan pembelajaran IPA adalah pelaksanaan pembelajaran IPA harus menekankan pada kegiatan inkuiri ilmiah dengan melalui penggunaan 86 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

27 dan pengembangan keterampilan proses IPA, serta menekankan pada pembelajaran Salingtemas untuk mengembangkan kompetensi dalam menerapkan konsep IPA untuk merancang dan membuat suatu karya. 4. Jawaban pertanyaan: a. Ciri khusus dari contoh pembelajaran di atas adalah: dalam kegiatan inti siswa diberi kesempatan oleh guru untuk berhipotesis berdasarkan masalah yang dikemukakan guru, dan siswa melakukan pengujian terhadap dugaannya melalui percobaan yang dipandu oleh petunjuk kegiatan dari guru. b. Inkuirinya terletak pada guru memberi pertanyaan (rumusan masalah) yang jawabannya tidak ada di buku teks, dan siswa berhipotesis (membuat dugaan/jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan guru) c. Jawaban Anda salah jika keterampilan proses yang digunakan dan dikembangkan dalam pembelajaran bukan (i) membuat dugaan, (ii) melakukan percobaan, (iii) mengamati, (iv) mengukur, (v) mengolah data, (vi) menarik kesimpulan, (vii) mengaplikasi konsep. d. Aktivitas yang dominan dalam pembelajaran tersebut adalah siswa. e. Kegiatan guru sejak awal sampai selesainya kegiatan inti menunjukkan bahwa guru memfasilitasi siswa, hal ini ditunjukkan oleh aktivitas guru selalu mendorong siswanya untuk berbuat dalam proses belajarnya. Guru tidak memindahkan pengetahuan kepada siswanya. D. RANGKUMAN Kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Bagian ini merupakan bagian dari Standar Isi, sementara standar isi tersebut merupakan salah satu standar dari 8 macam standar dalam Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi dikembangkan oleh BSNP yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Kerangka dasar kurikulum memuat: (1) lima (5) kelompok mata pelajaran yang berlaku untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang Pengembangan Pembelajaran IPA SD 87

28 pendidikan dasar dan menengah. Lima kelompok mata pelajaran yang dimaksud adalah: (i) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (ii) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (iii) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, (iv) kelompok mata pelajaran estetika, dan (v) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Masing-masing kelompok mata pelajaran mengemban misi pengembangan edukatif sendirisendiri sesuai jenis jenjang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan nasional. (2) Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, dan (3) prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum SD/MI, memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Materi muatan lokal memperhatikan ciri khas dan potensi daerah. Materi tersebut tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Artinya bahwa materi muatan lokal tidak dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok mata pelajaran yang ada. Tujuan pembelajaran IPA SD/MI yang disuratkan dalam latar belakang mata pelajaran IPA SD/MI menegaskan (1) bahwa pembelajaran IPA bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah melalui inkuiri ilmiah, dan mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup; dan (2) untuk mengembangkan kemampuan menerapkan konsep IPA yang dimiliki siswa melalui pembelajaran Salingtemas, dalam bentuk kegiatan merancang dan membuat suatu karya. Dampak dari tujuan pembelajaran IPA terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA adalah pelaksanaan pembelajaran IPA harus selalu menerapkan pesan dalam 2 tujuan pembelajaran di atas, yaitu pembelajaran IPA dilaksanakan dengan (1) inkuiri ilmiah dan (2) berorientasi pada pembelajaran Salingtemas. E. TES FORMATIF Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengukur pemahaman anda terhadap kurikulum IPA SD. Berikan uraian singkat secara runtut dan jelas. 88 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

29 1. Berilah penjelasan secara runtut apa yang dimaksud dengan kerangka dasar kurikulum? 2. Jelaskan secara runtut apa yang dimaksud dengan struktur kurikulum? 3. Amati baik-baik struktur kurikulum SD/MI pada Tabel 2 di atas!, mengapa kolom tabel untuk kelas awal (I, II, dan III) dikosongkan?, Jelaskan jawaban Anda secara runtut! 4. Jelaskan dengan runtut disertai contoh tujuan pembelajaran IPA SD/MI yang berbunyi: Pembelajaran IPA SD/MI ditekankan pada pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. F. UMPAN BALIK Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban sub-unit 2.2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub-unit 2.2. Rumus: Skor jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = X 100% Skor total (25) Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi skor berbeda. Jika jawaban benar, nomor 1 diberi skor 5 Jika jawaban benar, nomor 2 diberi skor 5 Jika jawaban benar, nomor 3 diberi skor 5 Jika jawaban benar, nomor 4 diberi skor 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : % = baik sekali 80-89% = baik 70 79% = cukup Pengembangan Pembelajaran IPA SD 89

30 < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi sub-unit 2.2 terutama bagian yang belum Anda kuasai. G. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Kunci Jawaban sub-unit Cara untuk membelajarkan siswa agar kemampuan keterampilan prosesnya terkembangkan adalah dengan melalui pembelajaran IPA dengan inkuiri ilmiah. Karena dengan inkuiri ilmiah siswa dituntut untuk melakukan pengujian/penyelidikan; sedangkan kegiatan penyelidikan selalu menggunakan keterampilan proses IPA. 2. Agar siswa SD/MI berlatih mengembangkan kreativitasnya dalam menerapkan konsep-konsep IPA yang telah dipelajari dan dipahami adalah dengan membelajarkan Salingtemas. Karena melalui pembelajaran Salingtemas siswa diarahkan untuk merancang dan membuat suatu karya. Untuk dapat merancang dan membuat suatu karya diperlukan kreativitas dalam penerapan konsep IPA secara bijaksana, agar bermanfaat bagi masyarakat luas. 3. Pemaknaan ruang lingkup materi IPA yang menyatakan benda dan sifatsifatnya, adalah: (i) mengenal berbagai benda di lingkungan sekolah/rumah melalui pengamatan (padat, cair, dan gas), (ii) mengkaji sifat-sifat benda melalui percobaan dan pengamatan (sifat-sifat benda cair, padat, dan gas), (iii) mengidentifikasi kegunaan masing-masing benda dalam kehidupan sehari-hari. 4. Pemaknaan pesan kurikulum yang menyatakan pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru, dapat dijelaskan sebagai berikut: Untuk mencapai SK dan KD dalam pembelajaran IPA, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan 90 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 006 TANGGAL 3 MEI 006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21 DAFTAR ISI DAFTAR ISI PERMENDIKNAS NO TAHUN 006 TENTANG SI i 1 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 4 A. Kerangka dasar Kurikulum 4 B. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum 6 C.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Apa KTSP? Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah) Mengacu kepada standar isi, standar

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro-

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro- 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.

Lebih terperinci

Landasan Pengembangan Kurikulum. Farida Nurhasanah, M.Pd Sebelas Maret University Surakarta-2012

Landasan Pengembangan Kurikulum. Farida Nurhasanah, M.Pd Sebelas Maret University Surakarta-2012 Landasan Pengembangan Kurikulum Farida Nurhasanah, M.Pd Sebelas Maret University Surakarta-2012 KURIKULUM: PENGERTIAN DASAR Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

Prinsip Pengembangan Kurikulum. Aris Fajar Pambudi

Prinsip Pengembangan Kurikulum. Aris Fajar Pambudi Prinsip Pengembangan Aris Fajar Pambudi Prinsip-prinsip Pengembangan Soetopo dan Soemanto (1993: 48-50) pengembangan kurikulum perlu memperhatikan prinsip-prinsip relevansi, efektivitas, efisiensi, kontinuitas,

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs DIKLAT GURU PEMANDU/GURU INTI/PENGEMBANG MATEMATIKA SMP JENJANG DASAR TAHUN 2010 IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs Disusun oleh: Sri Wardhani DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pendidikan.

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 57. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis 67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar

Lebih terperinci

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

Lebih terperinci

PERAN GURU BIDANG STUDI SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Sukanti dan Sumarsih. Abstrak

PERAN GURU BIDANG STUDI SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Sukanti dan Sumarsih. Abstrak PERAN GURU BIDANG STUDI SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Sukanti dan Sumarsih Abstrak Kurikulum dalam dimensi kegiatan adalah sebagai manifestasi dari upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU tentang Pendidikan Nasional yang sudah ditetapkan pada Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan cuoi trong cuontentang phim buon. Nguoi da den nhu la giac mo roi ra di cho anh bat ngo... http://nhattruongquang.0catch.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran IPA a. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan haanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si. Inkuiri Pendekatan Pembelajaran IPA (Fisika) SD/MI.. Edi Istiyono 1 INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS Oleh : Drs.Saeful Karim,M.Si Disampaikan pada Acara Pengabdian Pada Masyarakat untuk Guru-Guru IPA SD Se-Kecamatan Lembang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS) MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 2 KONSEP DASAR KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KEMAMPUAN AKHIR : MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI KONSEP DAN KERANGKA

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA Makalah Disajikan pada kegiatan Workshop Monev Pelaksanaan KTSP MI, MTs, dan MA Angkatan I Tingkat Propinsi Jawa Barat pada

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI

EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2008 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2 DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 I. PENDAHULUAN 3 A. Landasan 4 B. Tujuan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan C. Pengertian 5 D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat

Lebih terperinci

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH I. PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

Unit-6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PENDAHULUAN Tentu Anda sering bertanya mengapa Indonesia menggunakan KTSP?

Unit-6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PENDAHULUAN Tentu Anda sering bertanya mengapa Indonesia menggunakan KTSP? Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Unit-6 PENDAHULUAN Tentu Anda sering bertanya mengapa Indonesia menggunakan KTSP? Hal tersebut di sebabkan adanya perkembangnya pemikiran akan pentingnya kemandirian

Lebih terperinci

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP)

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP) PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP) Penulis: Dra. Sri Wardhani Penilai:

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), telah ada sebelumnya. Akan tetapi penelitian yang membahas tentang Kesesuaian Kurikulum

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1 1. Pengertian KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan 2 2. Landasan Pengembangan KTSP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) *Kaji kebutuhan dan kemampuan siswa *Kaji kemampuan guru (potensi SDM sekolah, visi, dan misi sekolah) *Kaji daya dukung sekolah (sarana, prasarana)

Lebih terperinci

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB II PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB II PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR 6 BAB II PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA A. Definisi Metode Inkuiri Salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DI INDONESIA

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DI INDONESIA MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DI INDONESIA Disajikan pada : International Seminar on Education Management, 27-29 November 2007 University Malaya Kuala Lumpur. Asep Herry Hernawan 1 Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) 47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai

mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai I A. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran bagian dari kurikulum yang harus dikuasai siswa sesuai tingkat sekolah dari jenjang dasar sampai tingkat lanjutan. Semakin

Lebih terperinci

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS FISIKA SEKOLAH 1 FI 132 2 SKS Latar Belakang Standar Isi UU RI No. 20/2003 tentang S P N PP RI No 19/2005 tentang S N P PERMENDIKNAS No.22/2006 tentang Standar ISI IPA berkaitan dengan cara mencari tahu

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Metode STAD Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok serta di dalamnya menekankan kerjasama.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1. Landasan Pemberlakuan KTSP dilandasi oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, di antarannya adalah sebagai berikut. a. Undang-undang

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN:2085-4951 9772085495156 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P Oleh: Marojahan Hutabarat Abstrak KTSP dan Silabus yang penulis susun adalah hasil dari pelatihan

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat IPA IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan

Lebih terperinci