BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Kerangka Pemikiran Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan memperoleh pelayanan publik dari aparatur pemerintah, baik berupa pelayanan kebutuhan dasar maupun pelayanan umum. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu secara terus menerus melakukan perbaikan pada kualitas Pelayanan publik agar dapat menciptakan kepuasan bagi masyarakat penerima layanan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan antara lain dapat dilakukan dengan cara melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan itu sendiri. Faktot-faktor kualitas pelayanan yang dinilai, tidak cukup hanya menggunakan indikator-indikator yang diterapkan pada pemerintah saja seperti efisiensi dan efektivitas, tetapi harus juga dilihat dari indikator-indikator yang melekat pada masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan pemerintah, seperti tingkat kepuasan masyarakat, akuntabilitas dan responsivitas. Dengan menganalisa indikator-indikator kualitas pelayanan dan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan masyarakat di dalam menerima pelayanan, maka diharapkan pemerintah dapat menilai dan mengatahui posisi relatif permasalahan yang dihadapi didalam memberikan pelayanan untuk kemudian memfokuskan pada upaya-upaya perbaikan terhadap faktor-faktor kualitas pelayanan yang belum sesuai dengan harapan masyarakat, serta lebih meninkatkan lagi faktor-faktor kualitas pelayanan yang menurut masyarakat telah memuaskan. 61

2 6 Diakui bahwa, di dalam praktek penyelenggaraan pelayanan publik oleh Pemerintah telah banyak langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Upaya perbaikan tersebut antara lain dengan mengadakan reformasi di bidang kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), ketatalaksanaan, pengawasan, dan akuntabilitas serta pengembangan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Di lingkungan Departemen Hukum dan HAM misalnya, upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan diantaranya pada layanan bidang keimigrasian, antara lain dengan menerbitkan Pedoman Umum Penerapan Perkantoran Secara Elektronik (e-office) Keimigrasian dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesiadi (SPRI). SOP tersebut diberlakukan diseluruh kantor imigrasi, Subdirektorat Dokumen Perjalanan, Subdirektorat Dokumen Perjalanan TKI dan Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM. SOP Sistem penerbitan SPRI merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) yang dibangun di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi Departamen Hukum dan HAM. SIMKIM adalah salah satu instrumen dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Keimigrasian dalam bentuk sistem keimigrasian berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang memenuhi aspek keakurasian, kecepatan, kesederhanaan, keterbukaan, dan Efisien guna memberikan jaminan kepastian dan kemudahan pelayanan keimigrasian sehingga diharapakkan pelayanan keimigrasian yang diberikan kepada masyarakat dapat memenuhi asas-asas pelayanan publik yaitu transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan kesiembangan hak dan kewajiban.

3 63 Demikian juga secara normatif, pemerintah telah banyak meletakkan pondasi defenitif sebagai acuan bagi seluruh penyelenggara pelayanan publik dalam pengaturan dan pelaksanaan pelayanan publik dalam rangka mendorong terwujudnya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam arti memenuhi harapan dan kebutuhan akan pelayanan yang berkualitas melalui konsep Pelayanan Prima. Namun demikian dalam implementasinya nilai luhur yang terkandung dalam peraturan-peraturan tersebut serta upaya-upaya positif yang telah diambil, baik pada tingkat pimpinan kementerian dan lembaga maupun pimpinan di setiap unit atau satuan kerja masih belum sepenuhnya sesuai harapan masyarakat. Artinya bahwa di sisi lain harus diakui telah ada perbaikan-perbaikan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat, tetapi disi lain juga harus diakui masih banyak faktor-faktor kualitas pelayanan yang dirasakan belum sepenuhnya memuaskan masyarakat. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas bukan merupakan hal yang sederhana karena dibutuhkan dukungan baik dari aspek kepemimpinan, perencanaan kinerja, organisasi, manajemen SDM, penganggaran, manajemen analisis dan informasi, manajemen proses, serta mengadakan evaluasi secara berkesinambungan terhadap hasil pencapaian kinerja sebelumnya berikut hambatanhambatan yang masih dihadapi untuk perbaikan-perbaikan di masa mendatang. Untuk itu agar pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat diperlukan adanya upaya-upaya perbaikan secara konsisten dan berkesinambungan oleh pemerintah dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor kualitas pelayanan yang dapat berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan publik dari pemerintah.

4 64 Dalam mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang diperoleh dari penilaian pemohon Paspor terhadap Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan dalam memberikan pelayanan permohonan Paspor, penulis menggunakan lima (5) faktor sebagai variabel umum untuk menilai kualitas pelayanan yaitu faktor Tangibles (keberwujudan), faktor Emphaty (empati), faktor Reliability (keandalan), faktor Responsivenes (daya tanggap), serta faktor Assurance (jaminan dan kepastian). Variabel operasional dalam penelitian ini, yaitu: 1. Faktor Tangible (Keberwujudan) = (X 1 ) Dari uraian sebelumnya, variable yang diteliti pada faktor Tangible (keberwujudan) meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Ketersediaan Fasilitas Fisik seperti: Ruang Tunggu Pelayanan, Tempat Parkir, Tempat Ibadah, Tolet, Loket Khusus untuk Penyandang Cacat. b. Penerapan Sistem Elektronik untuk Penerbitan Paspor c. Tersedianya Fasilitas Informasi/Visualisasi di Ruang Tunggu Pelayanan dan d. Penampilan dan Seragam Petugas Pelayanan. 1. Faktor Emphaty (Empati) = (X ) Dari uraian sebelumnya, maka variable yang diteliti pada faktor Emphaty (Empati) meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Petugas Pelayanan betindak Sopan dan Ramah b. Petugas Pelayanan memberikan informasi kepada Pelanggan dengan bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami c. Petugas pelayanan memberikan pelayanan dengan Ikhlas dan Penuh Rasa Tanggung Jawab

5 65 d. Petugas Pelayanan Cepat dan Tanggap atas Masalah atau Keluhan yang dihadapi Pemohon Paspor. Faktor Reliability (Keandalan) = (X 3 ) Dari uraian sebelumnya, maka variable yang diteliti pada faktor Emphaty (Empati) meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Penyelesaian Pelayanan Tepat Waktu b. Perlakuan Petugas Pelayanan kepada Pemohon Paspor sama dan Tidak dibedabedakan (Kesamaan Hak) c. Penerapan Sistem Elektronik Penerbitan Paspor telah memenuhi Asas Cepat, Tepat, dan Akurat d. Petugas Pelayanan Bersikap Simpati 3. Faktor Responsivenes (Daya Tanggap) = (X 4 ) Dari uraian sebelumnya, maka variable yang diteliti pada faktor Responsiveness (Daya Tanggap) meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Tersedianya Kemudahan Akses dan Layanan Informasi seperti Papan Persyaratan Permohonan, Papan Jangka Waktu Penyelesaian Pelayanan, Papan Prosedur Pelayanan, Touch Screen, . b. Petugas pelayanan memberikan Perhatian Khusus (Individu) atas masalah tertentu, seperti kepada Penyandang Cacat, Lanjut Usia, Orang Hamil c. Kemauan dan Kesiapan Petugas Pelayanan membantu memberikan Pelayanan yang dibutuhkan d. Tersedianya Sarana untuk menyampaikan Keluhan, seperti Kotak Pengaduan, Monitor Kontrol, Layanan Pengaduan Via SMS.

6 66 4. Faktor Assurance (Jaminan dan Kepastian) = (X 5 ) Dari uraian sebelumnya, maka variable yang diteliti pada faktor Assurance (Jaminan dan Kepastian) meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Petugas pelayanan mampu memberikan Penjelasan dan Berkomunikasi secara baik b. Kedisiplinan Petugas Pelayanan dalam memberikan pelayanan, terutama Disiplin Jam Kerja, Kejujuran, dan Ketegasan c. Petugas Pelayanan mempunyai Keahlian dan Kemampuan (Kompetensi) d. Petugas pelayanan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Penerbitan Paspor Indikator untuk mengukur faktor-faktor kepuasan pemohon Paspor dalam menerima pelayanan pengurusan Paspor, penulis berpedoman pada Kep.MENPAN Nomor: KEP/5/M.PAN//004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, terdiri atas: 1. Kemudahan prosedur pelayanan. Kesesuaian antara persyaratan dengan pelayanan yang diterima 3. Kejelasan dan kepastian petugas. 4. Kedisiplinan petugas 5. Tanggung jawab petugas 6. Kemampuan petugas 7. Kecepatan pelayanan 8. Keadilan untuk mendapatkan pelayanan 9. Keramahan petugas 10. Kewajaran biaya untuk mendapatkan Pelayanan

7 Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan 1. Ketepatan jadwal waktu pelayanan 13. Kenyamanan di lingkungan unit pelayanan 14. Keamanan pelayanan Sebagai gambaran untuk penjabaran kerangka pemikiran dalam rangka menilai adanya korelasional antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pembuatan Paspor dengan kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan dapat dilihat pada Gambar III.1. di bawah ini: Gambar III.1. Kerangka Berfikir Independen Variabel (Variabel Bebas) Pelayanan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan ( Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan) Tangibles Emphaty Reliability Responsivenses Assurance Dependen Variabel (Variabel Terikat) Tingkat Kepuasan Pemohon Paspor 1 Kemudahan Prosedur Pelayanan Kesesuaian antara persyaratan dengan pelayanan yang diterima 3 Kejelasan dan Kepastian Petugas.

8 68 4 Kedisiplinan Petugas 5 Tanggung Jawab Petugas 6 Kemampuan Petugas 7 Kecepatan Pelayanan 8 Keadilan untuk mendapatkan pelayana 9 Keramahan Petugas 10 Kewajaran Biaya untuk mendapatkan pelayanan 11 Kesesuaian antara Biaya yang dibayarkan dengan Biaya yang telah ditetapkan 1 Ketepatan Jadwal Waktu Pelayana 13 Kenyamanan di lingkungan Unit Pelayanan 14 Keamanan Pelayanan III.. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian (responden) adalah pemohon Paspor (SPRI), baik pemohon Paspor 4 Halaman maupun Paspor 48 Halaman di kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan yang merupakan salah satu unit pelayanan teknis (UPT) pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.UM tanggal 3 Maret 005 perihal pemberlakuan Paspor Desain Baru dan Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: F.PL tanggal 3 Maret 005 perihal Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan/Penggantian Blanko Paspor RI Desain Baru, dinyatakan bahwa SPRI 4 Halaman hanya untuk TKI dan berlaku selama tiga (3) tahun, sedangkan SPRI 48 Halaman diberikan kepada Non TKI/umum berlaku selama lima (5) tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 009 dengan cara menyebarkan 100 kuesioner. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri antara lain jenis kelamin (gender), usia, pendidikan, dan pekerjaan. Pemilihan tempat penelitian di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan berdasarkan pertimbangan bahwa jumlah permohonan untuk pengurusan Paspor di kantor Imigrasi tersebut

9 69 relatif banyak yaitu mencapai pemohon/hari sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu barometer pelayanan permohonan pengurusan Paspor khususnya dilingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta. Berikut data penerbitan Paspor di kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan selama periode bulan Juli 008 sampai dengan bulan Agustus 009 adalah sebagai berikut: Tabel III.1. Data Penerbitan Paspor Periode: 8/7/008 s/d 18/8/009 NO JENIS PASPOR JUMLAH 1. Paspor 4 Halaman Paspor 48 Halaman Jumlah Sumber: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan (008) III.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data yang dipergunakan dalam Penelitian ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (library research) Sebagai dasar untuk mengetahui masalah yang akan dijadikan topik pembahasan serta penyusunan secara teoritis, maka diadakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan di perpustakaan yang ada dilingkungan Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN). Hal ini dilakukan untuk mempelajari buku-

10 70 buku ilmiah dan mengadakan penelitian melalui surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan materi Tesis.. Penelitian Lapangan (field research) Data yang dikumpulkan sebagai bahan informasi dalam Penelitian ini adalah dengan menggunakan Data Primer yang didapat dari sumber pertama, baik dari Individu maupun Kelompok. Pengumpulan data dengan cara survei ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Teknik yang menggunakan Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup, artinya responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia. Sedangkan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Data Primer dan Data Skunder. 1. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari sumber-sumber atau orang-orang yang terlibat atau menjadi obyek dalam penelitian ini, dengan cara menyebarkan 100 Kuesioner kepada pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan serta dari sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

11 71 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan self administered survey, yaitu suatu survey dimana responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan Burns & Bush (000). Cara pengumpulan data dilakukan dengan drof-off survey, yaitu setelah responden diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan, kemudian kuesioner ditinggalkan pada responden untuk diisi, selanjutnya akan diambil setelah responden selesai mengisi Burns & Bush (000). Motode self administered survey dipilih karena adanya pertimbangan keterbatasan waktu dan biaya untuk penelitian. Dimana beberapa keunggulan penting metode ini adalah: 1. Reduced cost Mengurangi biaya karena menghilangkan perlunya wawancara ataupun peralatan untuk wawancara (seperti computer atau telepon), sehingga terdapat pengurangan biaya yang signifikan.. Respondent control Responden dapat mengontrol respon mereka dan tidak merasa tergesa-gesa, sehingga mereka diharapkan dapat lebih santai dalam menjawab kuesioner. 3. No interviewer evaluation appreshension Karena tidak diperlukan wawancara, sehingga metode ini akan menghilangkan kemungkinan munculnya penilaian subjektif dari pewawancara.

12 7 Namun demikian, metode ini juga memiliki kelemahan antara lain besar kemungkinan responden tidak menyelesaikan pengisian kuesioner, menjawab yang salah, bahkan menolak mengembalikan kuesioner. Selain itu, bila responden tidak memahami pertanyaan atau tidak dapat mengikuti petunjuk pengisian, kemungkinan besar mereka akan frustasi dan berhenti mengisi kuesioner Burns & Bush (000). Untuk mengisi kelemahan-kelemahan yang ada, dan sebagai usaha untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, maka setelah kuesioner diisi ulang dilakukan pemeriksaan atas jawaban-jawaban yang diberikan. Pemeriksaan yang dilakukan memperhatikan apakah ada hal atau pertanyaan yang belum di jawab ataupun ada kesalahan menjawab. Misalkan responden diminta hanya memilih satu jawaban tetapi memberikan dua jawaban. III.4. Populasi dan Metode Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling, dimana pemilihan anggota populasi untuk masuk dalam sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti. Pertimbangan dibuat berdasarkan faktor biaya, waktu, lokasi, informasi yang dibutuhkan, dan sebagainya Burns & Bush (000). Teknik pengambilan sampelnya menggunakan judgement sampling dan convenience sampling. Kedua teknik ini digunakan karena mempertimbangkan kemungkinan responden dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diberikan dan dipertimbangkan untuk memilih anggota populasi yang bersedia, serta mudah di dapat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

13 73 III.5. Model dan Metode Penelitian Penelitian didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan sesuatu menurut metode yang ilmiah. Penelitian memiliki tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha untuk mencapai sasaran, serta metode yang ilmiah. Agar metode ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah, dibutuhkan desain yang sesuai dengan metodenya. Jadi, akan tampak jelas bahwa pengelompokan metode penelitian dapat saling mempengaruhi dengan desain penelitian yang digunakan. III.5.1. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bersifat korelasional. Disini penulis ingin meneliti lebih jauh apakah antara masing-masing variable dalam penelitian ini, yaitu variable bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y) memiliki berpengaruh, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I khusus Jakarta Selatan. III.5.. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang didasarkan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dengan kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara metode deskriptif eksplanatori yaitu bertujuan untuk menjelaskan dan mengurai kebenaran dari suatu hipotesis penelitian.

14 74 III.6. Variabel Penelitian dan Pengukuran III.6.1. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan penulis berdasarkan kerangka pemikiran yang telah ditentukan adalah variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun variabel-variabel tersedbut adalah: a. Variabel X : adalah variabel bebas (independen) yang digunakan oleh penulis untuk meramalkan variabel Y. Dalam penelitian ini ada lima (5) variabel X, yaitu Tangible (keberwujudan) = (X 1 ), Empathy (empati) = (X ), Reliabiliy (keandalan) = (X 3 ), Responsivenes (Daya Tanggap) = (X 4 ) dan Assurance (Jaminan dan Kepastian) = (X 5 ) b. Variabel Y : adalah variabel terikat (dependen), dimana dalam penelitian ini adalah kepuasan pemohon paspor dalam menerima pelayanan. III.6.. Pengukuran Skala pengukuran yang penulis gunakan adalah skala nominal karena angkaangka dalam variabel independen dan dependen mempunyai arti sebagai lebel saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa. Skala tersebut kemudian dibagi menjadi dua () macam format dasar dalam mendesain kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini Burns & Bush (000) antara lain: 1. Closed-ended question, yaitu format pertanyaan yang memberikan pilihan respon di dalam kuesioner.

15 75. Scaled-ended question, yaitu format yang menggunakan skala yang dikembangkan oleh peneliti untuk mengukur atribut beberapa hal yang sedang dipelajari. Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu obyek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Ada dua macam skala yang digunakan, antara lain: 1. Nominal scale, adalah skala yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekedar kode maupun lebel.. Ordinal scale, adalah skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Setiap kemungkinan jawaban yang terdapat pada variabel bebas (independen) dibagi menjadi lima (5) kategori jawaban dan masing-masing jawaban diberi nilai seperti dapat dilihat pada Tabel III.. dibawah ini: Tabel III.. Kategori Kemungkinan Jawaban Dari Responden NO KATEGORI NILAI 1. Sangat Setuju 5. Setuju 4 3. Kurang Setuju 3 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju 1

16 76 Sedangkan kemungkinan jawaban yang terdapat pada variabel terikat (dependen) dibagi menjadi lima (5) kategori jawaban dan masing-masing jawaban diberi nilai seperti dapat dilihat pada Tabel III.3. dibawah ini: Tabel III.3. Nilai Kemungkinan Jawaban Dari Responden NO KATEGORI NILAI 1. Sangat tinggi 5. Tinggi 4 3. Sedang 3 4. Rendah 5. Sangat rendah 1 III.6.3. Error Penggunaan metode non probability sampling, memungkinkan terjadinya non sampling error. Oleh karena itu, menurut Malhotra (1996 : 10) hal hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya non sampling error, antara lain: a. Non response error, yaitu tidak bersedianya calon responden yang sebenarnya memenuhi syarat untuk menjadi responden dalam penelitian. Cara mengantisipasinya adalah dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan maksud survey, dan jaminan atas semua informasi yang diberikan kepada responden.

17 77 b. Response error, yaitu kesalahan yang terjadi bila jawaban atau informasi yang diberikan oleh responden tidak benar, atau responden salah dalam mengisi kuesioner, serta kesalahan dalam menganalisanya. Dari 100 kuesioner yang telah diisi oleh responden, seluruhnya dapat dimasukkan dalam pengolahan data. Response error yang dapat terjadi antara lain: a. Sampling frame error. Hal ini diantisipasi dengan melakukan screening. b. Unwillingness error. Kesalahan yang terjadi karena responden tidak memberikan informasi yang benar. Kondisi ini diantisipasi dengan mencoba memberikan jaminan kerahasiaan atas semua informasi yang diberikan oleh responden. c. Inability error. Kesalahan ini terjadi karena responden tidak bias memberikan jawaban yang tepat, tidak dapat memahami pertanyaan, bingung dengan bentuk pertanyaan yang diberikan, atau lelah dan bosan dalam mengisi kuesioner yang diberikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pertanyaan yang ada dalam kuesioner harus mudah dimengerti, kalimatnya singkat, serta memberikan penjelsan tambahan apabila responden tidak memahami pertanyaan. III.7. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor kualitas pelayanan yang terdiri atas faktor Tangible (keberwujudan) = (X 1 ), faktor Empathy (empati) = (X ), faktor Reliabiliy (keandalan) = (X 3 ), faktor Responsivenes (Daya Tanggap) = (X 4 ) dan faktor Assurance (Jaminan dan Kepastian) = (X 5 ) mempunya pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

18 78 III.8. Metode Analisis Data Untuk menganalisa apakah terdapat pengaruh antara faktor-faktor kualitas pelayanan dengan kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, maka metode analisis yang dugunakan oleh penulis adalah menggunakan metode analisis regresi linier berganda (multiple regression). Sebelum melakukan analisis data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda, maka instrument yang terdapat dalam kuesioner terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. III.8.1. Uji Validitas Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas instrument dalam kuesioner: r = n ( ΧΥ ) ( Χ Υ ) { n Χ ( Χ ) }{ n Υ ( Υ ) } Dimana: X = jumlah skor tiap item Y = jumlah total tiap item N = jumlah responden Jika hasil yang diperoleh dari penghitungan adalah r 0,3 atau korelasi setiap indikator dengan skor total kurang dari 0,3 maka indikator dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

19 79 III.8.. Uji Reliabilitas Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrument dalam kuesioner: r ΧΥ = k σ b 1 ( k 1) ( σ t ) Dimana: r XY : Reabilitas Instrumen k : Banyaknya Butir Pertanyaan atau Soal σb : Jumlah Varian Item (σt) : Varian Total Jika hasil yang diperoleh dari penghitungan koefesien keandalan atau alpha sebesar 0,60 atau lebih, maka indikator dalam instrumen tersebut dinyatakan handal (reliabel) untuk kemudian dilakukan pengujian dengan metode analisis regresi linier berganda. Bentuk persamaan umum dari metode analisis regresi linier berganda yaitu: Ŷ = a 0 + β 1 X 1 + β X + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 Dimana : Y = kepuasan pemohon Paspor a 0 = konstanta, nilai Y pada saat semua variabel X bernilai 0 X 1 = tangible (keberwujudan) X = emphaty (empati) X 3 = reliability (keandalan) X 4 = responsivenes (daya tanggap) X 5 = assurance (jaminan dan kepastian) β 1, β, β 3, β 4, β 5 = koefisien regresi tiap-tiap variabel

20 80 Sedangkan untuk mencari persamaan regresi menggunakan rumus: b n( ΧΥ) ( Χ)( n( Χ ) ( Χ) = Υ) b n b Υ ( 1 Χ1 Χ a = Dimana: b = slop kurva estimasi yang baik a = intersep kurva estimasi Y = merupakan nilai variabel Y X = merupakan nilai variabel X n = jumlah sampel III.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda Data-data yang telah diperoleh dari responden kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan cara sebagai berikut: a. Koefisien korelasi ( r ) Digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Rumus koefisien korelasi: r = ²

21 81 dimana: r xy = ( nσx [ nσxy ( ΣX )( ΣY )] ( ΣX ) ( nσy ( ΣY ) Untuk mencari koefisien korelasi ganda secara bersama-sama antara masingmasing variabel menggunakan rumus: Ryx 1 x x 3 x 4 x 5 = r YX1 + r YX + r YX 3 + r YX 4 + r 1 r YX 5 r yx1 x1x x3x4x5 r yx r yx3 r yx4 r r yx5 x1x x3x4x5 Koefisien korelasi ini mempunyai nilai yang berkisar antara <0,0 1,0 Guilford sebagaimana dikutip Hasan (003 : 89). Dimana jika hasil yang diperoleh dari perhitungan adalah: < 0,0 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y tidak ada korelasi. 0,0-0,40 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y berkorelasi rendah. 0,40-0,70 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y berkolerasi sedang. 0,70-0,90 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y berkolerasi tinggi. 0,90-1,00 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y berkolerasi sangat tinggi.

22 8 1,0 = artinya hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y berkolerasi sempurna. b. Koefisien determinasi ( R² ) Digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Untuk menentukan koefisien determinasi masing-masing variabel dilakukan dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah dihitung yaitu Kd = r² x 100 %. Demikian juga untuk koefisien determinasi ganda dilakukan dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi yaitu Kd = R² x 100 %. c. F - test Digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara variabelvariabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara bersamasama. - Ho : β 1 = β = β 3 = β 4 = β 5 = 0, artinya faktor-faktor kualitas pelayanan tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. - Ha : β 1 β β 3 β 4 β 5 0, artinya faktor-faktor kualitas pelayanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

23 83 F - tabel disini dihitung berdasarkan level of signifikan = 5 % atau α = 5 %, yang artinya tingkat kesalahan suatu variabel adalah 5 %, sedangkan confedence level = 95 %, yang artinya tingkat keyakinan suatu variabel = 95 %. Jadi kalau tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5 %, berarti variabel tersebut tidak signifikan. Rumus: F- hitung = ESS/df RSS/df F- hitung = R /k-1 (1- R ) /n-k Dimana: - Jika F- hitung < F- tabel atau sig. F > 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak (tidak signifikan) sehingga hipotesis penelitian ditolak Artinya faktor Tangibles (keberwujudan), faktor Emphaty (empati), faktor Reliability (keandalan), faktor Responsivenes (daya tanggap), serta faktor Assurance (jaminan dan kepastian) secara sendiri-sendiri tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. - Jika F- hitung > F- tabel dan probabilitas sig. F < 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima (signifikan) sehingga hipotesis penelitian diterima. Artinya faktor Tangibles (keberwujudan), faktor Emphaty (empati), faktor Reliability (keandalan), faktor Responsivenes (daya tanggap), serta faktor Assurance

24 84 (jaminan dan kepastian) secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. d. T - test Dilakukan untuk menguji signifikansi suatu parameter secara sendiri-sendiri. - Ho : β 1 = β = β 3 = β 4 = β 5 = 0, artinya faktor-faktor kualitas pelayanan tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. - Ha : β 1 β β 3 β 4 β 5 0, artinya faktor-faktor kualitas pelayanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. T - tabel disini dihitung berdasarkan level of signifikan = 5 % atau α = 5 %, yang artinya tingkat kesalahan suatu variabel adalah 5 %, sedangkan confedence level = 95 %, yang artinya tingkat keyakinan suatu variabel = 95 %. Jadi kalau tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5 %, berarti variabel tersebut tidak signifikan. Rumus: t hitung = r xy. 1 ( r n yx ) Dimana: - Jika F- hitung < F- tabel atau sig. F > 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak (tidak signifikan) sehingga hipotesis penelitian ditolak.

25 85 artinya faktor Tangibles (keberwujudan), faktor Emphaty (empati), faktor Reliability (keandalan), faktor Responsivenes (daya tanggap), serta faktor Assurance (jaminan dan kepastian) secara sendiri-sendiri tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. - Jika F- hitung > F- tabel dan probabilitas sig. F < 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima (signifikan) sehingga hipotesis penelitian diterima. artinya faktor Tangibles (keberwujudan), faktor Emphaty (empati), faktor Reliability (keandalan), faktor Responsivenes (daya tanggap), serta faktor Assurance (jaminan dan kepastian) secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan 1. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap kepuasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini di lakukan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta, Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi yang dapat memperkaya

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional non eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian (00:61) Definisi variabel menurut Indriantoro dan Supomo Variabel adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dengan adanya metode penelitian ini diharapkan agar setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti anggaran berbasis kinerja, transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan internal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai pada Mei 2013. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah. 3.2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2), ada 3 jenis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan loyalitas pengguna jasa kereta api argo gede di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo yang berada di samping Sanggar Pramuka Kecamatan Limboto Kompleks Menara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memperoleh suatu strategi perusahaan yang dapat menunjang tujuan perusahaan, dibutuhkan penelitian yang mendalam terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitiaan Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan BAB III METODOLOGI 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari : data primer (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan layanan mobile

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah Mandiri di Tulang Bawang dan Layanan Front Liner dengan subyek yang dipilih adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dr H Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Obyek penelitian ini adalah pasien peserta

BAB III METODE PENELITIAN. Dr H Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Obyek penelitian ini adalah pasien peserta BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini mempelajari analisis mutu dan pengaruhnya terhadap keputusan pasien BPJS ASKES memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Dr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan, penulis menggunakan metode kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh

Lebih terperinci

sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar jiwa, (Surya, 2016).

sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar jiwa, (Surya, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas layanan terhadap permintaan jasa taksiyang dilakukan dengan pengambilan data primer dengan cara data yang di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, seperti pendidikan dan layanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, seperti pendidikan dan layanan kesehatan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan memperoleh pelayanan publik dari aparatur pemerintah, baik berupa pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS 42 BAB III METODE ANALISIS 3.1. Kerangka pikir Dalam persaingan yang semakin tajam diantara bengkel otomotif saat ini, maka kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Kualitas pelayanan adalah kesusaian antara harapan pelanggan (masyarakat) pengguana layanan dengan persepsi pelanggan (masyarakat)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa III. METODE PENELITIAN 3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa KPPBC TMP B Bandar Lampung untuk mengekspor maupun menginport komoditasnya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha sekarang ini banyak yang secara sadar berorientasi pada konsumen. Hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kualitas pelayanan terkait dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan obyek proses penelitian adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, obyek merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang telah disampaikan pada bab I. Dalam uraian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jika dilihat dari lokasi yang akan diteliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih terarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independen di sini adalah Kualitas Pelayanan (X)

BAB III METODE PENELITIAN. independen di sini adalah Kualitas Pelayanan (X) 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian ada dua yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel independen atau variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah. 3.2 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah Pengaruh SOP sebagai

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Natama Padangsidempuan berlokasi di Jl. Sisinga Mangaraja No. 26 Padangsidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IS SMA Negeri 19 Bandung. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah media pembelajaran

Lebih terperinci

tetapi hanya diambil beberapa unit sampel yang dipilih.

tetapi hanya diambil beberapa unit sampel yang dipilih. III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode untuk memperoleh data dalam penulisan penelitian ini secara rinci adalah sebagai berikut. a. Wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Winiharto yang beralamat di Prisma Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11530.

Lebih terperinci