BAB III METODE PENELITIAN. Kandou yang berada di Kota Manado, dengan objek penelitian pada pelayanan
|
|
- Iwan Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BLU Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou yang berada di Kota Manado, dengan objek penelitian pada pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga yang berpijak pada lima dimensi kualitas pelayanan. Permasalahan pelayanan kesehatan belum dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat/pasien rawat inap kelas tiga baik dalam hal fisitasi dokter, perawat, kebersihan ruangan, ketersediaan sarana utama ruangan maupun daya tampung serta obat-obatan. Selain pelayanan kesehatan belum dapat terpenuhi, juga Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D. Kandou Manado merupakan salah satu Rumah Sakit Umum (RSU) vertikal milik Kementerian Kesehatan RI yang berdomisili di Provinsi Sulawesi Utara, yang melayani masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Wilayah Timur Indonesia lainnya. Keluhan-keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan terutama instalasi rawat inap kelas tiga perlu mendapat perhatian yang serius. Sampai saat ini penelitian yang cermat dan handal tentang pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap kelas tiga belum ada Jenis Penelitian Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. 68
2 69 Peneliti menggunakan metode kualitatif karena sesuai dengan judul Kualitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas tiga di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou. Peneliti lebih tepat menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini tidak menggunakan angka. Menurut Moleong (1998:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Judistira K Garna (2009:9), metode itu dapat diandaikan seperti manakala seseorang akan pergi ke suatu tempat, maka ia harus tahu: 1. Dimanakah dimulai (reflexsive); 2. Kemanakah ingin pergi (developmental); 3. Haruskah nyata bergerak (experimental). Jadi metode dapat diartikan sebagai jalan (cara, pendekatan, alat) yang harus ditempuh (dipakai) guna memperoleh pengetahuan tentang suatu hal (sasaran kajian), baik yang lalu, kini, maupun yang akan datang: yang dapat terjadi dan yang akan terjadi. (Taliziduhu Ndraha 1997:22). Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penelitian ini diharapkan akan dapat mengungkap, menguraikan serta memahami fenomena yang terjadi pada latar belakang dan obyek penelitian. Penulis memandang perlunya suatu metode epistimologis yang mampu melahirkan teori dari kombinasi antara perspektif yang diteliti dan dari perspektif peneliti sendiri, lebih melalui pendekatan emik, seperti halnya paradigma penelitian kualitatif.
3 70 Selain itu kualitatif lebih dapat menyentuh secara mendalam aspek behavioral skala kecil, lebih dapat mengungkap rincian kompleks tentang fenomena lapangan. Maka diharapkan lahirnya preposisi hipotetik baru melalui intrepretasi interaksi antara atribut dan propertis yang selanjutnya dapat digunakan untuk membangun kategori dan memberikan eksplanasi terhadap fenomena yang diteliti. Harapan tersebut dapat terpenuhi melalui pendekatan kualitatif. Tujuannya adalah mengumpulkan data sebagaimana adanya (das sein) menurut persepsi dan pandangan dari beberapa komponen yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou di Kota Manado, baik pasien, keluarga pasien, kepala bidang perawatan kelas tiga serta koordinator atau penanggung jawab, instalasi rawat inap kelas tiga. Hal ini tentunya didukung dengan referensi teori lima dimensi yang dibangun dalam kerangka pemikiran dan hipotesis kerja. Aktivitas penelitian yang dilakukan melalui serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggambarkan dan menafsirkan data tentang situasi yang dialami, kegiatan, hubungan tertentu, pandangan atau sikap yang ditunjukkan atau tentang kecenderungan yang tampak dalam proses yang sedang berlangsung. Melalui desain ini dapat diperoleh gambaran fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomenal tentang implementasi kebijakan sehingga dapat dilakukan kategorisasi dan jawaban atas perumusan hipotesis sebagai temuan penelitian. Instrumen dalam penelitian kualitatif haruslah dipahami bahwa dimana seorang peneliti adalah juga instrumen penelitian, sebab keabsahan data dan informasi yang dikumpulkannya sangat bergantung pada keahlian, kecakapan dan
4 71 pengalaman peneliti serta pemahaman tentang karakteristik lapangan dimana penelitian dilakukan. Maka seluruh proses pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dari obyek penelitian dilakukan dengan kerja sama yang kooperatif dengan informan pangkal dan informan-informan lainnya. Informan merupakan salah satu kunci keberhasilan dari seluruh proses penelitian, karenanya perlu dibangun komunikasi serta sikap saling percaya, terbuka dan kerjasama antara peneliti dan instrumen dengan informan Sumber Data Ada 2 (dua) jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni sumber data utama atau primer dan sumber data tambahan atau sekunder. Prime source of data (sumber data utama) dalam penelitian kualitatif ini seluruh kegiatan di lapangan berupa pernyataan (statement) seperti media massa, statement perorangan, statement kelompok dan tindakan dari semua informan atau pihak yang diteliti, dengan cara kombinasi melihat dan mengamati, mendengar dan menyimak, kemudian menanyakan. Sumber data primer yang dimaksud adalah data dari semua pihak dimana diharapkan data yang akurat, lengkap dan mendalam. Dimulai dari informan yang secara representatif dapat mewakili seluruh obyek penelitian yang dimaksud. Selain data primer juga dibutuhkan data sekunder berupa dokumen tertulis bersumber dari artikel, studi literatur, program kerja, dokumen dan foto, dokumen penanganan pelayanan. Kemudian kebijakan publik berupa peraturan, publikasi
5 72 pihak rumah sakit tentang pelayanan kesehatan pada media massa dan sebagainya Penentuan Informan Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara yang diperkirakan, menguasai masalah penelitian dan memahami data informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat keputusan. (Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono, 1998:11). Sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu pendekatan kualitataif, maka penentuan informan didasarkan pada kriteria sesuai dengan tujuan penelitian. Informan ditetapkan berdasarkan pertimbangan bahwa mereka dianggap dapat memberikan data dan informasi mengenai pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou yang berada di Kota Manado. Informan tersebut dibutuhkan untuk memberikan informasi serta kesaksian mengenai proses pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yang dilakukan melalui wawancara. Penentuan informan yang akan dilakukan menurut tujuan dan sasaran yang diharapkan, dipilih informan yang dapat merepresentasikan setting, individu, aktivitas serta menggambarkan kemajemukan karakteristik obyek penelitian. Melalui pertimbangan faktor kebutuhan akan data dan informasi, faktor dukungan
6 73 sumber daya yang dimiliki peneliti dan informan, maka informan yang diwawancarai adalah representasi dari: 1. Pasien yang sudah lama dirawat inap di kelas tiga yang tersebar pada Irina A, C, D, E dan F, total Pasien sebagai Informan yang diwawancarai terdiri dari 10 orang, sebagai berikut; a. Hasil wawancara Pasien yang difokuskan pada ruang inap kelas tiga di Irina A (Pasca Operasi) terhadap pasien menyatakan pelayanan pada dasarnya kurang baik, yaitu: 1) Hampir setiap hari di ruang inap kelas tiga Irina A selalu dalam keadaan penuh dan semua tempat tidur terpakai. 2) Pelayanan kurang baik karena jadwal pembagian kerja jumlah perawat yang bertugas di Irina A adalah 22 orang perawat dengan kapasitas 32 tempat tidur/pasien, selanjutnya di Irina A bawah jadwal pembagian kerja jumlah perawat yang bertugas adalah 23 orang perawat dengan kapasitas 34 tempat tidur/pasien. Setiap hari dibagi dalam 3 shift dan setiap perawat bekerja selama 8 jam kerja. Jadi perawat yang bertugas setiap shift 7 sampai 8 orang untuk menangani minimal 32 pasien setiap hari, hal ini menyebabkan perawat tidak dapat melaksanakan pelayanan dengan baik. b. Berdasarkan data di Irina C (Penyakit Dalam) menunjukkan pelayanan kurang baik, karena:
7 74 1) Pelayanan obat: ada obat yang harus dibeli sendiri oleh pasien yang menggunakan jamkesmas walaupun sebenarnya obat tidak perlu dibeli/gratis. 2) Pelayanan oleh perawat yang tidak tepat waktu seperti mengganti infus, 3) Masih ada pasien yang harus tidur dilorong/gang sehingga kualitas pelayanan kesehatan jadi tidak baik. c. Di Irina D (Bersalin/Opsgyn) berdasarkan data pada umumnya menunjukkan bahwa: 1) Masih banyak obat-obatan yang tidak dapat diterima oleh para pemilik Jampersal (jaminan persalinan). 2) Jarang ada dokter spesialis kebanyakan dilayani oleh mahasiswa spesialis dan mahasiswa S1 kedokteran /koas. d. Berdasarkan data di Irina E (Anak-anak) menunjukkan bahwa: 1) Tenaga medis masih kurang walaupun pada waktu jam kerja pasien harus menunggu giliran untuk dilayani walaupun sudah sangat dibutuhkan bantuan tenaga medis baik perawat maupun dokter. 2) Tenaga medis sangat kurang pada saat hari libur, banyak pasien yang tidak terlayani dengan baik. 3) Pasien anak yang terlambat diganti cairan infusnya. 4) Sebagian besar anak-anak menderita penyakit akut berbahaya seperti demam berdarah dan tifus mengalami kekurangan tim
8 75 medis. Kekurangan tim medis ini sangat berakibat fatal karena penderita demam berdarah harus dipantau paling tidak setengah jam sekali setiap pasien untuk mengukur suhu tubuh dan kekentalan darah. 5) Semua pekerjaan pelayanan kesehatan bukan lagi dilakukan oleh petugas yang berwewenang melainkan sepenuhnya dialihtugaskan kepada mahasiswa koas (co-assistant) yang sebenarnya masih harus selalu dipantau praktek kerjanya oleh dokter atau perawat yang profesional. 6) Pelayanan dokter ahli hanya setiap hari kerja pada pagi hari saat kunjungan dokter yang berlangsung sekitar 5 menit. Pelayanan selanjutnya dilakukan oleh perawat atau koas (mahasiswa praktek) juga oleh mahasiswa spesialis (residen). 7) Beberapa perlakuan dan pengambilan keputusan yang seharusnya dilakukan oleh dokter ahli tidak dapat dilakukan ditempat tapi hanya lewat tilpun yang dilakukan oleh perawat maupun dokter jaga. 8) Ruangan kelas tiga di Irina E (Anak-anak) dalam keadaan penuh sehingga terlihat banyak pasien anak-anak yang berada di gang/lorong-lorong kelas tiga Irina E. e. Hasil wawancara Di Irina F (Jantung) terhadap pasien bahwa: 1) Ruangan kelas tiga terlalu padat sehingga sulit bagi pasien untuk beristirahat dengan baik.
9 76 2) Berdasarkan data perawat yang bertugas di Irina F 38 perawat dengan kapasitas 39 tempat tidur/pasien. Setiap hari dibagi dalam 3 shift dan setiap perawat bekerja selama 8 jam kerja. Jadi perawat yang bertugas setiap shift 12 sampai 13 orang untuk menangani minimal 39 pasien setiap hari. 2. Keluarga pasien, total Keluarga Pasien yang diambil sebagai Informan terdiri dari 9 orang, sebagai berikut; a. Hasil wawancara pada Keluarga Pasien yang difokuskan pada ruang inap kelas tiga di Irina A (Pasca Operasi) menyatakan pelayanan pada dasarnya kurang baik, yaitu: 1) Pelayanan pada hari libur; 2) Kekurangan dokter dan perawat sehingga dalam pelayanan kesehatan harus menunggu giliran untuk mengganti infus maupun perawatan luka. b. Berdasarkan data dari keluarga pasien di Irina C (Penyakit Dalam) menunjukkan pelayanan kurang baik, karena: perawatan kebanyakan dilakukan bukan oleh dokter ahli/spesialis tapi oleh dokter residen atau koas. c. Di Irina D (Bersalin/Opsgyn) berdasarkan data pada umumnya menunjukkan bahwa: Pelayanan kesehatan relatif baik, walaupun fasilitas penuh namun tidak ada pengeluhan (yang penting ada pelayanan).
10 77 d. Berdasarkan data Keluarga Pasien di Irina E (Anak-anak) menunjukkan bahwa: 1) Peran orang tua sangat besar terhadap kesembuhan anak terutama penderita demam berdarah. Pencarian cairan yang harus dilakukan sepenuhnya oleh orang tua. Sebagai konsekuensi, penjaga pasien harus lebih dari 1 orang untuk memantau secara dekat dan terus menerus selama 24 jam keadaan pasien, ruangan menjadi sempit dan pengap karena tidak mampu menampung pasien dan penjaga yang terlalu banyak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses kesembuhan dari pasien. 2) Pada saat hari libur jumlah tenaga medis baik dokter maupun perawat hanya 4 sampai 6 orang yang melayani semua pasien di kelas 1,2 dan 3 yang mencapai 40 orang. e. Hasil wawancara Di Irina F (Jantung) terhadap keluarga pasien bahwa: 1) Pelayanan oleh perawat dan dokter belum maksimal ada halhal yang masih perlu perhatian seperti masih perlunya penambahan tenaga perawat dan dokter pada saat malam hari dan hari libur. Pasien jantung sangat memerlukan perhatian yang cepat dan perlakuan yang tepat.
11 78 2) Pernah terjadi ada pasien kehabisan oksigen dan harus menunggu beberapa waktu padahal pasien sudah sesak nafas dan sudah menunggu lebih dari 2 jam tapi oksigen belum ada. 3) Untuk mengganti cairan infus sulit membangunkan perawat. 3. Penanggung Jawab/Kepala bidang keperawatan kelas tiga; a. Data perawat yang bertugas di Irina C 81 perawat dengan kapasitas 88 tempat tidur/pasien. Setiap hari dibagi dalam 3 shift dan setiap perawat bekerja selama 8 jam kerja. Jadi perawat yang bertugas setiap shift 26 sampai 27 orang untuk menangani minimal 88 pasien setiap hari. b. Pelayanan kesehatan relatif baik dan data perawat yang bertugas di Irina D 38 perawat dengan kapasitas 43 tempat tidur/pasien. Setiap hari dibagi dalam 3 shift dan setiap perawat bekerja selama 8 jam kerja. Jadi perawat yang bertugas setiap shift 14 sampai 15 orang untuk menangani minimal 43 pasien setiap hari. c. Berdasarkan data perawat yang bertugas di Irina E 40 perawat dengan kapasitas 53 tempat tidur/pasien. Setiap hari dibagi dalam 3 shift dan setiap perawat bekerja selama 8 jam kerja. Jadi perawat yang bertugas setiap shift 13 sampai 14 orang untuk menangani minimal 53 pasien setiap hari. 4. Dokter Ahli Kepala Bidang Penyakit Dalam; Berdasarkan wawancara dengan Dokter Spesialis Penyakit Paru-paru bahwa ketersediaan dokter ahli penyakit paru-paru di RSUP Prof. Dr.
12 79 R.D. Kandou hanya memiliki satu dokter ahli penyakit paru-paru, padahal RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou merupakan rumah sakit terbesar di Kawasan Indonesia Timur. 5. Koordinator atau penanggung jawab instalasi kelas tiga. a. Berdasarkan Wawancara dengan Penangung Jawab UGD (Februari 2012), bahwa sering terjadinya kelambanan dalam penanganan pasien di UGD karena: 1) Staf rumah sakit harus melakukan proses registrasi pendaftaran pasien yang butuh waktu karena perawat ingin mengetahui status pasien apakah pasien tersebut adalah peserta jamkesmas atau pasien umum, 2) Pasien harus mempunyai kartu pasien dari UGD kemudian dapat dilayani. 3) Ada paradigma perbedaan pelayanan antara pasien umum dan pasien jamkesmas yang dimulai dari UGD oleh staf administrasi (proses pendaftaran pasien). Permasalahan tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kelambanan karena dalam waktu yang bersamaan ada penanganan pasien yang gawat dan harus segera ditangani sehingga mengakibatkan pasien di UGD ditangani agak lambat oleh para medis, meskipun harus diakuinya juga bahwa sebenarnya mereka telah melakukan tindakan awal dengan melakukan pemeriksaan dan pemberian obat penanganan pertama.
13 80 b. Berdasarkan wawancara dengan Kasub bagian Rumah Tangga, bahwa RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado masih diperhadapkan pada kekurangan tenaga medis dalam hal ini perawat dan dokter termasuk dokter ahli. Hal ini menyebabkan juga lambatnya pelayanan. c. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang Irina C4 (Maret 2012) bahwa sepengetahuannya di mana pihak RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado telah berkomitmen bahwa keselamatan pasien adalah harga mati yang harus dijalankan dan tidak dapat ditawartawar dalam pelayanan. Ungkapan pilih kasih hanyalah ungkapan isi hati keluarga pasien sebagai akibat mungkin karena belum mengetahui prosedur penanganan medis. Diungkapkannya pula bahwa berdasarkan pengalaman dimana masyarakat yang datang terkadang tidak mau mengerti dengan prosedur yang ada akan tetapi keinginannya bahwa ketika datang langsung ditangani oleh dokter dan jika dimungkinkan langsung oleh dokter ahli. Sementara mereka tidak mengetahui kondisi rumah sakit yang sebenarnya. Alasan dipilihnya Informan pasien, karena pasien ini yang langsung merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, perawat dan staf pada saat mengalami penderitaan sakit. Informan keluarga pasien yang turut bersamasama merasakan, menderita, melihat, mengalami cara pelayanan kesehatan yang diberikan selama berada di rumah sakit. Untuk Informan kepala bidang keperawatan kelas tiga adalah perawat yang banyak menguasai dan memahami
14 81 semua pelayanan kesehatan yang ada dalam rawat inap kelas tiga pada seluruh Irina, dan Informan Dokter Ahli, adalah Dokter Kepala Bidang Penyakit Dalam yang melakukan pelayanan kesehatan. Sedangkan koordinator atau penanggung jawab instalasi kelas tiga dokter yang dibantu oleh perawat secara khusus menguasai dan memahami pelayanan kesehatan kelas tiga pada setiap irina yang dipercayakan kepadanya. Sebagai instrumen utama dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap obyek penelitian serta melakukan pengumpulan data sekunder secara langsung di pusat-pusat kegiatan informan. Baik yang berhubungan dengan fasilitas, ketersediaan para medis, obat-obatan, prosedur pelayanan serta hal hal lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga. Peneliti juga melakukan wawancara secara bebas kepada informan dalam suasana cair, rileks dan komunikatif. Semua informan memberikan data dan informasi yang benar dan menurut kebenaran yang terjadi. Hal ini dapat terbangun dan berlangsung melalui tindakan yang peneliti lakukan karena sebelumnya peneliti akan membangun kesepakatan sikap saling mempercayai, menghargai dan menghormati antara peneliti dan informan, baik untuk keperluan wawancara atau komunikasi langsung bertatap muka maupun komunikasi tidak langsung melalui telepon Instrumen Penelitian Instrumen untuk penelitian ini adalah peneliti sendiri yang menggunakan
15 82 pedoman dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Mengenai instrumen pokok yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Untuk melibatkan peneliti sebagai instrumen bukan berarti menghilangkan esensi manusianya, tetapi kepastian jiwa dan raganya dalam mengamati, melacak, memahami, bertanya dan mengabstrasikan merupakan suatu alat yang penting pada penelitian kualitatif ini. Hal ini disebabkan karena penelitian kualitatif bermaksud ingin memahami, mengungkapkan perasaan, pengertian, persepsi dan perilaku manusia. Selain itu ingin menemukan makna dan interaksi manusia sebagai subjek dari kehidupan sehari-hari dalam situasi tertentu. Maka, tidak salah apabila peneliti merupakan satu-satunya instrumen utama dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data Selain peneliti sebagai instrumen utama dalam pelaksanaan penelitian ini, juga menggunakan instrumen penunjang lain seperti dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi, yakni: 1. Dokumentasi, dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menjadikan tentang sesuatu subjek dokumentasi dapat berisi deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, catatan hasil komputer, contoh-contoh objek dari sistem informasi. Dokumentasi yang diambil dalam hubungan dengan pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga rumah sakit umum pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado sesuai judul penelitian agar bermanfaat untuk mengetahui, menganalisis, menafsirkan bahkan untuk meramalkan
16 83 adalah sebagai berikut : a. Buku yang memuat teori dan hasil penelitian tentang pelayanan kesehatan b. Laporan-laporan kerja pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga. c. Peraturan-peraturan tentang pelayanan kesehatan d. Tugas dan fungsi dibidang pelayanan kesehatan kelas tiga rawat inap e. SOP (Standar Operasi Prosedural) f. Bagan alir pelayanan kesehatan g. Rencana strategis Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado h. Struktur organisasi yaitu informasi mengenai departemen yang memiliki khususnya berhubungan dengan pelayanan kesehatan pada masyarakat (pasien) i. Daftar nama dokter dan perawat serta staf yang ada pada rumah sakit j. Catatan dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou mengenai komplain atau sejenisnya, baik secara langsung atau tidak berhubungan dengan pelayanan kesehatan. k. Etika formal (peraturan kerja medik) untuk dokter dan perawat. l. Kode etik dokter dan panduan pola asuh keperawatan m. Foto-foto yang ada hubungan dengan pelayanan kesehatan dapat diperoleh peneliti
17 84 2. Observasi, diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam, fenomena tersebut. Observasi yang dilakukan pada ruangan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou dengan melihat secara langsung situasi dan kondisi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap kualitas pelayanan kesehatan untuk pasien rawat inap kelas tiga seperti penanganan pasien mulai dari proses masuk (penerimaan pasien), prosedur penanganan yang digunakan, penanganan dalam hal pemeriksaan, pelayanan terhadap pasien jamkesmas; ketepatan waktu; perilaku para medis dan perilaku pasien terhadap pelayanan kesehatan. 3. Wawancara, mendalam (indepth-interview) merupakan cara untuk mendalami hasil observasi. Wawancara mendalam awalnya dilakukan secara umum kemudian secara khusus adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan yang terlibat dalam kehidupan sosial. Melalui wawancara mendalam akan keterlibatannya dalam kehidupan informan. Wawancara mendalam peneliti bertatap muka langsung dengan informan. Teknik pengumpulan data dan informasi ini digunakan melalui komunikasi langsung dengan informan dengan berpedoman pada panduan wawancara, sehingga diperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga
18 85 Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Pencatatan Data Pencatatan data yaitu pencatatan data berupa kata-kata inti penjelasanpenjelasan, pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban informan terhadap pertanyaan peneliti. Pokok-pokok isi pembicaraan dan pengamatan dari laporan tentang implementasi kebijakan yang diperoleh peneliti pada saat melakukan penelitian dilapangan dalam pengumpulan data merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan. Setiap data, situasi, kejadian dan bahkan pengamatan dicatat secara khusus dengan cepat, tepat, cermat untuk kepentingan peneliti dalam menganalisis secara ilmiah permasalahan pelayanan rawat inap kelas tiga Analisis Data Analisis data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan terlebih dahulu oleh peneliti sebelum diinterpretasikan. Artinya data diproses terlebih dahulu melalui prosedur atau pentahapan yang sistematis, melalui tahapan umum prosedur pengolahan data kualitatif, sebagai berikut: a. Mengumpulkan materi data dan informasi hasil dokumentasi, hasil observasi dan wawancara mendalam dengan informan yang ada mulai dari pasien, keluarga pasien, kepala bidang keperawatan kelas tiga dan koordinator atau penanggung jawab rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. b. Mendeskripsikan secara keseluruhan dengan keterkaitan antara gejala atau
19 86 fenomena yang berkenaan dengan pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado baik dari aspek pelayanan dan kekhususan pelayanan kesehatan dalam kenyataan yang berlaku. c. Triangulasi data dan informasi sesuai topik yang diteliti berdasarkan keterkaitan antar komponen dan satuan gejala dalam konteks fokus permasalahan pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Triangulasi Data, terdiri dari wawancara dan observasi sehubungan dengan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas tiga Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandau Manado, sedangkan Triangulasi Sumber merupakan sumber yang memberikan informasi, yaitu: Pasien dan Keluarga Pasien dari Ruang Rawat Inap Kelas tiga Ruang A, C, D, E dan F; Dokter; Kepala Bidang Keperawatan Kelas tiga; Koordinator Instalasi Kelas tiga. Maka dapatlah dijabarkan bahwa Triangulasi Sumber, adalah informan yang memberikan informasi, yakni: dokter, koordinator instalasi kelas tiga, Kepala Bidang Keperawatan Kelas tiga, pasien, keluarga pasien. Kemudian dengan menggunakan metode kualitatif, data yang berasal dari wawancara, observasi dan dokumen dikaji menurut teori kualitas pelayanan kesehatan lima dimensi dari Parasuraman dkk. Pemilihan analisis data dan informasi ini menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Cara menganalisis data ini, peneliti melakukan upaya dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, dan menemukan apa yang penting dan apa yang dapat
20 87 dipelajari dan memutuskan untuk merumuskannya agar dapat dimengerti oleh orang lain Validitas Data dan Informasi Validitas (keabsahan) data dan informasi diperlukan dalam penelitian ini untuk menentukan keabsahan data dan informasi, sehingga diperlukan teknik pemeriksaan. Pengujian keabsahan data dan informasi didasarkan atas kriteria: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Maka data dan informasi yang diperoleh harus dapat dipercaya, dapat diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama, konsep ditinjau dari berbagai segi dan kepastian dari segi objektivitas-objektivitas. Validitas data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Analisis triangulasi merupakan teknik menggabungkan data dan informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber yang lain untuk memperoleh pemahaman interpretasi tentang masalah yang diteliti. Tujuan dari triangulasi adalah mengecek kebenaran data dan informasi pelayanan kesehatan rawat inap kelas tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dengan membandingkan data dan informasi yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai fase penelitian di lapangan, pada waktu yang berlainan, dan sering dengan menggunakan metode yang berlainan. Triangulasi dilakukan dengan cara: a) Memperhatikan, memahami, membandingkan data hasil pengamatan penelitian dengan data hasil wawancara dengan informan kunci. Hal ini
21 88 dilakukan agar peneliti dapat memahami, dan membandingkan data yang berdasarkan data hasil pengamatan peneliti di lapangan dengan hasil wawancara yang diperoleh dari Dokter Ahli Kepala Bidang Penyakit Dalam, Kepala bidang keperawatan kelas tiga, Koordinator atau penanggung jawab instalasi kelas tiga, Pasien yang sudah lama dirawat inap di kelas tiga yang tersebar pada Irina A, C, D, E dan F dan Keluarga pasien sehubungan dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas Tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. b) Memahami dan membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan orang secara intern. Peneliti melakukan hal ini karena peneliti ingin mengetahui ataupun membandingkan dengan apa yang dikatakan oleh Dokter Ahli Kepala Bidang Penyakit Dalam dan Paru-Paru, Kepala bidang keperawatan kelas tiga, Koordinator atau penanggung jawab instalasi kelas tiga di satu pihak, dengan apa yang dikatakan orang secara intern Pasien yang sudah lama dirawat inap di kelas tiga yang tersebar pada Irina A, C, D, E dan F dan Keluarga pasien di pihak yang lain sehubungan dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas Tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. c) Memahami, membandingkan tentang situasi penelitian sesuai dengan apa yang dikatakan orang. Peneliti melakukan hal ini karena peneliti ingin memahami dan membandingkan tentang situasi apa yang
22 89 dikatakan orang lain ataupun masyarakat tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas Tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. d) Membandingkan penyataan seseorang dengan berbagai pendapat umum sesuai dengan masalah penelitian. Berkaitan dengan hal ini Peneliti ingin membandingkan pernyataan dari masing-masing pihak tentang permasalahan-permasalahan yang dialami oleh: Dokter Ahli Kepala Bidang Penyakit Dalam, Kepala bidang keperawatan kelas tiga, Koordinator atau penanggung jawab instalasi kelas tiga, Pasien yang sudah lama dirawat inap di kelas tiga yang tersebar pada Irina A, C, D, E dan F dan Keluarga pasien sehubungan dengan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas Tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. e) Membandingkan hasil pengamatan atau observasi, wawancara, dan data sekunder yang ada dengan kondisi nyata. Peneliti melakukan hal ini karena Peneliti ingin membandingkan hasil pengamatan atau observasi, wawancara, dan data sekunder yang diperoleh peneliti dengan situasi kondisi yang nyata sehubungan dengan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Kelas Tiga Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
23 Jadwal penelitian di bawah ini. Adapun jadwal penelitian dalam penelitian ini seperti terlihat dalam tabel Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Waktu pelaksanaan Pengajuan Judul V 2 Penulisan V 3 Proposal Bimbingan V Proposal 4 Seminar Usulan V Penelitian 5 Revisi Usulan Penelitian V 6 Penelitian V V V 7 Bimbingan & Telaah Naskah V V 8 Ujian Naskah Disertasi V 10 Revisi Naskah Disertasi V V 11 Ujian Disertasi (terbuka) V
BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas Pelayanan Kesehatan tidak terlepas dari kualitas suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian bukan berupa angkaangka, melainkan data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan dari sudut fenomenologis. Peneliti dari studi fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instalasi administrasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Instalasi administrasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang merupakan unit pelayanan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi pasien rawat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang
35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik and Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini
Lebih terperinciBAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Penelitian pada hakikatnya ada konteks khusus atau dimensi waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk membenarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moeloeng, 2009) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) sehubungan dengan fenomena yang peneliti temui yaitu terdapat perbedaaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi penyakit yang terus meningkat kejadiannya. Studi Framingham memberikan gambaran yang jelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan lebih jauh mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan fenomena/kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alur Penelitian Masukan - Kebijakan - Sumber Daya Manusia Proses Perencanaan Pengadaan Alat Medis - Anggaran / dana Evaluasi Gambar 3.1 alur penelitian 35 36 B. Jenis Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu tipe penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) adalah penelitian ilmiah yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan alasan peneliti untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek
BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
32 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kesembuhan pasien, dalam berkomunikasi dengan pasien. dokter dan perawat menjadikan dirinya secara terapeutik dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dokter dan perawat yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien, dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan Rumah Sakit saat ini berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri ada tiga klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikan, jenis pelayanan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di desa Setrojenar, Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah serta merupakan sebuah sistem atau kerja yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Komunikasi Nonverbal Dalam Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh Nasiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciThohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research). Dimana penelitian lapangan ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan
BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Perhubungan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Situs Cagar Budaya Ciungwanara Karangkamulyan. Kawasan ini terletak di antara jalan raya Ciamis dan Banjar, Kecamatan Cijeungjing,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Creswell menyatakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kasus. Pengumpulan data di dapat dari data kualititif yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data di dapat dari data kualititif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan atau paradigma naturalistik atau disebut juga paradigma definisi sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan dari pelayanan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam segala bidang pembangunan mendorong perubahan yang radikal, termasuk perubahan perilaku sebagai wujud eksplisit dari pola pikir yang teradopsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
86 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 2009) mendefinisikan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 2009) mendefinisikan metode kualitatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.
44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek studi ilmu yang bersangkutan. Dengan kata lain metodologi itu menjelaskan tata cara dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009: 4) mendefinisikan
Lebih terperinciBab III. Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam setiap pelaksanaan penelitian tentunya ada tipe penelitian yang digunakan oleh setiap peneliti. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian dari rantai pelayanan kesehatan tidak terlepas dari tanggung jawab memberikan pelayanan gawat darurat. Di dalam PERMENKES RI Nomor:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Moleong (2008: 06), penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan hal yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman dimana segalanya telah menggunakan perangkat dan alat berteknologi canggih yang dapat menunjang berbagai kemudahan. Masyarakat lebih cendrung memilih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan ini dipakai karena dapat berpengaruh di pola pengumpulan data dan analisis data.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari program Posyandu Plus yang
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari program Posyandu Plus yang dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan
60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap informasi laporan
Lebih terperinciPEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN
PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN BIDAN PELAKSANA Petugas yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengendalikan kegiatan Pelayanan keperawatan di Kamar Bersalin. URAIAN TUGAS
Lebih terperincidasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit X merupakan RS Nasional, yang mengampu tujuh RS di Jawa Barat dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas pelayanan yang baik bagi pasiennya. Keberhasilan suatu rumah sakit ditandai dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciI. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang
I. II. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, jenis ini berupaya menggambarkan kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini karena penelitian kualitatif bersifat menyeluruh (holistic), dinamis dan tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif berarti mengumpulkan data bukan berupa angkaangka,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya pembangunan dalam rangkaian program-program yang berkesinambungan
Lebih terperinci