IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA GENETIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA GENETIKA"

Transkripsi

1 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA GENETIKA Ucik Mawarsari 1, Irhamah 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Statistika, FMIPA-ITS, Surabaya 2 Jurusan Statistika, FMIPA-ITS, Surabaya 1 ucik10@mhs.statistika.its.ac.id, 2 irhamah@statistika.its.ac.id Abstract Most large-scale surveys are subject to the presence of nonresponse, either in the form of units or items nonresponse. Nonresponse causes the data to be missing. Imputation is a method that can be used to deal with missing data. The purpose of this study is to compare K-Nearest Neighbor Imputation (KNNI) and hybrid KNNI-Genetic Algorithm (KNNI-GA). The hybrid method is using genetic algorithm for variable selection and variable weighting to optimize the KNNI accuracy. This study also compare KNNI and hybrid KNNI-GA with other imputation method, i.e hybrid Artificial Neural Network and Genetic Algorithm (ANN-GA). The imputation methods will be applied to estimate missing values in Large and Medium Manufacturing Industry Survey Data The best estimation results are measured by the minimum Root Mean Square Error (RMSE). The results show that hybrid KNNI-GA for variable weighting has good estimation ability on the dataset with smaller RMSE than KNNI and hybrid KNNI-GA for variable selection. The hybrid KNNI-GA for variable weighting can be used as an alternative method of hybrid ANN-GA, because generally it can produce small RMSE and faster running time. Keywords : Imputation, KNNI, Genetic Algorithm Abstrak Permasalahan yang sering muncul pada sebagian survei skala besar adalah adanya nonrespon, baik pada unit maupun item. Nonrespon merupakan salah satu penyebab missing data. Untuk menangani missing data, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan imputasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji metode K-Nearest Neighbor Imputation (KNNI) dan metode hibrida KNNI-Algoritma Genetika (KNNI-GA) yang digunakan untuk mengestimasi nilai missing. Pada metode hibrida, algoritma genetika digunakan untuk melakukan seleksi dan pembobotan variabel untuk meningkatkan akurasi KNNI. Penelitian ini juga membandingkan hasil imputasi dari metode KNNI dan hibrida KNNI-GA dengan metode imputasi lain, yaitu hibrida Artificial Neural Network dan Algoritma Genetika (ANN-GA). Data yang digunakan adalah data Survei Industri Besar dan Sedang Hasil estimasi terbaik diukur dengan menggunakan nilai Root Mean Square Error (RMSE) minimum. Imputasi missing data dengan metode hibrida KNNI-GA untuk 1

2 pembobotan variabel memberikan hasil yang lebih baik daripada metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel karena menghasilkan RMSE yang lebih kecil. Metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel dapat digunakan sebagai alternatif metode hibrida ANN-GA karena secara umum dapat menghasilkan nilai imputasi dengan RMSE yang kecil dan waktu running program yang jauh lebih cepat. Kata kunci : Imputasi, KNNI, Algoritma Genetika 1. Pendahuluan Permasalahan yang sering muncul pada sebagian survei skala besar adalah adanya nonrespon, baik pada unit maupun item. Nonrespon merupakan salah satu penyebab missing data. Nonrespon pada unit terjadi ketika responden sebuah survei menolak atau tidak menjawab sama sekali pertanyaan-pertanyaan di dalam survei, sedangkan nonrespon pada item terjadi ketika responden tidak menjawab hanya sebagian dari pertanyaan survei. Nonrespon dapat mengakibatkan estimasi yang bias dan standar error yang semakin besar sehingga menyebabkan tidak efisiennya penggunaan data [14]. Salah satu metode yang sering digunakan pada masalah imputasi adalah metode - Nearest Neighbor Imputation (KNNI). KNNI merupakan salah satu metode imputasi realdonor [3]. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan fleksibel karena dapat digunakan baik pada variabel dengan data kontinu maupun data diskrit [2]. Pada penelitian oleh Batista dan Monard [2] dilakukan analisa penggunaan K-Nearest Neighbor (KNN) sebagai sebuah metode imputasi dengan melakukan simulasi missing data sebanyak 10 hingga 60 persen dari total data. Penelitiannya menunjukkan bahwa metode imputasi KNN memberikan hasil yang sangat baik, bahkan pada saat data memiliki jumlah missing yang besar. Kemudian pada Jerez dan Molina [6], dalam penelitiannya membandingkan beberapa metode imputasi dan hasilnya menunjukkan KNNI lebih unggul diantara metode imputasi berbasis machine learning lain yang diiteliti. Dalam perkembangannya, optimasi sering dilakukan pada sebuah metode untuk memperoleh hasil yang lebih optimal. Optimasi pada metode KNN dilakukan oleh Siedlecky dan Sklansky [11] dengan mengkombinasikan KNN dengan Algoritma Genetika untuk melakukan seleksi pada variabel yang digunakan pada klasifikasi. Kemudian Analoui dan Amiri [1] mengkombinasikan Algoritma Genetika dan KNN untuk memberikan bobot yang optimal pada setiap variabel yang digunakan untuk meningkatkan akurasi klasifikasi KNN. Permasalahan missing data akibat nonrespon juga ditemui pada data Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Survei IBS merupakan salah satu survei yang memiliki tingkat nonrespon yang cukup tinggi. Dari tahun 2000 sampai 2008 tingkat nonrespon pada unit semakin meningkat, yaitu dari 23,86 persen menjadi 27,20 persen. Dari perusahaan yang respon, ternyata masih terdapat perusahaan yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Salah satunya adalah adanya missing pada isian nilai bahan baku dan penolong yang digunakan. Kasus ini terjadi khususnya pada perusahaan industri yang melakukan jasa industri. Pada survei tahun 2008, di Provinsi DKI Jakarta perusahaan yang respon adalah sebesar 73,09 persen. Dari perusahaan yang respon tersebut, ternyata 10 persen terdapat missing data pada variabel bahan baku dan penolong.

3 Penelitian mengenai imputasi missing data pada Survei IBS telah beberapa kali dilakukan, diantaranya oleh Wardani [13] yang membandingkan metode Artificial Neural Network (ANN) dan hibrida ANN dan Algoritma Genetika (ANN-GA). Pada ANN digunakan arsitektur 1 hidden layer dengan jumlah neuron maksimal sebanyak 8 neuron. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah sigmoid logistic pada hidden layer dan identitas pada output layer. Hasilnya, kedua metode tersebut merujuk pada arsitektur yang sama yaitu (3-8-1), namun imputasi dengan metode ANN-GA menghasilkan nilai Mean Square Error (MSE) yang lebih kecil dan waktu running program yang lebih cepat daripada metode ANN. Seperti yang telah disebutkan oleh Batista dan Monard [2], KNN dapat digunakan pada variabel dengan data kontinu dan data kategorik. Klasifikasi merupakan penerapan metode KNN pada data kategorik. Pada permasalahan imputasi, KNN disebut juga dengan KNNI. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan menerapkan metode KNNI dan hibrida KNNI-Algoritma Genetika (KNNI-GA) pada data kontinu yaitu untuk imputasi missing data Survei IBS, dimana algoritma genetika digunakan untuk seleksi variabel dan pembobotan variabel. Kemudian membandingkan hasil imputasi dari metode KNNI dan hibrida KNNI-GA dengan metode imputasi lain, yaitu hibrida ANN-GA yang merupakan metode imputasi missing data Survei IBS pada penelitian sebelumnya. 2. Metode Pada metode hibrida KNNI-GA, terdapat dua alternatif metode yang akan dilakukan. Metode pertama berdasarkan Siedlecky dan Sklansky [11], yaitu algoritma genetika digunakan untuk seleksi variabel yang digunakan dalam menentukan observasi terdekat pada KNNI. Sedangkan metode kedua berdasarkan Analoui dan Amiri [1], yaitu algoritma genetika digunakan untuk mencari bobot optimal dari setiap variabel yang digunakan dalam menentukan observasi terdekat pada KNNI. Langkah pertama dalam metode hibrida KNNI- GA adalah kodifikasi, yaitu: a. Metode pertama : KNNI-GA untuk seleksi variabel. Permasalahan yang dihadapi melibatkan sebanyak 5 variabel. Maka sebuah vektor biner berukuran 51 yang berunsurkan nilai 1 dan 0 dapat diartikan sebagai vektor indikator yang menunjukkan variabel-variabel yang diikutsertakan, kode 1 menunjukkan keikutsertaan variabel. Sebagai contoh kromosom individu yang terbentuk adalah: [ ] String tersebut akan dikodekan ke dalam metode KNNI menjadi, variabel yang berkontribusi dalam proses imputasi dengan KNNI adalah variabel pertama, kedua, keempat, dan kelima. Variabel ketiga tidak diikutsertakan karena berkode 0. b. Metode kedua : KNNI-GA untuk pembobotan variabel. Permasalahan yang dihadapi melibatkan sebanyak 5 variabel. Bobot tiap variabel dinyatakan dalam 5 gen biner, maka akan terbentuk sebuah vektor berukuran 5 5 yang berunsurkan bilangan biner. Karena bobot variabel yang akan dibentuk bernilai desimal, maka bilangan biner tersebut harus ditransformasi menjadi bilangan desimal sebelum digunakan. Setelah ditransformasi, maka semua nilai bobot desimal tersebut dinormalisasi ke dalam interval [0,1] dengan rumus Li, Xie, dan Goh [7]: 3

4 dimana adalah konversi desimal dari bobot biner variabel ke-j, dan adalah bobot variabel ke-j. Sebagai contoh kromosom individu yang terbentuk adalah: [ ] Kromosom tersebut akan dikodekan ke dalam metode KNNI menjadi, bobot biner untuk variabel pertama adalah 10001, nilai desimalnya adalah 17, sehingga sesuai persamaan (4) bobot variabel pertama adalah ,5484. Langkah yang sama dilakukan untuk variabel kedua, ketiga, keempat dan kelima. Untuk mencari nilai optimum pada metode hibrida KNNI-GA, nilai direpresentasikan dalam 4 gen biner. Sebagai contoh kromosom individu yang terbentuk adalah: [ ]. String biner tersebut dikodekan ke dalam metode KNNI menjadi, nilai yang digunakan adalah 1010, nilai desimalnya adalah 10, sehingga nilai yang digunakan pada KNNI adalah 10. Dengan demikian, 4 string biner pertama dalam algortima genetika merepresentasikan nilai, dan string biner selanjutnya merepresentasikan kromosom untuk seleksi variabel atau pembobotan variabel. Langkah-langkah dalam algoritma genetika selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Membangkitkan secara random sebanyak 50 individu dalam populasi. 2. Menghitung nilai fitness untuk setiap individu dalam populasi sesuai dengan persamaan (5). Dengan RMSE diperoleh dari proses imputasi dengan KNNI., dimana 01 (5) 3. Membentuk individu baru dengan melakukan seleksi roullete wheel, crossover satu titik dengan probabilitas ( ) sebesar 0.8, dan mutasi dengan probabilitas ( ) sebesar 0.2. Kemudian melakukan elitism dan replacement sehingga diperoleh populasi baru. 4. Memilih individu terbaik dari populasi yang merupakan solusi terbaik setelah kriteria yang ditentukan terpenuhi, yaitu ketika mencapai generasi maksimum 50 generasi atau selisih nilai fitness terbaik dalam 5 generasi terakhir tidak lebih dari 110. Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan diperoleh dari hasil Survei IBS tahun 2008 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik. Data yang digunakan meliputi data perusahaan industri sedang Provinsi DKI Jakarta pada KBLI 18 yaitu industri pakaian jadi. Pada tahun 2008, terdapat sebanyak 334 perusahaan yang mengembalikan kuesioner (respon), yang terdiri 267 perusahaan industri sedang dan 67 perusahaan industri besar. Dari 267 perusahaan industri sedang, sepuluh persen diantaranya tidak mengisi data secara lengkap, yaitu terdapat missing pada isian nilai bahan baku dan penolong. Variabel yang digunakan adalah nilai pendapatan ( ), nilai upah/gaji pekerja ( ), nilai bahan bakar dan pelumas ( ), nilai tenaga listrik yang digunakan ( ), nilai pengeluaran lain ( ), dan nilai bahan baku dan penolong ( ). Sebelum menerapkan metode imputasi pada data Survei IBS, terlebih dahulu dilakukan studi simulasi untuk mengetahui kinerja dari masing-masing metode, yaitu untuk melihat konsistensi hasil dari setiap metode apabila diterapkan pada data dengan pola yang berbeda. Pembangkitan data simulasi disesuaikan dengan pola dari data Survei IBS yang ada. Data simulasi dibangkitkan dari distribusi normal multivariat sebanyak 100 observasi yang terdiri dari 6 variabel, yaitu,,,, dan dengan aturan sebagai berikut: (4)

5 a. Data Simulasi 1: variabel dan berkorelasi dengan variabel. b. Data Simulasi 2: variabel,,,, berkorelasi dengan variabel. Tahapan penelitian pada data simulasi dan data Survei IBS adalah sama, yaitu: 1. Menggunakan dataset lengkap (data yang tidak memuat nilai missing). 2. Menghilangkan nilai pada variabel X secara random untuk mendapatkan nilai missing sebanyak 10 persen dari jumlah total data dengan asumsi MCAR. Banyaknya nilai pada variabel X yang dihilangkan adalah sebesar 10 persen dari jumlah total data karena disesuaikan dengan permasalahan pada studi kasus yaitu terdapat missing data pada variabel nilai bahan baku dan penolong (X ) sebesar 10 persen. 3. Melakukan imputasi missing data dengan menggunakan metode KNNI, hibrida KNNI-GA untuk seleksi dan pembobotan variabel, dan hibrida ANN-GA sebanyak 5 kali percobaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2011), percobaan dilakukan sebanyak 5 kali bertujuan untuk memperoleh rata-rata nilai RMSE dan waktu running dari masingmasing metode. Hal ini dilakukan karena pada metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel dan metode hibrida ANN-GA diperoleh hasil yang tidak sama pada setiap percobaan. 4. Menghitung rata-rata nilai RMSE dan waktu running program yang dihasilkan dari masingmasing metode. Metode yang menghasilkan rata-rata nilai RMSE atau waktu running program yang lebih kecil adalah metode yang lebih baik. Imputasi Missing Data pada Data Simulasi Data Simulasi 1 3. Hasil dan Pembahasan Simulasi pertama dilakukan dengan membangkitkan data berdistribusi normal multivariat sebanyak 100 observasi yang terdiri dari 6 variabel, dimana dan berkorelasi dengan. Besarnya nilai rata-rata pada setiap variabel disesuaikan dengan data Survei IBS yang digunakan sebagai studi kasus. Secara berturut-turut variabel,,,, dan mempunyai rata-rata 1.000, 300, 20, 25, 30 dan 500 dengan matrik varians-kovarian () sebagai berikut: Matrik korelasi dari data yang dibangkitan dengan menggunakan rata-rata dan varian-kovarian di atas adalah: 1 0,0447 0,0889 0,1252 0,0978 0,6888 0, ,1293 0,0597 0,1619 0,1827 0,0889 0, ,0910 0,0371 0,6275 0,1252 0,0597 0, ,0766 0,1318 0,0978 0,1619 0,0371 0, ,0336 0,6888 0,1827 0,6275 0,1318 0,

6 Dari 100 observasi pada data simulasi 1, nilai pada variabel dihilangkan sebanyak 10 persen dari jumlah total data. Hasil imputasi missing data pada data simulasi 1 dapat dilihat pada Tabel 1. Dari 5 kali percobaan yang dilakukan, metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel memberikan hasil terbaik yang sama, yaitu pada nilai 8 dan kombinasi variabel Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel dan adalah variabel-variabel yang berkontribusi dalam proses imputasi dengan KNNI. Nilai RMSE yang dihasilkan adalah 51,6616. Rata-rata waktu running program dengan metode KNNI adalah 0,9551 detik, sedangkan dengan metode hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel adalah 1,0981 detik. Tabel 1. Hasil Imputasi Missing Data pada Data Simulasi 1 dari 5 Kali Percobaan Hasil Terbaik Rata-rata Metode Seleksi/ Nilai RMSE RMSE Bobot Variabel Rata-rata Waktu Running (detik) KNNI [ ] 8 51, ,6616 0,9551 KNNI-GA Seleksi Variabel [ ] 8 51, ,6616 1,0981 KNNI-GA Bobot Variabel [0,1290 0,0323 0,6129 0,1935 0,4194] 3 29, ,5285 2,9265 ANN-GA 25, , ,1973 Sumber: Hasil Pengolahan Data Simulasi 1 Pada data simulasi 1, variabel memiliki korelasi yang kuat dengan variabel dan. Dengan demikian, hasil seleksi variabel yang diperoleh dengan metode KNNI maupun hibrida KNNI-GA dapat mengidentifikasi variabel yang berkorelasi dengan baik [ ] [ ] Kombinasi Lainnya 140 RMSE nilai K Gambar 1. Grafik Nilai RMSE pada Setiap Nilai dan Kombinasi Variabel pada Data Simulasi 1 Gambar 1 adalah grafik nilai RMSE pada setiap nilai dan kombinasi variabel pada data simulasi 1. Dari gambar tersebut terlihat bahwa pada sebagian besar kombinasi variabel

7 (warna merah), nilai RMSE yang dihasilkan cenderung sama pada semua nilai. Namun pada kombinasi variabel tertentu (warna hitam), yaitu dan , menunjukkan bahwa semakin besar nilai dapat menghasilkan nilai RMSE yang lebih kecil. Pada metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel, dari 5 kali percobaan yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata RMSE yang jauh lebih kecil daripada metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel, yaitu sebesar 31,5285. Nilai RMSE terkecil yaitu sebesar 29,1031 dihasilkan pada nilai 3 dengan bobot variabel [0,1290 0,0323 0,6129 0,1935 0,4194]. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot untuk variabel dalam proses imputasi dengan KNNI adalah sebesar 0,1290, kemudian bobot untuk variabel adalah sebesar 0,0323, variabel sebesar 0,6129, variabel sebesar 0,1935, dan variabel sebesar 0,4194. Rata-rata waktu running program dengan metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel adalah 2,9265 detik. Pada metode hibrida ANN-GA, dari 5 kali percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai rata-rata RMSE sebesar 30,7505. Sedangkan hasil RMSE terbaik yang diperoleh adalah 25,3905. Pada data simulasi 1, metode hibrida ANN-GA dapat menghasilkan nilai RMSE yang lebih kecil daripada metode imputasi KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi maupun pembobotan variabel, namun metode ini memiliki rata-rata waktu running program yang lebih besar yaitu 1.215,1973 detik Data Simulasi 2 Simulasi kedua dilakukan dengan membangkitkan data berdistribusi normal multivariat sebanyak 100 observasi yang terdiri dari 6 variabel, dimana,,, dan berkorelasi dengan. Besarnya nilai rata-rata pada setiap variabel disesuaikan dengan data Survei IBS yang digunakan sebagai studi kasus. Secara berturut-turut, variabel,,,, dan mempunyai rata-rata 1.000, 300, 20, 25, 30 dan 500 dengan matrik varian-kovarian () sebagai berikut: Matrik korelasi dari data yang dibangkitan dengan menggunakan rata-rata dan varian-kovarian di atas adalah: 1 0,2404 0,0946 0,0867 0,1855 0,6399 0, ,6349 0,6741 0,6965 0,8271 0,0946 0, ,8527 0,8468 0,5218 0,0867 0,6741 0, ,8854 0,5726 0,1855 0,6965 0,8468 0, ,6561 0,6399 0,8271 0,5218 0,5726 0, Dari data tersebut, nilai pada variabel dihilangkan sebanyak 10 persen dari jumlah total data. Hasil imputasi missing data pada data simulasi 2 dapat dilihat pada Tabel 2. Dari 5 kali percobaan yang dilakukan, metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel memberikan hasil terbaik yang sama, yaitu pada nilai 10 dan kombinasi variabel Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel dan adalah variabel-variabel 7

8 yang berkontribusi dalam proses imputasi dengan KNNI. Nilai RMSE yang dihasilkan adalah 14,1711. Rata-rata waktu running program dengan metode KNNI adalah 0,9509 detik, sedangkan dengan metode hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel adalah 1,0987 detik. Tabel 2. Hasil Imputasi Missing Data pada Data Simulasi 2 dari 5 Kali Percobaan Hasil Terbaik Rata-rata Metode Seleksi/ Nilai RMSE RMSE Bobot Variabel Rata-rata Waktu Running (detik) KNNI [ ] 10 14, ,1711 0,9509 KNNI-GA Seleksi Variabel [ ] 10 14, ,1711 1,0987 KNNI-GA Bobot Variabel [0,0323 0,4839 0,0968 0,4194 0,5161] 7 8,0263 8,9048 2,7230 ANN-GA 10, , ,6804 Sumber: Hasil Pengolahan Data Simulasi 2 Pada data simulasi 2, variabel memiliki korelasi yang kuat dengan variabel,,, dan. Selain itu, terdapat multikolinearitas antara variabel,, dan. Adanya multikolinearitas antar variabel menyebabkan hasil seleksi variabel optimal yang diperoleh dengan metode KNNI maupun hibrida KNNI-GA tidak mengikutsertakan semua variabel dalam proses imputasi [ ] [ ] Kombinasi Lainnya 60 RMSE nilai K Gambar 2. Grafik Nilai RMSE pada Setiap Nilai dan Kombinasi Variabel pada Data Simulasi 2 Gambar 2 adalah grafik nilai RMSE pada setiap nilai dan kombinasi variabel pada data simulasi 2. Gambar tersebut menunjukkan bahwa pada sebagian besar kombinasi variabel (warna merah), nilai RMSE yang dihasilkan cenderung sama pada semua nilai. Namun terdapat beberapa kombinasi variabel yang menunjukkan bahwa pada nilai 6 10 menghasilkan nilai RMSE yang minimum. Pada kombinasi variabel tertentu (warna hitam), yaitu dan , menunjukkan bahwa semakin besar nilai menghasilkan

9 nilai RMSE yang lebih kecil. Pada metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel, dari 5 kali percobaan yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata RMSE lebih kecil daripada metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel, yaitu 8,9048. Nilai RMSE terkecil yaitu 8,0263 dihasilkan pada nilai 7 dengan bobot variabel [0,0323 0,4839 0,0968 0,4194 0,5161]. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot untuk variabel dalam proses imputasi dengan KNNI adalah sebesar 0,0323, kemudian bobot untuk variabel adalah sebesar 0,4839, variabel sebesar 0,0968, variabel sebesar 0,4194, dan variabel sebesar 0,5161. Rata-rata waktu running program dengan metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel adalah 2,7230 detik. Pada metode hibrida ANN-GA, dari 5 kali percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai rata-rata RMSE lebih besar daripada metode imputasi hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel, yaitu 11,8223. Sedangkan hasil RMSE terbaik yang diperoleh adalah 10,7611. Ratarata waktu running program pada metode hibrida ANN-GA adalah 1.890,6804 detik Imputasi Missing Data pada Data Survei IBS Data yang digunakan adalah data perusahaan industri sedang KBLI 18 dari hasil Survei IBS Provinsi DKI Jakarta 2008, dimana imputasi missing data dilakukan pada variabel nilai bahan baku dan penolong. Variabel yang digunakan adalah nilai pendapatan ( ), nilai upah/gaji pekerja ( ), nilai bahan bakar dan pelumas ( ), nilai tenaga listrik yang digunakan ( ), nilai pengeluaran lain ( ), dan nilai bahan baku dan penolong ( ). Untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan atau korelasi antar variabel yang digunakan dapat dilihat pada matrik korelasi sebagai berikut: 1 0,3892 0,4302 0,2634 0,8307 0,9723 0, ,3358 0,4020 0,1385 0,3563 0,4302 0, ,4946 0,3369 0,4130 0,2634 0,4020 0, ,1485 0,2685 0,8307 0,1385 0,3369 0, ,7755 0,9723 0,3563 0,4130 0,2685 0, Dari matrik korelasi tersebut dapat diketahui bahwa terdapat korelasi kuat antara variabel nilai bahan baku dan penolong dengan nilai pendapatan ( 0,9723) dan nilai pengeluaran lain ( 0,7755). Selain itu antara variabel nilai pendapatan dengan nilai pengeluaran lain juga memiliki korelasi yang kuat ( 0,8307), hal ini mengindikasikan adanya multikolinearitas antara variabel nilai pendapatan dengan nilai pengeluaran lain. Dilihat dari matrik korelasi, data yang digunakan sebagai studi kasus memiliki karakteristik yang mirip dengan data simulasi 2. Seperti pada data simulasi, data perusahaan industri sedang KBLI 18 Provinsi DKI Jakarta 2008 yang terdiri dari 243 observasi (dataset lengkap), nilai pada variabel atau nilai bahan baku dan penolong dihilangkan sebanyak 10 persen dari jumlah total data. Langkah selanjutnya adalah melakukan imputasi missing data dengan menggunakan metode KNNI, hibrida KNNI-GA untuk seleksi dan pembobotan variabel, dan hibrida ANN-GA sebanyak 5 kali percobaan, kemudian menghitung rata-rata nilai RMSE dan waktu running program yang dihasilkan dari masing-masing metode tersebut. Dari 5 kali percobaan yang dilakukan, pada metode KNNI diperoleh hasil terbaik 9

10 dengan nilai RMSE sebesar 415,4998. Nilai tersebut dihasilkan pada 2 dan kombinasi variabel Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel (nilai pendapatan), (nilai upah/gaji pekerja), (nilai bahan bakar) dan (nilai pengeluaran lain) adalah variabel-variabel yang berkontribusi dalam proses imputasi missing data pada variabel (nilai bahan baku dan penolong). Rata-rata waktu running program pada metode KNNI adalah 5,3252 detik. Pada metode hibrida KNNI GA untuk seleksi variabel, dari 5 kali percobaan yang dilakukan diperoleh rata-rata nilai RMSE yang sama dengan metode KNNI, yaitu 415,4998. Nilai dan kombinasi variabel yang dihasilkan adalah 7 dan kombinasi variabel Rata-rata waktu running program yang diperlukan pada metode hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel adalah 5,3557 detik. Pada data Survei IBS, variabel nilai bahan baku dan penolong ( ) memiliki korelasi yang kuat dengan variabel nilai pendapatan ( ) dan nilai pengeluaran lain ( ). Selain itu, terdapat multikolinearitas antara variabel nilai pendapatan ( ) dan nilai pengeluaran lain ( ). Adanya multikolinearitas menyebabkan hasil seleksi variabel yang diperoleh dengan metode KNNI maupun hibrida KNNI-GA mengikutsertakan variabel selain dan yang memiliki korelasi yang lebih kecil dengan. Gambar 3 adalah grafik nilai pada semua kombinasi variabel pada data Survei IBS. Pada gambar tersebut terlihat bahwa nilai RMSE yang dihasilkan terbagi ke dalam dua kelompok kombinasi variabel. Kelompok kombinasi variabel bagian atas (warna hitam), diantaranya adalah , , , dan seterusnya, memiliki nilai RMSE yang lebih besar daripada kelompok kombinasi variabel bagian bawah (warna merah). Pada kelompok bagian bawah, pada beberapa kombinasi variabel, nilai minimum RMSE diperoleh pada nilai 2,6,7, dan 8. Kemudian grafik nilai RMSE cenderung naik pada nilai lebih besar dari 8. RMSE [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] Kombinasi Lainnya nilai K Gambar 3. Grafik Nilai RMSE pada Setiap Nilai dan Kombinasi Variabel pada Data Survei IBS Pada metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel diperoleh nilai rata-rata RMSE yang lebih kecil daripada metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel,

11 yaitu 314,7428. Dari 5 kali percobaan yang dilakukan, hasil terbaik diperoleh pada nilai 2 dengan bobot variabel [0,0968 0,2581 0,7097 0,6129 0,7742]. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot untuk variabel dalam proses imputasi dengan KNNI adalah sebesar 0,0968, kemudian bobot untuk variabel adalah sebesar 0,2581, variabel sebesar 0,7097, variabel sebesar 0,6129, dan variabel sebesar 0,7742. Nilai RMSE yang dihasilkan adalah 303,3308. Rata-rata waktu running program dengan metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel adalah 10,1921 detik. Pada metode hibrida ANN-GA, dari 5 kali percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai rata-rata RMSE yang lebih besar daripada metode imputasi hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel, yaitu 357,2930 dengan rata-rata waktu running program selama 1.272,3939 detik. Hasil RMSE terbaik yang diperoleh adalah 330,3085. Selain memiliki waktu running program yang lebih besar daripada metode imputasi sebelumnya, imputasi pada data Survei IBS dengan metode hibrida ANN-GA menghasilkan nilai imputasi yang bernilai negatif. Hal ini disebabkan oleh karena fungsi aktivasi pada hidden layer yang digunakan pada hibrida ANN-GA berbasis fungsi non linier, yaitu sigmoid logistic, sehingga menyebabkan estimasi yang kurang tepat ketika diterapkan pada data studi kasus yang memiliki pola hubungan linier. Secara ringkas hasil imputasi missing data dengan menggunakan metode KNNI, hibrida KNNI-GA untuk seleksi dan pembobotan variabel, dan hibrida ANN-GA pada data Survei IBS dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Imputasi Missing Data pada Data Perusahaan Industri Sedang KBLI 18 Provinsi DKI Jakarta 2008 Hasil Terbaik Rata-rata Rata-rata Waktu Metode Seleksi/ Nilai RMSE RMSE Running Bobot Variabel (detik) KNNI [ ] 7 415, ,4998 5,3252 KNNI-GA Seleksi Variabel [ ] 7 415, ,4998 5,3557 KNNI-GA Bobot Variabel [0,0968 0, , , ,1921 0,7097 0,6129 0,7742] ANN-GA 330, , ,3939 Sumber: Hasil Pengolahan Data Survei Industri Besar dan Sedang 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Imputasi missing data dengan metode KNNI memiliki rata-rata waktu running program yang cepat. 2. Imputasi missing data dengan metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel menghasilkan nilai RMSE yang lebih kecil daripada metode hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel. Akan tetapi dilihat dari rata-rata waktu running program, metode hibrida 11

12 KNNI-GA untuk seleksi variabel lebih efisien karena memiliki waktu running program yang lebih cepat. 3. Metode KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi variabel menghasilkan rata-rata nilai RMSE yang sama karena variabel yang terseleksi sama. 4. Metode hibrida KNNI-GA untuk pembobotan variabel dapat digunakan sebagai alternatif metode hibrida ANN-GA, karena secara umum dapat menghasilkan nilai imputasi dengan nilai RMSE yang kecil dan waktu running program yang lebih cepat. Daftar Pustaka [1] Analoui, M. dan Amiri, M.F., 2006, "Feature Reduction of Nearest Neigbor Classifier using Genetic Algorithm", World Academy of Science, Engineering and Technology 17, [2] Batista G. dan Monard M.C., 2003, A Study of K-Nearest Neighbour as an Imputation Method, Working Paper, University Sao Paulo, Brazil. [3] Chaimongkol, W. dan Suwattee, P., 2004, Weighted Nearest Neighbor and Regression Imputation, Working Paper, National Institute of Development Administration. [4] Engelbrecht, A.P., 2002, Computational Intelligence: An Introduction, John Wiley & Sons, Inc, England. [5] Gen, M. dan Cheng, R., 1999, Genetic Algorithm and Optimization Engineering, John Wiley & Sons, Inc, Japan. [6] Jerez, J.M., dan Molina, I., 2010, "Missing Data Imputation Using Statistical And Machine Learning Methods In A Real Breast Cancer Problem", Artificial Intelligence in Medicine 50, [7] Li, Y., Xie, M., dan Goh, T., 2009, "A Study of Project Selection and Feature Weighting for Analogy Based Software Cost Estimation", The Journal of System and Software 82, [8] Little, R.J., dan Rubin, D.B., 1987, Statistical Analysis with Missing Data, John Wiley & Sons, Inc, New York. [9] Meesad, P. dan Hengpraprohm, K., 2008, "Combination of KNN-Based Feature Selection and KNN Based Missing Value Imputation of Microarray Data", International Conference on Innovative Computing Information and Control. [10] Saekhoo, J Simple Linear Regression Analysis for Incomplete Longitudinal Data, Disertasi Ph.D, National Institute of Development Administration. [11] Siedlecki,W. dan Sklansky, J., 1989, "A Note on Genetic Algorithms for Large-Scale Feature Selection", Pattern Recognition Letters 10, [12] Wasito, I. dan Mirkin, B., 2005, "Nearest Neighbor Approach in the Least Square Data Imputation Algorithms", Information Sciences 169, [13] Wardani, S., 2011, Metode Jaringan Syaraf Tiruan-Algoritma Genetika untuk Imputasi, Tesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [14] Zarnoch, S.J., Cordell, H.K., Bets, C., dan Bergstrom, J.C., 2010, Multiple Imputation: An Application to Income Nonresponse in the National Survey on Recreation and the Environment, Research Paper, United States Department of Agriculture.

13 13

14

ISSN: X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA

ISSN: X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA ISSN: 2088-687X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA Ucik Mawarsari Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta, ucik@bps.go.id ABSTRAK Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

PERFORMA METODE K NEAREST NEIGHBOR IMPUTATION (KNNI) UNTUK MENANGANI MULTIVARIATE MISSING DATA

PERFORMA METODE K NEAREST NEIGHBOR IMPUTATION (KNNI) UNTUK MENANGANI MULTIVARIATE MISSING DATA PERFORMA METODE K NEAREST NEIGHBOR IMPUTATION (KNNI) UNTUK MENANGANI MULTIVARIATE MISSING DATA Sartika Y Siregar,S.ST 1, Dr. Toni Toharudin 2, Bertho Tantular, S.Si, M.Si 3 1 Mahasiswa Pascasarjana Statistika

Lebih terperinci

IMPUTASI MISSING DATA MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA. Abidatul Izzah 1) Nur Hayatin 2) 1)

IMPUTASI MISSING DATA MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA. Abidatul Izzah 1) Nur Hayatin 2) 1) 1 IMPUTASI MISSING DATA MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Abidatul Izzah 1) Nur Hayatin 2) 1) Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik Kimia Kampus Teknik Informatika

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

Imputasi Misssing Data Menggunakan Metode K-Nearest Neighbour Dengan Optimasi Algoritma Memetika

Imputasi Misssing Data Menggunakan Metode K-Nearest Neighbour Dengan Optimasi Algoritma Memetika Imputasi Misssing Data Menggunakan Metode K-Nearest Neighbour Dengan Optimasi Algoritma Memetika Missing Value Imputation Using Method Optimized With Memetic Algorithm Ida Bagus Gde Narinda Giriputra Prodi

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Optimization Techniques Modi ed k Nearest Neighbor Classi cation Using Genetic Algorithm Siti Mutro n 1, Abidatul

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm dan Regresi Linier Berganda

Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm dan Regresi Linier Berganda p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 10(1) 2017: 13-23 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

IMPUTASI DATA HILANG PADA SURVEI INDUSTRI BESAR SEDANG SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS DIOPTIMALKAN DENGAN ALGORITMA GENETIKA

IMPUTASI DATA HILANG PADA SURVEI INDUSTRI BESAR SEDANG SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS DIOPTIMALKAN DENGAN ALGORITMA GENETIKA HALAMAN JUDUL TESIS SS14 2501 IMPUTASI DATA HILANG PADA SURVEI INDUSTRI BESAR SEDANG SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS DIOPTIMALKAN DENGAN ALGORITMA GENETIKA ERVIN NODERIUS MEI BUNAWOLO NRP. 1315201710

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Siti Mutrofin 1, Arrie Kurniawardhani 2, Abidatul Izzah 3, Mukhamad Masrur 4 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Lebih terperinci

KAJIAN METODE IMPUTASI DALAM MENANGANI MISSING DATA. Triyani Hendrawati Staf Pengajar Statistika Universitas Padjadjaran

KAJIAN METODE IMPUTASI DALAM MENANGANI MISSING DATA. Triyani Hendrawati Staf Pengajar Statistika Universitas Padjadjaran KAJIAN METODE IMPUTASI DALAM MENANGANI MISSING DATA Triyani Hendrawati Staf Pengajar Statistika Universitas Padjadjaran triyani.hendrawati@gmail.com ABSTRAK. Pada sebuah survey, adakalanya tidak semua

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK LUTHFI HIDAYATI PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA (Agustinus N., et al. STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA Agustinus Noertjahyana

Lebih terperinci

K NEAREST NEIGHBOR DALAM IMPUTASI MISSING DATA. Susanti, Shantika Martha, Evy Sulistianingsih INTISARI

K NEAREST NEIGHBOR DALAM IMPUTASI MISSING DATA. Susanti, Shantika Martha, Evy Sulistianingsih INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 1 (2018), hal 9-14. K NEAREST NEIGHBOR DALAM IMPUTASI MISSING DATA Susanti, Shantika Martha, Evy Sulistianingsih INTISARI Missing data

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-222 Implementasi Algoritma Genetika pada Struktur Backpropagation Neural Network untuk Klasifikasi Kanker Payudara Adam Mizza Zamani, Bilqis Amaliah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

Algoritma Genetik: Alternatif Metode Penentuan Strata Optimum dalam Perancangan Survei

Algoritma Genetik: Alternatif Metode Penentuan Strata Optimum dalam Perancangan Survei 125 Algoritma Genetik: Alternatif Metode Penentuan Strata Optimum dalam Perancangan Survei 1 Yusma Yanti, 2 Septian Rahardiantoro 1 Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pakuan 2 Departemen Statistika,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO TUGAS AKHIR - ST 1325 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO YANTER SIANIFAR BASUKI NRP 1303100049 Dosen Pembimbing Prof. Drs. Nur Iriawan, M.Ikom. Ph.D JURUSAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER TUGAS AKHIR - ST 1325 PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER ADITYA HIDAYAT JATI NRP 1302100044 Dosen Pembimbing Dra. Kartika Fitriasari,

Lebih terperinci

dimana n HASIL DAN PEMBAHASAN

dimana n HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Proses penghilangan data dilakukan secara acak untuk memenuhi asumsi mekanisme kehilangan data yang acak (MAR). 6. Ulangan yang digunakan sebanyak 1 kali pada setiap simulasi untuk memberikan peluang

Lebih terperinci

OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG

OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi

Lebih terperinci

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 1 9 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL MULIA AFRIANI KARTIKA

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Algoritma Genetika Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peringkasan Teks Peringkasan teks adalah proses pemampatan teks sumber ke dalam versi lebih pendek namun tetap mempertahankan informasi yang terkandung didalamnya (Barzilay & Elhadad

Lebih terperinci

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Vol. 14, No. 1, 19-27, Juli 2017 Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Jusmawati Massalesse dan Muh. Ali Imran Abstrak Tulisan ini

Lebih terperinci

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bilqis Amaliah 1, Amethis Oktaorora 2 1,2 Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

Imputasi Missing data Menggunakan Algoritma Pengelompokan Data K-Harmonic Means

Imputasi Missing data Menggunakan Algoritma Pengelompokan Data K-Harmonic Means Imputasi Missing data Menggunakan Algoritma Pengelompokan Data -Harmonic Means Abidatul Izzah 1), Nur Hayatin 2) 1) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik imia ampus Teknik Informatika ITS

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5 oleh pengguna sistem adalah node awal dan node tujuan pengguna. Lingkungan Pengembangan Sistem Implementasi Algoritme Genetika dalam bentuk web client menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL.

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Dewi Erla Mahmudah 1, Ratna Dwi Christyanti 2, Moh. Khoridatul Huda 3,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF Rudericus Andika Pramudya, Mahmud Imrona 2, Fhira Nhita 3,2,3 Prodi S Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom rudericusdika@gmail.com,

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6447 PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH Iqbal Dwihanandrio S1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian machine learning banyak sekali diperbincangkan tentang perilaku belajar mesin (komputer) agar mampu belajar dan berpikir cerdas layaknya manusia yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-127 Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Missing data atau data hilang adalah informasi yang tidak tersedia dalam sebuah subyek atau kasus. Fenomena missing data banyak dijumpai dalam survei. Banyak

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN (Binary Genetic Algorithm Concept to Optimize Course Timetabling) Iwan Aang Soenandi

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik Afriyudi 1,Anggoro Suryo Pramudyo 2, M.Akbar 3 1,2 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Bina Darma Palembang. email

Lebih terperinci

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Adhika Aryantio School of Electrical Engineering and Informatics Institute Technology of Bandung 10th Ganeca Street Bandung, Indonesia. Adhikaaryantio.x6@gmail.com

Lebih terperinci

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika IJCCS, Vol.9, No.1, January 2015, pp. 77~88 ISSN: 1978-1520 77 Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika Christian Dwi Suhendra*

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 1,2 Prodi S1 Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 ritaris@telkomuniversity.ac.id,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Pengambilan sampel dari suatu populasi melalui metode survei sampel memberikan manfaat yang cukup besar dalam suatu penelitian. Survei sampel dilakukan

Lebih terperinci

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia hansun@umn.ac.id Abstract Recently, there are

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Literatur Algoritma genetik merupakan salah satu algoritma yang biasanya digunakan dalam optimalisasi data. Namun penggunaan algoritma genetik dalam melakukan peramalan

Lebih terperinci

PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA LOGO PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Oleh : Aris Saputro 1206100714 Pembimbing : Dr. M. Isa

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

OPTIMASI PUSAT KLASTER MENGGUNAKAN ALGORITMA FAST GENETIC KMEAN PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL

OPTIMASI PUSAT KLASTER MENGGUNAKAN ALGORITMA FAST GENETIC KMEAN PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL OPTIMASI PUSAT KLASTER MENGGUNAKAN ALGORITMA FAST GENETIC KMEAN PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL Budi Nur Iman, Entin Martiana K, Umi Sa adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), ITS Surabaya,

Lebih terperinci

ISSN VOL. 12, NO. 2, OKTOBER 2011

ISSN VOL. 12, NO. 2, OKTOBER 2011 ANALISIS OPTIMASI PENJADWALAN JAGA DOKTER RESIDEN PENYAKIT DALAM PADA RUMAH SAKIT PENDIDIKAN Erlanie Sufarnap 1, Sudarto 2 STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 airlanee@yahoo.com 1,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK Rudy Adipranata 1) Felicia Soedjianto 2) Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Fungsi Cobb-Douglas dengan galat aditif merupakan salah satu fungsi produksi yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara hasil produksi dan faktor-faktor produksi.

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Rudy Adipranata 1, Felicia Soedjianto 2, Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Mike Susmikanti Pusat Pengembangan Informatika Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sean Coonery Sumarta* 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Makassar,

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung ritaris@telkomuniversity.ac.id Abstrak Prediksi tingkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci