Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional"

Transkripsi

1 Volume 1 No. 1 ISSN : Januari Juni 2013 Halaman Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional Budianto Dosen Kopertis Wilayah I Dpk. FKIP UISU Medan Jl. Puri No. 18 Medan budianto@uisu.ac.id ABSTRAK Dalam teknologi pendidikan dan sistem instruksional khususnya dalam upaya pemecahan masalah pembelajaran sebaiknya digunakan pendekatan sistem. Implikasi dari pendekatan sistem dimaksud adalah adanya pengembangan model-model Sistem Instruksional. Pemecahan yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan selalu dilandasi dengan penerapan prinsip pendekatan sistem artinya masalah-masalah yang dipandang sebagai suatu sistem atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan terhadap satu komponen harus mempertimbangkan komponen-komponen lainnya secara integratif. Kata Kunci: Pendekatan Sistem, Teknologi Pendidikan, Sistem Instruksional 1. Pendahuluan Teknologi Pendidikan merupakan ilmu yang memproses secara kompleks dan terintegrasi antara manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis suatu masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia, merancang, melaksanakan, menilai serta mengelola pemecahan masalahnya. Di dalam teknologi pendidikan pemecahan masalah itu terujud dalam semua sumber belajar. Unsur pokok pada teknologi pendidikan memfokuskan pada kegiatan belajar dan sumber belajar yang diperlukan untuk belajar. Secara operasional belajar dan sumber belajar memerlukan unsur lain yaitu pendekatan sistem. Unsur-unsur tersebut menjadi tiga prinsip dasar Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah pemecahan masalah pendidikan/pembelajaran. Teknologi Pendidikan atau Teknologi Instruksional selalu menggunakan pendekatan sistem, berorientasi pada siswa dan pemanfaatan sumber belajar secara maksimal. Berikutnya perlu pembahasan secara mendalam mengenai: Pengertian sistem Ciri-ciri sistem Pendekatan sistem Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan dan sistem instruksional. Implikasi pendekatan sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional. 2. Pembahasan 2.1. Pendekatan Sistem Pengertian Sistem Banyaknya defenisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata sistem diantaranya; Menurut Gagne dalam Briggs dalam Karti Soeharto dkk., : Sistem sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, apakah itu untuk seluruh masyarakat, sebagian masyarakat atau untuk seorang guru/dosen/instruktur saja. Bahkan Briggs sendiri 41

2 mengatakan bahwa sistem adalah rencana kerja yang terpadu dari semua komponen sistem yang dirancang untuk memecahkan suatu masalah atau untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Menurut Tatang M. Amirin dalam Umar Tirtaraharia dan Lasula : Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian- bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Bela H. Banathy dalam bukunya bahwa sistem adalah : System is defined in the dictionary as on assemblage of objects umted by some form of regular interaction or interdependence; an organik or organized whole; as, the solar system; or a new telegraph system. Sistem adalah suatu kumpulan konsep dari objek yang satu untuk beberapa bentuk yang teratur yang salmg pengaruh mempengaruhi atau saling bergantung, system; suatu organik atau menyusun keseluruhan; juga menyinari system; atau suatu alat penggerak system yang baru. Dengan demikian sistem dapat dikatakan sebagai suatu komponen atau unsur-unsur yang berinteraksi satu sama lain menuju ke suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sistem merupakan suatu totalitas dari bagian-bagiannya yang saling berkaitan Ciri-ciri sistem Adapun batasan yang diberikan terhadap sistem, suatu sistem pada dasarnya ditandai dengan ciri-ciri tertentu sebagaimana diuraikan berikut ini : a. Tujuan Setiap sistem selalu mempunyai tujuan. Misalnya, tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkannya. b. Fungsi-fungsi Adanya tujuan yang harus dicapai suatu sistem menurut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha tercapainya tujuan tersebut. c. Komponen-komponen Demi terlaksananya masing-masing fungsi yang menunjang usaha tercapainya tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan adanya komponen-komponen yang melaksanakan masing-masing fungsi tersebut. d. Interaksi dan Saling Bergantung Komponen-komponen dalam suatu sistem saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Kemacetan pada suatu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain dan sistem secara keseluruhan. e. Dikelilingi oleh Sistem-sistem yang lain Suatu sistem tidak berdiri sendiri. Ia menerima masukan dari sistem- sistem lain tersebut dan pada gilirannya sistem-sistem tersebut menerima keluaran yang dihasilkan oleh sistem tadi. 42

3 f. Proses Transformasi Setiap sistem mempunyai misi untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Proses ini disebut proses transformasi. g. Efek Sinergestik Setiap sistem memiliki efek sinergistik (pengaruh keterpaduan) yang diperoleh melalui perpaduan yang kokoh dan serasi antara komponen- komponen yang saling menunjang. h. Mekanisme Umpan Balik Setiap sistem memiliki mekanisme umpan balik sebagai fungsi kontrolnya, untuk menjaga mutu sistem. i. Bersifat Relatif Suatu sistem bersifat relatif, sebab tergantung situasi atau lingkup memandangnya. Sebuah sistem bisa dipandang sebagai sub-sistem ; bisa pula dilihat sebagai suatu sistem; atau bahkan supra sistem Pendekatan Sistem Cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem disebut pendekatan sistem. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan efisien atas dasar kebutuhankebutuhan yang ada. Proses tersebut meliputi pengidentifikasian kebutuhan dan masalah, alternatif pemecahan masalah, penilaian dan pelaksanaan alternatif serta pemikiran dan revisi terhadap pemecahan masalah Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain dan/atau dipilih dan/atau digunakan untuk keperluan belajar. Sumbersumber belajar ini diidentifikasi sebagai orang, pesan, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan, masalah tersebut tercermin dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, disain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan dan penyebarluasan/pemanfaatan. Proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personel. Hubungan antara unsur-unsur ini dapat ditunjukkan dalam Model Kawasan Teknologi Pendidikan seperti berikut ini: 43

4 Fungsi Pendidikan Fungsi Pengembangan Pendidikan Sumber Belajar organisasi personel Riset-teori Disain Produksi Evaluasi-seleksi Logistik Pemanfaatan (Penyebarluasan) Pesan Orang Bahan Peralatan Teknik Latar (lingkungan) Si-Belajar Kawasan Teknologi Pendidikan (AECT, 1979, hal. 11) Dari paparan di atas, teknologi pendidikan menggunakan tiga prinsip dasar yaitu : berorientasi pada si-belajar, pendekatan sistem, dan pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal. Ketiga prinsip tersebut menyarankan bahwa dalam proses belajar-mengajar, si-belajar hendaknya bertindak sebagai pihak yang aktif dan dibuat aktif. Sedangkan Teknologi Instruksional (pembelajaran) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalahmasalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional pemecahan masalah itu berupa komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain, atau seleksi, dan dalam pemanfaatan, serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem instruksional yang lengkap. Komponen-komponen ini meliputi : pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar. Proses analisis masalah dan mencari cara pemecahan, implementasi dan evaluasi pemecahan itu diidentifikasi melalui fungsi pengembangan pembelajaran yang meliputi riset-teori, disain, produksi, evaluasi, pemilihan, pemanfaatan, dan penyebar luasan - pemanfaatan. Proses pengerahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi ini diidentifikasi melalui fungsi pengelolaan pembelajaran yang meliputi baik pengelolaan organisasi maupun pengelolaan personel. Hubungan timbal balik antar unsur-unsur ini ditunjukkan dalam model Kawasan Instruksional (Pembelajaran) berikut ini: Fungsi Pembelajaran Fungsi Pengembangan Pembelajaran Komponen Sistem Pembelajaran organisasi personel Riset-teori Disain Produksi Evaluasi-seleksi Logistik Pemanfaatan (Penyebarluasan) Pesan Orang Bahan Peralatan Teknik Latar (lingkungan) Si-Belajar Kawasan Teknologi Pendidikan (AECT, 1979, hal. 11) 44

5 Dari paparan di atas, maka prinsip dasar teknologi instruksional (pembelajaran) dalam upaya pemecahan masalah-masalah belajar adalah sama dengan prinsip dasar dalam Teknologi Penididikan yakni pendekatan sistem, berorientasi pada si belajar, dan pemanfaatan sumber belajar secara maksimal. Karena unsur pokok dalam Teknologi Pendidikan dan Teknologi Instruksional bukanlah peralatan sebagaimana pengertian kebanyakan orang, tetapi lebih memfokuskan pada "belajar dan berbagai sumber yang diperlukan untuk belajar". Kedua unsur ini yakni belajar dan sumber belajar, dalam operasionalnya memerlukan kegiatan, dan unsurunsur inilah yang akhirnya menjelma menjadi tiga prinsip dasar Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional. Setiap usaha pemecahan masalah yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan selalu dilandasi dengan penerapan prinsip pendekatan sistem artinya masalah-masalah yang dipandang sebagai suatu sistem atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan terhadap satu komponen harus mempertimbangkan komponen-komponen lainnya secara integratif. Dari uraian pendekatan sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional di atas maka ada hubungan yang erat antara Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional karena Teknologi Instruksional merupakan suatu sub-set Teknologi Pendidikan dimana Teknologi Pendidikan sebagai suatu konsep yang lebih makro bergerak dalam semua aspek belajar, sedangkan dalam Teknologi Instruksional sebagai sub-set Teknologi Pendidikan hanya bergerak dalam situasi dimana belajar itu bertujuan dan terkontrol. Jika digambarkan dalam suatu diagram terlihat: Ket. : TI = Teknologi Instruksional/Pembelajaran TP = Teknologi Pendidikan 2.3. Implikasi Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa pendekatan sistem mempunyai implikasi yang positif untuk berbagai bidang, khususnya dalam bidang Teknologi Pendidikan dan sistem Instruksional. Dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional, implikasi dari pendekatan sistem itu adalah adanya pengembangan model-model Sistem Instruksional. Model-model Sistem Instruksional yang dikembangkan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu antara lain : 1. Model Briggs 2. Model Banathy 3. Model PPSI 4. Model Kemp. 5. Model Gerlach and Ely 6. Model IPISD 7. Model IDI Dari model-model sistem Instruksional yang disebutkan di atas, maka pada makalah ini akan dikemukakan salah satu model tersebut yang sejak tahun 1975 sampai dengan sekarang digunakan, yaitu Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). 45

6 Model PPSI, adalah salah satu model pengembangan sistem Instruksional yang berorientasi pada "tujuan". Model PPSI terdiri dari 5 (lima) langkah. Langkah pertama sampai dengan langkah ke empat disebut langkah pengembangan, sedangkan langkah kelima disebut langkah pelaksanaan program. Kelima langkah tersebut adalah sebagai berikut: - Langkah 1: Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus. Perumusan tujuan ini harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu: a. Menggunakan istilah yang operasional. b. Berbentuk hasil belajar. c. Berbentuk tingkah laku. d. Hanya ada satu tingkah laku. - Langkah 2: Menentukan alat Evaluasi Pengembangan alat evaluasi ini harus melalui dua tahapan, yaitu: a. Menentukan jenis tes yang akan digunakan, dan b. Menyusun (item soal) untuk menilai masing-masing tujuan instruksional khusus. - Langkah 3: Menentukan kegiatan Belajar. Penentuan kegiatan belajar ini harus memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan. b. Menetapkan kegiatan belajar mana yang perlu dan tidak perlu ditempuh oleh siswa. Kemudian perlu pula dirumuskan pokok-pokok materi pelajaran sesuai dengan jenis-jenis kegiatan belajar yang telah ditetapkan. - Langkah 4: Merencanakan Program Kegiatan Pada langkah ini disusun strategi proses pengajaran, metode pengajaran, dan menyusun proses pelaksanaan evaluasi. - Langkah 5: Melaksanakan Program. Kegiatan-kegiatan langkah ini meliputi: a. Mengadakan prates. b. Menyampaikan materi pelajaran, dan c. Mengadakan pasca tes (evaluasi) Langkah-langkah yang dikemukakan tersebut di atas dapat digambarkan dalam bagan seperti di bawah ini: 46

7 I. PERUMUSAN TUJUAN 1. Menggunakan istilah yang operasional 2. Berbentuk hasil belajar 3. Berbentuk tingkah laku 4. Hanya ada satu tingkah laku. III. KEGIATAN BELAJAR 1. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. 2. Menetapkan kegiatan belajar yang tidak perlu ditempuh. 3. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh. II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI 1. Menentukan jenis tes yang akan digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan. 2. Menyusun (item soal) untuk menilai masingmasing IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN 1. Merumuskan materi pelajaran 2. Menetapkan metode yang dipakai. 3. Memilih alat pelajaran dan sumber yang dipakai. 4. Menyusun jadwal V. PELAKSANAAN 1. Mengadakan pretes 2. Menyampaikan materi pelajaran. 3. Mengadakan posttes 4. Perbaikan 3. Kesimpulan Dari keseluruhan uraian dalam pembahasan ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. 2. Teknologi Pembelajaran adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. 3. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan efisien atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang ada. 4. Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan adalah merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat menentukan keberhasilannya dalam memecahkan masalah-masalah belajar. 5. Implikasi pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan dapat dilihat dalam 2 (dua) hal, yaitu : 47

8 a. Sumber belajar sebagai suatu sistem. Maksudnya, semua komponen sumber belajar baik pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar harus dipandang sebagai satu totalitas yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga memiliki efek sinergistik dalam pemecahan masalah-masalah belajar. b. Penerapan model pengembangan sistem pembelajaran. Implikasi dari pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan adalah diterapkannya model pengembangan sistem pembelajaran sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran. Daftar Pustaka Banathy, H, Bela, Instructional Systems, Fenon Publishers, Inc., Belmont, California, MCMLXVIII. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Buku III C Teknologi Instruksional, Jakarta, 1984/1985. Modhoffir, Teknologi Instruksional sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran, Remaja Karya CV Bandung, PAU Universitas Terbuka, Defenisi Teknologi Pendidikan, Satuan Tugas Defenisi dan Terminologi AECT, CV. Rajawali, Jakarta, Soeharto, Karti (dkk), Teknologi Pembelajaran (Pendekatan Sistem, Konsepsi dan Model, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media), "SIC", Surabaya, Sula, La, Tirtarahardja, Umar, Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, Pebraari

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara BAB II PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya denga nbaik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban

Lebih terperinci

Pola 2: Kurikulum Guru AP Siswa ( AVA) Alat peraga disini bukan merupakan komponen tetapi hanya sebagai alat bantu

Pola 2: Kurikulum Guru AP Siswa ( AVA) Alat peraga disini bukan merupakan komponen tetapi hanya sebagai alat bantu DESAIN KURIKULUM Pengertian pengembangan kurikulum atau disebut juga curriculum development atau curriculum planning menunjuk pada kegiatan menghasilkan kurikulum, kegiatan ini lebih bersifat konseptual

Lebih terperinci

MODEL PPSI. Oleh Dr. Rusman,M.Pd.

MODEL PPSI. Oleh Dr. Rusman,M.Pd. MODEL PPSI Oleh Dr. Rusman,M.Pd. PERKEMBANGAN MODEL PPSI Model pembelajaran PPSI berkembang pada tahun 1975, terutama di Indonesia model ini pada tahun tersebut cukup dikenal dan mulai berkembang. Sehingga

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran A. KEGIATAN BELAJAR 1 Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran a. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Pembelajaran-1 ini,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu di dalam sebuah lingkaran. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu di dalam sebuah lingkaran. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi umum dari sistem adalah: Suatu kesatuan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu di dalam sebuah lingkaran. Menurut

Lebih terperinci

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Manajemen Konstruksi Untuk memulai pembahasan kita perlu mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen konstruksi, yaitu : 3.1.1 Sistem Menurut Buckley

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN Kompetensi 1. Menjelaskan keterkaitan antar komponen pembelajaran. 2. Menjelasakan pengertian, hirarki, jenis dan rumusan tujuan pembelajaran. 3. Menjelasakn pengertian dan

Lebih terperinci

Definisi Teknologi Pendidikan

Definisi Teknologi Pendidikan Definisi Teknologi Pendidikan Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,

Lebih terperinci

Atas dasar ini, Regeluth dan Merrill (1979) memandang perlu mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok yaitu:

Atas dasar ini, Regeluth dan Merrill (1979) memandang perlu mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok yaitu: Taksonomi Variabel Pembelajaran Banyak upaya yang dilakukan ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasikan variabel dalam pembelajaran, namun klasifikasi yang nampak lebih rinci dan memadai sebagai landasan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Kode Mata Kuliah : GU 520 Bobot SKS : 2 (dua) Tingkat/Semester : 4/7 Mata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Oleh : Asep Herry Hernawan A. Pendahuluan Proses pembelajaran merupakan proses yang yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENGERTIAN SISTEM

PENGGUNAAN PENGERTIAN SISTEM PENGERTIAN SISTEM Sistem : 1. Suatu kebu latan/keseluruhan yng kompleks dan terorganisir; suatu hiompunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-nagian yg membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yg kompleks

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) A. MATA KULIAH Program Studi : D-IV Bi Pendidik Nama/Mata Kuliah : Teknologi Pembelajaran, Penyuluhan Dan Mikro Kode/SKS : Bd.106/2 SKS (1 T.1P) Semester : Semester

Lebih terperinci

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP Rini Fatmawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Rini.Fatmawati@ums.ac.id

Lebih terperinci

Paket 2 KONSEP DAN PRINSIP PENERAPAN PENDEKATAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BI MI

Paket 2 KONSEP DAN PRINSIP PENERAPAN PENDEKATAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BI MI Paket 2 KONSEP DAN PRINSIP PENERAPAN PENDEKATAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BI MI Pendahuluan 2-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Kompetensi Dasar Menerapkan pendekatan terpadu, prinsip, dan strateginya

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

PENGERTIAN PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM OLEH : DRS. I MADE

PENGERTIAN PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM OLEH : DRS. I MADE PENGERTIAN PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM OLEH : DRS. I MADE KARTIKA,M.Si FKIP UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR ============================================================== Pada awalnya istilah kurikulum

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN. Vol. 12, No. 2, Desember 2006 :

JURNAL PENDIDIKAN. Vol. 12, No. 2, Desember 2006 : JURNAL PENDIDIKAN. Vol. 12, No. 2, Desember 2006 :152-163 PENELITIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM Salamah *) FKIP Universitas PGRI Yogyakarta *) Salamah adalah dosen FKIP Universitas

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI

KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Sistem Produksi

Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Sistem Produksi Modul 1 Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Sistem Produksi Drs. Agus Hermani DS., M.M. Bulan Prabawani, S.Sos., M.M. D PENDAHULUAN engan berkembangnya usaha-usaha untuk mengolah bahan-bahan/ barang-barang

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL.PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS MATA KULIAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL.PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS MATA KULIAH SIL/PSD 208/8 Revisi: 02 8 Maret 2010 Hal 1 dari 4 SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Kode Mata Kuliah : PSD 208 SKS : 2 Teori,Pratik 0 Dosen : 1.Unik Ambar Wati, M.Pd Program

Lebih terperinci

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR KONSEP DASAR Gambaran Sistem Informasi Sistem reservasi di pesawat Sistem penjualan kredit Sistem biometrik Sistem POS Sistem telemetri Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) Sistem ditempat publik

Lebih terperinci

KODE MK POR 585 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI

KODE MK POR 585 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI KODE MK POR 585 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI 12 Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Arif Wahyudi, S.Pd. Nuryadi, S.Pd., M.Pd. 13 SILABI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Koperasi Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1 PUSAT 1 PUSAT TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar 2 PAU-PPAI-UT 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menjelaskan hakikat komunikasi PUSAT 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: Peserta pelatihan dapat: menjelaskan pengertian sistem dan model, menentukan jenis dan klasifikasi model, menjelaskan tahapan permodelan Apa itu sistem? himpunan

Lebih terperinci

PENGAPLIKASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN SISTEM INFORMASI DALAM PEROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN FAIGIZIDUHU BU ULOLO

PENGAPLIKASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN SISTEM INFORMASI DALAM PEROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN FAIGIZIDUHU BU ULOLO PENGAPLIKASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN SISTEM INFORMASI DALAM PEROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN FAIGIZIDUHU BU ULOLO Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara BAB I

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Ria Mayasari

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan Sistem Informasi Pemantauan Status Gizi pada Balita di Puskesmas

Lebih terperinci

Jerols E. Kemp (1977)

Jerols E. Kemp (1977) Model Pembelajaran Jerols E. Kemp (1977) Oleh : DR. Rusman, M.PD. Jerols E. Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM.

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM. KONSEP SISTEM Chairul Furqon, S.Sos., MM. 1 Source: Systems & system thinking, Beynon-Davies: 2004 2 Organisasi/perusahaan dalam Lingkungan Pemerintah Lembaga Keuangan Masyarakat Global Pemasok ORGANISASI

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTRUKSIONAL

KOMUNIKASI INTRUKSIONAL KOMUNIKASI INTRUKSIONAL Muhammad Surip Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Komunikasi Intruksional merupakan proses memindahkan sebagian pesan (pengetahuan) pendidik kepada peserta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. GERLONG FUTSAL berdiri pada 8 juni 2008 yang dipimpin oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. GERLONG FUTSAL berdiri pada 8 juni 2008 yang dipimpin oleh BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian oleh peneliti adalah GERLONG FUTSAL, yang bergerak di bidang olahraga. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Mei Anggriani Aruan Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A. Disusun oleh : K E L O M P O K 2 AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 EKA

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR. Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd.

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR. Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd. MANAJEMEN SUMBER BELAJAR Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd. PENDAHULUAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk yang berpikir - homo homini logus Dengan daya pikirnya, manusia dapat belajar kapan dan di mana saja.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KURIKULUM

PERKEMBANGAN KURIKULUM PERKEMBANGAN KURIKULUM 1950, Pembelajaran tuntas dan pencapaian kompetensi sudah dilaksanakan. Ciri: nilai standar kenaikan kelas dan nilai standar kelulusan diterapkan secara tegas 1973 PPSI (Prosedur

Lebih terperinci

KURIKULUM. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

KURIKULUM. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB KURIKULUM Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Pengertian Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan

Lebih terperinci

DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Oleh WENI KURNIAWATI (Dosen STAI An-Nur Lampung)

DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Oleh WENI KURNIAWATI (Dosen STAI An-Nur Lampung) 106 DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Oleh WENI KURNIAWATI (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu yang melibatkan sistem dalam dunia pendidikan yaitu: guru/pendidik,

Lebih terperinci

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta Sistem Informasi Manajemen Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: 08129648519. Email : jamilukum@yahoo.co.id jamil074@gmail.com 1 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini berisi materi : konsep dasar sistem, Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA

BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA A. Pendahuluan Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi

Lebih terperinci

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan sehingga pelayanan BK benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, dan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Istilah Sistem Informasi Manajemen telah banyak didefenisikan oleh para ahli manajemen dan komputer dengan cara yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan di dunia kerja pada saat sekarang ini, pengelolaan ketenagakerjaan semakin menentukan dalam berbagai hal untuk kelancaran proses

Lebih terperinci

ا لفية ا لفية ا لفية

ا لفية ا لفية ا لفية 1 of 6 10/14/2014 5:00 PM ا لفية ا لفية ا لفية Assalamualaikum... Minggu, 14 April 2013 Model Banathy BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan banyak sekali masalah yang sering kita jumpai

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Fransisca S.O. Dedi ABSTRAK

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Fransisca S.O. Dedi ABSTRAK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Fransisca S.O. Dedi ABSTRAK Pencapaian tujuan belajar secara tuntas merupakan harapan setiap guru. Beberapa faktor penentu dalam pencapaian tujuan tersebut yakni siswa,

Lebih terperinci

Sistem Informasi. .:: Media Pembelajaran dan C A I ::.

Sistem Informasi. .:: Media Pembelajaran dan C A I ::. Sistem Informasi.:: Media Pembelajaran dan C A I ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia DEFINISI Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

Lebih terperinci

KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Oleh: Dina Sri Nindiati* *Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Palembang

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH OLEH: RIDHO ELSY FAUZI NIM. 10.21.0462 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas manusia yang senantiasa tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan. Disadari atau tidak dalam kehidupan

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII pada Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model DICK and CAREY

Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII pada Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model DICK and CAREY Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII pada Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model DICK and CAREY Onik Farida Ni matullah Abstrak: Orientasi penyediaan buku teks di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada bentuk tantangan dan resiko. Para karyawan dimanjakan dan difasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. pada bentuk tantangan dan resiko. Para karyawan dimanjakan dan difasilitasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern saat ini, organisasi atau lembaga semakin dihadapkan pada bentuk tantangan dan resiko. Para karyawan dimanjakan dan difasilitasi peralatan yang cukup memadai

Lebih terperinci

Dalam setiap organisasi peranan sumber daya manusia menduduki posisi. akan sangat bergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya.

Dalam setiap organisasi peranan sumber daya manusia menduduki posisi. akan sangat bergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap organisasi peranan sumber daya manusia menduduki posisi yang sangat strategis. Keberhasilan suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya akan sangat

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGERTIAN UMUM TEKNOLOGI Finn, 1960 selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencakup proses, sistem, manajemen, dan mekanisme pantauan, baik manusia itu sendiri atau bukan

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

PETA KONSEP DAN KEMAHIRAN BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

PETA KONSEP DAN KEMAHIRAN BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.1 JAN-JUNI 2014 ISSN : 2089-8592 PETA KONSEP DAN KEMAHIRAN BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Lisa Ariyanti Pohan Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP UISU Medan Jl. Paduan Tenaga,

Lebih terperinci

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT Group 4 1. Agam Zamzami 004-2011-05-021 2. Eben Frantogy 004-2011-05-043 3. Galih Prakoso 004-2011-05-046 4. Handika Panji S. 004-2011-05-049

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis 67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar

Lebih terperinci

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M. Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) Dosen : Dra. Tuti Suartini, M.Pd 1. Pengukuran Pengantar tentang Definisi Pengukuran,

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN Merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika dengan

Lebih terperinci

LPF 6. LANGKAH 6 MENYUSUN PROGRAM STRATEGIS DAN PAGU INDIKATIF 120 Menit

LPF 6. LANGKAH 6 MENYUSUN PROGRAM STRATEGIS DAN PAGU INDIKATIF 120 Menit LPF 6 LANGKAH 6 MENYUSUN PROGRAM STRATEGIS DAN PAGU INDIKATIF 120 Menit 1 TUJUAN Tujuan umum dari langkah ini adalah agar peserta mampu menyusun program strategis dan pagu pembiayaan indikatif. 2 TUJUAN

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan

KONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan KONSEP PENDIDIKAN Imam Gunawan PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan menduduki posisi penting dalam pembangunan suatu bangsa.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. melangkah lebih jauh kebagian-bagian selanjutnya kita harus mengetahui terlebih

BAB II KAJIAN TEORI. melangkah lebih jauh kebagian-bagian selanjutnya kita harus mengetahui terlebih BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan hal yang sangat mutlak dan mempunyai peranan penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan oleh karena itu sebelum melangkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan bahkan lembaga (khususnya lembaga pendidikan) baik besar maupun kecil harus menyusun budget atau anggaran sebagai suatu landasan dalam membuat perencanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI I. DEFINISI SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. ANATOL

Lebih terperinci

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA SYAFRIMAR Guru SMP Negeri 2 Pangkalan Kuras syafmar1@gmail.com ABSTRAK Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988 Tentang : Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988 Tentang : Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988 Tentang : Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 6 TAHUN 1988 (6/1988) Tanggal : 3 JUNI 1988 (JAKARTA) Sumber :

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi SIM By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi SIM By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi SIM By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Halaman SISTEM INFORMASI MANAJEMEN... 2 A. Definisi Sistem Informasi Manajemen. 2 Konsep Dasar Informasi...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. PENDEKATAN FILSAFATI

I. PENDAHULUAN II. PENDEKATAN FILSAFATI I. PENDAHULUAN Pengembangan Konseptual Teknologi Pendidikan terbagi atas dua bagian, yaitu landasan falsafah dan teori teknologi pendidikan. Pengertian falsafah itu sendiri adalah suatu rangkaian pernyataan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia Apa yang dimaksud dgn Analisis Jabatan? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar

Lebih terperinci

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Paper ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Teknologi Pembelajaran

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Paper ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Teknologi Pembelajaran DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Paper ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Teknologi Pembelajaran Dosen Pengampu : Abdul Gafur DA, Prof., Dr. Oleh Sella Mawarni, S. Pd. NIM 14707259001

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG *AKDEN SIMANIHURUK DAN **SYAUFAYURA *Dosen Jurusan PPSD

Lebih terperinci

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi 1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi

BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI A. Metode Resitasi 1. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi Metode resitasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting pada setiap

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 42

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 42 Jurnal Ilmiah d omputare Volume Januari 0 SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN UD 77 PALOPO Heliawaty Hamrul Dosen Tetap Yayasan Univokroaminoto Palopo Email : Wati-Hamrul@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

MEDIA,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

MEDIA,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN MEDIA,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN I. PENGERTIAN TEKNOLOGI 1. TEKNOLOGI Aspek Nyata Aspek Tersembunyi 2. Pengertian Umum : PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN 3. HAKEKAT TEKNOLOGI : PRODUKSI MASSAL DAN SERAGAM The systematic

Lebih terperinci

Murniati. Universitas Sriwijaya, Jl. Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya, Ogan Ilir

Murniati. Universitas Sriwijaya, Jl. Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya, Ogan Ilir EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH II BERDASARKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL UNTUK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSRI Murniati Universitas Sriwijaya, Jl. Palembang-Prabumulih

Lebih terperinci

prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar

prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar Berpusat pada siswa Belajar dengan melakukan Mengembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan,

Lebih terperinci

Materi Tentang...? Sistem Informasi. Ragam Sistem Informasi. Organisasi dan dampak terhadap system informasi. Pengembangan Sistem Informasi

Materi Tentang...? Sistem Informasi. Ragam Sistem Informasi. Organisasi dan dampak terhadap system informasi. Pengembangan Sistem Informasi SISTEM INFORMASI Materi Tentang...? Sistem Informasi Ragam Sistem Informasi Organisasi dan dampak terhadap system informasi Pengembangan Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Apa kalian tau...? Sistem

Lebih terperinci

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN 1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap

Lebih terperinci

BAB IX EFEKTIVITAS, EFISIENSI, RELEVANSI

BAB IX EFEKTIVITAS, EFISIENSI, RELEVANSI BAB IX EFEKTIVITAS, EFISIENSI, RELEVANSI Efektivitas Makna kebahasaan dari efektif adalah berhasil guna, termasuk hasil yang memuaskan. Menurut Kemp (1977) efektivitas dapat diukur dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN?

BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN? BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN? Oleh: Dr. Supinah (Widyaiswara PPPPTK Matematika) A. PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,

Lebih terperinci