OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII C DI SMPN 8 MATARAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII C DI SMPN 8 MATARAM"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII C DI SMPN 8 MATARAM Baiq Lika Supiantarini Guru IPA SMP Negeri 8 Mataram - ABSTRAK: Penelitian Tindakan Kelas ini di latar belakangi atas, masih rendahnya aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa kelas VII C di SMPN 8 Mataram. Di mana tujuan penelitian ini adalah (1) Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi belajar IPA siswa kelas VIIC di SMPN 8 Mataram (2) Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VIIC di SMPN 8 Mataram. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metodologi pengumpulan data secara kualitatif dari sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metoda eksperimen. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) siklus dengan 6 (enam) kali pertemuan, dengan proses pembelajaran sebagai berikut: (1) Pada siklus pertama dilakukan dengan 3 kali pertemuan dengan jumlah siswa perkelompok 6 7 orang siswa,sedangkan pada siklus ke dua juga dilakukan 3 kali pertemuan dengan jumlah siswa perkelompok 4-5 orang siswa. (2) Pada tiap-tiap siklus dan masing-masing pertemuan siswa melakukan kegiatan pengaamatan ada yang dilakukan di dalam ruangan Laboratorium dan di lapangan sekolah (3) Tiap-tiap kelompok mencatat hasil pengamatannya pada table di lembar LKS yang sudah di bagikan oleg guru. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang didapat melalui hasil observasi dan pengolahan data menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam melakukan bimbingan eksperimen pada siswa kelas VII pada materi Ekosistem dan Pengelolaan Lingkungan bahwa (1) Untuk aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai rerata 11,5 dengan kategori aktiv, sedangkan pada siklus II memperoleh nilai rerata 14 dengan kategori sangat aktiv (2) Untuk prestasi belajar siswa dari hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa dari 39 orang siswa jumlah siswa yang tuntas 28 orang dengan prosentase ketuntasan 72% sedangkan pada siklus II mengalami peningkat menjadi 34 orang dengan prosentase ketuntasan mencapai 87%. Hal ini terbukti dengan kegiatan guru untuk tiap siklus pengamatan menunjukkan perbaikan terhadap segala kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus sebelumnya, sehingga untuk pelaksanaan aktifitas pada siklus berikutnya menunjukkan hasil yanag lebih baik. Kata Kunci: Metode Eksperimen, Aktivitas Siswa dan Prestasi Belajar. PENDAHULUAN Mata pelajaran IPA memiliki karakteristik khusus dalam hal objek, persoalan, dan metode mempelajarinya. IPA sebagai ilmu, berkaitan dengan keterampilan proses ilmiah dan produk ilmiah. Agar dapat memahami IPA secara baik, siswa harus memiliki keterampilan proses ilmiah dan menguasai produk ilmiah. Produk ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan IPA. Sebagai konsekuensinya, produk ilmiah harus diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran dan sistem penilaian mata pelajaran IPA. Menurut Sumiati (2004: 5) mengatakan bahwa Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara siswa materi pembelajaran dan guru. Kegiatan pendidikan adalah suatu proses penularan ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh banyak faktor misalnya faktor internal, kesehatan, phisik, intelegensi, bakat dan minat siswa. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor ekstern antara lain faktor keluarga, sekolah dan juga lingkungan masyarakat. Pada faktor intern minat merupakan salah satu faktor yang mendukung prestasi belajar siswa, seperti dikatakan oleh Ivor dalam Hamzah (2006: 28) dikatakan bahwa Makin tinggi minat seseorang dalam mempelajari sesuatu, maka makin besar kemungkinan berhasilnya. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan konsep-konsep hidup dan kehidupan yang memerlukan aktivitas berpikir berdasarkan pola logika dan sesuai dengan konsep alami. Faktor lain yang merupakan penyebab kurangnya minat siswa dalam mempelajari IPA salah satunya adalah faktor guru, terutama dalam menggunakan metode 327

2 pembelajaran Hal ini dapat menjadi faktor penyebab ketika guru sebagai pembimbing tidak tepat dalam memilih metode, dan penggunaan metode didasarkan pada tuntutan materi yang akan dibelajarkan. Penggunaan metode yang tepat mampu memberikan kemampuan daya serap siswa dampaknya prestasi belajar siswa menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat dari satu kali pertemuan sehingga dapat mempengaruhi minat yang selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Melalui eksperimen siswa langsung dapat mengamati, mempelajari dan akhirnya menyimpulkan tentang apa, bagaimana, mengapa terjadi sesuatu dilandasi oleh logika dan alasan yang ilmiah. Metode eksperimen diperlukan mengingat bahwa siswa secara langsung terlibat dalam tujuan pembelajaran materi yaitu siswa dapat menggunakan mikroskop untuk mengenal benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Pola metode belajar seperti ini dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik untuk dapat ambil bagian secara individu misalnya sarana pembelajaran pendukung seperti laboratorium IPA dengan peralatan lengkap sesuai kebutuhan. Melalui eksperimen informasi yang diterima siswa adalah nyata sesuai dengan hasil pengamatan melalui perlakuan sesuai dengan petunjuk eksperimen yang telah dipersiapkan guru. Metode lain yang juga diperlukan adalah objektivitas practice dimana siswa langsung mencoba kemampuannya untuk melakukan eksperimen Berdasarkan fakta seperti yang tergambar dalam latar belakang di atas maka peneliti dalam hal ini adalah guru bidang studi IPA memandang perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Optimalisasi Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIIC di SMPN 8 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014 Hasil ulangan harian dimana dari 40 orang siswa hany 10 orang yang memperoleh nilai 74 (24%) dan yang di bawah nilai 74 adalah 30 orang (76%) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Apakah Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Prestasi Belajar IPA siswa kelas VIIC di SMPN 8 Mataram. 2. Apakah Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas VIIC di SMPN 8 Mataram. Indikator ketercapaian dalam penelitian ini, yaitu: 1. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat secara individual apabila hasil belajarnya mencapai 75, dan secara klasikal bila 85% siswa memperoleh nilai Dalam proses pembelajaran siswa sangat aktif dengan menggunakan metode eksperimen ini dimana sebelumnya aktifitasnya berkurang. 3. Dalam proses pembelajaran ini guru juga aktif dalam membimbing siswa melakukan eksperimen dan pengumpulan data hasil eksperimen. KAJIAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai usaha sistematik yang direncanakan untuk menghasilkan data dalam rangka menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesa. Dengan demikian di dalam suatu eksperimen terdapat masalah yang harus dijawab, terdapat hipotesa yang harus diuji. Secara lengkap eksperimen terdiri dari rumusan masalah,hipotesis,variabel penelitian, definisi operasional variabel, pelaksanaan eksperimen untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan hasil eksperimen.(modul Bio 2002) Menurut Abruscato (1996), sains mencakup keterampilan proses ilmiah, sikap ilmiah, dan keterkaitan sains dengan kehidupan sehari-hari. Dalam Pedoman Khusus Kurikulum biologi 2004, diuraikan bahwa biologi memiliki cakupan keterampilan proses ilmiah dan produk biologi. Keseluruhan cakupan sains ini harus diajarkan dalam kegiatan pembelajaran sains. 2. Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan serangkaian tahapan tertentu dan sistimatis yang digunakan untuk menelaah, mengamati, menganalisis dan menyimpulkan suatu keadaan yang selanjutnya melahirkan teori pertumbuhan sehingga menjadi ilmu pengetahuan. Metode ilmiah pada hakekatnya merupakan bentuk kerja ilmiah yang menekankan pada tingkat ketelitian pada setiap tahapan sehingga permasalahan yang dikaji dapat menghasilkan pemahaman sesuai dengan dasar-dasar ilmu kehidupan. 3. Kerja Ilmiah 328

3 Kerja ilmiah adalah menemukan permasalahan, mengajukan hipotesis, melakukan percobaan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Masalah merupakan suatu kesenjangan antara hal yang seharusnya (das sollen) dan kenyataan yang terjadi (das sein). Guna menjawab permasalahan ilmiah maka, peneliti mengajukan jawaban sementara yang perlu diuji kebenaran akan jawaban tersebut. Dalam menentukan sebuah hipotesis diperlukan pengetahuan yang dapat diperoleh dari landasan teori yang memerlukan pengembangan sehingga besifat ilmiah. 4. Sikap Ilmiah Selain menguasai metode ilmiah dalam mempelajari biologi diperlukan sikap yaitu sikap ilmiah. 5. Melakukan Eksperimen Eksperimen merupakan suatu tindakan percobaan untuk menguji kebenaran dari sebuah anggapan/teori. Melalui eksperimen dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan kajian pengamatan terutama yang menyangkut materi pembelajaran IPA. Pada KD 7.1 dan KD 7.4 merupakan salah satu bentuk kerja ilmiah yang dilakukan melalui tahapan tertentu yang semata-mata untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi pengaruh ekosistem dalam kehidupan dan dampak pencemaran lingkungan. 6. Aktivitas Pembelajaran Siswa Menurut Hamzah (2006: 47) Pembelajaran adalah Suatu proses berupa tindakan dalam merubah prilaku suatu organisme melalui pemberian pengalaman, sedangkan belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut, terdapat tiga ciri utama belajar yaitu: proses, perubahan prilaku dan pengalaman. Pembelajaran adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan serta pemberian pengalaman guna membentuk pemahaman. 7. Pengertian Prestasi Menurut Nurkencana (1983: 16) dikatakan bahwa Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan dan kerja keras baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu, konstan, dan berbekas. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan suatu proses pembelajaran. Apabila dikaitkan dengan prestasi, maka prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan aktivitas pembelajaran Menurut Pidarta (1988: 2), dikatakan bahwa Prestasi belajar merupakan suatu perubahan yang dicapai seseorang setelah mengikuti/melalui proses pembelajaran. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk tingkah laku secara menyeluruh baik dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari aktivitas dalam pembelajaran, sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil-hasil yang dicapai siswa setelah diukur dengan alat evaluasi sesudah melakukan proses pembelajaran pada materi uji kandungan bahan makan mata pelajaran biologi. METODE Penelitian ini dilakukan di kelas VII C SMP Negeri 8 Mataram dengan jumlah siswa 39 orang terdiri dari laki-laki 21 orang dan perempuan 18 orang. Rencangan dalam penelitian, yaitu: Gambar 1. Bagan PTK 1. Perencanaan Dalam penelitian ini di rencanakan untuk mengetahui prestasi belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode eksperimen. Gambaran rencangan Siklus I secara berurutan dapat dirujuk dalam Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP). Untuk membantu proses belajar siswa direncanakan untuk memberikan LKS sebagai penuntun belajar. a. Melakukan Analisis Materi yang dijadikan PTK 329

4 b. Mengembangkan RPP dengan menggunakan metode eksperimen Siklus I Pertemuan 1,2,3 c. Mengembangkan Instrumen / Lembar Observasi Aktivitas Siswa d. Mengembangkan Instrumen Lembar Aktivitas Guru e. Menyusun LKS Pertemuan 1,2,3 f. Menyiapkan soal evaluasi siklus I g. Menyiapkan Format daftar Hadir h. Menyiapkan alat dekumentasi 2. Pelaksanaan Pada prinsipnya pelaksanaan dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Pengamatan Selama satu siklus belajar,aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan perkembangan belajar siswa di amati.pengamatan aktivitas kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi Data hasil pengamatan dan prestasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dan sesudah kegiatan pembelajaran dianalisis secara cermat untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan tindakan yang telah di rencanakan. Hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai masukan untuk rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data digolongkan sebagai berikut : 1. Data Primer adalah data langsung yang diperoleh dari responden yang menjadi sumber data. Adapun yang merupakan data primer dalam penelitian ini adalah data hasil observasi yang diperoleh langsung dari pengamatan teman sejawat tentang pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan hasil evaluasi tiap sekolah 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil jawaban angket yang diperoleh dari renponden (Pidarta, 1988: 43). Berdasarkan pendapat diatas maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah data hasil observasi dari responden, sedangkan data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumentasi sekolah yaitu data awal. Berdasarkan tujuan penelitian maka dari hasil analisa data akan terukur berupa aktivitas guru dalam penggunaan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Langkah-langkah dalam analisis deskriptif kualitatif adalah sebagai berikut. 1. Identifikasi Untuk menemukan data, penulis mengumpulkan, menentukan atau menetapkan bagaimana siswa kelas VII SMPN 8 Mataram. Dalam hal ini, peneliti menemukan, mencari, menentukan, mengamati, mengumpulkan, dan menetapkan data-data yang berhubungan dengan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode eksperimen di kelas VII SMPN 8 Mataram. Disamping itu juga pada tahap ini akan diidentifikasi hambatan dan cara mengatasi hambatan-hambatan dalam menerapkan metode eksperimen. 2. Klasifikasi Pada tahap klasifikasi ini, peneliti mengklasifikasikan data-data ke dalam kelompok tertentu, kemudian ditentukan data yang paling dominan dan terkait dengan pembelajaran gejala alam biotik dan abiotik dengan menggunakan metode ekpreimen meliputi kegiatan sebagai berikut. a. Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan klasifikasi dilakukan untuk mengelompokkan data-data yang terkait dengan persiapan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen. Pada tahap ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus analisi antara lain b. Buku petunjuk kurikulum 1) Silabus 2) Program Tahunan 3) Program Semester 4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat beberapa hal penting antara lain. 1) Standar Kompetensi 2) Kompetensi Dasar 3) Indikator-indikator 4) Tujuan Pembelajaran 5) Metode yang digunakan 6) Media pembelajarn 7) Alat evaluasi 8) Lembar Kerja Siswa c. Pelaksanaan Dalam klasifikasi pelaksanaan pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan antara lain. 330

5 1) Apersepsi 2) Kegiatan inti 3) Penggunaan metode 4) Penggunaan media 5) Kegiatan akhir d. Penilaian Dalam kegiatan penilaian terdiri dari beberapa bentuk antara lain. 1) Penilaian formatif 2) Penilaian Sumatif e. Tindak lanjut Pada kegiatan tindak lanjut terdiri dari kegiatan. 1) Remedial 2) Pengayaan 3. Evaluasi Sebelum mengevaluasi peneliti memaparkan fungsi masing-masing unsur dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan dan bagaiman antar unsur itu sehingga secara bersama-sama membentuk sebuah totalitas kebermaknaan dalam pembelajaran. 4. Menganalisis Langkah selanjutnya berupa kegiatan menganalisis pembelajaran dengan metode eksperimen. Pada kegiatan analisis ini, peneliti akan menghubungkan keseluruhan data yang sudah dikalsifikasikan dan mengamati, mencermati keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. a. Aktivitas Siswa b. Aktivitas Guru c. Tes (Ulangan akhir ) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan penelitian siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan mulai tanggal 15 April 2014 sampai dengan tanggal 29 April Dan untuk kegiatan evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada tanggal 13 Mei Data hasil observasi/ pengamatan siklus I dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus I Ketelitian 45 % 50 % 55 % 52,67 % Ketekunan 50 % 60 % 70 % 60 % Kerjasama 50 % 60 % 55 % 55 % Pada siklus I pengamatan sikap siswa untuk ketelitian rata-rata mencapai 52,67%, untuk ketekunan mencapai 60 % dan utuk kerjasama 55 %. Sedangkan hasil kinerja siswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Kinerja Siswa (penilaian Penilaian Proses) Siklus Menentukan Hipotesa 0 % 0 % 0 % 0 % Menentukan variable 0 % 0 % 0 % 0 % Tabel Pengamatan 75 % 65 % 50 % 63,33 % Menjawab pertanyaan 50 % 70 % 75 % 65 % Menarik Kesimpulan 0 % 0 % 0 % 0 % Pada siklus I Hasil Kinerja Siswa (penilaian Penilaian Proses) dilakukan tiga kali pertemuan dan ada beberapa aspek penilainan antara lain menentukan hipotesa masih 0%, menentuka variable 0%, mengisi tabel pengamatan 63,33 %, menjawab pertanyaan 65 % dan aspek menarik Table 3. Hasil Evaluasi siklus I No. Aspek Keterangan 1 Jumlah Siswa 39 Orang 2 Nilai Tertinggi 88 3 Nilai Terendah 65 4 Rata-rata Daya Serap 72 % kesimpulan 0 %. Ada beberapa faktor yang menyebabkna aspek menentukan hipotesa, menentukan variabel dan menarik kesimpulan itu mencapai 0% karena sebagaian besar siswa agak kesulitan menentukan hipotesa dan variable serta kesimpulan dan kurang tersedianya cukup waktu. 331

6 6 %Jumlah Siswa yang tuntas 28 7 % Jumlah Siswa yang tidak tuntas 11 8 Indikator Kinerja 74 Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dari 39 orang siswa di kelas VII C nilai tertingginya 88 sedangkan nilai terendah 65, rata-rata kelasnya 76,65, daya serapnya 72 %, banyaknya siswa yang tuntas 28 orang sedangkan yang tidak tuntas 11 orang, sedangkan indikator kinerja 74 jadi pada siklus I dianaggap belum memenuhi standar KKM yang sudah di tetapkan. Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam membimbing siswa Keaktifan guru dalam pembelajaran Kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang kondusif Kemampuan guru dalam menerapkan metode eksperimen Memberikan materi yang akan didiskusikan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar Memamerkan hasil karya siswa Evaluasi Pembelajaran Jumlah Nilai rata-rata Katagori Baik Baik Baik Baik Indikator kinerja Pada tabel 5 diatas menjelaskan bahwa aktifitas guru dalam membimbing siswa, dalam pembelajaran, menciptakan suasana belajar, dalam menerapkan metode eksperimen, membimbing siswa dalam diskusi kelompok cukup baik dan indicator kinerjanya menunjukkan sangat baik. Tabel 5. Hasil Rekapitulasi Instrumen Aktivitas Siswa Tahap Kegiatan Awal Siswa Tahap Kegiatan Inti 4,7 4,7 4,6 4,7 Tahap Kegiatan Akhir 4 4,3 3,9 4 Pada table 6 hasil rekapitulasi instrument aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada tahap kegiatan awal memiliki rerata 5, kegiatan inti memiliki rerata 4,7 dan kegiatan akhir siswa memiliki rerata 4, dapat disimpilkan bahwa aktivitas sisswa pada siklus I ini dikategorikan bagus. Kekurangan dan perbaikan pada siklus I, yaitu: a. Kekurangan pada Siklus I 1) Petunjuk eksperimen tidak disajikan secara lengkap sehingga timbul pertanyaan bagi siswa. 2) Guru dalam menjelaskan fungsi masing-masing alat dilakukan secara kelompok 3) Guru masih kurang memperhatikan siswa secara individual 4) Guru membagi kelompok dengan anggota 6 sampai 7 orang per kelompok b. Perbaikan Siklus I untuk pelaksanaan Siklus II 1) Untuk antisipasi permasalahan yang terjadi pada siklus I maka guru menjelaskan sepenuhnya untuk pelaksanaan siklus II. 2) Penyajian secara lengkap petunjuk praktik untuk siklus II 3) Guru akan menjelaskan pelaksanaan eksperimen secara klasikal 332

7 4) Guru membagi kelompok dengan mulai tanggal 14 Mei 2014 sampai anggota lebih sedikit (4 sampai 5 orang/kelompok) 2. Hasil Pelaksanaan Siklus Kedua Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan tanggal 22 Mei Dan Untuk kegiatan evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada tanggal 22 Mei Data hasil observasi siklu II dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Ketelitian 75 % 70 % 80 % 75 % Ketekunan 80 % 85 % 85 % 83 % Kerjasama 80 % 80 % 85 % 82 % Pada kegiatan siklus ke II ada tiga aspek penilian untuk aktivitas siswa antara lain ketelitian sudah mencapa rerata 75 %, sedangkan ketekunan 83% dan kerjasama 82 %. Sedangkan hasil kinerja siswa dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Kinerja Siswa ( Penilaian Proses) Siklus II Menentukan Hipotesa 90 % 90 % 90 % 90 % Menentukan variable 90 % 90 % 90 % 90 % Tabel Pengamatan 85 % 75 % 90 % 63,33 % Menjawab pertanyaan 90 % 90 % 85 % 88,33 % Menarik Kesimpulan 80 % 90 % 90 %,67 % Pada siklus ke II untuk hasil kinerja siswa (penilaian proses) pada aspekmenentuka hipotesesa siswa sudah mencapai rerata 90 %, menentkan variable rerata 90%, dalam mengisi tael pengamatan rerata 63,33%, menjawab pertanyaan 83,33 % dan dalam menarik kesimpulan mencapai rerata,67 %. Tabel 8. Hasil Evaluasi siklus II No. Aspek Keterangan 1 Jumlah Siswa 39 Orang 2 Nilai Tertinggi Nilai Terendah 30 4 Rata-rata 85,77 5 Daya Serap 87 % 6 % Jumlah Siswa yang tuntas 34 (87 %) 7 % Jumlah Siswa yang tidak tuntas 5 (13%) Pada hasil evaluasi siklus II yang diikuti oleh 39 orang siswa nilai tertingginya adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 30 dan rata-rata kelasnya 88,77 sedamgkan daya serapnya mencapai 87%, jadi dari 39 orang siswa yang mengikuti evaluasi jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 orang atau setara dengan 87% sedangkan yang tidak tuntas 5 orang atau setara dengan 13%. Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam membimbing siswa Keaktifan guru dalam pembelajaran Kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang kondusif Kemampuan guru dalam menerapkan metode eksperimen Memberikan materi yang akan didiskusikan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar Memamerkan hasil karya siswa

8 Evaluasi Pembelajaran Jumlah Nilai rata-rata Katagori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Indikator kinerja Berdasarkan hasil observasi dimana indicator kinerjanya > rekapitulasi aktivitas guru pada siklus ke dua yang di lakukan oleh observer menunjukkan hasil rerata 91 % masuk dalam kategori sangat baik Table 10. Hasil Rekapitulasi Instrumen Aktivitas Siswa Tahap Kegiatan Awal Siswa Tahap Kegiatan Inti 4,7 4,7 4,6 4,7 Tahap Kegiatan Akhir 4,1 4,3 4,3 4,2 Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus ke dua dengan indicator kinerjanya > 76% mencapai rerata 93% dengan kategori sangat baik. B. Pembahasan Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar belum tercapai walaupun aktivitas siswa berada pada kategori aktif. Di samping itu guru belum menerapkan aktifitas secara optimal sesuai skenario yang dibuat. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa pelaksanaan metode eksperimen oleh guru bidang studi IPA telah memenuhi ketentuan dan kriteria berdasarkan petunjuk aturan praktik yang didasarkan pada silabus pembelajaran. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang sangat signifikan dari siklus I ke siklus II yaitu, pada akhir siklus I atau hasil evaluasi pada kegiatan siklus I menunjukkan 72 % peserta didik yang tuntas, sedangkan pada akhir siklus II atau kegiatan evaluasi siklus II menunjukkan 87 % peserta didik yang tuntas. Aktivitas peserta didik tiap siklus yang selalu dikategorikan aktif mengindikasikan bahwa penerapan metode dengan metode eksperimen dalam materi Ekosistem pada sikus I dan Pengelolaan Lingkungan pada siklus II diterima dengan baik oleh peserta didik. Aktivitas guru yang masuk dalam kategori aktif menandakan bahwa guru telah melakukan pengajaran dengan baik. Pada akhir siklus II semua indikator penelitian telah tercapai, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran melalui metode eksperimen pada materi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan guru IPA adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa kelas VII C IPA di SMP Negeri 8 Mataram. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pembelajaran IPA pada materi Ekosistem dan Pengelolaan Lingkungan dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses sehingga tujuan pembelajaran lebih cepat tercapai. Terhadap aktifitas siswa dalam melakukan bimbingan semakin baik dengan adanya tindakan refleksi untuk setiap siklus. Berdasarkan hasil observasi responden guru mendapat gambaran terhadap keterbatasan dan kekurangan yang dilakukan selama proses bimbingan berlangsung. Pantauan dari responden dapat dijadikan koreksi bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempercepat tercapainya tujuan belajar. 2. Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa prestasi siswa juga meningkat setelah melakukan kegiatan eksperimen, hal ini terjadi karena dengan melakukan eksperimen siswa secara langsung mengetahui dan memahami tujuan materi pembelajaran yaitu siswa mengetahui beberapa komponen dalam ekosistem. Peningkatan ini terukur melalui 334

9 kemampuan siswa dalam menjabarkan Lingkungan yang diajarkan pada hasil eksperimen pada lembar kerja semester 2 kelas VII IPA sebagai siswa yang telah dipersiapkan guru, dan gambaran kemampuan daya serap juga terhadap kemampuan di dalam menjawab soal evaluasi yang diberikan siswa. Selanjutnya data berupa hasil evaluasi disajikan dalam tabel. Adapun guru IPA. Hasil evaluasi siswa setelah statistika peningkatan hasil belajar proses pembelajaran melalui siswa, aktivitas siswa dan aktivitas guru penggunaan metode eksperimen pada dapat dilihat pada tabel berikut: materi Ekosistem dan Pengelolaan Tabel 11. Peningkatan aktivitas guru, aktifitas siswa dan prestasi belajar siswa. No Jenis Tagihan Siklus I Siklus II 1. Nilai Rata-rata 76, 56 83, Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang memperoleh nilai Prosentase Ketuntasan 72 % 87 % 5. Aktifitas Guru Kategori Baik Baik 7 Aktifitas Siswa 11, Kategori Aktif Sangat aktif Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada materi pembelajaran Ekosistem dan Pengelolaan Lingkungan telah mampu meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa. Peningkatan aktifitas siswa dan prestasi belajar siswa merupakan kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini. SIMPULAN Bersdasarkan hasil penelitian yang didapat melalui hasil observasi dan pengolahan data menunjukkan bahwa : 1. Untuk aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai rerata 11,5 dengan kategori aktiv, sedangkan pada siklus II memperoleh nilai rerata 14 dengan kategori sangat aktiv 2. Untuk prestasi belajar siswa dari hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa dari 39 orang siswa jumlah siswa yang tuntas 28 orang dengan prosentase ketuntasan 72% sedangkan pada siklus II mengalami peningkat menjadi 34 orang dengan prosentase ketuntasan mencapai 87%. SARAN Berdasarkan fakta-fakta yang didapat melalui penelitian tindakan kelas ini peneliti dapat menyarakan: 1. Untuk mengontrol aktifitas siswa dalam pembelajaran diperlukan sebuah refleksi dari tindakan. 2. Metode eksperimen dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa lebih aktif dan cepat memahami tujuan pembelajaran sehingga prestasi meningkat. DAFTAR RUJUKAN Anonim (2002). Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran BIOLOGI. Merancang Eksperimen.. Direktorat Sekolh Lanjutan Tingkat Pertama Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Anonim. (2004). Pengetahuan Alam Bilingual. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hamzah, (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Nurkencana, (1983). Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Pidarta, Made. (1988). Perencanaan Pendidikan Partisipatori. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, N. (1989). Dasar - Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sumiati, (2006). Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima 335

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM ABSTRAK LINA YETTI BUDI ASIH Guru IPA SMP Negeri 11 Mataram

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara OPTIMALISASI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (PKP) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 6 CAKRANEGARA RATNASARI Guru SD Negeri 6 Cakranegara ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SD Negeri Sentul lokasi tersebut berada di desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten

Lebih terperinci

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

50 Media Bina Ilmiah ISSN No 50 Media Bina Ilmiah ISS o. 1978-3787 PEERAPA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES UTUK MEIGKATKA MOTIVASI BELAJAR DA KETERCAPAIA KKM IPA SISWA KELAS II SD 40 CAKRAEGARA Oleh: Ida Ayu Rintis Guru SD egeri 40 Cakranegara

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX. Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX. Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus ABSTRAK Pembelajaran secara konvensional materi perubahan zat belum menghasilkan prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Asnimar 1* 1 SD Negeri 41 Pekanbaru, Riau, Indonesia

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

Jasmanyah76.wordpress.com

Jasmanyah76.wordpress.com BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2010 : 45) PTK dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan tahapan atau cara dalam melakukan penelitian, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian merupakan jenis penelitian tindak kelas, dengan yang digunakan penulis adalah Penelitian

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B. Model PTK yang Dikembangkan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Soni

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Soni Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Soni Ansyar Muhammad Tang Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus

Lebih terperinci

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII F DENGAN MENGGUNAKAN LKPD DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 10 SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ani Wantini SMP N 10 Semarang

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. GAMBARAN UMUM PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain :. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ISSN 2354614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi IPA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan LKS di SD Negeri 2 Tuladenggi Rahmudin Hipi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar lebih memudahkan peneliti dalam mengetahui penerapan Sepak Bola Vebral dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, sekaligus mencari dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Waktu dilaksanakan pada

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek

Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek 50 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA

Lebih terperinci

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Abstrak Rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Moh. Abdi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 1 Sukaraja, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 28 METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN Ukurta Br Sinuraya Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : ukurtasinuraya1990@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOORDINAT DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 SUBANG

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOORDINAT DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 SUBANG MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOORDINAT DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 SUBANG Hj. TUTI NURYATI SMP Negeri 3 Subang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,135-146 Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD 2 Beran Kepil Wonosobo semester II tahun pelajaran 20/202 pada pembelajaran pada pokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Biologi PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIC MTsN SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM

Lebih terperinci

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, 37 BAB III RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (siklikal) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

METODE PENELITIAN. (siklikal) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara menelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan penelitaian tindakan

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PLUPUH I TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : ARIKA YULIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN PENERAPAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DALAM PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 2 BATULAYAR Syifaul Gummah 1, Saiful Prayogi 2, Sukainil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 30 orang, 14 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan dan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 Pulau Rambai Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn:

Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA KELAS XII IPA-2 SMAN 2 BAGAN SINEMBAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muhammad Yamin, S.Pd, M.Pd Guru Matematika

Lebih terperinci