DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK"

Transkripsi

1 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TUJUAN : 1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia 2. membentuk kesadaran eksistensi dari peserta didik sebagai hamba Tuhan 3. Memiliki rohani yang sehat dan taat beribadat 4. Memahami konsep dan dapat menerapkan ajaran agama Katotil dalam kehidupan sehari-hari : KODE : KAT. A (DIMENSI PRIBADI SISWA) DURASI PEMELAJARAN : menit SU B 1. Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya. Ciri-ciri sifat diri sebagai pribadi yang unik serta mengungkapkan rasa syukur atas karya Allah dalam dirinya dijelaskan dan dianalisis menurut Kej.1: dan Mzr Saya pribadi yang unik Saya memiliki kelebihan dan kekurangan Menjelaskan ciri-ciri fisik manusia. Menjelaskan sifatsifat manusia. Menjelaskan latar belakang keluarga dan pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi. Mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan yang dialami. Mengartikan makna Kej 1:26-31 dan Mzr. 139 Menjelaskan fungsifungsi anggota tubuh. Menganalisis sebabsebab pelecehan fisik/tubuh dalam kehidupan seharihari. Menerima diri apa adanya. Mengungkapkan rasa syukur karena telah diciptakan Tuhan sebagai pribadi yang uniq lewat doa dan perbuatan nyata. Mengisi data identitas pribadi yang telah disiapkan. Setelah itu mereka saling mengungkapkan pada teman di sampingnya. Membaca KS dan share dalam kelompok (Kej 1; Mzr 139). Menulis doa syukur atau puisi karena telah diciptakan sebagai pribadi yang unik Di rumah: Membaca bacaan yang telah disiapkan kemudian menggaris bawahi kata-kata atau kalimat yang menyentuh hatinya. Menganalisa sebab-sebab pelecehan fisik/ tubuh dalam kehidupan seharihari. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 1 dari 54

2 SU B Kelebihan dan kekurangan dan bagaimana mengembangkan talenta dalam dirinya secara maksimal disebut dan dijelaskan menurut Mat.25:14-30 Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Menjelaskan caracara mengembangkan talenta. Menyebutkan usahausaha mengembangkan talenta. Menganalisis kelebih - an dan kekurangan Menjelaskan caracara pengembangan talenta. Membuat strategi nyata pengembangan talenta. Menerima diri sebagai pribadi yang memiliki kelebihan dan kekurangan serta bertekad mengembangkan diri secara maksimal Mengenal dan mengamati serta menulis kelebihan dan kekurangan dirinya. dan teman mereka. Membaca KS dan mensharing tentang Saya memiliki kelebihan dan kekuarangan. Di rumah: Mencatat kelebihan dan kekuarangan (talenta yang dimiliki) Di masyarakat Mewawan carai tokoh tertentu yang berkompeten seputar cara-cara mengembangkan talenta. 2. Memahami diri sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah satu saudara. Manusia yang diciptakan Allah menurut citra-nya sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah satu saudara dijelaskan menurut Kej. 1: Saya diciptakan sebagai Citra Allah. Sebagai Citra Allah, Saya dan Sesama adalah satu saudara. Menjelaskan makna Citra Allah menurut kej 1: Menjelaskan arti manusia diciptakan baik adanya. Memberi makna kebaikan dalam diri sebagai gambaran kebaikan Allah. Menyusun daftar sikap-sikap positif dalam berelasi dengan sesama Menjelaskan makna Citra Allah dalam hidup sehari-hari. Menunjukan perbuatan -perbuatan baik yang dilakukan sebagai gambaran kebaikan Allah. Menjelaskan makna sikap positif dalam pergaulan sehari-hari dengan sesama Melaksanakan perbuatan baik dan perkataan jujur. Bertindak dan berperilaku positif dalam pergaulan sehari-hari dengan sesama. makna Citra/ gambar Allah. Merenungkan dan merefleksikan melalui Kitab Suci bahwa manusia sebagai citra Allah. Di rumah: Merenungkan ucapan -ucapan orang-orang kudus yang telah disiapkan guru SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 2 dari 54

3 SU B Bersikap positif dalam pergaulan dengan siapa saja. Aku dan sesama adalah semartabat tanpa diskriminasi baik ras, agama, kasta dianalisis menurut Kej. 1: Menjelaskan sebabakibat adanya diskriminasi. Menjelaskan pandangan tentang kesetaraan manusia. Mengidentifikasi sebab-akibat adanya sikap diskriminatif dalam masyarakat. pandangan kristiani tentang kesetaraan manusia. Menolak sikap diskriminatif dalam pergaulan. Mempraktekkan ajaran kristiani tentang kesetaraan manusia dalam pergaulannya. Berdiskusi tentang sikap - sikap diskriminasi dan fanatisme ( SARA). Membaca dan mendalami bersama KS tentang toleransi dalam hidup bersama dalam masyarakat kita yang majemuk atau plural. Di rumah: Menulis sebuah karangan tentang Toleransi dalam Hidup Bermasyarakat. Menerapkan ajaran kristiani dalam hidupnya tentang kesetaraan manusia dalam pergaulannya. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 3 dari 54

4 SU B Kodrat pria dan wanita dihargai menurut Kej. 2 : Kepriaan dan kewanitaan. Mengidentifikasi sebab akibat adanya ketidaksetaraan priawanita dalam masyarakat. Menjelaskan pandangan pribadi tentang kedudukan pria dan wanita. Mengartikan makna pria dan wanita menurut Kej 2: Menyebutkan upayaupaya dalam mewujudkan penghargaan martabat kaum wanita sesuai amanat Injil. penghargaan kepada lawan jenis dengan berbuat adil. Mendukung upayaupaya untuk melawan perendahan martabat manusia. Menanggapi sebabakibat ketidaksetaraan pria dan wanita dalam masyarakat. Membuat opini publik tentang kesetaraan gender Menjelaskan makna pria dan wanita berdasarkan Kej 2: Menghargai lawan jenis dengan bertindak adil. sikap Adil terhadap sesama baik pria maupun wanita, mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, serta lingkungan sekitarnya. Menerapkan ajaran kristiani tentang kesetaraan pria dan wanita. Mengimplementasi kan penghargaan martabat kaum wanita sesuai amanat Injil Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari, di rumah, sekolah, lingkungan masyarakat. kepriaan dan kewanitaan menurut Ajaran Gereja Katolik. Diskusi dalam kelompok kelompok kecil pandangan KS tentang kepriaan dan kewanitaan. Di rumah: Menulis. sebuah puisi doa tentang Aku diciptakan sebagai Pria atau Wanita sesuai jenis kelamin masing-masing. Terlibat aktif dalam perjuangan kesetaraan gender. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 4 dari 54

5 SU B Tugas pria dan wanita setara berdasar budaya menurut Kej. 1: 28 dan GS. Art. 12 Tugas Pria dan Wanita. Menyebutkan pen - dapat pribadi tentang tugas-tugas pria dan wanita Menjelaskan tugas pria dan wanita menurut kodratnya. Mengartikan kesetaraan pria dan wanita menurut Kej 1;28 & GS art.12. tindakan-tindakan konkrit sebagai cermin kesetaraan pria dan wanita tugas pria dan wanita berdasarkan kebuadayankebuadayaan manusia. Menghubungkan arti kesetaraan pria dan wanita menurut Kej. 1:28 dan GS art. 12. Mengidentifikasikan tindakan-tindakan apa saja yang mencerminkan kesetaraan relasi pria dan wanita Menghargai tugas wanita dan pria. Berani mengkoreksi sikap-sikap dalam suatu budaya yang kurang menghargai tugas wanita dan pria. Menerapkan nilainilai ajaran kristiani tentang tugas wanita dan pria dalam hidup sehari-hari. Hormat pada tugas-tugas lawan jenis, mulai dari lingkungan terdekat. sebuah kasus ketidakadilan terhadap peran dan tugas kaum wanita dalam masyarakat, serta memabandingkan nya dalam terang KS. Menulis sebuah karangan dengan judul: Meningkatkan Peranan Kaum Wanita. Di rumah: Mengumpulkan kliping, atau cerita kehidupan yang real tentang pelecehan terhadap tugas dan peran wanita. Menganalisis sebab-sebab perendahan martabat kaum wanita dalam masyarakat. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 5 dari 54

6 SU B 3. Mengenal Suara Hati sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat Fungsi Suara hati, untuk bertindak benar dan tepat, dijelaskan menurut Rom. 7 : ; Flp. 2 :12-13 dan GS. Art. 16 Suara Hati. Menjelaskan makna dan fungsi suara hati. per - buatan-perbuatan yang melawan suara hati. Menjelaskan Ajaran Yesus tentang suara hati. Menguraikan makna dan fungsi suara hati. Membedakan suara hati dan yang bukan suara hati. Melaksanakan yang baik dan benar menurut ajaran Yesus Kristus. Bijaksana dalam mengambil setiap keputusan. Mendengarkan suara hati dan melaksanakannya. Mengikuti ajaran Yesus dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan. cerita pergumulan Suara Hati Seorang Gadis Membaca bersama KS, Roma 7:14-26 kemudian mendalami bersama makna suara hati dalam terang KS dan ajaran Gereja (GS. Art. 16). Di rumah: Mencari kliping berita tentang orang-orang yang jujur Mewawancarai tokoh-tokoh yang jujur dlm hidupnya ttg bagaimana mengikti suara hati. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 6 dari 54

7 SU B Pembinaan suara hati agar tidak keliru atau tumpul, dijelaskan menurut Gal. 5: 16-25; Mat. 26 : 14-16; 27 : 3-5 Membina Suara hati. Mengidentifikasikan kasus-kasus orang yang tidak mendengarkan suara hatinya. Menjelaskan sebabsebab suara hati dapat keliru dan tumpul. Menyebutkan usahausaha membina suara hati. Mengindentifikasikan kasus-kasus tindakan yang bertentangan dengan suara hati. Menanggapi sebabsebab suara hati yang keliru dan tumpul. usaha-usaha apa saja untuk membina suara hati. Rendah hati dalam berpikir dan ber - tindak sesuai tuntunan suara hati. Menolak keputusan yang keliru, baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Melaksanakan keputusan yang diyakini benar. Berpegang pada kehendak Tuhan dengan berdoa memohon kecerahan hati. bagaimana cara membina suara hati agar tetap jernih. sebuah kasus tentang Budaya Korupsi untuk menyadari adanya kemerosotan peranan suara hati dalam masyarakat. Di rumah: Membaca teks Gal 5:16-25 untuk menemukan upaya pembinaan suara hat. Di masyarakat : Mewawancarai satu atau beberapa orang dewasa tentang bagaimana mereka membina suara hati dalam hidupnya selama ini. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 7 dari 54

8 SU B 4. Bersikap kritis terhadap pengaruh mass mediia, kelompok tertentu, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar yang dapat dipertanggungjawabkan Kritis terhadap pengaruh media massa (konsumerisme, materialisme dan hedonisme) dijelaskan menurut Mrk.2: Sikap kritis terhadap media massa (Melawan konsumerisme, materialisme dan hedonisme) Menjelaskan makna dan sebab terjadinya materialisme, konsumerisme dan hedonisme. Mengartikan sikap Yesus terhadap godaan setan. Menerangkan usahausaha mengatasi pengaruh mass media terhadap konsumerisme,mater ialisme dan hedonisme. Mengidentifikasikan sebab-sebab materialisme, konsumerisme, dan hedonisme. Mempraktekan ajaran Yesus tentang bagaimana menanggulangi pengaruh materialisme, konsumerisme dan hedonisme dalam berinteraksi dengan sesamanya. Mempersiapkan diri mrnghadapi pengaruh, bujukan mass media terhadap konsumerisme, materialisme dan hedonisme yang berkembang pesat. Kritis terhadap segala tawaran materialisme, konsumerisme dan hedonisme. Yangt ditawarkan mass media Menolak materialisme, konsumerisme dan hedonisme sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus. Menyatakan bahwa segala kebutuhan materi ada batasnya atau ugahari sifatnya. sebuah kasus tentang Pengaruh mass media untuk mencermati, mengamati berbagai jenis media dan pengaruhnya dalam hidup masyar akat. teks Markus 2: Di rumah: Mengkliping sebuah kasus dari koran/ majalah atau menulis berita dari radio,tv, kemudian memberikan tanggapan kritis terhadap pemberitaan tersebut. Menuliskan contoh-contoh pengaruh materialisme, konsumerisme dan hedonisme dalam hidup masyarakat, khususnya kaum remaja. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 8 dari 54

9 SU B Kritis terhadap tawaran-tawaran paham, aliran, dan ideologi yang berkembang saat ini, dijelaskan menurut Mat 22:23-33; 23:1-36; Luk 4:1-23. Sikap kritis terhadap paham, aliran dan ideologi yang berkembang Menjelaskan latar belakang munculnya partai-partai, sektesekte atau kelompok-kelompok kategori tertentu. pengalamanpengalaman terhadap tawaran kelompok tertentu dalam masyarakat. Menjelaskan sikap Yesus ketika menghadapi berbagai macam tawaran. Mengidentifikasikan kriteria pilihan terbaik dan benar. Menganalisa secara kritis terhadap berbagai tawaran yang ada dalam masyarakat Mengshare-kan pengalaman bagaimana menerima suatu tawaran tertentu. Menggunakan kiatkiat yang diajarkan Yesus untuk menghadapi berbagai tawaran. Mengkritisi tawarantawaran dan menentukan pilihan terbaik. Memilih segala macam bentuk tawaran ( paham, ideologi, aliran) yang berkembang dalam masyarakat sec ara selektif. Menolak tawaran - tawaran dari paham, ideologi, aliran-lairan tertentu yang dianggap menyesatkan hidupnya dan hidup masyarakat pada umumnya. Mengikut sikap Yesus dalam menentukan pilihan. sikap Yesus yang kritis terhadap berbagai macam aliran menurut Mat 22: :1-36. Luk 4:1-13. Berdiskusi tentang berbagai ideologi, paham dan aliran untuk membangun sikap kritis. Di rumah: Menulis sebuah doa mohon kekuatan untuk menjadi orang yang kritis terhadap berbag ai paham, aliran dan ideologi yang berkembang dalam masyarakat. Mengkritisi trend-trend dan isyu-isyu ideologi yang muncul dalam era globalisasi saat ini. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 9 dari 54

10 KODE DURASI PEMELAJARAN : Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki ruparupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama secara baik. : KAT. B. (DIMENSI YESUS KRISTUS) : menit 1. Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur tertinggi dari iman. Terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dijelaskan menurut Tim.3:10-17; Kej.2:7-9; 18:21-23 dan ajaran St. Hironimus. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Menjelaskan sejarah terjadi Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Mengartikan surat Paulus 1 kepada Timotius. Menjelaskan pengajaran St. Hieronimus : tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Yesus Kristus. caracara mendalami Kitab Suci baik secara pribadi maupun dalam kelompok. Menafsirkan Kitab Suci dan mewujudkannya dalam hidup. Menyusun sejarah terjadinya Kitab Suci. Menanggapi secara akurat surat St. Paulus kepada Timotius. maksud ungkapan dari ajaran St. Hironimus Mensharingkan isi Kitab Suci secara baik dan benar. Menghormati Kitab Suci sebagai Sabda Tuhan yang tertulis. Mendengarkan dengan baik Sabda Tuhan yang dibacakan. Membacakan dengan baik Kitab Sitab Suci kepada orang lain yang mendengarkan. Mengajak orang lain untuk memperlakukan Kitab Suci secara hormat. Membaca dan mendalami ber - sama sebuah kisah dari cerita rakyat untuk mendalami proses terbentuknya suatu keyakinan pada sebuah suku atau bangsa (anthropologis). Mempelajari bersama-sama jumlah keseluruhan KS Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan klasifikasinya masing-masing. Di Sekolah: Kej 2: :21-23, untuk mendalami proses terbentuknya iman bangsa Israel yang diwariskan secara turun temurun melalui cerita-cerita. Di r umah: Menyusun nama nama KS - PL & PB dengan klasifikasi masing-masing. Mewujudkan pesan KS dalam hidup bermasyarakat, misalnya dengan Kasih, pengam-punan dsb. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 10 dari 54

11 Hubungan antara Kitab Suci dan Tradisi yang menjadi tolok ukur tertinggi dari iman Katolik dijelaskan menurut Yoh 21:24-25 dan Ajaran Iman Gereja Katolik Tradisi. Menjelaskan makna Injil Yohanes 21:24-25 (soal tradisi dalam Gereja). Kitab Suci dan Tradisi menjadi tolok ukur tertinggi dari iman Katolik (Ajaran Iman Gereja Katolik). Menganalisa Injil Yohanes secara baik tentang tradisi dalam Gereja. Menjelaskan secara cermat tentang Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur iman Katolik Menghormati dan menghargai tradisi suci dalam Gereja. Mempertahankan tradisi dalam Gereja Katolik sebagai salah satu tolok ukur utama iman Katolik. Melanjutkan tradisi Gereja Katolik secara konsekuen dan benar sebagai salah satu ungkap - an dan perwujudan iman Mendiskusi-kan makna tradisi dalam suatu suku atau bangsa dan dikaitkan dengan tradisi dalam Gereja Katolik. makna dan hakikat tradisi dalam Gereja Katolik. Di r umah: Menullis karangan pendek tentang salah satu hal dalam tradisi Gereja Katolik yang perlu diperbarui agar sesuai perkembangan zaman dan budaya setempat. Melestarikan tradisi Gereja Katolik dalam hidup seharihari. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 11 dari 54

12 2. Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus. Makna Kerajaan Allah pada zaman Yesus dijelaskan menurut Mrk. 1:14-15 dan Rom. 14:17 Gambaran Kerajaan Allah pada zaman Yesus. Menjelaskan makna Injil Markus 1:14-15 dan Roma 14:17 tentang Kerajaan Allah. paham-paham Kerajaan Allah pada zaman Yesus. Menguraikan peruangan Yesus dalam mewujudkan Kerajaan Alah. contoh-contoh tindakan Yesus mewartakan Kerajaan Allah. Mengidentifikasi Injil Markus dan Surat Paulus kepada umat di Roma tentang makna Kerajaan Allah. paham-paham tentang Kerajaan Allah pada zaman Yesus. contoh-contoh tindakan Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah. makna Kerajaan Allah dalam hidup sehari-hari. Percaya bahwa Kerajaan Allah telah ada dalam seluruh peristiwa hidup manusia terutama sejak hidup dan karya Yesus di dunia. Ikut mewartakan Kerajaan Allah dalam hidupnya dengan perbuatan - perbuatan kasih secara nyata. Meneladani hidup Yesus di dunia ini sebagai perwujudan Kerajaan Allah di dunia. Terlibat aktif menciptakan/meng -hadirkan/ mem - bangun Kerajaan Allah dalam bentuk perbuatanperbuatan kasih. Berdiskusi tentang cerita rakyat, misalnya ratu adil untuk menyadari bahwa manusia selalu merindukan kehadiran seorang ratu adil. Berdiskusi tentang situasi sosial bangsa Israel yang merindukan kedatangan seorang Mesias dan Kerajaan Allah. Berdiskusi tentang situasi sosial bangsa Israel yang merindukan kedatangan seorang Mesias dan Kerajaan Allah. Di r umah: Membaca dan merenungkan Injil Mrk 1:14-15 dan Rom 14:17. Di m asyarakat: Membandingkan situasi zaman Yesus dengan zaman sekarang serta gerakan kesaksian tentang Kerajaan Allah. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 12 dari 54

13 Yesus datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dijelaskan menurut l Lukas 6: Yesus datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah. Menjelaskan makna Injil Lukas 6:20-26 (tentang sabda bahagia celaka dalam kaitan dengan Kerajaan Allah). Menghubungkan Kerajaan Allah dengan perumpamaan-perumpamaan. Menghubungkan makna antara mujizat-mujizat Yesus dengan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. Menyimpulkan pewartaan Yesus dan perwujudan Kerajaan Allah. upayaupaya saat ini untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Mengidentifikasi-kan Injil Lukas :20-26 dalam kaitan dengan Kerajaan Allah. Menghubungkan kaitan makna Kerajaan Allah dengan perumpamaan - perumpamaan Yesus. Menghubungkan makna antara mujizat-mujizat Yesus dan Ker ajaan Allah yang diwartakan -Nya. secara cermat bagimana Yesus mewujudkan Kerajaan Allah. Menanggapi secara kritis kondisi hidup manusia saat ini dan menyebutkan contoh-contoh kongkrit dari upaya mewujudkan Kerajaan Allah. Percaya pada sabda Yesus yang disampaikan dalam Injil Lukas. Percaya bahwa perumpamaanperumpamaanperumpamaan Yesus merupakan gambaran Kerajaan Allah itu sendiri. dan siap menegakan Kerajaan Allah dlm peristiwa hidup manusia sesuai ajaran Yesus. Percaya bahwa mujizat-mujizat Yesus merupakan gambaran perwujudan Kerajaan Allah itu sendiri. Menolong sesama, memperhatikan semua orang baik dalam kata-kata maupun perbuatan merupakan upaya menghadirkan Kerajaan Allah secara nyata di dunia. Kritis terhadap segala peristiwa hidup manusia bersama per - umpamaanperumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah. Membaca KS dan merenungkan perbuatanperbuatan Yesus dalam membangun Kerajaan Allah. beberapa nilai utama dalam Kerajaan Allah. Di rumah: Menjawab per - tanyaan refleksi : Apa pandang tentang: - Uang dan harta. - Kekuasaan - Kehormatan atau gengsi. - Kesetiakawan an- solidaritas) Mewawancarai orang-orang yang memiliki kharisma tertentu seperti penyembuhan. Apakah motivasi mereka dalam kegiatannya. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 13 dari 54

14 3. Mengenal Yesus yang berani memberikan diri- Nya dengan menderita, sengsara, wafat disalibkan, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia. Makna sengsara dan wafat Yesus sebagai tanda kasih Allah pada manusia, dijelaskan menurut Lukas Sengsara dan wafat Yesus. pengalaman tentang makna suatu pengorbanan. Menjelaskan kisah sengsara Yesus dalam Injil Lukas Menjelaskan sengsara dan wafat Yesus sebagai tanda kasih Allah kepada manusia sekaligus tanda agung kehadiran Kerajaan Allah. perbuatan-perbuatan nyata sebagai wujud pengorbanan bagi kebahagiaan orang lain. Membagi pengalaman hidup tentang makna sebuah pengorbanan Menceritakan kisah sengsara Yesus dalam Kitab Suci. Menanggapi makna sengsara dan wafat Yesus sebagai tanda agung kehadiran Kerajaan Allah di dunia. contoh-contoh kongkrit perbuatan baik untuk suatu pengorbanan demi kebahagiaan orang lain. Menghargai pengorbanan orang lain bagi kebahagiaan orang lain ataupun bagi diri kita sendiri. Meneladani hidup dan karya Yesus terutama dalam hal pengorbanan. Mengorbankan kepentingan diri untuk sesama yang menderita, miskin atau berkekurangan. Memberi diri bagi kebahagiaan orang lain, meski per - buatan itu kecil sekalipun. kisah sengsara dan wafat Yesus dalam Injil Lukas bab makna sengsara dan wafat Yesus. Di r umah: Mengidentifikasi perbuatanperbuatan yang menggambarkan pengorbanan dirinya bagi sesama sebagai wujud meneladani perbuatan Yesus. Menghormati pengorbanan orang lain demi kebahagiaan sesamanya. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 14 dari 54

15 Arti serta makna kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga dijelaskan menurut Yohanes 20:1-18; 1 Kor 15:14-19; Lukas 24: Kebangkitan dan Kenaikan Yesus. Menjelaskan makna kehidupan setelah kematian. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus menurut Injil Yohanes 20:1-18 dan 1 Kor 15: Menjelaskan makna kenaikan Yesus ke Surga menurut Injil Lukas 24: Menjelaskan makna kebangkitan dan kenaikan Yesus sebagai semangat mewujudkan Kerajaan Allah. makna kebangkitan Yesus dalam hidup kita melalui perbuatanperbuatan nyata. Mengidentifikasi makna kehidupan setelah kebangkitan. makna kenaikan Yesus ke surga menurut Injil Lukas. makna kebangkitan dan kenaikan Yesus sebagai perwujutan Kerajaan Allah. contoh-contoh perbuatanperbuatan nyata sebagai perwujutan kebangkitan Yesus dalam hidup seharihari. Percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian. Percaya lewat ungkapan iman bahwa Yesus telah naik ke Surga. Melakukan kebajikan-kebajikan dalam hidup dalam semangat kebangkitan Yesus untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia sebagaimana yang diwartakan Yesus Kristus, raja semesta alam. Diskusi makna kebangkitan Yesus bagi iman kristiani (1 Kor 15: ). makna kubur kosong dan makna penampakanpenampakan Yesus. Di r umah: Membaca renungan tentang kebangkitan dan kenaikan Yesus, Mewujudkan peristiwa kebangkitan dan kenaikan Yesus dengan berbuat baik bagi sesama SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 15 dari 54

16 4. Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat sejati, tokoh idola, Putra Allah dan Juru selamat. Makna Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola dijelaskan menurut Yohanes 15:11-15 dan 1 Sam 18:1-4. Yesus Sahabat sejati dan tokoh idola. pengalaman tentang makna sahabat sejati dan tokoh idola. Menjelaskan siapa Yesus bagi diri sendiri. Menjelaskan makna Injil Yohanes 15:11-15 dan 1 Sam 18:1-4 tentang sahabat sejati dan tokoh idola. tindakan -tindakan nyata yang mengidolakan Yesus sebagai tokoh sejati. Mensharingkan pengalaman tentang makna dari sebuah persahabatan sejati dan tokoh yang diidolakan. Menanggapi siapa Yesus bagi dirinya. Mengidentifikasi l Yoh 15:11-15 dan 1 Sam 18:1-4 tentang sahabat sejati dan tokoh idola dalam hidup. contoh-contoh perbuatan nyata sebagai wujud meneladani Yesus sebagai sahabat sejati dan yang diidolakan Menghormati tokoh-tokoh yang dijadikan sahabat sejati dan yang diidolkan dalam hidup. Kritis dan selektif dalam mengidolakan seseorang sebagai tokoh sejati dan panutan. Menerima dan menjadikan Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola dalam berbagai tindakan. Melakukan perbuatanperbuat an yang baik sebagai perwujudan pada pengajaran Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh yang diidolakan dalam hidup. Mengidentifikasi persahabatan antar -siswa dengan cara menulis nama teman -teman akrabnya dan apa saja yang telah dibuat teman itu bagi dirinya. tokoh idola ter - mashur Yesus Kristus dalam hidup kaum remaja. Yesus sebagai sahabat sejati dan idola bagi remaja. Di r umah: Menulis tentang siapa tokoh idola yang didambakan dalam hidupnya d an alasannya. Melakukan per - buatan baik sebagai perwujudan ajaran Yesus, sahabat sejati dan tokoh yang diidolakan dalam hidup. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 16 dari 54

17 Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat, dijelaskan menurut Kis 2: Yesus Putra Allah dan Juru selamat. Menjelaskan pandangan tentang Yesus sebagai Putera Allah dan Juru selamat. Menjelaskan makna Kisah 2:14-40 tentang Yesus Putra Allah dan Juru selamat. Menguraikan tindakan -tindakan manusia atas tawaran Allah dengan sikap tobat dan percaya. Mengidentifikasi pandangan - pandangan tentang Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat. Menjelaskan makna kisah 2:14-40 tentang Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat. makna jawaban manusia pada tawaran Allah dengan cara bertobat dan percaya. Percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah dan Juru selamat umat manusia. Bertobat dari perbuatanperbuatan jahat dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Putra Allah dan Juru selamatnya Bersedia menyelamatkan orang lain yang menderita dan lemah. Peka dalam segala situasi demi keselamatan hidup bersama sesuai kehendak Allah. Mengungkapkan pertobatan diri lewat Sakramen Pengakuan dosa. Membaca literatur untuk mendalami gelar -gelar Yesus. gelar-gelar Yesus dalam KS dan maknanya bagi hidup kita. Di r umah: Membaca dan merenungkan cerita mistik, A. De Mello tentang Simon Petrus. Mengkritisi berbagai gelar yang beredar dalam masyarakat SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 17 dari 54

18 5. Mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen. Peranan dan karya Roh Kudus dalam kehidupan Gereja, dijelaskan menurut Kis. 2:1-13. Roh Kudus. Menjelaskan makna kisah para rasul 2:1-13. Menguraikan fungsi dan peranan Roh Kudus dalam kehidupan Gereja. bentuk-bentuk bimbingan Roh Kudus bagi orang beriman dewasa ini. buah - buah karunia Roh Kudus dan maknanya Menjelaskan bentukbentuk aplikasi karunia-karunia Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. secara cermat makna pesan-pesan dalam Kisah para rasul 2:1-13 (pentakosta). Menghubungkan bentuk-bentuk kongkrit bimbingan Roh Kudus bagi orang beriman dewasa ini. makna dari buahbuah karunia Roh Kudus. Mengekspresikan buah -buah Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. Percaya akan bimbingan Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. Membuka diri (hati) pada karya Roh Kudus. Mewujudkan karyakarya Roh Kudus dalam diri,(damai, sukacita, kasih, sabar dsb dalam hidup sehari-hari). simbol-simbol yang biasa digunakan untuk identifikasi Roh Kudus dalam Kitab Suci. Kis 2:1-13 (peristiwa Pentakosta dan maknanya bagi hidup kita). Di r umah: Menuliskan sebuah doa untuk mohon bantuan bimbingan Roh Kudus dalam hidupnya. Menjelaskan tanda-tanda atau simbolsimbol yang sering digunakan dalam hidup masyarakat. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 18 dari 54

19 Ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus dijelaskan menurut Ef.1:3-14. Tritunggal Mahakudus. Menjelaskan makna Allah Tritunggal dalam ajaran iman Kristen. Menjelaskan ajaran Gereja tentang dogma Allah Tritunggal Mahakudus. bentuk-bentuk dan makna iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. Menguraikan sikap, ungkapan dan per - wujutan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. Mengidentifikasi makna Allah Tritu nggal. Mahakudus. ajaran Gereja tentang dogma Allah Tritunggal Mahakudus. Mengungkapkan dan mewujudkan iman atas Allah Tritunggal Mahakudus dalam hidup sehari-hari. Percaya pada Allah Tritunggal Mahakudus sebagaimana diajarkan Gereja. Taat pada kehendak Allah Tritunggal Mahakudus. Menghormati Allah Tritunggal Maha kudus dalam seluruh hidup. Sembah dan bakti pada Allah Tritunggal Mahakudus baik dalam doa, ibadat dan karya. Mewujudkan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus, baik dalam bentuk simbol (tanda salib), dan perbuatanperbuatan baik. Mendalami cerita dan pengalaman pribadi terhadap karya Allah yang trinitas dengan bantuan sebuah cerita mistik Kami Bertiga, Kamu Bertiga dan dikaitan dengan bacaan dalam Kitab Suci. karya Allah Tritunggal dalam bacaan Ef 1:3-14. Di r umah: Menyusun doa kepada Allah Tritunggal Mahakudus, mohon penerangan hati dan pikirian untuk memahami misteri Allah. Di m asyarakat: Berani mengungkapkan iman pada Allah Tritunggal Mah akudus dengan selalu membuat tanda salib pada setiap awal dan akhir suatu kegiatan. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 19 dari 54

20 KODE DURASI PEMELAJARAN : Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan perutusan oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. : KAT. C (Dimensi Gereja) : menit PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP 1. Memahami arti Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka. Arti dan hakikat Gereja sebagai umat Allah, dijelaskan menurut Kis 2:41-47, LG.art.9, GS.art.1. Gereja sebagai umat Allah. Menjelaskan Gereja sebagai umat Allah. arti dan hakikat Gereja sebagai umat Allah. Menguraikan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah dewasa ini. implementasi hidup menggereja dalam masyarakat. teks Kitab Suci dari Kis 2:41-47 berkaitan dengan Gereja sebagai umat Allah. Menanggapi arti dan hakikat Gereja sebagai umat Allah. konsekuensi arti Gereja sebagai umat Allah dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Inksklusif dalam hidup menggereja dan memasyarakat tanpa kehilangan jati dirinya sebagai orang kristiani. konsekuensinya sebagai umat kristiani di tengahtengah masyarakat yang plural. Proaktif dalam kegiatan -kegiatan gerejani di lingkungan dan paroki. model-model Gereja di paroki masing-masing. makna Gereja sebagai Umat Allah menurut KS dan Dokumen Gereja. Di r umah: Doa bersama dengan anggota keluarga setiap hari dan menyaksikan acara mimbar agama Katolik di TV/radio untuk siraman rohani. Di masyarakat : Hidup berdampingan dengan semua orang. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 20 dari 54

21 Gereja merupakan persekutuan yang terbuka, dijelaskan menurut Kis 4:32-37, LG.art. 13,23,26. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP kasuskasus pembakaran gereja dan sebabakibatnya. Menjelaskan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. Menguraikan konsekuensi Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dalam hidup menggereja dan memasyarakat dewasa ini. Mengidentifikasi sebab akibat terjadinya pembakaran beberapa Gereja di Tanah Air. Menghubungkan Kis 4:32-37 dalam kaitanny a dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. arti dan konsekuensi Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dalam hidup menggereja dewasa ini. Berani memperjuangkan kebenar - an, keadilan dan kejujuran. Terbuka untuk bergaul dengan siapa saj a. bentuk-bentuk kerja sama apa saja dengan umat beragama lain untuk mengembangkan semangat persaudaraan. Di sekolah : Bergaul baik dengan temanteman yang beda agama. Di r umah : Menyatukan diri dengan seluruh anggota keluarga dalam berbagai aktifitas/ saling mendukung. Di masyarakat : Melaksanakan kunjungan dan peduli terhadap tetangga, peka akan lingkungan tempat tinggal. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 21 dari 54

22 2. Memahami fungsi dan peranan hirarki, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hirarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja. Hirarki Gereja Katolik dijelaskan menurut Yoh 21:15-19, LG.art.8, 18, 20. Hirarki dalam Gereja Katolik. PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menjelaskan arti hirarki dalam Gereja Katolik. Menjelaskan pengertian, susunan, dan fungsi/peranan hirarki dan pemuka dalam Gereja Katolik. hubungan timbalbalik antara kaum awam) terhadap kaum dengan hirarki dalam Gereja Katolik. tugastugas hirarki dalam Gereja Katolik. Menghubungkan Yoh 21:15-19, dalam kaitannya dengan hirarki dalam Gereja Katolik. Menyusun bagan hirarki Gereja Katolik. Berpartisipasi dan bekerja sama dengan hirarki/ pimpinan Gereja dalam rangka hidup menggereja Kritis terhadap para pemimpin Gereja dalam menjalankan tugas kegembalaannya. susunan hirarki Gereja Katolik dan perannya masing-masing. Di sekolah : sejarah hirarki. Di r umah : Ikut terlibat dalam doa, ibadat, dalam keluarga, memohon keutuhan Gereja yang dipimpin oleh hirarki atas nama Yesus Kristus. Di masyarakat : Melaksanakan doa, ibadat di lingkungan, wilayah dan paroki, bersatu dengan para gembala dalam liturgi dan pewartaan Injil. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 22 dari 54

23 Hubungan antara Awam dan Hirarki sebagai partner kerja, dijelaskan menurut 1 Kor 12:12-31, LG. art.1, 44. Hubungan awam dan hirarki sebagai partner kerja. PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menjelaskan hubungan antara hirarki dan awam dalam Gereja Katolik sebagai partner kerja dalam membangun tubuh Kristus. Menghubungkan makna 1 Kor 12:13 31 dalam kaitan antara hirarki dengan awam. kaitan antara 1 Kor 12:12-31, dengan macam-macam fungsi dan karisma dalam Gereja. bentuk-bentuk hubungan awam dan hirarki sebagai partner kerja. Memposisikan dirinya sebagai awam. Mau bekerjasama dalam tugas dan fungsinya masingmasing secara harmonis. Menghargai peran dan tugas masingasing. tugas-tugas kaum awam sebagai partner kerja hirarki. Di sekolah : peran awam dalam kehidupan sehari-hari. Di r umah : Mencatat bidang-bidang apa saja yang menjadi tugas awam. Di masyarakat : Bekerja sama dengan pimpin - an Gereja/ gembala dalam mewartakan Kerajaan Allah dalam bentuk karya-karya nyata sesuai bidang karyanya. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 23 dari 54

24 3. Memahami sifatsifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan kepentingan umum. Gereja bersifat Satu dan Kudus, dijelaskan menurut Ef.4:5; 1 Kor 6:19 dan UR art.1,2,4; GS. Art.44; LG.art.39,48. Gereja bersifat Katolik dan Apostolik, dijelaskan menurut Ef.2:20; 4:16; Mat 10:1-4; 1 Ptr. 3:15 dan LG.art. 13, 23. Gereja yang satu dan kudus. Gereja yang Katolik dan Apostolik. PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menyebutkan adanya macam-macam Gereja. Menjelaskan paham tentang Gereja Kristus yang satu tampak dalam Gereja Katolik. arti Gereja bersifat Satu dan Kudus (Ef 4: 5; 1 Kor 6: 19) kesatuan Gereja dalam keanekaragaman. Menjelaskan bahwa Roh Kudus senantiasa menguduskan Gereja. Mengidentifikasi pengertian Katolik dan predikat Katolik dalam berbagai lembaga yang ada dalam Gereja Katolik. Menjelaskan arti dan makna Gereja bersifat Apostolik. Menjelaskan arti dan makna Gereja bersifat Katolik (bdk LG 13). fungsi kenabian. Mengidentifikasi bermacam-macam Gereja. paham-paham tentang Gereja Kristus. Menghubungkan arti Gereja bersifat Satu dan Kudus menurut Ef 4: 5; 1 Kor 6: 19). Mengungkapkan rasa syukur karena Roh Kudus senantiasa menguduskan Gereja. ciri-ciri Gereja bersifat Katolik dan Apostolik. Melakukan tindakan -tindakan yang mencerminkan sifat Gereja yang Katolik dan Apostolik. Menghargai sifatsifat Gereja yang satu dan kudus. Menjaga keutuhan Gereja yang satu dan kudus. Percaya dan mendukung Gereja yang satu dan kudus. Berani membela yang benar, lemah dan tersingkir. Siap melakukan tugas perutusan Gereja secara konsekuen. Terbuka menerima kebenaran. Gereja yang satu dan kudus. arti Gereja Katolik dan Apostolik. Di sekolah : Ef.4:5; 1 Kor 6:19. Di r umah : Sharing pengalaman iman bersama anggota keluarga tentang arti Gereja yang satu dan kudus. Membaca buku rohani yang berkaitan dengan sifat Gereja yang Katolik dan Apostolik. Di masyarakat : Membangun kebersamaan dalam semangat persatuan. Di Sekolah : tugas-tugas kenabian Gereja. Proaktif membantu sesama yang menderita, tertindas, terpinggirkan SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 24 dari 54

25 PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menguraikan panggilan Gereja untuk berpihak pada yang lemah, terbuka bagi semua orang dan menjalankan fungsi kenabian 4. Memahami tigas Gereja mengkuduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat dalam tugas tersebut sesuai kedudukan dan peranannya. Tugas Gereja menguduskan (Liturgia), dijelaskan menurut 1 Ptr. 2:9-10 dan LG.art.10, 26. Gereja menguduskan (Liturgi) Menjelaskan bentukbentuk kegiatan yang ada dalam Gereja Katolik berkaitan dengan tugas Gereja mengkuduskan. Menguraikan arti dan fungsi sakramensakramen dalam Gereja Katolik. Menjelaskan makna kegiatan ibadat. bentuk-bentik kegiatan Gereja Katolik yang berkaitan dengan tugas mengkuduskan. Mengidentifikasi arti dan fungsi sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ibadat baik di paroki maupun di lingkungan. Menghormati sakramensakramen dalam Gereja Katolik. Aktif dalam kegiatan ibadat di paroki maupun di lingkungan. Sabar dan pendamai. Diskusi 1 Ptr 2: 9-10 dan LG art 10-11, 26 sehubungan dengan tugas Gereja yang mengudus-kan. Di sekolah : arti dan macam - macam Sakramen. Di r umah : Berdoa secara pribadi maupun bersama. Di masyarakat : Membangun kebersamaan dalam persaudaraan sejati dengan semua orang demi keselamatan hidup manusia. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 25 dari 54

26 Tugas Gereja mewartakan (kerygma), dijelaskan menurut Mat 28:16-20 dan LG.art.25, 35. Gereja mewartakan (kerygma) PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menguraikan arti dan tugas Gereja untuk mewartakan Injil dewasa ini. Menjelaskan macammacam cara mewartakan injil. Menjelaskan bentukbentuk pewartaan dalam hidup seharihari. arti tugas-tugas Gereja yang mewartakan. Mempraktekan kegiatan pewartaan dalam kehidupan sehari-hari lewat perbuatanperbuatan nyata. Berani mewartakan imannya dimana pun secara kongkrit Mewujudkan tugas Gereja yang mewartakan. Meneladani kehidupan para tokoh suci (Santo/Santa) dalam hidup seharihari. Gereja yang mewartakan (kerygma) menurut Mat 28:16-20 dan LG art 25 dan 35. Di sekolah : Diskusi bentuk - bentuk pewartaan dalam hidup sehari-hari. Di r umah : Membaca Kitab Suci dan wacana rohani yang mendukung tugas pewartaan Di masyarakat : Menampilkan diri sebagai pengikut Kristus dalam sikap, perbuatan kasih dan persaud araan. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 26 dari 54

27 Tugas Gereja dalam kesaksian (martyria), dijelaskan menurut pengalaman hidup Santo/Santa (St. Maximilianus Kollbe). Gereja menyaksikan (martyria) PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menjelaskan kisah Santa/santo (St. Maximilianus Kolbe) kesaksian iman yang pernah dilaksanakan. Menjelaskan arti menjadi martir sebagai saksi-saksi Kristus. wujud kesaksian iman dalam kehidupan sehari-hari. Menceritakan kisah hidup santo/santa. Mengidentifikasi makna martirya dalam hidup seharihari. kesaksian dalam hidup sehari-hari sebagai pengikut Kristus. Berani bersaksi tentang imannya dalam hidup seharihari. Mempertanggungja wabkan iman (bersedia berkorban demi Kristus). kesaksian imannya. Di sekolah : Diskusi kisah hidup St. Maximilianus Kolbe. Di rumah : Menggali kekuatan imannya dengan membaca kisah hidup santo/santa, terutama yang menjadi nama baptisnya. Berperilaku sesuai ajaran Kristus yaitu menyatakan kebenaran dan kasih bagi sesama. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 27 dari 54

28 Tugas Gereja melayani (Diakonia), dijelaskan menurut Mrk. 10:35-45, dan kisah hidup Ibu Theresa dari Kalkuta. Gereja melayani (Diakonia) PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP Menjelaskan kisah hidup ibu Theresia dari Kalkuta yang melayani orangorang miskin. Menjelaskan arti melayani. bentuk-bentuk pelayanan Gereja Katolik dewasa ini. Menceritakan kisah ibu Theresia. Mengartikan Mrk 10: Menguraikan arti melayani yang dilaksankana Gereja Katolik dewasa ini. Mau melayani siapa saja yang membutuhkan kita. Tanpa pamrih menolong siapapun, sesuai teladan hidup Yesus Kristus. Meneladani Yesus yang hidup untuk melayani bukan untuk dilayani. Menolak mentalitas m au dilayani, melainkan melayani Rendah hati dan peka terhadap sesama. Diskuisi Mrk 10: sehubungan dengan arti melayani. Di sekolah : Membantu teman-teman yang kesulitan tanpa pamrih, penuh kasih. Di r umah : Membantu orangtua sesuai kemampuan sebagai wujud pelayanan dalam hidup bersama keluarga. Di masyarakat : Membantu siapa saja yang mem - butuhkan pertolongan tanpa pamrih. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 28 dari 54

29 KODE DURASI PEMELAJARAN : Memahami makna Firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. : KAT.D (DIMENSI KEMASYARAKATAN) : menit 1. Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia. Hubungan Gereja dan Dunia, dijelaskan menurut GS. Art.1 Hubungan Gereja dan Dunia, dijelaskan menurut GS. Art.1 Hubungan Gereja dan Dunia. Menjelaskan makna hubungan Gereja dan dunia dalam GS art.1. Menguraikan pengaruh-pengaruh Gereja pada dunia dan sebaliknya dunia pada Gereja. Mengidentfikasi hubungan antara Gereja dengan dunia. bentuk-bentuk Kesetiakawanan social Gereja dalam dunia. Menghubung-kan makna GS art.1 tentang Gereja dan dunia dengan pengaruhpengaruhnya pada dunia dan sebaliknya. macam-macam tindakan Gereja dalam kaitan dengan rasa kesetiakawanan sosial. Hormat pada ajaran Gereja dan kehidupan dunia, karena keduanya saling menyempurnakan. Solider dengan sesama dalam arti positip. Proaktif membangun tatadunia yang bermartabat. dokumen Gereja yang berkaitan dalam hubungan Gereja dengan dunia. Merangkum GS art. 1 dan memberikan catatan - catatan kiritis. Di r umah: Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan semangat solidaritas (positip). Mengamati dan mencatat kasuskasus yang tak sesuai dengan semangat solidaritas antarmanusia. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 29 dari 54

30 Ajaran Sosial Gereja dan dampaknya bagi dunia, khususnya Indonesia serta bagaimana mensikapi ajaran tersebut dijelaskan menurut ensiklik Rerum Novarum. Ajaran Sosial Gereja (ASG) Menjelaskan latar belakang ASG: Rerum novarum. Mengidentifikasi masalah -masalah perburuhan di Indonesia. macam-macam ASG. Menguraikan dampak ASG bagi dunia, dan Indonesia pada khususnya. implementasi ASG di Indonesia. Mengidentifikasi masalah -masalah perburuhan di Indonesia. dampak -dampak ASG bagi dunia, dan Indonesia pada khususnya. contoh-contoh upaya mewujudkan ASG di Indonesia. Menghormati ASG dalam hidupnya. Kritis dalam menghadapi masalah perburuhan di sekitarnya. Proaktif menjalankan ASG dalam dunia kerja. Memperjuangkan keadilan dalam dunia perburuhan. Menyadarkan para pelanggar hak pekerja/buruh. Ensiklik Rerum Novarum. Di Sekolah: kasus-kasus perburuan yang terjadi di sekitarnya. Di Rumah: Membantu orang tua dalam pekerjaan sehari-haridan menghargai Pembantu Rumah Tangga. Di Masyarakat: Mengkliping kasus-kasus seputar masalah perburuhan dan membandingkan dengan Ensiklik Rerum Novarum. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 30 dari 54

31 2. Memahami hakikat Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga terpanggil untuk menegakkan HAM. Pengertian HAM menurut pandangan kristiani, dijelaskan menurut Kel.3:7-8, Mzr.69:34, Kej 9:6; Sir.17:3-4, dan Piagam PBB tentang HAM (10 Des.48). Hakekat HAM Menjelaskan Deklarasi/ Piagam PBB tentang HAM Hak - hak asasi dirinya menurut Piagam PBB. Menjelaskan Pandangan Kristiani tentang HAM Mengidentifikiasi deklarasi/piagam tentang HAM. pengertian HAM dan implementasinya Menjelaskan pandangan Kristiani tentang HAM, dan upaya memperjuangkan-nya. Mencermati Piagam PBB tentang HAM Menegaskan pandangan Kristiani tentang HAM. Memperjuang-kan nilai-nilai HAM yang tertindas. Menganalisis pandangan Kristiani tentang HAM. Di Sekolah: Mencermati dan mencatat p e- langgaranpelanggaran HAM yang terjadi di sekolah. Di Rumah: Mengamati dan mencatat pelanggaran HAM yang terjadi dalam rumah. Di Masyarakat: Terlibat aktif dalam kegiatan penegakan HAM di lingkungan sekitarnya. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 31 dari 54

32 Perjuangan HAM di Indonesia dijelaskan menurut Yoh. 8: 1-11 dan GS. Art. 29 dan kasu s- kasus pelanggar - an HAM kontekstual. Memperjuangk an HAM di Indonesia. bentuk-bentuk pelanggaran HAM di Indonesia. Menjelaskan peranan lembaga HAM di Indonesia. peranan Gereja dalam penegakan HAM. bentuk dan cara-cara menegakkan HAM. Mengidentifikasi sebab-akibat pelanggaran HAM di Indonesia. penilaian tentang peranan lembaga HAM yang ada di Indonesia. bentuk-bentuk dan cara-cara penegak - kan HAM secara kongkrit. Mendokumentasikan kasus-kasus pelanggaran HAM. Proaktif ikut menegakkan HAM di lingkungan sekitarnya. Kritis terhadap pelanggaran HAM di lingkungannya. Bekerja sama dengan instansi terkait dalm upaya penegakkan HAM. Berani menyuarakan pelanggaranpelanggaran HAM kepada publik. Mencatat dan menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Mengkritisi upaya penegak - kan HAM di Indonesia oleh lembagalembaga yang berkompeten. Di r umah: Menghormati orang-orang yang ada di rumah. Menyuarakan pelanggaran HAM tertentu di lingkungan kepada lembaga penegak HAM. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 32 dari 54

33 Usaha-usaha melawan kekerasan dengan budaya kasih, dijelaskan menurut Luk 6: Melawan Kekerasan dengan Budaya Kasih. Menjelaskan sebab - akibat terjadinya kasus-kasus kekerasan di Indonesia. pandangan dari pengalaman tentang membalas dendam. contoh-contoh dari Injil yang menunjukan kasih Yesus kepada musuh. Menyebutkan tindakan -tindakan yang mencegah kekerasan. Menganalisis sebabakibat terjadinya kasus-kasus kekerasan di Indonesia. Menafsirkan Lukas 6:27-36 tentang ajaran Yesus yang mengasihi musuh. Menjelaskan bahwa dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Mencegah tindakan kekerasan. Kritis terhadap kasus-kasus tindakan kekerasan di Indonesia. Menolak segala bentuk tindakan kekerasan di Indonesia. Berani memaafkan kesalahan orang lain secara tulus. Berani menerima permintaan maaf orang lain yang bersalah. Berani mengakhiri balas dendam dengan kasih Mebuat refleksi tertulis tentang pengalaman mengampuni orang yang bersalah kepada dirimu. Di Sekolah: Menginventarisa si dan diskusi tentang bentuk - bentuk tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Di Rumah: Mengamati dan mencatat berita media (tv/radio) Mengenai tindakan - tindakan kekerasan dalam masyarakat dan bagaimana solusinya. Di Masyarakat: Ikut mencegah bentuk-bentuk tindakan kekerasan SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 33 dari 54

34 3. Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan sesamanya. Menghargai hak hidup sebagai anugerah Tuhan yang harus dipelihara dan dijaga, dijelaskan menurut Kel 20:13. Menghargai Hak Hidup (Firman 5) kasuskasus pembunuhan. Menjelaskan arti dan makna Firman ke-5 (Kel 20:13). Menghubungkan makna hormat ter - hadap hidup sebagai anugerah Tuhan yang harus dipelihara. Menanggapi pandangan Gereja Katolik t entang cloning manusia. perbuatan-perbuatan yang yang mencerminkan penghargaan terhadap hidup manusia. Mengidentifikasii kasus-kasus pembunuhan. Menghubungkan Firman ke-5 (Kel 20:13) dengan menghargai hak hidup. sikap hormat pada hidup sbg anugerah Tuhan. pandangan Gereja Katolik tentang cloning manusia. Menolak kekerasan dalam masyarakat. Menghormati, men - taati, dan mewujudkan Firman Tuhan ke-5, jangan membunuh Menghormati dan menghargai hak hidup orang lain. Berani menolak pandangan dan perbuatan yang melanggar ajaran moral kristiani, seperti cloning. kasus-kasus pembunuhan di masyarakat dan bagaimana upaya mencegahnya. Di sekolah : tindakan - tindakan kekerasan/pembunuh an dalam masyarakat. Di r umah: Mengikuti kegiatan pendalaman iman tentang menghargai hidup. Menolak/menghindari perbuatanperbuatan yang menjurus pada tindakan kekerasan/pembunuh an meski berada di pihak yang benar. SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 34 dari 54

35 Aborsi dalam pandangan Gereja Katolik, dijelaskan menurut Kel.20:13, Mat.5:23-24 dan esiklik Humanae Vitae. Aborsi Menjelaskan sebab - akibat terjadi kasus aborsi Menguraikan pandangan tentang aborsi (dari segi kesehatan, kebudayaan, agama) Menjelaskan pandangan gereja Katolik tentang aborsi Men gidentifikasikan sebab-akibat terjadinya kasus-kasus aborsi. macam-macam pandangan tentang aborsi. Menanggapi pandangan Gereja Katolik tentang Aborsi. Mencegah segala kemungkinan terjadinya tindakan aborsi. Menghindari sex pranikah, pornografi. Berani mengatakan tidak terhadap aborsi. sebab -akibat terjadi aborsi. Menganalisa tindakan - tindakan aborsi. Di rumah: Diskusikan dengan orangtua latar belakang terjadinya aborsi dan penanggulangan nya. Ikut menyadar - kan kaum sebayanya bahwa tindakan aborsi adalah sebuah kejahat-an (dosa). SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 35 dari 54

36 Penyalahgunaan narkoba, pengidap HIV/AIDS, dijelaskan menurut Mat. 9:12, 20:28, Luk. 15:11-32; 1 Kor 3:16-17; Fil.2:7 dan UU No.25 Thn.2000 tentang Propenas. Narkoba, HIV/AIDS. Menjelaskan sebabaakibat orang kecan - duan narkoba dan terinfeksi HIV/AIDS usahausaha gereja dan masyarakat dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS Menguraikan pandangan Gereja Katolik tentang penyalahgunaan narkoba, pengidap HIV/AIDS. tindakan -tindakan preventif untuk mencegah kecanduan narkoba dan terinfeksi HIV/AIDS. sebab-akibat kecanduan narkoba dan terinfeksi HIV/AIDS. Mengartikan 1 Kor 3:16-17 dlm kaitan dengan penghargan terhadap tubuh. usaha-usaha masyarakat dan Gereja dlm memberantas penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Mencegah Penggunaan narkoba dan infeksi HIV/AIDS. Berani menolak Narkoba dan perilaku seks bebas, perilaku penyimpangan seks. Menaati ajaran moral kristiani tentang menghormati tubuh. Diskusi sebabakibat terjadinya penularan HIV/AIDS dan kasus narkoba. Diskusi kasus HIV/AIDS, narkoba yang terjadi di lingkungan sekolah. Di rumah: Membaca bukubuku/literatur tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba serta merangkumnya. Ikut memerangi masalah HIV/ AIDS dan narkoba lewat penyuluhan/ pendampingan SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 36 dari 54

37 Pandangan Gereja Katolik terhadap bunuh diri dan eutanasia, dijelaskan menurut Kel 20:13; Mat 5:21-22, Deklarasi mengenai Eutanasia (Kongregasi untuk Ajaran Iman, 5 Mei 1980) Bunuh diri dan Eutanasia. Mengidentifikasi Kasus-kasus bunuh diri dan euthanasia (arti, sebab,akibat) Macam-macam pandangan tentang bunuh diri dan euthanasia (kesehatan, kebudayaan dan agama). Menjelaskan pandangan Gereja Katolik tentang bunuh diri dan euthanasia. Mengidentifikasi kasus-kasus bunuh diri dan euthanasia. pandangan tentang bunuh diri dan euthanasia. Menanggapi pandangan Gereja Katolik tentang bunuh diri dan euthanasia. Menolak terjadinya bunuh diri dan euthanasia. Menghormati ajaran Gereja tentang nilai hidup manusia. Menjunjung tinggi martabat manusia kasus-kasus terjadinya bunuh diri dan euthanasia. Diskusi sebabsebab bunuh diri dan euthanasia. Di r umah: Mengumpulkan kliping seputar kasus bunuh diri dan euthansia kemudian mem - berikan komentar/ pandangan. Ikut memberikan pendam - pingan terhadap orang-orang yang sedang mengalami masalah - masalah berat (nekad bunuh diri). SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 37 dari 54

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SEKOLAH MENENGAH ATAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) * * * * * * MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS X SEMESTER I & II * * * *

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) * * * * * * MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS X SEMESTER I & II * * * * RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) * * * * * * MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS X SEMESTER I & II * * * * SMK GRAFIKA DESA PUTERA TAHUN AJARAN 2008/2009 JAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 42. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS - 1927 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA - 1075 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS : Pendidikan Agama Katolik : IX/2 : 2 x 40 menit A. Standar : Memahami dan melaksanakan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan 1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi: 3.Memahami melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA - 27 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA - 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD

26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD 26. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS - 1822 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI 1 SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI Satuan Pendidikan Kelas : SMA/ SMK : XI Kompetensi Inti: KI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2:Mengembangkan

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SEKOLAH DASAR

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SEKOLAH DASAR Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SEKOLAH DASAR KELAS s.d. V SEMESTER NAMA GURU :... NP :... NAMA SEKOLAH :... DESA :... KECAMATAN :... KABUPATEN : MALANG TAHUN PELAJARAN :

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

KODE ETIK PELAYANAN KEPENDETAAN GSJA DAERAH BANTEN

KODE ETIK PELAYANAN KEPENDETAAN GSJA DAERAH BANTEN KODE ETIK PELAYANAN KEPENDETAAN GSJA DAERAH BANTEN ================================================== A. DASAR KODE ETIK 1. Kode etik pelayanan kependetaan didasarkan pada ajaran Alkitab, yang esensinya

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi PENGAKUAN IMAN RASULI Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal,tuhan kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak

Lebih terperinci

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU - 422 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Definisi Karunia Penyembuhan Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Doa penyembuhan menekankan Iman yang Hidup Dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN : 1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia 2. Membentuk

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara Menjadi Pekerja Kim bersukacita. Dia telah menemukan bahwa dia dapat menjadi pekerja Tuhan. Pada waktu ia mempelajari Alkitab, dan meluangkan waktu untuk berdoa dan mencari Tuhan, Roh Kudus menunjukkan

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Kepastian Keempat: Kesaksian Jika kita ucapkan kata kesaksian, itu berarti sesuatu yang tidak diragukan lagi. Jika kita bersaksi tentang sesuatu, seperti

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian TAHN B - Hari Minggu Prapaskah I 22 Februari 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian Sesudah air

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1238 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada jemaat Roma

Surat Paulus kepada jemaat Roma Roma 1:1 1 Roma 1:6 Surat Paulus kepada jemaat Roma 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Roma: Salam dari Paulus, hamba Kristus Yesus. Allah sudah memanggil saya menjadi seorang rasul,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU - 554 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 (oleh aendydasaint.wordpress.com) KURIKULUM 2013 (Kompetensi Inti:) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

PEMAHAMAN BERSAMA IMAN KRISTEN (PBIK)

PEMAHAMAN BERSAMA IMAN KRISTEN (PBIK) DOKUMEN 2 PEMAHAMAN BERSAMA IMAN KRISTEN (PBIK) 86 II. PEMAHAMAN BERSAMA IMAN KRISTEN DASAR PEMIKIRAN Berkat kuasa Roh Kudus yang telah melahirkan DGI menjelang hari Pentakosta tanggal 25 Mei 1950 di Jakarta,

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus Surat Pertama Petrus ditulis sebagai surat edaran untuk gereja di lima provinsi barat laut, Asia Kecil. Karena pertobatan mereka kepada Kristus, orang-orang ini telah

Lebih terperinci

BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA

BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA Minggu ke-22, SEPULUH HUKUM TUHAN 217. Pert : Apakah pedoman dasar bersikap dan bertingkahlaku orang percaya dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan

Lebih terperinci

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB Apakah tujuan dari kematian dalam hidup orang Kristen? Apa yang terjadi dengan tubuh dan jiwa saat kematian?

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 : 1 Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 40 : 1-5. 9-11 Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Beginilah

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 02 JULI 2017 KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL. KEBONJATI NO. 100 BANDUNG

Lebih terperinci

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti KELAS I s.d. VI SEMESTER I NAMA GURU :... NIP :... NAMA SEKOLAH :... DESA :... KECAMATAN :... KABUPATEN : MALANG TAHUN PELAJARAN : 2014-2015

Lebih terperinci

Menanya Menanyakan mengapa manusia perlu bertobat. Menganalisis makna pertobatan dan apa artinya bagi hidup orang beriman.

Menanya Menanyakan mengapa manusia perlu bertobat. Menganalisis makna pertobatan dan apa artinya bagi hidup orang beriman. B. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Satuan Pendidikan :SMP Kelas : VII (Tujuh) Kompetensi Inti KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI Yoh 14:23-29 FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI 2016 (23) Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Kelas : VIII (Delapan) Mata : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Semester : 1 (Satu) Standar : Nilai-nilai Kristiani: Hidup dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA - 980 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul TAHN B - Hari Minggu Paskah II 12 April 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

BAB VII PENGHARGAAN TERHADAP HIDUP MANUSIA

BAB VII PENGHARGAAN TERHADAP HIDUP MANUSIA BAB VII PENGHARGAAN TERHADAP HIDUP MANUSIA 1 A. KEKERASAN DAN BUDAYA KASIH MATERI AGAMA KATOLIK XI 1 STANDAR KOMPETENSI 2 Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh

Lebih terperinci

MATERI II PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA

MATERI II PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA 1. PENGANTAR ikut berperan serta dalam membangun Dalam tema ini akan dibicarakan peranan pria baik sebagai suami maupun ayah dalam keluarga. Sebagai suami jelas

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan Keselamatan Saya sedang duduk di rumahnya yang kecil, ketika Amelia, yang berusia 95 tahun, menceritakan apa sebabnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bertahun-tahun yang lalu ia berdiri di depan

Lebih terperinci

Mukjizat Yesus. Apakah Mukjizat Itu?

Mukjizat Yesus. Apakah Mukjizat Itu? Mukjizat Yesus Pada zaman-nya Yesus tidak hanya dikenal sebagai guru, tetapi juga sebagai pembuat mukjizat. Ia menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, memberi makan orang banyak, meredakan angin

Lebih terperinci

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

SAUDARA BELAJAR BERJALAN SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INJIL MARKUS

PENDAHULUAN INJIL MARKUS PENDAHULUAN INJIL MARKUS INJIL MARKUS Injil Markus memiliki ciri-ciri, Ditulis paling pertama dari semua Injil buku yang paling pendek dari Keempat Injil, mengatakan kepada kita lebih banyak tentang tindakan-tindakan

Lebih terperinci