BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA. STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA. STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah."

Transkripsi

1 BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi Dasar : 6.1. Menganalisis sifat-sifat cahaya. Indikator : Menunjukkan percobaan-percobaan yang mendukung atau melemahkan teori-teori Newton, Huygens dan Maxwell. Menggunakan persamaan tentang optika geometrik untuk menyelesaikan masalah peralatan optik Kompetensi Dasar : Memformulasikan besaran-besaran fisika tentang gelombang elektromagnetik secara kualitatif. Indikator : Mencari dan menelusuri literatur tentang gelombang elektromagnetik. Mengelompokkan berbagai gelombang elektromagnetik dalam spektrum. Menjelaskan karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam spektrum tersebut. Menjelaskan contoh dan penerapan masing-masing gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. MATERI : I. OPTIKA GEOMETRI Optika (Ilmu Cahaya) dibagi atas dua golongan, sebagai berikut : 1. Optika Geometri adalah ilmu cahaya yang mempelajari sifat-sifat cahaya, misalnya, pemantulan, pembiasan serta prinsip jalannya sinar-sinar pada alat-alat optika. 2. Optika fisik adalah ilmu cahaya yang mempelajari keadaan fisis cahaya dan tingkah laku cahaya sebagai gelombang, misalnya dispersi, difraksi, interferensi cahaya, polarisasi cahaya dan bermacam-macam gagasan mengenai hakikat cahaya itu sendiri. 68

2 Pada bagian ini kita akan pelajari sifat-sifat cahaya. Bila cahaya dijatuhkan pada suatu permukaan, sebagian cahaya akan dipantulkan. Bila permukaan pemantul itu suatu bidang datar, banyaknya cahaya yang terpantul pada suatu arah tertentu cenderung banyak karena cahaya mengikuti Hukum Snellius. Menurut Hukum Snellius : a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar. b. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Perhatikan gambar : A N C i r B Keterangan : AB = sinar datang BC = sinar patul N = garis normal i = sudut datang r = sudut pantul Benda yang memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang disebut cermin. Permukaan cermin ada tiga, yaitu : Cermin Datar, Cermin Cekung dan Cermin Cembung. A. PEMANTULAN PADA CERMIN DATAR Pada cermin datar selalu membentuk bayangan yang letaknya simetris terhadap kedudukan bendanya dari cermin. Dalam hal ini dikenal dengan benda positif dan negatif, serta bayangan positif dan negatif. 69

3 Benda positif, jika merupakan perpotongan sinar-sinar datang. Benda negatif, jika merupakan perpanjangan sinar-sinar datang. Bayangan positif, jika merupakan perpotongan sinar-sinar pantul. Bayangan negatif, jika erupakanperpanjangansinar-sinar pantul. Terdapat empat sifat bayangan pada cermin datar : 1. maya. 2. sama besar dengan bendanya. 3. sama tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya. 4. jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin. Perhatikan gambar : A s s 1 A 1 Keterangan : A = benda nyata (+). A 1 = bayangan maya (-). s = jarak benda terhadap cermin (+). s 1 = jarak bayangan terhadap cermin (-). Jadi dalam cermin datar, jika bendanya (+), maka bayangannya (-) dan sebaliknya jika benda (-) bayangannya (+). Jika dua cermin datar saling dipasang berhadapan sehingga saling membentuk sudut,jumlah bayangan benda yang diletakkan antara kedua cermin dirumuskan sebagai berikut : 70

4 n =( /θ ) 1 coba buktikan dengan sketsa bayangan! Keterangan : n = banyaknya bayangan θ = sudut yang dibentuk kedua cermin Contoh soal : 1. Sebuah benda diletakkan di depan dua cermin datar yang membentuk ο sudut 60. Tentukanlah jumlah bayangan yang terbentuk! Penyelesaian : n = ( 360 ο /60 ο ) 1 = 5. Contoh soal : 2. Seorang anak berdiri 5 m di depan sebuah cermin datar. Kemudian dia berjalan 2 m ke arah cermin itu. Berapa jauh anak itu dari bayangannya? cermin 2 m 2 m 5 m 5 m Jarak benda awal dan bayangan awal adalah = 10 meter. Benda bergeser 2 m ke cermin sehingga jarak benda pada kedudukan akhir adalah 5 m - 2 m = 3 meter. Jadi jarak benda akhir dan bayangan akhir = = 6 meter. 71

5 Dengan beberapa contoh dapat ditarik kesimpulan, bahwa : 1. Jarak benda (s) sama dengan jarak bayangan (s 1 ) s = s 1 2. Panjang benda (h) sama dengan panjang bayangan (h 1 ) atau h = h 1 3. Jika perbandingan panjang bayangan dengan panjang benda atau jarak bayangan dengan jarak benda disebut perbesaran M, maka : M = h 1 / h = 1 atau M = s 1 / s = 1 B. PEMANTULAN PADA CERMIN LENGKUNG Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Jika yang bersifat memantulkan adalah permukaan yang melengkung ke dalam, cermin itu disebut dengan cermin cekung (concave mirror). Jika yang bersifat memantulkan adalah permukaan yang melengkung ke luar, cermin itu disebut cermin cembung (convex mirror). Cermin sferik (dari bahasa Inggris sphere, yang berarti bola). Tidak semua cermin melengkung merupakan cermin bola, karena ada yang permukaannya yang berbentuk parabol, hiperbola dan berbentuk ellips. a. Sinar-sinar istimewa pada Cermin Cekung Dikatakan sinar istimewa karena sinar-sinar ini memiliki sifat pemantulan yang mudah dilukis. Tiga sinar istimewa pada cermin cekung : 1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin, akan dipantulkan melalui titik fokus F. 2. Sinar datang melalui titik fokus F, akan dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut. 72

6 Perhatikan gambar 4 : P F b. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung Cermin cembung memiliki tiga sinar istimewa, yaitu sebagai berikut : 1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama cermin dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (F). 2. Sinar yang datang menuju titik fokus (F), dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar yang menuju titik pusat kelengkungan cermin (C) dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut. Perhatikan gambar 5 : F P c. Menentukan Letak Bayangan dengan Cara Melukis pada Cermin Cekung. 73

7 Letak bayangan dapat ditentukan dengan cara melukis jalannya sinar-sinar istimewa yang berasal dari satu titik pada benda. (perhatikan gambar. 6) Contoh cara menentukan letak bayangan dengan menggunakan 2 sinar istimewa. P F d. Menentukan Letak Bayangan dengan Cara Melukis pada Cermin Cembung. Dengan menggunakan dua dari tiga sinar istimewa (1 dan 3), dapat ditentukan letak bayangan yang dibentuk. Perhatikan gambar 7 : F P Benda yang diletakkan di depan sebuah cermin cembung selalu membentuk bayangan maya, tegak dan diperkecil. 74

8 Letak dan sifat bayangan pada cermin lengkung dapat pula ditentukan dengan metode penomoran ruang. Ruang I, adalah ruang antara pusat optik O (vertek) dan titik fokus (F) Ruang II, adalah ruang antara titik fokus (F) dan pusat kelengkungan (P) Ruang III, adalah ruang antara pusat kelengkungan (P) sampai ± Ruang IV, adalah ruang antara pusat optik O (vertek) sampai ± III II I IV P F O IV I II III O F P Ketentuan metode penomoran ruang adalah sebagai berikut : 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan selalu sama dengan Benda yang terletak di ruang II atau ruang III selalu menghasilkan bayangan nyata dan terbalik terhadap bendanya. 3. Benda yang terletak di ruang I atau ruang IV selalu menghasilkan bayangan maya dan tegak terhadap bendanya. 75

9 4. Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda maka bayangan diperbesar. 5. Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang benda maka bayangan diperkecil. Rumus umum Cermin Lengkung : 1/s + 1/s 1 = 1/f =2/r Keterangan : f = jarak fokus (cm) s = jarak benda (cm) s 1 r = jarak bayangan (cm) = 2f = jari-jari kelengkungan cermin Rumus ini berlaku untuk cermin cekung dan cermin cembung, dengan ketentuan sebagai berikut : s bertanda + jika benda nyata (di depan cermin) s bertanda jika benda maya (di belakang cermin) s 1 bertanda + jika benda nyata (di depan cermin) s 1 bertanda jika benda maya (di belakang cermin) f dan r bertanda positif (+) untuk cermin cekung (konvergen) f dan r bertanda negatif (-) untuk cermin cembung (divergen) e. Perbesaran Bayangan Untuk menyatakan kemampuan suatu alat optik dalam memperjelas penglihatan, digunakan konsep perbesaran. Ada dua jenis konsep perbesaran, yaitu perbesaran linier dan perbesaran anguler (perbesaran sudut) Perbesaran linier (M = magnification) didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi benda. Perbesaran 76

10 linier tidak memiliki satuan karena diperoleh dari perbandingan dua besaran yang sama. M = s 1 /s = 1 /h Keterangan : M = Magnification = perbesaran linier. h 1 h s 1 s = tinggi bayangan (cm) = tinggi benda (cm) = jarak bayangan (cm) = jarak benda (cm) Jika perbesaran M bertanda positif (+) maka bayangannya maya dan tegak terhadap bendanya. Jika perbesaran M bertanda negatif (-) maka bayangannya nyata dan terbalik terhadap bendanya. Contoh : 1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung sejauh 10 cm, jarak fokusnya 7 cm. Hitunglah : a. letak bayangan. b. perbesaran linier. c. sifat-sifat bayangan yang dihasilkan. Penyelesaian : a. Cermin cekung maka f = +7 cm. 1/s 1 + 1/s = 1/f 1/s 1 + 1/10 cm = 1/7 cm. 1/s 1 = 1/7 cm 1/10 cm = (10 7) / 70 cm. 1/s 1 = 3/70 cm. s 1 = 70 / 3 cm = 23,3 cm. Jadi letak bayangannya 23,3 cm di depan cermin cekung. 77

11 b. M = - s 1 /s = 23,3 / 10 cm = - 2,33 Jadi perbesaran liniernya adalah 2,33 c. Sifat-sifat bayangan yang dihasilkan : 1. terletak di depan cermin. 2. nyata karena s 1 positif. 3. terbalik karena M negatif. 4. diperbesar karena M lebih besar daripada 1. Contoh 2. Sebuah benda setinggi 4 cm diletakkan 16 cm di depan cermin cembung. Jika jarak fokusnya 12 cm, tentukanlah : a. letak bayangan. b. perbesaran bayangan. c. tinggi bayangan. Penyelesaian : a. Karena cermin cembung maka f = - 12 cm, h = 4 cm, s = 16 cm. 1/s 1 + 1/s = 1/f 1/s 1 + 1/ 16 cm = 1/ -12 cm 1/s 1 = (-1/12 cm) (1/16 cm) = (- 28 / 192 cm) s 1 = (- 192 cm / 28) = - 6,86 cm. bayangan terletak di belakang cermin cembung. b. M = - s 1 / s = (- 6,86) / 16 = 0,43 kali, karena M lebih kecil daripada 1, maka bayangan diperkecil. Karena M positif maka bayangan adalah tegak dan maya. c. M = h 1 / h, 0,43 = h 1 /h h 1 = 0,43 x 4 cm = 1,72 cm. h 1 positif berarti bayangan tegak. 78

12 C. PEMBIASAN CAHAYA Hukum pembiasan disebut juga hukum snellius. Ada dua hukum utama pembiasan, yaitu hukum I pembiasan dan hukum II pembiasan. Hukum I Pembiasan menyatakan : Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar. Perhatikan gambar 9 : sinar datang Garis normal i r sinar bias Sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal disebut sudut datang (I). Sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal disebut sudut bias r. Adapun perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias menghasilkan nilai yang konstan, yaitu : sin i / sin r = C Hukum II Pembiasan, menyatakan : Jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat maka akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, jika sinar 79

13 datang dari medium lebih rapat menuju ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Indeks Bias Indeks bias adalah perbandingan antara cepat rambat cahaya dalam medium yang satu dengan medium yang lain. a. Indeks Bias Mutlak Indeks bias mutlak (absolute refractive index) suatu medium adalah perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) terhadap cepat rambat cahaya di dalam medium tersebut (v). Secara matematis ditulis : Keterangan : n = c / v n = indeks bias mutlak medium. c = kecepatan cahaya = 3 x 10 8 m s 1 v = cepat rambat cahaya di suatu medium ( m s 1 ) Cepat rambat cahaya di udara (v) seringkali dianggap sama dengan cepat rambat cahaya di ruang hampa, sehingga indeks bias udara (n udara ) = 1. Jika cahaya bergerak dari vakum/udara menuju ke medium tertentu maka nilai konstanta pada persamaan di atas merupakan indeks bias mutlak medium tersebut, sehingga: n = sin i / sin r Medium yang memiliki indeks bias lebih besar adalah medium yang lebih kuat dalam membelokkan cahaya. Indeks bias mutlak beberapa medium adalah sebagai berikut : 80

14 1. Medium Vakum (hampa) indeks biasnya 1, Medium Udara (1 atm 20 0 C) indeks biasnya 1, Medium Air indeks biasnya 1, Medium Etil alkohol indeks biasnya 1, Medium Leburan kuarsa, indeks biasnya 1, Medium Gelas, kaca kerona (crown), indeks biasnya 1, Medium Garam dapur (Na Cl), indeks biasnya 1, Medium Karbon bisulfida, indeks biasnya 1, Medium Intan, indeks biasnya 2,42. b. Indeks Bias Relatif Indeks bias relatif medium merupakan perbandingan dari indeks bias medium tersebut terhadap medium lainnya. Perhatikan gambar : 10 i r Gelas Udara Air Sinar datang dari gelas dengan sudut datang 0 1 menuju udara. Selanjutnya, cahaya dari udara dengan sudut datang 0 u masuk ke air. Oleh air, sinar yang berasal dari udara dibelokkan dengan sudut bias 0 2. Secara umum persamaan Snellius untuk dua medium adalah : n 1 sin θ 1 = n 2 sin θ 2 sin θ 1 / sin θ 2 = n 2 / n 1 = n 2.1 Keterangan : θ 1 = sudut datang dalam medium 1 θ 2 = sudut bias dalam medium 2 81

15 n 1 = indeks bias mutlak medium 1 n 2 = indeks bias mutlak medium 2. n 2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1. D. PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA Lensa adalah benda yang terbuat dari bahan optik tembus cahaya (transparan) yang dibatasi oleh dua permukaan bidang lengkung atau satu bidang datar dan satu bidang lengkung. Jenis-jenis lensa Berdasarkan ketebalan bagian tengah lensa terhadap bagian tepinya, lensa dibedakan menjadi dua, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. 1. Lensa Cekung (Konkaf) Disebut juga lensa divergen atau lensa negatif, yaitu lensa yang memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian ujungnya. Perhatikan gambar : 11 bi konkaf plankonkaf konkaf-konveks Menunjukkan tiga bentuk lensa cembung, yaitu bi-konkaf, plankonkaf dan konkaf-konveks. 2. Lensa Cembung (Konveks) Lensa cembung disebut juga lensa konvergen atau lensa positif, yaitu lensa yang memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian ujungnya. 82

16 Perhatikan gambar : 12 Bi-konveks plankonveks konveks-konkaf. Menunjukkan tiga bentuk lensa cembung, yaitu bi-konveks, plankonveks, dan konveks-konkaf. a. Pembiasan pada Lensa Cembung Pada lensa, sinar datang bisa berasal dari arah kiri atau dari arah kanan. Arah datangnya sinar menentukan bagian mana yang disebut bagian depan lensa dan bagian mana yang disebut bagian belakang lensa. Lensa memiliki dua titk fokus, yaitu F 1 dan F 2. Titik fokus F 1 di mana sinar-sinar sejajar dibiaskan disebut fokus aktif, sedangkan titik fokus F 2 disebut fokus pasif. Perhatikan gambar : 13 F 2 F 1 Fokus aktif F 1, pada lensa cembung diperoleh dari perpotongan langsung sinar-sinar bias, sehingga fokus aktif F 1 disebut juga fokus nyata. Jarak fokus lensa cembung (f) bertanda positif sehingga lensa cembung disebut juga lensa positif. Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu : 1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F Sinar datang melalui titik fokus pasif F 2 dibiaskan sejajar sumbu utama. 83

17 3. Sinar datang melalui titik pusat optik O tidak dibiaskan melainkan diteruskan. b. Pembiasan pada Lensa Cekung Fokus aktif F 1 untuk lensa cekung diperoleh dari perpotongan perpanjangan sinar bias sehingga disebut juga fokus maya. Jarak fokus lensa cekung bertanda negatif sehingga lensa cekung disebut juga lensa negatif. Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cekung, yaitu : 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus aktif F Sinar datang seolah-olah menuju ke titik fokus pasif F 2 dibiaskan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan. Perhatikan gambar : 14 c. Penomoran Ruang pada Lensa Lengkung Penomoran ruang pada lensa memiliki fungsi untuk memudahkan penentuan letak dan sifat-sifat bayangan pada lensa. Perhatikan gambar : 15 Penomoran ruang pada lensa cembung 84

18 + III II I IV Ruang Benda 2F 2 F 2 F 1 2F 1 IV 1 I 1 II 1 III 1 Ruang Bayangan Perhatikan gambar : 16 Penomoran ruang pada lensa cekung Ruang Benda - IV I II III Ruang Bayangan 2F 1 F 1 F 2 2F 2 III 1 II 1 I 1 IV 1 Keterangan : I, II, III dan IV = nomor ruang benda I 1, II 1, III 1 dan IV 1 = nomor ruang bayangan Untuk menentukan letak dan sifat bayangan pada lensa cembung dan lensa cekung dapat digunakan dalil Esbach, yaitu sebagai berikut : 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan selalu sama dengan Benda yang terletak di ruang II, atau ruang III selalu menghasilkan bayangan yang terbalik terhadap bendanya. Benda yang terletak di ruang I dan ruang IV selalu menghasilkan bayangan yang tegak terhadap bendanya. 85

19 3. Apabila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda maka bayangan selalu lebih besar daripada benda. Apabila nomor ruang bayangan lebih kecil dari nomor ruang benda maka bayangan selalu lebih kecil daripada bendanya. d. Persamaan-persamaan Pembiasan Frekuensi cahaya di berbagai medium adalah tetap, tetapi tidak demikian dengan kecepatannya. Artinya, ketika cahaya merambat dari medium 1 ke medium 2 maka frekuensi cahaya di medium 1 dan medium 2 adalah sama, yaitu f 1 = f 2 = f, tetapi kecepatannya berubah, yaitu : v 1 = f.λ 1 dan v 2 = f. λ 2 Hubungan antara sudut datang dan sudut bias adalah : sin i /sin r = n 2 / n 1 Jika n = c /v maka sin i / sin r = v 1 / v 2, karena v 1 = f. λ 1 dan v 2 = f. λ 2 maka didapatkan : sin i / sin r = n 2 / n 1 = v 1 / v 2 = λ 1 / v 2 e. Pembiasan pada Kaca Planparalel Kaca planparalel adalah kaca tebal yang memiliki sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar. Pembiasan pada kaca planparalel mengakibatkan sinar masuk dan sinar keluar dari kaca mengalami pergeseran. Adapun besarnya pergeseran sinar tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan : t = d sin (i 1 r 1 ) / cos r 1 Keterangan : d = tebal kaca plan paralel t = besar pergeseran sinar i 1 = sudut datang 86

20 r 1 = sudut bias Perhatikan gambar : 17 t i 1 r 1 d f. Rumus Lensa Tipis dan Perbesaran Linier. Lensa tipis ialah lensa yang tebalnya dapat diabaikan terhadap diameternya. Persamaan umum cermin lengkung juga berlaku pada lensa tipis : 1 /s + 1 / s = 1 / f Keterangan : s = jarak benda (cm) s = jarak bayangan (cm) f = jarak fokus (cm). Penggunaan persamaan ini harus memperhatikan perjanjian tanda, yaitu sebagai berikut : s bertanda positif (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata) s bertanda negatif (-) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya) s bertanda positif (+) jika bayangan terletak di belakang lensa (bayangan nyata) s bertanda negatif (-) jika bayangan terletak di depan lensa ( bayangan maya) f bertanda positif (+) untuk lensa cembung (konveks atau konvergen) f bertanda negatif (-) untuk lensa cekung (konkaf atau divergen) g. Rumus Perbesaran Linier Lensa Lengkung. 87

21 Perbesaran linier didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda itu. M = h / h = - s / s Keterangan : M = perbesaran bayangan h = tinggi bayangan (cm) h = tinggi benda (cm) s = jarak bayangan (cm) s = jarak benda (cm) Perbesaran linier M bertanda positif (+) mengindikasikan bahwa bayangannya maya dan tegak. Perbesaran linier M bertanda negatif (-) mengindikasikan bahwa bayangan adalah nyata dan terbalik. Contoh soal 1. Benda diletakkan di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 15 cm. Tentukanlah : a. perbesaran bayangan jika benda diletakkan pada jarak 20 cm. b. sifat bayangan pada jarak tersebut. Penyelesaian : a. Letak bayangan (s ) dicari terlebih dahulu 1 / s + 1 / s = 1 / f 1 / s = 1 / f 1 / s 1 / s = (1 / 60 cm) ( 1 / 20 cm) 1 / s = (4 / 60 cm) (3 / 60 cm) 1 / s = 1 / 60 cm s = 60 cm. 88

22 Sehingga harga perbesarannya adalah M = - (60 cm / 20 cm) = -3 (tanda negatif menunjukkan bahwa bayangannya adalah nyata dan terbalik). b. Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik terletak 60 cm di belakang lensa dan diperbesar. Contoh soal 2. Sebuah benda diletakkan di depan lensa cekung yang jarak fokusnya 15 cm. Tentukan : a. perbesaran bayangan jika benda diletakkan pada jarak 20 cm. b. sifat bayangan pada jarak teresebut. Penyelesaian : Rumus yang dipakai adalah sama dengan rumus lensa cembung. Pada lensa cekung f bertanda negatif, f = -15 cm. a. 1 / s = 1 / f 1 /s 1 / s = (1 / -15) (1 / 20) 1 / s = (-4 / 60) (3 / 60) 1 / s = -7 / 60 s = -60 / 7 = - 8,6 cm. M = (-s / s) M = - (- 8,6 cm / 20) M = +6 / 14 = +0,43 Tanda positif menunjukkan bahwa bayangan adalah maya dan tegak. b. Sifat-sifat bayangannya adalah maya, tegak dan 8,6 cm di depan lensa dan diperkecil. h. Kekuatan Lensa. Dioptri adalah satuan yang menyatakan bahwa kekuatan (daya) suatu lensa atau cermin sama dengan kebalikan panjang titik apinya (fokus) 89

23 dalam meter. Kekuatan lensa P menyatakan kemampuan suatu lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar. Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak fokus f, dan secara matematis dinyatakan sebagai berikut : P = 1 / f Keterangan : P = kekuatan lensa (dioptri) f = fokus lensa (meter) Kekuatan lensa cembung berharga positif dan lensa cekung negatif. Contoh soal : Sebuah lensa dibatasi oleh permukaan cembung berjari-jari 10 cm dan permukaan cekung berjari-jari 20 cm, Tentukan : a. jarak fokus lensa, jika indeks biasnya 1,50. b. apa jenis lensa itu. c. kekuatan lensa tersebut. Penyelesaian : R 1 = + 10 cm ( permukaan cembung) R 2 = - 20 cm (permukaan cekung) a. 1 / f = (n 2 / n 1 1)(1 / R / R 2 ) 1 / f = (1,50 /1 1)(1 / 10 cm + 1 / ( - 20 cm) 1 / f = (0,5)(2 / 20 cm 1 / 20 cm) 1 / f = (0,5)(1 / 20 cm) f = 40 cm. Jadi fokus lensa tersebut adalah 40 cm. 90

24 b. Jarak fokus lensanya adalah bertanda positif, maka jenis lensanya adalah konvergen. c. P = 1 / f (m) = 1 / 0,4 m = 2,5 dioptri. Jadi kekuatan lensanya adalah 2,5 dioptri. Soal-soal latihan : 1. Seorang siswa ingin melihat seluruh bayangannya pada sebuah cermin datar. Jarak antara mata sampai ujung kakinya adalah 160 cm. Berapakah paling sedikit ukuran tinggi cermin itu? 2. Dua buah cermin datar dipasang saling membentuk sudut 45 o, sebuah lilin diletakkan diantara kedua cermin itu. a. Tentukan jumlah bayangan yang nampak dikedua cermin! b. Gambarlah jalannya sinar yang terjadi! 3. Sebuah benda terletak di depan cermin cekung yang mempunyai jarijari kelengkungan 24 cm. Jika perbesaran bayangan yang terjadi 4 kali semula, tentukan : a. Jarak benda? b. Jarak bayangan? 4. Sebuah benda diletakkan pada jarak 24 cm di depan cermin cembung yang berjari-jari 24 cm. Dimana letak bayangannya dan lukiskan berkas sinarnya! 5. Sebuah benda yang tingginya 2 cm terletak pada jarak 20 cm di depan lensa positif. Jika kekuatan lensa 2,5 dioptri, tentukan : 91

25 a. jarak bayangan! b. tinggi bayangan! 92

26 II. ALAT -ALAT OPTIK A. Mata dan Kaca Mata Bagian-bagian mata: kornea (zat bening), cairan aquaeoushumor, iris (berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk), lensa mata, otot akomodasi (yang mengubah tebalnya lensa agar bayangan tepat di retina), cairan vitreous humor, retina dan syaraf mata. Lensa mata membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil. otot siliar iris pupil lensa kornea retina mata manusia saraf optik Titik jauh (punctum remotum) adalah titik tempat benda paling jauh yang dapat dilihat dengan jelas. Titik dekat (punctum proksimum) adalah titik tempat benda paling dekat yang masih dapat dilihat. 1. Mata Normal (Emetropi) : memiliki titik dekat 25 cm, dan titik jauh tak terhingga. 2. Cacat mata. Jika titik dekat dan titik jauh mata bergeser karena kurangnya daya akomodasi maka mata dikatakan cacat, misalkan: a. Rabun dekat (hypermetropi) : titik dekat lebih dari 25 cm, dan titik jauh lebih dari tak terhingga. Mata rabun dekat tidak dapat melihat dekat, dapat dibantu dengan lensa positif(lensa cembung). Besarnya kekuatan lensa : p = -100 / pr dimana : p = kekuatan lensa (dioptri) pr = titik jauh (m) b. Rabun jauh (myopi) : titik dekat kurang dari 25 cm, dan titik jauhnya kurang dari tak terhingga. Mata rabun jauh tidak dapat 93

27 melihat jauh, dapat dibantu dengan lensa negatif (lensa cekung). Besarnya kekuatan lensa: P = 4 100/pp dimana : p = kekuatan lensa (dioptri) pp = titik dekat (m) c. Mata tua (presbiopi) : titik dekat lebih dari 25 cm, dan titik jauh kurang dari tak terhingga. Umumnya dialami oleh orang tua, dapat dibantu dengan kaca mata berlensa rangkap (bifokal) yaitu bagian atas lensa negatuf dan bagian bawah lensa positif. d. Astigmatista (silindris) : tidak mampu melihat garis-garis horisontal dan vertikal secara bersama-sama, terjadi karena kornea mata tidak berbentuk bola tetapi lebih melengkung pada salah satu bidang. Perlu menggunakan kacamata silindris. B. Lup Lup adalah alat optik untuk mengamati benda-benda kecil sehingga kelihatan lebih besar. Biasanya digunakan oleh tukang arloji dan ahli tekstil. Benda diletakkam di ruang I yaitu antara lup dan fokus. Sifat bayangan yang dihasilkan: diperbesar, maya, dan tegak. Pembesaran lup yaitu pembesaran linier (m) dan pembesaran sudut (λ). Pembesaran sudut adalah perbandingan antara sudut lihat dengan alat (β) dan sudut lihat tanpa alat (α). a. Pengamatan mata tak berakomodasi: benda diletakkan di titik fokus lensa. Besarnya pembesaran sudut: M = pp/f, untuk mata normal pp = 25 cm. F β F 94

28 b. Pengamatan mata berakomodasi pada jarak tertentu (x). Pembesaran sudutnya : M= pp/f + pp/x c. Pengamatan mata berakomodasi maksimum: benda diletakkan di ruang I yaitu antara lensa dan fokus. Pembesaran sudutnya : M = pp/f + 1! F h β!f C. Mikroskop Mikroskop adalah alat untuk mengamati benda-benda renik/ sangat kecil misalkan bakteri. Mikroskop menggunakan dua lensa positif yaitu lensa obyektif (ob) dan lensa okuler (ok). Lensa ob terletak di depan benda dan lensa ok terletak di dekat mata. Besarnya fokus ob lebih kecil dari fokus ok. Bayangan yang dibentuk mikroskop bersifat diperbesar, maya, dan terbalik. a. Pengamatan mata tak berakomodasi. Bayangan dari lensa ob harus jatuh di fokus ok sehinggga bayangan yang dibentuk oleh lensa ok berada di jauh tak terhingga. Pembesaran mikroskop untuk mata tak berakomodasi : M = S'ob / Sob x pp/fok Jarak antara lensa ob dan lensa ok adalah d = S'ob + fok Sob! Fob! Fob L Sok! Fok! Fob objektif S ob okuler 95

29 b. Pengamatan mata berakomodasi maksimum. Bayangan yang dibentuk oleh lensa ok harus berada di titik dekat mata (S'ok = - pp = - 25 cm ). Pembesaran untuk mata berakomodasi : M = S'ob/ Sob x ( pp/fok + 1 ), Jarak antara lensa ob dan lensa ok adalah d = S'ob + Sok Sob L! Fob! Fob! Fok Sok! Fob objektif S ob S ok okuler D. Teropong Teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh seperti gunung, bintang dan lain-lain agar tampak lebih dekat dan jelas. Teropong dikelompokkan menjadi : teropong bias (lensa) dan teropong pantul (cermin) 1. Teropong Bias, meliputi teropong bintang, teropong bumi, teropong prisma dan teropong pangggung. a. Teropong bintang, menggunakan dua lensa positif dimana fob lebih besar dari fok, ditemukan oleh Galileo-Galilei. Bayangan yang dihasilkan bersifat: diperbesar, maya, dan terbalik. Biasanya pengamatan dilakukan dengan mata tak berakomodasi, sehingga bayangan dari lensa ob jatuh di fokus lensa ok yang berimpit dengan fokus lensa ob. Panjang teropong (d) = fob + fok b. Teropong bumi, sering disebut teropong medan atau teropong Yojana, menggunakan tiga lensa positif yaitu lensa obyektif (ob), 96

30 lensa okuler (ok), dan lensa pembalik (p). Fokus ob lebih bsar dari fokus ok. Bayangan yang dibentuk bersifat : diperbesar, maya, dan tegak. Jika pengamatan tak berakomodasi, benda terletak di jauh tak terhingga ( Sob = ). Pembesaran benda (M)= fob/fok. Dan panjang teropong (d) = fob + 4 fp + fok c. Teropong Prisma, menggunakan dua buah prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. d. Teropong Panggung, sering disebut teropong sandiwara atau teropong belanda atau teropong Galilei. Menggunakan dua lensa yaitu lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa obyektif sebagai lensa okuler, dimana fokus ob lebih besar dari fokus ok. Bayangan yang dibentuk bersifat diperbesar, tegak, dan maya. Biasanya pengamatan tak berakomodasi. Besarnya pembesaran (M)=fob/-fok Dan panjang teropong (d) = fob + fok 2. Teropong Pantul (teropong pantul astronomi), terdiri dari sebuah cermin cekung yang besar, sebuah cermin datar kecil, dan sebuah lensa cembung sebagai okuler. Teropong astronomi terbesar adalah teropong pantul, diantaranya adalah Mount Palomar yang berdiameter 5 m berada di Amerika Serikat. Soal-soal latihan : 1. Seorang miopi mempunyai titik jauh pada jarak 4 m. Untuk dapat melihat pesawat di angkasa, orang itu harus memakai kacamata yang sesuai, yaitu yang jarak fokusnya. a. 4 m b. +4 m c. 0,25 m d. +0,25 m e. 2,5 m 97

31 2. Seorang nenek memakai kacamata baca yang berukuran 2,5 dioptri, berarti titik dekat mata nenek berada pada jarak.. a. 67 cm b. 40 cm c. 25 cm d. 1,5 m e. 2,5 m 3. Sebuah alat lup mempunyai ukuran 10 dioptri digunakan oleh seorang dengan mata berakomodasi maksimum dan menghasilkan perbesaran anguler 5 kali. Titik dekat mata pengamat itu berada pada jarak.. a. 20 cm b. 25 cm c. 40 cm d. 50 cm e. 60 cm 4. Pengamat bermata normal bekerja dengan memakai mikroskop. Jarak fokus okulernya 5 cm. Pada saat mata tak berakomodasi diperoleh perbesaran sudut 50 kali. Pada saat pengamatnya berakomodasi maksimum akan diperoleh perbesaran sudut. a. 49 kali b. 50 kali c. 51 kali d. 55 kali e. 60 kali 5. Teropong bumi dengan jarak fokus lensa obyektifnya 40 cm, jarak fokus lensa pembaliknya 5 cm dan jarak fokus okulernya 10 cm. Supaya mata tidak berakomodasi maka harus dibuat jarak lensa obyektif ke lensa okulernya. a. 45 cm d. 70 cm b. 50 cm e. 75 cm c. 55 cm 98

32 Soal essay : 1. Seseorang miopi mempunyai titik jauh 2 m. Dengan kacamata ia ingin membaca tulisan pada jarak baca normal. Tentukan : a. Ukuran kacamatanya b. jarak akomodasinya supaya tulisan terbaca dengan baik 2. Sebuah lup dengan jarak jarak focus 5 cm digunakan oleh seseorang bermata normal untuk mengamati komponen arloji dengan mata berakomodasi maksimum, Tentukan : a. Jarak objek terhadap lup! b. Perbesaran angulernya! 3. Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa objektif 9 mm dan jarak fokus lensa okulernya 5 cm. Sebuah benda ditempatkan pada jarak 10 mm didepan objektifnya dan jarak antara lensa objektif ke lensa okulernya 12 cm. Tentukanlah : a. Perbesaran yang dihasilkan! b. Supaya mata tak berakomodasi berapa jauh lensa objektifnya harus digeser dan kearah mana! 99

33 III. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Teori/Hipotesa Maxwell (1864) tentang gelombang elektromagnetik : Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet. Jalan pikiran Maxwell dapat dijelaskan dengan menggunakan dua bola isolator bermuatan digetarkan pada pegas untuk menimbulkan perubahan medan magnet dan medan listrik sehingga dipancarkan gelombang elektromagnetik. Perambatan medan listrik dan medan magnetik pada satu arah tertentu selalu saling tegak lurus, dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Jadi setiap muatan listrik yang bergetar akan memancarkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal yang cepat rambatnya ditentukan oleh permeabilitas vakum dan permitivitas vakum dan besarnya sama dengan cepat rambat cahaya dalam vakum, maka cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Percobaan Hertz tentang gelombang elektromagnetik Teori Maxwell diuji oleh Heinrich Hertz (1887) dengan peralatan seperti gambar : s A B Dengan menggetarkan sakelar S, kumparan Ruhmkorf akan menginduksikan pulsa tegangan pada kedua elektroda bola di sisi A sehinggga terjadi percikan bunga api karena adanya pelepasan muatan. Ternyata kedua elektroda pada loop kawat kedua di sisi B 100

34 juga menampakkan percikan bunga api yang berarti terjadi pemindahan energi gelombang elektromagnetik dari sisi A ke sisi B. Hasil percobaan Hertz : a. Membuktikan kebenaran teori maxwell. b. Dapat mengukur radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi radio yaitu 100 MHz, c. Dapat menunjukkan sifat-sifat gelombang cahaya yaitu pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi dan polarisasi Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa sifat gelombang elektromagnetik yaitu : a. Dapat merambat dalam ruang hampa. b. Merupakan gelombang transversal. c. Dapat mengalami polarisasi, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, lenturan atau hamburan (difraksi) d. Merambat dalam arah lurus, tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Rentang spektrum gelombang elektromagnetik Gelombang elektromagnetik terdiri dari bermacam-macam gelombang yang berbeda frekuensi dan panjang gelombangnya tetapi kecepatannya di ruang hampa sama yaitu c = 3.10 m/s. Perhatikan tabel spektrum gelombang elektromagnetik di bawah ini : Spektrum Frekwensi (Hz) Panjang Gelombang (m) Sinar gamma Sinar X Ultraviolet Cahaya tampak Inframerah Radar dan TV Gelombang radio

35 Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi terkecil hingga frekuensi terbesar serta manfaatnya : a. Gelombang radio, berfungsi sebagai alat telekomunikasi Gelombang radio dapat dihasilkan oleh rangkaian elektronika yang disebut isolator. Gelombang radio dipancarkan oleh antena, diterima oleh antena pula dan radio penerima merubah energi gelombang menjadi energi bunyi. Gelombang radio tidak dipantulkan oleh lapisan atmosfir sehingga luas daerah jangkauannya sempit. Pengelompokan gelombang radio : 1. Low Frekuency (LF) dengan frekuensi 30 khz-300khz, panjang gelombang 1500 m, digunakan pada radio gelombang panjang dan komunikasi melalui jarak jauh. 2. Medium Frekuency (MF), dengan frekuensi 300kHz - 30kHz, panjang gelombang 300m, digunakan pada gelombang lokal dan radio jarak jauh. 3. High Frekuency (HF), dengan frekuensi 3MHz-30MHz, panjang gelombang 30m (Short wave), digunakan pada radio gelombang pendek dan komunikasi radio amatir dan CB. 4. Very High Frekuency(VHF), dengan frekuensi 30MHz - 300MHz, panjang gelombang 3 m, digunakan pada radio FM, polisi dan pelayanan darurat. 5. Ultra High Frekuency (UHF), dengan frekuensi 300 MHz-3 GHz, panjang gelombang 30 cm, digunakan pada TV. 6. Super High Frekuency (SHF), dengan frekuensi diatas 3 GHz, panjang gelombang 3 cm, digunakan pada Radar, komunikasi satelit telepon dan saluran TV. b. Gelombang televisi, mempunyai frekuensi sedikit lebih tinggi dari gelombang radio, tidak dapat dipantulkan oleh laposan atmosfir bumi, berfungsi sebagai alat telekomunikasi c. Gelombang mikro(radar), mempunyai frekuensi 3 GHz, berfungsi sebagai alat telekomunikasi, memasak dan Radar. 102

36 d. Gelombang inframerah, mempunyai frekuensi Hz Hz, dihasilkan oleh elektron dalam molekul yang bergetar karena benda panas, berfungsi untuk analisa struktur molekul, memasak, membuat potret permukaan bumi dari satelit, menyembuhkan penyakit cacar dan encok. e. Sinar tampak (cahaya), mempunyai frekuensi Hz Hz, mempunyai spektrum warna mulai dari panjang gelombang terbesar adalah merah, jingga, kunung, hijau, biru, nila, dan ungu, berfungsi untuk membantu penglihatan, menentukan spektrum benda f. Sinar ultraviolet, mempunyai frekuensi Hz Hz, sumber utamanya matahari tetapi hanya sedikit yampai sampai ke bumi karena diserap lapisan ozon berfungsi untuk membunuh kuman/sterilisasi, untuk mengetahui unsur-unsur pada suatu bahan dengan teknik spektroskopi, menghitamkan pelat foto yang berlapis perak bromida. g. Sinar X, mempunyai frekuensi Hz Hz, ditemukan oleh Wilhelm K. Rontgen (1895), bersifat dapat menghitamkan film, daya tembusnya besar, dapat merusak jaringan tubuh pada dosis besar, digunakan untuk mendiagnosa penyakit dengan mendeteksi organ tubuh, memotret posisi tulang dalam tubuh, analisa atom h. Sinar Gamma, mempunyai frekuensi Hz Hz, daya tembusnya sangat besar, radiasi gamma dapat dideteksi dengan alat Geiger Muller, sinar gamma dapat digunakan untuk membunuh sel kanker, sterilisasi, mendeteksi keretakan pada logam Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang elektromagnetik : c = f λ dimana : c = cepat rambat gelombang (m/s) F = frekuensi (Hz) λ = panjang gelombang (m) 103

37 a. Soal essay 1. Jelaskan terjadinya gelombang elektromagnetik yang diawali oleh perubahan medan listrik. 2. Sebutkan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi terkecil hingga frekuensi terbesar. 3. Sebutkan sifat-sifat gelombang elektromagnetik. 4. Perhatikan macam-macam gelombang berikut: infra merah, ultraviolet, bunyi, sinar X dan radio a. Manakah yang tidak termasuk gelombang elektromagnetik b. Gelombang elektromagnetik mana yang memiliki panjang gelombang terpendek. c. Gelombang elektromagnetik mana yang memiliki frekuensi terkecil. 5. Sebutkan manfaat dari gelombang elektromagnetik dibawah ini a. sinar gamma b. sinar inframerah c. gelombang mikro b. Soal cekpoint 1. Gelombang elektromagnetik dibawah ini yang mempunyai panjang gelombang paling besar adalah a. sinar X b. gelombang radio c. sinar gamma d. sinar ultraviolet e. sinar inframerah 2. Perubahan medan listrik akan dapat menimbulkan perubahan medan magnet, merupakan hipotesa : a. Faraday b. Maxwell c. Biot-Savart 104

38 d. Coulomb e. Wien 3. Urutan gelombang-gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya dari kecil ke besar adalah a. sinar X, sinar ultra violet, sinar infra merah, sinar tampak b. sinar infra merah, sinar ultra violet, sinar X, sinar tampak c. sinar infra merah, sinar tampak, sinar ultraviolet, sinar X d. sinar X, sinar ultraviolet, sinar tampak, sinar inframerah e. sinar X, sinar inframerah, sinar tampak, sinar ultraviolet 4. Seberkas sinar X dengan panjang gelombang 1,5 A mempunyai frekuensi..x10 18 Hz. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e Gelombang elektromagnetik dapat merambat pada : a. udara b. tanpa medium c. tali d. medium apa saja e. medan magnet dan medan listrik 105

fisika CAHAYA DAN OPTIK

fisika CAHAYA DAN OPTIK Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 0 A. Pendahuluan Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi. Pemantulam cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Alat-alat optik Cahaya

Lebih terperinci

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3 Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu

Lebih terperinci

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung. Bab 7 Cahaya Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7. Pensil yang dicelupkan ke dalam air Coba kamu perhatikan Gambar 7.. Sebatang pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan tampak bengkok jika dilihat

Lebih terperinci

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu. OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.

Lebih terperinci

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata. BAB III OPTIK Kompetensi dasar : Memahami ciri-ciri cermin dan lensa Indikator Tujuan pembelajaran : : - Sifat dan fungsi cermin datar, cekung, dan cembung diidentifikasi - Hukum pemantulan dibuktikan

Lebih terperinci

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang

Lebih terperinci

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil

Lebih terperinci

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata ALAT OPTIK Alat optik adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. Pada dasarnya alat optik merupakan alat penglihatan manusia baik secara alami maupun

Lebih terperinci

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A. Pembinaan Juara OSN isika SMP Jateng 2009 - Page 1 of 15 A. ERMIN DATAR OPTIKA Pemantulan teratur : jika berkas sinar datang sejajar, maka berkas sinar pantulnyapun sejajar pula. Gb.1. Pemantulan teratur

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B Alat-alat Optik 119 B A B B A B 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong merupakan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB . Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifatsifat. ) merupakan gelombang medan listrik dan medan magnetik ) merupakan gelombang longitudinal ) dapat dipolarisasikan ) rambatannya memerlukan

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B 119 BAB BAB 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

PENDALAMAN MATERI CAHAYA PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya

Lebih terperinci

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium II. Pembiasan Cahaya (Refraksi) Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi

Lebih terperinci

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I CAHAYA O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I PETA KONSEP Cahaya Dualisme Cahaya Kelajuan Cahaya

Lebih terperinci

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

ALAT OPTIK ALAT OPTIK 3 ALAT OPTIK Setelah mempelajari materi "Alat Optik" diharapkan Anda mampu menganalisis fungsi bagian-bagian, dan pembentukan bayangan pada alat optik mata, kacamata, kamera, lup, mikroskop, dan teropong

Lebih terperinci

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK KOMPETENSI INTI 3. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga,

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari E. Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Mata merupakan alat untuk melihat. Dengan mata, manusia dapat menikmati keindahan alam dan dapat mempercepat kerja. Akan tetapi, kerja mata

Lebih terperinci

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar. BAB V CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna warna

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu. Bab 18 Alat-Alat Optik Sumber: www.google.com Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Coba kamu perhatikan orang yang sedang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Orang tersebut

Lebih terperinci

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. BAHAN AJAR 1. Mata Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram bagian-bagian mata manusia dan pembentukan Mata merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera.

Lebih terperinci

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya Gelombang Cahaya Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Cahaya memiliki sifat-sifat-sifat sebagai berikut:

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah: ALAT-ALAT OPTIK Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi

Lebih terperinci

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI OPTIK GEOMETRI (Kelas XI SMA) TRI KURNIAWAN 15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a OPTIK GEOMETRI A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah

Lebih terperinci

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG MATA Kornea, bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya Aquaeous humor, berfungsi membiaskan cahaya yang

Lebih terperinci

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. CAHAYA 1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat

Lebih terperinci

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan

Lebih terperinci

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol TUGS FISIK KELS 8 (LTIHN US) 1. pabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup rapat (hampa udara) maka cahaya tersebut akan... dipantulkan botol c. diserap botol menembus botol masuk dan

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gelombang Elektromagnetik 187 B A B B A B 9 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkan kalian berfikir bagaimana gelombang radio dapat memancar dari pemancar radio menuju ke radio

Lebih terperinci

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan g. Lensa Cembung Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh bidang lengkung. Pada pembahasan lensa dianggap tipis sehingga dapat diabaikan apa yang terjadi dengan sinar didalam lensa dan pembahasan hanya

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak

Lebih terperinci

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Releksi, Reraksi, Intererensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik Apa

Lebih terperinci

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya mata indra untuk melihat ALAT - ALAT OPTIK kacamata alat-alat optik lup mikroskop teropong alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK MATA

ALAT - ALAT OPTIK MATA ALAT - ALAT OPTIK MATA Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan isis sebagai alat optik : A.

Lebih terperinci

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang

Lebih terperinci

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan 1 Latihan Soal Optik Geometrik Kelas XI Semua Jurusan Oleh Tenes Widoyo 1. Mata dapatmelihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan a. Sejati, tegak di retina b. Sejati, terbalik di retina c. Maya, tegak

Lebih terperinci

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII X Optika Bayangkan jika dalam kehidupan ini tidak ada cahaya. Mungkin, di bumi ini tidak akan ada kehidupan. Cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia. Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang.

Lebih terperinci

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus. Bab XXIII CAHAYA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Peta Konsep Cahaya mengalami Perambatan cahaya Pemantulan cahaya

Lebih terperinci

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar OPTIK GEOMETRI Ketika di MP, kalian sudah mempelajari tentang cahaya dan perambatannya, bagaimana cahaya itu dipantulkan, dibiaskan, dan mengalami dispersi. Alat yang bekerja berdasarkan prinsip pembiasan

Lebih terperinci

Alat Optik dalam Kehidupan

Alat Optik dalam Kehidupan Mata merupakan alat optik yang terpenting bagi manusia, tetapi daya penglihatan mata manusia sangatlah terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah alatalat optik lain untuk membantu manusia, misalnya untuk melihat

Lebih terperinci

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA A. PENDAHULUAN Optika adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya. Siatsiat cahaya: ) Memiliki cepat rambat 3,0 x 0 8 m/s 2) Merupakan gelombang transversal dan elektromagnetik 3) Merambat dalam arah lurus

Lebih terperinci

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Bab 14 Sumber: Dokumentasi Penerbit Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci

O P T I K A G E O M E T R I K.

O P T I K A G E O M E T R I K. OPTIKA GEOMETRI O P T I K A G E O M E T R I K. P E N D A H U L U A N. TEORI CAHAYA. Kita dapat melihat melalui indra mata kita, dan hal ini sudah diperbincangkan sejak abad ke-empat sebelum masehi, Proses

Lebih terperinci

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut. 1. PENGERTIAN ALAT OPTIK Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia untuk

Lebih terperinci

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN Pembentukan Bayangan pada Cermin Pembentukan bayangan maya pada cermin datar CERMIN

Lebih terperinci

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Bab 15 Sumber: www.pemed.com Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen

Lebih terperinci

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x 1. Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L 0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X3 / II Sekolah : SMA Nation Star Academy Surabaya

Lebih terperinci

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA Rabu, 16 Maret 2016, Pkl. 19.00 20.30 WIB. online.sonysugemacollege.com Onliner : Pak Wasimudin S. 1. Sifat umum dari gelombang antara lain: (1) dapat mengalami interferensi (2)

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepatcepatnya sesudah detik, yaitu sesudah suku kata itu selesai diucapkan. Jarak yang ditempuh bunyi selama itu 340 m/detik detik

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik ALAT - ALAT OPTIK 1. Pendahuluan Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan seharihari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain: Kaca Pembesar

Lebih terperinci

13. Cahaya; Optika geometri

13. Cahaya; Optika geometri mitrayana@ugm.ac.id 3. Cahaya; Optika geometri 9/7/202 Benda terlihat Benda tersebut sumber cahaya: bola lampu, matahari, bintang dll Benda terlihat dari cahaya yang dipantulkannya . Model Berkas Cahaya

Lebih terperinci

Bab VI Gelombang Elektromagnetik

Bab VI Gelombang Elektromagnetik Bab VI Gelombang Elektromagnetik Sumber : http://www.fysioweb.nl Hasil foto sinar-x atau Rontgen memperlihatkan gambar thorak. Sinar- X salah satu dari gelombang elektromagnetik digunakan dalam bidang

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya 1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung

Lebih terperinci

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh . Rumus descrates umum pada cermin Cara. Maka diperoleh b = a + i dan c = b + i a + c = 2i Dengan menganggap sudut b, c, dan i sangat kecil (yaitu sinar-sinarnya paraksial dan karen jarak OB sangat kecil

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-07 halaman 1 01. Seseorang berdiri di depan cermin datar sehingga ia dapat melihat keseluruhan bayangannya. Jika cermin

Lebih terperinci

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum 1. Mata Mata memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) dan titik jauh (punctum remotum = PR). Mata berakomodasi maksimum ketika melihat benda dengan jarak yang dekat. Beberapa cacat mata yang dialami

Lebih terperinci

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk

Lebih terperinci

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 17 Menurunkan hukum pembiasan. 21 Mendeskripsikan pengertian bayangan nyata dan bayangan maya. INDIKATOR KD - 6.4 ( B. LENSA ) 18 Menjelaskan makna indeks bias medium. 19 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Elyas Narantika NIM

Elyas Narantika NIM Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel

Lebih terperinci

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan 2 Iris Mengatur besar kecil pupil 3 Pupil Mengatur

Lebih terperinci

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM kedelapan dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan konsep cahaya dan alat optik. Cahaya memiliki

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong B a b 6 Alat-Alat Optik Sumber: vo ager. pl.nasa.gov Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip kerja alat-alat optik dengan cara menganalisis alat-alat optik secara kuantitati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Kalau kita membahas optik berarti membahas tentang konsep cahaya. Teori cahaya ada dua konsep isika yang dipakai, yaitu cahaya dianggap sebagai partikel dan cahaya sebagai

Lebih terperinci

Kode FIS.18. Sumbu Utama

Kode FIS.18. Sumbu Utama Kode FIS.8 Sumbu Utama M r F i O R f F O F BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 6 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Setelah mempelajari materi "Gelombang Elektromagnetik" diharapkan Anda dapat menyusun deret gelombang elektromagnetik berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang serta mengindentifikasi

Lebih terperinci

DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH. CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP

DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH. CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP 1 DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP 19611001 198112 2 005 UNTUK KALANGAN SENDIRI Wonosari, 08 01-2018 2 A. Pengertian Getaran A B

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI FISIKA KELAS X SEMESTER GENAP. Suhu dan Kalor

RANGKUMAN MATERI FISIKA KELAS X SEMESTER GENAP. Suhu dan Kalor RANGKUMAN MATERI FISIKA KELAS X SEMESTER GENAP Suhu dan Kalor a. Skala Celcius θ/100 = (Xθ X0)/(X100 Xθ) b. Untuk Skala Reamur - Farenhit merupakan perhitungan SD c. Hubungan antar skala Celcius dan Farenhit

Lebih terperinci

FISIKA 12 SMK ISLAM PB SOEDIRMAN 1

FISIKA 12 SMK ISLAM PB SOEDIRMAN 1 MODUL FISIKA UNTUK SMK KELAS SMK ISLAM PB SOEDIRMAN NAMA :... KELAS :... ALAMAT :......... No Telp :... E-Mail :... WebSite :... Oleh RUDY DJATMIKO, S.Si KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k adalah... k A. 1 getaran l n B. ¾ getaran C. ½ getaran D. ¼ getaran 2. Perhatikan gambar soal nomor 1.Jika bandul

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201 ALAT-ALAT OPTIK Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya Created by Ius 201 Yang termasuk alat-alat optik Mata Kaca mata Kamera Lup Mikroskop Teleskop Diaskop OHP MATA Bagian-bagian mata Retina

Lebih terperinci

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01 1. Jika resultan gaa pada benda sama dengan nol, maka (A) benda diam atau bergerak dengan dengan laju tetap. (B) benda diam atau bergerak dengan laju berubah beraturan. (C) benda bergerak melingkar. (D)

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar

Lebih terperinci

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG ALAT OPTIK Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG IR. STEVANUS ARIANTO 1 M A T A SEBAGAI ALAT OPTIK Kegunaan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada

Lebih terperinci

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma. Optika fisis khusus membahasa sifat-sifat fisik cahaya sebagai gelombang. Cahaya bersifat polikromatik artinya terdiri dari berbagai warna yang disebut spektrum warna yang terdiri dai panjang gelombang

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto Mata Pelajaran : Fisika Kelas : VIII A Semester : Genap Alokasi Waktu : 4 X 40 menit I. Standart Kompetensi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4 1. Perhatikan pernyataan berikut ini : SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7 1. Pantulan sinar yang mengenai permukaan benda kasar 2. Pantulan cahaya pada kaca spion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL OLIMPIADE SAINS NASIOANAL Pelajaran Rumpun Materi Tingkat : Fisika : Cahaya dan Optika : Kabupaten / Kota A. PILIHAN GANDA 1. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang berkaitan dengan cahaya : 1. Umbra

Lebih terperinci

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus

Lebih terperinci

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina: A. ALAT-ALAT OPTIK Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sering kamu jumpai banyak kakek atau nenek yang kesulitan membaca buku/koran pada jarak terlalu dekat juga kesulitan melihat benda yang jauh. Hal

Lebih terperinci

BAB 23. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

BAB 23. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK DAFTA ISI DAFTA ISI... BAB 3. CAHAYA : OPTIK GEOMETIK... 3. Model Berkas Cahaya... 3. Pantulan...3 3.3 Indeks Bias...4 3.4 Pembiasan : Hukum Snell...4 3.5 Lensa Tipis...7 3.6 Persamaan Lensa...9 3.7 Quis...0

Lebih terperinci