BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Kalau kita membahas optik berarti membahas tentang konsep cahaya. Teori cahaya ada dua konsep isika yang dipakai, yaitu cahaya dianggap sebagai partikel dan cahaya sebagai gelombang. Optika adalah ilmu yang membahas tentang konsep cahaya sebagai gelombang. Optika dibagi menjadi optika geometri (pemantulan dan pembiasan) dan optika isis (diraksi, intererensi atau polarisasi) (Kanginan, 2004). Optik sebagai salah satu cabang ilmu isika yang memanaatkan gelombang elektromagnet dan gelombang cahaya khususnya saat ini, bidang aplikasinya berkembang sangat pesat. Pemanaatan sistem optik dalam desain dan konstruksi komponen mikroelektronika, semakin mengektikan dan mengeisiensikan pembuatan peralatan elektronik dan instrumentasi. Dalam sistem komunikasi, sistem optik juga lebih meningkatkan kemampuan penyaluran dan transormasi inormasi. Demikian pula dalam sistem pemantauan dengan sistem inormasi geograis (Geographic Inormation System). Sistem optik ini meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil pemantauan sumber daya alam pada permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Dalam bidang kesehatan penggunaan spektrum cahaya; seperti sinar laser, ultraviolet (UV) sampai dengan inramerah menjadi sangat maju dalam bidang diagnosis maupun terapi, terlebih lagi dalam aplikasinya pada bidang spektroskopi sangat berkembang dengan pesatnya (Kamajaya, 2003). Dalam bidang inormasi dan komunikasi, penggunaan optik berkembang dengan pesat dan diramalkan akan mampu mengungguli penggunaan material lain. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Karena itu cahaya dapat merambat baik melalui medium ataupun tanpa medium (vakum). Ilmu isika yang mempelajari tentang cahaya disebut optika, yang dibagi menjadi dua : optika geometris dan optika isis. Optika geometris mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan, sedangkan optika isis mempelajari tentang polarisasi, intererensi, dan diaraksi cahaya. Diketahui bahwa ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium (misalnya udara dan prisma), cahaya akan dibelokkkan. Peristiwa pembelokakan cahaya ketika mengenai pembatas medium inilah yang disebut pembiasan. Dan sebagian cahaya akan dipantulkan, cahaya yang dipantulkan akan memiliki sudut pantul yang sama dengan sudut sinar datangnya. Optika geometri mempelajari siat-siat atau karakter Makalah Sains

2 propagasi cahaya dalam medium, misalnya: pemantulan (releksi), pembiasan (reraksi), penerusan (transmisi), dan penjalaran (propagasi) cahaya pada alat-alat optik..2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis dapat merumuskan masalah sebagai mana berikut:.2. Apa yang dimaksud dengan pemantulan dan pembiasan cahaya?.2.2 Bagaimanakah siat-siat dari pemantulan dan pembiasan cahaya?.2.3 Bagaimanakah aplikasi dari penggunaan cermin dan lensa pada alat optik?.3 Tujuan.3. Untuk mengetahui deinisi dari pemantulan dan pembiasan cahaya..3.2 Untuk mengetahui siat-siat dari pemantulan dan pembiasan cahaya..3.3 Untuk mengetahui aplikasi dari penggunaan cermin dan lensa pada alat optik.4 Manaat.4. Dapat mengetahui deinisi dari pemantulan dan pembiasan cahaya..4.2 Dapat mengetahui siat-siat dari pemantulan dan pembiasan cahaya..4.3 Dapat mengetahui aplikasi dari penggunaan cermin dan lensa pada alat optik Makalah Sains 2

3 BAB II PEMBAHASAN 2. Pemantulan Cahaya (Light Relection) Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan cara pancaran (radiasi) sehingga tidak memerlukan medium untuk merambat. Cahaya timbul karena ada sumber cahaya. Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contohnya bintang, matahari, api, dan lampu. Benda-benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri disebut benda gelap. Contohnya planet bumi dan manusia. Jika cahaya mengenai suatu benda, maka cahaya tersebut dapat dipantulkan dan dibiaskan. Cahaya memiliki beberapa siat-siat cahaya, di antaranya cahaya dapat merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, mengalami diraksi dan intererensi (Sunardi, 2006). 2.. Jenis Dan Hukum Pemantulan a. Jenis berkas cahaya Berkas cahaya sejajar Berkas cahaya mengumpul (konvergen) Berkas cahaya menyebar (divergen) Makalah Sains 3

4 a. Jenis Pemantulan - Pemantulan Teratur (specular relection) terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan halus seperti cermin datar, sehingga berkas-berkas cahaya sejajar satu dengan yang lainnya. Contoh pemantulan teratur yaitu pemantulan cahaya oleh cermin datar, dan pemantulan cahaya lampu kendaraan pada malam hari - ketika jalanan basah/hujan (Kanginan, 2004). Pemantulan Baur (diuse relection) terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan yang kasar seperti kertas, sehingga cahaya yang dipantulkan ke segala arah (berkas-berkas cahaya tidak sejajar satu dengan yang lainnya).contoh pemantulan baur yaitu pemantulan cahaya oleh kertas HVS, dan pemantulan cahaya lampu kendaraan pada malam hari ketika jalanan kering. Gambar. a) Penggambaran pemantulan teratur (Specular relection) b) Penggambaran pemantulan baur (Diuse relection) c) Foto pemantulan teratur (Specular relection) dengan menggunakan sinar laser d) Foto pemantulan baur (Diuse relection) dengan menggunakan sinar laser Makalah Sains 4

5 b. Hukum Pemantulan. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r. Gambar 2. Hukum Pemantulan 2..2 Cermin A. Jenis-jenis Cermin Jenis-jenis cermin dapat dilihat pada bagan berikut ini: Cermin adalah salah satu benda optik yang memiliki dua permukaan yang berbeda, yaitu Diagram. Jenis-Jenis cermin bagian depan yang mengkilap, dan bagian belakang yang gelap. Cermin datar memiliki Makalah Sains 5

6 permukaan yang datar, sedangkan cermin lengkung memiliki permukaan yang lengkung. Cermin datar dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh kepadanya. Siat-siat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah : a. Tegak b. Simetris, yaitu sama bentuk dan sama tinggi dengan bendanya c. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. d. Bayangan bersiat maya atau semu e. Berkebalikan (bertukar) sisi, yaitu bagian kanan benda menjadi bagian kiri bayangan. Gambar 3. Ilustrasi Cermin Datar Kasus pada cermin datar Terdapat cermin datar yang tingginya setengah dari tinggi benda, misalkan tinggi benda 00 cm dan tinggi cermin datar adalah 50 cm. Bagaimanakah cara atau berapakah jarak benda agar benda tersebut dapat terlihat secara keseluruhan? Jarak benda ke cermin datar dekat atau jauh, bayangan benda tersebut akan tetap terlihat secara keseluruhan apabila posisi cermin digantungkan pada posisi y = 0.5h x. dengan h adalah tinggi benda, x jarak mata keujung kepala kita (bayangan) dan y adalah jarak ujung bawah cermin ke lantai. Jadi syarat pertama agar secara keseluruhan benda terlihat pada cermin datar adalah cermin datar tersebut tingginya setengah dari tinggi benda. Kedua, jarak cermin diletakkan dari atas tanah (jaraknya tepat diletakkan pada jarak y = 0.5h x ). Sedangkan Cermin lengkung yang akan dibahas adalah cermin bola. Jika permukaan bola bagian dalam yang mengkilap, jenis cermin adalah cermin cekung. Jika permukaan Makalah Sains 6

7 bagian luar bola yang mengkilap, jenis cermin adalah cermin cembung. Ruang di belakang cermin yang dapat dilihat oleh mata disebut dengan medan penglihatan. Medan penglihatan tergantung pada ukuran cermin dan letak mata di depan cermin Berikut ini adalah istilah-istilah pada cermin lengkung: O belakang. R depan Gambar 2. Cermin cekung M O depan. R M belakang Gambar 3. Cermin cembung B. Cermin Cekung Cermin cekung adalah benda yang terbuat dari kaca atau logam dengan permukaan yang mengkilap dan melengkung ke dalam (Kamajaya, 2003). Cermin cekung bersiat mengumpulkan sinar atau konvergen. Disebut cermin cekung karena bidang pantulnya mempunyai permukaan melengkung ke dalam. Titik potong berpusatnya sinar-sinar pantul disebut titik okus. B. Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik okus. M Sinar datang melalui titik okus dipantulkan sejajar sumbu utama. M Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Makalah Sains 7

8 M Keterangan Gambar : M = Titik pusat kelengkungan cermin F = Titik okus O = Titik utama bidang cermin MO = R = jari-jari FO = = jarak titik okus Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung digunakan langkah-langkah berikut: ) Lukis dua buah sinar istimewa 2) Sinar selalu datang dari bagian depan cermin dan dipantulkan kembali ke bagian depan. Perpanjangan sinar-sinar di belakang cermin dilukis sebagai garis putus-putus. 3) Perpotongan kedua buah sinar pantul yang dilukis pada langkah pertama merupakan letak bayangan. B.2 Pembentukan bayangan pada cermin cekung. Jika objek terletak di ruang III, maka bayangan yang terbentuk terletak di ruang II yang bersiat nyata, terbalik, dan diperkecil. 2. Jika objek terletak di ruang II, maka bayangan yang terbentuk berada di ruang III yang bersiat nyata, terbalik dan diperbesar. Makalah Sains 8

9 3. Jika objek terletak di ruang I, maka bayangan yang terbentuk berada di ruang IV yang bersiat maya, tegak, dan diperbesar. 4. Jika objek terletak di titik M, maka bayangan yang terbentuk adalah nyata, tebalik, dan sama besar. 5. Jika objek terletak di titik F, maka bayangan yang terbentuk adalah maya dan tak terhingga. Makalah Sains 9

10 C. Cermin Cembung Cermin cembung adalah benda yang terbuat dari kaca atau logam dengan permukaan yang mengkilap dan melengkung keluar. Cermin cembung bersiat menyebarkan sinar (divergen). Disebut cermin cembung karena bidang pantulnya mempunyai permukaan melengkung keluar (Kamajaya, 2003). C. Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung : Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seolah-olah datang dari titik okus. M Sinar datang seolah-olah menuju titik okus dipantulkan sejajar sumbu utama. M Sinar datang seolah-olah menuju titik kelengkungan cermin dipantulkan seolaholah datang dari titik pusat kelengkungan tersebut. M Makalah Sains 0

11 Untuk dapat melukis banyangan pada cermin cembung diperlukan minimal dua sinar istimewa sama dengan cermin cekung. Siat bayangan yang terbentukpada cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil. Untuk ukuran yang sama, cermin cembung memberikan medan penglihatan yang lebih luas dibandingkan cermin datar. Oleh karena itu, cermin cembung digunakan sebagai kaca spion mobil dan cermin cembung dalam ukuran besar juga dapat ditemui dipasang di tikungan-tikungan tajam, maupun di pertokoan. M Gambar 4. Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung Keterangan Gambar : F = Titik ocus M = Titik pusat kelengkungan cermin 2..3 Perhitungan Pembentukan Bayangan Pada Cermin Secara matematis dinyatakan dengan persamaan : S0 Si dimana, = ½ R adalah jarak titik api S0 = jarak benda terhadap cermin Si = jarak bayangan terhadap cermin, dinyatakan dengan nilai negati Rumus perbesaran bayangan : Makalah Sains

12 M Si h i So ho Pembuktian Rumus : Buktikan : R 2 PF + FO = PO + =R 2 = R R 2 Kemudian untuk rumus: S0 Si Makalah Sains 2

13 Tan θ = ho/so Tan θ2 = hi/si Tan θ= Tan θ2 ho/so = hi/si Si/So = hi/ho..() Selanjutnya : Tan α = ho / So R Tan α2 = hi / R- Si Tan α = Tan α2 ho / So R = hi / R- Si R- Si / So R = hi / ho R- Si / So R = Si/So R So - Si So = Si So - R Si R So + R Si = Si So + Si So (So + Si) R = 2 Si So So/ Si So + Si/ Si So = 2/R / Si + / So = /F Contoh Soal dan Penyelesaiannya ) Jarak okus sebuah cermin cekung 8 cm. Tentukan letak, perbesaran, dan siat bayangan dari benda yang terletak di depan cermin sejauh 20 cm! Penyelesaian: Dik: = 8 cm So = 20 cm Ditanya: Si =...? M =...? siat bayangan? Makalah Sains 3

14 Jawab: Jarak bayangan: s o si s o si s ' Si = 40/3 cm Perbesaran: Si M So Siat bayangan yang terbentuk adalah : Nyata, terbalik, diperkecil 2) Jarak okus sebuah cermin cembung 0 cm. Sebuah benda setinggi 6 cm diletakkan 25 cm di depan cermin. Tentukanlah letak bayangan, perbesaran bayangan, dan tinggi bayangan! Penyelesaian: Dik: = -0 cm (negati karena cermin cembung) h = 6 cm S0 = 25 cm Ditanya: Si =...? M =...? h =...? Jawab: Jarak bayangan: Makalah Sains 4

15 s o si si so Si = si = -7,4 cm (negati berarti letaknya di belakang cermin cembung) 4 Perbesaran bayangan: Si M So , Tinggi bayangan: M hi hi M.ho = 0,29. 6 ho h =,74 cm Siat bayangan : Maya, tegak, dan diperkecil 2.2 Lensa Hukum Pembiasan Normal Hukum pembiasan Snellius menyatakan bahwa:. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar 2. Sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal, dan sinar datang dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Dimana : i = sudut datang dan r = sudut bias i Udara Air r Makalah Sains 5 Gambar 5. Pembiasan cahaya

16 Jenis-jenis Lensa Benda-benda yang dapat melakukan pembiasan yaitu prisma dan lensa. Prisma adalah balok transparan dengan penampang berbentuk segitiga, biasanya dibuat dari bahan kaca. Bentuk prisma yang terbanyak adalah prisma bersudut dan prisma sama sisi Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung, yang dapat berbentuk silindris atau bola. Lensa silindris memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada satu garis, sedangkan permukaan bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik (Foster, 2004). Ada dua jenis lensa yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung (konka) memiliki bagian tengah lebih tipis daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersiat memencar (divergen) sehingga lensa cekung disebut juga dengan lensa divergen. Lensa cembung (konveks) memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersiat mengumpul (konvergen) sehingga lensa cembung juga disebut lensa konvergen. Perhatikan gambar berikut ini:. sumbu utama. O. 2 Gambar 5. Lensa cembung..... sumbu utama O O 2 Gambar 6. Lensa cekung Garis yang menghubungkan pusat kedua bola yang membentuk permukaan lensa disebut sumbu utama lensa. Titik pada sumbu utama tempat dipusatkannya berkas-berkas sinar sejajar sumbu utama disebut titik okus lensa sedangkan jarak dari titik okus ke pusat lensa disebut jarak okus,. Kedua permukaan lensa belum tentu memiliki jari-jari lengkung yang sama. Pengelompokan jenis-jenis lensa dapat dilihat pada bagan berikut ini. Makalah Sains 6

17 Diagram 2. Jenis-jenis lensa 2.3 Penggunaan Hukum Pembiasan Indeks Bias Indeks bias mutlak suatu medium dapat dipandang sebagai suatu ukuran kemampuan medium itu untuk membelokkan cahaya. Medium yang memiliki indeks bias lebih besar adalah medium yang lebih kuat membelokkan cahaya (Sunardi, 2006). Persamaan Snellius menyatakan bahwa: n sin Θ = n2 sin Θ2...(5) Hubungan antara cepat rambat dengan indeks bias dinyatakan dengan: v n = v2 n2...(6) Dan hubungan antara panjang gelombang dengan indeks bias dinyatakan dengan: λ n = λ2 n2...(7) Dimana: n = indeks bias medium Makalah Sains 7

18 n2 = indeks bias medium 2 Θ = sudut sinar datang di medium Θ2 = sudut sinar bias di medium 2 v = cepat rambat gelombang di medium v2 = cepat rambat gelombang di medium 2 λ = panjang gelombang di medium λ2 = panjang gelombang di medium 2 Pembentukan Bayangan pada Lensa dan Siat-siatnya Langkah-langkah dalam melukis pembentukan bayangan pada lensa adalah sebagai berikut: ) Lukis dua buah sinar utama 2) Sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa 3) Perpotongan kedua buah sinar bias yang dilukis pada langkah pertama adalah letak bayangan. Jika perpotongan didapat dari perpanjangan sinar bias, maka bayangan yang terjadi adalah maya dan dilukis dengan garis putus-putus. Sinar-sinar istimewa lensa cembung antara lain: ) Sinar yang datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik okus (akti) 2) Sinar yang datangnya menuju titik okus pasi lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama 3) Sinar yang datangnya melewati titik pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan Sinar-sinar istimewa lensa cekung antara lain : ) Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan seakan-akan dari titik okus pertama. 2) Sinar yang datang menuju titik okus kedua akan dibiaskan sejajar sumbu utama 3) Sinar yang datang melalui titik pusat optik akan diteruskan dan tidak mengalami pembiasan Rumus umum cermin lengkung dan rumus perbesaran linier pada cermin lengkung juga berlaku untuk lensa tipis yaitu: Makalah Sains 8

19 s s' M (persamaan 4) h' s ' h s (persamaan 3) Sedangkan perjanjian tanda untuk menggunakan persamaan di atas pada lensa tipis yaitu: s bertanda (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata) s bertanda (-) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya) s bertanda (+) jika bayangan terletak di belakang lensa (bayangan nyata) s bertanda (-) jika bayangan terletak di depan lensa (bayangan maya) bertanda (+) untuk lensa cembung/konveks/konvergen bertanda (-) untuk lensa cekung/konka/divergen h bertanda (+) menyatakan bayangan tegak (maya) h bertanda (-) menyatakan bayangan terbalik (nyata) Persamaan Pembuat Lensa Jarak okus lensa dalam suatu medium berhubungan dengan jari-jari kelengkungan bidang depan dan bidang belakang lensa dan indeks bias bahan lensa, yang dinyatakan dengan: n2...(8) n R R2 Dimana: n2 = indeks bias bahan lensa n = indeks bias medium di sekitar lensa R = jari-jari bidang lengkung R atau R2 (+) untuk bidang cembung R atau R2 (-) untuk bidang cekung R atau R2 (~) untuk bidang datar Persamaan di atas sering digunakan untuk menetukan jarak okus lensa yang ingin dibuat oleh para pembuat lensa sehingga disebut persamaan pembuat lensa. Kuat Lensa Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa/daya lensa (P) yang secara matematis dirumuskan dengan: Makalah Sains 9

20 P...(9) 00 untuk dalam satuan meter atau P jika dalam cm. Kuat lensa menggambarkan kemampuan lensa untuk membelokkan sinar. Satuan kuat lensa adalah dioptri. Contoh Soal dan Penyelesaiannya Cepat rambat cahaya di udara 3 x 08 m/s dan rekuensinya 6 x 04 Hz. ) Hitung: a) cepat rambat cahaya dalam kaca (indeks bias,5) b) panjang gelombang cahaya di udara c) panjang gelombang cahaya dalam kaca Penyelesaian: vu = 3 x 08 m/s Dik: = 6 x 04 Hz nu = nk =,5 Ditanya: a) vk =...? b) λu =...? c) λk =...? Jawab: a) vu nu = vk nk vk vu nu 3 x08 x nk,5 vk = 2 x 08 m/s b) vu =. λu u vu 3 x08 6 x04 λu = 0,5 x 0-6 m c) Ingat bahwa rekuensi gelombang selalu tetap di medium apapun, sehingga: vk =. λk k vk 2 x08 6 x04 λu = 0,33 x 0-6 m Makalah Sains 20

21 2) Seekor ikan sedang berenang pada kedalaman,2 m di bawah permukaan air danau (indeks bias 4/3). a) Berapakah kedalaman semu ikan yang diamati oleh seorang anak? b) Jika dibalik, ikan yang memandang wajah anak yang berada,2 m di atas permukaan air danau, berapakah ketinggian semu anak tersebut, yang diamati oleh ikan? Penyelesaian: Dik: h =,2 m na = 4/3 Ditanya: a) h ikan =...? b) h anak =...? Jawab: a) h'ikan h,2 h'ikan 0,9 m h na na 4 3 b) h'anak na h'anak na.h 4 3.,2,6 m h 3) Sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa konvergen dengan jarak okus 5 cm. Tentukan: a) letak bayangan b) perbesaran bayangan c) siat-siat bayangan Penyelesaian: Dik: s = +30 cm (di depan lensa) = +5 cm (lensa cembung) Ditanya: a) s =...? b) M =...? c) siat-siat bayangan? Jawab: a) 2 s s' s' s s = 30 cm (s positi berarti di belakang lensa/bayangan nyata) Makalah Sains 2

22 b) M s ' 30 (M negati berarti bayangan terbalik) s 30 c) Siat-siat bayangan: - nyata - 30 cm di belakang lensa - terbalik (M negati) - sama besar dengan bendanya ( 4) M ) Sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa divergen dengan jarak okus 5 cm. Tentukan: a) letak bayangan b) perbesaran bayangan c) siat-siat bayangan Penyelesaian: Dik: s = +30 cm (di depan lensa) = -5 cm (negati karena lensa cekung) Ditanya: a) s =...? b) M =...? c) siat-siat bayangan? Jawab: a) s s ' s ' s s = -0 cm (s negati berarti bayangan di depan lensa) b) M s' ( 0) s 30 3 (M positi menunjukkan bayangan maya dan tegak) c) Siat-siat bayangan: - maya - tegak - 0 cm di depan lensa - diperkecil (M=/3<) Makalah Sains 22

23 5) Jarak okus sebuah lensa ketika berada di udara adalah 2 cm. Berapakah jarak okus lensa jika lensa itu dicelupkan ke dalam air? Indeks bias lensa =,5 dan indeks bias air = 4/3. Penyelesaian: Untuk lensa berada di udara: n2 = nlensa =,5 n = nudara = n2 ud n R R2,5 2 R R2...(*) 0,5 2 R R2 Untuk lensa dicelup dalam air: n2 = nlensa =,5 n = nair = 4/3 n 2 air n R R2,5 air 4 3 R R2 4,5 4 air 4 4 R R2 0,5...(**) air 4 R R2 Dengan membagi persamaan (*) dan (**) diperoleh: 0,5 R R2 0, 5 air 4 R R2 2 air 4 air 48 cm Peralatan Optik ) Mata Bagian-bagian Mata Makalah Sains 23

24 Mata manusia terdiri dari kornea, cairan aqueous humor, lensa mata (lensa kristalin), iris, pupil, vitreous humor, retina, otot siliar, dan sara optik. Ketika cahaya masuk ke mata melalui kornea, dibiaskan oleh cairan aqueous humor. Iris mengendalikan besar kecilnya pupil, yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke lensa mata. Cahaya ini diokuskan oleh lensa mata ke retina, yang terdiri atas berjuta-juta sel sensiti (sel batang dan sel kerucut). Ketika dirangsang oleh cahaya sel-sel ini mengirim sinyal-sinyal melalui sara optik ke otak (Kanginan, 2004). Jadi, suatu bayangan nyata benda dapat diterima dengan jelas jika bayangan tersebut jatuh di retina. Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik, dan lebih kecil, namun bayangan yang terbalik ini diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak. Untuk mencapai retina, cahaya mengalami 5 kali pembiasan yaitu dari udara (n = ), kornea (n =,38), aqueous humor (n =,33), lensa (rata-rata n =,40), dan vitreous humor (n =,34). Prosentase pembiasan yang terbesar terjadi pada bidang batas antara udara-kornea karena perbedaan indeks bias antara keduanya paling besar daripada bidang batas pembiasan yang lainnya. Mata memiliki jarak bayangan tetap karena jarak lensa mata dan retina adalah tetap. Agar benda-benda dengan jarak berbeda dapat diokuskan pada retina maka jarak okus lensa mata harus diatur. pengaturan jarak okus ini dilakukan oleh otot siliar. Proses dimana lensa mengubah jarak okus untuk keperluan memokuskan benda-benda pada berbagai jarak disebut akomodasi mata. Cacat Mata (Aberasi) dan Cara Menanggulanginya Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu antara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum). Titik dekat mata adalah titik paling dekat ke mata dimana suatu benda dapat diletakkan dan masih menghasilkan suatu bayangan tajam pada retina ketika mata berakomodasi maksimum. Titik jauh mata adalah lokasi paling jauh benda dimana mata yang relaks (mata tak berakomodasi) dapat memokuskan benda. Mata normal (emetropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga (~). ) Rabun jauh (miopi) Mata rabun jauh memiliki titik dekat lebih kecil daripada 25 cm dan titik jauh pada jarak tertentu. Cacat ini disebabkan oleh karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih Makalah Sains 24

25 sebagaimana mestinya sehingga bayangan jatuh di depan retina. Cacat mata ini dapat dibantu dengan lensa cekung, karena lensa cekung akan memencarkan cahaya sebelum masuk ke mata sehingga dapat membuat bayangan jatuh tepat di retina. 2) Rabun dekat (hipermetropi) Mata rabun dekat memiliki titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan titik jauh pada jarak tak terhingga. Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk membantu penderita rabuh dekat digunakan kacamata berlensa cembung yang akan menguncupkan cahaya sebelum masuk ke mata sehingga bayangan akan jatuh tepat di retina. 3) Mata tua (presbiopi) Mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata pada usia lanjut. Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya pada jarak tertentu. Mata presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa rangkap/biokal. 4) Astigmatisma Cacat mata astigmatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk serik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang lainnya (bidang silinder). Akibatnya, benda titik diokuskan sebagai garis pendek. Mata astigmatisma juga memokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek daripada bidang horisontal. Cacat mata ini dapat dibantu dengan kacamata silindris. 5) Katarak dan glaukoma Seseorang yang berumur panjang sewaktu-waktu dalam hidupnya akan mengalami pembentukan katarak, yang membuat lensa matanya secara parsial atau secara total buram (tak tembus cahaya). Pengobatan umum untuk katarak adalah operasi pembersihan lensa. Glaukoma disebabkan oleh peningkatan abnormal pada tekanan luida dalam mata. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pengurangan suplai darah ke retina, yang akhirnya dapat mengarah kepada kebutaan. Jika gejala penyakit ini ditemukan lebih dini, penyakit ini bisa ditanggulangi dengan obat atau pembedahan. Makalah Sains 25

26 Contoh Soal dan Penyelesaiannya ) Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 00 cm. Jika ia ingin dapat melihat benda-benda jauh seperti orang normal, berapa kuat lensa yang harus digunakannya? Penyelesaian: (Pada penderita cacat mata, ungsi kacamata adalah untuk menghasilkan bayangan benda agar jatuh pada titik dekat/titik jauh penderita (s = pp atau pr), sehingga bayangan tersebut berada di depan lensa. Menurut perjanjian, untuk bayangan yang terletak di depan lensa s bernilai (-).) Dik: s = -00 cm s = ~ (penderita ingin melihat benda-benda jauh seperti orang normal, dimana orang normal memiliki titik jauh tak berhingga/benda-benda dianggap berada pada jarak tak berhingga) Ditanya: P =...? Jawab: P 00 s s' ( )0 ~ = - 00 cm P 2) 00 dioptri 00 Seorang penderita rabun dekat memiliki titik dekat 00 cm. Jika ia ingin dapat membaca pada jarak baca normal, tentukan kuat lensa yang harus digunakannya! Penyelesaian: Dik: s = -00 cm s = 25 cm (benda terletak di titik dekat orang normal) Ditanya: P =...? Jawab: Makalah Sains 26

27 P 00 s s' P 4 3 ( ) ,3 cm dioptri 3 Lup (Kaca Pembesar) Lup adalah alat optik yang paling sederhana yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat angka-angka yang sangat kecil, dan banyak digunakan oleh tukang arloji untuk melihat komponen-komponen arloji yang berukuran kecil. Gambar 6. Lup Mikroskop Makalah Sains 27

28 Gambar 7. Mikroskop Mikroskop merupakan alat optik yang menggunakan dua buah lensa positi. Satu lensa diletakkan di dekat objek yang disebut lensa objekti dan lensa lainnya diletakkan dekat mata pengamat yang disebut lensa okuler. Fungsi mikroskop yaitu untuk melihat bendabenda renik (benda-benda yang sangat kecil). Siat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar, dan terbalik. Untuk menghitung perbesaran pada Mikroskop dapat menggunakan rumus di bawah ini: Teropong Gambar 8. Teropong Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati bendabenda yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas. Teropong dapat Makalah Sains 28

29 dikelompokkan dalam dua bagian yaitu teropong lensa (bias), yaitu teropong yang menggunakan lensa, dan teropong cermin (pantul), yaitu teropong yang menggunakan cermin dan lensa. Yang termasuk teropong bias yaitu: ) Teropong bintang (teropong astronomi), menggunakan dua lensa positi, untuk mengamati benda-benda yang jauh. 2) Teropong bumi, digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh di permukaan bumi. Teropong ini dilengkapi dengan lensa pembalik yang juga lensa positi, yang ditempatkan setelah lensa objekti, yang ungsinya adalah untuk membalikkan bayangan sehingga bayangan akhir menjadi tegak. 3) Teropong panggung (teropong Galilei), menggunakan lensa positi sebagai lensa objekti, dan lensa negati sebagai lensa okuler. Bayangan akhir yang dihasilkan adalah bayangan tegak. 4) Teropong prisma (binokuler), menggunakan dua lensa positi yang berungsi sebagai lensa objekti dan lensa okuler, dan prisma sebagai pengganti lensa pembalik. Sedangkan teropong pantul, misalnya teropong pantul astronomi, menggunakan cermin cekung besar yang berungsi sebagai pemantul cahaya, satu cermin datar kecil, dan satu lensa cembung. Perbesaran pada teropong dapat dihitung menggunakan rumus : Makalah Sains 29

30 BAB III PENUTUP 3. Simpulan Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan cara pancaran (radiasi) sehingga tidak memerlukan medium untuk merambat. 2. Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air yang tenang, termasuk pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam pemantulan baur. 3. Cermin cekung adalah benda yang terbuat dari kaca atau logam dengan permukaan yang mengkilap dan melengkung ke dalam. Sedangkan cermin cembung adalah benda yang terbuat dari kaca atau logam dengan permukaan yang mengkilap dan melengkung keluar. 4. Pembiasan adalah jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru. 5. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung (konka) memiliki bagian tengah lebih tipis daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersiat memencar (divergen) sehingga lensa cekung disebut juga dengan lensa divergen. Lensa cembung (konveks) memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersiat mengumpul (konvergen) sehingga lensa cembung juga disebut lensa konvergen. 6. Aplikasi penggunaan cermin dan lensa terdapat pada alat-alat optik seperti Luv, Miksroskop, dan Teropong Makalah Sains 30

31 3.2 Saran Adapun saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana pengertian optik geometris, pembentukan bayangan dan pembiasan bayangan DAFTAR PUSTAKA Kanginan, Marthen Fisika SMA 3A. Jakarta: Erlangga. Goenawan, J Fisika 3A. Jakarta: Grasindo. Foster, Bob Terpadu Fisika B. Jakarta: Erlangga. Kamajaya Pintar Fisika 2. Jakarta: Ganeca Exact. Sunardi, Etsa Indra Irawan Fisika Bilingual 2. Bandung: Yrama Widya. Makalah Sains 3

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK MATA

ALAT - ALAT OPTIK MATA ALAT - ALAT OPTIK MATA Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan isis sebagai alat optik : A.

Lebih terperinci

fisika CAHAYA DAN OPTIK

fisika CAHAYA DAN OPTIK Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 0 A. Pendahuluan Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi. Pemantulam cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Alat-alat optik Cahaya

Lebih terperinci

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. CAHAYA 1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat

Lebih terperinci

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu. OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.

Lebih terperinci

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik

Lebih terperinci

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A. Pembinaan Juara OSN isika SMP Jateng 2009 - Page 1 of 15 A. ERMIN DATAR OPTIKA Pemantulan teratur : jika berkas sinar datang sejajar, maka berkas sinar pantulnyapun sejajar pula. Gb.1. Pemantulan teratur

Lebih terperinci

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK KOMPETENSI INTI 3. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga,

Lebih terperinci

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk

Lebih terperinci

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG MATA Kornea, bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya Aquaeous humor, berfungsi membiaskan cahaya yang

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu. Bab 18 Alat-Alat Optik Sumber: www.google.com Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Coba kamu perhatikan orang yang sedang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Orang tersebut

Lebih terperinci

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol TUGS FISIK KELS 8 (LTIHN US) 1. pabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup rapat (hampa udara) maka cahaya tersebut akan... dipantulkan botol c. diserap botol menembus botol masuk dan

Lebih terperinci

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut. 1. PENGERTIAN ALAT OPTIK Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia untuk

Lebih terperinci

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3 Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Releksi, Reraksi, Intererensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik Apa

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah: ALAT-ALAT OPTIK Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi

Lebih terperinci

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar OPTIK GEOMETRI Ketika di MP, kalian sudah mempelajari tentang cahaya dan perambatannya, bagaimana cahaya itu dipantulkan, dibiaskan, dan mengalami dispersi. Alat yang bekerja berdasarkan prinsip pembiasan

Lebih terperinci

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata ALAT OPTIK Alat optik adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. Pada dasarnya alat optik merupakan alat penglihatan manusia baik secara alami maupun

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B 119 BAB BAB 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong

Lebih terperinci

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina: A. ALAT-ALAT OPTIK Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sering kamu jumpai banyak kakek atau nenek yang kesulitan membaca buku/koran pada jarak terlalu dekat juga kesulitan melihat benda yang jauh. Hal

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik ALAT - ALAT OPTIK 1. Pendahuluan Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan seharihari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain: Kaca Pembesar

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B Alat-alat Optik 119 B A B B A B 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong merupakan

Lebih terperinci

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil

Lebih terperinci

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I CAHAYA O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I PETA KONSEP Cahaya Dualisme Cahaya Kelajuan Cahaya

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. BAHAN AJAR 1. Mata Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram bagian-bagian mata manusia dan pembentukan Mata merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera.

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201 ALAT-ALAT OPTIK Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya Created by Ius 201 Yang termasuk alat-alat optik Mata Kaca mata Kamera Lup Mikroskop Teleskop Diaskop OHP MATA Bagian-bagian mata Retina

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

PENDALAMAN MATERI CAHAYA PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya

Lebih terperinci

Alat Optik dalam Kehidupan

Alat Optik dalam Kehidupan Mata merupakan alat optik yang terpenting bagi manusia, tetapi daya penglihatan mata manusia sangatlah terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah alatalat optik lain untuk membantu manusia, misalnya untuk melihat

Lebih terperinci

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung. Bab 7 Cahaya Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7. Pensil yang dicelupkan ke dalam air Coba kamu perhatikan Gambar 7.. Sebatang pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan tampak bengkok jika dilihat

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong B a b 6 Alat-Alat Optik Sumber: vo ager. pl.nasa.gov Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip kerja alat-alat optik dengan cara menganalisis alat-alat optik secara kuantitati

Lebih terperinci

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII X Optika Bayangkan jika dalam kehidupan ini tidak ada cahaya. Mungkin, di bumi ini tidak akan ada kehidupan. Cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia. Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang.

Lebih terperinci

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI OPTIK GEOMETRI (Kelas XI SMA) TRI KURNIAWAN 15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a OPTIK GEOMETRI A. Kompetensi

Lebih terperinci

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan 1 Latihan Soal Optik Geometrik Kelas XI Semua Jurusan Oleh Tenes Widoyo 1. Mata dapatmelihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan a. Sejati, tegak di retina b. Sejati, terbalik di retina c. Maya, tegak

Lebih terperinci

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya mata indra untuk melihat ALAT - ALAT OPTIK kacamata alat-alat optik lup mikroskop teropong alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih

Lebih terperinci

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA A. PENDAHULUAN Optika adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya. Siatsiat cahaya: ) Memiliki cepat rambat 3,0 x 0 8 m/s 2) Merupakan gelombang transversal dan elektromagnetik 3) Merambat dalam arah lurus

Lebih terperinci

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata. BAB III OPTIK Kompetensi dasar : Memahami ciri-ciri cermin dan lensa Indikator Tujuan pembelajaran : : - Sifat dan fungsi cermin datar, cekung, dan cembung diidentifikasi - Hukum pemantulan dibuktikan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB . Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifatsifat. ) merupakan gelombang medan listrik dan medan magnetik ) merupakan gelombang longitudinal ) dapat dipolarisasikan ) rambatannya memerlukan

Lebih terperinci

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya. 1 Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya. Optika geometri mempelajari sifat pemantulan HUKUM PEMANTULAN CAHAYA 1. Sinar dating(i),garis normal(n),dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

Lebih terperinci

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan g. Lensa Cembung Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh bidang lengkung. Pada pembahasan lensa dianggap tipis sehingga dapat diabaikan apa yang terjadi dengan sinar didalam lensa dan pembahasan hanya

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari E. Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Mata merupakan alat untuk melihat. Dengan mata, manusia dapat menikmati keindahan alam dan dapat mempercepat kerja. Akan tetapi, kerja mata

Lebih terperinci

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN Pembentukan Bayangan pada Cermin Pembentukan bayangan maya pada cermin datar CERMIN

Lebih terperinci

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus. Bab XXIII CAHAYA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Peta Konsep Cahaya mengalami Perambatan cahaya Pemantulan cahaya

Lebih terperinci

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG ALAT OPTIK Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG IR. STEVANUS ARIANTO 1 M A T A SEBAGAI ALAT OPTIK Kegunaan

Lebih terperinci

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

ALAT OPTIK ALAT OPTIK 3 ALAT OPTIK Setelah mempelajari materi "Alat Optik" diharapkan Anda mampu menganalisis fungsi bagian-bagian, dan pembentukan bayangan pada alat optik mata, kacamata, kamera, lup, mikroskop, dan teropong

Lebih terperinci

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM kedelapan dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan konsep cahaya dan alat optik. Cahaya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang

Lebih terperinci

13. Cahaya; Optika geometri

13. Cahaya; Optika geometri mitrayana@ugm.ac.id 3. Cahaya; Optika geometri 9/7/202 Benda terlihat Benda tersebut sumber cahaya: bola lampu, matahari, bintang dll Benda terlihat dari cahaya yang dipantulkannya . Model Berkas Cahaya

Lebih terperinci

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar. BAB V CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna warna

Lebih terperinci

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan Alat Optik Alat optik adalah peralatan yang menggunakan zat optik berupa cermin atau lensa. Dalam kehidupan seharihari alat optik biasa digunakan, seperti kacamata, kaca pembesar (lup), kamera, mikroskop,

Lebih terperinci

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum 1. Mata Mata memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) dan titik jauh (punctum remotum = PR). Mata berakomodasi maksimum ketika melihat benda dengan jarak yang dekat. Beberapa cacat mata yang dialami

Lebih terperinci

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang

Lebih terperinci

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya Gelombang Cahaya Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Cahaya memiliki sifat-sifat-sifat sebagai berikut:

Lebih terperinci

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan 2 Iris Mengatur besar kecil pupil 3 Pupil Mengatur

Lebih terperinci

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 17 Menurunkan hukum pembiasan. 21 Mendeskripsikan pengertian bayangan nyata dan bayangan maya. INDIKATOR KD - 6.4 ( B. LENSA ) 18 Menjelaskan makna indeks bias medium. 19 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Bab 15 Sumber: www.pemed.com Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

Lebih terperinci

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN KEGIATAN BELAJAR A. Landasan Teori PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN Dalam modul Fisika Dasar anda telah mempelajari optik geometrik. Dengan demikian, sampai sejauh ini sesungguhnya diharapkan anda telah

Lebih terperinci

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium II. Pembiasan Cahaya (Refraksi) Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepatcepatnya sesudah detik, yaitu sesudah suku kata itu selesai diucapkan. Jarak yang ditempuh bunyi selama itu 340 m/detik detik

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Optika Geometri - Soal Doc Name : RK13AR11FIS1101 Version : 2016-12 halaman 1 01. Seberkas sinar datang menumbuk bidang pantul I kemudian dipantulkan menuju bidang

Lebih terperinci

Elyas Narantika NIM

Elyas Narantika NIM Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [1.6 Sifat Cermin] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 1.6 Materi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X3 / II Sekolah : SMA Nation Star Academy Surabaya

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k adalah... k A. 1 getaran l n B. ¾ getaran C. ½ getaran D. ¼ getaran 2. Perhatikan gambar soal nomor 1.Jika bandul

Lebih terperinci

Lensa dan Alat Optik

Lensa dan Alat Optik Artikel Fisika Lensa dan Alat Optik (Serta Penerapan dalam dunia Industri) Oleh: Puji Rahayu Nim: 135060701111084 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2014 Lensa dan Alat Optik serta penerapan

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL OLIMPIADE SAINS NASIOANAL Pelajaran Rumpun Materi Tingkat : Fisika : Cahaya dan Optika : Kabupaten / Kota A. PILIHAN GANDA 1. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang berkaitan dengan cahaya : 1. Umbra

Lebih terperinci

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White SILABUS : 1.Konsep Pemantulan Cahaya a. Cermin Datar b. Cermin Lengkung 2.Pembiasan Cahaya a. Gejala Pembiasan b. Lensa Datar c. Lensa Lengkung 3.Alat-alat Optik a. Mata dan Kacamata b. Lup c. Mikroskop

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 10 FISIKA Optika Geometri - Latihan Soal Doc Name : AR10FIS0501 Version : 2012-08 halaman 1 01. Seberkas sinar datang menumbuk bidang pantul I kemudian dipantulkan menuju bidang pantul

Lebih terperinci

BAB VI ALAT-ALAT OPTIK

BAB VI ALAT-ALAT OPTIK FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB VI ALAT-ALAT OPTIK ADVANCE ORGANIZER Mener apkan pemant ulan cahaya pada cermin datar dan cermin lengku ng Mener apkan pembia san cahaya pada lensa, balok

Lebih terperinci

TUGAS TELAAH KURIKULUM BAHAN AJAR ALAT-ALAT OPTIK

TUGAS TELAAH KURIKULUM BAHAN AJAR ALAT-ALAT OPTIK TUGAS TELAAH KURIKULUM BAHAN AJAR ALAT-ALAT OPTIK Disusun Oleh : 1. ULFATUNNISAH (11.241.052) 2. ANITA FITRIANI (11.241.055) 3. SULASTRI (11.241.073) 4. BAIQ RESTIA ALAN PRATIWI (11.241.090) INSTITUT KEGURUAN

Lebih terperinci

PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG A. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : ) Memahami siat lensa cembung. ) Mengetahui jarak okus lensa cembung.

Lebih terperinci

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Bab 14 Sumber: Dokumentasi Penerbit Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto Mata Pelajaran : Fisika Kelas : VIII A Semester : Genap Alokasi Waktu : 4 X 40 menit I. Standart Kompetensi

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA. Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA. Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo PERANGKAT LUNAK PEBENTUKAN BAYANGAN PADA CERIN DAN LENSA Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo Email: nirsal_e@yahoo.co.id Abstrak Dalam Ilmu isika banyak materi yang menarik untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (Tab.1) Tabel Data Hasil Observasi Awal Siswa. Jenis Kelamin Skor Keterangan

LAMPIRAN I (Tab.1) Tabel Data Hasil Observasi Awal Siswa. Jenis Kelamin Skor Keterangan 97 LAMPIRAN I (Tab.1) Tabel Data Hasil Observasi Awal Siswa Skor nilai ulangan harian No Nomor Induk Jenis Kelamin Skor Keterangan 1. 1758 P 60 Tidak Tuntas 2. 1735 P 53 Tidak Tuntas 3. 1737 L 63 Tidak

Lebih terperinci

PADANAN LITERASI SAINS

PADANAN LITERASI SAINS 1. Menentukan Knowing Perhatikan gambar di bawah ini. mudah sifat cahaya yang tepat (illustrate examples) with A terhadap peristiwa yang C D B mata terjadi dalam kehidupan sehari-hari Salah satu sifat

Lebih terperinci

Mata Manusia. Eye Structure

Mata Manusia. Eye Structure OPTICAL DEVICES Suryani Dyah Astuti Mata Manusia Eye Structure MATA MANUSIA: lensa korekti CAHAYA masuk melalui LENSA, Diaragma (SELAPUT PELANGI) menyesuaikan secara otomatis banyaknya cahaya yg masuk

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus SIFAT-SIFAT CAHAYA Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Tentu tidak bukan? Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN AKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh . Rumus descrates umum pada cermin Cara. Maka diperoleh b = a + i dan c = b + i a + c = 2i Dengan menganggap sudut b, c, dan i sangat kecil (yaitu sinar-sinarnya paraksial dan karen jarak OB sangat kecil

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I SMP / MTs Mata Pelajaran Tema Pokok bahasan Kelas / Semester : SMP N 1 Semanu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Cahaya dan Mata : Sifat-sifat Cahaya dan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4 1. Perhatikan pernyataan berikut ini : SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7 1. Pantulan sinar yang mengenai permukaan benda kasar 2. Pantulan cahaya pada kaca spion

Lebih terperinci

Skor Evaluasi pada Observasi Awal

Skor Evaluasi pada Observasi Awal LAMPIRAN I 79 Skor Evaluasi pada Observasi Awal No No. Induk Skor Awal Keterangan 1 7474 73 Tuntas 2 7475 75 Tuntas 3 7501 72 Tuntas 4 7477 43 Tidak Tuntas 5 7502 55 Tidak Tuntas 6 7504 40 Tidak Tuntas

Lebih terperinci

Pengerian Lensa, Jenis Lensa dan Pembiasan pada Lensa

Pengerian Lensa, Jenis Lensa dan Pembiasan pada Lensa Pengerian Lensa, Jenis Lensa dan Pembiasan pada Lensa 1. Pengerian Lensa Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014 Soal berikut ini disusun untuk mengukur kemampuan kognitif dengan pembelajaran menggunakan strategi inquiry menggunakan reading infusion dan science reflective journal writing pada materi optik dan alat

Lebih terperinci

BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA. STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah.

BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA. STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. BAB VII GELOMBANG DAN OPTIKA STANDAR KOMPETENSI : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi Dasar : 6.1. Menganalisis sifat-sifat cahaya. Indikator

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Alat-Alat Optik. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab V Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis alat-alat optik secara kualitati dan kuantitati, serta dapat menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari. Sumber: Jendela Iptek, Cahaya Teropong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih berpendapat bahwa benda-benda di sekitar dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini

Lebih terperinci

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x 1. Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L 0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar

Lebih terperinci

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01 1. Jika resultan gaa pada benda sama dengan nol, maka (A) benda diam atau bergerak dengan dengan laju tetap. (B) benda diam atau bergerak dengan laju berubah beraturan. (C) benda bergerak melingkar. (D)

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 08 Fisika

Antiremed Kelas 08 Fisika Antiremed Kelas 08 Fisika Cahaya - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: AR08FIS0699 Version: 2012-08 halaman 1 01. Berikut yang merupakan sifat cahaya adalah. (A) Untuk merambat, cahaya memerlukan medium

Lebih terperinci

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember C E R M I N Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: 13.49.1030 Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember - 2013 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, setiap harinya manusia tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi

Lebih terperinci

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI 2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI Agar dapat berfungsi dengan balk, maka secara praktis semua piranti fotometri dalam beberapa hal tergantung kepada bagian-bagian optiknya. Jumlah serta jenis bagian optik

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014 Soal berikut ini disusun untuk mengukur kemampuan kognitif dengan pembelajaran menggunakan strategi inquiry menggunakan reading infusion dan science reflective journal writing pada materi optik dan alat

Lebih terperinci

DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH. CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP

DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH. CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP 1 DIKTAT FISIKA KELAS VIIISEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DISUSUN OLEH CH.EKOWATI PRATIWI,MPd NIP 19611001 198112 2 005 UNTUK KALANGAN SENDIRI Wonosari, 08 01-2018 2 A. Pengertian Getaran A B

Lebih terperinci