PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN"

Transkripsi

1 1 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN Oleh: DWI RAHMALIA NPM : TELP : rahmalia_dw@yahoo.com Pembimbing I : Susi Sarumpaet, S.E., Akt, M.B.A., Ph.D Pembimbing II : Pigo Nauli, S.E., M.Sc. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh intellectual capital (yang diukur menggunakan metode VAIC TM ), modal fisik, dan modal finansial terhadap kinerja perusahaan (dengan proksi PER dan PBV). Penelitian ini menggunakan Partial Least Square sebagai alat analisis. Perusahaan yang menjadi obyek pengamatan adalah perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan yaitu intellectual capital (yang diukur dengan VAIC TM ), modal fisik, dan modal finansial berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product selama tahun Kata Kunci : VAIC TM, Intellectual Capital, Modal Fisik, Modal Finansial, Kinerja Perusahaan, Partial Least Square.

2 2 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fenomena intellectual capital mulai berkembang di Indonesia terutama setelah munculnya PSAK Nomor 19 tentang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No. 19 aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Definisi tersebut mengandung penjelasan yaitu sumber daya tidak berwujud disebutkan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar, dan merk dagang. Elemen intellectual capital yang selanjutnya akan diuraikan belum diatur oleh PSAK, karena sifatnya yang tidak berwujud atau tidak terlihat (IAI, 2002 dalam Ulum dkk, 2008). Di Indonesia pengakuan intellectual capital dan pelaporannya dalam neraca belum diperhatikan secara serius, sehingga elemen intellectual capital yang sebenarnya mungkin dikuasai oleh suatu perusahaan tidak diakui dan tidak dilaporkan sebagaimana mestinya. Implementasi intellectual capital merupakan sesuatu yang masih baru, bukan saja di Indonesia tetapi di lingkungan bisnis global. Pada umumnya kalangan bisnis masih belum menemukan jawaban yang tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki perusahaan. Stewart (1997) dalam Kuryanto dan Syafruddin (2008) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia cenderung menggunakan praktik akuntansi tradisional (praktik akuntansi yang berdasarkan sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktiva

3 3 fisik lainnya) dalam menjalankan bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkan belum maksimal akan kandungan teknologinya. Praktik akuntansi tradisional tidak mengungkapkan identifikasi dan pengukuran aktiva tidak berwujud pada organisasi, khususnya organisasi berbasis pengetahuan. Aktiva tidak berwujud ini seperti kompetensi staf, sistem komputer, dan hubungan dengan pelanggan tidak memperoleh pengakuan dalam model keuangan tradisional. Menurut Pulic (1998) dalam Ulum dkk. (2008), tujuan utama dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added. Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital (yaitu dana-dana keuangan) dan intellectual potential (dipresentasikan oleh karyawan dengan segala potensi dan kemampuan yang melekat kepada mereka). Lebih lanjut Pulic (1998) menyatakan bahwa intellectual ability (yang kemudian disebut dengan VAIC TM ) menunjukan bagaimana kedua sumber daya tersebut (physical capital dan intellectual potential) telah secara efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan. Penelitian yang menghubungkan intellectual capital dengan kinerja perusahaan belum menunjukan hasil yang konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Ulum dkk. (2008), menunjukan bahwa secara statistik intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Firer dan Wiliams (2003), Chen et al. (2005) dalam Ulum dkk. (2008), juga menunjukan hasil yang sama bahwa intellectual capital mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Tetapi terdapat hasil yang berbeda dari penelitian Yuniasih dkk.

4 4 (2010) yang menyatakan tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini mereplikasi penelitian Ulum dkk. (2008). Perbedaannya terletak pada variabel bebas, variabel terikat, dan sampel penelitian. Penelitian Ulum dkk. (2008) variabel bebas diproksikan dengan VACA, VAHU, STVA, dan ROGIC. Variabel terikat diproksikan dengan ROA, ATO, dan GR. Sampel penelitian adalah sektor Perbankan. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel bebas diproksikan dengan VACA, VAHU, dan STVA. Variabel terikat diproksikan dengan PER dan PBV. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Automotive and Allied Product, serta peneliti menambahkan variabel kontrol yang diproksikan dengan modak fisik dan modal finansial agar mendapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Automotive and Allied Product yang Terdaftar di BEI Tahun LANDASAN TEORI A. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan. Pendekatan RBT menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh

5 5 keuntungan superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, yaitu: (a) sumber daya menambah nilai positif bagi perusahaan, (b) sumber daya bersifat unik atau langka diantara pesaing, (c) sumber daya sukar ditiru, dan (d) sumber daya tidak dapat digantikan dengan sumber lainnya oleh perusahaan pesaing. B. Knowledge Based View (KBV) Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan/knowledge Based View (KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan/ Resources Based Theory (RBT) dari perusahaan dan memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung intellectual capital. Pendekatan KBV membentuk dasar untuk membangun keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan. Hal ini dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan operasional dan jangka panjang perusahaan. Pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Fleming 2001, Nelson dan Winter 1982). Dari penjelasan tersebut, menurut RBT dan KBV, intellectual capital memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik untuk menciptakan value added. Value added ini berupa adanya kinerja yang semakin baik di perusahaan

6 6 C. Intellectual Capital Penulis dapat menyimpulkan bahwa intellectual capital merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan pada perusahaan tersebut. Sedangkan komponen-komponen intellectual capital itu sendiri antara lain: a. Value Added Capital Employed (VACA) adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE (Capital Employed) menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya. b. Value Added Human Capital (VAHU) merupakan pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan (Starovic dan Mar dalam Astuti, 2005) yang meliputi pengetahuan individu suatu organisasi yang ada pada pegawainya (Bontis, Crossan dan Hulland dalam Astuti, 2005) yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual (Roos, Edvinson dan Dragonetti dalam Astuti, 2005). Value Added Human Capital (VAHU) menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. c. Structural Capital Value Added (STVA) adalah jumlah structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai (Ulum, 2008). Structural capital (modal organisasi) merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

7 7 menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan (Sawarjuwono, 2003). Metode VAIC TM ini dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. VAIC TM merupakan metode untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif mudah dan memungkinkan untuk dilakukan karena menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan. Intellectual capital yang dimiliki tiap perusahaan diyakini memiliki perbedaan, hal ini disebabkan oleh sektor industri yang mempunyai perbedaan di bidang operasinya. Beberapa peneliti menggunakan beberapa standar yang ada untuk melihat sektor-sektor idustri yang memiliki nilai intellectual capital yang tinggi. Salah satu standar yang cukup dipercaya untuk membedakan nilai intellectual capital (IC) yang dimiliki oleh perusahaan ialah klasifikasi Woodcock dan Whiting. Standar ini membedakan perusahaan yang meiliki nilai intellectual capital yang tinggi dan juga perusahaan dengan intellectual capital yang rendah. Dalam penelitian ini, penulis memilih sektor Automotive and Allied Product dikarenakan sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki intellectual capital paling tinggi menurut klasifikasi Woodcock dan Whiting (2009).

8 8 D. Price to Earning Ratio (PER) Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to earning ratio digunakan untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan tersebut. Semakin besar PER suatu saham maka saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. PER akan meningkat seiring dengan kenaikan harga sahamnya, sehingga PER yang tinggi juga menunjukkan bahwa harga saham cenderung tinggi dan return saham tersebut akan semakin tinggi pula. Hal tersebut juga dapat terjadi karena PER dapat menjadi petunjuk bagi indikator pertumbuhan laba (Cragg dan Malkiel dalam Penman, 1996) dan mengindikasikan pertumbuhan laba di masa mendatang (Penman, 1996). E. Price to Book Value (PBV) Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to book value digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, semakin tinggi rasio tersebut maka semakin berhasil perusahaan menciptakan return bagi pemegang saham (Siddharta Utama dan Anto Yulianto, 1998). Perusahaan yang berjalan dengan baik, rasio PBV-nya diatas 1, hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV maka semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor. Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV akan berdampak positif terhadap

9 9 harga saham dari perusahaan yang bersangkutan, hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dengan PBV yang semakin tinggi. F. Desain Penelitian Variabel independen dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh VACA, VAHU, dan STVA. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang difokuskan tentang kinerja pasar yang diproksikan oleh rasio PER dan PBV. Intellectual Capital VACA TM VAHU STVA Kinerja Perusahaan PER PBV Gambar 1 Kerangka Penelitian Keterangan : VAIC TM : Intellectual Capital VACA : Value Added Capital Employed VAHU : Value Added Human Capital STVA : Structural Capital Value Added KP : Kinerja Perusahaan PER : Price to Earning Ratio PBV : Price to Book Value G. Pengembangan Hipotesis Hasil penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan bahwa investor cenderung akan membayar lebih tinggi atas saham perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual yang lebih dibandingkan terhadap perusahaan dengan sumber daya intelektual yang rendah. Harga yang dibayar oleh investor tersebut mencerminkan nilai perusahaan. Market value terjadi karena masuknya konsep modal intelektual

10 10 yang merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan (Abidin dalam Ulum 2009). Menurut pandangan knowledge-based view yaitu apabila perusahaan dapat memanfaatkan intellectual capital untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka nilai perusahaan akan meningkat. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya. Hal ini sesuai dengan pandangan resource based theory, intellectual capital merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan nilai bagi perusahaan. Rasio PER dan PBV yang rendah menunjukan persepsi pasar bahwa perusahaan hanya akan mengalami pertumbuhan yang rendah, sedangkan rasio PER dan PBV yang tinggi menunjukkan persepsi pasar yang baik terhadap pendapatan yang tinggi pada masa mendatang atau perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Semakin tinggi intellectual capital (VAIC TM ) maka nilai perusahan akan meningkat dan membuat sahamnya akan banyak diminati oleh investor sehingga permintaan akan saham perusahaan tersebut akan naik dan menyebabkan harga saham menjadi naik. Oleh karena itu, intellectual capital diyakini memegang peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar modal. Semakin baik perusahaan dalam mengelola ketiga komponen intellectual capital, yaitu Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employed (VACA) dan Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan semakin baik perusahaan dalam menarik pasar untuk melihat prospek kemajuan

11 11 perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hipotesis: Terdapat pengaruh positif Intellectual Capital (VAIC TM ) terhadap Kinerja Perusahaan (KP) sektor Automotive and Allied Product di Indonesia. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dari penelitian ini adalah Intellectual Capital yang diukur dengan menggunakan model Pulic VAIC (Value Added Intellectual Coeffisient). Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja intellectual capital yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998). Formulasi perhitungan VAIC adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Value Added VA = OUT IN Sumber : Pulic (1998) Keterangan: Output (OUT) : Total penjualan dan pendapatan lain. Input (IN) : Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan). Value Added (VA) : Selisih antara Output dan Input

12 12 2. Menghitung nilai VACA, VAHU, STVA a. Value Added Capital Employed (VACA) : Rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. Nilai CE adalah sebesar nilai buku aset bersih. VACA = VA/CE Sumber : Pulic (1998) Keterangan: Capital Employed (CE) : Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih) b. Value Added Human Capital (VAHU) : Rasio dari VA terhadap HC. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi. Nilai HC adalah sebesar beban gaji karyawan. VAHU = VA/HC Sumber : Pulic (1998) Keterangan: Human Capital (HC ) : Beban karyawan. c. Structural Capital Value Added (STVA) : Rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Nilai SC merupakan selisih antara nilai VA dengan nilai HC. STVA = SC/VA Sumber : Pulic (1998) d. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ): Mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi. VAIC TM = VACA + VAHU +STVA Sumber : Pulic (1998)

13 13 2. Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang diproksikan oleh rasio PER dan PBV. a. Price to Earning Ratio (PER) Price to earning ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang digunakan investor dalam menilai mahal tidaknya suatu saham. Rasio ini menggambarkan tingkat pengembalian investasi, yaitu berapa lama (tahun) investasinya (sebesar harga pasar suatu saham) dapat kembali. Secara teknis PER adalah hasil bagi antara harga saham dan laba bersih per saham. Harga saham di pasar merupakan harga yang berlaku. Sedangkan laba bersih merupakan laba bersih per saham proyeksi tahun berjalan (A.Manurung,2004) PER= Harga Per Lembar Saham Biasa Laba Per Lembar Saham Biasa b. Price to Book Value (PBV) Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas (Aggarwal et al., 1992 dan Wirawati, 2008). PBV = Harga Per Lembar Saham Biasa Nilai Buku per Lembar Saham Biasa Nilai buku ekuitas yang digunakan adalah nilai buku per 31 Desember (t), sedangkan harga saham penutupan yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan pada tanggal publikasi laporan keuangan auditan di website BEI. Penelitian ini tidak menggunakan harga saham tanggal 31 Desember dikarenakan laporan keuangan auditan belum diterbitkan pada tanggal tersebut

14 14 dan pasar belum mengetahui nilai buku ekuitas perusahaan sehingga harga pasar tanggal tersebut tidak mencerminkan nilai buku ekuitas perusahaan. 3. Variabel Kontrol a. Modal Fisik Modal fisik adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan terdapat dalam neraca sebelah debet. Modal fisik mengacu pada setiap aset non-manusia yang dibuat oleh manusia dan kemudian digunakan dalam produksi. Terdapat dua jenis modal fisik yaitu aset lancar dan aset tetap. Modal fisik = Aset lancar + Aset tetap b. Modal Finansial Modal finansial yaitu sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Modal finansial mengacu pada dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman (investor) atau dana yang disetor oleh pemilik untuk membeli peralatan modal riil untuk memproduksi barang / jasa. Modal finansial = kewajiban lancar + kewajiban tidak lancar + ekuitas B. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metoda purposive sampling. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

15 15 1. Sampel adalah sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangannya selama 5 tahun ( ) dan tidak delisting selama periode penelitian. 2. Perusahaan Automotive and Allied Product tidak memperoleh laba negatif selama periode pengamatan. Laba negatif akan menyebabkan nilai modal intelektual perusahaan menjadi negatif. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya. Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), website Jakarta Stock Exchange (JSX). D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini, dengan melihat gambaran dari data-data yang ada, maka akan diperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan. 2. Partial Least Square (PLS) Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang sangat baik karena tidak mendasarkan pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang

16 16 mengalami penyakit asumsi klasik, dapat digunakan untuk ukuran sampel kecil dan dapat digunakan untuk konstruk formatif dan reflektif (Jogiyanto, 2009). Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari : 1. Outer model, yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: Untuk variabel laten VAIC TM Formatif: 1 = X1 X1 + X2 X2 + X3 X3 + 1 Untuk variabel laten Modal Fisik Formatif: 2 = X4 X4 + X5 X5 + 2 Untuk variabel laten Modal Finansial Formatif: 3 = X6 X6 + X7 X7 + X8 X8 + 3 Untuk variabel laten Kinerja Perusahan Formatif: = Y1 Y1 + Y2 Y Inner model, yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model). Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: = X1 X2 X1 X y 1 Y1 X3 X3 y 2 Y2 2 X4 X4 2 X5 X5 3 X6 X6 3 X7 X7 X8 X8

17 17 Gambar 2 Diagram Jalur Partial Least Square (PLS) Keterangan: - X1 = VACA - X2 = VAHU - X3 = STVA - X1 = (lambda kecil), loading faktor indikator VACA - X2 = (lambda kecil), loading faktor indikator VAHU - X3 = (lambda kecil), loading faktor indikator STVA - = (ksi) VAIC TM - X4 = Aset Lancar - X5 = Aset Tetap - X4 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset lancar - X5 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset tetap - = (ksi) Modal Fisik - X6 = Kewajiban Lancar - X7 = Kewajiban Tidak Lancar - X8 = Ekuitas - X6 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Lancar - X7 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Tidak Lancar - X8 = (lambda kecil), loading faktor indikator Ekuitas - = (ksi) Modal Finansial - Y1 = PER - Y2 =PBV - Y1 = (lambda kecil), loading faktor indikator PER - Y2 = (lambda kecil), loading faktor indikator PBV - = (eta) Kinerja Perusahaan - 1 = (gamma) koefisien pengaruh variabel VAIC TM terhadap Kinerja Perusahaan - 2 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Fisik terhadap Kinerja Perusahaan - 3 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Finansial terhadap Kinerja Perusahaan - 1 = vektor varibel residual VAIC TM - 2 = vektor varibel residual Modal Fisik - 3 = vektor varibel residual Modal Finansial - 4 = vektor varibel residual Kinerja Perusahaan A. Deskripsi Objek Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Sampel Penelitian No Kriteria Jumlah Akumulasi 1 Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI tahun

18 18 2 Perusahaan Automotive and Allied Product yang melakukan delisting tahun dari BEI 3 Memiliki saldo laba negatif selama perioda pengamatan ( ) (2) 11 (2) 9 Jumlah perusahaan sampel total selama periode penelitian 9 Sumber: Data sekunder yang diolah B. Pengujian Hipotesis 1. Statistik Deskriptif Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VACA VAHU STVA AL E E E13 AT E E E13 KL E E E13 KTL E E E13 EK E E E13 PER PBV Valid N (listwise) 45 Sumber: Output SPSS, data olahan 2. Hasil Pengujian Partial Least Square Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan software smartpls 2.0. Pemilihan metode smartpls didasarkan pada pertimbangan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten yang tidak bisa diukur secara langsung, variabel laten dibentuk dengan indikator formatif dan hasil penelitian ini akan dapat digunakan untuk melihat hubungan antar variabel laten berdasarkan indikator pembentuk variabel laten. PLS juga memungkinkan analisis sekaligus atas variabel laten dengan beberapa indikator. Model indikator dalam data penelitian ini merupakan model indikator formatif, yang mengasumsikan bahwa setiap indikator mempengaruhi konstruk. Arah hubungan kausalitas mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator sebagai grup

19 19 secara bersama-sama menentukan konsep atau makna empiris dari konstruk laten (Jogiyanto, 2009). a. Menilai Outer Model atau Measurement Model Parameter yang diukur ketika melakukan outer model konstruk reflektif berbeda dengan konstruk formatif. Pada konstruk reflektif, uji model pengukuran digunakan untuk uji validitas konstruk dan uji reliabilitas, maka pada konstruk formatif tidak dapat dilakukan uji reliabilitas karena masing-masing indikator dalam suatu variabel laten diasumsikan tidak saling berkorelasi (independen) sehingga nilai reliabilitas tidak dapat diukur. Selain itu, untuk uji validitas pada konstruk reflektif dilakukan dengan melakukan regresi antara masing-masing indikator terhadap variabel, sedangkan untuk konstruk formatif tidak karena konstruk formatif tidak memiliki nilai AVE, composite reliability, dan cronbachs alpha (Jogiyanto, 2009). Dalam model reflektif, jika terdapat indikator dengan nilai convergent validity, composite reliability dan discriminant validity yang tidak memenuhi kriteria maka harus didrop dari model karena dianggap tidak valid. Namun dalam model formatif, dengan menghilangkan (dropping) satu indikator dalam model akan menimbulkan persoalan yang serius. Menurut para ahli psikometri, indikator formatif memerlukan semua indikator yang membentuk konstruk. Jadi menghilangkan satu indikator akan menghilangkan bagian yang unik dari konstruk laten dan merubah makna dari konstruk (Jogiyanto, 2009). Sehingga prosedur dropping tidak dapat diterapkan dalam model formatif (Vinzi et al., 2010). Hasil outer model berfungsi untuk mengetahui keandalan indikator, yaitu

20 20 indikator yang kuat ataupun yang lemah berkontribusi dalam membangun atau mendukung konsep pengukuran konstruk. b. Menilai Inner Model atau Structural Model Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Melihat nilai outer model masing-masing indikator. Nilai T-statistic di atas untuk p < 0.10; untuk p < 0.05; dan untuk p < 0.01 (one tailed). (Jogiyanto, 2009). 2. Melihat nilai inner model dari hubungan antar variabel laten. Nilai Tstatistic di atas untuk p < 0.10; untuk p < 0.05; dan untuk p < 0.01 (one tailed). (Jogiyanto, 2009).

21 21 Gambar 3 Model Pengujian Partial Least Square (PLS) a. Goodness-fit Model R Square IC M.Fisik M.Finansial KP Tabel 3 R-square Tabel 3 menunjukkan nilai R-square sebesar 0, Variabel intellectual capital (VAIC TM ), modal fisik, dan modal finansial mampu menjelaskan variabel kinerja perusahaan (KP) sebesar 43,0816%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian. b. Uji Outer Model atau Measurement Model Gambar 4 Output Loading Factor dan Path Coefficient Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa konstruk dengan indikator formatif tidak dapat dianalisis dengan melihat convergent validity, composite reliability, dan

22 22 discriminant validity. Karena konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk latennya, maka cara menilainya adalah dengan melihat nilai signifikansi dari koefeisien regresi tersebut yang terdapat pada output outer weights. Nilai Tstatistic di atas untuk p < 0.10; untuk p < 0.05; dan untuk p < 0.01 (one tailed). (Jogiyanto, 2009). Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan PLS sebagaimana ditunjukkan gambar 4 di atas, diketahui bahwa dari tiga indikator yang membentuk VAIC TM, VACA dan VAHU yang memiliki nilai t-statistics signifikan pada p < (0.01). Pada konstruk laten modal fisik, aset lancar signifikan pada p < (0.01) dan aset tetap signifikan pada p < (0.05). Pada konstruk laten modal finansial, indikator yang signifikan pada p < (0.01) adalah ekuitas dan kewajiban lancar. Sementara indikator-indikator untuk kinerja pasar hanya PBV yang signifikan pada p < (0.05). Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Result for Outer Weight Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) Keterangan STVA -> IC t-stat < t-tabel VACA -> IC *** t-stat > t-tabel (0.01) VAHU -> IC *** t-stat > t-tabel (0.01) AL -> M.Fisik *** t-stat > t-tabel (0.01) AT -> M.Fisik ** t-stat > t-tabel (0.05) EK -> M.Finansial *** t-stat > t-tabel (0.01) KL -> M.Finansial *** t-stat > t-tabel (0.01) KTL -> M.Finansial t-stat < t-tabel PBV -> KP ** t-stat > t-tabel (0.05) PER -> KP t-stat < t-tabel Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

23 23 Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian outer model. Berdasarkan hasil uji outer model hipotesis penelitian, dapat dilihat bahwa untuk konstruk laten intellectual capital, indikator yang signifikan terhadap VAIC TM pada perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia tahun adalah Value Added Capital Employed (VACA) dengan nilai original sample 1, dan nilai t-statistik 5, serta Value Added Human Capital (VAHU) dengan nilai original sample 0, dan nilai t-statistik 2, Hal ini menunjukkan bahwa indikator VACA yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap VAIC TM pada perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia, hal ini menggambarkan bahwa perusahaan tersebut mengandalkan tiap-tiap unit modal fisiknya sebagai faktor utama untuk menciptakan value added perusahaan, lalu mengembangan sumber daya manusianya (pengetahuan dan skill karyawan) dari setiap rupiah yang diinvestasikan untuk karyawan. Pada konstruk laten modal fisik, seluruh indikator signifikan yaitu aset lancar dengan nilai Original Sample 8, dan aset tetap dengan nilai Original Sample 7, Pada konstruk laten modal finansial, indikator yang signifikan adalah ekuitas dengan nilai Original Sample 4, dan kewajiban lancar dengan nilai Original Sample 5, Pada konstruk laten kinerja pasar, indikator yang signifikan adalah Price to Book Value (PBV) dengan nilai Original Sample 0, c. Uji Inner Model atau Structural Model Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa IC (VAIC TM ) berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (PER dan PBV). Selain itu,

24 24 peneliti menambahkan variabel kontrol berupa modal fisik dan modal finansial. Dalam konteks ini, intellectual capital, modal fisik, dan modal finansial diuji terhadap kinerja perusahaan pada tahun yang sama. Gambar 5 Output Bootstrapping T-Statistik Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk. Penerimaan pengujian hipotesis yang diajukan dapat dilihat dari besarnya nilai t-statistik dari hubungan antar variabel laten. Nilai T-statistic di atas untuk p < 0.10; untuk p < 0.05; dan untuk p < 0.01 (one tailed). (Jogiyanto, 2009). Tabel 5 Hasil Uji Inner Model Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) Keterangan IC -> KP ** t-stat > t-tabel (0.05) M.Fisik -> KP * t-stat > t-tabel (0.10) M.Finansial -> KP *** t-stat > t-tabel (0.01) Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

25 25 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian inner model atau model structural yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel laten (konstruk laten). Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hipotesis secara utuh diterima. Artinya, Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia pada tahun Sedangkan untuk variabel kontrol modal fisik dan modal finansial juga menunjukkan hasil yang sama yaitu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dari hasil statistik tersebut dapat diketahui bahwa modal finansial yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia, artinya perusahaan tersebut masih mengandalkan dana-dana yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan value added dami keberlanjutan perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Kuryanto (2008) yang berpendapat bahwa ada indikasi penggunaan modal fisik dan modal finansial yang masih mendominasi untuk memberi kontribusi pada kinerja pasar perusahaan. Secara umum, hasil pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini relatif sama dengan penelitian yang dilakukan Ulum (2008) yang juga menyatakan bahwa intellectual capital berhubungan positif dengan kinerja perusahaan, penelitian yang dilakukan Tan et al. (2007) yang melakukan penelitian di Singapura, dan Chen et al. (2005) yang melakukan penelitian di Taiwan dengan menggunakan sektor perbankan menyatakan bahwa tiga komponen VACA, VAHU, dan STVA secara statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk VAIC TM dan juga signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

26 26 Hasil dari penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Firer dan Williams (2003) untuk kasus perusahaan publik di Afrika Selatan dan penelitian Yuniasih (2010) dan Dimitrios Maditinos (2011). Dalam penelitiannya, Yuniasih menyatakan tidak ada hubungan positif antara intellectual capital perusahaan publik yang terdaftar di BEI terhadap kinerja perusahaannya. Sementara itu, Dimitrios Maditinos (2011) menyatakan bahwa hampir tidak ada bukti statistik relevan yang menunjukkan pengaruh VAIC TM atas kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan, kecuali terdapat hubungan signifikan antara efisiensi human capital dengan kinerja keuangan. Perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia secara umum telah mampu mengoptimalkan tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, dan capital employed) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan: 1. Berdasarkan hasil pengujian Partial Least Square (PLS) diketahui bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif intellectual capital terhadap kinerja perusahaan, khusunya kinerja pasar yang tercermin dalam

27 27 PER dan PBV perusahaan Automotive and Allied Product selama lima tahun pengamatan ( ). Maka Hipotesis diterima. 2. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal fisik terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal finansial terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun Intellectual capital memiliki kontribusi yang lebih banyak dalam menciptakan value added perusahaan dibandingkan dengan modal fisik perusahaan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian serupa di masa yang akan datang, yaitu : 1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan tahun berikutnya. 2. Human Capital dalam penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan jenis tunjangan karyawan lainnya, tidak hanya menggunakan biaya gaji dan tunjangan karyawan bagian umum dan administrasi. 3. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dan menambah sampel dengan memasukkan sektor-sektor lain.

28 28 C. Implikasi 1. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan BAPEPAM sebagai regulator, dapat menetapkan standar yang tepat mengenai pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan perusahan. 2. Investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan sebaiknya mempertimbangkan, tidak hanya modal fisik dan modal finansial perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan tapi juga intellectual capital perusahaan karena intellectual capital terbukti secara empiris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Ante Pulic Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy (presented in 1998 at the 2nd McMaster World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential) Astuti, P.D. dan A. Sabeni Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance. Simposium Nasional Akuntansi VII Solo. Badingatus Solikhah dan Abdul Rohman dan Wahyu Meiranto Implikasi Intellectual Capital terhadap Financial Performance, Growth dan Market Value; Studi Empiris dengan Pendekatan Simplistic Specification. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Chen, Ming-Chin, et.al An Empirical Investigation of Relationship Between Intellectual Capital and Firm s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capial. Vol. 6 No.2, pp Bradford. Farah Mrgaretha dan Arief Rakhman Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value dan Financial Performance Perusahaan dengan Metode Value Added Intellecual Capital. Jurnal Bisnis Akuntansi Vol.8, No.2

29 29 Firer, S dan Williams, M Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3, pp Ghozali, Imam Ekonometrika. Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Penerbit BPUNDIP. Ghozali, Imam Structural Equation Modelling; Metode Alternatif dengan PLS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19. Jakarta: Salemba Empat. Imam Ghozali. dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Imaningati Pengaruh Intellectual Capital pada Nilai Pasar Perusahaan dan Kinerja Perusahaan. Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Jogiyanto Metodologi Penelitian Sistem Informatika. Yogyakarta: Penerbit Andi Jogiyanto Konsep & Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta. Kieso, Donald E. et al., Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Kuryanto, Benny dan M.syafruddin Pengaruh Modal intelektual Terhadap Kinerja Perusahan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Neil Rupidara Modal Intelektual dan Strategi Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Paper disajikan pada Diskusi Modal Intelektual UKSW. Salatiga, 21 Februari Pulic, A Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy. available at: Purnomosidhi, Bambang. Januari Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 9, No. 1, Hal Sangkala Intellectual Capital Management. Jakarta. YAPENSI Subramanyam dan John Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesatu. Jakarta: Salemba Empat.

30 30 Subramanyam dan John Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Serra Ekowati, Oman Rusmana, dan Mafudi Penaruh Modal Fisik, Modal Finansial, Dan Modal Intelektual Tehadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tim Penyusun Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung: Bandar Lampung. Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali, dan Anis Chariri Intellectual Capital Dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI. Ulum, Ihyaul Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu. Woodcock, J., H.R. Whiting Intellectual Capital Disclosure by Australian Companies. Paper accepted for presentation at the AFAANZ Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009 Yuniasih, Ni Wayan, Dewa Gede Wirama, dan I Dewa Nyoman Badera Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto., Indonesia Capital Market Directory Soft Copy Laporan Keuangan. Software Java Runtime Environment. (diakses Juni 2012).. Software Smartpls 2.0 M3. (diakses Juni 2012)

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK Oleh NAMA : RAKHMAD HANDIKO NPM : 0851031048 No. Telp : 085208552014

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel dibawah ini menunjukkan statistic descriptive dari variabel independen VAIC TM dan indikator indikator yang membentuknya, yaitu VAHU, STVA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Suri Bentoen Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia sbentoen@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Intellectual capital (IC) diartikan sebagai kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang diukur menggunakan metode VAIC TM (Value Added Intellectual Coefficient) berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal intelektual merupakan satu dari sekian banyak indikator dalam pengukuran terhadap aset tidak berwujud (intangible asset), yang telah menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 1, Juni 2015, hal 1-18 ISSN 2339-1545 Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya 58 BAB V PENUTUP Keberhasilan suatu perusahaan perbankan tidak hanya dilihat dari kinerja keuangan perusahaan saat ini namun adanya sumber daya di dalam perusahaan dapat menghasilkan kinerja keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1  ISSN (Online): DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PADA FINANCIAL PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.

Lebih terperinci

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE JDA Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 30-36 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, penggunaan aset tidak berwujud memiliki dampak yang signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga menciptakan bidang studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney. DAFTAR PUSTAKA Bontis, N. (1998). Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76. Bontis et al. (2000). Intellectual Capital

Lebih terperinci

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 29-38 Published every June and December JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Abstract Ronny Malavia Mardani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi saat ini dikendalikan oleh informasi dan pengetahuan, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dewasa ini memunculkan perubahan pandangan mengenai sumber daya yang bersifat stratejik bagi perusahaan. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. oleh peneliti. Penelitian di bidang ekonomi, manajemen, sosial, dan lain

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. oleh peneliti. Penelitian di bidang ekonomi, manajemen, sosial, dan lain BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel - variabel yang menjadi perhatian oleh peneliti. Penelitian di bidang ekonomi, manajemen, sosial, dan lain sebagainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah 7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 3.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK(NON KEUANGAN)DI INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK(NON KEUANGAN)DI INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK(NON KEUANGAN)DI INDONESIA Luluk Muhimatul Ifada FE_Universitas Islam Sultan Agung Semarang Hairida Hapsari FE_Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh penulis adalah persahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-15 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH ELEMEN PEMBENTUK INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PASAR DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis pada abad-21 ini telah menciptakan persaingan bisnis yang ketat di antara perusahaan. Agar perusahaan bisa terus bertahan,

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PASAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PASAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PASAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Fitri Veta Viyan, Maslichah dan M. Cholid Mawardi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan vaiabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan

Lebih terperinci