Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18 PENILAIAN KINERJA Petunjuk Pelaksanaan KELOMPOK DAN KELEMBAGAAN PERIKANAN BUDIDAYA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

19 TAHUN 2015 Kegiatan Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun 2015 dapat menjadi pendorong partisipasi aktif, evaluasi kerja dan memotivasi serta memberikan apresiasi bagi kegiatan kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya dalam upaya pencapaian target produksi Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

20 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelompok Dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun Ditebitkannya buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi bagi instansi dan pelaku usaha terkait tentang kategori jenis penilaian kinerja, mekanisme, dan jadwal pelaksanaan. Peran kelompok dan kelembagaan penting dalam upaya pencapaian produksi. Kelembagaan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan produksi di lapangan, dituntut agar mampu, tangguh, dinamis dan mandiri. Sedangkan Unit Pelayanan Teknis baik di pusat, daerah, maupun swasta, Unit Pelayanan Pengembangan (UPP), Pos Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) dan Kelembagaan Kawasan Minapolitan merupakan institusi yang salah satu tugas dan fungsinya sebagai pendukung produksi perikanan budidaya. Kegiatan Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun 2015 diharapkan dapat menjadi pendorong partisipasi aktif, evaluasi kerja dan memotivasi serta memberikan apresiasi bagi kegiatan kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya dalam upaya pencapaian target produksi. Pada Kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Panitia Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan dari semua Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang telah bekerja menyiapkan buku Petunjuk Pelaksanaan ini dan berbagai pihak yang telah memberikan bahan dan masukan. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya a.n. Ketua Panitia DR. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

21 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup... 5 II. KATEGORI DAN PERSYARATAN Kategori Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Kelompok Penilaian Kinerja Kelembagaan Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan... 9 III. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA Tahapan dan Jadwal Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelompok Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelembagaan Materi Penilaian Materi Penilaian Kinerja Kelompok Materi Penilaian Kinerja Kelembagaan Penetapan Nominasi Tingkat Nasional Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelompok Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelembagaan Evaluasi dan Urutan Pemenang IV. PENETAPAN PEMENANG DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Penetapan Pemenang Waktu dan Tempat Bentuk Penghargaan Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

22 LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR TABEL No Hal 1 Jadwal Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Bidang Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun Nilai Maksimal Penilaian Kinerja Kelompok Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Udang Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Rumput Laut Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Nila Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Mas Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Gurame (Pembesaran II) 23 8 Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Lele/Patin (Catfish) Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Hias Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok UPR (Pembenihan Ikan/Udang Air Tawar) Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok HSRT Kriteria Penilaian Posikandu Kriteria Penilaian Kinerja Kelembagaan UPP Kriteria Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan Urutan Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan. 30 Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

23 DAFTAR LAMPIRAN No Hal 1 Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional Tahun Out Line Selayang Pandang Kelompok Pembudidaya Ikan/ Pembenih Ikan Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelompok HSRT atau UPR Outline Laporan Kinerja HSRT atau UPR 38 5 Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Posikandu Outline Kinerja Pos Kesehatan Ikan Terpadu Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Tingkat Nasional Tahun Contoh Outline Selayang Pandang Kelembagaan UPP Contoh Surat Pendaftaran Penilaian Kinerja Kelembagan Kawasan Minapolitan Outline Profil Kawasan Minapolitan. 49 Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

24 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat. Dalam menghadapi tantangan tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki VISI Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara Berdaulat, Mandiri dan Berkelanjutan untuk kemakmuran rakyat dengan MISI Menjabarkan Misi Pembangunan Nasional dalam RPJMN , yaitu : 1. Mewujudkan pembangunan Kelautan dan Perikanan yang mampu menjaga dan kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Memperkuat jati diri sebagai negara maritim/kepulauan. 3. Mewujudkan kualitas hidup masyarakat kelautan dan perikanan yang tinggi, maju dan sejahtera, serta berkepribadian dalam kebudayaan. 4. Mewujudkan usaha kelautan dan perikanan yang berkelanjutan yang didukung oleh sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan IPTEK yang inovatif. 5. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim/kepulauan yang mandiri, maju kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. Sebagai bagian dari unit kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya bertanggung jawab untuk membantu tugas Menteri dalam menyelenggarakan pembangunan di bidang perikanan budidaya. Adapun visi dari Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

25 pembangunan perikanan budidaya yang ingin diwujudkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan dengan misi yang akan dilaksanakan dalam mewujudkan visi tersebut sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemandirian pembudidaya ikan melalui pemberdayaan; 2. Menerapkan teknologi inovatif untuk meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya; 3. Memanfaatkan sumberdaya perikanan budidaya secara berkelanjutan. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun guna mencapai visi tersebut adalah : (i) Peningkatan produksi perikanan budidaya (ii) Peningkatan daya saing produk perikanan budidaya; (iii) Peningkatan kemandirian pembudidayaan ikan; (iv) Ketahanan pangan dan gizi ; (v) Peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional; dan (vi) Kelestarian dan berkelanjutan sumberdaya perikanan budidaya. Sedangkan langkah strategis yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut sebagai berikut : (i) Produksi Perikanan Budidaya; (ii) Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Budidaya; (iii) Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Pembudidaya; (iv) Keamanan dan Ketahanan Pangan; (v) Kecukupan Gizi masyarakat; (vi) Penyerapan Tenaga Kerja; (vii) Peningkatan Investasi Usaha Perikanan Budidaya; (viii) Kelestarian Sumberdaya Perikanan Budidaya; dan (ix) Keberlanjutan Usaha Perikanan Budidaya. Komoditas budidaya yang diprioritaskan untuk didorong pengembangannya adalah komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekonomis penting antara lain: udang, rumput laut, nila, patin, lele, mas, gurame, kakap, bandeng dan kerapu berpeluang untuk ditingkatkan produksinya, karena potensi sumberdaya yang sangat besar dan teknologi budidaya telah dikuasai serta permintaan pasar yang tinggi. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

26 Keberhasilan peningkatan produksi tersebut tergantung dari jaminan pemasaran, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, permodalan usaha, penguasaan teknologi oleh pembudidaya ikan dengan dukungan kerjasama lembaga keuangan dan perbankan. Pemberdayaan kelembagaan usaha kelompok pembudidaya ikan menjadi sangat penting karena dapat menyatukan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing pembudidaya ikan maupun kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan), sehingga diharapkan usaha budidaya akan dapat menjadi efisien. Untuk mewujudkan keinginan tersebut di atas, maka perlu dilakukan pengembangan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) yang dapat dijadikan sebagai lembaga pemberdayaan usaha kelompok pembudidaya ikan yang proses pembentukannya dari, oleh dan untuk kelompok. UPP merupakan Kelembagaan Pembudidaya ikan yang memayungi Pokdakan di wilayah Kabupaten/Kota dan pembentukannya melalui SK Bupati /Walikota diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas usaha, mutu hasil produksi, pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta penyediaan lapangan kerja di daerah sentra sentra budidaya. Disamping itu melalui UPP juga dapat mendorong peran perbankan membantu para pembudidaya ikan untuk memperoleh pinjaman permodalan guna mengembangkan usahanya, apalagi ditambah dengan keinginan dan tekad yang besar untuk maju dari kelompok pembudidaya ikan, maka dengan peran aktif serta azas kebersamaan dalam lembaga UPP ini dapat dipastikan akan memperkuat posisi tawar pembudidaya ikan skala kecil. Dalam menghadapi persaingan pasar global dan MEA yang berdampak semakin ketatnya persyaratan mutu produk hasil perikanan yang dipersyaratkan oleh negara importir, maka penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan menjadi penting diterapkan untuk pemenuhan kesesuaian persyaratan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Dengan demikian Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

27 sertifikasi pada setiap unit usaha pembudidayaan ikan baik perorangan, kelompok maupun perusahaan menjadi suatu keharusan. Kelompok dan kelembagaan menjadi bagian penting dalam upaya pencapaian produksi. Pembudidaya ikan sebagai pelaku usaha yang bergabung dalam kelembagaan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) termasuk didalamnya Unit Pembenihan Skala Kecil (UPR) dan Hatchery Skala Rumah Tangga (HRST) mempunyai peran penting sebagai ujung tombak dalam upaya pencapaian peningkatan produksi, dengan demikian kelompok dituntut agar mampu, tangguh, dinamis dan mandiri. Pembinaan Pokdakan yang dilakukan melalui kegiatan Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Tingkat Nasional diperlukan guna meningkatkan peran kelompok dalam pelaksanaan dan pencapaian sasaran program pembangunan perikanan budidaya yang sekaligus diarahkan pada upaya penerapan sertifikasi usaha pembudidayaan ikan dalam memenuhi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan pada Pos Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) merupakan lembaga/institusi milik pemerintah maupun swasta yang mendukung sistem pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, merupakan bagian penting dalam program peningkatan produksi perikanan budidaya. Pengendalian penyakit dan penurunan mutu lingkungan yang terjadi pada pembudidayaan menjadi penyebab utama kegagalan usaha. Pembudidaya seringkali menggunakan berbagai obat, bahan kimia dan bahan biologi lainnya, namun belum sepenuhnya memperhatikan akibat yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan perairan. Posikandu diharapkan berfungsi sebagai unit diagnostik dan pengujian kualitas air, penyakit dan juga residu bahan cemaran secara cepat, tepat, efisien dan memberikan pelayanan dan rekomendasi dini terhadap kemungkinan munculnya serangan penyakit serta mampu Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

28 mendeteksi kontaminasi produk oleh residu bahan cemaran yang membahayakan. Upaya meningkatkan kinerja Posikandu dilakukan dengan penilaian kinerja Kelembagaan Posikandu pada: Dinas Kelautan dan Perikanan atau Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perikanan Tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota maupun swasta. Kelembagaan Pengembangan Kawasan Minapolitan dilakukan untuk menilai kinerja kelembangan di tingkat kabupaten/kota yang menjadi kawasan minapolitan Tujuan Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun 2015 diselenggarakan dengan tujuan: a. Membimbing dan membina kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Program Perikanan Budidaya; b. Mengevaluasi kinerja kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya; c. Memberikan motivasi kepada kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya untuk meningkatkan kinerja kelompok maupun kelembagaannya; d. Memberikan apresiasi terhadap kegiatan kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya. 1.3 Ruang Lingkup Kategori lomba kinerja kelompok dan kelembagaan tahun 2015 terdiri dari 7 (tujuh) kategori untuk kelompok dan 3 (tiga) kategori untuk kelembagaan sebagai berikut: a. Kategori Kelompok: 1). Udang; 2). Rumput Laut; 3). Nila/Mas/Gurame 4). Catfish; Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

29 5). Ikan Hias; 6). Unit Pembenihan Rakyat (UPR) ikan air tawar; 7). Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) ikan air payau dan laut. b. Kategori Kelembagaan : 1) Pos Kesehatan Ikan terpadu (Posikandu); 2) Unit Pelayanan Pengembangan (UPP); 3) Kawasan Minapolitan. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

30 II. KATEGORI DAN PERSYARATAN 2.1. Kategori Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Kelompok Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional, meliputi 7 (tujuh) kategori, yaitu : 1). Kelompok Pembudidaya Udang, yakni kelompok yang melakukan jenis kegiatan budidaya udang di air payau dan air tawar; 2). Kelompok Pembudidaya Rumput Laut, yakni kelompok yang melakukan jenis kegiatan budidaya rumput laut di laut atau di tambak; 3). Kelompok Pembudidaya Nila/Mas/Gurame yakni kelompok yang melakukan jenis kegiatan budidaya Nila/Mas/Gurami di kolam, KJA atau karamba; 4). Catfish, yakni kelompok yang melakukan jenis kegiatan budidaya lele/patin di kolam; 5). Kelompok Pembudidaya Ikan Hias, yakni kelompok yang melakukan kegiatan usaha pembenihan dan atau pembesaran ikan hias; 6). Kelompok Pembenihan Ikan air tawar (Kelompok UPR), yakni kelompok yang melakukan kegiatan pembenihan ikan air tawar; 7). Kelompok/Perorangan Pembenihan Ikan/Udang air payau atau laut (Kelompok/perorangan HSRT), yakni kelompok atau perorangan yang melakukan kegiatan pembenihan ikan air payau atau laut. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

31 Penilaian Kinerja Kelembagaan Penilaian Kinerja Kelembagaan Tingkat Nasional, meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu : 1). Pos Kesehatan Ikan terpadu (Posikandu), yakni laboratorium yang melakukan pelayanan, pengujian dalam upaya pengendalian penyakit ikan dan lingkungan; 2). Unit Pelayanan Pengembangan (UPP), yakni kelembagaan yang mewadahi kelompok pembudidaya ikan yang berada dalam satu kabupaten/kota. 3). Kawasan Minapolitan, yakni kelembagaan yang melaksanakan pembangunan kawasan minapolitan perikanan budidaya yang beranggotakan SKPD di tingkat Kabupaten/Kota 2.2. Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional adalah Pemenang I Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Provinsi tahun 2014 atau 2015 yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (contoh Lampiran1), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut : 1). Copy SK Pengukuhan Tingkat/Kelas kelompok; 2). Copy SK Bupati/Walikota tentang Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Tingkat Kabupaten/Kota; 3). Copy SK Gubernur atau SK Kepala Dinas Provinsi tentang Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Tingkat Provinsi; 4). Copy sertifikat CBIB/CPIB yang masih beraku khususnya untuk kinerja kelompokpembudidaya ikan kecuali ikan hias; Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

32 5). Selayang Pandang Kinerja Kelompok (Lampiran-2), Pemenang I (Pertama) Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional dapat diikutkan lagi menjadi peserta Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional setelah 3 tahun kemudian. Sedangkan pemenang peringkat lainnya dapat diikutkan kembali pada tahun berikutnya melalui prosedur yang telah ditetapkan Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan 1). Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu Tingkat Nasional adalah pemenang I Penilaian Kinerja Kelembagaan Tingkat Provinsi tahun 2014 atau tahun 2015 yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (contoh Lampiran- 3) dengan ketentuan sebagai berikut: a) Posikandu milik pemerintah daerah dan swasta yang mampu melakukan pengujian dalam upaya pengendalian penyakit ikan dan lingkungan; b) Provinsi hanya dapat mengusulkan 1 (satu) peserta yang merupakan pemenang I tingkat provinsi atau yang diusulkan oleh provinsi; c) Laporan kinerja Posikandu (contoh Lampiran-4) 2). Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan UPP Tingkat Nasional adalah pemenang I Penilaian Kinerja Kelembagaan Tingkat Provinsi tahun 2014 atau tahun 2015 yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (contoh Lampiran-5), dengan ketentuan sebagai berikut: a) UPP juara I atau yang berprestasi di tingkat Provinsi dapat diusulkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

33 b) Setiap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi hanya dapat mengusulkan 1 (satu) UPP. c) Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan UPP yang diusulkan agar dilengkapi persyaratan sebagai berikut: 1. Surat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi tentang usulan UPP yang mengikuti penilaian kinerja; 2. Copy Keputusan Gubernur atau Keputusan Kepala Dinas Provinsi sebagai UPP juara I atau yang berprestasi di tingkat Provinsi; 3. Copy SK Bupati/Wali Kota tentang penetapan UPP; 4. Profile UPP : Struktur Organisasi, susunan pengurus, tugas dan fungsi, daftar anggota, AD/ART dan lainnya; Perkembangan Keanggotaan dalam Kelompok Pembudidaya Ikan yang tergabung dalam UPP minimal 2 (dua) tahun terakhir ( ); Kinerja UPP tentang pengembangan usaha (permodalan, produksi, pasar); Kegiatan Pembinaan teknis, kerjasama, pelatihan dan lainnya; Kemitraan usaha; Dokumentasi kegiatan UPP. 5. Outline selayang pandang kelembagaan UPP (contoh Lampiran-6) 3). Persyaratan Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan; Peserta Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan Tingkat Nasional adalah Kawasan Minapolitan yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (contoh Lampiran-7), dengan ketentuan sebagai berikut: Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

34 a) Surat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi tentang usulan Kabupaten/Kota lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan yang mengikuti penilaian kinerja; b) Copy Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Kawasan Minapolitan dan Pokja Minapolitan Kabupaten/Kota; c) Profil Kawasan (contoh profile pada Lampiran-10) Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

35 III. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA 3.1. Tahapan dan Jadwal Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelompok Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelompok dilakukan secara berjenjang yaitu dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional, dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Tingkat Kabupaten/Kota Penilaian Kinerja Kelompok untuk tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang membidangi Perikanan. Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. 2). Tingkat Provinsi Penilaian Kinerja Kelompok untuk tingkat Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, kepada juara pertama tingkat kabupaten/kota. Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur atau Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. 3). Tingkat Nasional Penilaian Kinerja Kelompok untuk tingkat Nasional dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya diikuti oleh juara pertama tingkat Provinsi. Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

36 3.1.2 Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelembagaan 1). Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu dilakukan dengan pendaftaran Penilaian Kinerja Posikandu Tingkat Nasional dilakukan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi (contoh surat pendaftaran pada Lampiran-3) dengan dilampiri dokumen laporan Kinerja Posikandu yang bersangkutan selama 1 (satu) tahun (contoh outline penulisan laporan kinerja Lampiran-4) 2). Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelembagaan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Pelaksanaan penilaian kinerja Kelembagaan UPP dilakukan di Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional, dengan ketentuan sebagai berikut: a) Tingkat Provinsi : Penilaian untuk Tingkat Provinsi diikuti oleh UPP yang ada di Wilayah Propinsi yang bersangkutan. Pemenangnya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur atau Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi b) Tingkat Nasional : Penilaian Kinerja untuk Tingkat Nasional diikuti oleh UPP juara Pertama Tingkat Provinsi. Pemenangnya ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. 3) Tahapan dan Jadwal Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan Pelaksanaan penilaian kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan dilakukan di Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional, dengan ketentuan sebagai berikut: c) Tingkat Provinsi : Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

37 Penilaian untuk Tingkat Provinsi diikuti oleh Kelembagaan Kawasan Minapolitan yang ada di Wilayah Provinsi yang bersangkutan. d) Tingkat Nasional : Penilaian Kinerja untuk Tingkat Nasional diikuti oleh Kelembagaan Kawasan Minapolitan juara Pertama Tingkat Provinsi. Pemenangnya ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan dilakukan sesuai jadwal pada Tabel 1. Juklak Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun

38 Tabel 1. Jadwal Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Bidang Perikanan Budidaya Tingkat Nasional Tahun 2015 No Kegiatan 1 Persiapan 2 Penyusunan Panitia dan Tim Penyusunan JUKLAK dan 3 Kuestioner Surat Pemberitahuan ke 4 daerah Publikasi JUKLAk di Website 5 DJPB 6 Pencetakan JUKLAK 7 Pengiriman JUKLAK Penerimaan 8 KelengkapanCalon Nominasi 9 Penetapan Nominasi 10 Penilaian Lapangan Evaluasi Hasil Penilaian 11 Lapangan Usulan pemenang kepada 12 Pengarah Usulan dari Dirjen PB kepada 13 MKP Penetapan oleh MKP 14 (Penerbitan Kep MKP) Pemberitahuan/publikasi 15 pemenang 16 Koordinasi lingkup KKP 17 Penyiapan Penghargaan 18 Penyerahan penghargaan Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

39 3.2 Materi Penilaian Materi Penilaian Kinerja Kelompok Materi yang dinilai dalam kegiatan Penilaian Kinerja Kelompok didasarkan pada upaya pembinaan kelompok yang didasarkan pada 5 (lima) tolok ukur kemampuan kelompok. Kelima tolok ukur kemampuan tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan usaha pembudidaya ikan (termasuk pasca panen dan analisa usaha budidaya ikan) bagi anggotanya dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal; 2). Kemampuan memupuk modal dan memanfaatkan pendapatan secara rasional untuk pengembangan usaha dan kegiatan sosial lainnya; 3). Kemampuan kelompok dalam menerapkan teknologi anjuran dan memanfaatkan informasi yang diperoleh dengan adanya kerjasama anggota dalam kelompok yang dicerminkan pada peningkatan produktivitas usaha; 4). Kemampuan melaksanakan komitmen dan mentaati perjanjian dengan mitra usaha dan pihak lainnya; 5). Kemampuan kelompok dalam meningkatkan hubungan yang melembaga antara Pokdakan dengan Mitra usaha. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Penilaian Kinerja Kelompok mencakup 3 (tiga) aspek pokok yaitu: 1) Aspek Sosial; Materi aspek sosial antara lain tentang kelembagaan kelompok, kerjasama anggota kelompok, kerjasama dengan lembaga terkait, serta aktivitas kelompok dalam meningkatkan usaha, pengendalian lingkungan, kegiatan sosial serta upaya dalam mengatasi kendala yang dihadapi. 2) Aspek Ekonomi; Materi aspek ekonomi antara lain tentang analisa usaha pembudidayaan ikan, pengembangan modal, pengembangan xxii

40 usaha, hubungan dengan mitra usaha (Koperasi, Swasta, BUMN, Perbankan dan lain-lain). 3) Aspek Teknis dan Produktivitas; Materi aspek teknis antara lain meliputi penerapan teknologi budidaya sesuai dengan CBIB atau CPIB atau teknologi anjuran, tingkat produktivitas usaha dan mutu produk yang dihasilkan oleh kelompok, serta upaya pengendalian lingkungan termasuk penerapan biosekuriti Materi Penilaian Kinerja Kelembagaan 1). Materi Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu Materi yang dinilai dalam kegiatan Penilaian Kinerja Kelembagaan Posikandu Tingkat Nasional meliputi 4 (empat) aspek yaitu: a) Aspek Perencanaan yaitu tentang kemampuan Posikandu dalam menyusun rencana kerja tahunan. b) Aspek Pengorganisasian mencakup struktur organisasi, tugas dan fungsi, sumberdaya manusia, serta peran pimpinan laboratorium dan atasan langsungnya dalam mengorganisir Posikandu. c) Aspek Pelaksanaan mencakup kapasitas kemampuan pelayanan pengujian kepada pelaku usaha, ketersediaan fasilitas yang dimiliki, Standar Operasional Prosedur (SOP), pengujian dan analisa, serta catatan/rekaman kegiatan. d) Aspek Pengendalian dan Pengawasan mencakup aspek internal (kegiatan pengujian) dan eksternal (pembinaan & penyuluhan) 2). Materi Penilaian Kinerja Kelembagaan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP). xxiii

41 Materi penilaian Kinerja Kelembagaan UPP mencakup 4 (empat) aspek yaitu: a) Perencanaan Kemampuan merencanakan program dan kegiatan UPP. b) Pengorganisasian Antara lain tentang struktur organisasi dan personilnya, kemampuan manajerial pimpinan UPP seperti: pembagian tugas, mengkoordinir kelompok, rapat pengurus, rapat anggota dan pertemuan lainnya serta kepemilikan aset. c) Pelaksanan Kemampuan UPP dalam menjalankan fungsinya terhadap kepentingan Pokdakan meliputi kebutuhan saprokan, akses permodalan, pasar, teknologi, pengembangan usaha, kemitraan dan membangun jejaring kerja termasuk mengadakan perjanjian dengan pihak-pihak terkait serta pelayanan pengembangan Pokdakan. d) Pengendalian Terkait dengan kemampuan melakukan kontrol/pengendalian terhadap aktifitas UPP dan Pokdakan serta evaluasi dan pelaporan kegiatan. 3). Materi Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan. Materi penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan mencakup 4 (empat) aspek yaitu: a) Administrasi Kelengkapan persyaratan administrasi yang meliputi: Dokumen Masterplan (Rencana Induk) Pengembangan Kawasan Minapolitan, Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kawasan Minapolitan, SK Penetapan Kawasan dan SK Pokja; b) Pelaksanaan Pembangunan xxiv

42 Pembangunan yang dilaksanakan di Kawasan Minapolitan oleh seluruh SKPD dalam pengembangan kawasan; c) Pelaksanaan Perikanan Budidaya Penerapan sistim produksi (CPIB dan CBIB) dan capaian target produksi; d) Pendukung Aspek yang mendukung pelaksanaan Kawasan Minapolitan diantaranya : Kelembagaan Pengembangan Kawasan, pelaporan pelaksanaan Kawasan Minapolitan dan perkembangan investasi Pemerintah, Perbankan dan Swasta di Kawasan Minapolitan Penetapan Nominasi Tingkat Nasional Penetapan nominasi dimaksudkan untuk menetapkan maksimum 3 (tiga) nominator dari Kelompok dan Kelembagaan yang telah mendaftar dan memenuhi persyaratan sebagai peserta Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan untuk selanjutnya dilakukan penilaian lapangan. Penetapan nominasi dilakukan oleh Tim Penilai Kinerja Kelompok dan Kelembagaan dengan melakukan evaluasi terhadap keabsahan dan kelayakan dokumen administrasi persyaratan pendaftaran, sebagaimana pada butir 2.2. Sebelum dilakukan penilaian lapangan, nominasi Kelompok dan Kelembagaan diumumkan kepada seluruh daerah peserta, selanjutnya ditetapkan jadwal pelaksanaan penilaian lapangan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelompok Penilaian dilakukan dengan melalui wawancara terhadap Pengurus, Anggota, Mitra Usaha dan Pembina Kelompok, serta pemeriksaan dokumen kelengkapan administrasi dan peninjauan lapangan. Nilai maksimal untuk masing-masing aspek adalah 1.000, dengan bobot nilai sebagai berikut: xxv

43 Tabel 2. Nilai Maksimal Penilaian Kinerja Kelompok No Uraian Bobot (%) Nilai Maksimal 1 Aspek Sosial Aspek Ekonomi Aspek Teknis dan Produktivitas - Teknis Produktivitas Nilai produktivitas untuk masing-masing kegiatan usaha kelompok adalah sebagai berikut: 1). Budidaya Udang (Pokdakan Udang) Khusus untuk budidaya udang windu dan vaname, produktivitasnya dinilai berdasarkan tingkat teknologi yang diterapkan, yaitu teknologi sederhana, semi-intensif dan intensif. Sedangkan untuk udang lainnya (udang galah) tidak membedakan tingkat teknologinya. Adapun nilai untuk masing-masing adalah sebagai berikut: Tabel 3. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Udang No 1 2 Udang Windu Udang Vaname Teknologi Padat Tebar (ekor/ha/mt) Sederhana Intensif Sederhana Komoditas Semiintensif Semiintensif Produktivitas (kg/ha/mt) a. >500 b c a. >1.500 b c a. >2.600 b c a. >2.500 b c a. >9.000 b c Nilai Maksimal xxvi

44 3 Udang Galah Intensif a. > b c a.> b c. < ). Budidaya Rumput Laut (Pokdakan Rumput Laut) Produktivitas budidaya Rumpul Laut dinilai berdasarkan tingkat teknologi yang diterapkan, dengan nilai sebagai berikut: Tabel 4. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Rumput Laut No Teknologi Metode Rakit Apung (1 unit = 20 rakit@ 12,5 m 2 ) Metode Lepas Dasar (1 unit = 500m 2 ) Metode Line Di tambak (Metode LepasDasar) Long Jumlah Bibit 600 kg/unit kg/unit kg/ha kg/ha Produktivitas (Berat Basah)/MT a. > 6000 kg/unit b kg/unit c. <3.000kg/unit a.>4.000 kg/unit b kg/unit c.<2.000kg/unit a. > kg/ha b kg/ha c. < kg/ha a. > kg/ha b kg/ha c. <7.500 kg/ha Nilai Maksimal ). Budidaya Nila/Mas/Gurami (Pokdakan Nila/Mas/ Gurami) Produktivitas budidaya Nila/Mas/Gurami dinilai berdasarkan teknologinya (Kolam, KJA, Karamba dan Karamba tancap), dengan nilai sebagai berikut: xxvii

45 Tabel 5. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Nila No Wadah Padat Tebar Produktivitas 1 Kolam 2 KJA 3 Keramba 5 7 ek/m2 (uk.5 8 cm) ek/m 3 (uk gr) ek/m 3 (uk gr) a. > 1 kg/m 2 /MT b. 0,8 1 kg/m 2 /MT c. < 0,8 kg/m 2 /MT a. > 14 kg/m 3 /MT b kg/m 3 /MT c. < 1 0 kg/m 3 /MT a. > 8 kg/m 3 /MT b. 6 8 kg/m 3 /MT c. < 6 kg/m 3 /MT Nilai Maksimal Tabel 6. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Mas No Wadah Padat Tebar Produktivitas 1 Kolam 2 KJA ek/m2 (uk.8 12 cm) 140 ek/m 3 (uk gr) d. > 1,5 kg/m 2 /MT e. 1-1,5 kg/m 2 /MT f. < 1 kg/m 2 /MT d. > 45 kg/m 3 /MT e kg/m 3 /MT f. < 0 kg/m 3 /MT Nilai Maksimal Tabel 7. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Gurame (Pembesaran II) No Wadah Padat Tebar Produktivitas 1 Kolam 5 7 ek/m2 (uk g) a. > 5kg/m 2 /MT b. 2 5kg/m 2 /MT c. <2kg/m 2 /MT Nilai Maksimal xxviii

46 4). Budidaya Catfish (Pokdakan Lele/Patin) Produktivitas budidaya Lele/Patin dinilai berdasarkan teknologinya (Kolam, KJA, Karamba dan Karamba tancap), dengan nilai sebagai berikut: Tabel 8. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Lele/Patin (Catfish) No Jenis Ikan/ Wadah Padat Tebar 1 LELE Kolam ek/m 2 (uk. 6-8 cm) 2 PATIN Kolam 3 5 ek/m 2 (uk. 2-2,5 inci) KJA ek/m 3 (uk. 2-2,5 inci) Keramba ek/m 3 (uk. 2-2,5 inci) Karamba Tancap ek/m 3 (uk. 2-2,5 inci) Produktivitas (per MT) a. > 8 kg/m 2 b. 6 8 kg/m 2 c. < 6 kg/m 2 a. > 4 kg/m 2 b. 3 4 kg/m 2 c. < 3 kg/m 2 a. > 50 kg/m 3 b kg/m 3 c. < 40 kg/m 3 a. > 50 kg/m 3 b kg/m 3 c. < 40 kg/m 3 a. > 50 kg/m 3 b kg/m 3 c. < 40 kg/m 3 Nilai Maksimal ). Budidaya Ikan Hias Produktivitas budidaya Ikan Hias dinilai berdasarkan jumlah benih yang dihasilkan dari setiap induk untuk masing-masing jenis ikan, dengan nilai sebagai berikut : Tabel 9. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok Budidaya Ikan Hias No Jenis Ikan Hias Produksi Benih 0,5-1,5 cm (ekor/induk) Nilai Maksimal xxix

47 No Jenis Ikan Hias Produksi Benih 0,5-1,5 cm (ekor/induk) Nilai Maksimal 1 Koi (1 kg induk) a. > b c. < Koki a. > b c. < Manvis a. > b c. < Discus a. > b c. < Neon Tetra a. > b c. < Cupang a. > b c. < Black Ghost a. > b c. < Arwana silver a. > b c. < ). Kelompok UPR (Pembenihan Ikan/Udang Air Tawar) Aspek produktivitas unit pembenihan kelompok UPR dinilai berdasarkan jenis ikan (Mas, Nila, Gurame, Lele dan Patin) dengan nilai sebagai berikut: xxx

48 Tabel 10. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok UPR No Jenis Ikan Produksi Benih1 3 cm (ekor/kg induk) Nilai Maksimal 1. Ikan Mas a. > SNI b c. < Ikan Nila a. > SNI b c. < Ikan Gurame a. > SNI b c. < Ikan Lele a. > SNI b c. < Ikan Patin a. > SNI b c. < ). Kelompok HSRT (Kelompok/Perorangan Pembenihan Ikan/Udang Air Payau atau Laut) Aspek produktivitas unit pembenihan kelompok HSRT dinilai berdasarkan jenis ikan (Udang Windu, Udang Vaname, Bandeng dan Kerapu) dengan nilai sebagai berikut: Tabel 11. Produktivitas Penilaian Kinerja Kelompok HSRT No Jenis Produksi Benur (ekor/m 3 ) Nilai Maksimal 1. Benur windu (PL-15) a. > SNI b c. < Benur vaname (PL-12) a. > SNI b c. < xxxi

49 3. Benur Galah Juwana (30 hr) a. > SNI b c. < Bandeng (1-3 cm) a. > b c. < Kerapu (1-3 cm) a. > b c. < Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kelembagaan 1). Kelembagaan Posikandu a. Penilaian Nilai maksimum yang diberikan pada setiap aspek adalah 1.000, sedangkan bobot setiap aspek adalah sebagai berikut : Tabel 12. Kriteria Penilaian Posikandu No. Uraian Bobot (%) Nilai Maksimum 1 Aspek Perencanaan Aspek Pengorganisasian Aspek Pelaksanaan Aspek Pengendalian dan pengawasan b. Cara Pemberian Nilai Cara pemberian nilai dihitung dengan rumus sebagai berikut: NT = Nr + No + Np + Nk Keterangan NT : Nilai Total Nr : Nilai tertimbang aspek perencanaan No : Nilai tertimbang aspek pengorganisasian Np : Nilai tertimbang aspek pelaksanaan xxxii

50 Nk : Nilai tertimbang aspek pengendalian dan pengawasan Nilai tertimbang dari masing-masing aspek dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Nk Nr = jumlah nilai aspek perencanaan x bobot Nilai maksimal No = jumlah nilai aspek pengorganisasian x bobot Nilai maksimal Np = jumlah nilai aspek pelaksanaan x bobot Nilai maksimal = jumlah nilai aspek pengendalian & pengawasan x bobot Nilai maksimal 2). Kelembagaan UPP a. Penilaian Penilaian dilakukan melalui wawancara terhadap pengurus dan anggota, serta pemeriksaan kelengkapan dokumen administrasi dan peninjauan lapang, yang meliputi 4 (empat) aspek, yaitu aspek Perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan, serta Aspek Pengendalian, dengan nilai maksimal untuk masing-masing Aspek adalah dengan bobot nilai sesuai daftar berikut: Tabel 13. Kriteria Penilaian Kinerja Kelembagaan UPP No. Uraian Bobot (%) Nilai Maksimal 1 Aspek Perencanaan Aspek Organisasi Aspek Pelaksanaan Aspek Pengendalian b. Cara Pemberian Nilai Cara pemberian nilai dihitung dengan rumus sebagai berikut: NT = Nr + No + Np + Nk Keterangan: xxxiii

51 NT : Nilai Total Nr : Nilai tertimbang aspek perencanaan No : Nilai tertimbang aspek pengorganisasian Np : Nilai tertimbang aspek pelaksanaan Nk : Nilai tertimbang aspek pengendalian dan pengawasan Nilai tertimbang dari masing-masing aspek dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Nr = jumlah nilai aspek perencanaan x bobot Nilai maksimal No = jumlah nilai aspek penqorqanisasian x bobot Nilai maksimal Np = jumlah nilai aspek pelaksanaan x bobot Nilai maksimal Nk = jumlah nilai aspek penqendalian&penqawasan x bobot Nilai maksimal 3). Kelembagaan Kawasan Minapolitan a. Penilaian Penilaian dilakukan melalui wawancara terhadap Pokja Minapolitan dan pemeriksaan kelengkapan administrasi dan peninjauan lapang yang meliputi 4 (empat) aspek yaitu aspek administrasi, aspek pelaksanaan pembangunan, aspek pelaksanaan perikanan budidaya dan aspek pendukung dengan nilai maksimal untuk masing masing aspek adalah dengan bobot nilai sesuai daftar berikut : Tabel 14. Kriteria Penilaian Kinerja Kelembagaan Kawasan Minapolitan No. Uraian Bobot (%) Nilai Maksimal 1 Aspek Administrasi Aspek Pelaksanaan Pembangunan 3 Aspek Pelaksanaan Perikanan Budidaya 4 Aspek Pendukung xxxiv

52 b. Cara Pemberian Nilai Cara penilaian dihitung dengan rumus sebagai berikut: NT = Na + Nb + Ni + Nd Keterangan : NT : Nilai Total Na : Nilai tertimbang aspek administrasi Nb : Nilai tertimbang aspek pelaksanaan pembangunan Ni : Nilai tertimbang aspek pelaksanaan perikanan budidaya Nd : Nilai tertimbang aspek pendukung Nilai tertimbang dari masing-masing aspek dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Na : Jumlah nilai aspek administrasi x bobot Nilai maksimal Nb Ni Nd : Jumlah nilai aspek pelaksanaan pembangunan x bobot Nilai maksimal : Jumlah nilai aspek pelaksanaan perikanan budidaya x bobot Nilai maksimal : Jumlah nilai aspek pendukung x bobot Nilai maksimal 3.4. Evaluasi Dan Urutan Pemenang Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan terdiri dari Pemenang I, II dan III, masing-masing dengan kisaran Nilai Total sebagai berikut: Tabel 15. Urutan Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan No U r u t a n Kisaran Nilai Total xxxv

53 1 Juara I Juara II Juara III Apabila dalam satu kisaran nilai terdapat dua kelompok atau lebih, maka kelompok yang mempunyai nilai tertinggi menduduki juara dalam peringkat tersebut, sedangkan kelompok lainnya menduduki juara di bawahnya. Sebaliknya apabila dalam satu kisaran nilai tidak terdapat kelompok yang memenuhi nilai, maka tidak terdapat juara dalam peringkat tersebut. Apabila memiliki nilai yang sama, maka dilakukan verifikasi kembali untuk mengetahui kelebihan yang menonjol. IV. PENETAPAN PEMENANG DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN xxxvi

54 4.1. Penetapan Pemenang Penetapan pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan tingkat Provinsi dengan Surat Keputusan Gubernur, sedangkan penetapan pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan tingkat Nasional dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya diusulkan untuk ditetapkan oleh Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Waktu Dan Tempat Pemberian penghargaan kepada Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan tingkat Provinsi akan diserahkan setelah ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur, sedangkan pemberian penghargaan kepada Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok dan Kelembagaan tingkat Nasional akan diserahkan setelah ditetapkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Bentuk Penghargaan Sebagai penghargaan atas prestasi pemenang yang dicapai Kelompok dan Kelembagaan, akan diberikan Piagam, Trophy dan hadiah lainnya untuk menunjang Kinerja Kelompok dan Kelembagaan. Jakarta, Juli 2015 Direktur Jenderal Perikanan Budidaya SLAMET SOEBJAKTO xxxvii

55 LAMPIRAN xxxviii

56 Lampiran 1 Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional Tahun ,... Nomor : Lampiran : Perihal : Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelompok Tingkat Nasional Tahun 2015 Kepada Yth : Tim Penilai Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Ditjen. Perikanan Budidaya Gedung Menara 165 Jl. TB. Simatupang, Kav.1 Cilandak Timur di- Jakarta Selatan Bersama ini kami mendaftarkan kelompok pembudidaya ikan untuk menjadi peserta Penilaian Kinerja Kelompok tingkat Nasional tahun.. sebagai berikut : No Uraian Udang Kelompok Pembudidaya/Kelompok Pembenihan Ikan R.laut Nila/Mas/ Gurame Lele/ Patin Ikan Hias UPR HSRT 1 Nama Kelompok 2 Kelas Kelompok 3 Desa 4 Kecamatan 5 Kabupaten/ Kota xxxix

57 Sebagai bahan penetapan nominasi kami lampirkan dokumen persyaratan Penilaian Kinerja Kelempok dan Kelembagaan, berupa : 1. Copy Surat Pengukuhan Tingkatan/Kelas Kelompok; 2. Copy SK Bupati/Walikota tentang Pemenang Penilaian Kinerja Kelompok tingkat Kabupaten/Kota; 3. Copy SK Gubernur tentang Pemenang Penilaian Kinerja Kelompoktingkat Provinsi; 4. Selayang Pandang Kelompok Pembudidaya/Pembenih ikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi... (...) xl

58 Out Line Selayang Pandang Kelompok Pembudidaya Ikan Lampiran 2 1. Nama dan Riwayat Berdirinya Kelompok 2. Alamat Kelompok - Desa - Kecamatan - Kabupaten/Kota - Provinsi 3. Perkembangan Jumlah Anggota Kelompok 4. Organisasi Serta Tugas dan Fungsi 5. Kelas Kemampuan dan Pengukuhan Kelompok 6. Koperasi Pembina dan Mitra Usaha Lainnya 7. Jumlah Anggota yang Menjadi Pengurus Koperasi 8. Usaha Pokok dan Usaha Penunjang Kelompok 9. Data Produksi Usaha Pokok Kelompok 10. Fasilitas yang Dimiliki Kelompok 11. Prestasi yang Pernah Dicapai Lampiran : - Sertifikat Cpib/ Cbib - Piagam Penghargaan - Surat Perjanjian Kerjasama - Dan Lain-Lain Surat Pendaftaran Lampiran 3 xli

59 Peserta Penilaian Kinerja Kelompok HSRT atau UPR Nomor :.,..,.. Lampiran : Hal : Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Kelompok HSRT atau UPR Yth. Tim Penilai Kinerja Kelompok dan Kelembagaan Tingkat Nasional Tahun 2015 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya di_ J a k a r t a Bersama ini kami mendaftarkan menjadi peserta Penilaian Kinerja Kelompok HSRT atau UPR Tahun 2015 atas nama sebagai berikut : 1. Nama HSRT atau UPR : 2. Alamat : - Desa : - Kecamatan : - Kabupaten : - No. Tlp/Fax : Sebagai bahan penetapan nominasi bersama ini kami lampirkan dokumen persyaratan penilaian, berupa : 1. Laporan kinerja HSRT atau UPR Penilaian 1 (satu) tahun terakhir, yaitu tahun Copy Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang pengukuhan / penetapan status HSRT atau UPR; 3. Copy Keputusan Gubernur tentang Pemenang Penilai Kinerja HRST atau UPR Tingkat Provinsi xlii

60 Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi..... Tembusan : Gubernur (...) NIP. : Lampiran 4 I. PENDAHULUAN Outline Laporan Kinerja HSRT atau UPR 1.1 Latar Belakang xliii

61 1.2 Maksud dan Tujuan II. KEADAAN UMUM 2.1 Letak Geografis, topografis dan batas-batas HSRT atau UPR 2.2 Keadaan Fisik HSRT atau UPR: a. Luas areal b. Jumlah sarana dan prasarana c. Peralatan kantor d. Sumber air, tata saluran air dan perkolaman 2.3 Organisasi a. Struktur b. SDM c. Tugas dan wewenang d. Sumber dana, alokasi dan pemanfaatan 2.4 Fasilitas Pendukung HSRT atau UPR lainnya III HASIL KEGIATAN 3.1. Produksi dan distribusi induk dan calon induk 3.2. Produksi dan distribusi benih 3.3. Penerapan Teknologi 3.4. Diseminasi Teknologi 3.5. Pembinaan dan Bimbingan Masyarakat (jumlah kelompok pembenih/pembudidaya binaan); 3.6. Peningkatan kualitas dan kuantitas petugas HSRT atau UPR 3.7. Kontribusi PAD 3.8. Kerjasama dengan pihak lain IV. MASALAH DAN PEMECAHAN 4.1 Masalah 4.2 Pemecahan masalah V. RENCANA DAN PROGRAM KERJA 5.1 Rencana, Targer dan Sasaran 5.2 Program Kerja dan Jadual Pelaksanaan Kegiatan VI. KESIMPULAN xliv

62 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran VII. PENUTUP LAMPIRAN : 1. Peta Lokasi 2. Denah (Lay out) HSRT atau UPR dilengkapi skala 3. Foto HSRT atau UPR dan Foto-foto Kegiatan 4. Publikasi 5. Lain-lain Lampiran 5 Surat Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Pos Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu)., 2015 Nomor : Lampiran : Hal : Pendaftaran Peserta Penilaian Kinerja Posikandu Yth. xlv

63 Tim Penilai Kinerja Kelompok dan Kelembagaan TK. Nasional Tahun 2015 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Di- JAKARTA Bersama ini kami mendaftarkan menjadi peserta Lomba Kinerja Posikandu Tingkat Provinsi, dan apabila dimungkinkan dapat dilanjutkan ke Tingkat Nasional Tahun 2015 sebagai wakil peserta dari provinsi. Posiandu yang kami usulkan adalah: 1. Nama Unit Kerja :. 2. Alamat :. - Desa :. - Kecamatan :. - Kabupaten :. Sebagai bahan penetapan nominasi bersama ini kami lampirkan dokumen persyaratan lomba, berupa : - Laporan kinerja Posikandu selama 1 (satu) tahun terakhir. Demikian kami sampaikan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi atau yang membidangi Perikanan (. ) NIP : xlvi

64 Lampiran 6 Outline Kinerja Pos Kesehatan Ikan Terpadu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan II. KEADAAN UMUM 2.1. Wilayah Kerja 2.2. Status Lahan dan Bangunan 2.3. Keragaan Fisik Laboratorium a. Luas Bangunan dan Ruangan b. Jumlah dan Jenis Sarana (Bahan dan Peralatan) III. KELEMBAGAAN POSIKANDU xlvii

65 3.1. Organisasi a. SDM (Jumlah & Kualifikasi) b. Fasilitas Kantor c. Sumber Dana (APBN, APBD I APBD II, BLN dll) 3.2. Perencanaan a. Program kerja, sasaran dan target tahun b. Program kerja, sasaran dan target tahun Pelaksanaan Kegiatan Operasional POSIKANDU a. Monitoring kualitas air, penyakit ikan dan lingkungan serta pengambilan sampel residu, b. Vaksinasi ikan, c. Penyediaan obat, d. Pelayanan (konsultasi dan pusat informasi) Pengendalian dan Pengawasan a. Pelaporan (semesteran) b. Pengawasan dari pimpinan c. Rekomendasi dan tindakan perbaikan 3.5. Komitmen pimpinan dalam pengembangan POSIKANDU a. Alokasi biaya b. Penambahan peralatan c. SDM d. Kebijakan lain terkait POSIKANDU IV. HASIL YANG DICAPAI 5. Data Sosialisasi POSIKANDU 6. Data/dokumen (termasuk foto) pelaksanaan kegiatan POSIKANDU (monitoring, vaksinasi, penyediaan obat, konsultasi dan informasi dll) 7. Data pelayanan (kunjungan ke POSIKANDU dan pelayanan kepada pembudidaya serta masyarakat lainnya) 8. Monitoring daerah sebaran dan perkembangan penyakit ikan dan lingkungan di wilayah kerja xlviii

66 9. Penanganan sampel, penyediaan koleksi spesimen dan penyimpanan sampel 10. Manfaat keberadaan posikandu bagi pembudidaya 11. Data produksi perikanan budidaya di wilayah kerja POSIKANDU 12. Pelaksanaan sistem tanggap darurat penyakit ikan 13. Pemberian rekomendasi penerapan penanggulangan penyakit ikan 14. Prestasi yang telah dicapai 15. Kerjasama dengan POSIKANDU lain atau dengan Laboratorium UPT/ UPTD/Karantina/swasta V. MASALAH DAN PEMECAHAN 5.1 Permasalahan 5.2 Pemecahan Masalah 5.3 Tindak Lanjut yang dilaksanakan VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran VII. PENUTUP LAMPIRAN : 1. Denah POSIKANDU/Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan dilengkapi dengan skala 2. Foto tampak depan POSIKANDU ukuran 5R dan foro-foto kegiatan laboratorium 3. Publikasi (leaflet, brosur, hasil cetakan, video cassette, VCD dll) 4. Kontrak kerjasama, prestasi dll. xlix

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN BENIH IKAN YANG DIBERIKAN BANTUAN SELISIH HARGA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb KATA PENGANTAR Assalammu alaikum wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Laporan ini

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 79/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Halaman i

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Halaman i Halaman i Halaman i Halaman ii Pengantar Pada saat ini sebagian besar potensi sumberdaya perikanan budidaya belum dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan lapangan usaha, menyerap tenaga kerja, mengurangi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 38 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Daftar Isi 2014 1 Kata Pengantar 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, maka Buku Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu produksi dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS 1 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan panjang garis pantai sekitar 18.000 km dan jumlah pulau

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN KONDISI CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA PENDANAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 54/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PRASARANA

Lebih terperinci

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN (DKP2) Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam Telepon (0730) 623 545 Faximili (0730) 623 545 Email : dkpppagaralam@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merupakan hal yang sangat penting bagi keberlanjutan ekosistem dan sumberdaya alam hayati negeri kepulauan nusantara.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA MELALUI TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA MELALUI TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA MELALUI TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA 2015 1 SAMBUTAN Peningkatan produksi di bidang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN PADA DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN SENTRA HASIL HUTAN BUKAN KAYU UNGGULAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi Kebijakan Perikanan Budidaya Riza Rahman Hakim, S.Pi Reflection Pembangunan perikanan pada dasarnya dititikberatkan pada perikanan tangkap dan perikanan budidaya Pada dekade 80-an perikanan budidaya mulai

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP 1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Ir. Made L Nurdjana Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan

Oleh : Dr. Ir. Made L Nurdjana Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Oleh : Dr. Ir. Made L Nurdjana Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Disampaikan pada Seminar Nasional Feed The World, Jakarta Convention Center, 28 Januari 2010 1. TREND

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 55,2012 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

A. KONDISI UMUM. Kenaikan rata-rata (%) Jumlah (Ton) ,30 1. Laut ,04

A. KONDISI UMUM. Kenaikan rata-rata (%) Jumlah (Ton) ,30 1. Laut ,04 LAMPIRAN I. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 21/KEP-DJPB/2014 TENTANG RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA 2010-2014 BAB I. PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Perikanan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PENILAIAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PADA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

EVALUASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA EVALUASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan suatu visi yaitu Indonesia sebagai penghasil Produk Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor No.1832, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Kawasan Pertanian. Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/Permentan/RC.040/11/2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Ungaran, Februari 2017

KATA PENGANTAR Ungaran, Februari 2017 KATA PENGANTAR Dalam rangka menjaga dan mendorong petani dan kepala daerah kabupaten/kota agar termotivasi dalam mempertahankan dan tidak mengalihfungsikan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas keseluruhan sekitar ± 5,18 juta km 2, dari luasan tersebut dimana luas daratannya sekitar ± 1,9 juta

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.704, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Bakti Sarjana. Kehutanan. Pembangunan Hutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.30/MENHUT-II/2013 TENTANG BAKTI

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN Oleh: Edmira Rivani, S.Si., M.Stat. Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN BAGI KEPALA DAERAH DAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PENGELOLA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN BAGI KEPALA DAERAH DAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PENGELOLA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN BAGI KEPALA DAERAH DAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PENGELOLA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2016 KATA PENGANTAR Dalam rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. Jabatan : Ka. Bidang Perikanan Budidaya 2. Tugas : Membantu Kepala Dinas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT atas berkat dan karunia-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2012 TENTANG PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI DI BIDANG KELAUTAN

Lebih terperinci

2 yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal dengan anggota dari masingmasing unit kerja eselon I terkait. PUMP, PUGAR, dan PDPT merupakan upaya ke

2 yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal dengan anggota dari masingmasing unit kerja eselon I terkait. PUMP, PUGAR, dan PDPT merupakan upaya ke LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa laut, dan 1/3 wilayahnya berupa daratan. Negara

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 63A/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Pembangunan Pertanian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03//Permentan/OT.140/1/2011 TANGGAL : 31 Januari 2011 PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018 Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERIKANAN KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERIKANAN KABUPATEN LAMONGAN RENCANA TAHUN 2017 DINAS PERIKANAN KABUPATEN LAMONGAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya Produksi Perikanan Tangkap TARGET Prosentase peningkatan jumlah produksi perikanan tangkap - -

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar No.430,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Monitoring. Evaluasi. Pelaporan Minapolitan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-13/BC/2008 TENTANG TATALAKSANA AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013 C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor

Lebih terperinci

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH Kondisi terkini budidaya ikan bandeng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Septyan Andriyanto) KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH Septyan Andriyanto Pusat Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 143, 2001 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan sistem pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang

Lebih terperinci