BAB IV STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. X DENGAN BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. X DENGAN BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSINYA"

Transkripsi

1 49 BAB IV STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. X DENGAN BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSINYA Objek studi kasus penelitian ini adalah perusahaan kontraktor PT. X yang telah berkiprah cukup lama dalam bidang jasa konstruksi dan kontraktor. Kantor pusat kontraktor PT. X berlokasi di Jakarta. Proyek yang menjadi objek penelitian ini adalah proyek-proyek PT. X yang masih dalam proses konstruksi dan termasuk proyek yang menggunakan material besi beton dalam jumlah yang besar. Proyekproyek tersebut bernama Proyek X1 yang berlokasi di Jakarta Utara dan Proyek X2 yang berlokasi di Jakarta Selatan. Proyek X1 merupakan proyek perbaikan berat dermaga, sementara Proyek X2 adalah proyek pembangunan gedung kantor bertingkat. Sebelum melaksanakan survey, dilakukan kunjungan awal ke kantor pusat PT. X untuk mendata/melihat daftar proyek PT. X yang sedang berjalan. Melalui kebijakan kantor pusat inilah, penulis mendapatkan rekomendasi mengenai proyek-proyek yang menggunakan besi beton dengan volume tinggi, dan mendapat kemudahan pula dalam berkomunikasi dengan pihak proyek untuk pelaksanaan survey dan pengambilan data. Data penelitian yang didapat dari pengamatan objek studi secara langsung, penggunaan media kuesioner, bahkan juga dari wawancara-wawancara dengan pihak-pihak terkait, diharapkan akan memberikan gambaran tentang kegiatan penyimpanan yang dilakukan oleh PT. X dengan kedua proyeknya yang memiliki karakteristik proyek yang berbeda. IV.1. Deskripsi Perusahaan PT. X Perusahaan PT. X yang menjadi objek observasi thesis ini merupakan salah satu perusahaan kontraktor nasional yang telah selama kurun waktu 55 tahun lebih berkecimpung dalam bidang jasa konstruksi dan kontraktor, yakni dalam pendirian bangunan bertingkat, jalan, jembatan, bendungan, irigasi, dan sebagainya. Dengan memberikan pelayanan yang didasari oleh ketepatan waktu,

2 50 biaya, dan kualitas, perusahaan ini menjadi perusahaan kontraktor pertama yang mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000. Sejak didirikan pada tahun 1953, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan BUMN yang telah cukup banyak berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan yang saat ini telah digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Perusahaan ini membagi wilayah operasinya ke dalam tiga wilayah operasi yang lokasinya tersebar di beberapa tempat di Indonesia. Masing-masing wilayah operasinya kemudian dibagi lagi menjadi beberapa kantor cabang. Wilayah Operasi I, meliputi pulau Sumatera, dibagi menjadi tiga kantor cabang: Cabang I, meliputi Nanggro Aceh Darusalam dan Sumatera Utara. Cabang II, meliputi Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, dan Banten. Cabang IX, meliputi Sumatera Barat, Jambi, Riau, dan Batam. Wilayah Operasi II, meliputi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, dibagi menjadi dua kantor cabang: Cabang III, meliputi Jakarta. Cabang IV, meliputi Jawa Barat. Wilayah Operasi III, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Provinsi Papua. Dibagi menjadi tiga kantor cabang: Cabang V, meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Cabang VI, meliputi Balik Papan - Kalimantan Timur. Cabang VII, meliputi Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Proyek-proyek yang penulis jadikan objek studi kasus pada thesis ini berada pada wilayah operasi II perusahaan yang meliputi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.

3 51 IV.2. Alur Proses Besi Beton di PT. X Kebutuhan besi beton proyek-proyek yang dijalankan oleh PT. X dikelola secara terpusat oleh Divisi Pengadaan (Procurement) Pusat. Divisi Procurement Pusat memiliki kontrak payung dengan beberapa suplier besi beton seperti PT. Cakra Tunggal, Interworld, dan Master Steel. Proyek-proyek yang ingin memesan besi beton, pertama-tama mengirimkan permintaan pesanan dan schedule rencana pendatangan besi beton kepada Divisi Procurement Pusat. Divisi Procurement Pusat kemudian akan merekap kebutuhan proyek-proyek tersebut dan membuat rencana kebutuhan besi beton bulanan berikut skedul pemesanan kepada suplier. Berdasarkan permintaan pesanan proyek dan skedul rencana pendatangan besi beton, Divisi Procurement Pusat kemudian meminta suplier besi beton untuk melakukan pengiriman besi beton ke proyek sesuai dengan pesanan proyek. Suplier selanjutnya mengantarkan besi beton dengan menggunakan trailer sampai tiba di proyek, penurunan (unloading) besi beton dari trailer ke gudang penyimpanan menjadi tanggung jawab proyek. Logistik proyek kemudian akan mengontrol proses kedatangan barang di gudang penerimaan, melakukan penyimpanan sesuai dengan ketentuan penyimpanan barang, dan mengontrol proses penerimaan dan penyimpanan besi beton oleh petugas gudang. 1. Proses kedatangan besi beton di gudang penerimaan Besi beton yang didatangkan suplier, sebelum diturunkan, diperiksa secara langsung terlebih dahulu apakah sesuai dengan pesanan atau tidak oleh logistik proyek. Surat jalan yang dibawa oleh suplier kemudian distempel/dicap dan diberikan tanda tangan oleh logistik proyek. Setelah besi beton diturunkan, kemudian dilakukan pemeriksaan kualitas besi beton dan K3L oleh superintendent besi beton. Setelah kualitas yang diperiksa sesuai dengan pesanan yang diharapkan, suplier membutuhkan tanda tangan pada surat jalan tersebut.

4 52 2. Proses penyimpanan besi beton di gudang penyimpanan Setelah melalui proses kedatangan barang, besi beton selanjutnya dipindahkan ke gudang penyimpanan. Besi beton berdasarkan ketentuan penyimpanan barang PT. X akan disimpan di gudang penyimpanan terbuka. Setelah disimpan lalu besi beton diberi label. 3. Proses penerimaan dan penyimpanan besi beton oleh petugas gudang Di gudang penyimpanan, besi beton kembali diperiksa oleh petugas gudang untuk verifikasi kualitas. Lalu setelah lolos pemeriksaan, petugas gudang menanda-tangani surat jalan, lalu mencatatkan besi beton yang baru masuk ke gudang pada Bon Penerimaan Gudang (BPG) dan Kartu Stock Harian. Pemeriksaan mutu dan kelayakan barang kembali dilakukan untuk dicatatkan pada Kartu Stock Harian. Besi beton selanjutnya dikirim ke unit peminta sesuai permintaan dengan mencatatkannya pada Bon Pengeluaran Barang (BPB) dan Kartu Stock Harian. Selanjutnya besi beton tersebut akan disimpan di gudang penyimpanan terbuka maksimum selama 1 bulan. Gudang terbuka di proyek bisa terbuat dari pohon kelapa (biaya Rp ,- Rp ,-/per meter), pasangan batu/pondasi batu kali setinggi cm (biaya Rp ,-/per meter kubik), profil baja, cansteen bekas, atau kayu bekas dari pohon kelapa. Pada prinsipnya besi beton tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah asli untuk melindungi besi beton dari karat, yakni besi beton sebaiknya disimpan pada level 30 cm di atas tanah asli. Besi beton tersebut disimpan dengan ditutup oleh terpal (biayanya Rp 7.000,- per meter persegi). Setelah besi beton tiba di gudang penyimpanan, proses selanjutnya adalah fabrikasi besi beton, yakni pemotongan (cutting) dan pembengkokan (bending). Proses fabrikasi besi beton umumnya hanya dilakukan selama beberapa hari oleh beberapa orang tenaga kerja dengan 1 alat bar cutter dan 1 alat bar bender. Setelah melalui proses fabrikasi, besi beton dapat di-install di lapangan. Besi beton yang belum digunakan di proyek akan tercatat pada laporan sisa bahan (LSB). Besi beton umumnya termasuk pada material on site (MOS) yang diakui progresnya ketika kedatangan, yakni sebesar 70 % saat kedatangan, dan 30 % sisanya diakui setelah terpasang di lapangan.

5 53 IV.3. Organisasi Proyek pada Proyek-proyek PT. X Organisasi proyek perusahaan kontraktor PT. X dikelola oleh personalia inti yang tergabung dalam tim proyek. Tim proyek ini dipimpin oleh Project Manager dan dibantu oleh tiga orang Site Manager, yakni Site Engineering Manager (SEM) atau Manajer Teknik, Site Operation Manager (SOM) atau Manajer Operasi, dan Site Administration Manager (SAM) atau Manajer Administrasi. Masing-masing Site Manager ini memiliki staf yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada bagan berikut dapat dilihat organisasi proyek yang diterapkan perusahaan dalam pelaksanaan suatu proyek. Skema ini sederhana, namun telah memperhitungkan efisiensi dan efektivitas penanganan pekerjaan di lapangan. Tugas dan wewenang personalia kunci pada tim proyek ini yakni sebagai berikut: a. Project Manager Project Manager berwenang untuk menyusun personalia tim proyek (SEM, SOM, dan SAM) yang akan menjadi pembantu-pembantunya dalam mengelola proyek dan kemudian bersama tim merencanakan pelaksanaan proyek, termasuk mengadakan sumber daya seperti bahan/material, tenaga kerja/mandor, subkontraktor, dan peralatan konstruksi. b. Site Engineering Manager (SEM) atau Manajer Teknik SEM bertugas memimpin unit engineering dan berwenang mengelola urusan yang menyangkut fungsi perencanaan teknik dan pengendalian, meliputi: 1. Perencanaan a. Perencanaan metode pelaksanaan (construction method) b. Perencanaan gambar kerja (shopdrawing) c. Perencanaan jadwal pelaksanaan (master schedule), jadwal bahan (material schedule), jadwal peralatan (equipment schedule) dan jadwal tenaga kerja (labor schedule) d. Perencanaan mutu (quality plan) e. Perencanaan arus kas (cash flow) f. Perencanaan kesehatan dan kesehatan kerja (safety plan)

6 54 g. Pemilihan subkontraktor 2. Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses membandingkan seluruh perencanaan yang telah dibuat dengan realisasi yang dicapai dalam pelaksanaannya dengan melakukan analisis terhadap deviasi yang terjadi. Apabila yang terjadi adalah deviasi negatif, maka harus dicari cara tertentu untuk menyelesaikannya. c. Site Operation Manager (SOM) atau Manajer Operasi Lapangan SOM bertugas memimpin unit operasi lapangan dan berwenang untuk mengelola pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan fungsi operasionalnya, meliputi: 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun keuangan sebagaimana yang telah disiapkan oleh unit engineering. 2. Mengkoordinasikan para Kepala Pelaksana (General Superintendant) dalam mengendalikan dan mengontrol pekerjaan para mandor dan subkontraktor. 3. Membina dan melatih keterampilah para staf, tukang, dan mandor. 4. Melakukan penilaian kemampuannya sesuai dengan standar yang ditetapkan. d. Site Administration Manager (SAM) atau Manajer Administrasi Lapangan SAM bertugas memimpin unit administrasi proyek dan berwenang mengelola urusan keuangan, akuntansi/pembukuan, urusan umum dan SDM proyek, antara lain meliputi: 1. Menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada Pemilik Proyek. 2. Melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal (media pembukuan). 3. Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran. 4. Mengurus masalah perpajakan dan asuransi, dll.

7 55 IV.4. Deskripsi Proyek-proyek PT. X yang Menjadi Objek Studi a. Proyek X1 1. Deskripsi Proyek X1 Gambar IV.1. Konstruksi Proyek X1 Proyek X1 adalah Proyek Perbaikan Berat Eksisting Dermaga, satu dari sekian banyak proyek yang sedang dikerjakan oleh PT. X di Jakarta. Pemilik proyek ini adalah pemerintah, dalam hal ini diwakilkan oleh PT. Pelabuhan Indonesia II yang melayani kegiatan-kegiatan pelayanan kapal, pelayanan barang, dan pelayanan rupa-rupa. Proyek X1 ini berlokasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijalankan dengan jenis kontrak lumpsum yang bernilai Rp ,-. Lingkup pekerjaan PT. X pada Proyek X1 ini adalah pekerjaan struktur yang meliputi konstruksi pancang, beton, bolar, fender, ramp, dan aksesoris. Proyek X1 seluas m 2 ini dijalankan selama 420 hari kerja yang dimulai sejak tanggal 6 Desember 2007 sampai tanggal 28 Januari 2009, yakni kurang lebih selama 14 bulan. Durasi waktu yang digunakan oleh tim inti proyek untuk melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan penyimpanan besi beton adalah selama 8 bulan. Kebutuhan besi beton total pada Proyek X1 ini berjumlah ton.

8 56 2. Struktur Organisasi Proyek X1 Struktur Organisasi Proyek X1 GENERAL MANAGER Tedja Tjahjana PROJECT MANAGER Tedja Tjahjana QC/SHEO Eko Mayanto S.S Adriyansyah S.O.M Suwandi GSP. I Sukani GSP. II Sodikin SURVEYOR Mujito SURVEYOR Sardjono S.E.M Budhi Handani Q.S Yayan. S LOGISTIK Eko. P DRAFTER Cecep PERALATAN Uma Rukman S.A.M Dadung Putrajati AKUNTANSI Asbial KEU & UMUM Tasliman OFFICE BOY Indra KEAMANAN Purwanto KEAMANAN Suhardiman Gambar IV.2. Struktur Organisasi Proyek X1 3. Penyimpanan Besi Beton pada Proyek X1 Proyek X1 merupakan proyek konstruksi perbaikan berat dermaga yang bentuk konstruksinya lebih bersifat horizontal seluas m 2. Proses konstruksi proyek X1 ini dibagi ke dalam tiga tahapan blok, yakni Blok 5, blok 6, dan blok 7. Blok 5 terdiri dari 45 sub blok dengan luas total m 2 dan berat besi beton total kg. Blok 6 terdiri dari 10 sub blok dengan luas m 2 dan berat besi beton total kg. Blok 7 terdiri dari 14 sub blok dengan luas total m 2 dan berat besi beton total kg.

9 57 No Tabel IV.1. Distribusi Besi Beton pada Proyek X1 Blok Jumlah Sub Blok Luas [m2] Volume Besi Beton [Kg] , , , , , ,417 Total 9,096 1,479,999 Gudang penyimpanan besi beton di Proyek X1 merupakan gudang terbuka yang terbuat dari dudukan pohon kelapa yang bernilai Rp ,-. Berdekatan dengan gudang penyimpanan, terdapat pula tempat fabrikasi besi beton yang bernilai Rp ,-. Karena bentuk konstruksinya yang horizontal, gudang penyimpanan terbuka dan tempat fabrikasi besi beton beberapa kali harus dipindahkan agar lokasinya berdekatan dengan blok yang akan dikonstruksi. Sehingga selain terdapat biaya pembuatan gudang penyimpanan terbuka dan tempat fabrikasi besi beton, terdapat pula biaya pemindahan gudang penyimpanan terbuka dan tempat fabrikasi. Gambar IV.3. Gudang Penyimpanan Besi Beton Proyek X1

10 58 Gambar IV.4. Gudang Penyimpanan Besi Beton Proyek X1 Pada proyek X1, peralatan fabrikasi yang digunakan adalah satu buah alat bar cutter dan dua buah alat bar bender yang disewa dari kopersi PT. X. Durasi pemakaian peralatan fabrikasi tersebut adalah selama 8 bulan. Setiap sub blok pada Proyek X1, pemotongan besi beton dikerjakan ratarata selama tiga hari oleh empat orang pekerja yang terdiri dari seorang tukang dan tiga orang pembantu tukang, serta pembengkokan besi beton dikerjakan rata-rata selama empat hari oleh 8 orang pekerja yang terdiri dari dua orang tukang dan empat orang pembantu tukang. Kesemua pekerja ini diasumsikan bekerja dengan jam kerja normal, yakni selama 8 jam perhari. Upah tukang pada Proyek X1 Rp ,- per hari, dan upah pembantu tukang adalah Rp ,- per hari. Peralatan bar cutter dan bar bender masing-masingnya disewa dengan biaya RP ,- per bulan. Biaya operasional bar cutter maupun bar bender ditanggung oleh Proyek X1, meliputi biaya listrik dan bahan bakar untuk pengoperasian alat. Tim inti Proyek X1 yang ikut terlibat dalam mengelola penyimpanan besi beton di gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton meliputi Project Manager, Site Engineering Manager, Site Operation Manager, Site Administration Manager, Inventory Engineer, Superintendent besi beton, dan Penerima Barang. Mereka mengadakan rapat khusus untuk mengelola penyimpanan besi beton di Proyek X1 sebanyak 8 2 jam. Penjaga gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton adalah satpam Proyek X1 yang sekaligus bertugas menjaga keamanan di Proyek X1. Jika diprosentasekan, luas

11 59 gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton adalah 0,4 % dari luas proyek X1. b. Proyek X2 1. Deskripsi Proyek X2 Gambar IV.5. Konstruksi Proyek X2 Proyek X2 adalah Proyek Konstruksi Gedung Perkantoran, satu dari sekian banyak proyek yang sedang dikerjakan oleh PT. X yang juga berlokasi di Jakarta. Pemilik proyek ini adalah PT. Loka Mampang Indah Realty. Proyek X2 ini berlokasi di sekitar Jl. T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, dijalankan dengan jenis kontrak lumpsum fixed price yang bernilai Rp ,182,-. Lingkup pekerjaan PT. X pada Proyek X2 ini adalah pekerjaan struktur yang meliputi konstruksi besmen dua lantai (meliputi ruang M/E, GWT, dan STP) dan gedung kantor 20 lantai. Pekerjaan lainnya yang juga termasuk pada lingkup pekerjaan PT. X pada Proyek X2 ini yakni landsekap, interior, dan disain eksterior. Proyek X2 seluas m 2 ini dijalankan selama 365 hari kerja yang dimulai sejak

12 60 tanggal 3 Agustus 2007 sampai tanggal 3 Agustus 2008, yakni kurang lebih selama 12 bulan. Durasi waktu yang digunakan oleh tim inti proyek untuk melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan penyimpanan besi beton adalah selama 6 bulan. Kebutuhan besi beton total pada Proyek X1 ini berjumlah 2.244,171 ton. 2. Struktur Organisasi Proyek X2 Struktur Organisasi Proyek X2 PROJECT MANAGER Iwayan Sudenia SAFETY&HOUSE KEEPING OFFICER (SHO) Arifin. S QUALITY CONTROL Bayu Wahyudi SITE ENG. MANAGER (SEM) Anwar Ismail SITE OP. MANAGER (SOM) Syech Abdurrahman SITE ADM. MANAGER (SAM) Imam Santoso POP/QS Hendra Ningrat EQUIPMENT 1. Timbul LOGISTIK 1. Suroso 2. Ikhsanudin METODE Teguh Zaenal DRAFTER 1. Romi 2. Pasha GSP 2 Agus Suryanto SURVOYER 1. Munarto 2. Sugiarto GSP 1 Sumadi SP BESI Marlon Aruan SP BEKISTING Sutiyono SP ME Supriyanto GA / AKUNTANSI M. Helmi OFFICE BOY Hasan SECURITY 1. Jahrudin 2. Ade Agus.T Gambar IV.6. Struktur Organisasi Proyek X2 3. Penyimpanan Besi Beton pada Proyek X2 Proyek X2 merupakan proyek konstruksi pembangunan gedung perkantoran 20 lantai dengan dua lantai besmen. Bentuk konstruksinya lebih bersifat vertikal seluas m 2. Gudang penyimpanan besi beton di Proyek X2 merupakan gudang terbuka yang terbuat dari dudukan profil baja yang bernilai Rp ,-. Berdekatan dengan lokasi gudang penyimpanan, terdapat pula tempat fabrikasi besi beton senilai Rp ,-. Karena bentuk konstruksinya yang vertikal, gudang

13 61 penyimpanan terbuka dan tempat fabrikasi besi beton berlokasi tetap selama proses konstruksi dan tidak mengalami perpindahan. Gambar IV.7. Gudang Penyimpanan Besi Beton Proyek X2 Gambar IV.8. Gudang Fabrikasi Besi Beton Proyek X2 Proyek konstruksi seluas m 2 ini terdistribusi pada setiap lantainya sebagai berikut:

14 62 Tabel IV.2. Distribusi Besi Beton pada Proyek X2 No Lantai Luas [m2] Volume Besi Beton [Kg] 1 Basement 2 4, ,263 2 Basement 1 4, ,296 3 Lantai 1 4, ,604 4 Lantai 2 1,230 68,204 5 Lantai 3 1,417 71,708 6 Lantai 4 1,417 69,691 7 Lantai 5 1,417 69,691 8 Lantai 6 1,417 69,691 9 Lantai 7 1,417 69, Lantai 8 1,427 67, Lantai 9 1,427 62, Lantai 10 1,427 62, Lantai 11 1,427 62, Lantai 12 1,427 62, Lantai 13 1,427 61, Lantai 14 1,427 57, Lantai 15 1,427 58, Lantai 16 1,426 59, Lantai 17 1,426 59, Lantai 18 1,336 61, Lantai Atap 1,381 51,897 Total 38,837 2,244,171 Pada proyek X2, peralatan fabrikasi yang digunakan adalah satu buah alat bar cutter dan satu buah alat bar bender yang disewa dari koperasi PT. X. Durasi pemakaian peralatan fabrikasi tersebut adalah selama 8 bulan. Upah tukang dan upah pembantu tukang pada Proyek X1 adalah Rp ,- per hari. Peralatan bar cutter dan bar bender masing-masingnya disewa dengan biaya RP ,- per bulan. Biaya operasional bar cutter maupun bar bender ditanggung oleh Koperasi PT. X, meliputi biaya listrik dan bahan bakar untuk pengoperasian alat. Tim inti Proyek X2 yang ikut terlibat dalam mengelola penyimpanan besi beton di gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton

15 63 meliputi Project Manager, Site Engineering Manager, Site Operation Manager, Site Administration Manager, Inventory Engineer, Superintendent besi beton, dan Penerima Barang. Mereka mengadakan rapat khusus untuk mengelola penyimpanan besi beton di Proyek X2 sebanyak 6 2 jam. Penjaga gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton adalah satpam Proyek X2 yang sekaligus bertugas menjaga keamanan di Proyek X2. Jika diprosentasekan, luas gudang penyimpanan besi beton dan tempat fabrikasi besi beton adalah 0,4 % dari luas proyek X2.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara. LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan

Lebih terperinci

2

2 2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III MANAGEMENT PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan

Lebih terperinci

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan keuntungan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI BAB IV STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi Pemilik Bagian Pembangunan (Sipil) PARIS VAN JAVA (PT. Bintang Bangun Mandiri) (CP : MRS PATIN) Kepala Divsi Sipil Tedi Setiawan Saputra, ST., MT Staff

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BIAYA PENYIMPANAN PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Penyimpanan Besi Beton Pada Proyek Konstruksi)

BIAYA PENYIMPANAN PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Penyimpanan Besi Beton Pada Proyek Konstruksi) Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 BIAYA PENYIMPANAN PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Penyimpanan Besi Beton Pada Proyek Konstruksi) Rita Utami 1, Muhamad Abduh 2,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Mandiri Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor (bahan konstruksi, mekanikal,

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, www.bpkp.go.id PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER- 786/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-58/K/SU/2011

Lebih terperinci

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) Lampiran 1: Kuesioner KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) A. Pertanyaan Umum Keterangan ڤ diisi dengan memberi tanda ( ) sesuai

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek

Lebih terperinci

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017 ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017 STRUKTUR ORGANISASI BAN & BAP PAUD dan PNF ADMIN KEU. BAN PAUD dan PNF - Ketua - Sekretaris - Anggota SEKRETARIAT KOMISI RENBANG KOMISI PENINGKATAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data proyek 2.1.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Proyek Ruko Blok G dan Hotel Amaris - Tangerang Alamat Proyek : Jl. BY Pass Jend. Sudirman No. 1 Tangerang Jenis Proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. menyeimbangkan demand masyarakat dengan supply lahan yang tersedia. Seiring

BAB II DATA PROYEK. menyeimbangkan demand masyarakat dengan supply lahan yang tersedia. Seiring BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek DKI Jakarta merupakan ibu kota provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia yang memiliki jumlah populasi terbanyak di Indonesia. Pada saat ini lahan-lahan

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013 RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung PT Nindya Karya (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN Jasa Konstruksi yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama sama dengan kemampuan dan keahlianya

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda

FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda INFORMASI UPAH MINIMUM 1 Apakah Anda mengetahui peraturan mengenai Upah

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengendalian Proyek Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek supaya proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 454, 2016 ANRI. Dana. Dekonsentrasi. TA 2016. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154 ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi Pemilik BAB IV STRUKTUR ORGANISASI Pemilik Yayasan Sains dan Teknologi Universitas Komputer Indonesia Pengawas Tim Pengawas Unikom Mechanical Electrical PT. Rasi Cipta Konsultan

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANAJEMEN SUMBER DAYA Sumber daya sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas hasil sebuah proyek Macam sumber daya; Tenaga Kerja/ manusia, peralatan, material dan modal Sumber daya tiap proyek

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. No.539, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI ABSTRAK

KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI ABSTRAK KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI Rd. Muhammad Rumansyah Hambali NRP : 0121014 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI RANCANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JalanAmpera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB VII ANALISA BIAYA BAB VII ANALISA BIAYA 7.1 ANALISA BIAYA STRUKTUR DERMAGA 7.1.1 HARGA MATERIAL DAN UPAH Harga material dan upah diambil dari Harga Satuan Pokok Kegiatan Pemerintah Kota Surabaya Th 2005 dan Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2014 KEMENDIKBUD. Mutu Pendidikan. Aceh. Sumatera Utara. Riau. Jambi. Sumatera Selatan. Kepulauan Bangka Belitung. Bengkulu. Lampung. Banten. DKI Jakarta. Jawa

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : CV. Lightmint Contractor. : CV.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : CV. Lightmint Contractor. : CV. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama Alamat : CV. Lightmint Contractor : Jl. Delta Sari Indah No. 111 Kureksari Waru Sidoarjo Telp/Fax : (031) 8536408 E-mail

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi yang berdiri pada tanggal 8 Mei 2004. Berkedudukan di Jl. Tulus Harapan B.

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. ANALISIS BENCANA DI INDONESIA BERDASARKAN DATA BNPB MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA MINING MAHESA KURNIAWAN 54412387 Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. Bencana merupakan peristiwa yang dapat

Lebih terperinci

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi, yang Tersedia pada Menurut, 2000-2015 2015 yang Tersedia pada ACEH 17 1278 2137 SUMATERA UTARA 111 9988 15448 SUMATERA BARAT 60 3611 5924 RIAU 55 4912 7481 JAMBI 29 1973 2727 SUMATERA SELATAN 61 4506 6443

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

Dian Rahayu Rose Marini

Dian Rahayu Rose Marini PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA TRAINING CENTER IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Oleh: Dian Rahayu Rose Marini 3109.030.015 Dosen Pembimbing: Ir. Sukobar,

Lebih terperinci

ΜΑNAJEMEN PROYEK 3.3. Struktur Organisasi Kontraktor a. General Superintendent b. Deputy General Superintendent

ΜΑNAJEMEN PROYEK 3.3. Struktur Organisasi Kontraktor a. General Superintendent b. Deputy General Superintendent 3.3. Struktur Organisasi Kontraktor Kontraktor dari Proyek Pembangunan Jembatan Kali Serang Jepara adalah CV. SURYA AGUNG (Jepara), struktur organisasinya dapat dilihat pada bagan II.3. a. General Superintendent

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 01 TAHUN 2012

Lebih terperinci

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017 HASIL SELEKSI SNMPTN 2017 Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017 Jakarta, 26 April 2017 TAHAP PENGISIAN DATA PDSS Data yang digunakan untuk pemeringkatan dan kelayakan adalah data yang diisikan oleh sekolah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Bab III Sistem Organisasi dan Manajemen Proyek SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG KOMPONEN DALAM PENGHITUNGAN HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN MILIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai pelaksanaan survey untuk kemudian datanya dianalisa. Mulai dari kuisioner tahap I yang diberikan kepada

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci