KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Tim Penyusun"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Puji skukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terselesaikannya Laporan Akhir Penyusunan Kajian Budaya IPTEK dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara. Buku Laporan Akhir ini merupakan laporan lanjutan laporan Antara penyusunan kajian Budaya IPTEK dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara yang didalamnya memuat gambaran awal potensi Kabupaten Jepara, analisis dan strategi & rencana program. Secara substansial buku ini memuat Pendahuluan, Tinjauan Kebijakan dan Rencana Program, gambaran umum Wilayah Kabupaten Jepara, Analisis, dan Strategi & Rencana Program. Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Teknis, dan semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan koreksi hingga terselesaikannya buku ini. Tim Penyusun i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR PETA... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat... I Maksud... I Tujuan... I Sasaran... I Ruang Lingkup... I Ruang Lingkup Spasial... I Ruang Lingkup Substansi... I Proses Penyusunan... I Sistematika Pelaporan... I-6 BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN & KAJIAN TEORI 2.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jepara Tahun (Perda Kabupaten Jepara No.2 Tahun 2007)... II Visi dan Misi Kabupaten Jepara... II Arah Pembangunan Daerah... II Tahapan dan Prioritas Pembangunan Daerah... II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jepara Tahun (Perda Kabupaten Jepara No.11 Tahun 2012)... II Visi dan Misi... II Tujuan dan Sasaran... II Strategi dan Arah Kebijakan... II-9 ii

4 Tahapan Pembangunan... II Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara Tahun (Perda No.2 Tahun 2011)... II Kebijakan Penataan Ruang... II Strategi Penataan Ruang... II Rencana Peruntukan Kawasan Budidaya... II Pertanian Lahan Basah... II Pertanian Lahan Kering... II Holtikultura... II Perkebunan... II Peternakan... II Perikanan... II Industri Menengah, Kecil dan Mikro... II Kajian Teori terkait Inovasi... II Konsep Inovasi... II Pengertian dan Ukuran Inovasi... II Pemanfaatan Teknologi Informasi... II-27 BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN 3.1. Letak Geografis... III Karakteristik Fisik Alam... III Topografi... III Kondisi Penggunaan Lahan... III Kependudukan... III Jumlah Penduduk... III Kepadatan Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga... III Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur... III Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan... III Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... III Kelembagaan... III Potensi Kabupaten Jepara... III Perekonomian... III-12 iii

5 Potensi Unggulan... III Sarana dan Prasarana Pendukung... III Isu Terkait Optimalisasi Sektor Ekonomi Strategis Kab. Jepara... III-41 BAB IV ANALISIS 4.1. Identifikasi mekanisme proses & pelaksanaan pembangunan terkait IPTEK di Kabupaten Jepara... IV Identifikasi Kondisi Eksisting Sektor... IV Kerajinan Monel... IV Wisata Pantai... IV Analisis Kelembagaan terkait IPTEK dan Inovasi... IV Pemerintah... IV Perguruan Tinggi Daerah... IV Pengusaha Swasta... IV Lembaga Swadaya Masyarakat... IV Lembaga Litbang... IV Masyarakat... IV Analisis Peningkatan Budaya IPTEK dan Inovasi... IV Analisis SWOT... IV Analisis Peningkatan budaya IPTEK dan Inovasi... IV-52 BAB IV STRATEGI & RENCANA PROGRAM iv

6 DAFTAR TABEL Tabel III. 1 Ketinggian Permukaan Tanah Setiap Kecamatan Kab, Jepara.. III-3 Tabel III. 2 Perbandingan Kondisi Penggunaan Lahan Pada Tahun 2008 dan III-5 Tabel III. 3 Kepadatan penduduk Kabupaten Jepara Tahun III-7 Tabel III. 4 Penduduk Menurut Kelompok Umur Kabupaten Jepara Tahun III-8 Tabel III. 5 Prosentase Penduduk Kabupaten Jepara Umur 10 Tahun ke atas yang bekerjatahun III-9 Tabel III. 6 Prosentase Penduduk Kabupaten Jepara Umur 10 Tahun ke atas menurut PendidikanTahun III-10 Tabel III. 7 Laporan Data Ekspor Kabupaten Jepara... III-13 Tabel III. 8 Jumlah Industri, Unit Usaha, dan Tenaga Kerja Kabupaten Jepara Tahun III-15 Tabel III. 9 Jenis Sarana di Kabupaten Jepara... III-23 Tabel IV. 1 Pengelompokan Obyek Wisata Berdasarkan Peringkat Penilaian... IV-12 Tabel IV. 2 Arus Kunjungan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Tahun IV-25 Tabel IV. 3 Rekapitulasi Pendapatan Objek Wisata Pantai Tirta Samudra Tahun IV-26 Tabel IV. 4 Analisis SWOT Kerajinan Monel... IV-45 Tabel IV. 5 Analisis SWOT Wisata Pantai... IV-49 Tabel IV. 6 Kondisi Eksisting Pelaksanaan Inovasi Tiap Sektor... IV-53 Tabel IV. 7 Skoring Kriteria Peningkatan IPTEK dan Inovasi... IV-55 Tabel V. 1 Rencana Strategi dan Program Upaya Peningkatan Budaya IPTEK dan Inovasi Daerah... V-1 v

7 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 3. 1 Peta Administrasi Kabupaten Jepara... III-2 GAMBAR 3. 2 Peta Kelerengan Kabupaten Jepara... III-4 GAMBAR 3. 3 Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Jepara... III-6 GAMBAR 3. 4 Produk Monel dan kawasan Sentra Monel... III-23 GAMBAR 3. 5 Peta Potensi Wisata Kabupaten Jeparan... III-24 GAMBAR 3. 6 Pantai Bandengan... III-26 GAMBAR 3. 7 Pantai Bledak... III-28 GAMBAR 3. 8 Pantai Kartini... III-31 GAMBAR 4. 1 Skema Pembangunan Sanggar Iptek Masyarakat Kabupaten Jepara... IV-2 GAMBAR 4. 2 Skema Pembangunan Sida di Kabupaten Jepara... IV-3 GAMBAR 4. 3 Proses Pembakaran dan Pengikiran Kerajinan Monel... IV-8 GAMBAR 4. 4 Proses Penghalusan (Smoothing) Kerajinan Monel... IV-8 GAMBAR 4. 5 Berbagai Macam Hasil Kerajinan Monel... IV-9 GAMBAR 4. 6 Pemandangan Pantai Kartini dan Taman Wisata... IV-15 GAMBAR 4. 7 Wahana Kereta mini Pantai Kartini... IV-15 GAMBAR 4. 8 Wahana Wisata Taman Bermain Anak, Kura-Kura, Delman, Motor Mini... IV-16 GAMBAR 4. 9 Toko Penjualan Makanan dan Souvenir Pantai Kartini... IV-17 GAMBAR Loket masuk, Toilet, Persampahan, Lahan Parkir, Masjid di Pantai Kartini... IV-18 GAMBAR Pemandangan Pantai Bandengan dan Sunset... IV-19 GAMBAR Permainan Pasir Pantai, Persewaan Ban, Persewaan Perahu Karet di Pantai Bandengan... IV-20 GAMBAR Speedboat, Bananaboat, dan Perahu Menuju Pulau Panjang di Pantai Bandengan... IV-21 vi

8 GAMBAR Toko Penjualan Souvenir dan Makanan di Pantai Bandengan... IV-22 GAMBAR Lahan Parkir Motor, Loket Masuk, Parkir Bus, Ruang Bilas, Kamar Mandi di Pantai Bandengan... IV-23 GAMBAR Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata Pantai Bandengan... IV-24 GAMBAR Skema Produk Iptek dan Inovasi Demand Driven... IV-26 GAMBAR Kerangka Lembaga Riset IPTEK dan Inovasi... IV-27 GAMBAR Peran Pemerintah dalam Pembangunan Iptek dan Inovasi.. IV-28 GAMBAR Kaitan Antara Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Pembangunan Iptek... IV-31 GAMBAR Diagram Orientasi dan Kapasitas Lembaga Litbang... IV-37 GAMBAR Skema Peran Litbang Bersama Pemerintah dan Perguruan Tinggi... IV-38 GAMBAR Skema Keterkaitan Antara Pengembangan Iptek dengan Masyarakat... IV-39 vii

9 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, masingmasing daerah diharuskan untuk dapat mengembangkan potensi diri secara optimal guna memanfaatkan peluang yang lebih besar dalam memasuki pasar dunia sebagai upaya mengoptimalkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Guna mengantisipasi perkembangan perekonomian global ini, pemerintah daerah diharapkan untuk dapat menyiapkan diri dengan berbagai potensi dan produk unggulan yang dimiliki dengan dukungan aparatur pemerintah yang handal, kalangan dunia usaha yang kompetitif serta segenap lapisan masyarakat secara umum, sehingga seluruh sumber daya pembangunan yang dimiliki dapat ditingkatkan secara optimal dan berdaya saing di pasar lokal maupun internasional. Kabupaten Jepara sebagai salah satu dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang beraneka ragam serta sumber daya manusia yang mempunyai jiwa kewirausahaan dan etos kerja yang kuat. Dalam perkembangannya, Kabupaten Jepara telah berhasil meningkatkan pembangunan daerah yang ditandai dengan tumbuh-kembangnya berbagai sektor pembangunan. Potensi sumber daya tersebut, khususnya sektor ekonomi strategis daerah yang meliputi sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor pariwisata yang ditunjang dengan fasilitas pelayanan publik serta infrastruktur yang memadai, merupakan kekuatan yang dapat digunakan untuk mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam menghadapi tantangan dan dinamika pembangunan yang semakin kompleks. Adapun dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, terutama dalam rangka menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015 ini, masing-masing negara / daerah diharuskan untuk dapat mengembangkan potensi diri secara optimal guna memanfaatkan I-1

10 peluang yang lebih besar dalam memasuki pasar dunia sebagai upaya mengoptimalkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka optimalisasi tersebut, kata kuncinya tidak lain adalah melalui Ilmu Pengetahuan dan Inovasi (Iptekin). Terbitnya Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah sebagai upaya pemerintah dalam menyikapi tuntutan peningkatan produktivitas daya saing nasional maupun daerah yang mensyaratkan kapasitas inovatif 1. Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas inovatif diperlukan agenda strategis yang harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi. Agenda strategis disusun berdasarkan landasan sistem inovasi daerah, termasuk penguatan kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen rencana. Inovasi merupakan kunci bagi peningkatan daya saing bangsa. Bukan hanya Indonesia, tetapi semua negara di dunia memilih strategi inovasi sebagai strategi utama dalam peningkatan daya saingnya (innovation driven economy). Karena itulah penguatan inovasi ini bukan hanya menyangkut persaingan namun juga kerjasama antar bangsa atau daerah. Salah satu elemen penting dan merupakan ruh bagi berkembangnya serta bagi berhasilnya penguatan sistem inovasi adalah budaya inovasi. Elemen ini bertujuan untuk membangun dan mengembangkan kewirausahaan berbasis inovasi serta membangun kreativitas keinovasian masyarakat. Pengembangan sistem inovasi sendiri pada dasarnya merupakan agenda penting bagi peningkatan daya saing di daerah, di samping sebagai bagian integral dari pilar bagi sistem inovasi nasional dan meningkatnya daya saing secara daerah, diperlukan dorongan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di daerah otonom agar memberikan hasil-hasil yang progresif dan lebih berkualitas, inklusif dan berkelanjutan. Serta untuk menjadikan budaya berkreasi dan berinovasi sebagai tradisi dan budaya masyarakat. 1 Porter dan Stern (2001), Definisi kapasitas inovasi I-2

11 Bahwa iptek dan inovasi akan dapat berkembang secara optimal apabila tiga hal utama dapat dikelola. Yakni perbedaan pendapat/gagasan, sumber daya manusia yang mumpuni, dan keterbukaan di antara pelaku-pelakunya. Pentingnya komitmen dan konsistensi semua pihak, untuk bersama-sama mau melakukan perubahan melalui terobosan dalam melaksanakan pembangunan sebagai kunci keberhasilan seluruh prakarsa penguatan iptek dan sistem inovasi. Sehingga diharapkan iptek dan inovasi ke depan memang menjadi kunci keunggulan, kesejahteraan dan keberhasilan bangsa,. Belum berkembangnya budaya iptek dan inovasi di kalangan masyarakat berakibat belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada. Apabila budaya iptek dan inovasi sudah melekat di masyarakat, termasuk para wira usaha dan birokrasi, maka pola pikir positif diatas (lebih suka mencipta daripada membeli, lebih suka belajar dan berkreasi dari pada hanya sebagai pengguna teknologi dan lain-lain) akan terwujud. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan adanya suatu kajian yang komprehensif dalam rangka mewujudkan Peningkatan Budaya Iptek dan Inovasi Masyarakat di Kabupaten Jepara. Sehingga, hasil yang diharapkan adalah meningkat dan berkembangnya pola pikir positif masyarakat Kabupaten Jepara untuk lebih suka mencipta dari pada membeli, lebih suka belajar dan berkreasi daripada hanya sebagai pengguna teknologi atau hasil inovasi dan lain-lain Maksud, Tujuan, Sasaran Maksud Menyusun suatu kajian yang komperhensif tentang Peningkatan Budaya Iptek dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara; I-3

12 Tujuan Tujuan dilakukannya studi ini adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan misi ke 5 (lima) RPJMD Kabupaten Jepara Tahun , yaitu terciptanya nilai budaya unggul (kreatif, produktif, dan inovatif) di dalam pergaulan tata pemerintahan daerah dan lingkungan masyarakat Jepara. Misi kelima ini berlatar belakang Kabupaten Jepara yang pluralis, dimana perlu pembentukan pola hubungan tertentu antara pemerintah dan masyarakat sehingga mampu memperkuat sektor sektor pembangunan strategis. 2. Mengkaji berbagai metode dan strategi yang relevan dengan kearifan lokal Kabupaten Jepara untuk membangun budaya iptek dan inovasi masyarakat Kabupaten Jepara, sehingga ke depan diharapkan menjadikan pemerintah kabupaten dan masyarakat di Jepara yang kreatif, inovatif dan produktif Sasaran Tersedianya dokumen kajian yang komprehensif dalam rangka mewujudkan lembaga pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jepara yang unggul, kreatif, inovatif dan produktif untuk memacu percepatan pembangunan di daerah Kabupaten Jepara dengan sasaran akhir adalah optimalisasi potensi dan sumber daya daerah sehingga pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat segera terwujud Ruang Lingkup Ruang Lingkup Spasial Lingkup wilayah penyusunan kajian meliputi seluruh wilayah di Kabupaten Jepara Ruang Lingkup Substansi Lingkup substansi penyusunan kajian adalah : 1. Identifikasi dan kajian secara komprehensif terhadap mekanisme proses pembangunan di Kabupaten Jepara (siapa, apa, bagaimana, dimana, peluang, potensi, permasalahan dan hambatan dan lain-lain) serta apakah hasil perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dapat dikategorikan kreatif, I-4

13 inovatif dan produktif atau belum dan merumuskan grand design strategi ke depan. 2. Identifikasi dan kajian komperehensif terhadap lembaga non pemerintah, (budayawan, perguruan tinggi lokal, organisasi profesi, kelompok ekonomi kreatif dan lain-lain terkait dengan kondisi, potensi, peluang, permasalahan, dan sebagainya), guna membangun budaya iptek dan inovasi di Kabupaten Jepara. 3. Melakukan kajian peningkatan budaya iptek dan inovasi masyarakat Kabupaten Jepara sebagai upaya mewujudkan misi ke 5 ( lima) RPJMD Kabupaten Jepara Tahun Melakukan kajian peningkatan budaya iptek dan inovasi masyarakat di Kabupaten Jepara sebagai bahan penyusunan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jepara dalam mewujudkan masyarakat Jepara yang unggul, kreatif, inovatif dan produktif melalui berbagai program dan kegiatan tiap tahunnya Proses Penyusunan Proses penyusunan Kajian Kebutuhan Teknologi Terhadap Potensi Daerah, mencakup: 1. Tahap Persiapan, yang terdiri dari : a. Persiapan Awal, yaitu pemahaman terhadap KAK dan anggaran biaya b. Kajian Awal Data Sekunder, yaitu melakukan review terhadap kebijakan, pedoman, literatur dan/atau best practice yang terkait c. Persiapan Teknis Pelaksanaan, yang meliputi penyusunan metodologi dan teknis analisisi rinci serta persiapan rencana survei 2. Pengumpulan Data Guna keperluan pengenalan karakteristik wilayah, maka perlu dilakukan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui : a. Penjaringan aspirasi masyarakat, melalui penyebaran angket / kuesioner, temu wicara, wawancara secara mendalam (in-depth interview), dan lain sebagainya b. Pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah secara langsung melalui pengamatan secara langsung di lapangan (field study) I-5

14 Adapun pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui permintaan data kepada instansi pemerintah, lembaga formal dan informal serta kajian literatur (literature study) yang relevan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data adalah : tingkat akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau instansi penyedia data, tingkat kesalahan (error tolerence), serta variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. 3. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data, terutama dalam melihat serta mengidentifikasi isu-isu strategis (kondisi, potensi, peluang, permasalahan, dan sebagainya) serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka Peningkatan Budaya Iptek dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara 4. Kesimpulan dan Rekomendasi Memuat tentang kesimpulan dan rekomendasi yang hendaknya dilaksanakan dalam rangka Peningkatan Budaya Iptek dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara 1.4. Sistematika Pelaporan Sistematika pelaporan dalam studi ini akan disajikan dalam lima bab antara lain: BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, maksud, tujuan, sasaran dan manfaat, ruang lingkup, dan sistematika pelaporan. BAB II KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM TERKAIT PENGEMBANGAN POTENSI KABUPATEN. Bab ini berisi tentang kajian kebijakan yang terkait dengan produk-produk unggulan di Kabupaten Jepara, baik secara tata ruang maupun program pengembangan lainnya. BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN. Bab ini berisi tentang gambaran umum Kabupaten Jepara yang terdiri dari kondisi fisik alam, kependudukan, potensi yang dimiliki, sampai dengan issu-issu terkait produk unggulan di Kabupaten Jepara. I-6

15 BAB IV ANALISIS. Bab ini menjelaskan tentang identifikasi kebijakan, identifikasi masalah tiap sektor, dan analisis yang dilakukan untuk mendapatkan strategi pengembangan iptek dan inovasi daerah serta penentuan skala prioritas dalam menerapkan strategi. BAB V KESIMPULAN DAN STRATEGI. Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan hasil pekerjaan dan bagaimana strategi yang dapat diterapkan dalam meningkan budaya iptek dan inovasi masyarakat di Kabupaten Jepara. I-7

16 BAB 2. TINJAUAN KEBIJAKAN & KAJIAN TEORI 2.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jepara Tahun (Perda Kabupaten Jepara No.2 Tahun 2007) Visi dan Misi Kabupaten Jepara Visi Kabupaten Jepara yang dicanangkan dalam rangka memotivasi segenap stakeholders untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah selama tahun 2005 sampai dengan 2025 adalah sebagai berikut: RELIGIUS, MAJU, DAMAI, SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERDAYA SAING. Dalam rangka mengemban pencapaian visi oleh segenap stakeholders, maka ditetapkan misi pembangunan daerah Kabupaten Jepara Tahun sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang religius, berilmu (cerdas), dan sehat; 2. Peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah berbasis pada industri pertanian dan pariwisata, didukung dengan sektor lain yang berdayasaing tinggi; 3. Pengembangan tata pemerintahan yang baik didukung dengan kompetensi dan profesionalitas aparatur dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik; 4. Peningkatan prasarana dan sarana yang menunjang pengembangan kawasan (wilayah) berbasis pada kemampuan dan potensi lokal; 5. Pengembangan kehidupan sosial budaya dalam rangka mendukung terciptanya kondisi daerah yang tertib, aman, demokratis, dan kondusif; 6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup didukung dengan pengelolaan tata ruang dan sumber daya alam secara berkesinambungan Arah Pembangunan Daerah Arah pembangunan daerah Kabupaten Jepara tahun dikelompokkan menurut fungsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya II-1

17 pelaksanaan misi daerah dalam rangka pencapaian visi daerah. Dalam misi Kabupaten Jepara, peningkatan aspek perekonomian ada pada misi kedua dengan penjabaran arah pembangunan daerah sebagai berikut: MISI 2: PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DAN DAERAH BERBASIS PADA INDUSTRI PERTANIAN DAN PARIWISATA, DIDUKUNG DENGAN SEKTOR LAIN YANG BERDAYASAING TINGGI a. Ekonomi Makro. Pembangunan makro ekonomi daerah diarahkan pada penguatan struktur ekonomi daerah yang kokoh dimana industri, pertanian dan pariwisata merupakan basis aktivitas ekonomi masyarakat; pengembangan pembangunan kawasan secara terpadu untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan wilayah; dan pengembangan iklim kondusif bagi investasi. b. Keuangan Daerah. Pembangunan keuangan daerah diarahkan pada peningkatkan kapasitas dan kemandirian kemampuan keuangan daerah (fiscal capacity) melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial; peningkatan dan pengelolaan keuangan daerah dengan mengembangkan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, ekonomis, efisien dan efektif (value for money); dan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa. c. Perdagangan. Pembangunan perdagangan diarahkan pada upaya pengembangan sumber daya, kerjasama dan sarana prasarana perdagangan secara terpadu dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing dalam menghadapi era perdagangan bebas dengan tetap mengedepankan upaya perlindungan konsumen. Pembangunan perdagangan diarahkan pada pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pada level ibu kota kecamatan, yang dipusatkan di ibu kota kabupaten (Kecamatan Jepara, bagian dari SWP 1), di Keling untuk SWP 5 dan di SWP 6 yang meliputi 2 kecamatan yaitu Mayong dan Nalumsari. d. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Pembangunan koperasi dan UKM diarahkan untuk mewujudkan koperasi dan UKM sebagai kelembagaan ekonomi II-2

18 kerakyatan yang menerapkan sistem pengelolaan usaha secara efisien, produktif, dan berdaya saing, mandiri dan mampu sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dan keunggulan kompetitif bagi usaha kecil menengah. e. Tenaga Kerja. Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada upaya penciptaan dan perluasan kesempatan kerja, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja serta membangun jiwa kewirausahaan. Sejalan dengan pengembangan bidang tenaga kerja, diarahkan pula untuk dilakukan pengembangan transmigrasi, baik lokal maupun regional. f. Pertanian dan Peternakan. Pembangunan pertanian dan peternakan diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan petani melalui upaya revitalisasi dan peningkatan produksi usaha pertanian dan peternakan dengan memberikan fasilitasi dan mengembangkan kebijakan subsidi input, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan teknologi, pemberdayaan penyuluh dan lembaga masyarakat serta fasilitasi dukungan pemasaran hasil produksi sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi daya saing dan peningkatan posisi tawar, pengembangan pertanian organik didukung dengan terjaminnya penyediaan saprodi dan alsintan serta tersedianya sarana-sarana pengolah mutu pasca panen. Pembangunan pertanian dan peternakan dilaksanakan merata disemua SWP di Kabupaten Jepara. g. Kehutanan dan Perkebunan. Pembangunan kehutanan dan perkebunan diarahkan pada upaya rehabilitasi peran danfungsi hutan dan lahan perkebunan melalui upaya perlindungan dankonservasi sumber daya hutan, pengembangan kawasan hutan industriserta pengembangan partisipasi dan pemberdayaan segenap pelakukehutanan dan perkebunan. Pembangunan kehutanan dan perkebunanhampir merata meliputi semua SWP di Kabupaten Jepara. h. Perikanan dan Kelautan. Pembangunan perikanan dan kelautan diarahkan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat nelayan, menjaga terpeliharanya kualitas lingkungan kawasan laut/pantai dan sumber daya perikanan serta mengembangkan penguasaan teknologi budidaya perikanan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan nelayan. SWP yang diarahkan sebagai lokasi II-3

19 pengembangan perikanan dan kelautan adalah: 1) SWP 1, meliputi semua kecamatan yaitu Jepara, Tahunan, Kedung, Batealit (untuk perikanan air tawar). 2) SWP 2, meliputi 2 kecamatan yaitu Bangsri dan Mlonggo. 3) SWP 4 di Kecamatan Karimunjawa. 4) SWP 5 di Kecamatan Keling. i. Pengairan. Pembangunan pengairan diarahkan untuk menjamin daya dukung sumber air dan sarana prasarananya bagi penyediaan air secara lestari dan berkelanjutan melalui penanganan sumber daya air secara terpadu lintas wilayah administratif. Secara khusus, sektor pengairan diarahkan untuk pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya; pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, dan sumberdaya air lainnya; dan pengembangan pengendalian banjir. j. Perindustrian. Pembangunan industri diarahkan untuk menciptakan iklim industri yang kondusif dan berdaya saing tinggi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyediaan pengadaan bahan baku maupun subtitusinya, pengembangan manajemen usaha yang kompetitif dan peningkatan kemampuan teknologi industri, serta pengembangan sentra-sentra industri potensial. Pengembangan industri akan diarahkan pada sub wilayah pembangunan: 1) SWP 1 meliputi 4 wilayah kecamatan, yaitu Jepara, Tahunan, Kedung, Batealit untuk industri mebel dan ukir. 2) SWP 2, di Kecamatan Mlonggo untuk industriukir. 3) SWP 3 meliputi 3 wilayah kecamatan, yaitu Pecangaan untuk industri tenun, Kalinyamatan untuk industri monel, dan Welahan untuk industri rotan. 4) SWP 6 meliputi 2 wilayah kecamatan, yaitu Mayong dan Nalumsari untuk industri keramik. k. Transportasi dan Telekomunikasi. Pembangunan transportasi diarahkan pada: peningkatan kualitas jaringan jalan dan jembatan yang efektif dan efisien sesuai dengan hierarki dan fungsi jalan; pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat, laut dan udara yang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Sedangkan pembangunan telekomunikasi diarahkan untuk memperluas jaringan dan kualitas telekomunikasi daerah sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, pemerintah dan pembangunan. Pembangunan transportasi, khususnya II-4

20 perhubungan laut akan diarahkan pengembangannya di 2 lokasi yaitu: 1) SWP 1, di Kecamatan Jepara, dan 2) SWP 4, di Kecamatan Karimunjawa. l. Pariwisata dan Budaya. Pembangunan pariwisata diarahkan untuk pengembangan manajemen, obyek, pemasaran, destinasi, kemitraan, sarana dan prasarana wisata secara terpadu dalam rangka menarik minat wisatawan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pengembangan perekonomian daerah. Sedangkan pembangunan budaya diarahkan untuk memperkuat, mengembangkan dan melestarikan kesenian, kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai jatidiri masyarakat Jepara. Pembangunan pariwisata akan dikembangkan di beberapa lokasi SWP, yaitu: 1) SWP 1, meliputi 4 kecamatan yaitu Jepara, Tahunan, Kedung, dan Batealit untuk wisata budaya dan alam. 2) SWP 2, di Kecamatan Bangsri untuk wisata alam. 3) SWP 4, di Kecamatan Karimunjawa untuk wisata budaya dan alam. 4) SWP 5, di Kecamatan Keling untuk wisata budaya dan alam. 5) SWP 6, meliputi 2 kecamatan yaitu Mayong dan Nalumsari untuk wisata budaya Tahapan dan Prioritas Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Kabupaten Jepara akan dibagi dalam empat tahapan pembangunan. Berikut ini merupakan empat tahapan prioritas pembangunan daerah: II-5

21 TABEL II. 1 Prioritas Pembangunan Daerah Misi Peningkatan kualitas SDM Peningkatan ekonomi masyarakat Tata pemerintahan yang baik Sarana dan prasarana penunjang Perlindungan sosial Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan tata ruang Tahapan ( ) II ( ) III ( ) Peningkatan Pemerataan Sarana dan kualitas SDM pendidikan/beasiswa prasarana tenaga pendidik pendidikan Sarana dan Pengembangan Fasilitasi prasarana sektor basis permodalan dan ekonomi teknologi Pemberantasan KKN Rehab sarana dan prasarana Pemantapan politik lokal, ketertiban dan keamanan Pemantapan perencanaan lingkungan hidup dan tata ruang SDM aparatur dan sarana prasarana Pembangunan sarana dan prasarana Penanganan penyandang masalah sosial Penanganan lingkungan hidup dan tata ruang Sumber: RPJPD Kabupaten Jepara Tahun Peningkatan kualitas pelayanan Rehab sarana dan prasarana Pembangunan sarana dan prasarana sosial Pengendalian, monitoring dan evaluasi lingkungan hidup dan tata ruang IV ( Peningkatan mutu pendidikan Jaringan pemasaran dan perdagangan Peningkatan kualitas pelayanan Rehab dan pembangunan sarana prasarana Pemantapan kondisi, ketertiban dan keamanan Pemantapan pelestarian lingkungan hidup dan tata ruang 2.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jepara Tahun (Perda Kabupaten Jepara No.11 Tahun 2012) Visi dan Misi Visi Kabupaten Jepara pada tahun adalah Jepara yang Adil dalam Kemakmuran dan Makmur dalam Keadilan, dibawah Naungan Rahmat dan Hidayah Tuhan Yang Maha Esa. Guna pencapaian visi yang telah ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Jepara merumuskan misi pembangunan sebagai upaya mengemban pencapaian visi pembangunan selama tahun adalah sebagai berikut: II-6

22 1. Misi Pertama: Mewujudkan tata kelola pemerintah daerah yang adil, bersih, bertanggung jawab, dan bermartabat dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan APBD sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Tata kelola pemerintah daerah yang adil, bersih, dan bertanggung jawab ini dimaknai sebagai perwujudan dari adanya Good Governance. Good Governance ini merupakan perwujudan ideal tata kelola pemerintahan sehingga mampu menciptakan kesejahteraan. 2. Misi Kedua:Pemberdayaan ekonomi rakyat melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor produktif (UMKM, koperasi, pertanian, nelayan, dan perburuhan) bagi upaya perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja guna memberantas pengangguran dan kemiskinan. Misi kedua ini berfokus pada upaya pemerintah daerah dalam mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat ini ditopang melalui UMKM dan Koperasi sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomis sumberdaya alam yang dimiliki. UMKM dan koperasi ini juga diusahakan mampu memberikan stimulis dalam perkembangan industri dalam perdesaan. 3. Misi Ketiga: Peningkatan percepatan capaian pembangunan untuk semua, serta perbaikan kualitas lingkungan, mencakup pembangunan pembangunan manusia seutuhnya, lewat peningkatan mutu pendidikan, layanan publik, kesehatan, pemberdayaan ibu dan anak, pemuda, olahraga, sanitasi lingkungan dan penataan kehidupan sosial masyarakat. Misi ketiga ini berfokus pada upaya pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan, layanan publik, kesehatan, pemberdayaan ibu dan anak, pemuda, olahraga, sanitasi lingkungan, dan penataan kehidupan sosial. Upaya peningkatan ini dilakukan antara lain dengan memberikan aksesbilitas kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jepara dalam menjangkau pelayanan sosial dasar. 4. Misi Keempat:Mewujudkan masyarakat madani kabupaten Jepara dalam sistem tatanan sosial budaya yang luhur serta berkarakter agar bermartabat. Misi keempat ini berfokus pada upaya penciptaan sistem tatanan politik, sosial, dan budaya yang luhur melalui pembangunan kebudayaan dengan melibatkan seluruh masyarakat Kabupaten Jepara. II-7

23 5. Misi Kelima: Terciptanya nilai budaya unggul (kreatif, produktif, dan inovatif) di dalam pergaulan tata pemerintahan daerah dan lingkungan masyarakat Jepara. Misi kelima ini melihat Kabupaten Jepara yang pluralis, dimana perlu pembentukan pola hubungan tertentu antara pemerintah dan masyarakat sehingga mampu memperkuat sektor pariwisata, perindustrian, perdagangan, dan penanaman modal. Melihat misi yang telah dijabarkan di atas, misi yang mendukung perkembangan potensi daerah Kabupaten Jepara adalah misi yang kedua. Oleh karena itu, penjabaran selanjutnya akan lebih difokuskan pada misi yang kedua Tujuan dan Sasaran Tujuan pada misi yang kedua yang berisi pemberdayaan ekonomi rakyat melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor produktif (UMKM, koperasi, pertanian, nelayan, dan perburuhan) bagi upaya perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja guna memberantas pengangguran dan kemiskinan adalah: 1. Memperluas basis pertumbuhan ekonomi wilayah dan sentra-sentra industri kecil di pedesaan. Sasaran untuk mencapai tujuan ini adalah terciptanya basis pertumbuhan ekonomi wilayah dan sentra-sentra industri kecil di pedesaan, dengan indikator: Peningkatan persentase koperasi aktif Peningkatan jumlah UKM non BPR/LKM UKM 2. Meningkatkan nilai-nilai ekonomi sumber-sumber daya alam yang ada sehingga menjadi lebih produktif (kebun, hutan, sungai, laut, dan sebagainya). Sedangkan sasarannya adalah terciptanya produktifitas hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan indikator: Peningkatan ketersediaan pangan utama Peningkatan produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Peningkatan produksi perikanan Peningkatan produksi perikanan kelompok nelayan II-8

24 Strategi dan Arah Kebijakan Misi pembangunan Kabupaten Jepara terkait dengan pemberdayaan ekonomi rakyat akan diupayakan perwujudannya dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut: a. Peningkatan pemberdayaan pelaku ekonomi rakyat b. Revitalisasi peran dan potensi sektor ekonomi unggulan Arah kebijakan dalam misi pembangunan Kabupaten Jepara terkait dengan pemberdayaan ekonomi rakyat akan diupayakan perwujudannya dengan arah kebijakan sebagai berikut: a. Mendorong produktivitas usaha menengah,kecil, dan mikro (UMKM) dan koperasi dengan memberikan fasilitas akses pembiayaan modal usaha dan investasi dengan pola subsidi bunga. b. Mendayagunakan fasilitas Resi Gudang dengan fasilitas penjaminan yang digaransi oleh pemerintah daerah sehingga petani dapat memperkuat posisi jual ketika menghadapi pasar. c. Orientasi kebijakan industri yang pro job, membuka kesempatan kerja yang lebar dengan menurunkan high cost economy dengan menata birokrasi dan regulasi daerah terkait investasi. d. Memperkuat posisi tawar petani dalam pasar produk pertanian melalui kerjasama pengolahan dan pembelian produk pertanian oleh pemerintah daerah. e. Optimalisasi lahan tambak untuk perikanan darat dan revitalisasi alat tangkap untuk pemberdayaan nelayan. f. Pengolahan pasca panen ikan. g. Mendorong terbentuknya pola pembinaan petani lewat kelompok tani dan koperasi tani, dimana kelompok-kelompok tani tersebut diberi insentif untuk mengembangkan peternakan sapi atau kambing. h. Mengembangkan pola tumpang sari tanaman ladang dan kebun yang diarahkan untuk menunjang sumber bahan baku untuk industri kerajinan rakyat yang bisa diarahkan untuk mengembangkan industri skala rumah tangga (kecil) di pedesaan. II-9

25 i. Mengembangkan penanaman hutan tanaman industri sebagai sumber bahan baku kayu maupun perkebunan tanaman pangan Tahapan Pembangunan Tahapan pokok pelaksanaan pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Jepara Tahun akan disusun menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: TABEL II. 2 Tahapan Pembangunan RPJMD Kab. Jepara th Tahap Konsolidasi (2012) Tahap Aktualisasi ( ) Tahap Akselerasi ( ) 1. Urusan Otonomi Daerah, 1. Urusan Koperasi dan Usaha 1. Urusan Koperasi dan Usaha Pemerintahan Umum, Kecil Menengah; dengan Kecil Menengah; dengan Administrasi Keuangan program prioritas antara lain: program prioritas antara Daerah, Perangkat Daerah, Program Pengembangan lain: Program Kepegawaian dan Persandian; Kewirausahaan dan Pengembangan Sistem dengan program prioritas Keunggulan Kompetitif Usaha Pendukung Usaha Bagi antara lain: Program Kecil Menengah, Program Usaha Mikro Kecil Peningkatan dan Pengembangan Sistem Menengah, Program Pengembangan Pengelolaan Pendukung Usaha Bagi Peningkatan Kualitas Keuangan Daerah, Program Usaha Mikro Kecil Menengah, Kelembagaan Koperasi. Pembinaan dan Peningkatan Program Peningkatan 2. Urusan Pertanian; dengan Organisasi Perangkat Daerah, Kualitas Kelembagaan program prioritas antara Program Pembinaan dan Koperasi. lain: ProgramPeningkatan Pengembangan Aparatur. 2. Urusan Pertanian; dengan Kesejahteraan Petani, Urusan Penataan Ruang; program prioritas antara lain: Program Peningkatan dengan program prioritas Program Peningkatan Ketahanan Pangan antara lain: Program Kesejahteraan Petani, (Pertanian/ Perkebunan). Perencanaan Tata Ruang, Program Peningkatan 3. Urusan Kehutanan; dengan Program Pengendalian Ketahanan Pangan program prioritas antara KAJIAN PENINGKATAN PemanfaatanRuang. BUDAYA IPTEK DAN (pertanian/ INOVASI Perkebunan), MASYARAKAT KABUPATEN lain: Program Rehabilitasi 2. Urusan Kepariwisataan; dengan program prioritas antara lain: Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan. 3. Urusan Kebudayaan; dengan program prioritas antara lain : Program Pengembangan Nilai Budaya, Program Pengelolaan Kekayaan Nilai Budaya, Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 4. Urusan Perindustrian; dengan Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. 3. Urusan Kehutanan; dengan program prioritas antara lain: Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 4. Urusan Kelautan dan Perikanan; dengan program prioritas antara lain: Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengembangan Perikanan Hutan dan Lahan. 4. Urusan Kelautan dan Perikanan; dengan program prioritas antara lain: Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengembangan Perikanan Tangkap. 5. Urusan Kesehatan; dengan program prioritas antara lain: Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, program pencegahan dan penanggulangan penyakit II-10

26 Tahap Konsolidasi (2012) Tahap Aktualisasi ( ) program prioritas antara lain: Tangkap. Program Pengembangan 5. Urusan Kesehatan; dengan Industri Kecil dan Menengah, program prioritas antara lain: Program Pengembangan Program peningkatan Sentra-sentra Industri keselamatan ibu melahirkan Potensial. dan anak, program 6. Urusan Perdagangan; dengan pencegahan dan program prioritas antara lain: penanggulangan penyakit Program Pembinaan menular, Program pelayanan Pedagang Kaki Lima dan penduduk miskin, Program Asongan. Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Poli Jiwa/Poli Paru-paru/Poli Sakit Mata. 6. Urusan Pendidikan; dengan program prioritas antara lain: Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah. 7. Urusan Pemuda dan Olah Raga; dengan program prioritas antara lain: Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda, Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. 8. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; dengan program prioritas antara lain : Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. Tahap Akselerasi ( ) menular, Program pelayanan penduduk miskin, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pengadaan. 6. Urusan Pendidikan; dengan program prioritas antara lain: Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah. 7. Urusan Pemuda dan Olah Raga; dengan program prioritas antara lain: Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. II-11

27 Tahap Konsolidasi (2012) Tahap Aktualisasi ( ) Tahap Akselerasi ( ) 9. Urusan Ketahanan Pangan; dengan program prioritas antara lain : Program Peningkatan Ketahanan Pangan 10. Urusan Perindustrian; dengan program prioritas antara lain: Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. Sumber: RPJMD Kabupaten Jepara Tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara Tahun (Perda No.2 Tahun 2011) Kebijakan Penataan Ruang Kebijakan penataan ruang kabupaten meliputi: a. Pengembangan dan pemberdayaan industri mikro, kecil dan menengah dengan titik berat pada pengolahan hasil pertanian, kehutanan, bahan dasar hasil tambang, dan perikanan; b. Pengembangan pertanian untuk mendukung pengembangan perekonomian kabupaten; c. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan bertumpu pada budaya lokal; d. Pengembangan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki; e. Pengembangan prasarana dan sarana transportasi kabupaten yang terkoneksi dengan prasarana dan sarana transportasi nasional, regional dan lokal untuk mendukung potensi wilayah; f. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana energi, telekomunikasi, sumber daya air, dan lingkungan yang dapat mendukung peningkatan dan pemerataan pelayanan masyarakat, serta pelestarian lingkungan; II-12

28 g. Pengembangan manajemen resiko berbasis masyarakat pada kawasan rawan bencana; h. Pemantapan kawasan lindung untuk mendukung perkembangan kabupaten secara berkelanjutan; i. Pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan kabupaten sesuai daya dukung lingkungan; dan j. Penetapan dan pengembangan kawasan strategis untuk mendukung perkembangan kabupaten yang merata dan berkelanjutan Strategi Penataan Ruang Strategi penataan ruang yang dituangkan dalan RTRW Kabupaten Jepara yang terkait dengan pengembangan ekonomi adalah: 1. Strategi pengembangan dan pemberdayaan industri mikro, kecil dan menengah dengan titik berat pada pengolahan hasil pertanian, kehutanan, bahan dasar hasil tambang, dan perikanan, meliputi: a. Mengembangkan industri mebel ukir, tenun ikat, konveksi, perhiasan, makanan, keramik dan rokok; b. Mengembangkan klaster-klaster industri; c. Mendorong peningkatan kegiatan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah; d. Mengembangkan pusat pengolahan hasil pertanian dan perikanan; e. Mengembangkan wilayah industri. 2. Strategi pengembangan pertanian untuk mendukung pengembangan perekonomian kabupaten, meliputi: a. Menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan b. Mengembangkan tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan; c. Mengembangkan sistem agropolitan; d. Mengembangkan fasilitas sentra produksi-pemasaran; e. Meningkatkan prasarana dan sarana pertanian; f. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dengan pengolahan hasil; II-13

29 g. Mengembangkan produk unggulan dengan perluasan jarigan pemasaran; dan h. Mengembangkan sistem informasi, infrastruktur dan teknologi. 3. Strategi pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan kabupaten sesuai daya dukung lingkungan, meliputi: a. Mempertahankan luas sawah beririgasi melalui pengendalian alih fungsi lahan; b. Mengembangkan hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi tetapi tetap memiliki fungsi perlindungan kawasan; c. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi tanaman, dan pengolahan hasil hutan dan pertanian; d. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya disertai pengolahan hasil ikan; e. Meningkatkan kualitas ekosistem pesisir untuk menjaga mata rantai perikanan laut; f. Mengembangkan kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan; g. Mengembangkan dan mengarahkan kegiatan industri pada industri pengolahan yang ramah lingkungan; h. Mengembangkan dan meningakatkan pariwisata alam dan buatan secara terintegrasi; i. Mengembangkan kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan; dan j. Meningkatkan ualitas prasarana dan sarana permukiman Rencana Peruntukan Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Basah Kawasan peruntukan pertanian lahan basah pada Kabupaten Jepara meliputi: a. Kecamatan Kedung dengan luas kurang lebih 1.960,215 (seribu sembilan ratus enam puluh koma dua ratus lima belas) ha; b. Kecamatan Tahunan dengan luas kurang lebih 1.038,271 (seribu tiga puluh delapan koma dua ratus tujuh puluh satu) ha; II-14

30 c. Kecamatan Jepara dengan luas kurang lebih 402,610 (empat ratus dua koma enam ratus sepuluh) ha; d. Kecamatan Batealit dengan luas kurang lebih 2.238,700 (dua ribu dua ratus tiga puluh delapan koma tujuh ratus) ha; e. Kecamatan Kalinyamatan dengan luas kurang lebih 1.443,624 (seribu empat ratus empat puluh tiga koma enam ratus dua puluh empat) ha; f. Kecamatan Pecangaan dengan luas kurang lebih 1.536,696 (seribu lima ratus tiga puluh enam koma enam ratus sembilan puluh enam) ha; g. Kecamatan Welahan dengan luas kurang lebih 1.576,760 (seribu lima ratus tujuh puluh enam koma tujuh ratus enam puluh) ha; h. Kecamatan Mayong dengan luas kurang lebih 2.065,553 (dua ribu enam puluh lima koma lima ratus lima puluh tiga) ha; i. Kecamatan Nalumsari dengan luas kurang lebih 2.237,801 (dua ribu dua ratus tiga puluh tujuh koma delapan ratus satu) ha; j. Kecamatan Mlonggo dengan luas kurang lebih 1.149,219 (seribu seratus empat puluh sembilan koma dua ratus sembilan belas) ha; k. Kecamatan Bangsri dengan luas kurang lebih 2.134,288 (dua ribu seratus tiga puluh empat koma dua ratus delapan puluh delapan) ha; l. Kecamatan Kembang dengan luas kurang lebih 2.245,447 (dua ribu dua ratus empat puluh lima koma empat ratus empat puluh tujuh) ha; m. Kecamatan Keling dengan luas kurang lebih 2.262,537 (dua ribu dua ratus enam puluh dua koma lima ratus tiga puluh tujuh) ha; n. Kecamatan Pakisaji dengan luas kurang lebih 1.481,514 (seribu empat ratus delapan puluh satu koma lima ratus empat belas) ha; dan o. Kecamatan Donorojo dengan luas kurang lebih 1.244,105 (seribu dua ratus empat puluh empat koma seratus lima) ha Pertanian Lahan Kering Kawasan peruntukan pertanian lahan kering meliputi: a. Kecamatan Pecangaan; b. Kecamatan Mayong; c. Kecamatan Jepara; d. Kecamatan Bangsri; II-15

31 e. Kecamatan Welahan; f. Kecamatan Tahunan; g. Kecamatan Kalinyamatan; h. Kecamatan Nalumsari; i. Kecamatan Keling; j. Kecamatan Batealit; k. Kecamatan Kembang; l. Kecamatan Kedung; Holtikultura Kawasan peruntukan hortikultura tersebar di seluruh wilayah kabupaten Perkebunan Kawasan peruntukan perkebunan dengan luas kurang lebih ,96 (tiga puluh dua ribu lima ratus delapan puluh tujuh koma sembilan puluh enam) ha meliputi: a. Kecamatan Mayong; b. Kecamatan Bangsri; c. Kecamatan Kedung; d. Kecamatan Keling; e. Kecamatan Kembang; g. Kecamatan Nalumsari; h. Kecamatan Pakisaji; i. Kecamatan Donorojo; j. Kecamatan Mlonggo; dan k. Kecamatan Karimunjawa. f. Kecamatan Batealit; Peternakan Kawasan peruntukan peternakan meliputi: a. peternakan ternak besar di Kecamatan Mayong, Donorojo, Keling, Kembang, Batealit, Bangsri, Mlonggo, Pakisaji, Nalumsari, dan Welahan; dan b. peternakan ternak kecil di Kecamatan Donorojo, Keling, Kembang, Mlonggo, Pakisaji, Batealit, Pecangaan, Kalinyamatan, Kedung, Mayong, dan Nalumsari; dan c. peternakan ternak unggas di Kecamatan Kalinyamatan, Welahan, Mayong, Nalumsari, Batealit, Tahunan, Mlonggo, Bangsri, Keling, Donorojo, Pakisaji, Pecangaan, Kedung dan Kembang Perikanan Kawasan peruntukan perikanan dengan luas kurang lebih 2.495,6 (dua ribu empat ratus sembilan puluh lima koma enam) ha meliputi: II-16

32 a. peruntukan budi daya air tawar tersebar di seluruh kecamatan; b. peruntukan budi daya air payau di Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Donorojo, dan Karimunjawa; dan c. peruntukan budi daya air laut di Kecamatan Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Donorojo dan Karimunjawa; dan d. peruntukan penangkapan ikan di laut di Kecamatan Kedung, Jepara, Tahunan, Mlonggo, Bangsri, Kembang, Keling, Donorojo dan Karimunjawa sesuai zonasinya Industri Menengah, Kecil dan Mikro Kawasan peruntukan industri sedang berupa pembangunan Kawasan Industri Mulyoharjo di Kecamatan Jepara dengan luas kurang lebih 28 ha; Kawasan sentra industri mikro dan kecil meliputi: a. sentra industri kerajinan mebel di Kecamatan Tahunan, Jepara dan Kedung; b. sentra industri ukir akar dan patung di Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara; c. sentra industri kerajinan monel dan emas di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan; d. sentra industri kerajinan keramik di Desa Pelemkerep, Mayong Lor dan Mayong Kidul Kecamatan Mayong e. sentra industri tenun ikat troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan; f. sentra industri kerajinan anyaman rotan di Desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan; g. sentra industri kue dan roti di Desa Bugo Kecamatan Welahan; h. industri rokok kretek di Kecamatan Kalinyamatan, Nalumsari, Mayong dan Welahan; i. sentra industri konveksi di kecamatan Kalinyamatan, Mayong dan Nalumsari; dan j. sentra industri anyaman bambu di desa Buaran kecamatan Mayong. II-17

33 Peta 2. 1Pola Ruang Kabupaten Jepara Berdasarkan RTRW II-18

34 2.4. Kajian Teori terkait Inovasi Kebijakan mencerdaskan kehidupan bangsa sudah menjadi kebijakan nasional dan telah menjadi kebijakan fundamental untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju knowledge based society (masyarakat berbasis pengetahuan). Selanjutnya, untuk meningkatkan daya saing ekonomi, maka aspek penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terutama pada sektor pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi perlu terus ditingkatkan. Berdasarkan Word Economic Forum (WEF), Indonesia sudah termasuk katagori Negara Transisi dari negara factor driven (negara yang perekonomiannya digerakkan oleh faktor paling dasar seperti sumber daya alam dan buruh) menjadi negara dengan katagori efficiency driven (berbasis pada proses produksi yang efisien).negara ini diharapkan mampu terus maju hingga dapat masuk katagori negara yang ekonominya berbasis innovation driven yaitu ekonomi yang dibangun atas dasar iptek yang bernilai tambah tinggi dan berdampak ganda (multifier effect) secara optimal. Dalam upaya meningkatkan kreativitas di bidang inovasi, masyarakat perlu didorong untuk dapat menciptakan, merekayasa alat/produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan kreativitas dan kemampuan inovasi dari masyarakat umum terbukti telah dapat menghasilkan berbagai produk industri/rekayasa yang cukup potensial, yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat. Namun, dalam persaingan pasar global dewasa ini, produkproduk tersebut masih kalah bersaing dengan produk-produk mancanegara. Oleh karena itu masyarakat perlu dipacu agar secara nyata dapat lebih kreatif dan inovatif, sehingga berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kesejahteraan Konsep Inovasi Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaanperusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Josef Schumpeter sering dianggap sebagai ahli ekonomi pertama yang memberikan perhatian pada pentingnya suatu inovasi. Pada tahun 1949 II-19

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji skukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terselesaikannya Laporan Akhir Penyusunan Kajian Budaya IPTEK dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Jepara. Buku Laporan Akhir ini merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji skukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terselesaikannya Laporan Akhir Penyusunan Kajian Kebutuhan Teknologi Potensi Daerah Kabupaten Jepara. Buku Laporan ini merupakan laporan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN A. Kebijakan Umum BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Pembangunan jangka menengah Kabupaten Pati diupayakan untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional yang pro poor, pro job, pro growth

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025,

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. STRATEGI Untuk mencapai tujuan daerah yang merupakan hasil akhir dari tolok ukur pembangunan lima tahun yang akan datang dalam menjalankan misi guna mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan dan Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji skukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terselesaikannya Laporan Akhir Penyusunan Kajian Kebutuhan Teknologi Potensi Daerah Kabupaten Jepara. Buku Laporan ini merupakan laporan

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 Visi Otonomi daerah dengan desentralisasi kewenangan yang ada mengedepankan penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang berkontribusi pada pengembangan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci