Rumah Sakit Ibu dan Anak Arsitektur Perilaku. Situs Internet. Ahmad Hudaya DAFTAR PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rumah Sakit Ibu dan Anak Arsitektur Perilaku. Situs Internet. Ahmad Hudaya DAFTAR PUSTAKA"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA DepKes RI (2010), Pedoman penyelenggaraan rumah sakit ibu dan anak DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit DepKes RI (2009), Pedoman pelaksanaan program RSSIB KemKes RI (2010), Sarana dan prasarana rumah sakit DepKes RI (1995), Pedoman pelayanan gawat darurat DepKes RI (1994), Pedoman instalasi gas medis rumah sakit DepKes RI (2006), Persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit DepKes RI (2006), pedoman pengelolaan limbah cair rumah sakit DepKes RI (2007), pedoman teknis sarana dan prasarana ruang kebidanan dan kandungan rumah sakit kelas C DepKes RI, pokok-pokok pedoman arsitektur medik rumah sakit umum kelas C Dasar hukum RI, undang-undang RI no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiawan. B & Haryadi Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Joy Marcella Laurens. Arsitektur dan perilaku manusia Situs Internet

2 1. Perspektif exterior

3 2. Perspektif interior lobby + recepsinois

4 3. Perspektif interior RRII VVIP

5 4. Perspektif interior RRII VIP

6 5. Perspektif interior RRII kelas 1

7 6. Perspektif interior RRII kelas 2

8 7. Perspektif interior RRII kelas 3

9 8. Perspektif interior RRIA VVIP

10 9. Perspektif interior RRIA VIP

11 10. Perspektif interior RRIA Kelas 1

12 11. Perspektif interior RRIA kelas 2

13 12. Perspektif interior RRIA kelas 3

14 Rumah Sakit Ibu dan Anak Arsitektur Perilaku Foto foto maket

15 Rumah Sakit Ibu dan Anak Arsitektur Perilaku

16 Rumah Sakit Ibu dan Anak Arsitektur Perilaku

17 Kegiatan Setiap Unit Medis Pengelompokan fungsi dalam rumah sakit ibu dan anak dibagi berdasarkan organisasi kerja yang terjadi di dalamnya, hal ini dilakukan agar tidak terjadi alur sirkulasi antara kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan, sehingga dapat mengoptimalisasi kinerja seluruh pengguna di dalamnya. Sehingga pembagian yang terjadi adalah berdasarkan kelompok unit pelayanan. Penulis dalam menganalisa kegiatan dalam setiap unit menggunakan standar Rumah Sakit Ibu dan Anak kelas C. Unit Rawat Jalan Tabel 4.4. Program Kegiatan Unit Rawat Jalan penggunaan kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang parkir Daftar/bayar R.Pendaftaran, kasir Menunggu r.tunggu, r. Bermain anak Dokter Datang parkir Memeriksa pasien r.poliklinik Staff / perawat Datang parkir Membantu dokter r.poliklinik Kegiatan administrasi r.pendaftaran Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis unit rawat jalan adalah sebagai berikut : Loket penerimaan dan informasi harus ditempatkan agar memiliki kontrol visual ke pintu masuk, dan terlihat dari pintu masuk Ruang tunggu pasien harus dalam pengawasan staff Pintu masuk harus terlihat jelas penandanya, ditempatkan dimana pasien dapat langsung masuk tanpa melalui aktifitas lain, walupun terdapat lobi dari beberapa aktivitas yang lain dapat digunakan sebagai daerah entrance rawat jalan Pola sirkulasi di dalam poli untuk pasien dilakukan dengan 1 pintu keluar masuk Ukuran ideal untuk poli adalah 4x6 m Mempunyai ruang tunggu yang nyaman Lebar koridor minimum 1,5 m Penempatan telepon umum, kios, tempat sampah, dll. Tidak boleh menggangu lebar efektif koridor Lebar pintu rawat jalan minimal 1,2 m

18 Bukaan dari kaca yang tingginya lebih dari 45 cm dari lantai harus memakai kaca yang aman, dan tidak melukai apabila pecah Tinggi langit-langit minimal 2,7 m, kecuali pada koridor, dan untuk kamar mandi 2,3 m Setiap poli terdiri dari ruang periksa dan ruang tindakan Poli yang memiliki intensitas kegiatan yang tinggi sebaiknya letaknya berjauhan Poliklinik dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis Ruang tunggu untuk semua ruang poli disatukan, namun untuk penyakit infeksi sebaiknya disediakan ruang tunggu khusus Unit Gawat Darurat (UGD) Unit gawat darurat (UGD) merupakan salah satu unit yang harus terdapat pada sebuah rumah sakit. UGD melayani pasien yang gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat, dan tidak gawat darurat (pasien umum) yang datang diluar jam operasional rumah sakit. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Program Kegiatan Unit Gawat Darurat pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang Parkir Diperiksa & menunggu hasil r.triase, r. Tindakan non bedah, r. observasi observasi Daftar, bayar r.administrasi Dokter Datang Parkir Memeriksa pasien r.triase, r. Tindakan non bedah, r. observasi Giliran jaga r.dokter jaga Staff / perawat Administrasi r.administrasi Membantu dokter r.triase, r. Tindakan non bedah, r. observasi Pengunjung Datang Parkir Menunggu r.tunggu Membayar r.administrasi Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut : Pintu masuk khusus dari gerbang utama Adanya petunjuk yang jelas mengenai letak UGD yang dapat dilihat dari arah jalan maupun dari dalam lahan rumah sakit UGD mudah dicapai dengan kendaraan roda empat

19 Melayani pasien 24 jam Pemisahan sirkulasi pasien dengan sirkulasi dokter atau perawat Pemisahan antara ruang bedah dan ruang non bedah Pengaturan sirkulasi perawat, dokter dan tempat peralatan medik sehingga dapat digunakan secara bersamaan Pembentukan ruang perawatan yang memungkinkan untuk digunakan sebagai ruang periksa, observasi dan resusitasi Tinggi minimal langit-langit 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan Permukaan dinding harus rata berwarna terang dan mudah dibersihkan Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air Lubang penghawaan harus menjamin pertukaran udara dengan baik bila tidak memungkinkan dapat digunakan penghawaan mekanis Luas lubang penghawaan antara 5-15 % luas lantai dan berada pada ketinggian minimal 2,1 m dari lantai Pintu ruang tindakan bedah harus menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri, dan harus dilengkapi pegangan yang mudah dibersihkan Mutu udara memenuhi persyaratan sbb : tidak berbau, kadar debu tidak melampaui 150ug/m 2 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam, angka kuman kurang dari 700 koloni/m 2 udara dan bebas kuman pathogen, suhu udara derajat celcius dengan kelembaban % RH. Unit Rawat Inap Didalam suatu rumah sakit yang membedakan unit rawat inap dengan unit lainnya adalah bahwa unit rawat inap menyediakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia tetapi dalam cara yang terkendali. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit rawat inap adalah sebagai berikut : Tabel 4.6. Program Kegiatan Unit Rawat Inap pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Di rawat inap Kamar rawat inap Menyusui r.menyusui

20 Dokter Giliran jaga r.dokter jaga konsultasi r.konsultasi Staff / perawat jaga Nurse station, r. istirahat Suplai kebutuhan pasien r.obat, r. Linen, r. Sediaan steril, r. spoelhook Memberi susu Dapur susu Pengunjung Menunggu r.tunggu Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis unit rawat inap adalah sebagai berikut: Pintu masuk Koridor Pengunjung harus dengan mudah mencari jalan kearah pintu masuk ruang rawat inap dengan adanya petunjuk yang jelas Tersedia lift untuk stretcher Akses pencapaian kesetiap blok harus dapat dicapai dengan mudah Alur sirkulasi petugas dan pengunjung dipisahkan Ruang rawat inap dikelompokan sesuai pembagian kelas yang ditetapkan berdasr kapasitas penampungan tempat tidur dan fasilitas yang disediakan Lebar koridor minimal 2,4 meter dan dilengkapi dengan handrail dengan sudut yang membulat Harus cukup terang tetapi tidak menyilaukan Jika menggunakan karpet harus diperhatikan persyaratan tahan api, kemampuan mengurangi gesekan dengan peralatan beroda, tidak menyerap noda, tahan bila terkena bahan anti mikroba Mempunyai handrail dengan sudut yang membulat berdiameter mm, dipasang berjarak 38 mm dari dinding, dan setinggi 81,2-86,3 cm dari lantai Kamar pasien Luas ruang perawatan minimal 4,5 m 2 / tempat tidur Pintu kamar cukup lebar untuk lewatnya stretcher Tersedia cukup ruang bagi keperluan pribadi pasien, serta perlengkapan yang menunjang aktivitas pasien selama sakit dan berbaring di tempat tidur Terdapat ruang dan daerah sirkulasi yang memungkinkan tim medis darurat dan peralatannya mendekati pasien Adanya sirkulasi di sekitar tempat tidur bagi pengunjung/keluarga Harus cukup terang, tetapi tidak menyilaukan

21 Tersedia jendela sebesar mungkin dengan peletakan sedemikian rupa sehingga pasien dapat melihat langit dan tanah Pintu kamar diletakan segaris dengan bagian kaki tempat tidur, bukan dengan bagian kepala tempat tidur Lampu yang digunakan di dalam kamar adalah general light, dan menghindari lampu yang dapat merubah warna kulit pasien Tombol tamu diletakan di tempat yang mudah dijangkau perawat maupun pasien Terdapat akses ke kamar mandi dengan jarak yang tidak terlalu jauh Kamar mandi/toilet harus dapat digunakan dengan aman dengan atau tanpa bantuan pesawat baik bagi pasien yang dapat berjalan maupun pasien dengan kursi roda Lantai harus bersih dengan tingkat kebersihan 5-10 kuman/m 2 Mutu udara tidak berbau (H2S dan Amoniak). Kadar debu tidak lebih dari 150ug/m 3 dalam pengukuran rata-rata 25 jam angka kuman kurang dari 700 koloni/m 3 udara dan bebas angka kuman pathogen Suhu udara derajat celcius dengan kelembaban 50-60% Nurse station Nurse station sebaiknya berada dipusat blok, agar dapat dengan mudah mengawasi dan menjangkau seluruh pasiennya Tersedia sarana yang dapat menjamin pelayanan terhadap pasien secara efektif baik siang mupun malam hari Terdapat sarana komunikasi dua arah dengan pasien maupun dokter yang dapat digunakan setiap saat Lalulintas dapat terawasi secara ketat ke segala arah Penerangan dan sarana yang cukup untuk melakukan pekerjaan kantor Mempunyai ciri yang jelas, sehingga dapat membedakannya dengan kamar Tersedia ruang khusus untuk perawat pengawas Unit Laboratorium Di dalam sebuah rumah sakit, unit laboratorium memiliki fungsi sebagai pemberi informasi akurat tentang diagnosa, melakukan monitor, dan perawatan pasien seperti evaluasi medis dan pembuatan keputusan. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit laboratorium adalah sebagai berikut :

22 Tabel 4.7. Program Kegiatan Unit Laboratorium pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien mendaftar parkir menunggu r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan Pengambilan urine toilet Staff / perawat datang parkir administrasi r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis Unit Laboratorium adalah sebagai berikut : Pergerakan pasien terbatas pada ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang pengambilan specimen, dan ruang pengambilan hasil dan mempunyai tingkat sterilitas 4 Staff disediakan pintu masuk khusus yang terpisah dengan pintu masuk pasien dengan tingkat sterilitas 3 Setiap ruang laboratorium memiliki meja yang mudah dibersihkan dan washtapel Ruang pemeriksaan hasil memiliki tingkat sterilitas 1 Koridor staff dan laboratorium terpisah dari pasien dengan tingkat sterilitas 2 Disediakan pengolahan limbah khusus limbah-limbah yang berasal dari laboratorium Tinggi minimal langit-langit 2,5 meter dari lantai Unit Radiologi Fungsi unit radiologi adalah sebagai diagnosa, terapi, program riset, konsultasi, dan teaching atau penjelasan kepada pasien. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit radiologi adalah sebagai berikut : Tabel 4.8. Program Kegiatan Unit Radiologi pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Mendaftar r.administrasi Menunggu r.tunggu Diambil gambar/film r.xray Konsultasi r.konsultasi Dokter Konsultasi r.konsultasi Perawat /staff Admin r.administrasi Ambil gambar r.xray Olah gambar r.gelap Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

23 Persyaratan teknis unit radiologi adalah sebagai berikut : Ruang tunggu dapat diakses langsung dari suatu koridor umum dan dekat pada loket penerimaan dan pembayaran Pintu masuk pasien dipisahkan dengan pintu masuk staff Dinding dan pintu mengikuti persyaratan khusus system labirin untuk proteksi radiasi (dilapisi timbal 3mm atau dinding 1 bata) Dilengkapi lampu merah/hijau/biru Ruang operator terpisah dari tempat pemeriksaan dengan pembatas yang dilengkapi lead glass Ruang gelap dilengkapi dengan exhauster Ruang radiologi dijaga suhunya dengan menggunakan penghawaan buatan Memiliki septick tank tersendiri Unit Farmasi Unit farmasi dalam sebuah rumah sakit bertanggung jawab atas tiga fungsi utama, yaitu penyediaan obat, peracikan obat, dan distribusi obat. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit farmasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Program Kegiatan Unit Farmasi pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Menunggu parkir Menyerahkan resep dan Counter apotik Mengambil obat Counter apotik Membayar Counter apotik staff Menerima dan menyerahkan Counter apotik administrasi r. staff Meracik obat r. racik obat Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis unit farmasi adalah sebagai berikut: Letaknya berdekatan dengan poli klinik Jalur masuk staff dibedakan dengan jalur masuk pasien Jalur penerimaan barang dan jalur pembuangan sampah dibuat terpisah

24 Unit Persalinan Fungsi dari unit persalinan ini adalah untuk kegiatan persalinan dan penyakit kandungan. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit persalinan adalah sebagai berikut: Tabel Program Kegiatan Unit Persalinan pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien konsultasi r. konsultasi Observasi r. observasi Persalinan r. persalinan Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Jaga r. dokter jaga Konsultasi r. konsultasi Persalinan r. persalinan Perawat/staff medis Jaga Nurse station Administrasi Nurse station Membantu dokter r. persalinan Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r. Linen, r. spoelhoek Penunggu Menunggu r. tunggu Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis unit persalinan adalah sebagai berikut: Sebagian persiapan dan proses persalinan dilakukan di kamar perawatan atau di unit gawat darurat Ruang bersalin dikelompokan berdasarkan jenis persalinan (normal atau abnormal) Persalinan yang membutuhkan tindakan khusus seperti pembedahan dilakukan di ruang bedah Ruang bayi dan ruang pemulihan di usahakan sedekat mungkin agar ibu dapat dengan mudah melihat bayinya Ruang tunggu harus di tata rapi, memungkinkan pasien dan pengunjung bisa berjalan-jalan dan berkomunikasi dengan keluarga, dilengkapi dengan sarana komunikasi, bahan bacaan, dan pencahayaan yang memadai Luas ruang bersalin 30 m 2 dengan lebar pintu 1,3 m Ruang bersalin harus mempunyai lampu yang menyorot dari arah kepala bayi, ketika pasien sedang melahirkan lampu yang lain dimatikan, lampu penghangat temperature juga diarahkan pada bagian perut pasien sehingga tetap terasa hangat

25 Temperatur ruang bersalin antara derajat celcius dengan kelembaban 50-60%, untuk bayi prematur temperatur ruang persalinan harus berkisar antara 32 derajat celcius atau lebih Tinggi langit-langit minimal 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan Lebar pintu harus dapat dilewati strectcher Dinding harus rata, bersih, berwarna yang menunjang emosional ibu sehingga memberikan rasa nyaman Ventilasi alami, minimal luas lubang ventilasi 15% dari luas lantai Unit Bedah / Operasi Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit bedah adalah sebagai berikut: Tabel Program Kegiatan Unit Bedah pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Konsultasi r. konsultasi Operasi minor r. one day surgery Dirawat intensif r. ICU Persiapan operasi r, preparasi Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Ganti pakaian r. Ganti dokter Operasi r. operasi Jaga r. dokter jaga Staff/perawat Administrasi Nurse station Ganti pakaian r. ganti Membantu dokter r. operasi Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r. Linen, r. spoelhoek Pengunjung Menunggu r. tunggu Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis untuk unit bedah adalah sebagai berikut: Terdiri dari 3 area: area bebas, area semi steril, dan area steril Pembedaan sirkulasi masuk barang-barang steril dan sirkulasi keluar barang-barang kotor Untuk memudahkan pergerakan, bentuk ruang bedah sebaiknya dibuat memanjang Setiap 2 ok dilayani oleh 1 scrub room Harus disediakan ruang spoelhoek untuk membuang limbah operasi Memiliki septick tank khusus Tinggi ruangan minimal 3 m Tekanan udara ruang operasi harus lebih tinggi dari sekitarnya

26 Suhu kamar ideal derajat celcius dengan kelembaban 60% Pertemuan dinding dengan lantai dibuat melengkung agar tidak mengumpulkan debu atau kotoran Penerangan sebisa mungkin alami denga mengunakan kaca mati Unit Administrasi Unit administrasi pada sebuah rumah sakit berfungsi sebagai unit yang bertanggungjawab untuk menyimpan berkas-berkas identitas diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien, dan menjalankan fungsi administrasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional rumah sakit. Tabel Program Kegiatan Unit Administrasi pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Staff Kegiatan administrasi r. administrasi, direktur Rapat r. rapat Menyimpan data-dat pasien r. rekam medik Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis untuk unit administrasi adalah sebagai berikut: Penempatan administrasi sebisa mungkin mudah dicapai dan memiliki akses yang mudah dengan poliklinik Ruang direksi sebaiknya dipisahkan dengan ruang-ruang staf yang lainnya Unit Jenazah Fungsi unit jenazah dalam sebuah rumah sakit adalah tempat meletakan/menyimpan mayat sementara sebelum diambil oleh keluarganya, tempat memandikan jenazah. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit jenazah adalah sebagai berikut: Tabel Program Kegiatan Unit Jenazah Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Kegiatan administrasi r. administrasi Memandikan jenazah r. memandikan Menyimpan jenazah r. jenazah pengunjung Menyelesaikan administrasi r. staf Mengambil jenazah r. jenazah Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

27 Persyaratan teknis unit jenazah adalah : Kamar jenazah berdekatan dengan UGD, unit persalinan, unit bedah, serta unit rawat inap. Unit Instalasi Gizi (dapur umum) Instalasi gizi memiliki fungsi mengolah, mengatur makanan pasien setiap hari secara terpusat, kecuali untuk formula bayi dilakukan pada dapur susu yang terletak di masing-masing ruang bayi. Kegiatan pengguna yang ada meliputi kegiatan staf medis. Tabel Program Kegiatan Unit Instalasi Gizi Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Simpan bahan makanan Gudang makanan Mencuci bahan makanan r. cuci Memasak r. masak Mendistribusikan r. distribusi Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Persyaratan teknis unit instalasi gizi adalah sebagai berikut: Perletakannya pada daerah servis jauh dari pencapaian maupun penglihatan pengunjung, dan memiliki pintu keluar masuk tersendiri Menggunakan bahan lantai khusus Unit Pemeliharaan Linen Kegiatan pengguna yang ada meliputi kegiatan staf medis. Tabel Program Kegiatan Unit Pemeliharaan Linen Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Sortir linen r. sortir Cuci r. cuci Mengeringkan r. mengeringkan Menyetrika r. setrika Menyiapkan distribusi r. distribusi Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI Unit CSSD Unit CSSD adalah unit dalam sebuah rumah sakit yang bertugas untuk mensterilkan peralatan/bahan yang ada di rumah sakit. Fungsi pokok unit CSSD adalah menerima bahan, barang, dan peralatan kesehatan maupun kedokteran yang telah dipakai untuk di cuci dan disterilkan untuk penggunaan berikutnya, menghitung, dan mencatat volume serta jenis penggunaan bahan, barang dan peralatan steril yang digunakan oleh ruang/ unit/ instalasi rumah sakit, kemudian menyerahkan dan mencatat pengambilan barang steril oleh ruang/unit/instalasi

28 yang membutuhkan. Kegiatan pengguna yang ada adalah kegiatan para staf medis. Tabel Program Kegiatan Unit CSSD Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Staf Sterilisasi alat r. sterilisasi Dekontaminasi alat r. dekontaminasi Membungkus alat r. pengepakan Menyiapkan distribusi alat r. distribusi Persyaratan teknis unit CSSD adalah sebagai berikut: Merupakan tanggung jawab unit farmasi WC dan locker tidak diletakan dekat dengan ruang steril Lalu lintas staf tidak boleh mengganggu proses sterilisasi Barang kotor harus diterima dengan perantara, begitu juga barang steril harus melalui perantara. Unit Rehabilitasi Medik Fungsi dari unit ini adalah memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh setinggi mungkin, baik fisik maupun mental. Prinsip perancangan yang perlu diperhatikan pada penataan ruang unit rehabilitasi medik ini adalah: Ruang tunggu dapat dicapai dari koridor umum, dekat loket pendaftaran, pembayaran dan administrasi. Pintu masuk pasien terpisah dari pintu administrasi. Ruangan mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup. Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien dengan kursi roda atau tempat tidur masuk. Harus disediakan ramp untuk memudahkan pasien dengan kursi roda Efek Warna untuk Kesehatan (Merah, Kuning, Hijau, Biru) (sumber :http//www,perempuan.com) Anda mungkin pernah mendengar bahwa warna berpengaruh pada kondisi kesehatan. Menurut beberapa pakar kesehatan, pada penyakit-penyakit tertentu termasuk stress, warna diyakini berpengaruh secara psikologis dapat menyembuhkan penyakit seseorang. Mungkin itu sebabnya, pewarnaan pada dinding ruang makan harus berbeda

29 dengan ruang kerja, misalnya. Untuk ruang kerja, agar merasa lebih betah bekerja dan dapat berkonsentrasi dalam bekerja, perlu diperhatikan warna yang tepat. Begitu juga ruang tidur, agar tidur pulas maka perlu diatur warna apa yang tepat, sehingga membuat kita merasa nyaman saat tidur. Gambar 3.8a letak pengaruh warna pada tubuh Sementara itu, Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, dalam bukunya tentang pendidikan kesehatan memaparkan tentang pengaruh warna terhadap kesehatan. Contoh dari warna-warna tersebut adalah empat warna pokok, yaitu: 1. Warna Merah Warna merah merangsang energi dan vitalitas, mempertajam penglihatan, pendengaran, perasaan dan membantu untuk bertahan hidup. Warna merah juga dapat merangsang sirkulasi darah dan produksi adrenalin. Warna merah juga dapat menghangatkan tubuh. Namun warna merah harus dikurangi terhadap orang-orang yang emosional yang terlalu aktif karena bisa menjadi overaktif. Eksperimen pada tumbuh-tumbuhan yang ditutup dengan gelas berwarna merah, yakni yang mendapat sinar matahari biasa. Oleh karena itu warna merah seringkali disebut sebagai cahaya pemberi hidup Hangat bersemangat, penuh gairah hidup, kuat, berani dan mandiri. Terinspirasi dari aneka bunga (mawar, kembang sepatu), sayur-sayuran dan bumbu-bumbu (cabai merah, tomat dan paprika merah), serta buahbuahan (apel, stroberi). 2. Warna Kuning Warna kuning dapat merupakan pusat untuk sistem seluruh syaraf, sehingga dapat menyegarkan syaraf yang lemah. Dapat mengontrol proses pencernaan, sembelit dan liver. Itu sebabnya warna kuning dapat meredakan perasaan dari depresi atau stress. Selain itu warna kuning juga dapat merangsang selera makan dan melancarkan peredaran darah.

30 Warna kuning dapat juga merangsang penglihatan dan pendengaran dan dikenal sebagai pendorong kecerdasan serta kemampuan mengemukakan alasan dan memiliki daya untuk membuat orang dapat mengontrol diri sendiri. Selain itu juga dapat menstimulasi keharmonisan dalam hidup serta menjaga keseimbangan dan optimisme. Cerah, gembira, aktif, cerdas, ekspresif dan menarik perhatian. Mengajak orang untuk bergerak dan berinteraksi. Sering dipakai pada tempat bermain anak dan sekolah untuk anak-anak balita. Terinspirasi dari matahari, musim panas, aneka buah-buahan dan bunga (bunga matahari, krisan), mentega dan margarin, permen dan jelly. 3. Warna Hijau Warna hijau dapat menenangkan susunan syaraf. Orang-orang yang sering merasa tegang dapat dibantu dengan warna hijau. Warna hijau dari dedaunan yang mengandung khlorphil hijau daun, mempunyai unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku serta merangsang kelenjar hormon agar dapat mengendalikan kelenjar-kelenjar yang lain. Alami, segar, sehat dan hidup. Menambah energi dan menimbulkan rasa optimis. Tenang serta harmonis, membantu menyeimbangkan emosi dan menghilangkan stres. Hijau cocok untuk ruangan-ruangan relaksasi dan meditasi. Terinspirasi dari aneka tanaman, buah-buahan segar seperti apel malang dan grany smith, berbagai sayuran seperti bayam, kangkung, brokoli dan timun, juga keramik cina celadon dengan hijaunya yang khas. 4. Warna Biru Warna biru bertolak belakang dengan warna merah. Oleh karena itu warna biru dapat membatasi dan memperlambat proses yang memperkuat kondisi tubuh dan pikiran yang terlalu aktif. Warna ini adalah warna penenang, yang dapat menghilangkan hati berdebar-debar serta menghilangkan peradangan. Warna biru juga dapat mengobati insomnia atau sulit tidur. Dalam lingkaran warna, biru bernuansa paling dingin. Biru juga berasosiasi kuat dengan alam. Tenang, damai, segar, bersih, kooperatif dan dapat dipercaya. Biru cocok digunakan untuk ruang-ruang istirahat dan bersantai. Terinspirasi dari biru langit yang cerah dan luas, biru laut

31 yang tenang dan dalam, blue jeans dan aneka keramik atau porselen seperti delft blau dari belanda, maupun keramik atau porselen dari Cina dan Jepang. 5. Warna Ungu Sering diasosiasikan dengan warna kerajaan (regal), ningrat dan mewah. Dimasa kerajaan-kerajaan Eropa dulu, warna ungu kerap dipakai sebagai sandang serta keperluan interior (tirai, kanopi tempat tidur, penutup tempat tidur) dan bendera atau pataka (kain simbol) kerajaan. Unggu juga berkesan protektif, menggugah inspirasi dan membantu proses penyembuhan. Bila lebih banyak campuran warna merah, maka kesannya hangat. Ungu merupakan warna sekunder, campuran dari merah dan biru. Ungu kemerahan cocok untuk ruang makan, kamar tidur dan dapur. Bila lebih banyak campuran warna biru, maka berkesan tenang. Ungu kebiruan cocok untuk kamar tidur, ruang keluarga dan ruang kerja. Terinspirasi dari aneka buah (anggur, buni dan plums), sayuran (terong dan bit), bumbu dapur (bawang merah yang sesungguhnya berwarna ungu) dan bungabungaan. 6. Warna Orange Percaya diri, tidak mudah putus asa dan pemberani. Ceria dan kreatif, karena merupakan warna campuran dari merah yang penuh gairah dan kuning yang cerah. Orange adalah warna yang terhangat dalam lingkar warna. Cocok diterapkan pada ruang tamu dan ruang makan. Terinspirasi dari sinar matahari pagi dan senja hari, bunga-bungaan (kembang sepatu) dan buah-buahan (jeruk, sunkist, markisa).

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu. Kamar Operasi 1 A. PENGERTIAN Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). B.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi LAMPIRAN A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi 134 134 B. Kuisoner Pengguna Internal ASPEK PROSES NO PERNYATAAN YA TIDAK 1. Terdapat ruang pendaftaran melakukan pendataan pasien bedah dan penandatanggan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Rumah Sakit Orthopaedi (RSO) di Kota Malang yang terletak di jalan Panji Suroso menerapkan konsep analogi kerangka tangan. aspek yang diterapkan dalam perancangan ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN Pengadaan dan Pentahapan Penyediaan Rumah Sakit ini adalah bagian utama dari suatu Laporan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit, karena pada bagian ini akan didapat

Lebih terperinci

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK (Berdasarkan KepMenkes RI no. 1204/KEPMENKES/SK/X/2004) 1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit No Apek yang Dinilai Sudah 1. Pagar atau batas

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber Keterangan Instalasi Rawat Jalan 1 Pasien, pengunjung Menunggu saat melakukan pendaftaran

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes Kamar Operasi Dewi Feri, ST., MKes Pendahuluan Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/2010 tentang perizinan rumah sakit disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit BAB VI KESIMPULAN Dari hasil analisa konsep hemat energi pada bangunan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya dalam usaha untuk menghemat energi, yang diperoleh melalui kajian literatur, preseden, analisa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap

Lebih terperinci

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah tabel program ruang yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan Rumah Sakit

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004. Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu, proses tumbuh kembang anak merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan baik secara fisik, emosional, sosial

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perancangan Konsep Perancangan Health Care for Mother adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Perancangan yang mengangkat konsep hemat energi listrik merupakan salah satu upaya dalam penerapan arsitektur berkelanjutan.

Lebih terperinci

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat ABSTRAK Rumah Sakit Bersalin ini dirancang di jalan Pajajaran Bandung dengan luas lahan 1890 m2 dan luas bangunan 7666 m2. Rumah sakit ini setara dengan rumah sakit kelas E. Fasilitas yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. UNIPET (Universal Petshop) Universal Petshop atau yang lebih dikenal dengan Unipet merupakan petshop ternama di Yogyakarta yang bekerja sama dengan brand ternama Royal Canin,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT Oleh : Indah Dwi Putria S, Wijayanti, Bambang Supriyadi Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk Kota

Lebih terperinci

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan

Lebih terperinci

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG] BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Semarang sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Student Housing Student housing atau asrama mahasiswa didefinisikan sebagai suatu fasilitas tempat penginapan yang ditunjukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya

Lebih terperinci

SIRKULASI DALAM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

SIRKULASI DALAM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SIRKULASI DALAM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Rivhani Junyandari 1) Abstrak Rumah sakit merupakan bangunan pelayanan kesehatan yang memiliki permasalahan yang sangat kompleks. Rumah sakit juga merupakan fasilitas

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung PT Nindya Karya (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN Jasa Konstruksi yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN )

RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN ) RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN ) Riza Stephani Ester Suot 1 Ir. Sonny Tilaas, MSi 2 Ir. Pierre. H. Gosal, MEDS 3 ABSTRAK Tomohon merupakan salah satu kota di Sulawesi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 137 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. KONSEP PERENCANAAN 5.1.1. Konsep Kegiatan Pelaku kegiatan di rumah sakit Dian Harapan dibagi menurut jenis kegiatan yang dilakukan, antara lain: 1. Pasien,

Lebih terperinci

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY HOLME scompany R U A N G STANDAR D P ERANCANGAN... Ruang yang baik untuk perkembangan anak-anak TK, yaitu ruangan yang menyediakan area-area aktivitas tersendiri yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :. b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Kawasan Perancangan kawasan mengacu pada sebuah konsep dari arsitektur perilaku yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman. Konsep perancangan kawasan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT lingkungan yang mampu menyembuhkan SUASANA Menghubungkan ruang luar dengan ruang dalam terutama pada area yang difokuskan untuk kesembuhan pasien.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu : BAB IV KONSEP IV.1. Konsep Dasar Green Hospital merupakan rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit yang telah bergeser ke arah pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek instalasi Listrik Rumah Sakit Royal Sanur ini mulai dikerjakan pada tanggal sampai saat ini. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas 3.1.1.1. Pengelompokkan Kegiatan Pengelompokkan kegiatan pada Rumah Sakit Jiwa ini dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari sebuah aktivitas yaitu makan. Makan adalah sebuah aktivitas manusia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: 128 BAB V KONSEP 5.1. Konsep Dasar Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber : Hasil Analisis,

Lebih terperinci

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA Tim akreditasi Puskesmas Cibugel melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas Cimalaka yang telah melaksanakan Akreditasi

Lebih terperinci

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN 03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN AKSESIBILITAS 31 Pada bab pembahasan ini akan memaparkan kritik desain yang dikaji bedasarkan hasil dari pendekatan masalah yang dikaji dengan teori mengenai aspek psikologi

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA (ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 SEMESTER B TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 158 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Diagram 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Rumah Sakit Jantung ini merujuk pada tema Healing Environment yang mengedepankan aspek

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

BAB III PERANCANGAN INSTALASI BAB III PERANCANGAN INSTALASI 3.1 Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan adalah untuk untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam merealisasikan ide atau gagasan yang akan dicapai berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan implementasi standar MFK di rumah sakit mitra benchmark (best practice EBD) cukup baik, bisa menggambarkan apa yang disyaratkan dalam peraturan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MONCEK KECAMATAN LENTENG SUMENEP 0 DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN... A DEFINISI... 2 B RUANG

Lebih terperinci

BAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar

BAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar 5.1 Konsep Ide dasar BAB V Konsep Konsep ide dasar rancangan Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya meliputi poin-poin arsitektur perilaku, nilai-nilai keislaman, dan objek rancangan sendiri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA Jl. Raya Plumpang Jakarta Utara KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Nya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1. Analisa Tapak 4.1.1. Analisa Syarat dan Lokasi Tapak Beberapa pertimbangan dalam memilihan lokasi tapak, antara lain: 1. Kemudahan Aksesbilitas 2. Dalam satu wilayah (kecamatan)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta. 2. Kualitas bangunan puskesmas di Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta. 2. Kualitas bangunan puskesmas di Yogyakarta 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari analisis kepuasan pengguna terhadap kualitas bangunan dan layanan puskesmas di Yogyakarta adalah 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 LOKASI TAPAK Jl. Ngunut I, Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung-Jawa Timur Terletak di luar perencanaan BWK Kabupaten Tulungagung Luas Lahan ±14.823,28 m 2 Jl. Jatiwayang Jl. Jatiwayang 7.00 PERATURAN

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA DI LAMONGAN

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA DI LAMONGAN BAB IV PENDEKAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SITEKTUR 4.1 Dasar Pendekatan Pendekatan ini bertujuan sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Rumah Sakit Khusus

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK. bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum, yang berarti

BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK. bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum, yang berarti BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK 2.1 RUMAH SAKIT ANAK 2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Anak Istilah Hospital dan Rumah Sakit masih dipengaruhi dari beberapa bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum,

Lebih terperinci

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel 120 4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan 4.3.1. Sistem Penyampaian Jasa Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel pada rumah sakit

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SAMBALIUNG JL.Mangkubumi II Rt. VII Sambaliung DAFTAR ISI 0 BAB I MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN... A DEFINISI...

Lebih terperinci

KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT PADA ACARA SEMINAR PERAN HOSPITAL ENGINEERING DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci