INOVASI & KEWIRAUSAHAAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INOVASI & KEWIRAUSAHAAN."

Transkripsi

1 INOVASI & KEWIRAUSAHAAN. DAFTAR ISI.: 1. INOVASI 1.1.Apakah Inovasi. 1.2.Inovasi merubah wajah dunia. (tinjauan sejarah) 1.3.Apakah perkembangan teknologi modern akhirnya membawa manfaat atau malapetaka bagi umat manusia. 1.4.Model yang dikembangkan dalam studi tentang Inovasi.. 2. KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP 2.1.Apakah entrepreneurship 2.2.Faktor kritis untuk memulai suatu usaha baru. 2.3.Tiga Pendorong untuk keberhasilan wirahusaha. 2.4.Mengenal dan memahami kesempatan. (opportunity recognition) 2.5.Kesempatan Pasar dan Pemasaran. 2.6.Business Plan. 2.7.Proyeksi Keuangan 2.8.Pendanaan 2.9.Usaha Kecil dan Manajemen Usaha Kecil. 1

2 BAGIAN I INOVASI 1.1. APAKAH INOVASI. Dalam konteks perubahan, kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 1. Melestarikan yang sudah ada. 2. Memperbaiki, mengembangkan. Melestarikan adalah kegiatan yang mengikuti pola lama yang telah ada sebelumnya. Sebaliknya memperbaiki atau mengembangkan adalah merubah menjadi lebih baik dan bila usaha mengembangkan tersebut membawa dampak yang sangat berarti maka hal itu disebut INOVASI. Dalam bahasa Inggris ada 3 kata yang mempunyai arti seperti point 2 diatas, yaitu : to discover, to invent dan to innovate. "to discover" = mengungkap sesuatu yang sudah ada, yang sebelumnya tidak disadari. "to invent" = menemukan barang baru, yang sebelumnya tidak ada., walaupun pada dasarnya tidak ada sesuatu penemuan manusia yang tidak didasari yang sudah ada, tidak ada yang muncul dari nihil. "To innovate" = membuat hal baru (baik material maupun non material) bekerja mendatangkan manfaat (value) yang luas. Biasanya "to discover" lebih dikaitkan pada scientist - teoritis., Newton menemukan hukum gaya dalam arti mengungkapkan yang sudah ada. "To invent " dikaitkan pada penemu, pada riset teknologi - applikasi. "to innovate" mencakup pengertian kedua diatas dan pada akhir-akhir ini dikaitkan pada kewirausahaan - entrepreneurship. Dalam kamus Oxford Dictionary : to innovate = make changes, bring new things, innovation = something new that is introduced. "Mc Donald" ber inovasi, menciptakan produk jasa baru, standarisasi hamburger dari segi rasa, pelayanannya, walaupun sebelumnya sudah ada banyak hamburger yang dijual di Amerika Serikat, sebelum Mc Donald meluncurkan produknya.. Joseph A. Schumpeter menekankan pada peran ENTREPRENEUR sebagai INNOVATOR, seseorang yang mengembangkan PRODUK BARU, MARKET BARU, CARA BARU / METODA BARU PRODUKSI. 2

3 1.2. INOVASI MENGUBAH WAJAH DUNIA. Wajah dunia yang kita tempati dan cara hidup yang kita jalani saat ini (abad 20) sangat berbeda dari abad abad sebelumnya. Sejarahwan bahkan membagi sejarah dunia ini menjadi beberapa era yang berbeda menurut beberapa klasifikasi. seperti klasifikasi teknologi, yaitu pembagian era menurut teknologi yang dipakai masa itu :Era Jaman Batu, Era Jaman Perunggu, Era Jaman Besi, Era Industrilisasi, Era Informatika.dan diperkirakan era depan adalah era bioteknologi. Alvin Toffler membagi jaman ini menjadi 3 gelombang, yaitu gelombang pertama, gelombang kedua dan gelombang ketiga (third wave). Perubahan wajah dunia ini banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh dan juga pelakupelaku sejarah, tetapi satu hal yang sangat menentukan dibelakang para tokoh tersebut dalam perubahan wajah dunia ini adalah adanya terobosan, penemuan dalam pertama, cara berpikir, cara memahami realita dunia ini (realita fisik dan sosial ekonomi) di bidang ilmu pengetahuan (science ) dan kedua terobosan penemuan dalam teknologi yaitu terapan yang langsung menyentuh hidup manusia. Kecepatan perubahan ini makin tinggi setelah Renaissance abad ke yaitu setelah jaman pencerahan ("Aufklarung"), dimana kebebasan berpikir dan pengetahuan memberi pencerahan (enlightment - aufklarung) setelah begitu lama terkungkung oleh pemikiran dogmatis pada abad pertengahan yang sering disebut abad kegelapan (" Dark Ages"). Francis Bacon mengemukakan metodologi saintifik, yaitu metodologi objektif untuk mendapatkan pengetahuan yang objektif. Perubahan jaman yang sangat besar terjadi dalam era yang disebut "Revolusi Industri" pada abad 18, dimana terjadi suatu perubahan drastis dalam cara manusia berproduksi, tenaga manusia dan binatang disubstitusi dengan tenaga yang diperoleh dari bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi), mekanisasi dan perubahan dalam metoda berproduksi (scientific management - Taylor) mengubah cara hidup masyarakat dari tradisional pertanian ke industri modern. Suatu penemuan baru (inovasi) dapat menjadi faktor percepatan (acceleration) untuk penemuan berikutnya. Perkembangan dalam teknologi transportasi, dari kapal layar yang makin diperbaiki merintis penemuan benua baru Amerika, perjalanan ekspedisi armada laut untuk perdagangan ke Hindia Barat (Indonesia), Afrika dan negara Asia lainnya oleh negara Eropa. Perkembangan kapal laut menjadi kapal uap (dimulai oleh penemuan Steam Boat / Kapal Uap - John Fitch USA-1786) yang makin cepat dan berdaya tampung lebih besar memungkinkan arus imigrasi dan volume perdagangan yang lebih besar. Hal ini salah satu faktor yang membuat kolonialisasi dan imperialisme Eropa untuk menghidupkan roda ekonominya, yaitu mendapatkan bahan baku dan melemparkan hasil produksi industrinya yang makin effisien dimungkinkan. Perkembangan dalam teknologi percetakan dengan ditemukannya mesin cetak (Heisenberg), memungkinkan penyampaian ide, gagasan dan pengetahuan terrekam dan lebih mudah disebarluaskan, hal ini merupakan salah satu faktor penentu dalam percepatan inovasi. 3

4 Perkembangan dalam teknologi penggerak mula dengan penemuan turbin uap (Giovanni Branca-Italian-1629), Mesin Uap (James Watt - British-1769), Flyball governor (James Watt-1788), Turbin gas (John Barber-British-1791), Locomotive uap(richard Trevithick-British-1804),Locomotive kereta api (George Stephenson- British-1814)Internal Combustion engine (four cycle) (Nikolaus August Otto- German-1877), Automobile engine (two cycle) (Karl Benz-German-1879), turbin uap (CA Parsons - British , CG de Laval - Swedish-1889), mesin Diesel (Rudolf Diesel - German ), Gasoline Automobile (CE Duryea & JF Duryea -USA- 1893), sebagai perintis industri otomotif, kereta api, kapal laut yang kita kenal sekarang. Perkembangan teknologi tenaga listrik dengan tonggak penemuan Motor Listrik (Faraday-British-1821), Dinamo atau generator listrik (Faraday-British 1831), lampu filament (Thomas Alva Edison-USA, Sir Joseph Wilson Swan-British-1879), AC Transformer (William Stanley-USA-1885), AC Motor (Nikola Tesla-USA-1892), Lampu Neon (George Claude-French-1911), Lampu Mercury (Peter Cooper Hewitt - USA-1912) membawa dunia pada wajah kota yang terang benderang diwaktu malam. Perkembangan dalam teknologi tekstil dengan tonggak-tonggak inovasi penting seperti penemuan spinning jenny -mesin pintal (James Hargreaves-British-1764), Spinning frame - pintal (R Arkwright- British 1769), Cotton gin - mesin pemisah biji kapas (Eli Whitney -USA-1793), Jacquard Loom - tenun Jacquard (Joseph Marie Jacquard - French ), Pattern Loom-mesin tenun corak (Jacquard, 1801)., Flying shuttle (teropong tenun), mesin carding (John Kay), perbaikan penenunan (Samuel Crompton). Perkembangan teknologi diatas mengiringi era industri modern, yang ditandai dengan mekanisasi dalam produksi, pola bekerja yang berubah. Dalam era tradisional pertanian produksi lebih merupakan industri rumah dan pertukangan dimana si tukang mengerjakan dari awal sampai akhir produk, dikenal dengan tukang kayu, tukang besi, tukang sepatu, tukang jahit, tukang kerajinan perhiasan. Pada era industri modern yang ditandai dengan tumbuhnya pabrik-pabrik besar dengan cerobong asap yang sangat pekat mengotori udara, muncul kelas baru yang disebut dengan buruh pabrik yang mempunyai pekerjaan yang sangat monoton, sangat spesialisasi pada satu stasiun kerja, dengan waktu kerja yang panjang dan pembagian shift dimana pabrik berjalan 24 jam/hari. Dampak sosial ekonomi yang sangat besar pada negara-negara industri pada abad 18 sampai awal abad 20, ditandai dengan munculnya serikat-serikat kerja, ancaman pengangguran, kolonialisme & imperialisme, Marxisme dan dalam dunia politik munculnya negara komunis dan sampai dekade 7 dan 8 abad 20 adanya perang dingin antara blok Amerika dengan blok Komunis. Perkembangan dalam teknologi telekomunikasi ditandai dengan penemuan telegraph (Morse-USA, Wheatstone -British-1837), kode Morse (Morse ), telephone (Alexander Graham Bell ), Microphone (Emile Berliner-USA-1877), Cathode Ray Tube (Sir William Crookes-British -1878), wireless telegraph (Marconi 1896), Diode rectifier tubes(radio) (Sir John Ambrose Flemming - British 1905), Triode 4

5 amplifier tube (radio) (Lee De Forest - USA 1907), merupakan cikal bakal dari telekomunikasi modern yang kita kenal sekarang ditambah dengan penemuan mesin bicara -talking machine (phonograph) (Thomas Alva Edison - USA ), Gramaphone (disk records - piringan hitam) (Emile Berliner - USA -1887), Motion Picture Machine (Thomas Alva Edison - USA-1893), Motion Picture Projection (Lumiere-French, Jenkins-USA ) merintis industri film (Holywood dll) dan industri hiburan yang kita kenal sekarang, yang sangat mempengaruhi gaya hidup dan penyebaran gaya hidup, pandangan hidup, kebudayaan dan penyebarannya. Perkembangan teknologi elektronika membawa perubahan jaman dari era gelombang kedua - industrial ke era informasi.tonggak penemuan abad 20 dibidang elektronika, mulai dari penemuan tabung elektronik Diode rectifier tubes(radio) (Sir John Ambrose Flemming - British 1905), Triode amplifier tube (radio) (Lee De Forest - USA 1907), Heterodyne radio receiver (Reginald Aubrey Fessenden-USA-1913), Frequency Modulation (FM) (Edwin Howard Armstrong-USA-1933), Televisi (Television iconoscope - Vladimir Kosma Zworykin-USA-1913, Television image dissector tube - Philo Taylor Farnsworth-USA-1925), Radar (Sir Robert Watson Watt-British-1935), Gambar hidup bersuara - sound motion picture (TW Case -USA ), Differential Analyser (Analogue Computer) (Vannevar Bush-USA-1931), Electron Microscope (German Scientist-1935), Electronic Digital Computer (John Presper Eckert,Jr, & John W Mauchly-USA-1946). Pada tahun 1946 terjadi suatu tonggak inovasi yang menjadi awal dari arah perubahan teknologi elektronika kearah miniaturisasi, yaitu penemuan transistor (John Bardeen, Walter Houser Brattain dan William Shockley - USA ), penemuan ini memungkinkan lebih kecilnya peralatan elektronika dengan digantinya tabung elektronik dengan transistor yang puluhan kali lebih kecil volumenya. Proses miniaturisasi ini lebih diperhebat dengan inovasi Teknologi Semiconductor dalam Integrated Circuit tonggak pertama oleh Jack Kilby dan Robert Noyce - USA ), dimana beberapa rangkaian elektronik transistor dapat dirangkai dalam sebuah chip silikon (perkembangan akhir - sebuah IC terkandung jutaan transistor - VLSI = Very Large Scale Integrated Circuit).. Pada tahun 1971 tonggak inovasi microprocessor oleh Ted Hoff-USA, dimana CPU dari digital komputer dapat dirangkai dalam sebuah chip silikon - IC., membawa pada applikasi Personal Computer, Local Area Network dll. Catatan : Data Tonggak Penemuan bersumber dari Encyclopaedia "Encarta" (2) Penemuan yang menjadi tonggak (milestone) akhir abad 20 yang menjadi perintis era bioteknologi modern.: 1953 James Watson-dari USA dan Francis Crick dari Inggris menemukan (discover) model double helix DNA Werner Arber's dari Swiss menemukan enzym khusus, disebut restriction enzymes Stanley Cohen & Hebert Boyer, dari USA berhasilkan memisahkan gene tertentu dari suatu bakteri dan memasukkannya pada bakteri lain dengan menggunakan restriction enzymes. Ada sangat banyak penemuan diluar tonggak-tonggak penemuan yang disebut diatas, Encyclopedia Encarta 97 memasukkan penemuan tonggak (yang sangat berarti) diluar science, yaitu penemuan yang diapplikasikan, bukan bersifat teoritis, yaitu 5

6 sebanyak 2 dalam abad 16, 10 penemuan dalam abad17, 29 penemuan dalam abad 18, 104 penemuan dalam abad 19 dan 110 penemuan dalam abad 20. Dari 110 penemuan tonggak tersebut 75 penemuan oleh negara USA, suatu hal yang menarik untuk di-kaji. Dari tonggak penemuan yang dikemukakan oleh Encarta dapat kita simpulkan bahwa invention/penemuani merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan penemuan sebelumnya, dan hal yang menarik pada akhir-akhir ini makin banyak penemuan yang berbasis pada organisasi yang besar, bukan lagi prestasi individu, seperti Atomic bomb, Communication sattelite, Recombinant DNA (genetic engineering) merupakan prestasi saintis dari Amerika Serikat, Fiberoptic penemuannya mengacu pada Bell Laboratories. Tentunya bukan Inovasi yang demikian yang relevan untuk Indonesia. Dari infra struktur, kondisi kemajuan Indonesia sangat kecil bahkan tidak mungkin untuk dapat masuk dalam daerah penemuan tonggak tersebut. Bahkan Jepang pun yang di Asia ini diakui sebagai negara yang sudah sangat maju hanya tercatat 1 penemuan tonggak, yaitu Compact Disc (Joop Sinjou-Belanda & Toshi Tada Doi-Jepang) tercatat thn Walaupun ada 2 orang Jepang - Amerika lainnya yang tercatat sebagai penemu Synthesis of human insulin genes (1978- Tadaaki Hirose & Keiichi Itakura), tetapi prestasi tersebut dimasukkan sebagai prestasi Amerika Serikat. Diskusi : 1. Apakah yang dimaksud dengan 3 gelombang Alvin Toffler? 2. Berikan uraian mengenai definisi dan penjelasan tentang Science dan Teknologi.? 3. Lakukan studi tonggak-tonggak penemuan dalam Sains & pengaruhnya? 4. Refleksikan perbedaan hidup sekarang, 10 tahun yang lalu, 30 tahun yang lalu, 100 tahun yang lalu? 5. Uraikan mengenai metodologi saintifik Francis Bacon.? 6. Encyclopedia Encarta 97 memasukkan penemuan tonggak (yang sangat berarti) diluar science, yaitu penemuan yang diapplikasikan, bukan bersifat teoritis, yaitu sebanyak 2 dalam abad 16, 10 penemuan dalam abad17, 29 penemuan dalam abad 18, 104 penemuan dalam abad 19 dan 110 penemuan dalam abad 20. Dari 110 penemuan tonggak tersebut 75 penemuan oleh negara USA, suatu hal yang menarik untuk di-kaji. Mengapa Amerika Serikat bisa mendominasi sekian banyak penemuan tonggak.? 7. Inovasi yang bagaimana yang masih relevan, realistis untuk konteks Indonesia? 6

7 1.3. APAKAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MODERN AKHIRNYA MEMBAWA MANFAAT ATAU MALAPETAKA BAGI UMAT MANUSIA? Abad 19 dan awal abad 20 ditandai dengan penemuan-penemuan telepon, radio, gambar hidup, automobil, pesawat terbang menyebabkan masyarakat memberikan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya pada teknologi. Perkembangan assembly line production yang memproduksi alat-alat rumah tangga, mobil untuk setiap keluarga di Amerika Serikat (lihat kisah Henry Ford), membuat innovasi menjadi urusan sehari-hari. Sikap terhadap teknologi modern pada masa sekarang ini tidak sepositif abad ke - 19, akhir abad 20 ditandai dengan sikap skeptis terhadap teknologi, bahkan ada yang ekstrem yaitu menolak teknologi modern. Manfaat-manfaat dari kemajuan teknologi : Penemuan-penemuan dibidang teknologi pertanian, seperti penggunaan pupuk, pestisida dan pengembangan bibit unggul, penerapan irigasi modern meningkatkan produktivitas bahan makanan., Dibidang ilmu kedokteran penemuan vaksinasi, antibiotik, peralatan dan instrumentasi kedokteran telah membawa dampak bertambahnya umur harapan hidup rata-rata, Dibidang engineering Atlantic telegraph cable, Terusan Suez, Terusan Panama, menara Eifel, Brooklyn Bridge pembangunan gedung-gedung pencakar langit, jalur kereta api bawah tanah (underground railway), kapal penumpang "The Great Eastern"., menjadi lambang keberhasilan teknologi. pada akhir abad 19. Dibidang transportasi perkembangan teknologi menyediakan transportasi masal yang cepat, seperti kereta api, kapal penumpang, pesawat terbang jet, mobil, lebih dari itu roket, space shuttle telah membawa manusia mendarat kebulan dan menjelajah ruang angkasa, suatu hal yang hanya dalam khayalan / angan-angan pada masa sebelumnya. Semua ini memberikan umat manusia daya gerak / mobilitas yang luas dan cepat. Perkembangan dibidang teknologi ruang angkasa dengan pemanfaatan satelit telah merubah drastis konsep telekomunikasi dan komunikasi data. Hal ini memungkinkan pemancaran berita televisi yang meliput kejadian yang terjadi dimanapun dan disiarkan pada waktu itu juga keseluruh dunia. Hal ini juga memungkinkan satu jaringan komputer berkomunikasi dengan komputer lainnya dibelahan bumi yang lain, sehingga membuat transaksi perdagangan, keuangan dan bank lebih effisien dan juga menunjang para pembuat keputusan untuk memutuskan lebih cepat dan lebih akurat. Perkembangan teknologi informasi dengan komputer perangkat keras dan lunak, jaringan internet memungkinkan arus informasi dari belahan bumi yang bersebrangan bertukar dan berpindah sangat cepat. Dibidang industri, penerapan komputer perangkat keras dan lunak dalam CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer Aided Manufacturing), CAE (Computer Aided Engineering) membawa pada pola automation, yang menyebabkan proses perancangan (design) dan perhitungan 7

8 engineering lebih cepat, dan effisien dan terlebih dari itu dapat diintegrasikan dengan proses manufakturing yang pada akhirnya membawa produktivitas naik secara sangat dramatis. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi modern menawarkan dan menyediakan umat manusia dengan kenikmatan fisik dan materi yang lebih besar, harapan hidup yang lebih panjang dan secara teoritis waktu luang yang lebih banyak untuk dilewatkan untuk melakukan kegiatan budaya, kesenian dan pendidikan dan hal lain untuk meningkatkan mutu kehidupan dan mutu jiwanya, dimana hal tersebut sebelumnya hanya tersedia untuk sekelompok kelas elit dalam masyarakat. Ancaman teknologi modern : Tetapi dibalik semuanya itu, terdapat ancaman dan aspek negatif yang cukup serius pada perkembangan teknologi modern untuk umat manusia. Ada 3 hal pokok yang mengancam peradaban umat manusia, yaitu :ancaman perang nuklir, habisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, rusaknya lingkungan hidup. Teknologi modern telah memperlengkapi umat manusia dengan metoda dan alat yang lebih canggih dan berdaya untuk melakukan sesuatu daripada waktu sebelumnya.. Ia memberikan pula umat manusia cukup daya untuk menghancurkan seluruh peradaban dan kehidupan didalam planet bumi ini. Ancaman perang nuklir global adalah salah satunya, yang walaupun dengan redanya perang dingin antara blok Amerika dengan blok Soviet, ancaman ini sudah jauh berkurang, persenjataan nuklir yang telah dibuat dan masih tersedia, secara potensil masih dapat menghancurkan kehidupan di planet bumi ini. Disamping itu telah dikembangkan persenjataan biologis dan kimia yang mempunyai efek penghancur masal walaupun tidak sebesar persenjataan nuklir. Terkurasnya dumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah problem kedua. Bila hal ini tidak diatasi maka akan menyebabkan hancurnya peradaban modern ini, sedikit lebih lama dari penghancuran sesaat perang nuklir. Kasus yang sangat jelas adalah krisis energi. Peradaban umat manusia sekarang ini mengkonsumsi energi secara melimpah dan umumnya berasal dari bahan bakar fosil minyak bumi. Apabila konsumsi energi dilakukan dalam volume yang sama seperti saat sekarang ini, cadangan bahan bakar fosil akan terkuras habis dalam waktu dalam 1 atau 2 abad mendatang. Usaha untuk mengalihkan sumber energi dari bahan bakar fosil ke energi nuklir, angin, matahari belum memberikan titik terang. Harapan mungkin pada energi nuklir, tetapi inipun masih banyak kendala yang dihadapi, seperti penanganan sampah, bahaya kecelakaan nuklir (ingat kasus kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklirchernobyl,dan Three Miles Island). Dan energi nuklir dari Uranium juga merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, yang akan habis terpakai. Lebih dari itu, perekonomian dunia pada saat ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang meyebabkan bertambahanya volume konsumsi bahan bakar. Usul untuk pertumbuhan tetap ekonomi (Zero growth) pernah diusulkan, tetapi tidak mungkin untuk dilakukan, karena dengan sistem ekonomi modern sekarang ini akan menyebabkan resesi dan berlanjut pada depressi ekonomi. Problem ketiga yang sama seriusnya adalah penghancuran lingkungan hidup. Penebangan hutan yang semena-mena tidak terkendali pada saat ini tercatat pada 8

9 hutan tropis, untuk industri kayu lapis dan kertas adalah salah satu contoh. Bukti adanya lubang ozone yang cukup besar pada lapisan atmosfir bumi kita disebabkan oleh penggunaan AC dan mesin pendingin lainnya (lemari es), aerosol untuk penyemprot parfum, obat nyamuk yang masih menggunakan CFC (Chloro Fluoro Carbon). Masalah limbah industri baik limbah cair maupun padat telah kita rasakan di Indonesia, dimana sungai-sungai telah tercemar. Selain itu gas buangan dari pembakaran bahan bakar minyak bumi menjadi salah satu penyebab utama effek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan suhu global bumi. Disamping ketiga problem serius diatas, masalah-masalah sosial seperti urbanisasi, kepadatan wilayah urban, individu-individu yang kesepian dikota besar, pengangguran dan ketidak puasan kerja juga merupakan dampak dari perubahan sosial yang diakibatkan oleh penerapan teknologi modern. Diskusi : Apakah pendapat anda tentang teknologi modern, apakah anda pro atau kontra? Bagaimana kiranya jalan keluarnya? Diskusikan. 9

10 1.4. MODEL YANG DIKEMBANGKAN DALAM STUDI TENTANG INOVASI. (Richard Foster, Mc Kinsey) Foster (3) mengemukakan 3 konsep penting dalam model inovasi : Kurva S, keunggulan penyerang (Attacker advantage), Discontinuities. Kurva S. Kurva S adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara usaha untuk mengembangkan suatu produk atau proses dan hasil dari investasi usaha tersebut atas performasi produk atau proses tersebut. Disebut kurva S, karena bentuknya menyerupai huruf S, artinya adalah pada mulamula produk atau proses baru dikembangkan, kemajuan kinerja (performance) produk tersebut sangat lambat, sampai suatu titik dimana setelah pengetahuan atas produk tersebut bertambah dan sudah cukup maka kemajuan akan sangat cepat, sampai pada titik jenuh dimana walaupun usaha dan dana investasi dikeluarkan pada produk atau proses tersebut kemajuan kinerja produk atau proses tersebut sangat lambat. Mungkin pesawat terbang tidak bisa lebih cepat lagi atau proses tidak bisa lebih effisien lagi, kemajuan sudah ada pada batas jenuh atau pada kurva S atas. KURVA 'S' KINERJA USAHA & DANA Dalam setiap hal baik kita secara pribadi atau organisasi, perusahaan atau bisnis ada batas (limit) kita tidak dapat lewati, dalam prestasi atletik atau renang ada batas waktu tercepat yang sulit dilewati. Kita tidak dapat melewati batas tersebut, kecuali suatu perubahan dilakukan, apakah dalam cara atau teknik berlari atau berenang, teknik berlatih dsb. 10

11 Untuk pesawat terbang propeller ada batas kecepatan, kemajuan tidak dapat dicapai kecuali ada perubahan dalam teknologi, misalnya dalam penemuan mesin jet dan konstruksi baru pesawat terbang. Dalam dunia bisnis batas tersebut menentukan teknologi mana, mesin mana, produk mana atau proses mana yang akan segera kadaluarsa (obsolete). Kemampuan manajemen dalam mendeteksi dan menetapkan batas / limit tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tersebut, karena limit / batas tersebut merupakan suatu tanda dimana dibutuhkan sesuatu yang baru, teknologi baru untuk dikembangkan.. Mesin tenun dengan teropong (shuttle loom) dikembangkan sampai pada suatu titik dimana kecepatan tidak bisa lebih cepat lagi, teknologi baru shuttleless loom (Rapier), merupakan teknik untuk bisa mempercepat sampai suatu limit, teknologi airjet loom, Waterjet loom adalah teknologi baru untuk lebih mempercepat lagi. Bila limit sudah dicapai, seberapa kerasnya kita berusaha kemajuan tidak akan tercapai. Pada saat kita mencapai limit tersebut, biaya untuk membuat kemajuan / progress akan meningkat sangat tajam, sedangkan peningkatan hasil yang dicapai sangat kecil. Pada saat ini usaha tersebut harus dihentikan dan perlu dipikirkan terobosan baru atau penerapan teknologi baru untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Keunggulan Penyerang.(Attacker Advantage) Sangat penting untuk suatu perusahaan untuk mengikuti terus perkembangan prospek teknologi dan menguasai teknologi yang merupakan prospek kedepan untuk bisnis tersebut,sebelum titik batas tersebut tercapai dan menjadi terlambat. Foster (3) memberi beberapa contoh sbb. NCR (National Cash Register) yang merupakan leader dalam bisnis mesin register kas yang pada awalnya bekerja dengan prinsip elektromekanik harus melepaskan banyak karyawan dan eksekutifnya karena gagal mengantisipasi penggunaan teknologi komputer elektronik sebagai pengganti teknologi elektromekaniknya. Disamping itu ia harus mengeluarkan jutaan dollar investasi extra untuk mengejar keterlambatan untuk mempertahankan pangsa pasar dari ancaman pendatang baru. Pada tahun 1947, Procter & Gamble (P&G) memperkenalkan produk "Tide", sabun cuci detergen sintetis yang pertama, yang lebih unggul dari sabun detergen konvensional karena mengandung "phosphate builders" yang menaikkan daya cuci. Pada saat itu pesaing utama P&G adalah Lever Brothers, tetapi dengan peluncuran produk tersebut sebagian pangsa pasar Level Brothers direbut P&G, dan pada waktu Lever Brothers mengembangkan produk detergent sintetis nya "Surf", sudah terlambat karena P&G telah merebut kepemimpinan bisnis tersebut. Michelin merebut 11% pangsa pasar ban di Amerika Serikat dengan meluncurkan produk ban radial, yang menghasilkan waktu pakai ban lebih lama. Citibank menempatkan diri menjadi penyerang "Attacker" dan menempatkan para pesaingnya menjadi dalam posisi bertahan (defense) ketika ia memperkenalkan ATM (Automatic Teller Machine) pertama dalam dunia perbankan. Industri jam tangan Jepang memperoleh keunggulan atas industri jam tangan Swiss dengan jam tangan digital. Texas Instrument menjadi leader dalam bisnis elektronik, mengungguli Westinghouse, Sylvannia dengan mendahului dan memimpin dalam teknologi solid state (semiconductor) elektronik. 11

12 Penyerang (Attacker) adalah perusahaan yang pertama mengambil inisiatif memimpin dalam perubahan dan penerapan teknologi baru pada saat kurva S mencapai phase jenuh. Discontinuity. Konsep 'discontinuity' adalah celah antara 2 kurva S, dimana teknologi yang satu menggantikan lainnya, contoh pada industri elektronik, ketika tabung elektronik digantikan transistor, atau transistor digantikan IC. DISCONTINUITY KINERJA USAHA & DANA Discontinuity teknologi merupakan hal yang kritis yang perlu dikelola dengan baik. Masa discontinuity / transisi ini sering disebut dengan masa kacau "chaos". Peluncuran teknologi baru dapat terlalu cepat atau terlalu lambat. 12

13 BAGIAN 2 KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP 2.1. APAKAH KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP.?. Pada awal abad 20, Joseph Schumpeter memberikan definisi tentang wirausahawan - entrepreneur sebagai seseorang yang merombak orde ekonomi yang ada dengan memperkenalkan produk atau jasa baru, dengan menciptakan bentuk baru organisasi atau dengan memanfaatkan bahan baku jenis baru. Encarta - Encyclopaedia (2) mendefinisikan : Entrepreneur - Wirausaha adalah : Seseorang yang mengambil tanggung jawab dan resiko suatu operasi bisnis dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dia memutuskan produk / jasa yang akan dibuat, mendapatkan fasilitas, mengumpulkan tenaga kerja (labor force), modal (capital) dan bahan-bahan untuk produksi. Bila bisnisnya berhasil, entrepreneur mendapatkan imbalan keuntungan, bila ia gagal dia menanggung kerugian. JB Say merumuskan wirausaha sebagai orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi. Bila kita mengelompokkan seseorang bagaimana ia memenuhi keutuhan ekonominya, kita dapat secara kasar mengelompokkan sbb.: USAHA SENDIRI PEMILIK TOKO PEDAGANG KAKI LIMA PETANI PEDAGANG PROFESSIONAL : -DOKTER, PENGACARA DLL. TUKANG BECAK MENDAPAT UPAH KARYAWAN MANAJER PROFESSIONAL BURUH PEGAWAI NEGRI BURUH TANI DOSEN DAN LAIN SEBAGAINYA. Di Indonesia dikenal istilah wiraswasta, pengusaha yang pada awalnya lebih dikaitkan kepada kelompok pedagang. Dalam persepsi umum sehari-hari, wiraswasta / wirausaha adalah orang yang bukan orang upahan atau memiliki kemandirian. Kaitan entrepreneur dengan innovasi. Drucker (4) : " Entrepreneurs create something new, something different, they change & transmute Value.", disamping itu Drucker menekankan fungsi dari entrepreneur sebagai innovator. 1. "Entrepreneurs innovate". Seorang pemilik toko adalah seorang pengusaha, tetapi ia belum tentu ia seorang entrepreneur bila ia tidak berinovasi. 2. Lingkungan entrepreneur adalah lingkungan bisnis. Alexander Flemming menemukan pennicilin, tetapi penemuannya belum memberikan dampak meluas, sampai entrepreneur memanfaatkannya, mengusahakannya (mem- 13

14 produksi & memasarkannya) - "put into business". Alexander Flemming adalah penemu, innovator, tetapi ia bukanlah entrepreneur. Bygrave (5) mendefinisikan " An entrepreneur is someone who start a new business, is someone who perceive an opportunity and creates an organization to pursue it " Dia menangkap kesempatan, bekerja untuk membuat kesempatan itu menjadi keuntungan (terwujud, materialise) dan ia menanggung resiko kegagalan. Dalam hubungan dengan ketidak pastian, seorang wirausaha adalah pengambil keputusan dalam ketidak pastian, ia adalah penanggung resiko. Apakah entrepreneurship dapat dipelajari? Entrepreneurship adalah art & science atau ketrampilan, seni dan pengetahuan. Pertanyaannya dapatkah entrepreneurship di ajarkan? Beberapa puluh tahun yang lalu, banyak guru besar yang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat diajarkan. Pada saat ini entrepreneurship umumnya diajarkan dalam kurikulum dan kurikulum tersebut terus berkembang dihampir semua sekolah bisnis di Amerika. Secara ilmiah dipelajari terus, bagaimana proses penciptaan bisnis baru terjadi, sehingga diperoleh pemahaman yang lebih baik. Tentunya tidak dapat dijamin bahwa akan muncul Bill Gate baru, sama dengan seorang proffesor ilmu Fisika tidak dapat menjamin akan menghasilkan Alber Einstein yang lain, atau seorang pelatih tenis akan menghasilkan Martina Navratillova. Faktor bakat bisnis, latihan/pengalaman akan sangat menentukan keberhasilan ber bisnis FAKTOR -FAKTOR KRITIS UNTUK MEMULAI SUATU USAHA BARU. Bygrave (5) menguraikan suatu model proses entrepreneur sbb.: INNOVASI TRIGGERING EVENT IMPLEMENTASI GROWTH FAKTOR PRIBADI FAKTOR SOSIO KULTURAL FAKTOR LINGKUNGA N Ada beberapa faktor yang menentukan dalam memulai suatu usaha baru, yaitu faktor personal / pribadi, sosiologis dan lingkungan. 14

15 Seseorang mempunyai ide, suatu "innovasi" untuk kemungkinan bisnis baru dari hasil penelitiannya atau kebetulan melihat suatu kesempatan emas. Apakah ia akan menekuni kemungkinan bisnis baru itu menjadi kenyataan akan sangat ditentukan pada faktor-faktor seperti prospek karir nya, keluarga yang menjadi tanggungannya (resiko), teman-teman, model peran (role model), keadaan ekonomi, ketersediaan sumber daya. Biasanya ada kejadian pemicu "trigerring event" yang melahirkan suatu organisasi bisnis baru. Bygrave (5) memberi beberapa contoh: Barangkali seseorang tidak mempunyai prospek karir. Melanie Stevens drop-out dari high school (SMA), setelah mencoba bekerja dibeberapa tempat, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kecil (minor), pelayan restoran, clerk dsb, ia memutuskan bahwa karirnya dibidang pekerjaan tidak ada prospek.. Ia memutuskan untuk memulai usaha dengan membuat tas canvas dan memulai bisnis kecilnya sendiri. Dalam beberapa tahun, ia telah membangun jaringan penjualan diseluruh retail store (toko eceran) diseluruh Canada. Barangkali seseorang telah mencapai karir puncak, tidak dapat dipromosi lagi, karena keterbatasan kapasitasnya, atau mungkin bahkan seseorang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), dipecat dsb. Untuk sementara orang, kewirausahaan mungkin adalah karir yang secara sadar dipilih. FAKTOR PRIBADI. Sifat kepribadian wirausahawan : Gede Raka (6), mengemukakan bahwa ciri-sifat kepribadian seorang wira usaha dari hasil penelitian David Mc Cleland (7) yang mengajukan adanya korelasi positif antara orang yang mempunyai motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Secara implisist dikatakan bahwa secara rata-rata, para wirausaha ditandai dengan motif prestasi tinggi. Gede Raka (6) mengemukakan : "..Karaktersitik orang-orang dengan motif prestasi tinggi adalah : Memilih resiko moderate dalam tindakannya; dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan; artinya, kecil sekali kecenderungan untuk mencari kambing hitam atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatannya. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru..." Bygrave (5) melaporkan bahwa pada tahun 1980 an didalam sebuah majalah dan artikel surat kabar ada sebuah angket berjudul "Do you have the right stuff to be an entrepreneur?". Artikel ini berisi uraian tentang karakter-karakter utama yang perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur dan juga berisi sederetan pertanyaan untuk evaluasi diri. Seorang enjinir hampir-hampir meninggalkan ambisinya untuk menjadi 15

16 entrepreneur, karena setelah isian tersebut ia mendapat nilai yang rendah. Ia mengambil matakuliah mengenai kewirausahaan dalam kelas MBA disebuah sekolah Bisnis dan menyatakan pada professor nya bahwa ia memiliki score yang rendah untuk kewirausahaan berdasarkan angket di majalah tertentu. Setelah ia mengambil mata pelajaran tersebut, ternyata ia mendapatkan nilai yang cukup tinggi dan ia sukses dalam memulai usaha baru nya.. Setelah penelitian yang lebih dalam sekarang ini disepakati tidak ada suatu patokan untuk memisahkan antara entrepreneur dan non entrepreneur. Namun demikian Bygrave (5) mencatat 10 karakter yang dimiliki oleh entrepreneur yang sukses, yaitu 10 D's: 1. Dream, Wira usaha memiliki visi masa depan untuk dirinya dan bisnisnya. Dan yang terlebih penting adalah mereka mempunyai kemampuan untuk menerapkan mimpinya.- 2. Decisiveness, mereka tidak menunda, mereka membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Kecepatan dan ketepatan ini merupakan kunci sukses. 3. Doers, Begitu mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu, mereka menerapkannya dengan segera. 4. Determination, mereka menerapkan usaha beresikonya dengan komitmen penuh. Mereka sangat jarang menyerah, walaupun menghadapi rintangan yang sangat besar. 5. Dedication, Mereka mempunyai pengabdian (dedikasi) yang total terhadap bisnisnya, kadang-kadang dengan pengorbanan yang cukup besar dalam kehidupan keluarga, teman-teman. Mereka bekerja tidak mengenal lelah. Bekerja selama 12 jam atau lebih sehari sering dilakukan dalam memperjuangkan keberhasilan bisnisnya. 6. Devotion, Wirausaha mencintai, menyenangi apa yang dikerjakannya. Kecintaan ini yang membuat mereka bertahan ketika keadaan berbalik tidak menguntungkan baginya. 7. Details, entrepreneur memperhatikan detil-detil kritis dalam pekerjaannya. Banyak ranjau ranjau yang akan membawa kegagalan didalam detil pekerjaan, terutama pada waktu permulaan dan pertumbuhan bisnis. 8. Destiny, mereka menentukan jalan hidupnya sendiri tidak menggantungkannya pada majikan. 9. Dollars, Mengejar kekayaan bukanlah motif utama dari entrpreneur. Uang hanyalah ukuran dari sukses kerjanya. Mereka berpendapat, bila mereka berhasil maka imbalan uang, kekayaan dan lainya akan datang sendirinya. 10. Distribute., Entrepreneur mendistribusikan wewenang dan pekerjaan bahkan kepemilikan bisnis pada karyawan kunci yang mempunyai andil kunci bagi keberhasilan bisnis nya.. 16

17 FAKTOR SOSIAL-BUDAYA TINJAUAN TEORETIS : Drucker (4) menekankan pentingnya peran entrepreneur dalam pertumbuhan lapangan kerja, penciptaan bisnis baru dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi. Diluar peran entrepreneur itu sendiri ada pertanyaan yang menarik untuk dikaji? Mengapa disuatu kelompok masyarakat cenderung untuk muncul lebih banyak wirausahawan dibandingkan kelompok masyarakat lain. Untuk itu kajian sosial budaya mencoba untuk menerangkan faktor sosial budaya yang mempengaruhi proses kewirausahaan ini. Ada banyak pertanyaan yang menarik untuk dikaji, seperti pertanyaan pertama;mengapa Revolusi Industri terjadi di Eropa dan bukan di dunia Timur, bukankah Dunia Timur yang peradabannya dalam beberapa abad yang lampau pernah amat tinggi, jauh melampaui dunia Barat yang boleh dibilang tertinggal jauh dibelakang. Mengapa peradaban Timur seolah mandeg tidak berkembang atau dilibas atau didominasi peradaban dunia Barat pada abad Pertanyaan kedua; Mengapa Amerika Serikat pada abad ke 20 mendominasi penemuan-penemuan tonggak (penemuan yang dianggap penting dan menjadi pemicu suatu perubahan besar). Encarta (97) melaporkan pada abad ke 20, terdapat 110 penemuan tonggak dan dari jumlah itu 75 penemuan dilakukan oleh negara Amerika Serikat. Etos Kerja. Weber (8) mencoba menjawab pertanyaan pertama dengan kajian sosial budaya dalam bukunya "Etika Protestan dan Roh Kapitalisme". Bahwa pada abad 17 terjadi suatu gerakan Reformasi didaratan Eropa, disusul dengan munculnya Protestanisme, Calvinisme dan lebih khusus lagi Puritanisme. Protestanisme ini memberikan warna bagi perkembangan peradaban di Inggris, Belanda dan Swiss dan belakangan di Amerika Serikat. Inti uraiannya adalah terjadi suatu perubahan "etos kerja", yaitu perubahan sikap yang mendasar terhadap kerja yang dianggap sebagai penyebab perubahan radikal dalam kehidupan masyarakat negara Eropa Protestan. Menurut Weber (8), terjadi perubahan terhadap nilai hidup askestisme (hidup pertapaan - hidup membiara), yaitu dari askestisme yang terarah kedunia luar menjadi askestisme yang terarah kedalam dunia kini disini. Orientasi askestisme dunia luar adalah orientasi kedunia baka, surga dan bersikap negatif terhadap waktu, kerja dan materi. Kerja dianggap lebih rendah nilai rohaninya daripada doa. Kerja dianggap sebagai hukuman atas kejatuhan manusia (Adam) dalam dosa. Waktu adalah sesuatu yang fana, yang akan digantikan dengan keabadian nanti. Materi, kekayaan dunia sangat tidak penting, karena kekayaan rohani adalah satusatunya yang bernilai dihadapan Tuhan. Kehidupan biara lebih tinggi nilainya daripada kehidupan sekuler (duniawi). Calvinisme merubah orientasi asketisme dari orientasi keluar menjadi orientasi kedalam pada masa kini disini. Dalam orientasi baru ini, sikap terhadap waktu, kerja dan materi (kekayaan) menjadi positif. Waktu, kerja dan materi dipahami sebagai anugrah dari Tuhan pada manusia yang harus dipelihara, dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak ada 17

18 pemisahan hirarkis mana yang bernilai lebih tinggi, antara ibadah dengan kerja ("abudah"), antara "imam" dan "awam" dan antara "biara" dan "dunia". Dalam doktrinny, Luther memperkenalkan doktrin tentang panggilan hidup. (Beruf). Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk bekerja didunia ini dengan sebaik-baiknya, apapun pekerjaannya asalkan bukan yang dilarang. Jadi kerja bukan semata-mata hanya untuk mencukupi hidup sehari-hari, tetapi suatu panggilan. Setiap orang harus bekerja dengan disiplin, berusaha sekeras-kerasnya mencapai prestasi. Dan apabila yang dihasilkan berlimpah melebihi yang dibutuhkan, apakah ia boleh berhenti bekerja atau bolehkah ia berfoya-foya? Tidak, ia harus tetap bekerja dengan disiplin dan tetap hidup hemat. Pemborosan baik waktu, materi adalah dosa. Kelimpahan yang didapat harus dijadikan modal untuk terus dilipat-gandakan. Kehidupan pribadi yang penuh disiplin, hemat dan saleh, sedemikian hingga seseorang hidup didalam dunia sekuler, namun bergaya hidup seperti biarawan dan seluruh dunia ini adalah biara baginya. Sikap hidup ini sering juga disebut sikap hidup puritan (puritanisme). Sistem nilai ini tidak hanya diterima secara teoritis, tapi dijadikan suatu sikap hidup, sitem nilai yang fungsional dan operasional sehingga menjadi "etos", bukan hanya nilai etika. Etos kerja yang demikian menurut Weber menghasilkan penumpukkan kekayaan dan modal (kapital) dan mendorong investasi yang luar biasa, etos kerja ini juga yang memunculkan tumbuhnya semangat kapitalisme di Barat dan menerangkan mengapa negara-negara Eropa yang mayoritas penduduknya Protestan, merupakan negara-negara yang sangat berkembang ekonominya. Diskusi : Sekarang ini, ada negara-negara Industri Baru di Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan, Singapura yang juga sangat maju dibandingkan sekitarnya, tidak mempunyai latar belakang Protestan. Coba lakukan studi literatur kajian sosio budaya? TINJAUAN PRAKTIS : Faktor sosial lainnya yang mempengaruhi wirausaha adalah tanggung jawab keluarga. Tanggung jawab keluarga memainkan peran penting bagi seseorang dalam memutuskan apakah ingin memulai suatu usaha baru sebagai wirausaha atau tetap bekerja. Mungkin bagi seseorang yang berusia tahun, masih belum menikah dan mempunyai beban tanggungan keluarga, lebih mudah baginya memutuskan untuk berkarir sebagi wirausaha, daripada seseorang yang telah berusia 40 tahun keatas, yang telah menikah, mempunyai anak masih dalam usia sekolah atau kuliah, mempunyai tunggakan kredit rumah, mobil dlsb. dan mempunyai penghasilan cukup baik. Bagi orang yang berusia diatas 45 tahun yang beralih profesi menjadi wirausahawan, bila ia gagal dalam usahanya berwirausaha, akan sulit baginya untuk kembali bekerja pada perusahaan lain dan memulai karir baru. (Uraian diatas masih berupa hipotesa, yang dapat menjadi objek penelitian). Meskipun demikian, Bygrave (5) melaporkan bahwa ada banyak orang dalam usia 45 tahunan mencoba mengambil resiko memulai usaha barunya sebagai wirausaha, bahkan dilaporkan para CEO pada Inc. 500, berumur sekitar 50 tahun. (Inc. 500 adalah 500 perusahaan kecil yang mempunyai pertumbuhan tercepat). Keseimbangan antara pengalaman, kematangan dan optimisme, tenaga muda, menentukan kapan seseorang menjadi wirausahawan. Pada usia belia, biasanya 18

19 seseorang penuh optimisme, enerjik, tetapi kurang dalam pengalaman dan kematangan. Sebaliknya pada usia yang lebih tua, dimana pengalaman dan kematangan diperoleh, bisa terjadi seseorang yang telah begitu lama dalam suatu industri, tahu terlalu banyak tentang kesulitan, ranjau-ranjau yang ada dalam bisnis tersebut, ia biasanya akan lebih pessimistik untuk memutuskan untuk terjun memulai bisnis sebagai wirausahawan. Barangkali diperlukan kombinasi optimisme, tenaga muda dan pengalaman veteran untuk seseorang agar mempunyai peluang sukses sebagai wirausahawan dalam suatu bisnis. Memang tidak salah bila dikatakan bahwa entrepreneur adalah sumber daya manusia yang langka. FAKTOR LINGKUNGAN : Dapat di hipotesa kan (masih perlu dibuktikan) bahwa: Lingkungan keluarga seseorang merupakan faktor penentu bagi seseorang untuk memutuskan berkarir sebagai wirausahawan. Kemungkinan seseorang memutuskan menjadi wirausahawan akan lebih besar pada seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan pengusaha daripada yang dibesarkan dalam lingkungan pegawai negri, ABRI, professional. Lingkungan bermain, teman-teman, juga mempunyai pengaruh yang menentukan seseorang menentukan pilihan karirnya. Faktor pendidikan juga menentukan keberhasilan wirausaha. Entrepreneurship menuntut kreativitas untuk ber inovasi, maka dibutuhkan suatu sistem pendidikan yang kondusif yang dapat mengembangkan kreativitas seorang anak. Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi proses kewirausahaan adalah lingkungan ekonomi dan hukum. Kondisi ekonomi yang resesi atau depresi, menghambat proses kewirausahaan. Kepastian dan perlindungan hukum juga merupakan faktor yang sangat menentukan mengalirnya proses kewirausahaan. Sistem hukum yang melindungi hak cipta, hak paten akan merangsang munculnya penemuan-penemuan, innovasi. Ketertiban dan kepastian hukum dan sistem hukum yang baik akan sangat membantu pertumbuhan investasi. Sebagai contoh : ketika Hong Kong masih dibawah pemerintahan Inggris, berlaku pameo diantara orang Hong Kong : "Let's the English make the law, we make the money", pada waktu itu memang pertumbuhan ekonomi di Hong Kong sangat luar biasa waktu itu TIGA PENGGERAK YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN SUATU USAHA. Jeffry Timmon's (9) mengemukakan tiga penggerak yang menentukan keberhasilan suatu usaha, dimana ketiga komponen tersebut harus selaras satu sama lainnya. Ketiga penggerak tersebut adalah : 1. Entrepreneur yang unggul. 2. Kesempatan - Opportunity yang menarik. 3. Sumber Daya - Management Team kelas satu. 19

20 Timmons memodelkannya sbb. : ketidakpastian OPPORTUNITY ENTREPRENEUR FITS & GAP ketidakpastian ketidakpastian RESOURCES Antonius Tanan (10) mengusulkan model keberhasilan sebagai interseksi antara kesempatan dan kemampuan. kesempatan kemampuan keberhasilan Kemampuan mewakili entrepreneur dan sumber daya (management team, dana, modal, skill, sdm dll), kesempatan (opportunity) adalah hal yang perlu dicermati, ditangkap dan dimengerti. Kesempatan yang menarik, tepat ditangkap oleh wirausahawan dan dikatakan wirausahawan tersebut mendapat idee inovatif. Namun idee cemerlang saja tidak cukup, mengembangkan, mengimplementasi dan membuatnya menjadi bisnis yang berhasil, hal itulah yang lebih penting. Contoh yang pernah dikemukakan, Alexander Flemming menemukan penicillin secara kebetulan dan penemuan tersebut belum memberi dampak yang luas, sampai 10 tahun kemudian Ernst Chain dan Howard Florey melihat potensi / opportunity dan mengembangkannya. Pada Perang Dunia II, penicillin menyelamatkan jiwa banyak sekali orang dan dianggap sebagai kemajuan dramatis dalam farmasi dan sebagai titik awal perkembangan antibiotik modern.. Dalam ke wirausahaan, sukses atau keberuntungan (luck) adalah dimana persiapan dan kemampuan bertemu. 20

21 2.4. MENGENAL DAN MEMAHAMI KESEMPATAN (OPPORTUNITY RECOGNITION) Apakah kesempatan (opportunity) itu? Kesempatan erat kaitannya dengan kebutuhan, dimana ada kebutuhan (need), maka akan ada permintaan (demand), bila demand (permintaan) tersebut ada dalam waktu yang cukup dan dalam volume yang cukup, maka hal tersebut akan menjadi kesempatan bisnis tahun MARKET SIZE RP / $ Window of opportunity WAKTU (TAHUN) 21

22 KREATIFITAS. Pentingnya mengelola kreatifitas. Kreatifitas adalah pendorong dari proses inovasi dan karenanya dalam definisi Drucker tentang kewirausahaan yang memasukkan unsur inovasi dalam kewirausahaan, maka kreatifitas menjadi penting untuk dipelajari untuk studi kewirausahaan. Bagi beberapa organisasi bisnis seperti video game, mempunyai motto Create or die, karena keberadaannya dan kelangsungan hidupnya sangat ditentukan pada kreasi game yang dihasilkan dan seberapa cepat kreasi tersebut dihasilkan. Bagi beberapa bisnis tuntutan laju kreasi tidak secepat bisnis game diatas, perusahaan otomotif Inggris nyaris hilang karena laju perubahan model yang begitu lambat dibandingkan dengan perubahan model pada industri otomotif Jepang. Pada masa kini dimana dituntut perubahan cepat, kreasi yang inovatif dalam laju yang cepat, karena itu tidak dapat disangkal bahwa kreatifitas yang menghasilkan inovasi merupakan kunci suatu organisasi bisnis untuk dapat bertahan hidup. Webster mendefinisikan kreatifitas the ability to bring something new into existence kemampuan untuk menghadirkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu bisa berupa lukisan, lagu, gagasan atau karya lainnya. Bagaimana prosesnya, apakah bisa dipelajari??? Sampai saat ini sulit dijelaskan, bagaimana proses kreatifitas itu berlangsung, sehingga banyak yang mengatakan bahwa kreatifitas adalah cetusan penerangan illumination yang tidak dapat ditelusuri, cenderung pada dimensi ilham, inspirasi dari pada logika rasional. Karyanya dapat dipelajari tetapi bagaimana hal tersebut tercetus tidak banyak yang diketahui. Bagaimana Mozart atau Bethoven menciptakan suatu Sonata atau Symphony, atau Einstein mencetuskan teori Relativitas. Bila sisi kreatifitas masih banyak sisi misterinya, bagaimana mungkin untuk dikelola manage creativity? Ada beberapa hal yang diketahui tentang kreativitas yang dapat dijadikan acuan dalam mengelola kreatifitas. Beberapa attribute telah diidentifikasi pada orang-orang yang kreatif. Roe (11) mengemukakan daftar sifat-sifat kreatif sbb. : Openness to experience terbuka untuk pengalaman. Observance seing things in unusual ways Pengamat yang melihat sesuatu dari sudut pandang yang tidak umum. Curiosity rasa ingin tahu. Accepting and reconciling apparent opposites menerima dan mencoba menjelaskan pertentangan-pertentangan fakta yang ada. Tolerance to ambiguity toleransi pada ketidak jelasan. Independence in judgement, thought and action kebebasan menilai berpikir dan bertindak. Needing and assuming autonomy. Self reliance Not being subject to group standards and control. Willingness to take calculated risks. Persistence. 22

23 Ada juga teori neuropsikologi yang meneliti peran dari otak belahan kiri dan kanan. Belahan kiri otak untuk kemampuan berpikir logis, rational dan analitis, sedangkan belahan kanan otak lebih pada daya kreasi, intuisi, emosi dan seni. (Mintzberg (12)). Dari teori-teori yang dikembangkan, penelitian terapan dilakukan untuk mendapatkan situasi / iklim yang kondusif bagi kreatifitas, baik di tingkat pribadi, kelompok dan organisasi. Bahkan dianjurkan agar proses pengelolaan kreatifitas dilakukan sejak awal hidup seorang individu, mulai dari masa bayi. Berikut ini daftar situasi yang menjadi hambatan pada kreatifitas dan yang membantu proses kreatifitas. Tingkat individu : Hambatan terhadap proses kreatifitas tingkat individu: 1. Prilaku negatif. 2. Rasa takut akan kegagalan 3. Rasa tegang yang berkepanjangan 4. Pengikut aturan secara rutin 5. Menarik asumsi yang kaku 6. Ketergantungan terhadap logika 7. Keyakinan diri tidak kreatif. Pada tingkat organisasi, dapat di identifikasi mana yang mem fasilitasi kreatifitas dan mana yang justru menghambat kreatifitas. Kao (13) mengidentifikasi faktor yang dapat menghambat kreatifitas dalam organisasi sbb.: Emphasize bureaucratic structures and attitudes Pile on tradition and established culture Stress the importance of standard operating procedures Suppress suitable role models for creative expression Minimize tha availibility of needed resources. Ensure poor communication which blocks the flow of ideas. Have tight control systems which eliminate slack required for unofficial initiatives. Enforce strict penalties for failures Omit rewards for success Emphasize values which inhibit risk taking and questioning. Reinforce the expectation of external evaluation. Carry out surveillance of creative activity Emphasize tight deadlines Prefer specialization, emphasize authority over responsibility. Dipihak lain Kao (13) juga mengidentifikasi tindakan organisatoris yang mendorong kreatifitas : Create open, decentralized organizational structure Support a culture which provides leverage for creative experimentation Encourage experimental attitudes Circulate success story. Emphasize the role of champion Provide the freedom to fail Stress effective communication at all levels 23

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha INOVATION & ENTREPRENEURSHIP by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha SYLABUS PENDAHULUAN INOVASI Inovasi & Kreativitas Inovasi merubah wajah dunia Model Inovasi Apakah perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya Didiek Prasetya M.Sn Revolusi Industri ~ Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. 1. Pendahuluan Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox Sejarah Xerox Masalah Xerox... 3

Daftar Pustaka. 1. Pendahuluan Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox Sejarah Xerox Masalah Xerox... 3 Daftar Pustaka 1. Pendahuluan... 1 2. Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox... 1 3. Sejarah Xerox... 2 4. Masalah Xerox... 3 5. Strategi Joseph C Wilson... 3 6. Kunci Keberhasilan Joseph C Wilson... 3 7. Kesimpulan

Lebih terperinci

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha INOVATION & ENTREPRENEURSHIP by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha SESSION 2 INNOVATION (1) Rudy Wawolumaja / Universitas Kristen Maranatha 2 All things are created twice, the first creation

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DOSEN: HADI CAHYONO SE,MM

PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DOSEN: HADI CAHYONO SE,MM PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DOSEN: HADI CAHYONO SE,MM Entrepreneurship is neither a science nor an art. It is a practice Peter Drucker Bila kerja adalah kesenangan, hidup adalah kenikmatan. Bila kerja adalalah

Lebih terperinci

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum

Lebih terperinci

BASIS TEKNOLOGI REVOLUSI KOMUNIKASI. Kemajuan Elektronika untuk Kebutuhan Komunikasi

BASIS TEKNOLOGI REVOLUSI KOMUNIKASI. Kemajuan Elektronika untuk Kebutuhan Komunikasi BASIS TEKNOLOGI REVOLUSI KOMUNIKASI Kemajuan Elektronika untuk Kebutuhan Komunikasi Revolusi di bidang komunikasi bersandar pada sejumlah penemuan (invention) dan kemajuan teknologi. Sebagian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan Anak Usia Dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh

Lebih terperinci

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA OLEH: KELOMPOK 2 Fatmasari E. (115030200111011) Sagita Sukma (115030201111011) Nur Avni Rozalia (115030207111070) Ami Angelia Pratama Putri (115030207111060) KEMENTRIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI dalam PENDIDIKAN di INDONESIA

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI dalam PENDIDIKAN di INDONESIA PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI dalam PENDIDIKAN di INDONESIA Dela Putri Lestari delaputrilestari@raharja.info :: http://www.this-is-dela.tumblr.com Abstrak Pengolahan informasi dan pendistribusiannya

Lebih terperinci

Artikel Perkembangan Teknologi Informasi

Artikel Perkembangan Teknologi Informasi Artikel Perkembangan Teknologi Informasi 04315039 IRSYAD WIDIATMAJA TUGAS TIK NAROTAMA http://narotama.ac.id http://irsyad-widiatmaja.mhs.narotama.ac.id 1 - By Aingindra - Mei 3, 2014 Perkembangan Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

Oleh kelompok 2 : Fatmasari Endayani Sagita Sukma Nur Avni Rozalia Ami Angelia P.

Oleh kelompok 2 : Fatmasari Endayani Sagita Sukma Nur Avni Rozalia Ami Angelia P. Oleh kelompok 2 : Fatmasari Endayani 115030200111011 Sagita Sukma 115030201111011 Nur Avni Rozalia 115030207111070 Ami Angelia P. 115030207111060 Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu

Lebih terperinci

Soal Jawab tentang Kewirausahaan

Soal Jawab tentang Kewirausahaan Soal Jawab tentang Kewirausahaan Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut! 1. Wiraswasta terdiri

Lebih terperinci

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR Proses manufaktur sangat penting : - Teknologi - Ekonomi - Sejarah - Teknologi dibutuhkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan termasuk segala hal yang

Lebih terperinci

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha

INOVATION & ENTREPRENEURSHIP. by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha INOVATION & ENTREPRENEURSHIP by : Rudy Wawolumaja Universitas Kristen Maranatha SYLABUS PENDAHULUAN (session 1) INOVASI (session 2) Inovasi & Kreativitas Inovasi merubah wajah dunia Model Inovasi (session

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University MEMULAI BISNIS DENGAN ADMINISTEASI BISNIS Week-12 By: Ida Nurnida Contents Pemahaman Wirausaha & Kewirausahaan Wirausaha Sebagai Profesi Memulai Bisnis Baru Memulai Bisnis dengan Administrasi ENTREPRENEURSHIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: 09Fakultas Janfry Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Perkembangan Industrialisasi Sihite Program Studi Manajemen Tujuan Sesuai rapem Definisi Industrialisasi Industrialisasi merupakan suatu

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship

by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumsi Semenjak Revolusi Industri kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang dibutuhkan untuk membuat makanan.

Lebih terperinci

INFORMATIKA SOSIAL PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATIKA SOSIAL PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATIKA SOSIAL PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 1 PENDAHULUAN Informatika Sosial merupakan studi yang mempelajari tentang bagaimana membangun atau mendesign ICT yang sesuai dengan kebutuhan masyarat dan

Lebih terperinci

Uraian Materi Pembelajaran

Uraian Materi Pembelajaran Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Indikator : 1. Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovasi, mandiri dan selalu bekerja dengan berprestasi 2. Kebeberhasilan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan terencana dari satu situasi ke situasi lainnya yang dinilai lebih baik. Pembangunan yang terlalu mengejar pertumbuhan ekonomi dan

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Komputer Dalam Konteks

Komputer Dalam Konteks Komputer Dalam Konteks Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma PTA 2015/2016 Tujuan Pembelajaran Mengetahui hubungan komputer dan masyarakat serta

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketidakseimbangan akan jumlah kebutuhan dan produksi energi, yang semakin didesak oleh cepatnya pertambahan penduduk dan berkembangnya dunia industri dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia, terutama semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya

Lebih terperinci

Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM

Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM Mempersoalkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak mudah. Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS OPERASI DAN PRODUKTIVITAS SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN I. Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban 1 Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran Oleh Prayoto Universitas Gadjah Mada Energi Sebagai Penunjang Peradaban Peradaban manusia sejak awal perkembangannya telah bertumpu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausahawan adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil

Lebih terperinci

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Pesawat Tenaga Secara etimologi, pesawat tenaga terdiri dari dua buah suku kata, yakni pesawat dan tenaga. Kata pesawat sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat membutuhkan energi listrik, seperti saat kita berangkat dari rumah untuk bekerja, kuliah, rekreasi, acara keluarga ataupun

Lebih terperinci

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb. Matakuliah : SEJARAH ARSITEKTUR II Tahun : 2009 Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.1 / 9 : Judul Pertemuan 6.Gb.2 /

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN MASYARAKAT

KOMPUTER DAN MASYARAKAT KOMPUTER DAN MASYARAKAT KOMPUTER : Digunakan sebagai alat bantu untuk menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan. Pada zaman modern ini semakin banyak komputer canggih

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU.

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU. TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU.UMI OLEH ISMI PUTRI MERDEKA WATI (07540016) PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya masih menjadi masalah sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

BAB II KOMPUTER DAN APLIKASINYA

BAB II KOMPUTER DAN APLIKASINYA BAB II KOMPUTER DAN APLIKASINYA A. REVOLUSI INDUSTRI Perkembangan komputer tidak lepas pengaruhnya dari Revolusi Industri pada tahun 1760 di Inggris. Dengan adanya Revolusi Industri kehidupan perindustrian

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

ENTREPRENEURSHIP. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

ENTREPRENEURSHIP. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes ENTREPRENEURSHIP Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes Konsep dan Pengertian Kewirausahaan Konsep dan Pengertian Kewirausahaan Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis Entreprendre Entre = antara Prendre

Lebih terperinci

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE FAKULTAS KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN Oleh : Agus Supriyanto, SE POKOK BAHASAN Hubungan Perkembangan Teknologi dengan Kewirausahaan DESKRIPSI Dalam perkulihan ini Anda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan. Ciri-Ciri Watak ========================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap

Lebih terperinci

KOMPUTER dan INDUSTRI

KOMPUTER dan INDUSTRI KOMPUTER dan INDUSTRI PENDAHULUAN Akhir dasawarsa 80-an, Jepang berhasil merebut posisi sebagai negara industri yang paling terkemuka di dunia, dimana pada satu dasawarsa sebelumnya posisi tersebut masih

Lebih terperinci

LANDASAN AKTIVITAS PEMIMPIN BISNIS

LANDASAN AKTIVITAS PEMIMPIN BISNIS LANDASAN AKTIVITAS PEMIMPIN BISNIS KEBUTUHAN AKAN INOVASI DAN KREATIVITAS Pengenalan barang dan jasa baru Metode produksi baru Sumber bahan mentah baru Pasar-pasar baru Organisasi industri baru Kreativitas,

Lebih terperinci

Berpikir Kreatif Cara Entrepreneur

Berpikir Kreatif Cara Entrepreneur Berpikir Kreatif Cara Entrepreneur Program Pengembangan Entrepreneurship Komunitas (PPEK) DAMANDIRI-Young Entrepreneurship Education 2009 APAKAH ANDA KREATIF?? Apakah kreativitas itu? (Kamus Webster) Kreativitas

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS 1. Perencanaan Kapasitas Produksi Aspek-aspek yang berpengaruh dalam perencanaan kapasitas produksi yaitu : 1. Perencanaan & Pemilihan Proses Tidak berarti pemilihan

Lebih terperinci

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN Daftar Isi PENDAHULUAN ANALISA DIRI MINAT KARIR KESIMPULAN Proses Dukungan Karir RIASEC DPT Jendela Johari 8 Kemampuan Suka-Tidak Suka, Bisa- Belum Bisa Grafik Garis Kehidupan Gaya Bekerja Lokasi Bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dimana terletak di garis katulistiwa ujung dari Sumatera hingga Papua. Salah satu keunikan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN 1.1 Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global sudah sering dibicarakan pada media berita dan masyarakat sendiri sudah tidak asing lagi dengan kata pemanasan global. Namun isu pemanasan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ekonomi kreatif yang digerakkan oleh industri kreatif, didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1 KEBIJAKSANAAN ENERGI 1. Menjamin penyediaan di dalam negeri secara terus-menerus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia sibuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek dimulai dari infrastruktur sampai usaha kecil menengah. Lebih dari

Lebih terperinci

Kepemimpinan dalam Fisika

Kepemimpinan dalam Fisika Kepemimpinan dalam Fisika (Prof. Yohanes Surya Ph.D/Chairman Surya Institute) Fisika adalah ilmu tentang alam. Dalam fisika kita belajar bagaimana cara alam bekerja. Dalam Fisika kita juga belajar apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban ekonomi dunia terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah

Lebih terperinci

produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja

produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja PENDAHULUAN Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses Pertemuan 3 Wirausaha Sukses Sumber: Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan peradaban manusia, tidak hanya berkaitan dengan masalahmasalah sosial ekonomi, politik, regulasi dan lingkungan, namun juga terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN 740.206 penganggur lulusan Perguruan Tinggi (Feb 2007) (Sumber berita: Kompas, tanggal 6 Februari 2008 halaman 12) Next Kementerian Pendidikan Nasional mencatat hingga akhir

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga

Lebih terperinci

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Judul Mata Kuliah : Kewirausahaan Semester : 4 (empat) Sks : 2 (dua) Kode:... Dosen : Tim Dosen Kewirausahaan Diskripsi Mata Kuliah : Sudah bukan rahasia umum bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses Pertemuan 3 Wirausaha Sukses Sumber: Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa pencemaran

Lebih terperinci

John Naisbitt, Megatrends, 1983

John Naisbitt, Megatrends, 1983 MASYARAKAT INFORMASI Pada tahun 1965, untuk pertama kali dalam sejarah Amerika, jumlah pekerja ahli di bidang teknik, manajemen dan administratif melampaui jumlah buruh. Industri di Amerika memberi jalan

Lebih terperinci

Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului

Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului 2.1 Pengertian Pengusaha Secara umum : Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DALAM DIRI MAHASISWA

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DALAM DIRI MAHASISWA MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DALAM DIRI MAHASISWA OLEH M. RUSMIN NURYADIN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT mr_yadien@yahoo.co.id PENDAHULUAN Suatu negara disebut makmur jika minimal mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan sangatlah strategis, di mana fungsi sumber daya manusia itu menjadi suatu kunci dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan modal kreatifitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Susilo Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Revolusi Industri Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Revolusi Industri Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Revolusi Industri Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Sejarah desain dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci