KONDISI AIRTANAH DI SEKITAR TPA DESA TANGGAN KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN. Wizda Dharmawan Kusuma Putra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONDISI AIRTANAH DI SEKITAR TPA DESA TANGGAN KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN. Wizda Dharmawan Kusuma Putra"

Transkripsi

1 KONDISI AIRTANAH DI SEKITAR TPA DESA TANGGAN KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN Wizda Dharmawan Kusuma Putra Tjahyo Nugroho Adji Abstract The research was conducted in Tanggan Village, Gesi District, Sragen Regency. There is a garbage dump (TPA) located near to settlement, which potentially may contaminate the groundwater condition of the area. The objectives of this research are to determine 1) the groundwater condition; 2) the groundwater quality; and 3) the effect of garbage dump (TPA) on groundwater condition in Tanggan Village. The method used in the research was surveying method, which aimed to collect the groundwater surface level (TMA) to create flownet, and groundwater samples to analyze the groundwater quality. The results showed that groundwater condition in Tanggan Village has various depths. From ten samples, five were under safe level condition to be used for drinking water, while five others exceed the condition (concentrations of hardness, total iron, and coli bacteria). The contamination does not come from the garbage dump because geological material around the garbage dump is made up from impermeable rock, so it cannot be penetrated by contaminants. Keyword: Water quality, garbage dump, Pollutants Abstrak Penelitian ini dilakukan di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, karena di daerah tersebut terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Keberadaan lokasi TPA yang berdekatan dengan permukiman penduduk berpotensi menyebabkan zat pencemar dari timbunan sampah masuk ke dalam airtanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi airtanah, kualitas airtanah, dan pengaruh TPA terhadap kondisi airtanah di Desa Tanggan. Metode yang digunakan adalah metode survey, yang bertujuan untuk mengumpulkan data tinggi muka air tanah (TMA) untuk membuat flownet, dan sampel air tanah untuk menganalisis kualitas air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi airtanah di Desa Tanggan mempunyai kedalaman muka airtanah yang cukup bervarisi. Dari sepuluh sampel airtamah lima diantaranya masih berada pada ambang batas aman untuk dijadikan air minum dan kelima sampel lainnya melebihi ambang batas untuk air minum, diantaranya Kesadahan, Besi Total, dan Bakteri Coli. Sumber pencemar airtanah tidak berasal dari lokasi TPA. Material geologi yang ada di sekitar lokasi TPA merupakan batuan kedap air (impermeable). Kata kunci: kualitas air, TPA, Zat Pencemar 43

2 PENDAHULUAN Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis. Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan bahan yang dapat diamati secara kasat mata. Yang termasuk dalam parameter fisik ini adalah kekeruhan, kandungan partikel/ padatan, warna, rasa, bau, suhu, dan sebagainya. Masalah kualitas air timbul ketika terjadi pencemaran yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia, salah satunya adalah penumpukan sampah. Tumpukan sampah yang terbuka akan menimbulkan pembusukan. Pembusukan akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan gas yang berbahaya bagi manusia. Desa Tanggan adalah salah satu Desa yang terletak di Kabupaten Sragen tepatnya di Kecamatan Gesi. Desa Tanggan memiliki luas wilayah yaitu 578,7 ha. Desa ini merupakan pusat berkumpulnya sampah-sampah yang berada di Kabupaten Sragen, kemudian ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. TPA Tanggan memiliki luas 3,2 ha. Keberadaan lokasi TPA yang berdekatan dengan permukiman penduduk dapat menyebabkan zat pencemar dari timbunan sampah masuk ke dalam airtanah yang berada di sumur penduduk sehingga airtanah dapat tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kondisi airtanah di sekitar TPA Desa Tanggan; 2. Mengetahui kualitas airtanah di sekitar TPA Desa Tanggan; 3. Mengetahui pengaruh TPA terhadap kondisi airtanah di Desa Tanggan. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain mengenai airtanah, kualitas air, parameter kualitas air, dan tempat pembuangan akhir sampah. Airtanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah pada zone jenuh air dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar daripada tekanan udara. Secara vertikal mintakat/ zona airtanah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, mintakat aerasi atau tidak jenuh di bagian atas dan mintakat jenuh di bagian bawah. Mintakat aerasi rongga-rongga tanah sebagian ditempati air dan sebagian terisi 44 udara. Air yang terdapat pada mintakat ini disebut air vadose, sedangkan pada mintakat jenuh semua rongga terisi air dan telah memiliki tekanan hidrostatis. Air yang terdapat di mintakat ini disebut airtanah (Purnama, 2000). Kualitas air adalah tingkat kesesuaian air yang digunakan untuk pemenuhan tertentu bagi kehidupan manusia, seperti untuk mengairi tanaman, minuman ternak, dan kebutuhan untuk minum, mandi, mencuci dan sebagainya (Arsyad, 2000). Kondisi kualitas air di suatu tempat tertentu berbeda dengan kondisi kualitas air di tempat lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor alami atau faktor buatan (aktivitas manusia). Faktor alami yang berpengaruh terhadap kualitas air adalah kondisi geologi, iklim, dan vegetasi, sedangkan beberapa faktor buatan antara lain pupuk dan limbah pertanian, insektisida, dan pestisida, limbah domestik, dan limbah industri. Kualitas air akan bervariasi menurut ruang dan waktu. Parameter kualitas air terdiri dari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi. Sifat fisik yaitu warna, rasa, bau, suhu, dan konduktivitas. Sifat kimia meliputi ph, amonia, nitrat, nitrit, sulfat, besi total, dan kesadahan. Sifat biologi di dalam air yang terutama ditinjau adalah kandungan bakteri coliform yang terdapat pada airtanah. Air yang mengandung bakteri coliform dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia atau binatang. Kandungan bakteri coliform yang tinggi dapat menyebabkan sakit perut, sehingga kandungan bakteri coliform pada airtanah berdasarkan standar kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No 907 Thn 2002) diisyaratkan untuk penggunaan air minum adalah nihil. Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat di mana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya yaitu sejak dari sumber, pengumpul, pengangkutan, pengelolaan, dan pembuangan. Sampah yang tidak dapat membusuk adalah sampah yang memiliki bahan dasar plastik, logam, gelas, karet. Pemusnahannya dapat dilakukan pembakaran tetapi dapat menimbulkan dampak lingkungan karena menghasilkan zat kimia, debu dan abu yang berbahaya. Secara umum pembuangan sampah yang tidak

3 memenuhi syarat kesehatan akan dapat mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut yaitu sebagai tempat dan sarang dari serangga dan tikus untuk berkembang biak, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, udara serta menjadi sumber dan tempat kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. METODE PENELITIAN Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data kedalaman sumur untuk mendapatkan tinggi muka airtanah sebagai dasar untuk pembuatan Peta Kontur dan Arah Aliran Airtanah (flownet) 2. Sifat fisik airtanah yaitu suhu, warna, rasa, bau, dan DHL; 3. Sifat kimia airtanah yaitu unsur amoniak, nitrat, nitrit, sulfat, besi total, kesadahan dan ph; 4. Sifat biologi airtanah yaitu Bakteri Coli. Proses pengumpulan data untuk memperoleh keempat data tersebut dilakukan dengan metode survei langsung dilapangan. Data pertama yaitu pengukuran tinggi muka airtanah. Pengukuran tinggi muka airtanah adalah ketinggian muka airtanah dari muka air laut rata-rata dalam satuan meter (mdpl). Arah aliran airtanah digambarkan dengan flownets, yaitu peta yang menunjukan arah aliran dan ketinggian muka airtanah. Arah aliran selalu membentuk garis tegak lurus terhadap garis ketinggian airtanah (Todd, 1980). Penentuan titik sampel airtanah dilakukan secara purposive sampling yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu yaitu dengan mempertimbangkan Penggunaan Lahan yang berupa permukiman dan arah aliran airtanah. Sehingga dipilih 45 sumur sebagai untuk dijadikan sampel penelitian,yang terdiri dari 33 sumur gali dan 12 sumur bor. Pengukuran sifat fisik dapat dilakukan langsung dilapangan dengan melihat secara kasat mata seperti warna, rasa, dan bau. Pengukuran nilai daya hantar listrik (DHL) dilakukan untuk memperoleh data nilai daya hantar listrik airtanah yang ada di daerah penelitian. Daya Hantar Listrik (DHL) adalah Kemampuan air untuk menghantarkan arus 45 listrik (Karmono dan Cahyono, 1978). Sampel DHL yang diukur yaitu 33 sampel. Pengukuran DHL dilakukan dengan alat yang namanya EC meter. Cara kerja EC meter yaitu dengan mencelupkan elektroda konduktometer kedalam air sumur, maka di dalam layar EC meter akan muncul angka besaran nilai yang terkandung dalam air tersebut dengan satuan µmhos/cm. Pengukuran EC meter juga dapat digunakan untuk mengetahui suhu yang ada dalam air. Pengambilan sampel kimia airtanah menggunakan botol plastik. Sampel ini tidak memerlukan perlakuan khusus seperti pada sampel untuk analisis besi total. Cara pengambilan sampel ini dicelupkan dalam air sampai penuh dengan penutupan botol dilakukan di dalam air sampai tidak ada gelembung udara dalam botol. Sedangkan untuk ph dapat diukur langsung di lapangan dengan menggunakan ph stik, sehingga hasilnya langsung bisa diketahui. Sampel airtanah yang di ambil dalam penelitian ini ada 10 sampel. Setiap sampel diharapkan dapat mewakili permukiman-permukiman yang ada di Desa Tanggan. Pada pengambilan sampel untuk sifat biologi airtanah yaitu mengambil sampel Bakteri Coli. Sampel Bakteri Coli yang di ambil dalam penelitian ini ada 10 sampel. Cara pengambilan sampel yaitu pada saat pengambilan sampel, botol harus dalam keadaan kering dan bersih serta botol dimasukan seluruhnya kedalam air agar botol tersebut benar-benar penuh, sehingga tidak ada udara yang terdapat dalam botol karena apabila ada udara dalam botol membuat adanya reaksi tertentu yang dapat mengurangi Bakteri Coli dalam sampel sehingga sampel yang diambil tidak sama keadaanya pada saat dilapangan. Hasil sampel airtanah yang diambil langsung dimasukan kedalam wadah yang berisi es batu ini bertujuan agar Bakteri Coli yang berada pada botol tidak berkurang atau mati. Analisis data yang digunakan yaitu analisis laboratorium, grafis, spasial, dan deskriptif. Analisis laboratorium dilakukan dalam laboratorium untuk mengetahui kandungan apa saja yang berada dalam sampel yang diambil pada daerah penelitian. Unsur yang dianalisis adalah ph, nitrat, nitrit,

4 amoniak, sulfat, besi total, kesadahan, dan bakteri coli. Analisis grafis yaitu hasil analisis yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Bentuk analisis grafis yang dapat digunakan adalah dengan pembuatan diagram batang. Analisis spasial merupakan cara analisis dengan menyajikan data dalam bentuk peta. Peta mempermuda ah seseorang dalam memahami sesuatu dan dari sebuah peta dapat dijelaskan berbagai macam hal. Analisis deskriptif dilakukan dengan menjelaskan kondisi kualitas airtanah yang ada pada daerah penelitian, yaitu dalam penjelasannya dikaitkan pula dengan unsur- Dalam analisis deskriptif ini dijelaskan pula mengenai kondisi airtanah berkaitan dengan peruntukannya yaitu dalam hal ini adalah untuk air unsur lingkungan yang mempengaruhinya. minum. HASIL DAN PEMBAHASAN Airtanah di Desa Tanggann mempunyai kedalaman muka airtanah yang cukup bervariasi, karena topografi Desa Tanggan yang datar hingga berbukit. Pada umumnya kemiringann airtanah akan mengikuti arah dan besarnya sudut lereng permukaan tanah. Pengukuran kedalaman muka airtanah dilakukan terhadap 33 sumur gali dan 12 sumur bor yang tersebar di Desa Tanggan. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh bahwa kedalaman muka airtanah di daerah penelitian memiliki rentang kedalaman dari 0,5 meter hingga 17,49 meter, seperti yang disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Peta Kelas Kedalaman Muka Airtanah Arah aliran airtanah di daerah penelitian mengalir menyebar, tetapi karenaa pada arah selatan merupakan dataran, makaa arah alirannya dominan ke selatan. Arah aliran airtanah ini sesuai dengan arah kemiringan topografi. Arah aliran airtanah mengalir ke arah tenggara yang dipengaruhii oleh adanyaa sungai Bengawan Solo yang berada di bagian timur Desa Tanggan, sehingga airtanah tersebut masuk ke dalam sungai atau bisa disebut juga dengan sungai effluent, dimana airtanah bergerak menujuu sungai yang mengakibatkan kondisi sungai selalu mengalir sepanjang tahun (perenial). 46

5 μmhos/cm dan layak untuk digunakan sebagai air minum. Nilai DHL airtanah tertinggi yang diambil dari sampel airtanah yaitu sebesar 948 dan 921 μmhos/cmm yang terletak cukup jauh dari TPA yaitu pada titik 17 dan titik 19, sedangkan nilai terendah terdapatt pada titik 23 dengan nilai 328 μmhos/cm. Tingginya DHL diperkirakan karena sumur yang terletak di sekitar area persawahan, sehingga airtanah sudah terkontaminasi dengan pupuk pestisida yang digunakan di sawah. Disajikan padaa gambar 3. Gambar 2. Peta Peta Arah Aliran Airtanah Pengukuran suhu dilakukan dengan EC Meter, hasil dari suhu airtanah di daerah penelitian yaitu bekisar antara 27,5 o C hingga 30,1 o C. Rata-rata suhu airtanah di daerah penelitian adalah 28,9 o C. Secaraa umum suhu airtanah di daerah penelitian masih dapat dikatakan normal dan sesuai untuk kriteria air minum. Pengukuran ph dilakukan langsung di lapangan dengan menggunakan ph stik. Hasil dari pengukurann ph dalam penelitian ini diperoleh kisaran antara 6 hingga 7,03. Berdasarkan baku mutu air minum yang dipergunakan dalam penelitian ini, ph pada sumur sampel masih berada dalam batas aman digunakan sebagai air minum. Batas ph yang digunakan sebagai persyaratan untuk air minum adalah antara 6,5 sampai 8,5. Nilai DHL diperoleh dari hasil pengukurann di lapangan. Nilai DHL di daerah penelitian secara keseluruhan berkisar antara 328 μmhos/cm sampai dengan 948 μmhos/cm dan rata-ratμmhos/cm. Dari persyaratan baku mutu air untuk minum, DHL di daerah penelitian termasuk dalam kriteria yang sesuai dengan baku mutuu air minumm yaitu kurang dari 1500 DHL-nya adalah 665,76 Gambar 3. Peta Kelas Daya Hantar Listrik Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, warna padaa airtanah di dearah penelitian rata-rata memiliki warna yang jernih, tetapi ada 2 sampel yang berwarnaa agak keruh dan keruh yaitu pada sampel sumur pantau atau titik 2 dan pada titik 16. Penentuan bau pada penelitian inii dilakukan secara kualitatif dengan cara pengkajiann secara langsung di lapangan. Hasil pengujiann di lapangan menunjukan bahwa pada sumur- sumur di daerah penelitian secara keseluruhan tidak berasa dan tidak berbau. Paramater rasaa dan bau dari air sumur yang dipergunakann 47

6 sebagai sampel masih sesuai dengan persyaratan air minumm dan masih layak untuk diminum dan dikonsumsi. Pengambilan sampel airtanah dilakukan pada 10 titik sumur. Sampel yang berada di Desa Tanggan mengandung Amonia dengan kadar yang sangat kecil. Dari semua sampel tidak ada kadar amonia yang melebihi ambang baku mutu air minum. Kadar Amonia paling tinggi yaitu pada sampel titik 18 dengan kadar Amonia sebesar 0,568 mg/ /L, sedangkan kadar Amonia yang terendah yaitu 0,0094 mg/l pada titik 4, 16, 20, dan 26. Kadar Amonia dari baku mutuu air minum yang aman untuk dikonsumsi yaitu kurang dari 1,5 mg/l. Disajikan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Kadar Amonia (mg/l) Titik 1 Titik 2 Titik 4 Titik 9 Titik 10 Titik 16 No. Sampel Gambar 4. Kadar Amonia Daerah Penelitian Titik ik 18 Titik 20 Titik Titik 23 Gambar 5. Peta Sebaran Amonia Desa Tanggan Kandungan nitrat yang tinggi dalam tubuh manusia dapat mengakibatkann berkurangnya kemampuan darah dalam mengikat Oksigen yang disebabkan terjadinyaa proses perubahan Nitratt menjadi Nitrit dalam suasana aerob sehingga dalam darah terjadi kekurangan kandungan hemoglobin. Penelitian yang dilakukan di Desa Tangann menunjukkann bahwa kadar nitrat dalam airtanah berkisar antaraa 0,066-14,4 mg/l. Kadar nitrat pada daerah penelitian rata-rataa masih dalam keadaan normal dimana menurut persyaratan baku mutu air menunjukan bahwaa nitrat pada airtanah masih di bawah standar baku mutu air minum yaitu 50 mg/l. Sampel yang memiliki kandungan nitrat paling tinggii yaitu terdapat pada sampel titik 9 dan titik 10 dengan kadar nitrat sebesar 11,3 mg/l dan 14,4 mg/l. Disajikan pada Gambar 6 dan Gambar 7. 48

7 Kadar Nitrat (mg/l) Titik Titik Titik Titik Titik Titik 16 No. Sampel Titik Titik Titik 26 Gambar 6. Kadar Nitrat Daerah Penelitian Titik 23 sehingga air di Desa Tanggan masih dapat dikonsumsi. Disajikan pada Gambar 8 dan Gambar 9. Kadar Nitrit (mg/l) Titik 1 Titik 2 Titik Titik 9 Titik 10 Titik 16 Titik 18 Titik 20 Titik 26 Titik 23 No. Sampel Gambar 8. Kadar Nitrit Daerah Penelitian Gambar 7. Peta Sebaran Nitrat Desa Tanggan Nilai kandungan nitrit yang tinggi menyebabkan airtanah ini tidak layak dikonsumsi untuk keperluan air minum. Nitrit adalah zat kimia yang bersifat racun sehingga keracunan nitrit akan mengakibatkan wajah membiru dan kematian. Dari seluruh sampel yang diambil di daerah penelitian menunjukkan bahwa kadar nitrit yang ada dalam airtanah masih di bawah persyaratan baku mutuu air minum. Nilai yang ditetapkan dari syarat baku mutu air adalah 3 mg/l, sedangkan dari hasil analisis laboratorium menunjukkan semua sampel memiliki kandungann antara hingga 0,01 mg/l, 49 Gambar 9. Peta Sebaran Nitrit Desa Tanggan Dari sepuluh sampel penelitian yang di ambil di lapangan, kadar sulfat tertinggii sebesar 74,7 mg/l yang terdapat pada sampel di titik 16 dan 89,2 mg/l yang ada padaa sampel di titik 20. Sedangkan kadar sulfat terendah yaitu pada sampel pada titik 23 yaitu 10,9 mg/l. Kadar sulfat dari baku mutu air minum yang aman untuk dikonsumsi yaitu kurang dari 250 mg/l sehingga airtanah yang ada di daerah penelitian memenuhi kriteria

8 untuk air minum. Disajikan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Kadar Sulfat (mg/l) Titik 1 Titik 2 Titik 4 Titik 9 Titik 10 Titik 16 Titik 18 Titik 20 Titik 26 No. Sampel 10.9 Titik 23 sudah tidak layak untuk di minum. Kadar besi yang tinggi pada Desa Tanggan dipengaruhii oleh faktor batuan yang ada pada daerah tersebut. Disajikan pada Gambar 12 dan Gambar 13. Gambar 10. Kadar Sulfat Daerah Penelitian Gambar 12. Kadar Besi Total Daerah Penelitian Gambar 11. Peta Sebaran Sulfat Desa Tanggann Kadar besi yang ada pada Desa Tanggan yang di ambil dari sepuluh sampel ada lima sampel yang melebihi batas baku mutu air minum yaitu pada sampel titik 4, 16, 18, 20, dan 26 dengan nilai masing-masing titik adalah 0,75mg/l; 0,72 mg/ /l; 0,93 mg/l; 0,46 mg/l; 0,67 mg/l. Persyaratan baku mutu air minumm yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 menyebutkan bahwa kadar maksimal yang diperboleh dalam besi adalah 0,3 mg/l. Jadi apabila kadar besi lebih dari 0, 3 mg/l maka 50 Gambar 13. Peta Sebaran Besi Total Desa Tanggan Kesadahan air adalah kandungann mineral-mineral tertentu di dalam air yang berupa ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Dari sepuluh sampel yang di ambil di lapangan, hasil uji kesadahan menunjukkan angkaa tertinggii kadar kapurnya adalah 588 mg/l yaitu padaa titik 18, sedangkan kadar kapur yang terendah

9 terdapat pada sampel titik 20 dengan nilai 252 mg/l. Kadar kapur di Desa Tanggan bisa dikatakan cukup tinggi. Dilihat dari persyaratan baku mutu air yang menetapkan batas amannya adalah 500 mg/l. Ada satu sumur yang memiliki nilai yang melebihi standar baku mutu air minum yaitu pada titik 18 dengann nilai 5888 mg/l, sehingga pada sumur titik 18 tidak layak dikonsumsi. Tingginya nilai kesadahan dipengaruhi oleh faktor batuan yang ada di Desa Tanggan. Disajikan pada Gambar 14 dan Gambar 15. Gambar 14. Kadar Kesadahan Daerah Penelitian Bakteri coli merupakan bagian organisme yang biasa hidup dalam pencernaan manusia dan hewan yang berdarah panas. Pada penelitian inii penggunaan bakteri coli digunakan sebagai indikator penentu kualitas airtanah, agar dapat diketahui apakah airtanah pada daerah Desa Tanggan layak dikonsumsi oleh masyarakat atau tidak. Hasil analisis dari pengambilann sepuluh sampel airtanah pada Desa Tanggann menunjukan sampel titik 23, titik 1, titik 18 dan titik 10 memiliki kandungan bakteri yang sangat tinggii yaitu 2400 MPN/100 ml yang melewati standar baku mutu air minum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun yaitu 0. Kandungan bakteri coli yang tinggii disebabkan karena jarak sumur yang terlalu dekat dengan septik tank, sehingga sumur tercemar dengan bakteri coli yang bersumberr dari septik tank tesebut. Agar bisa dikonsumsii dan di minum maka untuk menghilangkann bakteri coli yang ada dalam airtanah perlu dilakukan pengolahann terlebih dahulu. Disajikan pada Gambar 16 dan Gambar 17. Gambar 16. Kadar Bakteri Coli Daerah Penelitian Gambar 15. Peta Sebaran Kesadahan Desa Tanggan 51

10 Gambar 17. Peta Sebaran Bakteri Coli Desa Tanggan Pengaruh adanya TPA terhadap airtanah secara umum tidak menunjukkan adanya pencemaran airtanah di sekitar TPA, karena unsur pencemar dari TPA masih berada dibawah standar baku mutu air minum. Faktor batuan yang ada di daerah penelitian juga sangat berpengaruh terhadap masuknya air lindi ke dalam tanah. Batuan yang berada disekitar TPA merupakan batuan kedap air, sehingga TPA tidak mecemari sumur-sumur yang berada disekitarnya. KESIMPULAN Kondisi airtanah di Desa Tanggan mempunyai kedalaman muka airtanah yang cukup bervariasi, hal ini dikarenakan keadaan topografi daerah tersebut juga bervariasi, antara datar hingga berbukit. Di daerah yang datar kedalaman muka airtanahnya relatif dangkal, sedangkan di daerah yang berbukit kedalaman muka airtanahnya cukup dalam. Arah aliran airtanah di daerah penelitian mengalir menyebar, tetapi karena pada arah selatan merupakan dataran maka arah alirannya dominan ke selatan. Arah aliran airtanah yang ke tenggara dipengaruhi oleh adanya sungai Bengawan Solo yang berada di bagian timur Desa Tanggan, sehingga airtanah tersebut masuk ke dalam sungai atau bisa disebut juga dengann sungai effluent. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan 492 tahun 2010 kualitas airtanah di Desa Tanggan masih memenuhi persyaratan baku mutu air minum. Hal ini dibuktikan dengan jumlah sampel yang diambil dari sepuluh sampel airtanah lima diantaranyaa masih beradaa pada ambang batas yang aman untuk dikonsumsi, sedangkan lima sampel lainnya memiliki ambang batas yang melebihii untuk digunakan sebagai air minum, sehingga perlu adanyaa pengolahan air terlebih dahuluu agar layak untuk dikonsumsi. Pengaruh adanya TPA terhadap airtanah secara umumm tidak menunjukkann adanya pencemaran airtanah di sekitar TPA, karena unsur pencemar dari TPA masih berada dibawah standar baku mutu air minum, dan batuan yang berada disekitar TPA merupakan batuan kedap air. DAFTAR PUSTAKA Karmono dan Jokoo Cahyono Pengantar Penentuan Kualitas Air. Fakultas Geografi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Arsyad, S Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Serial Pustaka IPB Press. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Persyaratan Kualitas Air Minum.. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 907/ MENKES/ SK/ VII / Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 492/ MENKES/ PER/ IV/ Jakarta. Purnama, I Bahan Ajar Geohidrologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Todd, D Groundwater Hydrology. New York: John Willey & Sons. 52

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012). 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI SEBAGIAN KECAMATAN KLATEN TENGAH, KABUPATEN KLATEN

KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI SEBAGIAN KECAMATAN KLATEN TENGAH, KABUPATEN KLATEN KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI SEBAGIAN KECAMATAN KLATEN TENGAH, KABUPATEN KLATEN Muhammad Rifqi G. I muhammad.rifqi.g.i@mail.ugm.ac.id Sudarmadji sudarmadji@geo.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Dimas Aditia Tjahyo Nugroho Adji Keywords: spatial analysis, water quality, nitrate, nitrite, ammonia

Dimas Aditia Tjahyo Nugroho Adji Keywords: spatial analysis, water quality, nitrate, nitrite, ammonia ANALISIS KERUANGAN KUALITAS AIRTANAH BEBAS PADA PERSEBARAN KANDUNGAN UNSUR NON ALAMI (Kasus : Kandungan Nitrat (NO 3 - ), Nitrit (NO 2 - ), dan Amoniak (NH 3 ) di Kecamtan Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA Imam Fajri D. 1, Mohamad Sakur 1, Wahyu Wilopo 2 1Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN Andita Yulli Puspita Dewi dita_mommyarkhan@yahoo.co.id Setyawan Purnama igiwan@ugm.ac.id

Lebih terperinci

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat BAB V ANALISIS DATA 5.1 Aliran dan Pencemaran Airtanah Aliran airtanah merupakan perantara yang memberikan pengaruh yang terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di dalam tanah (Toth, 1984).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar 68 BAB V PEMBAHASAN Salah satu parameter penentu kualitas air adalah parameter TDS, yang mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar kecilnya DHL yang dihasilkan. Daya hantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya air merupakan kebutuhan vital manusia. Kelestarian sumberdaya air di alam harus dijaga baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya air merupakan kebutuhan vital manusia. Kelestarian sumberdaya air di alam harus dijaga baik secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya air merupakan kebutuhan vital manusia. Kelestarian sumberdaya air di alam harus dijaga baik secara kualitas dan kuantitas. Hal ini mengingat kebutuhan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,

Lebih terperinci

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1 Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Mojosongo Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Sebagian

Lebih terperinci

KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air, tanpa air tak akan ada kehidupan termasuk manusia. Kebutuhan air

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN: PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (217), Hal. 31 36 ISSN: 2337-824 Uji Perbandingan Kualitas Air Sumur Tanah Gambut dan Air Sumur Tanah Berpasir di Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas Berdasarkan Parameter

Lebih terperinci

Repository.Unimus.ac.id

Repository.Unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air merupakan kemampuan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan semua makhluk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk manusia dalam menunjang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah senyawa H2O yang merupakan bagian paling penting dalam kehidupan dan manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung merupakan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang

Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2 No. 2 Juni 27: 113118 Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang Bethy Carolina Matahelumual Pusat Lingkungan Geologi, Jln. Diponegoro No.

Lebih terperinci

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika JURNAL EINSTEIN Jurnal Penelitian Bindang Fisika Available online http://jurnal.unimed.ac.id/1/index.php/inpafi e-issn: 47 747x, p-issn 338 1981 Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi, air sangat penting bagi pemeliharaan bentuk kehidupan. Tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Doso Sarwanto 1) dan Eko Hendarto 2) ABSTRAK Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsinya.

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SKRIPSI ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN : Pemetaan Sebaran Kandungan ph, TDS, dan Konduktivitas Air Sumur Bor (Studi Kasus Kelurahan Sengkuang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat) Leonard Sihombing a, Nurhasanah a *, Boni. P. Lapanporo a a Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri Semua limbah yang dihasilkan home industry dibuang langsung ke sungai, selokan atau, bahkan, ke pekarangan

Lebih terperinci

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Hasrianti 1, Nurasia 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 hasriantychemyst@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL 59 PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL The Effect of Liquid Waste on The Content of Cu. Zn, Cn,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak diinginkan karena dianggap tidak berguna lagi. Sampah dihasilkan dari aktivitas rumah tangga maupun dari

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI KECAMATAN TANGGULANGIN SEBAGAI DAMPAK SEMBURAN LUMPUR LAPINDO SIDOARJO. Reza Fauziah Wahyuni

ANALISIS KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI KECAMATAN TANGGULANGIN SEBAGAI DAMPAK SEMBURAN LUMPUR LAPINDO SIDOARJO. Reza Fauziah Wahyuni ANALISIS KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI KECAMATAN TANGGULANGIN SEBAGAI DAMPAK SEMBURAN LUMPUR LAPINDO SIDOARJO Reza Fauziah Wahyuni fauziahreza@gmail.com Sudarmadji sudarmadji@geo.ugm.ac.id Abstract This study

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KerangkaPenelitian Tahapan dalam penelitian ini dimulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian dibawah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang bisa menyangkal, bahwa air merupakan

Lebih terperinci

KUALITAS AIR TANAH UNTUK IRIGASI DI DTA RAWA PENING

KUALITAS AIR TANAH UNTUK IRIGASI DI DTA RAWA PENING KUALITAS AIR TANAH UNTUK IRIGASI DI DTA RAWA PENING Alvian Febry Anggana dan Ugro Hari Murtiono Peneliti Pertama pada Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Kemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :

Lebih terperinci

PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR

PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR INTRODUCTION RESEARCH GROUND WATER QUALITY IN BR. SUWUNG BATAN KENDAL, SESETAN, DENPASAR CITY DESAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Seluruh metabolisme dalam tubuh berlangsung dalam media air. Air didalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Hasil Percobaan Pengumpulan data hasil percobaan diperoleh dari beberapa pengujian, yaitu: a. Data Hasil Pengujian Sampel Awal Data hasil pengujian

Lebih terperinci

EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010

EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010 EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010 Anastasia Erista Purnama Wardani eristapw@gmail.com Ig. L. Setyawan Purnama setyapurna@ugm.ac.id

Lebih terperinci

KUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

KUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES KUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan (S-1) Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2 dengan jumlah penduduk yang mencapai 3.890.757 jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak negatif dari pembangunan

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5 III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Bakung desa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, jarak Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia. Pada zaman dahulu beberapa orang senantiasa mencari tempat tinggal dekat dengan air, dikarenakan agar mudah mengambil

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR SUMUR BERSEMEN DI DESA PESISIR KECAMATAN LIKUPANG TIMUR MINAHASA UTARA Elmerilia Tandilangi*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Sri Seprianto Maddusa* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA TAMANGAPA DENGAN PARAMETER BIOLOGI Farida Nur Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan teknik Sipil, Universitas Hasanuddin ABSTRAK TPA Tamangapa merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP Lutfi Noorghany Permadi luthfinoorghany@gmail.com M. Widyastuti m.widyastuti@geo.ugm.ac.id Abstract The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kegiatan manusia akan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampaui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kimia airtanah menunjukkan proses yang mempengaruhi airtanah. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen. Nitrat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph KUALITAS FISIKA DAN KIMIA AIR BERSIH DI DESA PESISIR MINAHASA UTARA (Studi Kasus Di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur) Priskila E. Posumah*, Oksfriani J. Sumampouw*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR PEGUNUNGAN udara bersih, bebas polusi air hujan mengandung CO 2, O 2, N 2, debu & partikel dr atmosfer AIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

Lebih terperinci

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 15, No. 1, 59-64, Mei 212 59 Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling (Physical Model Test Water Treatment Media Shape Pipe with

Lebih terperinci

KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL AKIBAT KEBERADAAN PERMUKIMAN DAN PERTANIAN DI DAERAH GUMUK PASIR

KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL AKIBAT KEBERADAAN PERMUKIMAN DAN PERTANIAN DI DAERAH GUMUK PASIR KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL AKIBAT KEBERADAAN PERMUKIMAN DAN PERTANIAN DI DAERAH GUMUK PASIR (Studi Kasus Di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provsinsi Jawa Tengah) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR NILAI COLIFORM FECAL SETELAH DIBERI PERLAKUAN TANAMAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart.Solms) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana SI Program Studi Biologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik untuk menunjang proses metabolisme

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK PENGARUH JARAK SEPTIC TANK, GALIAN SAMPAH, DAN PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP NILAI MPN COLIFORM PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DAWU KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI EFFECT OF SEPTIC TANK, QUARRYING

Lebih terperinci

Studi Kualitas Air Sungai Kampar Untuk Konsumsi Masyarakat di Kec. Pangkalan Kerinci Kab. Pelalawan Prov. Riau. Oleh:

Studi Kualitas Air Sungai Kampar Untuk Konsumsi Masyarakat di Kec. Pangkalan Kerinci Kab. Pelalawan Prov. Riau. Oleh: Studi Kualitas Air Sungai Kampar Untuk Konsumsi Masyarakat di Kec. Pangkalan Kerinci Kab. Pelalawan Prov. Riau. Oleh: Intan Permata Sari 1 Erna Juita, S.Pd,M.Si 2 Widya Prari Keslan,M.Si 3 1.Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH Rezha Setyawan 1, Dr. Ir. Achmad Rusdiansyah, MT 2, dan Hafiizh

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1) ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1) meiske.blongkot@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disegala

Lebih terperinci

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air. HUBUNGAN ANTARA KONSTRUKSI SUMUR GALI DAN JARAK TERHADAP SUMBER PENCEMAR DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DI DESA MOYONGKOTA KECAMATAN MODAYAG BARAT Frisky Brain Mangarey* Ricky C. Sondakh*,

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI DAN ARAHAN PENGGUNAAN AIRTANAH UNTUK KEBUTUHAN DOMESTIK DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN. Andri Yudistira

KAJIAN POTENSI DAN ARAHAN PENGGUNAAN AIRTANAH UNTUK KEBUTUHAN DOMESTIK DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN. Andri Yudistira KAJIAN POTENSI DAN ARAHAN PENGGUNAAN AIRTANAH UNTUK KEBUTUHAN DOMESTIK DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN Andri Yudistira yudistiraclan@gmail.com Tjahyo Nugroho Adji adji@geo.ugm.ac.id Abstract The objectives

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Selain sebagai air minum, air juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keperluan

Lebih terperinci

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU ISSN 2085-0050 ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU Subardi Bali, Abu Hanifah Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau e-mail:

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003) LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003) IDENTIFIKASI PENGARUH KUALITAS AIR SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DI RW 08 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG BERDASARKAN PARAMETER BIOLOGIS

Lebih terperinci

KUALITAS AIR IRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMAPULUH KABUPATEN

KUALITAS AIR IRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMAPULUH KABUPATEN KUALITAS AIR IRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMAPULUH KABUPATEN BATUBARA Ivan Liharma Sinaga 1*, Jamilah 2, Mukhlis 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air

BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian, industri,

Lebih terperinci

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. Oleh : Novrianti Kaharu Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50 Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 44-49 (Januari 2012) ISSN 1829-6084 PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50 EFFECT OF COD, Fe, AND NH 3 IN LEACHATE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi 1.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Desa Talumopatu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mootilango, kabupaten Gorontalo mempunyai

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA ES BATU DARI PENJUAL CAPPUCINO CINCAU YANG BERADA DI KELURAHAN KUIN SELATAN, KUIN CERUCUK DAN BELITUNG UTARA KOTA BANJARMASIN Inayah 1, Riza Alfian 2,

Lebih terperinci

1.5. Lingkup Daerah Penelitian Lokasi, Letak, Luas dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi dan Letak Daerah Penelitian...

1.5. Lingkup Daerah Penelitian Lokasi, Letak, Luas dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi dan Letak Daerah Penelitian... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR PETA... xii INTISARI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air ini. Sumber utama air yang mendukung kehidupan

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang

Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang Puti Sri Komala, Novia Loeis Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003)

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003) STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003) Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Salah satu sumber daya alam yang pokok dalam kehidupan adalah air. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri atas air. Metabolisme yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional. 30 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di desa Hulawa kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato. Dengan hasil observasi bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 25 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan menjelaskan tentang diagram alir penelitian serta prosedur pengambilan data, teknik pengumpulan data, dan perhitungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian

Lebih terperinci

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

Lebih terperinci