KATA PENGANTAR. Muliarsa 9 I Wayan Sukadia Seni Sastra Desa Batur Utara Kabupaten Bangli

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Muliarsa 9 I Wayan Sukadia Seni Sastra Desa Batur Utara Kabupaten Bangli"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Sesanti angayubagia puja pangastuti kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung wara nugraha-nya kita diberi keselamatan dan kekuatan, maka buku kecil berjudul Penerima Penghargaan Seniman Pengabdi Seni dan Budayawan pada Pesta Kesenian Bali ke XXXVIII Tahun 2016, dapat diselesaikan. Buku ini diharapkan akan menjadi sumber informasi dan sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda dan masyarakat terhadap kiprah para seniman kita yang dengan tulus mengabdikan seluruh kehidupannya untuk pelestarian Budaya Bali. Adapun Para Seniman Pengabdi Seni yang menerima penghargaan pada PKB XXXVIII Tahun 2016 sebanyak 9 ( sembilan) orang terdiri dari : No Nama Kesenian Alamat 1 I Gusti Putu Raka Seni dan Tabuh Jln. Sudirman No 104 Subagan Karangasem 2 I Wayan Wija Seni Pedalangan Br. Babakan Sukawati Gianyar 3 Ni Made Rusni Seni Tari Jln. Penyaringan No.4 D Sanur Denpasar 4 I Ketut Winda Seni Kerawitan Jln. Kembang Sari Blahkiuh Abiansemal Badung 5 I Gusti Made Putra Wijaya Seni Lukis dan Ukir Br. Suralaga Abiantuwung Tabanan 6 I Made Arsana Berkesenian Musik Br. Bale Agung Lelurahan Paket Agung Singaraja 7 I Ketut Nada Seni Kerawitan Desa Penyaringan Kec. Mendoyo Jembrana 8 Jero Mangku Wayan Seni Lukis Kabupaten Klungkung Muliarsa 9 I Wayan Sukadia Seni Sastra Desa Batur Utara Kabupaten Bangli Dengan terbitnya buku ini tentu akan dijadikan reprensi dan bukti tertulis bagi masyarakat dan generasi muda untuk mampu mengikuti jejak dan langkah para pengabdi seni agar selalu berkarya seni secara inovatif bagi keberlangsungan budaya dan peradaban masyarakat Bali. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat, para seniman itu sendiri dan keluarganya. Akhirnya pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya kepada para pengabdi Seni yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk selalu mengabdikan segala kemampuan yang dimiliki dalam melestarikan Budaya Bali. Demikian pula apresiasi kami sampaikan kepda semua pihak dan seluruh masyarakat Bali yang telah mendukung terlaksananya acara penyerahan penghargaan pengabdi seni dalam rangkaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali XXXVIII Tahun 2016 dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita bersama. Sekian dan terima kasih Om Santhi, Santhi, Santhi, Om KEPALA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI Drs. Dewa Putu Beratha,M.Si Pembina Utama Muda NIP

3 GUBERNUR BALI KATA SAMBUTAN Om Swastyastu Saya menyambut baik terbitnya buku Pemberian Penghargaan kepada Para Pengabdi Seni Tahun 2016 ini, sebagai salah satu upaya untuk mendokumentasikan program Pemerintah Provinsi Bali dalam apresiasi kepada para seniman yang telah mengabdi dengan tulus kepada pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. Pengabdian para Seniman dan Budayawan yang tak pernah lelah untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali, layak mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Daerah. Pemberian penghargaan kepada para pengabdi seni ini, merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Provinsi Bali kepada para seniman yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya dan telah menunjukkan dharma bhakti-nya kepada Pemerintah, masyarakat, dan seni itu sendiri. Perkembangan dan eksistensi kebudayaan Bali saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran yang disumbangkan para seniman lingsir kita. Semua yang kita warisi sampai saat ini adalah berkat kerja keras dan pengabdi seniman-seniman lingsir tersebut. Saya mengucapkan Selamat, kepada para penerima penghargaan. Saya berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus mengabdi dan menularkan semangat pengabdian itu kepada masyarakat luas, seniman lain, dan generasi muda Bali khususnya. Semoga kegiatan ini memberikan inpirasi bagi seluruh seniman Bali untuk terus memantapkan pengabdian bagi pengembangan dan pelestarian kebudayaan daerah kita yang adiluhung. Sekian dan Terima kasih. Om Santhi, Santhi, Santhi, Om.

4 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN SENIMAN PENGABDI SENI BAGI SENIMAN DAN BUDAYAWAN GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu, kreativitas dan pelestarian budaya Bali, perlu memberikan Penghargaan kepada para Seniman dan Budayawan berusia lanjut yang telah berjasa dibidangnya masing-masing ; b. bahwa sesuai dengan hasil seleksi yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota dengan berbagai pertimbangan disesuaikan terhadap keahlian serta hasil karya seninya yang telah diwariskan sampai saat ini, maka ditetapkan penerima Penghargaan Seniman Pengabdi Seni bagi Seniman dan Budayawan : c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Penerima Penghargaan Seniman Pengabdi Seni bagi Seniman dan Budayawan : Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649) ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 ) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

5 Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 5. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 7. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penghargaan Seni (Lembaran Daerah Propinsi Tingkat I Bali Tahun 1992 Nomor 52 Seri D Nomor 52) ; 8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Provinsi Tahun 2015 Nomor ); Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Menetapkan Penerima Penghargaan Seniman Pengabdi Seni bagi Seniman dan Budayawan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Penerima Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu diberikan Penghargaan berupa Piagam dan Uang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan Keputusan ini. KETIGA : Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan baik secara fisik maupun keuangan sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan. KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Denpasar Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta. 2. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta. 3. Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta. 4. Ketua DPRD Provinsi Bali di Denpasar. 5. Bupati/Walikota se-bali. 6. Inspektur Provinsi Bali di Denpasar. 7. Kepala Bappeda Provinsi Bali di Denpasar. 8. Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar di Denpasar. 9. Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali di Denpasar. 10. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Bali di Denpasar. 11. Kepala Biro Hukum dan HAM Sekretariat Provinsi Bali di Denpasar (3 eksemplar). 12. Ketua Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan ( LISTIBYA ) Provinsi Bali di Denpasar. 13. Yang bersangkutan.

6 NO NAMA SENIMAN ALAMAT BIDANG SENI JENIS KELAMIN, UMUR PENGHARGAAN UMUR Piagam dan Uang Seniman Seni Laki 72 Tahun Sebesar Rp ,- Tari dan Tabuh (Sepuluh juta rupiah) 1. I Gusti Putu Raka Jalan Sudirman No.104 Subagan Karangasem 2. I Wayan Wija Banjar Babakan Sukawati Gianyar Seniman Seni Pedalangan LAMPIRAN PENERIMA PENGHARGAAN SENIMAN PENGABDI SENI BAGI SENIMAN DAN BUDAYAWAN Laki 64 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (Sepuluh juta rupiah) 3. Ni Made Rusni Jlan Penyaringan No. 4 D Sanur Denpasar Seniman Seni Tari Perempuan 61 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (Sepuluh juta rupiah) 4. I Ketut Winda Banjar Kembang sari Blahkiuh Abiansemal Badung Seniman Seni Kerawitan Laki 69 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (Sepuluh juta rupiah) 5. I Gusti Made Putra Wijaya Banjar Suralaga Abiantuwung Tabanan Seniman Seni Lukis dan Ukir Laki 68 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (Sepuluh juta rupiah) I Made Arsana Br. Baleagung kelurahan paket agung singaraja I Ketut Nada Desa Panyaringan Kec. Mendoyo Kabupaten Jembrana Seniman Seni musik Seniman Seni Karawitan laki Laki 65 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (Sepuluh juta rupiah) 62 Tahun Piagam dan Uang Sebesar Rp ,- (SEpuluh juta rupiah)

7 GUSTI RAKA GIGIH CETAK KADER TABUH DAN TARI Ia dikenal masyarakat lingkungannya sebagai seniman serba bisa dan sangat pemurah, karena dengan senang hati melatih anak-anak muda dan mereka yang berminat mendalami tabuh dan tari Bali. Tidak terbilang entah berapa ratus, bahkan ribuan kader penerus penari dan penabuh gamelan Bali lahir dari sentuhan tangan terampil I Gusti Putu Raka (72), pria kelahiran Karangasem, 31 Desember Meskipun usianya telah uzur, namun kesehatan fisiknya masih prima. Ia adalah seniman praktisi sekaligus penyelamat seni kerawitan tradisional Bali. Selain memahami kesenian gong kebyar, Semara Pagulingan dan Angklung, suami dari I Gusti Ayu Nyoman Dawan itu juga memahami Wayang Parwa. Sosok pria yang mudah menyesuaikan diri dan cepat akrab dengan lawan bicaranya itu dibesarkan dalam keluarga seniman dan sejak kecil sudah terbiasa memainkan perangkat gamelan. Gusti Putu Raka pada usia 13 tahun (1957) sudah terampil sebagai penabuh wayang wong, menyusul setahun kemudian sebagai penabuh gender wayang hingga sekarang. Ia kemudian tahun 1960 membentuk tari arja dalam lingkungan tempat tinggalnya di di Subagan, Kabupaten Karangasem dan berperan sebagai penari Cupak. Dua tahun kemudian (1962) sebagai penabuh Gambang Yadnya Suara yang tetap eksis hingga sekarang. Selain itu juga tercatat sebagai pendiri Sekaa Parwa Genta Swastika sekaligus sebagai penari Dalem, menyusul membentuk Drama Gong (1966) sekaligus pemain Raja Gila. Pria yang mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama (SMA) itu juga pernah membentuk sekaa kesenian Parwa tahun 1997, yang 60 persen penarinya adalah anak-anak muda. Pementasan kesenian parwa yang cukup diminati masyarakat dan Bupati Karangasem saat itu I Ketut Merta dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Dalam setiap membentuk kelompok kesenian Gusti Putu Raka menjadi peran yang menonjol. Keberhasilan dalam membentuk dan mengembangkan sekaa kesenian sekaligus mencetak kader-kader penerus seni budaya Bali hanya dilandasi keyakinan, kemauan dan ketekunan tanpa mengenal putusasa. Kesenian langka Sosok Gusti Putu Raka yang masih enerjik pada usia senjanya itu unumnya membentuk kelompok kesenian dan melatih generasi muda terhadap kesenian-kesenian yang tergolong langka, karena peminatnya semakin terbatas. Kelompok kesenian tersebut antara lain Sekaa Gong Wijaya Kusuma (tahun 2000), menyusul pagelaran wayang Parwa Genta Swastika yang mewakili Kabupaten Karangasem dalam pementasan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-26 pada tahun Demikian pula membentuk sekaa angklung Gita Ulangun (2005), Sekaa Gong Wanita Curing Apsari (2007), menggarap pagelaran Wayang Parwa Genta Swastika PKB ke-34 tahun 2012 serta melatih anak-anak muda untuk memainkan gender wayang. Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa mengenal putusasa sosok I Gusti Putu Raka mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

8 I WAYAN WIJA LAWATAN KE MANCANEGARA BERKAT WAYANG Kepiawaian dan kharisma di atas pentas yang dimiliki, mengantarkan sosok I Wayan Wija (64) terbang ke mancanegara antara lain Amerika, Jepang, India, Kanada, Italia, Swis dan sejumlah negara lainnya di belahan dunia. Pria kelahiran Sukawati, Kabupaten Gianyar, 31 Desember 1952 adalah seorang seniman dalang yang sangat andal, karena telah menjelajahi sejumlah negara berkat kepiawaiannya sebagai dalang wayang kulit. Belajar memainkan wayang pada usia 17 tahun dari seorang dalang I Made Rajin (almarhum) dari Banjar Babakan, Sukawati tahun 1965 dan dua tahun kemudian berhasil menyandang nama seorang dalang dan melakukan pementasan wayang kulit di berbagai tempat di Bali. Sosok seniman yang tekun dan ulet itu pernah menjadi duta Kabupaten Gianyar pada Pesta Wayang se Bali tahun 1980 dan berhasil meraih prestasi yang membanggakan dan tahun 1981 menciptakan wayang kreasi berupa wayang Tantri. Cerita tentang binatang dengan pentas perdana tahun 1982 yang tetap eksis sampai sekarang, membuat wayang kaca dengan berbagai eksprimen yang sering dipentaskan hingga sekarang. Beberapa wayang ciptaan baru yang belum sempat populer di Bali, namun sudah sering dipentaskan mancanegara antara lain wayang Bungkling, wayang kreasi Dinosourus (binatang purba), wayang nasional untuk anak-anak dan wayang sinar maya. Suami dari Antonela De Santizs itu pertama kali mengadakan pementasan wayang kulit Mahabrata ke Amerika tahun 1983 dan tahun yang sama juga mengadakan pementasan di Jepang. Ayah dari tiga putri masing-masing Tantri, Parwati dan Laksmi pada tahun 1985 juga menentaskan wayang Ramayana dan Wayang Tantri di Vancouver dalam acara Asia Pasific Festival. Bulan Mei 1992 pentas wayang dan memberikan worshop di India, dan tahun yang sama pentas di Amerika Serikat berkolaborasi dengan Mabuo Mines Theatre Company, kembali pentas ke Jepang (Juli 1993), Belanda (1994), Kanda (1994), Australia (1997), Jepang (1997), Amerika (2001) dan Swis (2016). Kehidupan sosok pria sederhana itu tidak bisa dipisahkan dengan seni, khususnya gender dan wayang kulit yang digelutinya sejak usia remaja. Ia memiliki keahlian khusus memainkan wayang maupun instrumen gender yang mengiringi pementasan wayang kulit. Sosok yang akrab disapa Wija itu hampir setengah abad menekuni proses berkesenian digeluti pria yang sehat bugar di usia senja itu erat kaitan dengan bekerja secara iklas (ngayah) di sejumlah desa adat maupun pura saat berlangsungnya kegiatan ritual. Menekuni profesi dalang wayang kulit sebagai kegiatan sosial untuk membantu sesama warga dalam menyukseskan pelaksanaan kegiataan ritual. Pria yang sepenuhnya mengabdikan diri dalam bidang seni itu, dengan senang hati membina dan melatih anak-anak muda atau siapa saja yang berminat menjadi dalang, mengikuti jejaknya. Ia dengan senang hati "mentranfer" ilmu dan pengalaman yang dimiliki kepada anak binaannya, termasuk putrinya yang mewarisi dan melanjutkan upaya pengembangan dan pelestarian seni budaya Bali. Sejumlah anak binaannya yang kini menjadi seniman dalang wayang kulit antara lain I Ketut Kodi, Made Juanda, Wayan Mardika, Ni Wayan Nonderi (Dalang wanita), dan antok. Selain itu juga pernah tercatat sebagai pengajar di Kokar Denpasar atau Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN3) Sukawati selama enam tahun, Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa mengenal putusasa sosok I Wayan Wija mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

9 NI MADE RUSNI MENGABDI UNTUK SENI ARJA Fasilitas hotel berbintang yang muncul di tengah kegemerlapan pariwisata di kawasan Sanur, Kota Denpasar yang merupakan pionir pengembangan pariwisata Bali, ternyata juga sanggup melahirkan seniman andal, pewaris dan penerus seni budaya Bali. Kehidupan sosok seniwati yang kesehariannya tidak bisa dipisahkan dengan seni, memang sejak kecil menyenangi tari arja, sejenis opera tradisional Bali dengan musik pengiring dan lagu. Ni Made Rusni (61), wanita kelahiran Sanur, Kota Denpasar, meskipun telah memasuki usia senja, namun masih menyimpan raut wajah yang menawan. Suami dari I Made Kuna Wijaya itu awalnya tak pernah bermimpi, apalagi menduga kalau dirinya bisa menari, menghibur tampil di hadapan ribuan warga masyarakat maupun pendengar lewat siaran radio RRI Stasiun Denpasar. Mengumandangkan tembang lagu daerah Bali yang umumnya digunakan dalam pementasan seni arja memang menjadi kesenangannya sejak usia delapan tahun. Ni Made Rusni tahun 1967 saat berusia sekitar 12 tahun mulai belajar menari di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar berperan sebagai Desak Rai. Tiga tahun kemudian setelah cukup terampil dalam melakukan olah gerak tubuh mengikuti alunan instrumen musik tradisional Bali itu bergabung dengan Keluarga Kesenian Bali RRI Stasin Denpasar. Wanita yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) itu tahun 1970 dalam pementasan arja RRI Denpasar itu mendapat peran sebagai Liku menggantikan ibu Wayan Sadri yang dilakoninya hingga sekarang atau selama 46 tahun. Sosok wanita yang tetap enerjik di usia senjanya itu selama hampir setengah abad bergelut dalam bidang seni arja itu memiliki banyak pengalaman antara lain juga berperan dalam pementasan arja godogan, panji semirang, Pakang Raras dan Sampik Ing Tay (berperan sebagai Desak Rai. Sosok wanita yang lebih akrab disapa Odah Liku itu memiliki segudang pengalaman dalam pementasan tari arja di sejumlah tempat di Bali maupun di tingkat nasional, selain aktivitasnya di RRI Stasiun Denpasar. Ayah dari tiga putra masing-masing I Made Sukarya, I Nyoman Sujena dan I Ketut Arsana S.IP itu pernah mengadakan dua kali pementasan di Pulau Sulawesi bersama Sanggar Tari Desa Keramas Kabupaten Gianyar. Selain itu juga pernah mengadakan pentas ke Kalimantan bersama Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Orde Baru serta bergabung dengan Sanggar Topeng Tugek Carangsari, Kabupaten Badung untuk mengadakan lawatan ke Jakarta. Demikian pula pernah memperkuat Sanggar Tari Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar untuk mengadakan pementasan ke ibukota Jakarta. Tetap lestari Dramatari arja hingga sekarang tetap kokoh dan lestari yang disiarkan RRI Stasiun Denpasar setiap hari Minggu, jam waktu setempat. Siaran tersebut menjadi Brand/merk bahwa setiap hari Minggu jam Wita ada siaran Arja di RRI Denpasar. Ni Made Rusni, sosok wanita yang ramah itu mempunyai kepiawaian membawakan tari kelincahan olah tubuh yang serasi dengan instrumen gamelan yang mengiringinya, sehingga mendapat sambutan meriah dari penonton. Wanita yang kesehariannya tampil sederhana itu, namun lincah dan enerjik di atas panggung, selain menghibur pendengar RRI, juga pernah pentas hampir keliling Pulau Dewata. Ia dengan senang hati melatih generasi muda dan masyarakat yang tertarik mempelajari kesenian Bali, khususnya tari arja. Keluarga Kesenian Bali RRI Denpasar dalam melestarikan seni budaya Bali, selain memproduksi dramatari juga gaguritan, palawakya, taman penasaran serta ikut membina masyarakat dalam seni olah vokal dalam acara dagang gantal dan tembang warga. Dalam melestarikan seni budaya Bali, KKB RRI Denpasar senantiasa melakukan dharma bhaktinya kepada masyarakat dalam bentuk pesantian dan tabuh gamelan gong ke masyarakat dan Pura serta berperanserta secara aktif menyukseskan Pesta Kesenian Bali (PKB) dari tahun ke tahun yang kini sudah menginjak tahun ke-38. Berkat ketekunan dan kegigihannya dalam membina dan mengembangkan seni budaya Bali tanpa mengenal putusasa, sosok Ni Made Rusni mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkaitan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

10 I KETUT WINDA MENGABDI UNTUK SENI KERAWITAN Kemampuan dan keahlian pria berpenampilan sederhana itu tidak diragukan dalam memainkan aneka jenis alat musik tradisional Bali (gamelan), karena sejak muda sudah biasa ikut tampil di hadapan masyarakat umum di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. I Ketut Winda (69), pria kelahiran Blahkiuh, 31 Desember 1947 bergabung dengan sekaa gong di tempat kelahirannya, disamping memanfaatkan waktunya untuk belajar memainkan alat musik tradisional. Ia sejak usia sekolah dasar (SD) sangat menyenangi bidang tabuh dan tari Bali, hal itu diimbangi dengan terus melatih diri dengan berguru dari sejumlah seniman, sehingga dalam usia 22 tahun sudah mampu menjadi pelatih sejumlah sekaa gong. Sosok pria berpenampilan sederhana itu dikenal masyarakat lingkungannya sebagai seniman serba bisa dan sangat pemurah, karena dengan senang hati melatih anak-anak muda dan mereka yang berminat menekuni seni kerawitan untuk mengiringi tari Bali. Upaya mencetak kader pewaris seni budaya Bali itu dilakukan lewat sejumlah sekaa gamelan yang dibinanya antara lain melatih sekaa gong Bongkasa selama tiga tahun , menyusul di Desa Ambengan Selain itu juga melatih sejumlah sekaa gong di Kabupaten Buleleng selama tujuh tahun dan dilanjutkan membina sekaa gong di Banjar Belok, Sidan, Plaga, Petang, Badung Utara antara Ayah dari dua putra itu juga pernah sebagai koordinator pelatih Gong Kebyar anak-anak Kecamatan Petang antara dan Banjar Pacung Sangeh 2013 hingga sekarang. Suami dari Ni Wayan Muka itu dengan senang hati melatih anak-anak muda dan mereka yang berminat menekuni seni tabuh untuk mengiringi tari Bali. Upaya mencetak kader pewaris seni budaya Bali itu dilakukan lewat pendidikan non formal tidak terbilang entah berapa ratus kader penerus tari dan penabuh gamelan Bali "lahir" dari sentuhan tangan I Ketut Winda. Ayah dari I Wayan Wiratmaja dan IKD Wiadnyana dalam usia "senjanya" itu tampak masih segar bugar dan sanggup memainkan aneka jenis gamelan tradisional Bali. Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa mengenal putusasa sosok I Ketut Winda mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

11 PUTRA WIJAYA MENGABDI UNTUK SENI LUKIS Orang awampun dengan mudah mengerti makna goresan tangan di atas kanvas yang kaya terhadap warna dan makna. Goresan seni di atas media itu mempunyai ciri khas dan unik, sehingga sangat disenangi masyarakat dan pencinta seni. I Gusti Made Putra Wijaya (68), pria kelahiran Banjar Suralaga, Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan tahun 1945 itu sejak kecil memiliki bakat seni mengikuti jejak ayahnya yang juga bergelut dalam bidang seni ukir. Pria yang mengaku hanya mengenyam pendidikan sekolah rakyat atau setingkat sekolah dasar itu setiap ayahnya mengukir selalu diperhatikan dan selalu ikut ke mana ayahnya mengukit. Ketika usia enam tahun saat baru masuk sekolah rakyat sosok pria sederhana itu mulai memberanikan diri menuangkan kemampuan dalam bidang seni lukis yakni dengan mendapat inspirasi dari cara-cara yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Sepulang sekolah ia sering menanyakan kepada ayahnya cara untuk melukis sekaligus mendapat bimbingan hingga akhirnya mampu melukis di atas selembar kertas. Seiring perjalanan waktu umur 12 tahun setelah tamat sekolah rakyat ayahnya menyarankan untuk belajar melukis pada seorang guru lukis. Awalnya keberatan setelah dipikirkan secara matang akhirnya menuruti keinginan orang tua untuk belajar melukis pada seniman Ida Bagus Made Nadera di daerah Semebaung, Kabupaten Gianyar. Awalnya sangat asing di sana karena dengan perasaan kangen dan sedih meninggalkan keluarga di Tabanan. Hari demi hari dapat dilalui dan guru Ida Bagus Made mengajarkan melukis. Lambat laun sekitar sembilan tahun tinggal di rumah seniman tersebut akhirnya bisa melukis seperti gaya lukisan Ida Bagus Made Nadera, walaupun tidak sempurna betul. Setelah sembilan tahun belajar melukis kembali pulang ke orang tua di Tabanan dan menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan karya kanvas. Sejumlah lukisan berhasil dirampungkan yang dipasang di tembok rumahnya.

12 Ia kemudian membentuk rumah tangga dengan Jero Swati dikaruniai tiga putra putri masing-masing Gusti Bagus Windhu Widiatmika, Gisti Made Yoga Mantara dan I Gusti Ayu Sutari Dewi. Ketiga putra-putrinya yang telah membentuk rumah tangga itu kini dikarunia tujuh cucu, hampir semuanya mewarisi darah seni. Tanah Lot Sosok Putra Wijaya mengawali apresiasinya untuk memenuhi panggilan hati nurani dalam bidang seni lukis tahun 1974 tinggal di sekitar objek wisata Tanah Lot untuk memulai aktivitas dalam bidang seni lukis. Dengan menggunakan sepeda gayung setiap hari menempuh jarak sekitar 15 km pergi pulang (PP) Abiantuwung-Tanah Lot. Pada saat itu kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Lot tidak ramai seperti sekarang. Meskipun demikian lukisan yang dibuatnya ada saja yang d i b e l i o l e h w i s a t a w a n mancanegara sehingga mulai mendapatkan berkah dari kerja keras yang digelutinya. Bahkan dari hasil penjualan lukisan itu mampu membangun rumah di desa. Dalam perkembangannya sosok Putra Wijaya banyak mengajar masyarakat yang berminat melukis, salah satu di antaranya I Ketut Boka yang mengalami cacat fisik. "Saya mengajarkan Ketut Boka membuat lukisan sesuai kemampuannya yang sangat terbatas, karena tangannya yang tidak bisa memegang sesuatu dengan sempurna," ujar Putra Wijaya. Ia kemudian diajarkan membuat lukisan yang praktis berbeda dari gaya lukisannya yang terlalu rumit dikerjakan seorang penyandang cacat. Lukisan yang diajarkan sangat simpel dengan sket yang sederhana, namun dimeriahkan dengan susunan warna warni yang menarik. Dengan kegigihan Ketut Boka akhirnya mampu membuat lukisan sesuai dengan gagasan yang diberikan. Lukisan yang dihasilkanya juga laku dibeli wisatawan mancanegara. Dalam perkembangannya Putra Wijaya tahun 1998 mampu membeli sebuah kios di objek wisata Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga untuk memajangkan dan menjual lukisannya. Selain menggeluti seni lukis sosok Putra Wijaya juga menekuni seni ukir, seni kerawitan, seni suara dan seni tari yang kini diwariskan kembali kepada putra-putri dan cucunya. Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa putusasa sosok I Gusti Made Putra Wijaya mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

13 I MADE ARSANA MENGABDI UNTUK BLANTIKA MUSIK Sosok pria yang selalu tampil bersahaja itu dikenal sebagai seniman serba bisa, aktivitas yang paling menonjol adalah pemain musik yang ditekuninya secara autodidak sejak masih usia dini ketika masih duduk di sekolah dasar (SD). I Made Arsana (65) dari Banjar Baleagung, Kelurahan Paket Agung, Singaraja memang lahir dalam lingkungan keluarga seni musik, karena ayahnya seorang pemain biola dan ibunya gemar bermain gitar (langgam kerocong). Di usia mudanya memang mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam blantika musik keroncong hingga akhirnya mendapat kepercayaan menjadi pimpinan Band Sekolah (STN) dan sempat ikut dalam festival band antar pelajar sekolah lanjutan tingkat pertama dan atas (SLTP dan SLTA) di aula SGPD atau SMAN 1 Singaraja sekarang. Dalam festival musik tersebut STN asuhan Made Arsana keluar sebagai juara II menyisihkan belasan peserta lainnya. Ia pula pernah bergabung berkesenian antar siswa dan tampil dalam sejumlah pementasan di Kota Denpasar, Singaraja, dan Amlapura. Dalam pagelaran seni musik yang dikoordinasikan oleh bapak Puja meraih sukses yang luar biasa karena penontonnya membludak. Seiring dengan perjalanan waktu sosok Made Arsana yang sangat akrab dengan lawan bicaranya itu tahun 1970 kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin Grup Band 223 yang bermarkas di Jalan Diponogoro Singaraja. Grup Band 223 merupakan salah satu dari dari enam grup band yang ada di Kota Singaraja. Dalam kesempatan yang sama sosok Made Arsana juga dipercaya membina grup band Angkatan laut (Kowilhan) yang saat itu bermarkas di Kantor Bupati Buleleng sekarang. Karena kemampuan dan dedikasinya dalam memajukan blandika musik di Buleleng mendapat kepercayaan untuk membina dua penyanyi yang mewakili Bali ke tingkat nasional pada tahun Kedua penyanyi itu Titik Kurniati dan I Gusti Ayu Suratnadi. Selain itu juga membina dua penyanyi lainnya untuk mewaliki Bali dalan ajang Bahana Nusantara di Jakarta. Dalam lomba lagu daerah yang diwakili oleh penyanyi Noviyanti dab I Gusti Bagus Suratdipa juga sempat tampil bersama Band Los Morenos di Jakarta. Menyusul tahun 1986 pihaknya dipercaya sebagai duta seni Kabupaten Buleleng mewakili dalam Lomba Lagu Pop Bali Pesta Kesenian Bali yakni perpaduan alat musik tradisional dan alat musik modern dan Buleleng delapan kali berturut-turut sebagai juara pertama. Berkat kemampuan menularkan keterampilan musik keroncong sosok Made Arsana menerima penghargaan Karya Seni Wija Kusuma dari Pemkab Buleleng (1990), sekaligus mengantarkan Buleleng sebagai pelopor penemu musik kolaborasi yang berkembang pesat seperti sekarang ini. Selain itu juga sebagai pembina grup paduan suara Pemkab Buleleng, juri paduan suara tingkat nasional, membina anak-anak pemula dalam bina vokalis, menggarap paduan suara dan musik Pemkab Buleleng dalam Ajang Buleleng Festival 2013, 2014 dan Seiring usia sekarang masih tetap dipercaya sebagai pembina juri lomba paduan suara musik baik tingkat kabupaten Buleleng maupun Provinsi Bali. Dalam usia senja yang tampak tetap enerjik dan sehat walafiat hingga sekarang sebagai penikmat seni musik dengan segala ragam dan perkembangannya. Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa putusasa sosok I Made Arsana mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

14 I KETUT NADA LAWATAN KE JEPANG BERKAT TARI Kepiawaian, kharisma dan keahlian dalam bidang tabuh dan tari Bali yang dimiliki sosok pria sederhana itu menjadi modal untuk mengadakan tiga kali lawatan ke Jepang, disamping keliling ke sejumlah daerah di Indonesia. I Ketut Nada (62), pria kelahiran Penyaringan, Kabupaten Jembrana, Bali barat, 31 Desember 1954 adalah seorang seniman serba bisa yang senantiasa mendapat kesempatan untuk mengadakan lawatan ke luar negeri untuk menghibur masyarakat internasional. Suami dari Ni Ketut Sulati itu selama hidupnya menggeluti bidang seni, baik sebagai penggarap, pembina tabuh dari tari di berbagai tempat di Bali dan sering mendapat kepercayaan untuk memperkuat tim kesenian Bali mengadakan lawatan ke luar negeri. Lawatan perdana ke luar negeri untuk memperkuat tim kesenian Kabupaten Jembrana untuk mengadakan lawatan ke Okayama, Jepang pada tahun 1995, menyusul untuk memperkuat tim pertukaran Budaya ke Fukuoka, Jepang Selatan tahun 2003 dan kembali ikut Tim Pertukaran Budaya ke Oita Jepang tahun Ayah dari dua putra putri itu sejak duduk di bangku SMP menggeluti seni tabuh dan tidak pernah absen untuk ikut pentas bersama duta seni Kabupaten Jembrana dalam arena Pesta Kesenian Bali (PKB) yang kini telah memasuki usia ke-38 tahun Pria yang mengenyam pendidikan sekolah menengah umum (SMU) pada PKB yang ke-2 tahun 1979 misalnya bergabung dengan Sanggar Drama Modern berbahasa Bali dan Crew Gong Kebyar Anak-Anak Kabupaten Jembrana tampil di arena PKB. Hal itu dilakoni secara berkesinambungan, termasuk belakangan ini sebagai pembina duta seni Kabupaten Jembrana ke PKB tingkat Provinsi Bali. Ayah dari Ni Made Sasmitha Dewi dan I Nyoman Trihandana Putra juga pernah pentas keliling daerah di Indonesia antara lain menunjang kegiatan promosi pariwisata Kabupaten Jembrana ke Malang, Kediri dan Surabaya pada tahun Selain itu pentas seni dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kotao Ponorogo (2005), pentas seni ke Lampung, Sumatera Selatan dalam rangkaian Utsawa Dharma Gita tingkat nasional (2006) dan memeriahkan HUT Kota Probolinggo (2007). Demikian pula pentas dalam memeriahkan HUT Kota Banyuwangi (2007), Malang (2007) dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia. Sosok I Ketut Nada yang akrab disapa Tut Nada juga menciptakan sejumlah gendinggending kerawitan yang pernah ditampilkan dalam berbagai kegiatan seni di tingkat nasional. Semua itu berkat prestasi dan kemampuan dalam bidang tabuh dan tari Bali, karena kegigihannya belajar tabuh dan tari Bali sejak usia dini. Alunan instrumen musik tradisional tersebut cukup memikat perhatian penikmatnya, karena diolah dengan penataan tetabuhan yang disikapi dengan teknik penyajian dan tidak terikat pada ensambel tertentu. Selain itu memanfaatkan instrumen lepas sesuai kondisi dan situasi panggung pementasan. Karya-karya ciptanya lahir dari pembelajaran menuju proses penuangan analisis berkesenian. Sosok I Ketut Nada yang kehidupannya tidak bisa dipisahkan dengan seni itu mengabdikan diri dan menularkan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya kepada sekaa gong atau grup kesenian lainnya. Oleh sebab itu ia tercatat sebagai pembina dan pelatih belasan sekaa kesenian di Kabupaten Jembrana, Bali barat. Ia dengan senang hati menularkan keterampilan dalam bidang tabuh dan tarik kepada siapa saja yang berminat mempelajarinya. Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa putusasa sosok I Ketut Nada mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

15 JRO MANGKU MULIARSA PENEKUN SENI LUKIS KAMASAN Goresan tangan yang lincah seperti m e n a r i - n a r i d i a t a s k a n v a s menciptakan warna menyerupai satu bentuk atau simbul yang kaya akan makna, mampu menggambarkan keindahan dan kedamaian dalam sebuah karya lukis. Jero Mangku Wayan Muliarsa (54), pria kelahiran Banjar Sangging, Kabupaten Klungkung adalah seorang seni lukis tradisional Klasik Wayang Kamasan yang telah menggeluti aktivitasnya itu selama 43 tahun. "Saya belajar melukis sejak umur sebelas tahun atau sekitar tahun 1973 didasari atas kesenangan melukis wayang. Setiap ada lomba selalu ikut dan sering kali keluar sebagai juara," tutur Jero Mangku Muliarsa mengenang pengalamannya masa lalu. Ia merupakan salah seorang penerus seniman pelukis wayang kamasan, di sela-sela melanjutkan pendidikan sejak sekolah menengah pertama (SMP) bekerja melukis dan karya seninya itu dijual untuk membiayai sekolah. Ketika duduk di sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) pernah mengikuti pameran di Jakarta mewakili Desa Kamasan serta lomba lukis di tingkat kabupaten Klungkung, Provinsi Bali maupun tingkat nasional. Dalam lomba lukis tingkat Provinsi Bali keluar sebagai juara II dan mengantongi sejumlah penghargaan dari berbagai kegiatan yang diikuti antara lain dari Taman budaya Denpasar, Pemerintah Provinsi Bali dan sejumlah penghargaan bertaraf internasional. Jero Mangku Wayan Muliarsa merupakan salah seorang keturunan dari Maestro Sangging Madera yang ke-5 yakni merintis lukisan Wayang Kamasan secara otodidak yang telah mengantongi piagam penghargaan dari Bupati Klungkung, Gubernur Bali, tingkat nasional dan sejumlah penghargaan lainnya tingkat internasional. Ia sehari-hari sebagai pemimpin kegiatan ritual (pemangku) di Pura Kawitan, serta melatih belasan anak-anak untuk belajar melukis. Anak-anak sejak dini dibiasakan untuk melukis dan banyak hasil karyanya dibeli oleh wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Desa Kamasan, sekitar 50 km timur Denpasar. Dengan demikian jiwa seni yang diwarisi masyarakat Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali itu diwariskan kembali kepada anak cucunya, sehingga lukisan klasik Bali atau yang lebih dikenal lukisan gaya kamasan itu tetap lestari, diwarisi satu generasi ke generasi berikutnya. Lukisan tradisional Kamasan sering dijadikan contoh ketahanan budaya tradisional Bali dalam menghadapi globalisasi dan munculnya bentuk-bentuk seni dan budaya material baru dengan identitas tradisional yang kuat. Kepala Program Studi Magister (S-2) Kajian Pariwisata Universitas Udayana Prof Dr I Nyoman Darma Putra, M.Litt mengatakan, pihaknya pernah menggelar seminar global "Kamasan: Daya Jelajah Seni Lukis Klasik Bali" menampilkan pembicara Dr Siobhan Campbell

16 dari University of Sydney, Australia. Dr Siobhan membahas tradisi lukisan Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, dan hubungannya dengan koleksi seni lukis klasik Bali yang memiliki daya jelajah lokal, nasional dan global yang luar biasa. Lukisan Kamasan hingga kini tetap mempertahankan fungsi sosial dan keagamaan yang penting dalam budaya lokal. Demikian pula lukisan klasik Kamasan memiliki sejarah interaksi antara agenagen global dan lokal yang telah menghasilkan lukisan yang beredar di luar daerah setempat. Lukisan gaya Kamasan kini dikoleksi pencinta seni dan museum di berbagai negara di belahan dunia. Penjelajahan peredaran lukisan dan hubungan antara seniman serta kolektor mengungkapkan interaksi bernuansa lokal dan global y a n g m e n j a d i c i r i transformasi yang sedang berlangsung dalam praktik budaya tradisional Bali, tutur Darma Putra. Kamasan adalah salah satu Desa di kabupaten Klungkung, Bali, yang memiliki nilai historis, karena salah seorang warganya, Ida Bagus Gelgel (alm), seniman serba bisa pernah mendapat penghargaan seni dari pemerintah Perancis pada tahun Penghargaan dunia internasional itu, diraihnya berkat keahlian menciptakan karya seni yang bermutu di atas kanvas saat yang bersangkutan mengadakan pameran ke beberapa negara di belahan dunia. Berkat promosi lewat pameran perdana seniman Bali ke mancanegara itu, Pulau Dewata mulai dikenal dan sejak saat itu pula, seniman asing berdatangan dan memilih kawasan Ubud, tempat untuk mengembangkan kreativitas seni. Klungkung, khususnya Desa Kamasan merupakan cikal bakal pengembangan seni lukis tradisional di Bali, karena 89 tahun yang silam hasil kreativitas seniman setempat sudah mampu berbicara di tingkat nasional maupun internasional. Berkat ketekunan dan kegigihannya dalam membina dan mengembangkan seni budaya Bali, khususnya seni lukis Kamasan, sosok Jro Mangku Wayan Muliarsa mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

17 I WAYAN SUKADIA GELUTI SENI SASTRA Sosok seniman sastra yang penuh daya kreativitas itu memiliki suara emas dalam mengumandangkan ayat-ayat suci agama Hindu, berupa kekawin, kekidung dan jenis metembang lagu daerah Bali lainnya. Sosok I Wayan Sukadia (77), pria kelahiran Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli mempunyai andil dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya Bali. Ia mendapat kepercayaan sebagai kelian adat Desa Batur Selatan itu di tengah kesibukannya mengabdikan diri untuk masyarakat lingkungannya juga telah menghasilkan belasan buku tentang seni dan budaya Bali. Membaca, mendengarkan, mendiskusikan, merenungkan, menulis memang menjadi kesenangan, meskipun hanya mengenyam pendidikan SMEP setingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) tamat tahun Di antara karya tulis, beberapa di antaranya telah dibukukan antara lain berjudul "Ida Ratu Gede Ngurah Subandar Pura Ulun Danu Batur (2005), Selunding Pura Ulun Danu Batur (2006), Selayang Pandang Pura Ulun Danu Batur (2007) dan Kisah Ki Balian Batur (2008). Pria yang cukup enerjik diusia senjanya itu juga membukukan Karya Agung/Tawur Agung, Labuh Gentuh, Mendak Toya Pakelem Ring Segara Danu Batur (Danu Kertih) pada tahun 2009 dan tahun 2011 menyusun empat buku antara lain Padma Buana di Pura Ulun Danu Batur dan Prosesi Pemedegen Jero Mangku. Bahkan tahun 2014 merampungkan empat buku dan 2015 sebuah karya berjudul "Pasraman Widya Sinarata" Wayan Sukadia sebagai salah seorang tokoh masyarakat dalam setiap kesempatan mengajak warganya untuk melestarikan seni budaya untuk menjadi benteng yang tetap kokoh bagi generasi mendatang. Hal itu menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan adat, budaya, agama yang dapat saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Bahkan buku karya sastra yang dihasilkan cukup memasyarakat dalam kehidupan masyarakat Bali, khususnya di daerah Kabupaten Bangli. Karya-karya seni sastra itu tercipta berkat sosok Wayan Sukadia memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian warisan seni budaya bangsa yang merupakan puncak-puncak dari seni-seni budaya daerah. Kesenangannya sejak kecil itu dijadikan tuntunan, yang mampu memberikan ketenangan batin, sekaligus melengkapi kegiatan ritual yang digelar masyarakat dalam lingkungan desa adat maupun di Pura di Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani. Sosok pria yang cukup disegani masyarakat sekitarnya kini semakin intensif mendalami sastra daerah Bali, terutama yang berkaitan dengan kegiatan ritual. Ia juga kini aktif melatih dan membina generasi muda untuk memenuhi seni sastra, dengan harapan gending-gending Bali tetap lestari di tengah impitan pengaruh budaya asing di tengah perkembangan sektor pariwisata Bali yang pesat. Proses pendidikan non formal itu mampu memudahkan bagi generasi muda dalam mempelajari pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu serta mendalami parwa dan jenis pustaka lainnya dalam bentuk sloka dan Palawakya. Meskipun usianya semakin "senja", namun kreativitas, khususnya dalam bidang seni sastra, justru semakin mantap dan menambah tekadnya untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian dan pengembangan sastra daerah Bali. Berkat ketekunan dan kegigihannya dalam mengembangkan seni budaya Bali sosok Wayan Sukadia mendapat penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkaitan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016.

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 359 /HK / 2014 TENTANG

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 359 /HK / 2014 TENTANG BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 359 /HK / 2014 TENTANG PEMBERIAN UANG PENGHARGAAN KEPADA SEKAA PESERTA PESTA KESENIAN BALI XXXVI TAHUN 2014 DI KABUPATEN KARANGASEM Menimbang : a. Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan Realisasi pelestarian nilai-nilai tradisi dalam berkesenian, bersinergi dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali memiliki daya tarik yang kuat dalam dunia pariwisata, baik dinikmati

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali memiliki daya tarik yang kuat dalam dunia pariwisata, baik dinikmati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali memiliki daya tarik yang kuat dalam dunia pariwisata, baik dinikmati oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Hasil beberapa penelitian dan survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan serta pengembangan suatu kesenian apapun jenis dan bentuk kesenian tersebut. Hal itu disebabkan karena

Lebih terperinci

Perkembangan Legong gaya Peliatan Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi

Perkembangan Legong gaya Peliatan Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi Perkembangan Legong gaya Peliatan Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi Regenerasi Penari dan penabuh Untuk membicarakan masalah regenerasi penari pada Legong Peliatan dapat diperoleh informasi setelah

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa budaya daerah sebagai bagian dari Kebudayaan

Menimbang : a. bahwa budaya daerah sebagai bagian dari Kebudayaan 'mm BUPATI KARANGASEM NOMOR 504/HK / 2014 ^ PEMBERIAN UANG PENGHARGAAN KEPADA PEMENANG LOMBA GONG KEBYAR ANAK-ANAK APRESIASI SENI DAN PEMENANG LOMBA DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM, PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 246 / HK / 2016 TENTANG PEMBERIAN BIAYA JASA TENAGA KERJA NON PEGAWAI

BUPATI KARANGASEM, PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 246 / HK / 2016 TENTANG PEMBERIAN BIAYA JASA TENAGA KERJA NON PEGAWAI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 246 / HK / 2016 Menimbang a. TENTANG PEMBERIAN BIAYA JASA TENAGA KERJA NON PEGAWAI KEPADA SEKAA-SEKAA/SANGGAR/CREW KESENIAN YANG AKAN MENGISI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG ` BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG, DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 234 / HK / 2016 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 234 / HK / 2016 TENTANG BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 234 / HK / 2016 TENTANG PEMBERIAN BIAYA JASA TENAGA KERJA NON PEGAWAI KEPADA TIM PEMBINA/JURI LOMBA NYASTRA DAN TUKANG MEMPERSIAPKAN GONG

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 358 / HK / 2014 TENTANG

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 358 / HK / 2014 TENTANG BUPATI KARANGASEM NOMOR 358 / HK / 2014 PEMBERIAN UANG PENGHARGAAN KEPADA SEKAA GONG KEBYAR ANAK-ANAK APRESIASI SENI DAN SEKAA BALEGANJUR DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT RI DAN HUT KOTA AMLAPURA w BUPATI

Lebih terperinci

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010 DESKRIPSI FRAGMEN TARI DUKUH SILADRI Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI FAKULTAS

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERHITUNGAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/ KOTA DI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013

UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013 UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013 Buleleng Festival (Bulfest) dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada hari Jumat tangal 23 Agustus 2013 sekitar

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah berbagai perubahan, lebih jauh lagi mampu menjadikan dirinya secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tengah berbagai perubahan, lebih jauh lagi mampu menjadikan dirinya secara aktif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan perubahan budaya proses modernisasi tidak saja menuntut dunia kebudayaan untuk selalu menempatkan dirinya secara arif di tengah berbagai perubahan,

Lebih terperinci

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PERINGATAN HUT KE 115 KOTA NEGARA DAN HUT KE 65 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 DI KABUPATEN JEMBRANA

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PERINGATAN HUT KE 115 KOTA NEGARA DAN HUT KE 65 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 DI KABUPATEN JEMBRANA JADWAL KEGIATAN PERINGATAN HUT KE 115 KOTA NEGARA DAN HUT KE 65 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 DI KABUPATEN JEMBRANA NO 1 Bulan Juni 2 September 2010 2 Sabtu, 3,10 dan 17 Juli 2010

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA Oleh Ni NyomanAndra Kristina Susanti Program StudiSeni (S2) ProgramPascasarjanaInstitutSeni Indonesia Denpasar Email: andra.kristina@yahoo.co.id Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) Jln. Nusa Indah (0361) 227316 Fax. (0361) 236100 Denpasar 80235 Website

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PESTA KESENIAN BALI KE-32 DI DENPASAR, PROVINSI BALI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa kesenian Bali sebagai bagian integral kebudayaan nasional,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto adalah Lintang Selatan dan

BAB IV KESIMPULAN. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto adalah Lintang Selatan dan BAB IV KESIMPULAN Kota Sawahlunto terletak sekitar 100 km sebelah timur Kota Padang dan dalam lingkup Propinsi Sumatera Barat berlokasi pada bagian tengah propinsi ini. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2011. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 58/09/51/Th. XI, 4 September 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2017 mencapai 592.046 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN PERHITUNGAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan karya sastra tidak dapat dilepaskan dari gejolak dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Karena itu, sastra merupakan gambaran kehidupan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebuah pulau kecil dengan beribu keajaiban di dalamnya. Memiliki keanekaragaman yang tak terhitung jumlahnya. Juga merupakan sebuah pulau dengan beribu kebudayaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 03/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 270.935 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan yang sudah dikaji pada bab sebelumnya, ada beberapa poin penting dalam kesenian calung ini. 1. Kesenian calung memiliki peran serta fungsi tersendiri

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG, DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 43/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Mei 2017 mencapai 489.376 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016 23/04/51/Th. X, 1 April 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 375.744 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka adalah pulau yang terletak di sebelah timur pulau Sumatera, Indonesia dan termasuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017 38/06/51/Th. XI, 2 Juni 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan April 2017 mencapai 477.464 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni tradisi yang tumbuh dan berkembang di setiap daerah di Indonesia awal mulanya berasal dari kebiasaan dan adat-istiadat nenek moyang bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 27/05/51/Th. XI, 2 Mei Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Maret mencapai 425.499 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah memiliki atraksi tersendiri guna mendatangkan wisatawan. Keunikan dan keindahan alam serta beragamnya

Lebih terperinci

Data KeseniandanSeniman KabupatenBuleleng Th. 2016

Data KeseniandanSeniman KabupatenBuleleng Th. 2016 NAMA - NAMA SENIMAN DI KABUPATEN TAHUN 2016 NO. KECAMATAN/ DESA N A M A TEMPAT LAHIR TANGGAL/THN LAHIR JENIS SENI YG DIGELUTI PENGHARGAAN YG DIPEROLEH GENERASI / PENERUS/ EDARAH TglLahir V KEC. 80 KEL.

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 59/09/51/Th. X, 1 September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

Perkembangan Pariwisata Bali

Perkembangan Pariwisata Bali Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XI, 3 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Perkembangan Pariwisata Bali September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 59/09/51/Th. X, 1 September 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2014. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016 37/06/51/Th. X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 380.767 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati

EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati Pengaruh era globalisasi sangat terasa di berbagai sendi kehidupan bangsa Indonesia, tidak terkecuali di Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 969 /DIKBUDPAR/2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 969 /DIKBUDPAR/2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 969 /DIKBUDPAR/2008 TENTANG PEMBERIAN BIAYA JASA KEPADA JURI, KOMENTATOR, PETUGAS KEAMANAN, PETUGAS KEBERSIHAN DAN REGU PESERTA LOMBA MEKEPUNG SERTA HADIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 17/03/51/Th. XI, 1 Maret 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 460.824 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 49/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2017 mencapai 504.141 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR:52 TAHUN 1992 SERI D NO. 52 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 11 TAHUN 1992 T E N T A N G PENGHARGAAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 50/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 359.702 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 50/08/51/Th. X, 1 Agustus Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 405.835 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 405.686

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 22/04/51/Th. XI, 3 April Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 453.985 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 06/02/51/Th. III, 2 Pebruari 2009 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 166.851 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan meningkatkan perekonomian Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015 66/10/51/Th. IX, 1 Oktober 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 303.621 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 13 /HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA UTSAWA DHARMA GITA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 BUPATI KARANGASEM, Menimbang :a. bahwa Budaya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011 46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219

Lebih terperinci

PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PESTA KESENIAN BALI KE-35 DI ART CENTRE, ARDHA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016 70/11/51/Th. X, 1 November 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 445.576 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011 39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pesatnya perkembangan Gong Kebyar di Bali, hampir-hampir di setiap Desa atau

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pesatnya perkembangan Gong Kebyar di Bali, hampir-hampir di setiap Desa atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Begitu pesatnya perkembangan Gong Kebyar di Bali, hampir-hampir di setiap Desa atau Banjar memiliki barungan Gong Kebyar. Berdasarkan daftar imformasi seni dan organisasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dikaji sebelumnya, ada beberapa hal penting dalam kesenian Brai ini. 1. Kesenian Brai memiliki peran serta fungsi tersendiri bagi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007 3/1/51/Th. II, 3 Januari 28 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 14124 orang, dengan wisman yang datang melalui pelabuhan udara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 44/07/51/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 295.973 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASl DANA BAGI HASIL CUKAl HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSl BALI DAN KABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 23. URUSAN KEBUDAYAAN Untuk bidang Kebudayaan dan Kesenian, masih terfokus upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 71/11/51/Th. IX, 2 November 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 389.060 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 49 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Seiring dengan pesatnya perkembangan disegala bidang, maka

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015 No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 301.748 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016 03/01/51/Th. XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 413.232 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

Nomor : 431 / 503 / Disbudpar K e p a d a ; Yth. Kepala UPT Disdikpora se- Perihal : Partisipasi. Kabupaten Karangasem Memeriahkan HUT Kota Amlapura

Nomor : 431 / 503 / Disbudpar K e p a d a ; Yth. Kepala UPT Disdikpora se- Perihal : Partisipasi. Kabupaten Karangasem Memeriahkan HUT Kota Amlapura , 13 April 2015 Nomor : 431 / 503 / Disbudpar K e p a d a ; Yth. Kepala UPT Disdikpora se- Lomba Memeriahkan HUT Kota Dalam rangka Hari Jadi Kota ke 404 akan dimeriahkan Karangasem, juga akan diisi dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Bali sebagai daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KEBUDAYAAN Jalan Kebo Iwa No. Telp ( 0361 ) G i a n y a r

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KEBUDAYAAN Jalan Kebo Iwa No. Telp ( 0361 ) G i a n y a r PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KEBUDAYAAN Jalan Kebo Iwa No. Telp ( 0361 ) 943076 G i a n y a r - 8 0 5 1 1 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR NOMOR 609/05-H/HK/2016 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXI di Depan Banjar Kayumas Denpasar Tahun 2009 OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni karawitan sebagai salah satu warisan seni budaya masa silam senantiasa mengalami proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014 09/02/51/Th. IX, 2 Februari 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2014 mencapai 347.370 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai destinasi wisata sudah terkenal baik pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu

Lebih terperinci