PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BIBIT TERNAK BABI. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BIBIT TERNAK BABI. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA"

Transkripsi

1 PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BIBIT TERNAK BABI Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013

2 KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA Nomor : 03 /KTT. VP/ XII./2013 Kepada, Lampiran : 1 (Satu) Gabung Yth. Bapak Kepala Dinas Prihal : Permohonan Bibit Babi PPKKP Kabupaten Lombok Utara di, Lekok Dengan hormat, Sehubungan dengan adanya program pemerintah Kabupaten Lombok Utara, dalam bidang peternakan yaitu program pengadaan Bibit Babi, maka kami kelompok Tani Virya Phala mengajukan proposal sesuai prihal diatas, kepada Bapak Kepala Dinas Peternakan Pertanian Kehutanan Kelautan dan Prikanan (PPKKP) Kabupaten Lombok Utara. Untuk persyaratan, kelayakan dan profil kelompok Tani Viriya Phala kami tuangkan pada proposal ini. Demikian permohonan ini kami buat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, semoga Bapak Kepala Dinas Peternakan Pertanian Kehutanan Kelautan dan Prikana (PPKKP) Kabupaten Lombok Utara dapat menyetujui permohonan kami, atas perhatian dan uluran tangan Bapak sebelumnya kami sampaikan banyak-banyak terima kasih. Sumur Duyung, 15 Desember 2013 Ketua Kelompok Tani Ternak Viriya Phala ( M U L I A D I, S.Ag )

3 HALAMAN PENGESAHAN 1 Judul Usulan Proposal Pengadaan Bibit Babi 2 Nama Kelompok Tani VIRIYA PHALA 3 Tanggal, Bulan dan Tahun Berdiri Tanggal, 25 November Alamat Kelompok Tani Dusun Sumur Duyung, Desa Tegal Maja, Kec. Tanjung, Kab. Lombok Utara 5 Jumlah Anggota Kelompok Tani 26 Orang 6 Kelas Kelompok Tani LANJUT 7 Nama Lengkap Ketua Kelompok MULIADI, S.Ag 8 Jenis Kelamin Laki-laki 9 Alamat Rumah Dusun Sumur Duyung, Desa Tegal Maja, Kec. Tanjung, Kab. Lombok Utara 10 Telpon/ HP Mengetahui: Sumur Duyung, 15 Desember 2013 Penyuluh Kepala Dusun Ketua KTT. Sumur Duyung Viriya Phala (I NYOMAN JANA, SP) (SUDIANTO) (MULIADI, S.Ag) NIP Menyetujui: Reg. No : Tanggal : Kepala Desa Tegal Maja UPTD PPKKP Kecamatan Tanjung ( Ir. R U S D I ) (Drh. Si Made Alit Majaya ) NIP Reg. No : Tanggal : Camat Tanjung (SAPARUDIN, SH) Penata TK. I. III/d NIP

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Tegal Maja adalah salah satu Desa terluas di Kecamatan Tanjung, yang mempunyai luas , 75 Ha dengan topografi daerah bergelombang perbukitan, sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, ternak dan buruh tani sebagai penunjang hidup sehari hari serta untuk menunjang biaya pendidikan anak-anak mereka. Dusun Sumur Duyung adalah salah satu dusun dari 14 Dusun yang ada di Desa Tegal Maja yang mempunyai luas lahan + 55 Ha dimana sebagian besar wilayahnya adalah lahan perkebunan yang dimanfaatkan sebagai tempat tanamam hijau untuk ternak sapi kambing dan babi seperti rumput, gambal serta talas maupun papaya untuk ternak babi. Seiring dengan tuntutan hidup masyarakat sebagai dampak dari kemajuan zaman yang semakin kompetitif (daya saing tinggi), maka pada tanggal 25 November 2010 berdirinya kelompok Tani Ternak Viriya Phala dengan jumlah anggota 26 KK, sehingga dengan adanya kelompok tani ini dengan harapan dapat menunjang pendapatan masyarakat semakin banyak dengan pemanfaatan lahan kebun yang ada. Kelompok Tani Ternak Viriya Phala sangat diharapkan kemajuan dibidang peternakan mengingat pertumbuhan penduduk semakin bertambah sehingga kebutuhan akan daging semakin bertambah pula, namun mengingat populasi hewan ternak semakin berkurang. Keadaan ternak kelompok Tani Ternak Viriya Phala saat ini, 22 ekor sapi, 7 ekor kambing, 108 ekor ayam dan 10 ekor babi. Dari tahun ketahun populasi hewan ternak semakin berkurang terutama hewan ternak babi karena tidak adanya pelestarian secara itensip oleh masyarakat serta karena hanya sekelompok tertentu yang memelihara sehingga merasa gengsi masyarakat yang memelihara sehinnga dari tahun ketahun akan berkurang yang memelihara. Ditinjau dari data jumlah ternak diatas tidaklah memadai untuk mengacu percepata peningkatan pendapatan masyarakat untuk menuju keluarga sejahtra. Oleh karena itu besar harapan agar permohonan kami mendapatkan perhatian dan dipenuhi sehingga dapat menambah jumlah populasi ternak terutama ternak babi. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan kelompok Tani Ternak Viriya Phala mengajukan permohonan pengadaan bibit babi adalah : 1. Untuk meningkatkan jumlah populasi ternak di kelompok Tani Ternak Viriya Phala 2. Untuk mendapatkan bibit babi ternak yang sehat dan berkualitas dengan bibit unggul 3. Kesejahtraan dan pendapatan meningkat 4. Dapat dipelihara ditempat yang bersih sengga menghasilkan daging ternak yang sehat.

5 1.3 Keunggulan Mengajukan usulan Kelompok Tani Ternak Viriya Phala Dusun Sumur Duyung Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung termasuk kelompok kelas LANJUT. Sehingga sangat perlu adanya dukungan, bimbingan serta sumbangsih untuk tetap berdiri serta untuk kemajuan kelompok tani Viriya Phala. Keberadaan kelompok Tani Ternak Viriya phala saat ini tetap aktif bahkan sedang semangat-semangatnya berapi-api dan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan kelompok seperti pertemuan bulanan, gotong royong, serta membayar iuran bulanan sebesar Rp per bulannya dan apabila dalam kegiatan rapat tidak hadir maka dikenakan sanksi sebesar RP serta dalam kegiatan gotong royong yang tidak hadir dengan sebelumnya sudah dihadiri oleh anggota maka anggota yang tidak hadir dikenakan sanksi denda sebesar Rp berdasarkan awik-awik kelompok. Disamping kegiatan kelompok tani ternak viriya Phala mengadakan arisan Rp per anggota setiap bulan untuk memotifasi keaktifan dalam kegiatan rapat bulanan Dari data keadaan populasi ternak kelompok Tani Ternak Viriya Phala diatas dapat dilihat kebutuhan akan ternak sangat kurang. Namun berdasarkan keputusan bersama anggota bahwa kesempatan tahun ini kami mengajukan permohonan bantuan dana untuk pengadaan bibit babi sebanyak 35 ekor yang akan dialokasikan untuk anggota masing-masing 2 ekor bibit babi, untuk lebih rincinya dana yang akan dibutuhkan dapat dilihat pada daftar RUK Kelompok Tani Viriya Phala. BAB II POTENSI YANG DIMILIKI KELOMPOK TANI 2.1 Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kondisi masyarakat Dusun Sumur Duyung sudah mulai menyadari akan pentingnya arti pendidikan, terbukti dengan peningkatan sumber daya manusia anggota kelompok Tani Ternak Viriya Phala ada sebagian berpendidikan SMP, SMA bahkan ada yang S1 dan sedang kuliah, di bandingkan dengan 10 tahun sebelumnya pendidikan asyarakat Dusun Sumur Duyung sangat minim. Pengalaman masyarakat Dusun Sumur Duyung (kelompok Tani Ternak Viriya Phala) dalam bidang pertanian maupun peternakan sudah menjadi pengalaman dari turun temurun yang menjadi sumber penghidupan. Tentunya dengan pengalaman dan pelatihan-pelatihan yang di ikuti oleh anggota kelompok Tani Ternak Viriya Phala membuat anggota semakin mudah untuk memelihara pertanian dan ternak mereka. Seperti membuat pakan ternak kering serta penanaman gambal untuk makanan sapi kambing dimusim kering. Sedangkan untuk ternak babi dengan banyak menanam papaya talas untuk pakan ternak babi.

6 2.2 Potensi Sumberdaya Alam ( SDA ) Dusun sumur duyung sebagai pusat kegiaatan usaha kelompok Tani Ternak Viriya Phala mempunyai 22,45 Ha yang semuanya areal perkebunan dengan topografi daerah perbukitan yang ditanami pohon kelapa, mente, coklat, pisang, kayu gameliana sengon mahuni serta gambal, papaya talas sebagai makanan ternak. Daerah Dusun Sumur Duyung berada didekat perbukitan yang memiliki lahan yang sangat subur sehingga sangat cocok untuk lahan pertanian untuk mebutuhan masyarakat sehari hari dan untuk makan ternak. Wilayah Dusun Sumur Duyung sudah adanya saluran perpipaan swadaya masyarakat (Perpipaan Tirta Segendung) untuk saluran air bersih untuk minum, sehingga dengan adanya air bersih ini maka sangat mendukung kegiatan prtanian dan ternak. 2.3 Jumlah dan Jenis Ternak Yang Dimiliki Adapun populasi dan jenis ternak yang dimiliki Kelompok Tani Ternak Viriya Phala adalah sebagai berikut: JENIS TERNAK NO. NAMA JABATAN Sapi Babi Kambing Ayam 1 Muliadi Ketua Agus Irawan Sekretaris Sudianto Bendahara Ernadi Kelestarian lingkungan 5 Budito Kesehatan ternak Aprianto Anggota Rustianto Anggota Agus roki Lakano Anggota Ayadi Mulia Utama Anggota Mulianto Anggota Arisandi Anggota Surna Anggota Sunadi Anggota Dharma Anggota Inaq Tiwik Anggota Amaq Ugiarta Anggota Imaq Nila Anggota Mulita Humas Purna Anggota KET.

7 20 Karta Anggota Sukma Perlengkapan Amaq Sartini Anggota Mirto Anggota Yanto Anggota Yarta Anggota Siardi Anggota Jumlah Lebih jelas dan terinci untuk pembagian data ternak pada lampiran. 2.4 Fasilitas / Sarana yang dimiliki Kelompok Tani Ternak Viriya Phala telah memiliki lahan 150 M 3 yang telah di pinjamkan secara sukarela oleh salah satu anggota yang akan digunakan untuk membuat Rumah Pertemuan sekaligus untuk kandang babi. Dengan persepakatan suatu saat jika kelompok tani ini sukses lahan tersebut akan dibeli serta kotoran dari babi tersebut untuk tanaman pemilik kebun. Tempat ini di dukung oleh sumber mata air yang dekat untuk diambil. 2.5 Permasalahan Yang Dihadapi Kelompok Adapun permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok adalah sebagai berikut: 1. Tinggkat kesejahteraan anggota kelompok masih tergolong rendah karena kurangnya lapangan pekerjaan. 2. Tidak adanya bibit unggul yang bdimiliki kelompok 3. Belum adanya Pondok pertemuan dan kandang kolektif untuk pelayanan kesehatan, baik untuk IB maupun Medis. BAB III RENCANA PENGGUNAAN BANTUAN PEMERINTAH 3.1 Dukungan yang diharapkan Untuk mencapai target populasi ternak babi khususnya di kelompok Tani Ternak Viriya Phala, maka dengan ini kelompok Tani Ternak Viriya Phala sangat mengharapkan dukungan kepada pemerintah atau instansi terkait supaya dapat mrealisasikan permohonan bantuan dana pengadaan bibit babi, sehingga apa yang akan ditargetkan kelompok dapat terwujud. Adapun jumlah bibit babi yang diusulkan oleh kelompok Tani Ternak Viriya Phala dapat dilihat pada RUK.

8 3.2 Rencana Usulan Kelompok (RUK) Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengadaan bibit babi adalah sebagai berikut: No. Uraian Volume Harga (RP) Jumlah (RP) Pemerintah Sumber Dana Swadaya 1. Bibit Babi 35 Ekor , , , Pengadaan Kandang 3. Obat-obatan pertahun 4. Pakan Pertahun 1 Paket ( X 12 m 2, , , ,- 35 Ekor , , , Kg pertahun , ,- Jumlah , ,- 3.3 Rencana Pengembangan Kelompok Dari 35 ekor bibit babi yang diusulkan ini nantinya akan di pelihara bersama dalam satu kandang yang menjadi usaha bersama kelompok. Dari 35 ekor babi ini yang 5 ekor akan dibelikan babi betina yang jadikan induknya. Dengan 5 ekor ini berkembang biak akan dibagikan ke setiap anggota kelompok. Namun sebelum yang 5 ekor ini belum berkembang biak yang 30 ekor babi jantan ini akan dipelihara bersama. Disuatu saat panen hasil akan dibagi 50 % untuk dibagikan keanggota sedangkan yang 50 % untuk kas kelompok yang akan dimanfaatkan untuk pengadaan bibit baru, pakan ternak, kesehatan serta pemeliharaan kandang dan lain sebagainya. Mengingat kegiatan ini merupakan kegiatan kelompok maka untuk pemeliharaan secara bersama sama, terutama dalam pengumpulan pakan secara bergiliran dengan membentuk tim 5 orang. Begitu pula dalam mengimpan atau memberikan makan secara bergiliran dengan membentuk tim 2 orang perhari, serta untuk jaga malam 3 orang permalam. Sehingga masyarakat (anggota kelompok) memiliki pekerjaan disamping pekerjaan seharian dikebun yang dapat menambah pendapatan mereka.

9 BAB IV PENUTUP Kelompok Tani Ternak Viriya Phala merupakan pekerjaan utama sebagai petani dilahan kering (petani kebun) dan peternak yang didukung oleh lahan pertanian sebagai pakan ternak. Oleh karena itu sumber pendapatan masyarakat (kelompok Tani Viriya Phala) adalah bersumber dari hasil pertanian dan ternak. Besar harapan kami semoga usulan dapat diterima oleh pemerintah atau instansi terkait sehingga kesejahtraan dan pendapatan anggota Kelompok Tani Ternak Viriya Phala dapat meninggkat. Sesuai dengan harapan yaitu dengan Viriya (Semangat) dan Phala (Buah /hasil), maka dengan memiliki semangat bekerja yang kuat maka akan mendapatkan buah atau hasil yang banyak. Demikian proposal ini kami buat, semoga bermanfaat untuk kita bersama dan sebagai acuan dalam penyelenggaraan kelompok Tani Ternak Viriya Phala Dusun Sumur Duyung Desa Tegal Maja. Sebagai manusia biasa tentunya dalam penyusunan proposal ini banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besanya.

10 BERITA ACARA PEMBENTUKAN KELOMPOK Pada hari ini kamis Tanggal Dua Puluh Lima Nobvember dua ribu sepuluh, di Sumur Duyung telah terjadi musyawarah untuk mufakat dari masyarakat Dusun Sumur Duyung untuk membentuk kelompok tani yang bersifat sosial dan kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan, kelompok tani ini untuk mencapai tujuan kesejahtraan anggota kelompok yang dapat dijadikan sebagai wadah hubungan baik antara anggota dengan kelompok, kelompok dengan, antara anggota dengan anggota, antara kelompok dengan pemerintah atau instansi terkait yang terpenting. Tempat : Dirumah Ketua RT 01 Dusun Sumur Duyung, Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Jam : Menyepakati : Membentuk Kelompok Tani Viriya Phala dengan susunan pengurus terlampir Demikian berita acara ini pembentukan kelompok tani ini agar pemerintah Desa dapat didaftarkan kelompok Tani Ternak kami sebagai salah satu kelompok yang ada di Desa Tegal Maja dan berita acara pembentukan ini dapat dipergunakan sebagai manamestinya. Sumur Duyung, 25 November 2012 KETUA Pimpinan rapat SEKRETARIS M U L I A D I, S.Ag A G U S I R A W A N Mengetahui Kepala Desa Tegal Maja (BOBY RAHMAN )

11 SETRUKTUR KEPENGURUSAN KELOMPOK TANI VIRIYA PHALA KETUA MULIADI PENASEHAT KEPALA DUSUN SEKRETARIS AGUS IRAWAN BENDAHARA SUDIANTO SEKSI SEKSI PERLENGKAPAN SUKMA KELESTARIAN LINGKUNGAN ERNADI HUMAS SURNA KESEHATAN TERNAK BUDITO ANGGOTA Sumur Duyung, 15 Desember 1013 Ketua (MULIADI, S.Ag )

12 Lampiran. Salah satu BABI peliharaan Anggota Kelompok Tani Viriya Phala Kebun Talas Salah Satu Tanaman untuk makanan ternak babi Salah satu Kegiatan Gotong Royong Kelompo Kegiatan Bikin Pondok Pertemuan

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN SAPI PEJANTAN. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI VIRIYA PHALA

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN SAPI PEJANTAN. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI VIRIYA PHALA PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN SAPI PEJANTAN Disusun Oleh: KELOMPOK TANI VIRIYA PHALA DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2012 KELOMPOK TANI VIRIYA PHALA DUSUN

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGEMBANGAN SUMBER AIR UNTUK PERTANIAN DAN PETERNAKAN. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA

PROPOSAL PENGEMBANGAN SUMBER AIR UNTUK PERTANIAN DAN PETERNAKAN. Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA PROPOSAL PENGEMBANGAN SUMBER AIR UNTUK PERTANIAN DAN PETERNAKAN Disusun Oleh: KELOMPOK TANI TERNAK VIRIYA PHALA DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013 KELOMPOK

Lebih terperinci

PROPOSAL KELOMPOK TANI TERNAK(KTT) VIRIYA PHALA SUMUR DUYUNG, DUSUN SUMUR DUYUNG, DESA TEGAL MAJA

PROPOSAL KELOMPOK TANI TERNAK(KTT) VIRIYA PHALA SUMUR DUYUNG, DUSUN SUMUR DUYUNG, DESA TEGAL MAJA PROPOSAL KELOMPOK TANI TERNAK(KTT) VIRIYA PHALA SUMUR DUYUNG, DUSUN SUMUR DUYUNG, DESA TEGAL MAJA PRMOHONAN PEMBUKAAN DAN RABAT JALAN PRODUKSI DASAN KEBON-MELEKIT-BUANI DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGAL MAJA

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN ALAT PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN ALAT PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN ALAT PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN Oleh KELOMPOK TANI BERIUK SADAR GERENGGENG, DUSUN DASAN TENGAK, DESA JENGGALA KECAMATAN TANJUNG, KABUPATEN LOMBOK UTARA 2012 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

PROPOSAL KELOMPOK PERBENGKELAN /OTOMOTIF BONGKAR PASANG

PROPOSAL KELOMPOK PERBENGKELAN /OTOMOTIF BONGKAR PASANG PROPOSAL KELOMPOK PERBENGKELAN /OTOMOTIF DUSUN SUMR DUYUNG DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG 2015 KELOMPOK OTOMOTOF DUSUN SUMUR DUYUNG DESA TEGALA MAJA KECAMATAN TANJUNG Nomor : Lampiran : Prihal : Mohon

Lebih terperinci

: Permohonan Bantuan Rehabilitasi Rumah Dampak Gempa Bumi 22 Juni 2013 Kepada Yth. Bapak Bupati Lombok Utara Di Tanjung

: Permohonan Bantuan Rehabilitasi Rumah Dampak Gempa Bumi 22 Juni 2013 Kepada Yth. Bapak Bupati Lombok Utara Di Tanjung KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS XI) REHABILITASI RUMAH DAMPAK GEMPA BUMI 22 JUNI 2013 Dusun Sumur Duyung Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara Nomor Lampiran Prihal : 01/Pokmas XI/Dsn.Sm.Dyg/XI/2014

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERALATAN PERKEBUNAN

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERALATAN PERKEBUNAN PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERALATAN PERKEBUNAN KELOMPO K TANI RANGGGA LEONG I Dusun Leong Tengah Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara KELOMPOK TANI RANGGA LEONG I DUSUN LEONG TENGAH

Lebih terperinci

KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU

KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU Karang Ancak, Dusun Sebaro, Desa Jenggala Kecamata Tanjung Kabupaten Lombok Utara Kode Pos. 83352 KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU Karang Ancak Dusun Sebaro, Desa Jenggala

Lebih terperinci

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa Masyarakat Desa Jenggik Utara sudah lama mendambakan bendung/embung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air baik untuk keperluan pertanian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung 53 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung 1. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung Visi dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA PERATURAN DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA PERATURAN DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA Jl. Hang Tuah No. 18 BUNGARAYA Kode Pos 28663 PERATURAN DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENERTIBAN

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Bangli terletak di tengah-tengah pulau Bali, dan menjadi satusatunya

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Bangli terletak di tengah-tengah pulau Bali, dan menjadi satusatunya 42 BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Bangli terletak di tengah-tengah pulau Bali, dan menjadi satusatunya Kabupaten yang tidak mempunyai pantai di Provinsi Bali.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

PROPOSAL TEMBOK KELILING DAN PAPING BLOK MASJID BAITURRAHIM LEONG BARAT

PROPOSAL TEMBOK KELILING DAN PAPING BLOK MASJID BAITURRAHIM LEONG BARAT PROPOSAL TEMBOK KELILING DAN PAPING BLOK MASJID BAITURRAHIM LEONG BARAT PANITIA PEMBANGUNAN MASJID BAITURRRAHMAN DUSUN LEONG BARAT DESA TEGAL MAJA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA PANITIA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Demografi Objek Penelitian Lokasi KDT Cinyurup berada di lereng gunung karang dengan kemiringan minimum 30%. Luas wilayah Kelurahan Juhut 402,86 ha dan terbagi dalam

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI

PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI H. AKHYAR Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Batang Hari PENDAHULUAN Kabupaten Batang Hari dengan penduduk 226.383 jiwa (2008) dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

PELAYANAN PUBLIK DAN SYARAT-SYARAT PENGAJUAN KEGIATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR

PELAYANAN PUBLIK DAN SYARAT-SYARAT PENGAJUAN KEGIATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR Dinas Kehutanan VISI DAN MISI VISI : Visi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toba Samosir adalah : Terwujudnya Hutan yang Lestari dan Kebun yang Produktif MISI : Berdasarkan Visi yang telah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati Ringkasan Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Kelompok Tani

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN A. Informasi tentang profile Badan Publik : 1. Informasi tentang kedudukan, domisili dan alamat lengkap VIEW Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di Bidang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LIO MAJU DI KAMPUNG LIO, RUMPIN, BOGOR

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LIO MAJU DI KAMPUNG LIO, RUMPIN, BOGOR PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LIO MAJU DI KAMPUNG LIO, RUMPIN, BOGOR MH. Tri Pangesti Widyaiswara Utama, Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Sampai saat ini sebagaian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyebaran dan pengembangan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT POLA PENGEMBANGAN DAN MEKANISME PENGELOLAAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. Mengingat NOMOR 11 TAHUN 2010

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEPALA DESA LEMPUYANG KABUPATEN SERANG PERATURAN DESA LEMPUYANG

KEPALA DESA LEMPUYANG KABUPATEN SERANG PERATURAN DESA LEMPUYANG KEPALA DESA LEMPUYANG KABUPATEN SERANG PERATURAN DESA LEMPUYANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN SUMBER PENDAPATAN DAN PUNGUTAN DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis menjadi salah satu faktor pendukung peternakan di Indonesia. Usaha peternakan yang berkembang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi Geografis Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah dataran yang sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian wilayahnya dimanfaatkan

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah

Lebih terperinci

Ditulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09

Ditulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09 Usaha agribisnis mempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian terbukti telah mampu eksis menghadapi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2007 Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan Bagian Hukum Setda Bima 2007 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BIMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BANTUAN ASPAL DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein asal

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

ADMINISTRASI KELOMPOK TANI

ADMINISTRASI KELOMPOK TANI ADMINISTRASI KELOMPOK TANI Oleh: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO A. PENGERTIAN ADMINISTRASI Administrasi merupakan segenap rangkaian usaha bersama yang dilaksanakan sekelompok orang dalam

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitia Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar yang menurut beberapa tokoh masyarakat desa dikenal karena

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANF PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

Lebih terperinci

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN LAMPIRAN Lampiran 1. Form Kuesioner Wawancara Peternak Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN I. Identitas Responden

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERIZINAN USAHA PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.1.1 Kabupaten Subang Kabupaten Subang adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat terletak di antara 107 o 31 107 0 54 Bujur Timur dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATUSUYA GO O KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PARIGI MOUTONG, Menimbang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan arti penting peningkatan gizi dalam kehidupan. Hal

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO KONSEP BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

L E M B A R A N D A E R A H PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TERNAK DAERAH

L E M B A R A N D A E R A H PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TERNAK DAERAH L E M B A R A N D A E R A H PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TERNAK DAERAH Menimbang : a. b. c. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan peternakan,

Lebih terperinci

KEPALA DUSUN SUMUR DUYUNG

KEPALA DUSUN SUMUR DUYUNG PEMERINTAH KECAMATAN TANJUNG DESA TEGAL MAJA KEPALA DUSUN SUMUR DUYUNG Alamat : Jl.sumur duyung km 4 hp 0857765549948 Sumur Duyung, 19 Desember 2013 Nomor : 01 /Pem/Dsn,Sm.Dyg/TM/XII/2013 Lampiran : 1

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH SAMPANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TENTANG GADUHAN TERNAK SAPI MADURA BANTUAN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa sapi

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, 2 Menimbang :

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani. Peternakan merupakan salah satu sub sektor terpenting berdasarkan pertimbangan potensi sumber

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 48 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN/KOTA UNTUK KEGIATAN PENANAMAN MASSAL DALAM RANGKA PROGRAM GREEN SCHOOL

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal :

Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal : Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal : I. KELENGKAPAN PENGAJUAN PENCAIRAN ALOKASI DANA DESA YANG DIKIRIM KE KECAMATAN : 1. PERMOHONAN PENCAIRAN DARI KEPALA DESA KEPADA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Isi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xiv I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1 1.2. Maksud dan Tujuan Studi......8 1.2.1. Maksud......8

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 56 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 56 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 56 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 370 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK BIBIT MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan peternakan merupakan satu kesatuan terintegrasi yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. Pembangunan kedua sektor ini bertujuan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP DASAR KELOMPOK DI DUSUN MUARA TIGA KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

PRINSIP-PRINSIP DASAR KELOMPOK DI DUSUN MUARA TIGA KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PRINSIP-PRINSIP DASAR KELOMPOK DI DUSUN MUARA TIGA KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Nama Kelompok, Nama Kelompok yang terdapat di dusun Muara Tiga adalah Kelompok Sistim Hutan Kerakyatan

Lebih terperinci

PROPOSAL. GAMELAN pereret bajang tenangga. tegal maja DIAJUKAN OLEH: DUSUN tenangga,desa tegal maja, KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

PROPOSAL. GAMELAN pereret bajang tenangga. tegal maja DIAJUKAN OLEH: DUSUN tenangga,desa tegal maja, KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA PROPOSAL GAMELAN pereret bajang tenangga tegal maja DIAJUKAN OLEH: DUSUN tenangga,desa tegal maja, KECAMATAN TANJUNG 2013 Nomor Lampiran Hal : 02/GP. BANGGA/V/2013 : 1 ( Satu ) Eksplar : Mohon Bantuan

Lebih terperinci

Judul Kegiatan : Penggunaan pakan berbasis produk samping industri sawit pada sistem perbibitan sapi model Grati dengan tingkat kebuntingan 65%

Judul Kegiatan : Penggunaan pakan berbasis produk samping industri sawit pada sistem perbibitan sapi model Grati dengan tingkat kebuntingan 65% Kode Kegiatan : 1.02.02. (X.3) Judul Kegiatan : Penggunaan pakan berbasis produk samping industri sawit pada sistem perbibitan sapi model Grati dengan tingkat kebuntingan 65% Nama Peneliti : Umi Adiati

Lebih terperinci