DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,"

Transkripsi

1 SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan; b. bbahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud. dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan; Mengingat:...

2 - 2 - Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. 3Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan. Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. 7Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis. dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Pasal 1 (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan berasal dari: a. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap; b. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya; c. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; d. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut; e. Badan...

3 - 3 - e. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan; f. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan; dan g. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan. (2) Jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. Pasal 2 (1) Selain jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini, jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a meliputi juga jasa: a. pemakaian listrik yang bersumber dari daya milik pelabuhan perikanan; dan b. pemakaian listrik yang bersumber dari daya milik Perusahaan Listrik Negara melalui instalasi milik pelabuhan perikanan. (2) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dihitung berdasarkan tarif Perusahaan Listrik Negara. (3) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dihitung berdasarkan tarif Perusahaan Listrik Negara ditambah perkalian 10% (sepuluh persen) dengan tarif Perusahaan Listrik Negara. Pasal 3 (1) Selain jenis penerimaan negara bukan pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini, jenis Penerimaan...

4 - 4 - Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf e meliputi juga: a. royalti atas lisensi paten yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan; dan b. kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan. (2) Tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar nilai nominal yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Pasal 4 (1) Selain jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini, jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf f meliputi juga: a. pendidikan dan pelatihan kelautan dan perikanan yang berasal dari kerja sama; b. pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Kepemimpinan Tingkat III bagi Pegawai Negeri Sipil, pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan II, dan prajabatan golongan III bagi Calon Pengawai Negeri Sipil, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan c. pendidikan dan pelatihan the Basic Safety Training Program, Proficiency In Survival Craft and Rescue Boats Other Than Fast Rescue Boats, Advanced Fire Fighting, Medical First Aids, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2) Tarif...

5 - 5 - (2) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar nilai nominal yang tercantum dalam kontrak kerja sama. (3) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mengacu kepada Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara. (4) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mengacu kepada Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Instansi Pembina pendidikan dan pelatihan yang bersangkutan. Pasal 5 Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a berupa pungutan pengusahaan perikanan dan pungutan hasil perikanan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini dikenai kepada perusahaan perikanan di bidang penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dengan menggunakan kapal penangkap ikan dan/atau kapal pengangkut ikan berukuran di atas 30 (tiga puluh) Gross Tonage (GT) yang beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau laut lepas. Pasal 6 (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a berupa pungutan hasil perikanan atas izin penangkapan ikan untuk kapal penangkap ikan dan/atau kapal pendukung operasi penangkapan ikan baru atau perpanjangan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini dikelompokkan menjadi skala kecil, skala menengah, dan skala besar. (2) Ketentuan...

6 - 6 - (2) Ketentuan mengenai kriteria dan pengelompokkan skala kecil, skala menengah, dan skala besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 7 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap berupa pungutan hasil perikanan untuk skala kecil, skala menengah, dan skala besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dihitung berdasarkan perkalian antara persentase dengan produktivitas kapal, harga patokan ikan, dan ukuran Gross Tonnage (GT) kapal sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (2) Produktivitas kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan secara periodik untuk setiap jenis alat penangkapan ikan. (3) Harga patokan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Perdagangan secara periodik berdasarkan harga jual rata-rata tertimbang hasil ikan yang berlaku di pasar domestik dan/atau internasional. Pasal 8 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a berupa jasa pengadaan es dihitung berdasarkan nilai nominal ditambah dengan faktor X sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (2) Ketentuan mengenai tata cara penetapan faktor X sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 9...

7 - 7 - Pasal 9 (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf d berupa penggunaan kawasan konservasi perairan untuk pariwisata alam perairan dan pembudidayaan ikan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini dikelompokkan menjadi kategori A dan kategori B. (2) Ketentuan mengenai kriteria dan kategori kawasan konservasi perairan untuk pariwisata alam perairan dan pembudidayaan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 10 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf d berupa izin pelaksanaan reklamasi komersil baru, izin pelaksanaan reklamasi komersil perpanjangan, izin pelaksanaan reklamasi non komersil baru, izin pelaksanaan reklamasi non komersil perpanjangan, dan izin pengangkatan benda muatan kapal tenggelam baru dihitung berdasarkan nilai nominal ditambah dengan faktor E sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (2) Ketentuan mengenai besaran faktor E sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 11...

8 - 8 - Pasal 11 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf d berupa izin pemanfaatan perairan pulau-pulau kecil terluar dan izin pemanfaatan perairan pulau-pulau kecil dalam rangka penanaman modal asing dihitung berdasarkan perkalian antara persentase dengan faktor S sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (2) Ketentuan mengenai besaran faktor S sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 12 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf e yang berasal dari jasa hasil pengembangan teknologi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini tidak termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi. (2) Biaya akomodasi, konsumsi, dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada Wajib Bayar. Pasal 13 (1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf f berupa pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan, jasa pelaksanaan ujian profesi dan hasil samping kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini tidak termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi. (2) Biaya akomodasi, konsumsi, dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada Wajib Bayar. Pasal 14...

9 - 9 - Pasal 14 (1) Terhadap jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan berupa penerimaan pendidikan dapat dikenai tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah) kepada siswa atau taruna yang tidak mampu secara ekonomi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan pemberian Rp0,00 (nol rupiah) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan setelah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan. Pasal 15 Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Pasal 16 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4238); dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4241) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

10 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4623), dinyatakan masih tetap belaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. Pasal 17 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4238); dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4241) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4623), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku setelah 60 (enam puluh) terhitung sejak tanggal diundangkan. Agar...

11 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2015 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 225

12 PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN I. UMUM Untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu sumber penerimaan negara, perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memiliki tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan, namun untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Peraturan Pemerintah ini. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2)...

13 - 2 - Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Ayat (2) Ayat (3) Cukup jelas. Cukup jelas. Rumus perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari jasa pemakaian listrik yang bersumber dari daya milik pelabuhan perikanan adalah sebagai berikut: Tarif = Tarif Perusahaan Listrik Negara (PLN). Rumus perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari jasa pemakaian listrik yang bersumber dari daya milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui instalasi milik pelabuhan adalah sebagai berikut: Tarif = Tarif PLN + (10% x Tarif PLN). Yang dimaksud dengan laut lepas adalah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan faktor X adalah Faktor penyesuaian harga dengan mempertimbangkan antara lain harga garam, bahan-bahan kimia, dan operasional mesin. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10...

14 - 3 - Pasal 10 Pasal 11 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (1) Rumus perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari izin pelaksanaan reklamasi komersil baru, izin pelaksanaan reklamasi komersil perpanjangan, izin pelaksanaan reklamasi non komersil baru, izin pelaksanaan reklamasi non komersil perpanjangan dan izin pengangkatan benda muatan kapal tenggelam baru adalah sebagai berikut: Tarif = Nilai nominal sebagaimana dalam Lampiran + E Jika diaplikasikan pada masing-masing layanan adalah sebagai berikut: 1. Izin pelaksanaan reklamasi komersil baru Tarif = Rp ,00 + E 2. Izin pelaksanaan reklamasi komersil perpanjangan Tarif = Rp ,00 + E 3. Izin pelaksanaan reklamasi non komersil baru Tarif = Rp ,00 + E 4. Izin pelaksanaan reklamasi non komersil perpanjangan Tarif = Rp ,00 + E 5. Izin pengangkatan benda muatan kapal tenggelam baru Tarif = Rp ,00 + E Yang dimaksud dengan faktor E adalah biaya kompensasi ekosistem berdasarkan hasil analisis valuasi ekosistem dari ekosistem terganggu akibat kegiatan reklamasi. Cukup jelas. Rumus perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari izin pemanfaatan perairan Pulau-Pulau Kecil Terluar dan izin pemanfaatan perairan Pulau-Pulau Kecil oleh Penanaman Modal Asing adalah sebagai berikut: Tarif = Persentase sebagaimana dalam Lampiran x S Jika...

15 - 4 - Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Ayat (2) Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Jika diaplikasikan pada masing-masing layanan adalah sebagai berikut: 1. Izin pemanfaatan perairan Pulau-Pulau Kecil Terluar Tarif = 1% x S 2. Izin pemanfaatan perairan Pulau-Pulau Kecil oleh Penanaman Modal Asing Tarif = 5% x S Yang dimaksud dengan faktor S adalah nilai valuasi sistem lingkungan yang dihitung berdasarkan hasil analisis valuasi dari subsistem lingkungan yang terganggu akibat kegiatan pengelolaan perairan. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5745

16 LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN I. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP A. Pungutan Pengusahaan Perikanan (PPP) Baru atau Perubahan 1. Izin Usaha Perikanan Untuk Alokasi Kapal Penangkap Ikan, Alokasi Kapal Dalam Satuan Armada Penangkapan Ikan Baru atau Perubahan dengan Alat Penangkapan Ikan: a. Jaring Lingkar Bertali Kerut (with Purse Lines/Purse Sine) 1) Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal 2) Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal 3) Pukat cincin grup pelagis kecil yang dioperasikan dalam satuan armada 4) Pukat cincin grup pelagis besar yang dioperasikan dalam satuan armada b. Pukat Tarik Berkapal (Boat or Vessel Seines) Payang per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 c. Pukat...

17 - 2 - c. Pukat Hela (Trawls) 1) Pukat hela dasar berpapan (Otter Trawls) 2) Pukat hela dasar udang/pukat udang (Shrimp Trawls) 3) Pukat hela Pertengahan berpapan (Otter Trawls)/Pukat Ikan d. Jaring Angkat (Lift Nets) Bouke Ami e. Falling Gear Jala jatuh berkapal (Cast Net) f. Jaring Insang (Gillnets and Entangling Nets) per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 1) Jaring Liong Bun per GT Rp ,00 2) Jaring Gillnet Oseanik per GT Rp ,00 g. Perangkap (Traps) 1) Bubu (Pots) per GT Rp ,00 2) Pukat labuh (Long Bag Set Net) h. Pancing (Hook and Lines) per GT Rp ,00 1) Pancing ulur per GT Rp ,00 2) Pancing berjoran per GT Rp ,00 3) Huhate per GT Rp ,00 4) Huhate Mekanis per GT Rp ,00 5) Squid Angling per GT Rp ,00 6) Squid Jigging per GT Rp ,00 7) Rawai Dasar (Set Longlines) 8) Rawai Hanyut (Driftnet Longlines)/Rawai tuna 9) Rawa Hanyut (Driftnet Longlines)/Rawai Cucut per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 per GT Rp ,00 2. Izin...

18 Izin Kapal Pengangkut Ikan Dalam Negeri Baru atau Perpanjangan a. Kapal Pengangkut Ikan Tunggal b. Kapal Pengangkut Ikan Tunggal Perusahaan Non- Perikanan c. Kapal Pengangkut Ikan yang dioperasikan dalam satuan Armada (termasuk Kapal Pengolah Tepung Ikan) per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 d. Kapal Pendukung Operasi Penangkapan Ikan (Kapal Lampu) 1) PSPK per GT per tahun Rp ,00 2) PSPB per GT per tahun Rp ,00 3. Izin Kapal Pengangkut Ikan Berbendera Asing Baru atau Perpanjangan a. Kapal Pengangkut Ikan Tunggal b. Kapal Pengangkut Ikan tunggal Perusahaan Non- Perikanan c. Kapal Pengangkut Ikan yang dioperasikan dalam satuan Armada (termasuk Kapal Pengolah Tepung Ikan) per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 d. Kapal Pendukung Operasi Penangkapan Ikan (Kapal Lampu) 1) PSPK per GT per tahun Rp ,00 2) PSPB per GT per tahun Rp ,00 4. Izin Pemasangan Rumpon Baru atau Perpanjangan per unit per tahun Rp ,00 B. Pungutan...

19 - 4 - B. Pungutan Hasil Perikanan (PHP) Atas Izin Penangkapan Ikan Untuk Kapal Penangkap Ikan dan/atau Kapal Pendukung Operasi Penangkapan Ikan Baru atau Perpanjangan 1. Skala Kecil per tahun Rp. 5% x Produktifitas Kapal x Harga Patokan Ikan x Ukuran GT Kapal 2. Skala Menengah per tahun Rp. 10% x Produktifitas Kapal x Harga Patokan Ikan x Ukuran GT Kapal 3. Skala Besar per tahun Rp. 25% x Produktifitas Kapal x Harga Patokan Ikan x Ukuran GT Kapal C. Jasa Pelabuhan Perikanan 1. Jasa Tambat Labuh a. Jasa Tambat dan Labuh Untuk Kapal Berukuran >30 GT 1) Tambat >30 GT (Kapal Perikanan Samudera/ ZEE, Kapal Perikanan Asing, Kapal Pengangkut Ikan, Kapal Pengolah Ikan, dan Kapal Lampu) a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara per meter panjang kapal per 1/4 etmal per meter panjang kapal per 1/4 etmal Rp. 750,00 Rp. 500,00 c) Pelabuhan...

20 - 5 - c) Pelabuhan Perikanan Pantai 2) Labuh >30 GT (Kapal Perikanan Samudera/ ZEE, Kapal Perikanan Asing, Kapal Pengangkut Ikan). a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai b. Jasa Tambat dan Labuh Untuk Kapal Perikanan Berukuran sampai dengan 30 GT. per meter panjang kapal per 1/4 etmal per meter panjang kapal per 1/4 etmal per meter panjang kapal per 1/4 etmal per meter panjang kapal per 1/4 etmal Rp. 750,00 Rp. 500,00 Rp. 300,00 Rp. 200,00 1) Kapal Berukuran 5 GT 2) Kapal Berukuran >5 GT sampai dengan 10 GT 3) Kapal Berukuran >10 GT sampai dengan 15 GT 4) Kapal Berukuran >15 GT sampai dengan 20 GT 5) Kapal Berukuran >20 GT sampai dengan 25 GT 6) Kapal Berukuran >25 GT sampai dengan 30 GT per kapal per etmal per kapal per etmal per kapal per etmal per kapal per etmal per kapal per etmal per kapal per etmal Rp. 0,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 c. Kapal...

21 - 6 - c. Kapal Non Perikanan 1) Jasa Tambat a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal 2) Jasa Labuh per meter panjang kapal per etmal d. Kapal Rusak (Floating Repair), menunggu musim cuaca baik, menunggu giliran perbaikan dan perawatan sebelum naik Dock e. Kapal Bertambat/Berlabuh diatas batas max 30 etmal f. Kapal Penelitian, Kapal Latih dan kapal Pemerintah sejenis yang tidak diusahakan g. Kapal Patroli, Kapal Bea Cukai, Kapal Perang dan kapal-kapal Pemerintah sejenisnya, dan kapal yang dalam proses hukum 2. Jasa Pengadaan Es a. Pelabuhan Perikanan Samudera b. Pelabuhan Perikanan Nusantara per GT kapal per etmal per GT kapal per etmal per GT kapal per etmal per GT kapal per etmal Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00 per Kg Rp. 200,00 + X per Kg Rp. 150,00 + X c. Pelabuhan Perikanan Pantai per Kg Rp. 150,00 + X 3. Jasa Pengadaan Air a. Jasa pengadaan air berasal dari sumber sendiri (sumur bor) yang dialirkan 1) melalui pipa di dermaga/tempat pelelangan ikan dan tempat lainnya per liter Rp. 15,50 2) Melalui...

22 - 7-2) melalui Perahu air per liter Rp. 75,50 b. Jasa pengadaan air berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) c. Jasa pengadaan air berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dialirkan melalui pipa di dermaga/tpi d. Jasa pengadaan air berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dialirkan melalui Perahu air 4. Jasa Penggunaan Cold Room, Freezer, dan Cold Storage per liter per liter Rp. Tarif Perusahaan Daerah Air Minum (TPDAM) + (10% x TPDAM) Rp. Tarif Perusahaan Daerah Air Minum (TPDAM) + (20% x TPDAM) per liter Rp. 60,00 + Tarif Perusahaan Daerah Air Minum (TPDAM) + (20% x TPDAM) a. Ruang Dingin (Cold Room) per Kg per Rp. 20,00 + Tarif PLN b. Pembekuan (Freezer) per Kg per Rp. 500,00 + Tarif PLN c. Gudang Beku (Cold Storage) per Kg per Rp. 20,00 + Tarif PLN 5. Jasa Penggunaan a. Kapal 1) Jasa Kapal Inspeksi per jam Rp ,00 2) Jasa Kapal Keruk per jam Rp ,00 3) Jasa Kapal Tunda per jam Rp ,00 4) Ponton per jam Rp ,00 b. Kendaraan 1) Jasa Forklift a) di kawasan Pelabuhan b) di dalam gedung Cold Storage per jam Rp ,00 per Kg per sekali angkut Rp. 10,00 2) Crane Truck per jam per unit Rp ,00 3) Dump Truck per jam per unit Rp ,00 4) Kendaraan...

23 - 8 - c. Alat 4) Kendaraan Berpendingin per Rp ,00 5) Kendaraan Tanki Air per trip Rp ,00 6) Pick Up per jam per unit Rp ,00 1) Jasa tangki BBM dan Instalasinya 2) Jasa tangki air dan Instalasinya 3) Jasa Alat per m³ Rp ,00 per m³ Rp ,00 a) Gerobak per jam per unit Rp. 300,00 b) Keranjang Bambu/Rotan per jam Rp. 200,00 c) Keranjang Plastik (Trays) per jam Rp. 250,00 d. Jasa Dock d) Peti Ikan (Cool Box) per jam Rp ,00 e) Penghancur Es (Ice Cruiser) per Kg es Rp ,00 f) Timbangan Ikan per Rp ,00 g) Meja Sortir Ikan per jam per unit Rp. 500,00 h) Komunikasi (SSB) per jam Rp ,00 i) Excavator/Back Hoe 1) Naik atau Turun Kapal a) Kapal Perikanan per GT per sekali naik atau persekali turun b) Kapal Non Perikanan 2) Jasa Penggunaan Tempat Perbaikan Kapal per jam per unit Rp ,00 per GT per sekali naik atau persekali turun Rp ,00 Rp ,00 a) Kerusakan Ringan per GT per Rp ,00 b) Kerusakan Sedang per GT per Rp ,00 c) Kerusakan...

24 - 9 - c) Kerusakan Berat per GT per Rp ,00 3) Jasa Perbaikan Kapal a) Kerusakan Ringan per GT per Rp ,00 b) Kerusakan Sedang per GT per Rp ,00 c) Kerusakan Berat per GT per Rp ,00 e. Jasa Pelayanan Bengkel 1) Ringan (ganti oli, las, bor, gerinda, slep dan potong) 2) Sedang (bubut, Scrap, Press As, Roll Plat dan cat) per pekerjaan Rp ,00 per pekerjaan Rp ,00 3) Berat (Overhaull) per pekerjaan Rp ,00 6. Jasa Penggunaan Tanah dan Bangunan a. Tanah (1) Pengembangan (Development Charge) (a) Pelabuhan Perikanan Samudera per m² per tahun Rp ,00 (b) Pelabuhan Perikanan Nusantara (c) Pelabuhan Perikanan Pantai (2) Pemeliharaan Prasarana (a) Pelabuhan Perikanan Samudera (b) Pelabuhan Perikanan Nusantara (c) Pelabuhan Perikanan Pantai per m² per tahun Rp ,00 per m² per tahun Rp ,00 per m² per tahun Rp ,00 per m² per tahun Rp ,00 per m² per tahun Rp ,00 b. Bangunan...

25 b. Bangunan Pelabuhan Perikanan 1) Bangunan sementara per m² per tahun Rp ,00 2) Bangunan semi Permanen per m² per tahun Rp ,00 3) Bangunan Permanen per m² per tahun Rp ,00 c. Tanah yang dipakai untuk 1) Lapangan Penjemuran Jaring/Penjemuran Ikan a) Lapangan Terbuka Beratap b) Lapangan Terbuka Tidak Beratap 2) Tempat penumpukan barang 7. Jasa Pas Masuk a) Lapangan Terbuka Beratap b) Lapangan Terbuka Tidak Beratap a. Pas Harian (sekali masuk) per m² per Rp. 100,00 per m² per Rp. 50,00 per m² per Rp ,00 per m² per Rp. 500,00 1) Orang per orang Rp. 0,00 2) Sepeda/Becak/Gerobak a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 3) Kendaraan Bermotor Roda Dua atau Roda Tiga a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara per kendaraan Rp. 0,00 per kendaraan Rp. 0,00 per kendaraan Rp. 0,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp. 500,00 c) Pelabuhan...

26 c) Pelabuhan Perikanan Pantai 4) Kendaraan Bermotor Roda Tiga a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 5) Mobil Penumpang, Angkutan Umum dan sejenisnya a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 6) Bus/Truck a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 7) Truck Gandeng/ Trailer /Container dan sejenisnya a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai b. Pas berlangganan bulanan Pelabuhan Perikanan Samudera per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 1) Orang per orang Rp. 0,00 2) Sepeda/Becak/Gerobak per kendaraan Rp. 0,00 3) Kendaraan...

27 - 12-3) Kendaraan Bermotor Roda Dua 4) Kendaraan Bermotor Roda Tiga 5) Mobil Penumpang, Angkutan Umum dan sejenisnya per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 6) Bus/Truck per kendaraan Rp ,00 7) Truck Gandeng/ Trailer/ Container dan sejenisnya c. Pas berlangganan berlaku 3 (tiga) bulanan Pelabuhan Perikanan Samudera 1) Kendaraan Bermotor Roda Dua 2) Mobil Penumpang, Angkutan Umum dan sejenisnya per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 3) Bus/Truck per kendaraan Rp ,00 8. Jasa Kebersihan Pelabuhan a. Kebersihan 1) Bangunan Permanen Tertutup a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 2) Perkantoran/Pertokoan a) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman b) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya c) Pelabuhan Perikanan Nusantara d) Pelabuhan Perikanan Pantai per m² per bulan Rp. 100,00 per m² per bulan Rp. 100,00 per m² per bulan Rp. 100,00 per m² per bulan Rp ,00 per m² per bulan Rp. 100,00 per m² per bulan Rp. 100,00 per m² per bulan Rp. 100,00 3) Gudang...

28 - 13-3) Gudang Ikan/Tempat Pelelangan Ikan a) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman b) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya c) Pelabuhan Perikanan Nusantara d) Pelabuhan Perikanan Pantai 4) Tempat Pemasaran Ikan a) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman b) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya c) Pelabuhan Perikanan Nusantara d) Pelabuhan Perikanan Pantai 5) Warung Makan/Kios a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 6) Tempat Pengepakan Ikan di luar bangunan pusat pemasaran ikan a) Pelabuhan Perikanan Samudera b) Pelabuhan Perikanan Nusantara c) Pelabuhan Perikanan Pantai 7) Kendaraan yang melakukan bongkar muat di dalam kawasan pelabuhan per m² per bulan Rp. 0,00 per m² per bulan Rp. 0,00 per m² per bulan Rp. 0,00 per m² per bulan Rp. 0,00 per m² per bulan Rp. 0,00 per unit per Rp. 0,00 per unit per Rp. 0,00 per unit per Rp. 0,00 per m² per bulan Rp ,00 per m² per bulan Rp. 150,00 per m² per bulan Rp. 150,00 per unit per Rp ,00 per m² per bulan Rp. 150,00 per m² per bulan Rp. 150,00 a) Truck/...

29 a) Truck/Truck Tangki (1) Pelabuhan Perikanan Samudera (2) Pelabuhan Perikanan Nusantara (3) Pelabuhan Perikanan Pantai b) Pick Up (1) Pelabuhan Perikanan Samudera (2) Pelabuhan Perikanan Nusantara (3) Pelabuhan Perikanan Pantai c) Gerobak/Kendaraan Roda Tiga (1) Pelabuhan Perikanan Samudera (2) Pelabuhan Perikanan Nusantara (3) Pelabuhan Perikanan Pantai b. Kebersihan Kolam Pelabuhan 1) Kapal Perikanan a) ukuran sampai dengan 10 GT (1) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (maksimal 3 ) (2) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya (maksimal 3 ) per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp ,00 per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp. 500,00 per kendaraan Rp. 150,00 per kendaraan Rp. 150,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 (3) Pelabuhan...

30 (3) Pelabuhan Perikanan Nusantara (maksimal 3 ) (4) Pelabuhan Perikanan Pantai (maksimal 3 ) b) ukuran >10 GT sampai dengan 20 GT (1) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (maksimal 3 ) (2) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya (maksimal 3 ) (3) Pelabuhan Perikanan Nusantara (maksimal 3 ) (4) Pelabuhan Perikanan Pantai (maksimal 3 ) c) ukuran >20 GT sampai dengan 30 GT (1) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (maksimal 3 ) (2) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya (maksimal 3 ) (3) Pelabuhan Perikanan Nusantara (maksimal 3 ) per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 per sekali masuk Rp. 0,00 (4) Pelabuhan...

31 (4) Pelabuhan Perikanan Pantai (maksimal 3 ) d) Kapal Perikanan ukuran >30 GT 2) Kapal Non Perikanan semua ukuran 3) Kapal Penelitian, Kapal Latih dan kapal Pemerintah sejenis yang tidak diusahakan a) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman b) Pelabuhan Perikanan Samudera lainnya c) Pelabuhan Perikanan Nusantara d) Pelabuhan Perikanan Pantai 4) Kapal Patroli, Bea Cukai, Kapal Perang dan kapal Pemerintah sejenisnya 9. Jasa Instalasi Pengolahan Air Limbah per sekali masuk Rp. 0,00 per panjang kapal per etmal per panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal per meter panjang kapal per etmal Rp. 300,00 Rp. 500,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00 per m³ Rp ,00 + Tarif PLN 10. Jasa Instalasi Air Laut Bersih per m³ Rp ,00 + Tarif PLN 11. Jasa Penggunaan Sarana dan Prasarana (sesuai dengan tugas dan fungsi) a. Mess 1) Pelabuhan Perikanan Samudera a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 2) Pelabuhan Perikanan Nusantara a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 3) Pelabuhan Perikanan Pantai a) AC...

32 b. Asrama a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 1) Pelabuhan Perikanan Samudera a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 2) Pelabuhan Perikanan Nusantara a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 3) Pelabuhan Perikanan Pantai c. Ruang Rapat a) AC per orang per Rp ,00 b) Tanpa AC per orang per Rp ,00 1) AC per Rp ,00 2) Tanpa AC per Rp , Wisata Ba Pelabuhan Perikanan a. Karcis Masuk orang ke Lokasi Wisata per orang per sekali masuk b. Karcis masuk mobil per kendaraan per sekali masuk c. Karcis masuk motor per kendaraan per sekali masuk d. Karcis masuk sepeda per kendaraan per sekali masuk e. Karcis masuk bus per kendaraan per sekali masuk f. Karcis Masuk wisata Aquarium per orang per sekali masuk g. Karcis Perahu Wisata per orang per sekali naik per trip h. Jasa Penggunaan Pertokoan/Kios i. Permainan Air per orang per 30 menit Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp. 500,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 per m² per bulan Rp ,00 Rp ,00 j. Jasa Penggunaan...

33 j. Jasa Penggunaan gedung Pertemuan (sesuai dengan tugas dan fungsi) per 6 jam Rp ,00 k. Jasa Penggunaan halaman per m² per Rp ,00 l. Wahana Edukasi Air per orang Rp ,00 D. Jasa Pengembangan Penangkapan Ikan 1. Pelayanan Jasa Pengembangan Penangkapan Ikan a. Jasa Analisis Data 1) Data Statistik a) Data Produksi per analisis Rp ,00 b) Data Jumlah Alat Penangkap Ikan c) Data Jumlah Kapal Ikan 2) Data Tematik per analisis Rp ,00 per analisis Rp ,00 a) Data Dasar per analisis Rp ,00 b) Kompilasi Data per analisis Rp ,00 c) Estimasi Data per analisis Rp ,00 b. Jasa Penggunaan Alat Pengembangan Penangkapan Ikan 1) Portable/handy GSP per unit per Rp ,00 2) Portable Fish Finder per unit per Rp ,00 3) Fish Finder GSP per unit per Rp ,00 4) Echo Recorder per unit per Rp ,00 5) SART (Save and Rescue Transponder) per unit per Rp ,00 6) Radar Reflector per unit per Rp ,00 7) Radio Buoy per unit per Rp ,00 8) Underwater digital camera per unit per Rp ,00 9) Underwater camera per unit per Rp ,00 10) Perlengkapan selam per unit per Rp ,00 11) Air Compressor per unit per Rp ,00 12) Genzet (generator) 1 KVA per jam Rp ,00 13) Underwater...

34 ) Underwater flash light per unit per Rp ,00 14) Timbangan digital per unit per Rp ,00 15) Timbangan pegas per unit per Rp ,00 16) Animometer per unit per Rp ,00 17) Tachometer per unit per Rp ,00 18) Micrometer per unit per Rp ,00 19) Luxmeter per unit per Rp ,00 20) Breaking strength per contoh Rp ,00 21) Cetakan (Moulding) Partisi Rumah Ikan per unit per Rp ,00 22) Dinamo Meter per unit per Rp ,00 23) Alat penangkapan ikan a) Trawl per unit per Rp ,00 b) Long line per unit per Rp ,00 c) Purse seine per unit per Rp ,00 d) Gillnet per unit per Rp ,00 e) Trammel Net per unit per Rp ,00 f) Payang per unit per Rp ,00 g) Lampara per unit per Rp ,00 h) Cantrang per unit per Rp ,00 i) Alat penangkapan ikan lainnya per unit per Rp ,00 24) Alat Perbengkelan per paket Rp ,00 (Toolkit, Las, Bubut, Bor, Uji Torsi) 25) Perangkat simulasi per paket Rp ,00 (bridge simulator, enggine simulator, navigasi) 26) Kapal survey per GT per Rp ,00 c. Jasa bimbingan teknis per paket Rp ,00 2. Penerimaan dari hasil kegiatan/hasil samping Pengembangan penangkapan ikan a. Ikan pelagis kecil per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan b. Ikan teri per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan c. Ikan...

35 c. Ikan teri nasi per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan d. Tongkol per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan e. Tuna per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan f. Layaran/marlin/setuhuk/ pedang per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan g. Cucut per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan h. Kakap per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan i. Mayung per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan j. Kerapu per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan k. Pari per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan l. Cumi-cumi (loligo) per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan m. Nus (Sepia) per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan n. Gurita (Octopus) per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan o. Kepiting per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan p. Rajungan per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan q. Udang windu putih per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan r. Udang...

36 r. Udang krosok per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan s. Lobster per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan t. Bawal putih per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan u. Bawal hitam per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan v. Tenggiri per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan w. Kerang-kerangan per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan x. Ikan rucah per Kg Rp. Sesuai dengan Harga Patokan Ikan 3. Jasa penggunaan sarana dan prasarana Balai Besar Penangkapan Ikan (sesuai dengan tugas dan fungsi) a. Ruang Kelas/aula 1) Instansi Pemerintah/ Siswa/Mahasiswa a) Tanpa AC per Rp ,00 b) AC per Rp ,00 2) Masyarakat Umum a) Tanpa AC per Rp ,00 b) AC per Rp ,00 b. Mess/Guest House 1) Tanpa AC per orang per Rp ,00 2) AC per orang per Rp ,00 c. Asrama/Wisma 1) Tanpa AC per Rp ,00 2) AC per Rp ,00 II. DIREKTORAT...

37 II. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA A. Pungutan Pengusahaan Perikanan Bidang Pembudidaya Ikan 1. Izin Kapal Pengangkut Ikan a. Kapal Berbendera Indonesia 1) Perusahaan Perikanan Budidaya 2) Perusahaan Non Perikanan Budidaya per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 b. Kapal Berbendera Asing 1) Perusahaan Perikanan Budidaya 2) Perusahaan Non Perikanan Budidaya 2. Rekomendasi Pembudidayaaan Ikan Penanaman Modal (RPIPM) a. Pembesaran pada: per GT per tahun Rp ,00 per GT per tahun Rp ,00 1) Tambak per Ha Rp ,00 2) Karamba Jaring Apung Laut per m² Rp ,00 3) Kolam per Ha Rp ,00 4) Karamba Jaring Apung Tawar per m² Rp ,00 5) Area Rumput Laut per Ha Rp ,00 6) Area Tiram Mutiara per titik koordinat Rp ,00 7) Kolam Ikan Hias per Ha Rp ,00 b. Pembenihan pada 1) Air Tawar per Ha Rp ,00 2) Air laut: a) Udang per Ha Rp ,00 b) Kerapu per Ha Rp ,00 c) Bandeng per Ha Rp ,00 B. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi 1. Baung a. Larva per 100 ekor Rp. 500,00...

38 - 23-1) 1-2 cm per ekor Rp. 50,00 2) >2-3 cm per ekor Rp. 80,00 3) >3-5 cm per ekor Rp. 125,00 4) >5-7 cm per ekor Rp. 200,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp ,00 2. Grass Crap (Koan) a. Larva per 100 ekor Rp. 300,00 1) 2-3 cm per ekor Rp. 30,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 60,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 125,00 4) >8-12 cm per ekor Rp. 150,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp ,00 3. Ikan Mas a. Larva per 100 ekor Rp. 300,00 1) 2-3 cm per ekor Rp. 20,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 40,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 70,00 4) >8-12 cm per ekor Rp. 200,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp ,00 4. Ikan Mola a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 30,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 60,00 3) >5-8 cm...

39 - 24-3) >5-8 cm per ekor Rp. 125,00 4) >8-12 cm per ekor Rp. 150,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Induk afkir per Kg Rp ,00 5. Ikan Nila a. Larva per 100 ekor Rp. 400,00 1) 1 2 cm per ekor Rp. 25,00 2) >2-3 cm per ekor Rp. 30,00 3) >3-5 cm per ekor Rp. 45,00 4) >5-8 cm per ekor Rp. 85,00 5) >8-12 cm per ekor Rp. 100,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp ,00 6. Kodok Lembu a. Benih 1) Berudu (1 bulan) per ekor Rp. 200,00 2) Berudu (2 bulan) per ekor Rp. 300,00 3) Berudu (3 bulan) per ekor Rp. 500,00 4) Percil per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per pasang Rp ,00 c. Induk per pasang Rp ,00 d. Induk afkir per Kg Rp ,00 7. Lele a. Larva per 100 ekor Rp. 100,00 1) 2-3 cm per ekor Rp. 40,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 80,00 3) >5 8 cm...

40 - 25-3) >5-8 cm per ekor Rp. 120,00 4) >8-12 cm per ekor Rp. 150,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp ,00 8. Udang Galah a. Benih 1) Juvenil per ekor Rp. 30,00 2) Tokolan I per ekor Rp. 100,00 3) Tokolan II per ekor Rp. 150,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Udang afkir per Kg Rp ,00 9. Gurame a. Telur per 100 butir Rp ,00 b. Larva per ekor Rp. 30,00 c. Benih 1) 1 2 cm per ekor Rp. 80,00 2) >2-4 cm per ekor Rp. 200,00 3) >4-6 cm per ekor Rp. 400,00 4) >6-8 cm per ekor Rp. 800,00 5) >8-12 cm per ekor Rp ,00 d. Calon Induk per Kg Rp ,00 e. Induk per Kg Rp ,00 f. Konsumsi per Kg Rp ,00 g. Induk afkir per Kg Rp , Papuyu/Betok a. Larva per 100 ekor Rp. 200,00 1) 1-3 cm per ekor Rp. 50,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 75,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 100,00 c. Calon...

41 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp , Cherax (Lobster Air Tawar) 12. Patin a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 250,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 500,00 3) >5-8 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Induk afkir per Kg Rp ,00 a. Patin Siam 1) Larva per 100 ekor Rp. 400,00 2) Benih a) 1-2 cm per ekor Rp. 50,00 b) >2-3 cm per ekor Rp. 60,00 c) >3 5 cm per ekor Rp. 120,00 d) >5-8 cm per ekor Rp. 175,00 3) Calon Induk per Kg Rp ,00 4) Induk per Kg Rp ,00 5) Konsumsi per Kg Rp ,00 6) Induk afkir per Kg Rp ,00 b. Patin Lokal 1) Larva per 100 ekor Rp. 400,00 2) Benih a) 1-2 cm per ekor Rp. 100,00 b) >2-3 cm per ekor Rp. 150,00 c) >3 5 cm per ekor Rp. 175,00 d) >5-8 cm per ekor Rp. 200,00 3) Calon Induk per Kg Rp ,00 4) Induk per Kg Rp ,00 5) Konsumsi per Kg Rp ,00 6) Induk afkir per Kg Rp , Gabus...

42 Gabus a. Larva per 100 ekor Rp. 500,00 1) 2-3 cm per ekor Rp. 100,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 150,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 250,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp , Ikan Koi a. Benih 1) 1-3 cm per ekor Rp. 500,00 2) >3-5 cm per ekor Rp ,00 3) >5-8 cm per ekor Rp ,00 4) >8-12 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp ,00 d. Induk afkir per ekor Rp , Ikan Koki a. Benih 1) 1-2 cm per ekor Rp. 500,00 2) >2-3 cm per ekor Rp ,00 3) >3-5 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp ,00 d. Induk afkir per ekor Rp , Siklid a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 500,00 2) >3-5 cm per ekor Rp ,00 3) >5-8 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp , Cupang...

43 Cupang a. Benih 18. Komet 1) 1-2 cm per ekor Rp. 250,00 2) >2-3 cm per ekor Rp. 500,00 3) >3-5 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp ,00 a. Benih 1) 1-2 cm per ekor Rp. 100,00 2) >2-3 cm per ekor Rp. 200,00 3) >3-5 cm per ekor Rp. 300,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp , Ikan Jelawat a. Larva per 100 ekor Rp. 500,00 1) 2-3 cm per ekor Rp. 50,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 100,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 150,00 4) >8-12 cm per ekor Rp. 250,00 c. Calon Induk per Kg Rp ,00 d. Induk per Kg Rp ,00 e. Konsumsi per Kg Rp ,00 f. Induk afkir per Kg Rp , Ikan Belida a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 500,00 2) >3-5 cm per ekor Rp ,00 3) >5-8 cm per ekor Rp ,00 4) >8-12 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Induk afkir per Kg Rp , Ikan...

44 Ikan Arwana a. Arwana Silver 1) Benih a) 5-8 cm per ekor Rp ,00 b) >8-12 cm per ekor Rp ,00 2) Calon Induk per ekor Rp ,00 3) Induk per ekor Rp ,00 b. Arwana Banjar Red 1) Benih a) 5-8 cm per ekor Rp ,00 b) >8-12 cm per ekor Rp ,00 2) Calon Induk per ekor Rp ,00 3) Induk per ekor Rp ,00 c. Arwana Super Red 1) Benih a) 5-8 cm per ekor Rp ,00 b) >8-12 cm per ekor Rp ,00 2) Calon Induk per ekor Rp ,00 3) Induk per ekor Rp ,00 d. Arwana Jardini/Irian 1) Benih a) 5-8 cm per ekor Rp ,00 b) >8-12 cm per ekor Rp ,00 2) Calon Induk per ekor Rp ,00 3) Induk per ekor Rp , Ikan Tambakan (Kissing Gurame) a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 50,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 75,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 100,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Induk afkir per Kg Rp , Sidat...

45 Sidat a. Benih 1) gram per ekor Rp. 500,00 2) >1-3 gram per ekor Rp ,00 3) >3-10 gram per ekor Rp ,00 4) >10-50 gram per Kg Rp ,00 5) > gram per Kg Rp ,00 b. Konsumsi per Kg Rp ,00 c. Induk afkir per Kg Rp , Sepat Siam a. Benih 1) 1-3 cm per ekor Rp. 25,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 50,00 3) >5-8 cm per ekor Rp. 75,00 b. Calon Induk per Kg Rp ,00 c. Induk per Kg Rp ,00 d. Konsumsi per Kg Rp ,00 e. Induk afkir per Kg Rp , Redclaw a. Benih 1) 2-3 cm per ekor Rp. 500,00 2) >3-5 cm per ekor Rp. 750,00 3) >5-8 cm per ekor Rp ,00 b. Induk per paket Rp ,00 c. Konsumsi per Kg Rp , Ikan Manvis a. Benih 1) >3-5 cm per ekor Rp ,00 2) >5-8 cm per ekor Rp ,00 3) >8 cm per ekor Rp ,00 b. Calon Induk per ekor Rp ,00 c. Induk per ekor Rp , Ikan Diskus a. Benih 1) >3-5 cm per ekor Rp ,00 2) >5-8 cm per ekor Rp ,00 3) >8 cm...

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN 75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN Contributed by Administrator Wednesday, 07 October 2015 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 75 TAHUN 2015 TENTANG : TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIP ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa potensi sumber daya ikan perlu dimanfaatkan secara

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2016 KEMEN-KP. PNBP. Pungutan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/PERMEN-KP/2016 TENTANG TATA CARA PUNGUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2000 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DRAFT Menimbang : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/14 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa retribusi jasa usaha

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.50/MEN/2011 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 No.2155, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Kredit Usaha Rakyat. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2000 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1515, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Kelautan. Perikanan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2015 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG BERASAL DARI

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Ne

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Ne LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.37, 2015 KEUANGAN. Pajak. PNBP. Badan Pusat Statistik. Jenis. Tarif. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5664) PERATURAN

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN JASA KEPELABUHANAN PELABUHAN PERIKANAN MUARA KINTAP PADA PELABUHAN PERIKANAN MUARA KINTAP DINAS PERIKANAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.335, 2016 KEUANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. Kemendikbud. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6008). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. LAN. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5858). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.309, 2016 KEUANGAN. PAJAK. PNBP. BKN. Jenis. Tarif. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5999). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I No. 412, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKP. Tarif. Jasa Pengadaan Es. Penetapan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PERMEN-KP/2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis. No.180, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun 2013. Penggunaan Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG IKAN DAN PENEMPATAN DAN ALAT BANTU

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku Saku Alat Tangkap Bagi Pengolah Data

KATA PENGANTAR. Buku Saku Alat Tangkap Bagi Pengolah Data KATA PENGANTAR Buku Saku Alat Tangkap Bagi Pengolah Data disusun untuk mempermudah kerja Pengolah Data untuk mendukung program Satu Data. Kami menyadari penerbitan buku saku ini jauh dari sempurna, untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2012 TENTANG PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI DI BIDANG KELAUTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU HARGA SATUAN RETRIBUSI A Bangunan Gedung NO JENIS RETRIBUSI HARGA SATUAN RETRIBUSI (Rp) SATUAN 1

Lebih terperinci

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 30 5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 5.1 Kapal-kapal Yang Memanfaatkan PPS Cilacap Kapal-kapal penangkapan ikan yang melakukan pendaratan seperti membongkar muatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.06/MEN/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.06/MEN/2010 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.06/MEN/2010 TENTANG ALAT PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.30/MEN/2012 TENTANG USAHA PERIKANAN TANGKAP

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 20 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Letak Topografi dan Luas Sibolga Kota Sibolga berada pada posisi pantai Teluk Tapian Nauli menghadap kearah lautan Hindia. Bentuk kota memanjang

Lebih terperinci

Perikanan: Armada & Alat Tangkap

Perikanan: Armada & Alat Tangkap Perikanan: Armada & Alat Tangkap Mengenal armada dan alat tangkap sesuai dengan Laporan Statistik Perikanan Kul 03 Tim Pengajar PDP FPIK-UB. pdpfpik@gmail.com 1 Oktober 2013 Andreas, Raja Ampat Perikanan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2015 KEUANGAN. Pajak PNBP. Kementerian Perhubungan. Jenis. Tarif. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5668) PERATURAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. POLRI. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5960). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat. sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Menimbang. Mengingat. sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 59 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang :

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum PPN Palabuhanratu Secara geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPN Palabuhanratu) terletak pada posisi 06 59 47, 156 LS dan 106 32 61.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 10/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

2 Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pariwisata; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

2 Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pariwisata; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.39, 2015 KEUANGAN. Pajak. PNBP. Kementerian Pariwisata. Jenis. Tarif. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5666) PERATURAN

Lebih terperinci

rovinsi alam ngka 2011

rovinsi alam ngka 2011 Buku Statistik P D A rovinsi alam ngka 2011 Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012 1 2 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Statistilk Provinsi Dalam Angka Provinsi Aceh... 1

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama: Mengingat : 1.

2 menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama: Mengingat : 1. No.78, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Kementerian Agama. Jenis. Tarif. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5689) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a. bahwa sumber

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 46TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 46TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 46TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG USAHA PERIKANAN DAN USAHA KELAUTAN PROPINSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2012 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENGELOMPOKAN SKALA KECIL, SKALA MENENGAH, DAN SKALA BESAR DALAM PUNGUTAN HASIL PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 21 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu terletak di Kecamatan Palabuhanratu yang

Lebih terperinci

PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN PADA JALUR PENANGKAPAN IKAN

PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN PADA JALUR PENANGKAPAN IKAN LAMPIRAN : Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2011 Tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.197, 2017 KEUANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. Kementerian Perdagangan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6115) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA G UB E RNUR NUS A T E NGGARA B ARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya ikan sebagai bagian kekayaan bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 220, 2015 KEUANGAN. PPN. Jasa Kepelabuhanan. Perusahaan Angkutan Laut. Luar Negeri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5742). PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOLAKA UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PERMEN-KP/2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN FAKTOR X TARIF JASA PENGADAAN ES DI PELABUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2001 T E N T A N G PUNGUTAN IZIN USAHA DAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa sumber daya ikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2012 TENTANG PELAKSANAAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 142 TAHUN 2000 (142/2000) TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 41 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemungutan PNBP Sub Sektor Perikanan Tangkap Periode 2009 s.d. 2012 Prosedur pemungutan PNBP sub sektor perikanan tangkap didasarkan pada tarif atas jenis

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

2 Mengingat b. bahwa untuk itu perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kelautan dan

2 Mengingat b. bahwa untuk itu perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kelautan dan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1466, 2014 KEMEN KP. Penangkapan Ikan. Jalur Penempatan Alat. Alat bantu. Perubahan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci