Peramalan Permintaan Sari Apel Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di KSU Brosem, Batu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peramalan Permintaan Sari Apel Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di KSU Brosem, Batu"

Transkripsi

1 Peramalan Permintaan Sari Apel Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di KSU Brosem, Batu Demand Forecasting of Apple Cider using Artificial Neural Network (ANN) Method, at KSU Brosem, Batu Diannovi Sabati T. K 1), Wike Agustin Prima Dania 2),Shyntia Atica Putri 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No. 1 Malang * diannov_sabat@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat permintaan dengan menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan time series secara efektif serta untuk mendapatkan model peramalan terbaik dengan JST. Peramalan permintaan dilakukan dengan menggunakan metode time series dan JST untuk periode Januari 2014 hingga Desember 2014, dengan input data volume penjualan dari bulan Januari 2009 hingga Desember Tahapan utama dalam pengolahan data dengan JST yaitu input dipropagasi maju, lalu dipropagasi balik dan diberikan perubahan bobot. Hal ini dilakukan hingga mendapatkan nilai MSE terkecil, dimana iterasi awal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5000 iterasi. MSE yang didapatkan dari metode JST akan dibandingkan dengan MSE time series yang kemudian dapat diketahui metode yang memiliki tingkat akurasi terbaik. Penerapan metode JST untuk peramalan permintaan sari apel Brosem 120ml di KSU Brosem dengan algoritma backpropagation dan arsitektur Multi layer neural network menghasilkan model terbaik berupa arsitektur single hidden layer (1 neuron input, 9 neuron hidden layer dan 1 neuron output). Metode JST menghasilkan peramalan yang lebih baik, dengan nilai MSE (0,0818) yang lebih kecil dari MSE dengan metode time series (2746, 913). Kata kunci : Backpropagation, MSE, Hidden layer, Multi layer neural network, Time series. Abstract This study aims to determine the level of demand by using Artificial Neural Network (ANN) and time series effectively and to get the best forecasting model with ANN. Demand forecasting has been done by using time series method and ANN for January 2014 to December 2014, with data input of sales volume from January 2009 to December Main stages in data processing with neural network input are feedforward, and then backpropagation and weight changing. This is done to get the smallest value of the MSE, whereis the initial iteration used in this study is 5000 iterations. Moreover, MSE from the ANN method is compared with the MSE time series to determine which method that has the best accuracy rate. Application of ANN method for forecasting demand Brosem apple cider 120ml at KSU Brosem with backpropagation algorithm and a Multi layer neural network architecture produces the best model of a single hidden layer architecture (1 input neurons, 9 hidden layer neurons and 1 output neuron). In addition, Artificial Neural Networks (ANN) method produces better forecasting, indicated by the value of MSE (0.0818) which is smaller than the MSE of time series method (2746, 913). Keywords: Backpropagation, MSE, Hidden layer, Multi layer neural network, Time series PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Buah apel menjadi salah satu buah yang diminati dan sering dikonsumsi dalam bentuk olahan minuman. Produk minuman yang sudah sangat dikenal yaitu adalah sari apel. Sari apel adalah minuman yang diekstrak dari apel dan menjadi minuman siap konsumsi. Menurut Aprilia (2014), Sari apel adalah minuman sari buah yang diolah dari buah apel dengan penambahan gula dan asam sitrat. Umumnya sari apel diminum langsung menjadi minuman 1 segar. Minuman sari apel selain segar dan menyehatkan juga merupakan suatu solusi untuk daya simpan dari buah apel itu sendiri. KSU Brosem merupakan UKM binaan PT Telkom yang bergerak di bidang olahan buah menjadi minuman, kripik maupun produk lain. UKM yang berlokasi di jalan Bromo, Batu ini memiliki produk unggulan yaitu sari apel. Permasalahan yang timbul di UKM ini yaitu tidak mampu menyediakan stock sari apel di saat permintaan meningkat. Permintaan akan melambung tinggi saat menjelang hari raya dan

2 saat hari libur panjang, namun di hari biasa terkadang mengalami kelebihan stock. Produksi sari apel brosem mencapai 600 karton per bulannya, namun pada saat hari raya tiba, permintaan mencapai 800 hingga 1000 karton per bulan. UKM belum mampu memprediksi seberapa banyak permintaan yang akan terjadi. Tingginya minat konsumen untuk membeli minuman sari apel dan ketidak tentuan jumlah produk yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen menjadi masalah persediaan produk untuk konsumen. Hal ini dikarenakan kurangnya perhitungan yang terperinci mengenai perkiraan kuantitas produksi. Penelitian tentang peramalan permintaan penting dilakukan dan bertujuan untuk meminimalisir ketidakpastian produk dan kerugian dalam produksi (Luci dkk, 2013). Maka dari itu perusahaan seharusnya melakukan kegiatan peramalan permintaan agar persediaan di gudang tetap terpenuhi. Peramalan permintaan merupakan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan yang mengendalikan produksi, kapasitas serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia. Peramalan ini meramalkan penjualan suatu perusahaan pada setiap periode horizon waktu. Metode kuantitatif dalam peramalan dikelompokkan menjadi metode time series dan eksplanotori. Metode time series digunakan untuk menganalisa serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu, dengan mengasumsikan serangkaian kombinasi pola yang berulang waktu dan berdasar data historis dari serial itu. Metode peramalan lain yang dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST) yaitu merupakan sistem pemroses informasi dengan karakteristik dan performa yang mendekati syaraf biologis. Hal ini dikarenakan pemrosesan informasi terletak pada suatu neuron yang memiliki sinyal. Pada tiap neuron masukan dan neuron keluaran memiliki lapis tersembunyi (hidden layer) (Kencana, 2012). Pola data yang selalu berubah-ubah akan menimbulkan suatu masalah karena tergantung pada berbagai aspek waktu, pola data, tipe model sistem yang diamati, tingkat keakuratan ramalan yang diinginkan dan sebagainya. Oleh karena itu, metode peramalan dengan time series saja tidak cukup, Jaringan Syaraf Tiruan (JST) mampu menjawab kendala tersebut. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di KSU Brosem Jalan Bromo no. 7, Batu Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai Mei Tahapan penelitian diawali dari survei pendahuluan dan studi literatur, identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data, analisa data dengan mengolah peramalan permintaan JST backpropagation dan time series, serta penyusunan kesimpulan dan saran. Batasan masalah dari penelitian ini antara lain peramalan dilakukan terhadap volume penjualan produk sari apel brosem 120 ml/cup, untuk ukuran 40 cup/karton dan iterasi yang diberikan dalam pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) yaitu sebesar 500. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan JST melalui berbagai tahapan.tahapan awal yang dilakukan yaitu dengan menentukan arsitektur jaringan. Arsitektur jaringan yang digunakan yaitu adalah jaringan layar jamak atau Multi layer Network yang memiliki input, output dan hidden layer. Selanjutnya algoritma pembelajaran yang digunakan adalah algoritma pembelajaran backpropagation. Algoritma backpropagation diterapkan dengan menentukan input data training terlebih dahulu. Data training merupakan pasangan data masukan dan keluaran aktual (target) yang diberikan pada jaringan untuk dilatih polanya. Sebelum diproses, data-data yang ada dibakukan terlebih dahulu. Data training yang digunakan adalah data pada periode Januari 2009-Desember Lalu jaringan diberi bobot dan bias awal dengan bilangan acak terkecil. Pemilihan nilai bobot berpengaruh atas kecepatan suatu jaringan untuk mencapai konvergen (kondisi stabil). Sinyal masukan dipropagasikan ke layar tersembunyi menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan, keluaran dari setiap unit layar tersembunyi kemudian dipropagasi maju lagi dan seterusnya hingga menghasilkan keluaran jaringan. Berikutnya, keluaran jaringan dibandingkan dengan target yang harus dicapai. Nilai selisih keduanya adalah kesalahan yang terjadi. Berdasarkan nilai kesalahan tersebut dihitung nilai faktor δk yang dipakai untuk mendistribusikan kesalahan di unit keluaran ke semua unit tersembunyi. Nilai faktor δk digunakan lagi untuk merubah bobot. Ketiga fase tersebut diulang hingga kondisi penghentian dipenuhi. Kondisi penghentian tercapai jika MSE (mean square error) telah mencapai harga minimum epoch 2

3 atau epoch sama dengan batas toleransi yang diberikan. Nilai MSE pada satu siklus pelatihan adalah nilai kesalahan (error = nilai keluaran - nilai masukan) rata-rata dari seluruh record. Semakin kecil MSE, semakin kecil kesalahan JST dalam memprediksi pola dari record yang baru. Maka pelatihan JST ditujukan untuk memperkecil MSE dari satu siklus berikutnya sampai selisih nilai MSE pada siklus ini dengan siklus sebelumnya lebih kecil atau sama dengan batas minimal yang diberikan. Output peramalan terbaik akan tercapai hingga kondisi penghentian dipenuhi. Kondisi penghentian yang dipakai adalah jumlah iterasi (epoch) yang ditoleransi sebesar 5000 epoch. Iterasi sebesar 5000 dipilih berdasarkan asumsi peneliti. Nilai iterasi yang terlalu kecil akan menunjukkan hasil yang kurang akurat, sedangkan bila iterasi terlalu besar akan menyebabkan pelatihan jaringan yang terlalu lama. Metode pembanding yang diberikan yaitu time series dengan beberapa metode yaitu moving average, exponential smoothing dan dekomposisi. Secara garis besar tahapan time series dilakukan dengan membuat scatter diagram terlebih dahulu yang selanjutnya data dapat diolah dengan dicari nilai kesalahan dari peramalan dengan MSE. Ketiga metode dari time series akan terpilih metode mana yang memiliki nilai MSE terkecil dengan menggunakan SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Perusahaan KSU Brosem merupakan usaha kecil mandiri yang memproduksi jenang apel dan sari apel dalam kemasan. Pemberian nama Brosem berasal dari singkatan Bromo Semeru dikarenakan letaknya yang berada di antara Jalan Bromo dan Jalan semeru, kota Batu. Adapun tepatnya berlokasi di Jalan Bromo RW 10, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Usaha ini didirikan sejak tanggal 14 Januari 2004 oleh perkumpulan PKK yang terdiri dari ibu rumah tangga di sekitar lokasi Brosem. Mulai tahun 2005, Brosem resmi bergabung menjadi Mitra Binaan Telkom yang memperoleh bantuan pinjaman kredit dari PT Telkom dan mendapat bantuan dari Presiden. Brosem secara resmi menjadi KSU (Koperasi Serba Usaha) pada tahun Sari Apel Brosem Perencanaan produksi untuk sari apel brosem dilakukan setiap bulan, sehingga setiap bulan KSU Brosem memperkirakan untuk perencanaan penjualan sari apel. Sari apel Brosem tidak diproduksi setiap hari, kurang lebih dalam satu bulan KSU Brosem memproduksi sari apel sebanyak 22 kali. Tiap sekali proses produksi, KSU Brosem menggunakan 60kg apel yang dapat menghasilkan sari apel kurang lebih sebanyak 240 liter. Dimana sari apel sebanyak 240 liter dapat dikemas menjadi 2000 cup atau sebanyak 50 karton. Grafik penjualan sari apel Brosem 120 ml/cup dari periode Januari 2009 hingga Desember 2013 dapat dilihat pada Gambar 1. Data time series penjualan sari apel Brosem dari tahun 2009 hingga 2013 menunjukkan pola musiman, dimana mengalami kenaikan pada tiap periodenya, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Plotting Grafik Penjualan Sari Apel Brosem 120ml/ cup (ukuran 40 cup/ karton) Menurut Santosa dan Hamdani (2007), pola data yang bersifat musiman mampu menunjukkan pergerakan suatu keadaan yang berlangsung secara periodik dalam suatu jangka waktu dan disebut pula seasonal trend yang akan berulang tiap tahun. tahun 2009 hingga tahun 2013 permintaan tertinggi sering terjadi pada bulan Desember, yaitu pada tahun 2009, 2011 dan Selanjutnya untuk permintaan terendah sering terjadi pada bulan Januari, yaitu pada tahun 2009, 2010 dan Hal ini terjadi karena pada bulan Desember terdapat libur hari raya pada akhir tahun serta libur perayaan tahun baru, sedangkan yang terjadi pada bulan Januari adalah berakhirnya masa berlibur dan pada bulan ini tidak banyak terdapat hari libur. 3

4 3. Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem 120 ml/cup (40cup/ karton) dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan a. Penyiapan Data Masukan Data yang menjadi inputan dalam pelatihan adalah seluruh data training (Januari 2009 sampai Desember 2012) yang kemudian dipasangkan dengan target yang merupakan data training pada satu bulan berikutnya (Desember 2012 sampai Desember 2013). Persentase yang biasa digunakan yaitu dibagi menjadi 80% untuk training dan 20% sisanya untuk testing. Data training digunakan untuk membentuk data model dan data testing digunakan untuk menguji ketepatan klasifikasi dari model yang telah dibentuk (Aprijani, 2011). b. Preprocessing Data input dan target ini kemudian dinormalisasi atau disebut dengan penskalaan data. Tujuan dari normalisasi data input dan target yaitu untuk mentransformasi data supaya kestabilan taburan data dapat dicapai. Menurut Siang (2009), normalisasi berguna untuk menyesuaikan nilai data dengan range fungsi aktivasi yang digunakan dalam jaringan, selain itu normalisasi dapat digunakan untuk meningkatkan keakurasian dari hasil output serta memfasilitasi proses learning dari jaringan syaraf. Pada Matlab 7.10, syntax yang dapat digunakan untuk menormalisasi data yaitu: pn,meanp,stdp,tn,meant,stdt] = prestd(p,t) Perintah prestd mampu menormalisasi input (P) dan target (T) sehingga keduanya memiliki mean= 0 dan standart deviasi= 1. c. Model Jaringan Syaraf Model jaringan syaraf tiruan yang diterapkan adalah Multi Layer Perceptron dengan satu lapis hidden layer. Multi layer perceptron merupakan jaringan yang memiliki banyak lapis. Fungsi aktivasi yang digunakan yaitu logsig dan purelin. Logsig merupakan fungsi aktivasi sigmoid biner dengan syntax Y= logsig (a). Fungsi ini digunakan untuk jaringan syaraf yang membutuhkan nilai output yang terletak pada interval 0 sampai 1 (Ganatr dan Kosta 2010). Fungsi sigmoid biner digunakan untuk mengaktifkan neuron pada lapisan input untuk mengirimkan informasi melalui bobotbobotnya ke neuron pada lapisan tersembunyi. Sedangkan purelin merupakan fungsi aktivasi linear yang sering dipakai apabila kita menginginkan keluaran jaringan berupa sembarang bilangan riil (bukan hanya pada range 0-1 atau pada range -1 1 (Siang, 2009). 4 Pembelajaran jaringan membutuhkan parameter-parameter yang digunakan untuk mengenali pola data. Parameter lain yang harus ditambahkan yaitu jumlah iterasi maksimum (epochs) yang sebesar 5000, ini berarti pelatihan akan dihentikan ketika sudah mencapai 5000 iterasi. Apabila nilai maksimum epoch tidak diterapkan, maka fungsi Matlab secara otomatis menentukan maksimum epoch sebanyak 100 epoch. Namun nilai 100 epoch dirasa belum sesuai dan belum dapat dilihat konvergensi jaringan secara keseluruhan. Banyaknya iterasi yang akan ditampilkan yaitu sebanyak 200 iterasi. Maksimum epoch digunakan sebagai kriteria pemberhentian pelatihan. Nilai goal yang diharapkan untuk kriteria pemberhentian training jaringan yaitu sebesar 0, 095, nilai ini dipilih setelah melalui tahapan trial and error untuk memperoleh nilai goal dan performance terkecil. Nilai untuk learning rate 0,1 (0,1 merupakan nilai default) dan momentum konstanta (mc) sebesar 0,85. Nilai mc 0,85 merupakan nilai default atau settingan otomatis dari Matlab. Nilai momentum konstanta maksimal bernilai 1, apabila nilainya terlalu besar maka performance goal tidak dapat ditemukan (Kusumadewi, 2004). Hasil syntax yang digunakan untuk menampilkan perintahperintah tersebut yaitu: Net = newff(minmax(pn),[9 1],{'logsig''purelin'},'trainlm' ); net.trainparam.epochs = 5000; net.trainparam.goal =9.5e-2; net.trainparam.lr = 0.1; net.trainparam.show = 200; net.trainparam.mc = 0.85; d. Training dan Testing Pada tahap training, perintah kode yang digunakan yaitu antara lain train, sim, poststd dan trastd. Berikut merupakan perintah untuk melakukan training: [net,tr,an,e1]= train(net,pn,tn) Dimana: net = model jaringan syaraf yang terpilih tr = record dari proses training an = output jaringan syaraf tiruan E1 = error jaringan syaraf tiruan pn = matriks inputan jaringan syaraf tn = merupakan matriks target jaringan syaraf Pada tahapan ini dilakukan perubahan jumlah neuron hidden layer dengan menggunakan nilai learning rate sebesar 0,1.

5 Tahapan awal diberikan satu neuron, dan selanjutnya 2, 3, 4 dan seterusnya hingga diperoleh konfigurasi terbaik. Selanjutnya akan diketahui neuron ke berapa yang menghasilkan performansi terbaik dengan nilai MSE terkecil, maka neuron jaringan yang terbaiklah yang akan digunakan pada saat training berlangsung. Fungsi kinerja jaringan yang sering digunakan adalah Mean square error (MSE). Hasil pelatihan jaringan pada Tabel 1 menunjukkan adanya perbedaan nilai MSE apabila dilakukan penambahan neuron hidden layer. Tabel 1 Hasil Pelatihan Jaringan Jumlah Hidden layer 1 Jumlah Neuron MSE 1 0, , , , , , , , , ,0848 Sumber: Data yang diolah (2014) Jaringan terbaik ada pada pelatihan jaringan 9-1 dengan nilai MSE terkecil, sebesar 0,0818. Pada jaringan 10-1 MSE telah mengalami kenaikan kembali. Menurut Siang (2009), kondisi ini menunjukkan adanya generalisasi data telah menurun sehingga pelatihan dapat segera dihentikan. Hasil pelatihan jaringan 9-1 dapat dilihat pada grafik Gambar 2. Gambar 2 Pelatihan Jaringan 9-1 e. Postprocessing Jaringan perlu diberikan proses simulasi terlebih dahulu. Simulasi menggunakan perintah sim yang akan mensimulasi jaringan syaraf dengan model jaringan (net) dan input matriks (pn) kemudian menghasilkan output jaringan (an). Syntax yang dimasukkan untuk proses simulasi adalah: an = sim(net,pn) dimana an = output jaringan syaraf net = model jaringan syaraf yang telah pn terpilih = matriks inputan jaringan syaraf Setelah menghasilkan output jaringan berupa an, jaringan perlu dibawa ke bentuk denormalisasi, proses ini disebut postprocessing. Postprocessing merupakan tahapan dimana output dikembalikan ke kondisi aslinya (denormalisasi) setelah input mengalami normalisasi pada saat proses preprocessing. Bila dalam preprocessing perintah dalam menormalisai yaitu prestd, maka dalam denormalisasi pada postprocessing perintahnya berupa poststd. Perintah poststd melakukan denormalisasi output jaringan (an) dengan rata-rata (meant) dan standart deviasi (stdt) dan menghasilkan nilai denormalisasi (a). Syntax yang diberikan untuk denormalisasi yaitu: a = poststd(an,meant,stdt) dimana: a an = nilai dalam bentuk denormalisasi, dari data training = output jaringan syaraf, dari data training meant = nilai mean dari proses normalisasi stdt = nilai standart deviasi dari proses normalisasi Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah penyiapan data testing (Q) yang kemudian dinormalisasi dengan perintah trastd. Normalisasi pada data testing ini menggunakan nilai mean dan standar deviasi dari proses sebelumnya. Perintah trastd melakukan preprocessing pada data training (P) dengan rata-rata dari data training (meanp) dan standar deviasi data training (stdp). Syntax yang diberikan untuk normalisasi data testing: Qn = trastd(q,meanp,stdp) dimana Qn = hasil normalisasi data testing Q = data testing meanp = nilai mean dari proses normalisasi data training 5

6 stdp = nilai standart deviasi dari proses normalisasi data training Setelah dinormalisasi maka output jaringan data testing disimulasi dengan perintah sim dan selanjutnya output jaringan data testing dikembalikan pada kondisinya aslinya atau denormalisasi. Tahapan denormalisasi untuk input baru yaitu dengan menggunakan syntax berikut: b = poststd(bn,meant,stdt) dimana b = nilai dalam bentuk denormalisasi, dari data testing bn = output jaringan syaraf, dari data testing meant = nilai mean dari proses normalisasi stdt = nilai standart deviasi dari proses normalisasi Kondisi p dan t adalah matriks yang telah didenormalisasi. Proses harus dilakukan ketika fungsi prestd sudah diterapkan sebelum pelatihan. Proses postprocessing ini sering dianggap proses koreksi. Menurut Kusumadewi (2004), fungsi poststd mampu membawa output jaringan sesuai dengan kondisi aslinya sehingga tidak berpengaruh pada hasil selanjutnya f. Pengujian Hasil Jaringan Syaraf Tiruan Error dari hasil pelatihan, validasi dan testing data mampu menunjukkan seberapa baik kinerja jaringan syaraf. Pengujian jaringan syaraf dapat dilakukan dengan analisis regresi terhadap respon jaringan dan target yang diharapkan. Perintah postreg digunakan untuk mengevaluasi output jaringan dari data testing dengan target. Syntax yang digunakan untuk mengevaluasi jaringan yaitu: [m,b,r] = postreg(b,tq) dimana m = gradient garis hasil regresi linear b = titik perpotongan dengan sumbu y r = koefisien korelasi antara output jaringan dan target Jaringan syaraf 9-1 yang terbentuk dari proses pelatihan diuji dengan menggunakan data testing yaitu pada bulan Desember 2012 hingga Desember Data testing ini tidak dikenali sebelumnya oleh jaringan karena tidak diikutkan dalam proses pelatihan. Data testing yang sudah ditentukan akan disimulasi dengan menggunakan bobot bias jaringan hasil penelitian. Hasil simulasi menunjukkan tingkat akurasi jaringan dalam pengenalan pola data testing yang ditunjukkan melalui besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi merupakan koefisien yang menentukan hubungan dan besarnya hubungan antara dua 6 variabel, yaitu input dan output. Hasil simulasi jaringan 9-1 diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,8957. Selanjutnya juga diperoleh gradient garis hasil regresi linear (m) sebesar 1,2282 dan titik perpotongan dengan sumbu Y (b) sebesar -288,5634. Hasil pengujian data secara grafik dapat dilihat pada Gambar 3. Koefisien korelasi bernilai 0,8957, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil mendekati 1 dan menunjukkan hasil yang baik untuk kecocokan output jaringan dengan target. Menurut Kusumadewi (2004), bila output jaringan tepat sama dengan target, maka koefisien korelasi akan bernilai 1. Berdasarkan grafik hasil pengujian seperti pada gambar di atas dapat diketahui bahwa output jaringan (o) dan target (*) sebagian besar cukup berdekatan. Hasil terbaik terjadi apabila posisi output jaringan dengan target tepat berada pada posisi yang sama (Kusumadewi, 2004). Terdapat titik yang tepat bersinggungan yaitu pada data ke 2 dan ke 11, menunjukkan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan target. Gambar 3 Hasil Pengujian Data Testing g. Hasil Peramalan dengan Jaringan Syaraf Tiruan Hasil peramalan sari apel Brosem pada periode bulan Januari 2014 hingga Desember 2014 dapat dilihat di Tabel 2. Pada Tabel 2, diketahui hasil permintaan terendah ada pada bulan Maret yaitu sebesar 1028 karton sari apel Brosem. Peningkatan permintaan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 masih tergolong rendah dibandingkan peningkatan permintaan yang mulai melonjak pada bulan Juli 2014, hal ini terlihat dari selisih kenaikan permintaan yang cenderung sedikit. Pada bulan Maret merupakan periode permintaan terendah, hal ini kemungkinan dikarenakan pada bulan tersebut tidak terdapat banyak hari libur maupun hari raya. Permintaan tertinggi ada pada periode

7 bulan Desember 2014 yaitu sebesar 1255 karton sari apel Brosem. Peningkatan permintaan yang cukup tinggi terjadi pada sekitaran bulan Juli 2014 hingga Desember Peningkatan permintaan terjadi antara bulan-bulan ini dikarenakan adanya hari raya maupun hari libur yang menyebabkan permintaan akan sari apel Brosem terus meningkat. Jumlah permintaan sari apel Brosem pada periode sepanjang tahun 2014 adalah sebesar karton. Rata-rata untuk hasil dari peramalan ini adalah sebesar 1131,667 karton. Tabel 2 Hasil Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem Periode Januari 2014 Desember 2014 dengan JST No. Periode (Tahun 2014) Hasil Peramalan 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1255 Sumber: Data yang diolah (2014) Gambar 4. Grafik Hasil Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem 120 ml/cup (40 cup/ karton) dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pola data hasil peramalan dengan Jaringan Syaraf Tiruan dapat dilihat pada Gambar 4. Permintaan tertinggi yang terjadi 7 pada bulan Desember 2014 dan ini sesuai dengan pola musiman dari beberapa tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2009, 2011 dan Permintaan terendah terjadi pada bulan Maret Secara keseluruhan, pola data hasil peramalan dengan JST pada Gambar 4 menunjukkan pola data yang memiliki pola sama seperti dengan pola data historisnya yaitu pola data musiman yang memiliki trend yang menaik. Menurut Gasperz (2005), apabila data dipengaruhi oleh faktor musiman seperti hari raya maupun peristiwa tertentu maka disebut pola seasonal yang ditandai dengan adanya pola perubahan yang berulang secara otomatis dari tahun ke tahun. 4. Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem 120 ml/cup (40cup/ karton) Menggunakan Time series. Peramalan permintaan dilakukan berdasarkan data volume penjualan sari apel pada periode Januari 2009 sampai Desember 2013 dengan menggunakan analisa time series yang digunakan untuk meramalkan jumlah permintaan sari apel Brosem pada periode Januari 2014 sampai Desember Penghitungan peramalan permintaan sari apel Brosem 120 ml/cup (40cup/ karton) menggunakan software SPSS 17. Metode time series yang digunakan dalam penelitian ini yaitu moving average, exponential smoothing dan dekomposisi, sehingga pada software SPSS 17 dapat diterapkan metode expert modeler dengan tipe all model. Metode ini akan menampilkan hasil metode terbaik dari keseluruhan metode time series yang digunakan sehingga tidak perlu dibahas masing-masing metode yang ditentukan sebelumnya. Hasil peramalan permintaan sari apel Brosem pada periode Januari 2014 hingga Desember 2014 dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 3. Pada Gambar 5 terlihat bahwa garis berwarna biru adalah hasil peramalan dari sari apel Brosem. Dilihat dari pola data hasil peramalan telah cukup baik dikarenakan sesuai dengan pola data dari data historisnya. Nilai RMSE (Root Mean square error) dari peramalan permintaan sari apel Brosem dengan menggunakan time series yaitu sebesar 52, 411 atau sama dengan nilai MSE yang sebesar 2746, 913. Pola data yang ditunjukkan oleh Gambar 5 adalah pola data musiman, sehingga didapatkan metode Winter s Additive. Metode Winter s Additive merupakan salah satu dari model Holt-Winter s atau triple exponential smoothing. Menurut Koeswara dan Hardiawan (2009), metode Winter s Additive dapat

8 digunakan untuk meramalkan data musiman baik yang memiliki pola trend ataupun tidak. Metode ini dapat digunakan untuk data yang tidak memperlihatkan pola konstan maupun linear. Model ini dapat diterapkan ketika time series mengandung komponen musiman (seasonal). Metode ini mengasumsikan bahwa time series tersusun dari siklus trend dan musiman linier, yang tersusun dari tiga rangkaian proses statistik yang terkorelasi (pemulusan, trend, dan musiman) dan memproyeksikan trend serta komponen musiman ke depan (Hyndman dan Yeasmin, 2008). Gambar 5. Grafik Hasil Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem dengan Time series Tabel 3. Hasil Peramalan Permintaan Sari Apel Brosem Periode Januari 2014 Desember 2014 dengan Time series No. Periode (Tahun 2014) Hasil Peramalan 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1396 Sumber: Data yang diolah (2014) Peramalan permintaan sari apel Brosem dengan menggunakan time series dengan metode Winter s Additive menghasilkan nilai seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Permintaan tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 1416 karton, sedangkan 8 permintaan terendah terjadi pada bulan Januari 2014 yaitu sebesar Permintaan sari apel terendah pada Tabel 3 memiliki pola yang sama dengan data historisnya, yaitu pada tahun 2009, 2010 dan 2012 yang jatuh pada bulan Januari. 5. Perbandingan Hasil Peramalan Permintaan Sari Apel 120ml/cup (40 cup/ karton) dengan Jaringan Syaraf Tiruan, Time series dan Aktual Peramalan permintaan untuk masa mendatang merupakan dasar dalam perumusan perencanaan optimasi produksi. Setiap organisasi perlu untuk mempertahankan posisi pangsa pasarnya serta harus melakukan perencanaan optimasi produksi yang baik, agar dapat melakukan efisiensi biaya. Usaha tersebut didukung oleh kegiatan peramalan yang tentunya didukung oleh metode yang tepat pula. Penelitian peramalan ini menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST) dan metode time series. Hasil dari kedua metode ini akan dibandingkan dengan melihat ketepatan nilai kesalahannya. Nilai kesalahan terkecil menunjukkan hasil peramalan memiliki keakurasian yang baik. Hasil peramalan JST yang dibandingkan dengan time series dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil peramalan dengan JST maupun time series memiliki pola yang hampir sama, dimana kenaikan permintaan terjadi pada sekitar bulan Juli hingga Desember. Hasil yang telah didapat dari kedua metode ini dapat dibandingkan dengan hasil penjualan yang telah berlangsung pada periode Januari hingga April di tahun Diketahui dari Tabel 5 bahwa selisih peramalan dengan JST terhadap hasil penjualan aktual tidak sebanyak selisih peramalan dengan menggunakan metode time series. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Ganatr dan Kosta (2010), bahwa nilai keakurasian JST sangat baik sehingga dapat menghasilkan peramalan yang sebanding. Kegiatan membandingkan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat kesalahan dari hasil peramalan dengan JST dan time series dibandingkan dengan jumlah aktual penjualan. Hasil peramalan yang dibandingkan dengan penjualan aktual menunjukkan bahwa permintaan sari apel Brosem 120 ml mengalami tingkat fluktuasi sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu. Hasil perbandingan pada Tabel 4 dapat dijadikan pertimbangan oleh UKM dalam merencanakan keputusan produksi. Selisih hasil yang didapat menunjukkan hasil Jaringan

9 Syaraf Tiruan dengan penjualan aktual tidak terlalu banyak. Selisih dan persentase yang dihasilkan JST pun kecil dan hampir mendekati jumlah penjualan aktual dari sari apel Brosem. Hal ini dianggap bahwa Jaringan Syaraf Tiruan menghasilkan hasil ramalan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai acuan pada periode berikutnya. Menurut Kusumadewi (2004), hasil dikatakan sempurna apabila output (hasil peramalan) sama dengan targetnya. Peramalan dengan jaringan syaraf tiruan menghasilkan nilai kesalahan yang rendah, ini berarti bahwa jaringan syaraf tiruan sangat tepat bila diterapkan dalam kasus seperti di KSU Brosem. Metode jaringan syaraf tiruan mampu belajar dari data sehingga input yang berupa volume penjualan dapat langsung dipelajari. Jaringan syaraf tiruan backpropagation mampu melatih jaringan untuk mengenali pola yang digunakan selama pelatihan, serta mampu memberikan respon yang benar terhadap pola masukan serupa dengan pola yang dipakai selama pelatihan (Siang, 2009). Tabel 4. Perbandingan Hasil Peramalan Sari Apel 120ml Menggunakan JST, Time series dan Aktual Period e ke- Periode (Tahun 2014) Hasil Peramal an dengan JST Hasil Peramala n dengan Time series Jumlah Penjuala n Aktual 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Sumber: Data yang diolah (2014) Hasil peramalan permintaan pada Tabel 2 mampu mewakili pengertian dari metode jaringan syaraf tiruan. Data yang diinput mampu disimulasi dengan baik sehingga menghasilkan jaringan terbaik dengan nilai kesalahan yang kecil pula. Pada Tabel 5 juga telah ditunjukkan persentase selisih hasil jaringan syaraf tiruan dengan aktual, dan persentase tidak lebih dari 1% sehingga hal ini menunjukkan bahwa peramalan dengan jaringan syaraf tiruan tepat untuk dijadikan dasar keputusan perusahaan, metode JST sendiri khusunya cocok bila diterapkan dalam KSU Brosem. Berdasarkan hasil peramalan dengan JST, KSU Brosem perlu melakukan perencanaan yang lebih baik terkait dengan keputusan produksi. Penggunaan metode peramalan permintaan sari apel dengan JST untuk perencanaan produksi diharapkan mampu mendukung keputusan produksi sari apel dengan tepat. Semakin tinggi akurasi peramalan dalam perusahaan karena hasil dari suatu peramalan dapat memberikan arah bagi perencanaan perusahaan, perencanaan produk dan pasar, perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan keuangan (Padang dkk, 2013). Bila dilihat hasil peramalan dengan metode JST permintaan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014, yaitu sebanyak 1255 karton. Bila biasanya KSU Brosem melakukan kegiatan produksi kurang lebih sebanyak 22 kali maka perlu ditingkatkan lagi menjadi 25 hingga 26 kali produksi agar mampu mencukupi kebutuhan sari apel saat permintaan melonjak. Hal ini dikarenakan menurut perhitungan bila dalam sekali produksi mampu menghasilkan 50 karton sari apel, maka bila dalam 25 hingga 26 kali produksi sudah mampu menghasilkan 1250 hingga 1300 karton untuk mencukupi kebutuhan permintaan sari apel Brosem yang melonjak pada bulan Desember Tabel 5 Perbandingan Selisih Hasil Peramalan Sari Apel 120ml Menggunakan JST, Time series dan Aktual Periode (Tahun 2014) Jumlah Penjual an Aktual Selisih JST den gan Akt ual Time series denga n Aktua l Sumber: Data yang diolah (2014) Persentase JST denga n Aktua l Time series dengan Aktual Januari ,88% 20,20% Februari ,78% 21,95% Maret ,39% 22,27% April ,49% 24,63% 9

10 KESIMPULAN Setelah dilakukan analisa terhadap hasil peramalan, maka dapat ditarik kesimpulan berupa: 1. Penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan untuk peramalan permintaan sari apel Brosem 120ml di KSU Brosem dengan algoritma backpropagation dan arsitektur Multi layer neural network menghasilkan model terbaik berupa arsitektur single hidden layer (1 neuron input, 9 neuron hidden layer dan 1 neuron output). 2. Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) menghasilkan peramalan yang lebih baik, ditunjukkan dengan nilai MSE sebesar 0,0818 yang lebih kecil dari MSE dengan metode time series yaitu 2746, 913. Hasil peramalan sari apel Brosem 120 ml (40 cup/ karton) dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan untuk periode tahun 2014 yaitu 1034, 1033, 1028, 1032, 1036, 1063, 1154, 1218, 1237, 1250, 1240 dan 1255 karton, sedangkan hasil peramalan sari apel Brosem 120 ml (40 cup/ karton) dengan time series untuk periode tahun 2014 yaitu 1232, 1250, 1252, 1280, 1303, 1308, 1334, 1416, 1389, 1409, 1394 dan 1396 karton. DAFTAR PUSTAKA Aprijani, D Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Mengenali Tulisan Tangan Huruf A, B, C dan D pada Jawaban Soal Pilihan Ganda. Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi. 12 (1): Aprillia, D dan Wahono, H. S Pembuatan Sari Apel (Malus sylvestris Mill) dengan Ekstraksi Metode Osmosis (Kajian Varietas Apel dan Lama Osmosis). Jurnal Pangan dan Agroindustri 2 (1): Ganatr, A dan Y.P Kosta Spiking Back Propagation Multilayer Neural Network Design for Predicting Unpredictable Stock Market Prices with Time Series Analysis. International Journal of Computer Theory and Engineering. 2(6): Gasperz,V Production Planning and Inventory Control. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. H 86 dan 102 Hyndman, R. J dan Yeasmin Khandakar Automatic Time Series Forecasting: The Forecast Package for R. Journal of Statistical Software 27(3): 1-22 Kencana, I Putu Evaluasi Kinerja Jaringan Syaraf Tiruan Pada Peramalan Konsumsi Listrik Kelompok Tarif Rumah Tangga. Matematika 2(1): Koeswara, S dan Arfi H Pendekatan Metode Peramalan Untuk Mengetahui Permintaan Kaca Bening (Indoflot) FL dan Kaca Warna (Panasap) DGFL dengan Ukuran 60x48 inchi Ketebalan 5mm di PT Asahimas Flat Glass Tbk. Jurnal Pasti 2(2): 1-8 Kusumadewi, S Membangun Jaringan Syaraf Tiruan, Menggunakan Matlab dan Excel Link. Graha Ilmu. Yogyakarta. H Luci L. G., A. B Tjandrarini dan Sulistiowati Aplikasi Peramalan Permintaan Bahan Baku Pada Pt. Baba Rafi Indonesia Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Winter (Studi Kasus Daerah Surabaya). JSIKA 2(2): Padang, E., Gim Tarigan dan Ujian Sinulingga Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Medan-Rantau Prapat dengan Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters. Saintia Matematika 1(2): Santosa, P. B dan Muliawan H Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Erlangga. Jakarta. H 80 Siang, J. J Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab. Andi Offset. Yogyakarta. H

11 11

Peramalan Pemintaan Produk Keripik Tempe CV Aneka Rasa Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Peramalan Pemintaan Produk Keripik Tempe CV Aneka Rasa Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Pemintaan Produk Keripik Tempe CV Aneka Rasa Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Demand Forecasting of Tempe Chips Product at CV Aneka Rasa With Artificial Neural Network Method Indah Putri

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2)

Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2) PERAMALAN PERMINTAAN MINUMAN KESEHATAN INSTAN JAHE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN dan METODE TIME SERIES (Studi Kasus di Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA Malang) Kenyo Puspito Rini 1), Ir.

Lebih terperinci

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, * PERAMALAN JUMLAH PERMINTAAN UDANG BEKU PND MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) BACKPROPAGATION Forecasting of PND Frozen Shrimp Demand Using Artificial Neural Network Method (ANN) Backpropagation

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

Peramalan Permintaan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di Koperasi Susu SAE Pujon, Malang)

Peramalan Permintaan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di Koperasi Susu SAE Pujon, Malang) Peramalan Permintaan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di Koperasi Susu SAE Pujon, Malang) Forecasting of Pasteurized Milk Demand By Using Artificial

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Data Untuk Analisis Jaringan Syaraf Tahapan pertama sebelum merancang model jaringan syaraf tiruan adalah menyiapkan data. Secara garis besar tahapan-tahapan dalam

Lebih terperinci

Perbandingan Peramalan Permintaan Keripik Nanas Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series di UKM So Kressh Malang

Perbandingan Peramalan Permintaan Keripik Nanas Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series di UKM So Kressh Malang Perbandingan Peramalan Permintaan Keripik Nanas Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series di UKM So Kressh Malang Comparisson Pineaple Chips Demand Forecasting with Artificial Neural Network

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Jaringan Saraf Tiruan Jaringan saraf tiruan (JST) pertama kali diperkenankan oleh McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 943. Jaringan saraf tiruan merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Supiyati, Syamsul Bahri dan Iwan Erdi Abstract: Penelitian mengenai prediksi jangka pendek debit aliran irigasi

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Arsitektur dan Model Fuzzy Neural Network untuk Klasifikasi Stadium

BAB III PEMBAHASAN. A. Arsitektur dan Model Fuzzy Neural Network untuk Klasifikasi Stadium BAB III PEMBAHASAN A. Arsitektur dan Model Fuzzy Neural Network untuk Klasifikasi Stadium Kanker Payudara Fuzzy Neural Network (FNN) adalah gabungan sistem fuzzy dengan Artificial Neural Network (ANN).

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.174-179 ISSN 2302-495X Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Mira Febrina 1, Faula Arina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto Teknik Informatika, Univesitas Dian Nuswantoro ABSTRACT: Peramalan saham merupakan

Lebih terperinci

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JIMT Vol. 4 No. Juni 207 (Hal 47-55) ISSN : 2450 766X PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION J.R. Mustakim, R. Ratianingsih 2 dan D. Lusiyanti 3,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI

BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI Kompetensi :. Mahasiswa memahami aplikasi JST Sub Kompetensi :. Dapat melakukan pemrograman JST dengan Matlab.. Dapat mencoba kasus aplikasi

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma 28 ISSN: 2354-5771 Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma Dahriani Hakim Tanjung STMIK Potensi Utama Medan E-mail: notashapire@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat SKRIPSI Disusun oleh: MAULIDA NAJWA 24010212130028 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

Penentuan Error Dalam Peramalan Jumlah Korban Demam Berdarah Dengue Menggunakan Metode Neural Network (Kasus : Rumah Sakit Charitas Palembang)

Penentuan Error Dalam Peramalan Jumlah Korban Demam Berdarah Dengue Menggunakan Metode Neural Network (Kasus : Rumah Sakit Charitas Palembang) Penentuan Error Dalam Peramalan Jumlah Korban Demam Berdarah Dengue Menggunakan Metode Neural Network (Kasus : Rumah Sakit Charitas Palembang) Maria Bellaniar Ismiati 1, Latius Hermawan 2 Program Studi

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan E-mail : yuyun.dl@gmail.com

Lebih terperinci

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP) PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP) Apriliyah, Wayan Firdaus Mahmudy, Agus Wahyu Widodo Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need. PREDIKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Febry Hontong 1), Tritiya Arungpadang 2), Johan Neyland 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)

ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165) ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165) Muhammad Reza Putra, S. Kom, M. Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail:

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. ARIMA DENGAN SPSS Dalam riset ini digunakan nilai penutupan harian dari saham ANTM pada bulan november 2007 sampai desember 2007. Gambar 1: Data Close Saham Nov Dec 07

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION DAN WEIGHT-ELIMINATION

PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION DAN WEIGHT-ELIMINATION Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 1; Bali, November 13, 1 PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION DAN WEIGHT-ELIMINATION Fitrisia, Adiwaya, dan Andrian

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Risnawati 1, & Masitah Handayani 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Royal

Lebih terperinci

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Muh. Ishak Jumarang 1), Lyra Andromeda 2) dan Bintoro Siswo Nugroho 3) 1,3) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

CHIPS APPLE PRODUCT DEMAND FORECASTING WITH MARKETING MIX APPROACH USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) METHOD (CASE STUDY ON UKM SO KRESSH MAIANG)

CHIPS APPLE PRODUCT DEMAND FORECASTING WITH MARKETING MIX APPROACH USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) METHOD (CASE STUDY ON UKM SO KRESSH MAIANG) PERAMALAN PERMINTAAN DENGAN PENDEKATAN MARKETING MIX PADA PRODUK KERIPIK APEL MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (STUDI KASUS DI UKM SO KRESSH MALANG) CHIPS APPLE PRODUCT DEMAND FORECASTING WITH

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA Budho Setyonugroho 1), Adhistya Erna Permanasari 2), Sri Suning Kusumawardani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Beban Listrik dari PLN Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu selama lima tahun pada periode 2006-2010, selanjutnya data

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Kurniawati Handayani 09.11.3278 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) Rima Liana Gema, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN HYBRID AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE NEURAL NETWORK Disusun oleh : Berta Elvionita Fitriani 24010211120005

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG Sofika Enggari, S.Kom, M.Kom,,Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA (Studi Eksplorasi Pengembangan Pengolahan Lembar Jawaban Ujian Soal Pilihan Ganda di

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini

Lebih terperinci