ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)"

Transkripsi

1 ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165) Muhammad Reza Putra, S. Kom, M. Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Abstrak Mart 165 adalah mini market yang terletak di Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Mini market ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan kebutuhan para dosen. Jumlah penjualan barang di Mart 165 selalu megalami perubahan. Karena banyaknya jenis barang yang terdapat di Mart 165 ini maka diperlukan prediksi yang dapat menentukan jumlah order barang. Penelitian ini merupakan penerapan jaringan syaraf tiruan dalam upaya memprediksi jumlah pengorderan barang pada Mart 165 dengan melihat 5 pembagian jenis barang yang terdapat di Mart 165 dan dilihat dari penjualan barang di Mart 165. Algoritma yang digunakan yaitu Backpropogation. Pelatihan dan pengujian dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab 6. 1 dengan arsitektur jaringan yang diujicobakan yaitu 5-2-1, 5-5-1, , , , dimana hasil pengujiannya ditampilakn dalam bentuk grafik perbandingan nilai target dengan nilai pelatihan dan nilai target dengan nilai pengujian. Kata Kunci : Jaringan syaraf tiruan, backpropagation, prediksi Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dari masa ke masa megalami peningkatan di berbagai sektor kehidupan. Teknologi menjadi suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan. Kemajuan teknologi yang sangat pesat itu dirasakan oleh badan-badan organisasi yang banyak menghasilkan dan membutuhkan informasi dalam kegiatan pengambilan keputusan. Perkembangan informasi sangat erat kaitannya dengan komputer, karena didasari bahwa komputer merupakan alat bantu untuk menyelasaikan berbagai pekerjaan mausia secara cepat dan tepat. Dari berbagai macam bidang yang ada, mini market ataupun supermarket merupakan salah satu bidang yang memerlukan sistem informasi penunjang di dalam menjalankan perusahaan tiap harinya. Dengan adanya sebuah sistem informasi maka mini market tersebut dapat berjalan dengan lancar lebih efisien dan lebih teratur. Selain itu diperlukan sebuah jaringan saraf tiruan yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi di dalam pemesanan barang. Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemodelan data yang kuat yang mampu menangkap dan mewakili masukan yang kompleks ataupun output. Motivasi untuk megembangkan jaringan saraf tiruan berasal dari keinginan untuk mengembangkan sistem buatan yang dapat melakukan kegiatan yang cerdas serupa dengan otak manusia Mini market merupakan bisnis yang sedang bekembang di Indonesia. Bisnis ini juga menjanjikan keuntungan yang lumayan besar. Setiap sudut kota sudah dipenuhi mini market. Pertumbuhan mini market ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pertumbuhan ini memicu banyaknya bermunculan mini market yang baru. Oleh karena banyaknya mini market mengakibatkan persaingan semakin tinggi dan masing-masing mini market berusaha memberikan penawaran yang berbeda kepada setiap pelanggan. Bahkan mini market pada saat ini tidak hanya menjual kebutuhan sehari-hari. Mini market pada saat ini juga menjual alat-alat elektronik. Jumlah jenis barang yang ada di sebuah mini market bisa mencapai lebih dari 2000 jenis barang. Pemilihan barang yang dijual di mini market berdasarkan kepada kebutuhan konsumen. Pemilihan barang harus disesuaikan dengan kebutuhan agar barang yang dipesan tidak salah dan perputaran barang di mini market dapat berjalan dengan cepat. Saat ini pengorderan barang yang akan dijual masih menggunakan cara secara manual. Pengorderan barang masih ditentukan sesuai dengan jenis barang mana yang lebih dahulu habis. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah. Dimulai dari banyak barang yang menumpuk, banyaknya barang yang tidak semestinya dipesan sesuai dengan waktunya. Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 69

2 PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mempresentasikan prediksi jumlah order barang dengan menggunakan jaringan saraf tiruan? 2. Bagaimana kinerja Jaringan Syaraf Tiruan dalam sistem prediksi jumlah order barang? 3. Bagaimana Teknik Jaringan Syaraf Tiruan dalam sesuai digunakan dalam memprediksikan jumlah order barang? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitia sebagai berikut : 1. Mengetahui teknik jaringan syaraf tiruan sesuai digunakan untuk prediksi jumlah pengorderan barang 2. Memahami Jaringan Syaraf Tiruan (dengan menggunakan Back Propogation) dapat diterapkan di Mart Menganalisa penerapan metoda Back Propagation dalam prediksi pengorderan barang di mart 4. Merancang jaringan syaraf tiruan pengorderan barang dengan backpropagation menggunakan matlab Membangun jaringan syaraf tiruan dengan menggunakan matlab Menguji penerapan jaringan saraf tiruan menggunakan metoda Back propagation menggunakan matlab 6.1 LANDASAN TEORI Jaringan saraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh McCulloh dan Pitts pada tahun McCulloh dan Pitts menyimpulkan bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot dalam jaringan yang diusulkan oleh McCulloch dan Pitts diatur untuk melakukan fungsi logika sederhana. Fungsi aktifasi yang dipakai adalah dungsi threshold. Jaringan syaraf tiruan (JST) atau Artificial Neural Network (ANN) disebut juga Simulated Neural Network (SNN), atau biasanya hanya disebut neural network adalah Jaringan syaraf tiruan adalah merupakan salah satu representasi buatan otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan disini digunakan karena jaringan saraf diimplementasikan dengan menggunakan program computer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran. Jaringan syaraf tiruan dapat belajar dari pengalaman, melakukan generalisasi atas contoh-contoh yang diperolehnya dan mengabtraksi karakteristik esensial masukan bahkan untuk data yang tidak relevan. Algoritma untuk JST beroperasi secara langsung dengan angka sehingga data yang tidak numerik harus diubah menjadi data numerik. JST tidak dipogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemodelan data yang kuat yang mampu menangkap dan mewakili masukan yang kompleks ataupun output. Lapisan-lapisan penyusun jaringan saraf tiruan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Lapisan input Node-node di dalam lapisan input disebut unit-unit input. Unit-unit input menerima input dari dunia luar. Input yang dimasukkan merupakan penggambaran dari suatu masalah. 2. Lapisan Tersembunyi Node-node di dalam lapisan tersembunyi disebut unit-unit tersembunyi. Output dari lapisan ini tidak secara langsung dapat diamati. 3. Lapisan Output Node-node pada lapisan output disebut unit-unit output. Keluaran atau output dari lapisan ini merupakan output jaringan saraf tiruan terhadap suatu permasalahan. Tiruan neuron dalam struktur jaringan saraf tiruan adalah sebagai elemen pemroses seperti pada gambar 2.2 yang dapat berfungsi seperti halnya sebuah neuron. Sejumlah sinyal masukan a dikalikan dengan masing masing penimbang yang bersesuaian w. Kemudian dilakukan penjumlahan dari seluruh hasil perkalian tersebut dan keluaran yang dihasilkan dilalukan kedalam fungsi pengaktif untuk mendapatkan tingkatan derajad sinyal keluarannya, F(a,w). Walaupun masih jauh dari sempurna, namun kinerja dari Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 70

3 aj aj tiruan neuron ini identik dengan kinerja dari sel biologi yang kita kenal saat ini. W j, i Input Links W j, i Input Links Input Input in i in i Gambar 2.2. Model Tiruan Sebuah Neuron - a j : Nilai Aktivasi dari unit j - W j, i : Bobot dari unit j ke unit i - in i : Penjumlahan bobot dan masukan ke unit i - g : Fungsi aktivasi - a i : Nilai aktivasi dari unit i Misalkan ada n buah sinyal masukan dan n buah penimbang, fungsi keluaran dari neuron adalah seperti persamaan (2.1) : in ai g( ini) Function Function g ai g( ini) g Function Function i f ai ai Activation Output Activation Output ji aj Output Links Output Links (2.1) Mengadopsi esensi dasar dari system syaraf biologi, syaraf tiruan digambarkan sebagai berikut : Menerima input atau masukan (baik dari data yang dimasukkan atau dari output sel syaraf pada jaringan syaraf. Setiap input datang melalui suatu koneksi atau hubungan yang mempunyai sebuah bobot (weight). Setiap sel syaraf mempunyai sebuah nilai ambang. Jumlah bobot dari input dan dikurangi dengan nilai ambang kemudian akan mendapatkan suatu aktivasi dari sel syaraf (post synaptic potential, PSP, dari sel syaraf). Sinyal aktivasi kemudian menjadi fungsi aktivasi / fungsi transfer untuk menghasilkan output dari sel syaraf. Simpul Simpul pada JST adalah elemen komputasi terkecil. Melalui hubungan yang tersambung dengannya, simpul menerima sinyal input yang mendapat pengaruh bobot sesuai hubungan yang dilalui sinyal tersebut. Nilai sinyal yang diberikan simpul tergantung perbandingan jumlah nilai sinyal dengan batas aktivasi yang dimiliki simpul tersebut. Backpropagation Backpropagation merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak layar lapisan untuk mengubah bobot yang ada pada lapisan tersebunyinya. Backpropagation adalah perlatihan jenis terkontrol (supervised) dimana menggunakan pola penyesuaian bobot untuk mencapai nilai kesalahan yang minimum antara keluaran hasil prediksi dengan keluaran yang nyata Fungsi Aktivasi Sebuah sinyal aktivasi diperlukan oleh suatu neuron untuk menyalakan dan memadamkan penjalaran sinyal dari neuron tersebut. Sinyal aktivasi dalam jaringan saraf tiruan ditentukan oleh suatu fungsi aktivasi : a. Fungsi identitas Fungsi ini biasanya digunakan pada jaringan lapis tunggal. Fungsi ini akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai masukannya, grafiknya akan membentuk garis lurus atau linear dan fungsinya dapat dituluskan sebagai berikut: f(x)=x, untuk semua x b. Fungsi Tangga biner (dengan batas ambang) Fungsi ini merupakan fungsi idenitas dengan pembulatan yang bergantung ada parameter pembulatan 0. Untuk 0 =1, fungsi ini hanya akan menghasilkan nilai 1 atau 0. Dengan demikian, bila grafiknya digambarkan akan terlihat seperti tangga pada interval antara 0 dan 1, dan fungsinya dapat dituliskan sebagai berikut: f (x) 1untuk x 0 0 untuk x 0 (2.2) c. Fungsi signoid-biner Fungsi ini tergantung pada steepnes parameter. Agar fungsi ini menghasilkan nilai yang dibatasi oleh bilangan biner (0 sampai 1) maka σ = 1 dan akan Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 71

4 menghasilkan grafik kontinu yang tidak linear. Fungsinya dapat dituliskan sebagai berikut : f ( x) 1 1 exp( x) (2.3) d. Fungsi sigmoid bipolar Sama halnya dengan fungsi signoi-biner, fungsi ini juga tergantung pada steepnes parameter (σ). Fungsi sigmoid bipolar merupakan fungsi sigmoid-biner yang diperluas hingga mencapai nilai negative melalui sumbu x. Dengan demikian, untuk σ =1, fungsi ini akan menghasilkan nilai keluaran antara -1 sampai +1, dan fungsinya akan menghasilkan nilai keluaran antara -1 sampai +1, dan fungsinya dapat dituliskan sebagai berkut g ( x) g 2 f ( x) exp( x) 1 exp( x) 1 exp( x) 1 g ( x) g 2 ( x) ( x) 1 Alur kerja dari jaringan propagasi balik dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 2.6. Gambar 2.5. Alur Kerja Jaringan Propagasi Balik Agar dapat digunakan untuk suatu aplikasi, jaringan syaraf tiruan perlu belajar terlebih dahulu dengan cara, pada jaringan dimasukkan sekumpulan sekumpulan contoh pelatihan yang disebut set pelatihan. Set pelatihan ini digambarkan dengan sebuah vektor feature yang disebut vektor input yang diasosiasikan dengan sebuah output yang menjadi target pelatihannya. Pelatihan kemudian dilakukan dengan maksud membuat jaringan syaraf tiruan beradaptasi terhadap karakteristik karakteristik dari contoh contoh pada set pelatihan dengan cara melakukan pengubahan/ peng-update-an bobot bobot yang ada dalam jaringan. Cara kerja jaringan propagasi balik dapat dijelaskan sebagai berikut : mula mula jaringan diinisialisasikan dengan bobot yang diset dengan bilangan acak. Lalu contoh contoh pelatihan dimasukkan kedalam jaringan. Contoh pelatihan terdiri dari pasangan vektor input dan vektor output target. Keluaran dari jaringan berupa sebuah vektor output aktual. Selanjutnya vektor output aktual jaringan dibandingkan dengan vektor output target untuk mengetahui apakah output jaringan sudah sesuai dengan harapan (output aktual sudah sama dengan ( output target). 2 Error yang timbul. akibat perbedaan antara output aktual dengan 5 output target tersebut kemudian dihitung ) dan digunakan untuk mng-update bobot bobot yang relevan dengan jalan mempropagasikan kembali error. Setiap perubahan bobot yang terjadi diharapkan dapat mengurangi besar error. Epoch (siklus setiap pola pelatihan) seperti ini dilakukan pada semua set pelatihan sampai unjuk kerja jaringan mencapai tingkat yang diinginkan atau sampai kondisi berhenti terpenuhi Algoritma propagasi balik dapat dibagi kedalam 2 bagian yaitu : a. Algoritma Pelatihan Terdiri dari 3 tahap yaitu : tahap Umpan Maju pola pelatihan input, tahap pempropagasibalikan error, dan tahap pengaturan bobot. b. Algoritma Aplikasi Pada algoritma ini yang digunakan adalah hanya tahap Umpan Maju saja Jenis prediksi/ Peramalan Jenis peramalan berdasarkan horizon perencanaan adalah sebagai berikut: a. Prediksi/ Peramalan jangka pendek : jika jangka waktu peramalan kurang dari tiga bulan. Biasa digunakan untuk operasi dan perencanaan harian dari suatu perusahaan. b. Prediksi/ Peramalan jangka menengah : jika jangka waktu peramalannya tiga bulan hingga dua tahun. Prediksi/ Peramalan jangka panjang : jika jangka waktu peramalannya lebih dari dua tahun. Biasa digunakan untuk perencanaan strategis dari suatu perusahaan Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 72

5 Validasi Prediksi/ Peramalan Error pada prediksi/ peramalan merupakan selisih dari nilai actual (Y(t)) dengan nilai hasil peramalan (Ŷ(t)). e( t ) Y ( t ) Yˆ ( t ) (2.7) Beberapa pengukuran keefektifan suatu teknik peramalan adalah : Mean Absolute Deviation (MAD): Y t) Y ( t) t MAD 1 (2.8) N Mean Squared Error (MSE) (2.9) Y t) Y ( t) t MSE 1 N Mean Absolute Percent Error (MAP) : N 100 Y ( t) Yˆ ( t) MAP (2.10) N t1 t Y ( ) MAD dan MSE dapat digunakan untuk mengevaluasi beberapa teknik prediksi/ peramalan atau untuk kondisi parameter yang berbeda beda pada suatu teknik prediksi. Nilai yang lebih kecil merepresentasikan hasil peramalan yang lebih baik diantara hasil hasil peramalan yang dibandingkan.. Kerangka Kerja didalam melaksanakan penelitian ini: a. Definisi Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah yang diteliti harus ditentukan terlebih dahulu karena dengan memahami dan mendefinisikan ruang lingkup masalah maka akan didapat gambaran permasalahan secara global sehingga dapat memudahkan dalam menentukan batasan masalah yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dan dapat menentukan solusi yang terbaik dari permasalahan yang dibahas. b. Analisis Masalah Langkah ini dilakukan untuk dapat memahami masalah yang pada langkah sebelumnya N N ( ˆ ( ˆ sudah ditelusuri dan ditentukan beserta dengan batasannya. Dengan demikian diharapkan masalah dapat dipahami dengan baik. c. Menentukan Tujuan Penelitian Berdasarkan pemahaman dari masalah, maka ditentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini. Pada tujuan ini ditentukan target yang ingin dicapai, berkaitan dengan permasalahan permasalahan yang sudah didefinisikan sebelumnya. d. Mempelajari Literatur Dalam pencapaian tujuan, perlu mencari dan mempelajari leteratur literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan diperkirakan dapat digunakan untuk menunjang/ membantu penyelesaian masalah yang diteliti. Literatur literatur yang didapat akan diseleksi kembali untuk menentukan literatur yang mana saja yang akan digunakan. e. Mengumpulkan Data Dalam pengumpulan data digunakan beberapa metode yang mendukung antara lain : 1. Observasi ; yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ditempat penelitian (dalam hal ini Mart 165), sehingga permasalahan permasalahan yang ada dapat diketahui dengan jelas. 2. Interview ; yaitu melakukan penelusuran untuk mendapatkan data dan informasi melalui tanya jawab, quistioner, wawancara dengan pihak atau orang orang yang berkompeten terhadap permasalahan yang sedang diteliti. 3. Studi Pustaka ; yaitu pengumpulan data dan penelusuran informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku buku dan jurnal jurnal penelitian yang berkaitan dan menunjang, baik Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 73

6 dalam penganalisaan data dan informasi, maupun pemecahan masalah secara keseluruhan. f. Analisis Data Analisa data dilakukan untuk mendapatkan permasalahan yang ditimbulkan dari data yang telah tersedia. g. Pengolahan Data Data yang telah didapatkan diolah sesuai dengan metoda ataupun algoritma yang telah ditentukan. Data diolah agar menjadi lebih bermanfaat oleh user untuk menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan h. Pengujian Data Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah diolah sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum, sebelum data yang dihasilkan digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. i. Evaluasi Data Tahap ini dilakukan untuk melihat keakuratan data yang dihasilkan. Pemodelan JST untuk Prediksi Pengorderan Barang Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan ini digunakan untuk menentukan dan mengenali pola yang akan digunakan dalam memprediksi tingkat keakuratan jumlah penjualan barang di mini market 165. Dalam hal ini barang-barang yang terdapat di mini market ini dikelompokan menjadi 5 kelompok barang. Data masukan diambil berdasarkan 2 tahun (24 bulan) sebelumnya. Variabel Masukan Agar data dapat dikenali oleh jaringan dan sekaligus dapat diproses menggunakan perangkat lunak (software), maka data harus diubah ke dalam bentuk matriks atau numerik. Kelima variabel adalah berdasarkan jenis pengelompokan obat X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 di mana : X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 : Makanan : Minuman : Alat tulis dan kantor : Sabun dan shampo : Alat Kebersihan Agar masukan dapat dilatih, tabel diubah ke dalam bentuk matriks P berukuran 5x15 dan sisanya digunakan untuk pengujian dengan matriks U berukuran 5x 11. Hasil keluaran (target) yang diinginkan berupa terbagi menjadi 2 pola, yaitu Prediksi pemesanan barang akurat (1) dan Prediksi pemesanan barang tidak akurat (0). Pada pola (1) taksiran antara 0,001 sampai dengan 0,499 dan pola (0) taksiran antara 0,500 sampai dengan B. Arsitektur Jaringan Multi-Layer Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan yang digunakan dalam kasus ini adalah jaringan algoritma backpropagation, yang terdiri dari : a. Lapisan input dengan 5 simpul. b. Lapisan output dengan 1 simpul yaitu keakuratan sebagai nilai yang diprediksi. c. Lapisan tersembunyi dengan jumlah simpul yang ditentukan oleh pengguna. Pada gambar 4.1. disajikan arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan untuk prediksi pemesanan dengan 5 buah prediktor. Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 74

7 X1 X2 X3 X4 X5 JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 3, No. 1 ISSN : Tabel 4.3. Data Hasil Transformasi O Keakuratan Prediksi Kunjungan Lapisan Masukan Lapisan Tersembunyi Lapisan Output Gambar 4.1. Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan untuk Prediksi Pengorderan Barang Jaringan syaraf yang akan dibangun adalah algoritma propagasi balik dengan fungsi aktivasi sigmoid. Fungsi aktivasi dalam jaringan syaraf tiruan dipakai untuk menentukan keluaran suatu neuron. Perancangan Algoritma Backpropagation Pelatihan Pelatihan (training) dilakukan untuk memperkenalkan pola pola atau model model dari data masukan. Dari 26 Data yang dilatihkan terdiri atas 13 data pada pola keluaran tidak optimal (0) dan 13 data pada pola keluaran optimal (1). Data dilatihkan dengan dipengaruhi oleh model algoritma jaringan yang digunakan, jumlah lapisan tersembunyi, nilai konstanta belajar, besar galat, dan fungsi aktivasi. Data kunjungan yang akan disertakan sebagai data yang akan dilatihkan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Transformasi Data Dalam algoritma propagasi balik dengan fungsi aktivasi sigmoid data yang ditampilkan merupakan antara 0 dan 1, dengan demikian data yang akan diinputkan harus ditransformasikan terlebih dahulu dengan menggunakan rumus : 0,8*(X-a) X n = + 0,1 b-a X n = Nilai ke-n b = Nilai data tertinggi a = Nilai data terendah 0,8 = Ketetapan Perancangan Analisis Menggunakan Algoritma Backpropagation Pada tahap perancangan ini, hasil analisis yang telah didapatkan akan diterapkan pada langkah-langkah algoritma propagasi balik menggunakan fungsi aktivasi Sigmoid. Adapun langkah-langkah penggunaan algoritma propagasi balik dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid adalah sebagai berikut: 1. Tahap Initialization Merupakan tahapan untuk mendefinisikan/menset awal nilai untuk variabel-variabel yang diperlukan seperti; nilai input, weight, output yang diharapkan, learning rate (α), θ dan sebagainya. 2. Tahap Activation Pada tahap activation ini dilakukan 2 (dua) kegiatan yaitu; menghitung actual output pada hidden layer dan menghitung actual output pada output layer. 3. Tahap Weight Training Pada tahap weight training ini juga dilakukan 2 (dua) kegiatan yaitu; menghitung error gradient pada output layer dan menghitung error gradient pada hidden layer. 4. Tahap Iteration Tahapan terakhir ini adalah tahapan untuk tahapan pengujian dimana jika error yang diharapkan belum ditemukan maka akan kembali lagi kepada tahapan ke 2 (dua) activation. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan arsitektur jaringan yang terdiri dari: 5 neuron sebagai data input sebagai variabel penelitian, yaitu jenis barang yang terdapat di mart neuron pada unit layar tersembunyi(hidden layer) dan 1 neuron pada output yang akan memperlihatkan hasil berupa nilai yang memperlihatkan akurat atau tidak Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 75

8 akuratnya pengorderan barang di Mart 165. Sebelum data di inputkan terlebih dahulu dibagi menjadi dua bagian, yaitu 30 sebagai data pelatihan diperlihatkan dan 20 data pengujian pada beserta target dari. Sebelum jaringan dibangun terlebih dahulu dilakukan preproccessing untuk melakukan normalisasi menggunakan mean dan deviasi standar. Apabila data input disimpan pada matriks p, dan target disimpan pada matriks t, maka : [pn,meanp,stdp,tn,meant,stdt] = prestd(p,t) Kemudian dibangun jaringan syaraf dengan metode pembelajaran gradient descent dengan momentum (traingdm) : net=newff(minmax(pn),[2 1],{'tansig','purelin'},'traingdm'); a. net=newff(minmax(pn];];melakukan Preprocessing >>%Preprocessing >>[pn,meanp,stdp,tn,meant,std t]=prestd(p,t) b. Membangun Jaringan Syaraf Backpropagation Pembentukan jaringan),[2 1],{'tansig','purelin'},'traingdm'); Selanjutnya maka akan terbentuk arsitektur jaringan Bobot awal lapisan input ke lapisan tersembunyi pertama adalah sebagai berikut : >>net.iw{1,1} Bobot bias awal lapisan input ke lapisan tersembunyi : >>net.b{1,1} Bobot awal lapisan tersembunyi ke lapisan output : >>net.lw{2,1} Bobot bias awal lapisan tersembunyi ke lapisan output : >>net.b{2,1} c. Menetapkan Parameter parameter yang digunakan sebelum pelatihan Sebelum melakukan pelatihan, maka ditetapkan terlebih dahulu parameter parameter yang akan digunakan sebagai berikut : >>net.trainparam.epochs = 5000; Digunakan untuk menentukan jumlah epoch maksimum pelatihan. >>net.trainparam.goal = 1e-2; Digunakan untuk menentukan batas nilai mse agar iterasi dihentikan. Iterasi akan berhenti jika mse < batas yang ditentukan dalam net.trainparam.goal atau jumlah epoch mencapai batas yang ditentukan dalam net.trainparam.epochs. >>net.trainparam.lr = 0.1; Digunakan untuk menentukan laju pemahaman (α = learning rate). Default=0.01, semakin besar nilai α, semakin cepat pula proses pelatihan. Akan tetapi jika α terlalu besar, maka algoritma menjadi tidak stabil dan mencapai titik minimum lokal. >>net.trainparam.show = 200; Digunakan untuk menampilkan frekuensi perubahan mse (default : setiap 25 epoch). >>net.trainparam.mc = 0.8; Digunakan untuk menentukan besarnya faktor momentum dengan memberikan nilai 0-1 (default-nya = 0.9). d. Melihat keluaran yang dihasilkan jaringan Untuk melihat keluaran yang dihasilkan jaringan digunakan perintah berikut : >>[a,pf,af,e,perf]=sim(net,pn,[],[],tn) e. Melakukan proses pelatihan Selanjutnya adalah melakukan proses pelatihan dengan perintah berikut : >>net=train(net,pn,tn);paus e Hasilnya seperti terlihat pada gambar 5.1 berikut : Gambar Hasil pelatihan sampai dengan 235 Epochs TRAINGDM, Epoch 0/5000, MSE /0.01, Gradient /1e- 010 TRAINGDM, Epoch 200/5000, MSE /0.01, Gradient /1e-010 TRAINGDM, Epoch 235/5000, MSE /0.01, Gradient /1e-010 TRAINGDM, Performance goal met. Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 76

9 Training dihentikan pada epochs ke 235 unjuk kerja yang diinginkan (MSE= ). f. Pengujian terhadap data data yang ikut dilatih Pengujian terhadap data data yang ikut dilatih (pelatihan = data selama 36 bulan) dilakukan dengan cara simulasi dengan perintah berikut : >>an = sim(net,pn); >>a = poststd(an,meant,stdt); >>H = [(1:size(P,2))' T' a' (T'-a')]; >>sprintf('%2d %9.2f %7.2f %5.2f\n',H') g. Evaluasi output jaringan (Data pelatihan dengan target) Output jaringan dengan target dianalisis dengan regresi linear menggunakan postreg : >> [m1,a1,r1]=postreg(a,t) >> xlabel('data Ke- ');ylabel('target/output');pause Gambar 5.4. Hasil Pengujian Data Pelatihan Dengan Target Pada gambar 5.4 terlihat hasil pengujian data pelatihan dengan target. Dimana hasil pelatihan sesuai dengan target (1) yang diinginkan dengan nilai aktual 1,00 dan nilai error 0,00. Nilai ini dapat dilihat setelah dilakukan perintah >> sprintf('%2d %9.2f %7.2f %5.2f\n',H') Berikut ini gambar 5.5 adalah hasil pengujian dengan data uji (pembanding) : Gambar Perbandingan Pelatihan Dengan Target Berikut output jaringan dengan target (data pengujian dengan target) : Gambar 5.5. Hasil Pengujian Data Pembanding (Pengujian) Dengan Target Gambar Perbandingan Pengujian Dengan Target Pada gambar 5.5 terlihat hasil pengujian data pembanding (pengujian) dengan target. Selanjutnya untuk melihat hasil pengujian, maka gunakan perintah berikut : >> plot([0.01:size(p,2)]',t,'bo',[1:size(p,2)]',a ','r*'); >>title('hasil Pengujian Dengan Data Pelatihan: Target(o), Output(*)'); DaftarPustaka Puspitahningrum, Diyah, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan, Yogyakarta : Andi Offset Siang, Jong Jek, JaringanSyarafTiruan&Pemrogram mannyamenggunakanmatlab, YogyakartaAndi Offset 2004 Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 77

10 Suyanto, Artificial Intelligence,Bandung : Informatika Andrijasa, Mistianingsih. (2010). PenerapanJaringanSyarafTiruanUntukMe mprediksijumlahpengangguran di Provinsi Kalimantan TimurDengan MenggunakanAlgoritmaPembelajaranBackp ropagation. 5, 1-5. Devi. Et al ANN Approach for Weather Prediction using Back Propagation International Journal of Engineering Trends and Technology- Volume3Issue DesianidanArhami, KonsepKecerdasanBuatan, Yogyakarta, Andi Offset 2006 M. DessyWuryanidan I Afrianto, (2012), PerbandinganMetodeJaringanSyara ftiruanbackpropgationdan Learning Vector Quantization PadaPengenalanWajah, volume 1 Analisa Prediksi Jumlah Order Barang... 78

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG PREDIKSI KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK SISTEM AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN STUDI KASUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG Sofika Enggari, S.Kom, M.Kom,,Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Jaringan Syaraf Tiruan Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Susilo Nugroho Drajad Maknawi M0105047 M0105068 M01040 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Kurniawati Handayani 09.11.3278 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

Research of Science and Informatic   BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION Sains dan Informatika Vol.2 (N0.2) (2016): 1-9 1 Andre Mariza Putra, Chickens Weight Prediction Using Backpropagation JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2 Juni 2011 MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB Yaya Finayani Teknik Elektro, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah kemampuan pemecahan masalah subjek kedalam elemen-elemen konstituen, mencari hubungan-hubungan internal dan diantara elemen-elemen, serta mengatur

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Data Untuk Analisis Jaringan Syaraf Tahapan pertama sebelum merancang model jaringan syaraf tiruan adalah menyiapkan data. Secara garis besar tahapan-tahapan dalam

Lebih terperinci

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A ARTIFICIAL NEURAL NETWORK CAHYA YUNITA 5213100001 ALVISHA FARRASITA 5213100057 NOVIANTIANDINI 5213100075 TEKNIK PERAMALAN - A MATERI Neural Network Neural Network atau dalam bahasa Indonesia disebut Jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI

JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI ekson Arizona Matondang Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl Sisingamangaraja No 338 Sp Limun Medan http://wwwstmik-budidarmaacid

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA 39 Fauzul Sains Amri, dan Jaringan Informatika Syaraf Vol.1 Tiruan (N0.1) untuk (2015): Memprediksi 37-43 JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) Rima Liana Gema, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK Fany Hermawan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : evan.hawan@gmail.com

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN A. OTAK MANUSIA Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk memproses informasi. Tiaptiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Masing-masing

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Risnawati 1, & Masitah Handayani 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Royal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI

BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI BAB VI CONTOH APLIKASI JST UNTUK PENGENALAN POLA SIDIK JARI Kompetensi :. Mahasiswa memahami aplikasi JST Sub Kompetensi :. Dapat melakukan pemrograman JST dengan Matlab.. Dapat mencoba kasus aplikasi

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV. APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV. Bryan Ponsel) Des Indeks Giawa Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Supiyati, Syamsul Bahri dan Iwan Erdi Abstract: Penelitian mengenai prediksi jangka pendek debit aliran irigasi

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bilqis Amaliah 1, Amethis Oktaorora 2 1,2 Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network) Intelligent Systems Pembahasan Jaringan McCulloch-Pitts Jaringan Hebb Perceptron Jaringan McCulloch-Pitts Model JST Pertama Diperkenalkan oleh McCulloch

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter Gauss Untuk dapat melakukan pengolahan data menggunakan ANN, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai set data input-output yang akan digunakan. Set data inputnya yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang disebut

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network Neural Network (NN) adalah suatu prosesor yang melakukan pendistribusian secara besar-besaran, yang memiliki kecenderungan alami untuk menyimpan suatu pengenalan yang pernah dialaminya, dengan kata lain

Lebih terperinci

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma 28 ISSN: 2354-5771 Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma Dahriani Hakim Tanjung STMIK Potensi Utama Medan E-mail: notashapire@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need. PREDIKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Febry Hontong 1), Tritiya Arungpadang 2), Johan Neyland 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hujan merupakan salah satu unsur iklim yang berpengaruh pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Pengaruh langsung yang dapat diketahui yaitu potensi sumber daya air. Besar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Jaringan Saraf Tiruan Jaringan saraf tiruan (JST) pertama kali diperkenankan oleh McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 943. Jaringan saraf tiruan merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi yang digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia Muhammad Ulinnuha

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci