Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Ceria Desa Sesela Kabupaten Lombok Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Ceria Desa Sesela Kabupaten Lombok Barat"

Transkripsi

1 Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Ceria Desa Sesela Kabupaten Lombok Barat Hamimi Asfarina, Made Widnya, & Herlina Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP IKIP Mataram Abstrak: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data mengunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai rata-rata ideal persepsi orang tua adalah 89,33 yang terletak pada kriteri 82,36 sampai 96,27 dan dapat dikatakan sedang. Kata kunci: Persepsi Orang Tua, PAUD Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003: 80). Sedangkan ahli lain mengemukakan bahwa Pendidikan adalah suatu proses kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan (Djmarah, 1991: 37). Dalam mendapatkan pendidikan ada beberapa jenis pendidikan yaitu formal, nonformal, dan informal. Di dalam pendidikan informal atau sering kita sebut pendidikan dalam keluarga yang dimana terdapat orang tua sebagai pendidik. Orang tua di samping sekolah dan masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan anak. Karena orang tua merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama, di mana anak mendapatkan pengaruh dari anggota keluarga pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam masa pertumbuhannya. Orang tua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu dengan terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik. Djamarah (2004: 31) mengemukakan bahwa dalam keluarga orang tua bertanggung jawab memberikan pendidikan yang baik berdasarkan nilai-nilai akhlak dan spiritual yang luhur walaupun di sekolah juga anak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu dengan kenyataan-kenyataan di atas dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak didik dalam menghadapi tantangan masa depannya. Dalam hal ini yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bukan

2 hanya tanggung jawab pemerintah, lembaga pendidikan, tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat, begitu juga orang tua terutama ibu-ibu yang paling dekat dan paling sering bersama anak-anak mereka dalam kesehariannya. Dalam hal ini tujuan pendidikan dalam keluarga adalah agar anak dapat berkembang dengan maksimal, memperoleh prestasi yang baik dalam pendidikan. Dengan demikian di dalam pendidikan keluarga, orang tua terutama ibu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Bagi orang tua atau ibu-ibu yang memiliki tingkat pendidikan lebih atau memiliki pengetahuan tentang pendidikan akan selalu memperhatikan perkembangan anak-anaknya terutama awal-awal pertumbuhan anak-anaknya atau pada usia dini, sebaliknya jika tingkat pendidikan orang tua rendah perkembangan anaknya di lembaga pendidikan kurang diperhatikan. Persepsi atau tanggapan adalah ciri dari masyarakat baik itu masyarakat yang ada di kota ataupun masyarakat yang ada di desa dan di pedalaman. Persepsi disebabkan oleh suatu peristiwa atau hal-hal yang mereka anggap baru dan hal-hal yang tidak mereka ketahui sehingga mereka mengungkapkannya melalui persepsi dan tanggapan baik secara langsung maupun tidak langsung baik itu dengan sebuah perkataan dan tindakan. Namun setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda mengenai pendidikan, terutama dalam pendidikan awal anak-anaknya atau yang sering disebut pendidikan anak usia dini. Dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini setiap orang akan memandangnya berbeda baik dalam setiap proses pembelajaran, metode pembelajaran, lingkungan pembelajaran maupun tahap-tahap pembelajarannya. Ada yang beranggapan pendidikan anak usia dini itu penting, karena pada masa itu anak-anak masih berada pada masa keemasan (gold age) (Noorlaila, 2010: 15), dimana pada masa itu anak-anak mengalami perkembangan sosial, emosional dan rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Ada pula yang beranggapan pendidikan anak usia dini itu tidak terlalu penting, karena hanya digunakan untuk tempat bermain oleh anak-anak, dan beranggapan nanti pada sekolah dasar mereka akan mendapat pelajaran yang lebih dari pada di pendidikan anak usia dini. Dari observasi awal peneliti melihat bahwa para orang tua peserta didik sangat antusias memotivasi anak-anaknya untuk belajar. Itu dikatakan karena para orang tua sangat mendukung anaknya untuk belajar, mereka setiap hari mengantar anaknya, jika anaknya sulit untuk disuruh maju oleh tutor atau pendidik, para orang tua dengan cekatan membujuk anaknya sehingga para anak-anak mau kedepan untuk membaca dan menyebutkan satu persatu angka atau huruf dan menuliskannya di papan tulis. Bagi para orang tua peserta didik, memasukkan anak mereka ke PAUD CERIA merupakan cara yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan anaknya dalam belajar, bagi mereka belajar sejak dini merupakan hal yang paling penting untuk mengasah kemampuan anak mereka, dan hal itu dikatakan para orang tua yang mengantarkan anaknya setiap hari untuk sekolah dan belajar di PAUD CERIA, mereka sangat senang sekali karena ada sekolah tempat menitipkan anak-anak mereka untuk belajar. Bagi mereka para orang tua peserta didik dengan adanya PAUD CERIA bagus sekali di samping memberikan pendidikan, pengalaman juga menambah wawasan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan dari masing-masing anak serta meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk selalu ingin belajar. Dalam penelitian ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pendidikan

3 anak usia dini yang merupakan lembaga pendidikan anak usia dini satu-satunya yang ada di Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat untuk mengetahui bagaimana Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD CERIA Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Kajian Literatur Persepsi adalah dimana kita mengorganisasikan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan (Malik, 2011: 32). Hal ini berarti suatu kegiatan yang sangat berkaitan dengan studi tentang proses kognitif, seperti ingatan dan berfikir. Dengan demikian, setiap stimulus yang dipandang oleh seseorang akan mengalami perbedaan persepsi sesuai dengan tingkat ingatan atau cara berfikir serta menafsirkannya. Oleh sebab itu, wajarlah mana kala setiap orang yang mengamati suatu benda terjadi perbedaan persepsi. Persepsi yang dilakukan masing-masing individu tentunya berbeda-beda, hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor Sarlito Wirawan Sarwono (2006) mengemukakan beberapa ciri yang mempengaruhi persepsi yaitu: (a) Perhatian, artinya biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada disekitar kita sekaligus, tapi kita menfokuskan perhatian kita pada dua objek saja, (b). Kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan maupun yang menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi seseorang tersebut, (c). Sistim nilai, sistim nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi, (d). Ciri kepribadian, ciri kepribadian akan mempengaruhi persepsi. Misalnya A dan B bekerja di suatu kantor yang sama di bawah pengawasan satu orang atasan, A yang pemalu dan penakut akan mempersepsikan atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijauhi, menganggap atasannya sebagai tokoh yang tidak dapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya, (e). Gangguan kejiwaan, gangguan kejiwaan dapat menimbulkan persepsi yang disebut halusinasi, dan f. Pengalaman terdahulu, hal ini seiring muncul sehingga menjadi salah satu kebiasaan dan kebanyakan situasi merupakan proses informasi yang didasarkan atas pengalaman masa lampau. Dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) terdapat prinsip- prinsip utama yang harus diperhatikan (Suyadi, 2010: 12). Prinsip- prinsip tersebut adalah sebagai berikut : (1) Mengutamakan kebutuhan anak, kebutuhan pada anak senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak-anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio-emosional. (2) Belajar melalui bermain atau bermain seraya belajar. Bermain merupakan sarana belajar anak usia dini. Melalui permainan, anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan. (2) Lingkungan yang kondusif dan menantang. Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan, sekaligus menantang dengan memerhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain. (3) Menggunakan pembelajaran terpadu dalam bermain. Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak serta bersifat konstekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu

4 mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak didik. (4) Mengembangkan berbagai kecakapan atau keterampilan hidup (life skill). Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri, dan bertanggung jawab, serta memiliki disiplin diri. (5) Menggunakan berbagai media atau permainan edukatif dan sumber belajar. Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik, tutor dan orang tua. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh orang tua peserta didik di PAUD Ceria. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang didukung dengan dokumentasi. Metode analisis data adalah merupakan tata cara yang harus diikuti atau digunakan oleh peneliti dalam rangka menganalisa data yang sudah dikumpulkan untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh adalah data tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Maka data yang diperoleh adalah data yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka. Kemudian langkah-langkah pelaksanaan metode analisa statistik sebagai cara untuk mengolah data untuk memperolah hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Maka langkah selanjutnya dicari mean ideal dan standar deviasi ideal dengan rumus sebagai berikut: 1 Mean Ideal = MI = MT + fx i n fx 2 Standar deviasi = SD = i n nfx Sedangkan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendahnya persepsi orang tua, digunakan analisis deskriptif dengan rumus sebagai beriku: MI 1SDI M 3SDI MI 1SDI M 1SDI MI 3SDI M SDI (Drs. Nyoman Dantes, 1986: 43). (tinggi) (sedang) (rendah) Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang dinilai pada persepsi (sikap) orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria meliputi Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap anak, orang tua sangat senang dengan adanya PAUD sebagai sentra pendidikan, orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang bermanfaat dengan adanya

5 PAUD, Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap. Hasil penelitian tentang persepsi (sikap) orang tua di PAUD Ceria adalah sebagai berikut : Tabel: 05 Distribusi jawaban aspek sikap orang tua peserta didik terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD CERIA Penilaian No Unsur yang di amati Tinggi Sedang Rendah Jumlah F % F % F % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap anak. 2 orang tua sangat senang dengan adanya PAUD sebagai sentra pendidikan. 3 orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang bermanfaat dengan adanya PAUD. 4 Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap , , , , , , Sumber: Data Olahan Kriteria penilaian tinggi yaitu para orang tua yang menjawab opsen A dan B yaitu skornya 5 dan 4, sedangkan penilaian sedang yaitu orang tua yang menjawab opsen C yaitu skornya 3, dan penilaian rendah yaitu orang tua yang menjawab opsen D dan E yaitu skornya 2 dan 1. Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang dinilai pada persepsi (sikap) orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria meliputi Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap anak, orang tua sangat senang dengan adanya PAUD sebagai sentra pendidikan, orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang bermanfaat dengan adanya PAUD, Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap. Hasil penelitian tentang persepsi (sikap) orang tua di PAUD Ceria adalah sebagai berikut :

6 Tabel: 05 Distribusi jawaban aspek sikap orang tua peserta didik terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD CERIA Penilaian No Unsur yang di amati Tinggi Sedang Rendah Jumlah F % F % F % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap anak. 2 orang tua sangat senang dengan adanya PAUD sebagai sentra pendidikan. 3 orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang bermanfaat dengan adanya PAUD. 4 Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perkembangan sikap , , , , , , Sumber: Data Olahan Kriteria penilaian tinggi yaitu para orang tua yang menjawab opsen A dan B yaitu skornya 5 dan 4, sedangkan penilaian sedang yaitu orang tua yang menjawab opsen C yaitu skornya 3, dan penilaian rendah yaitu orang tua yang menjawab opsen D dan E yaitu skornya 2 dan 1. Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang dinilai pada persepsi aspek perhatian orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria meliputi orang tua memperhatikan proses belajar anak, orang tua memberi perhatian lebih kepada anak saat ditanyakan masalah pekerjaan rumah, penilaian yang diberikan kepada anak usia dini setiap kali pembelajaran berakhir dapat membantu orang tua untuk mengetahui perkembangan anak. Hasil penelitian tentang persepsi (aspek perhatian) orang tua di PAUD Ceria adalah sebagai berikut : Tabel: 07

7 Distribusi jawaban aspek perhatian orang tua peserta didik terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD CERIA Penilaian No Unsur yang di amati Tinggi Sedang Rendah Jumlah F % F % F % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Orang tua memperhatikan proses belajar anak 2 orang tua memberi perhatian lebih kepada anak saat ditanyakan masalah pekerjaan rumah 3 penilaian yang diberikan kepada anak usia dini setiap kali pembelajaran berakhir dapat membantu orang tua untuk mengetahui perkembangan anak , , , , , ,3 100 Sumber: Data Olahan Kriteria penilaian tinggi yaitu para orang tua yang menjawab opsen A dan B yaitu skornya 5 dan 4, sedangkan penilaian sedang yaitu orang tua yang menjawab opsen C yaitu skornya 3, dan penilaian rendah yaitu orang tua yang menjawab opsen D dan E yaitu skornya 2 dan 1. Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang dinilai pada persepsi aspek pengalaman orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria meliputi orang tua ingin anak mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan saat pulang kerumah, perkembangan keagamaan anak mampu mengucapkan salam saat berangkat dan saat pulang sekolah, pengalaman belajar anak mampu membaca dan menulis huruf saat anak masuk di bangku sekolah dasar, dengan memasukkan anak ke PAUD, anak menjadi pemberani. Hasil penelitian tentang persepsi (aspek pengalaman orang tua) orang tua di PAUD CERIA adalah sebagai berikut : Tabel: 08

8 Distribusi jawaban aspek pengalaman orang tua peserta didik terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD CERIA Penilaian No Unsur yang di amati Tinggi Sedang Rendah Jumlah F % F % F % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 orang tua ingin anak mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan saat pulang kerumah 2 perkembangan keagamaan anak mampu mengucapkan salam saat berangkat dan saat pulang sekolah. 3 pengalaman belajar anak mampu membaca dan menulis huruf saat anak masuk di bangku sekolah dasar ,3 5 16, , , , , Dengan memasukkan anak ke PAUD, anak menjadi pemberani 14 46, ,3 100 Sumber: Data Olahan Kriteria penilaian tinggi yaitu para orang tua yang menjawab opsen A dan B yaitu skornya 5 dan 4, sedangkan penilaian sedang yaitu orang tua yang menjawab opsen C yaitu skornya 3, dan penilaian rendah yaitu orang tua yang menjawab opsen D dan E yaitu skornya 2 dan 1. Untuk mencari tingkat persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini terlebih dahulu dihitung: 1. Mencari mean ideal (MI) untuk persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD CERIA 2. Mencari Standar Deviasi Ideal (SDI)

9 Tabel: 11 Hasil kerja penelitian tentang persepsi orang tua terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Ceria Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 Skor data Turus F X X 1 FXi Fxi / /// ///// ///// /// ///// ///// / // Mencari Mean Ideal MI = MT + fx i n = = , 33 = 89, Mencari Standar Deviasi Ideal (SDI) 2 SD = i = = 5 4,13 0, 10 = 5 1, 93 = 6, Membuat Pedoman Konversi

10 MI + 1 SDI MI - 1 SDI MI 3SDI MI + 3 SDI < MI +1 SDI < MI 1 SDI Keterangan: MI = Mean Ideal SDI = Standar Deviasi Ideal Diketahui : MI = 89, 33 SD = 6,94 a. MI + 1 SDI < MI + 3 SDI 89, , 94 < 89, (6, 94) 96, 27 < 100 b. MI 1 SDI < MI + 1 SDI 89, 33 6,94 < 89, (6,94) 82, 36 < 96, 27 c. MI 3 SDI < MI 1 SDI 89, 33 3 (6,94) < 89, 33 1 (6, 94) 68, 51 < 82, 39 Tabel: 12 Tabel pedoman konversi persepsi orang tua terhadap pendidikananak usiadini di PAUD CERIA Dusun Muhajirin Desa Sesela Skala Penilaian Data penelitian persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini 96, Tinggi 82, 36 < 96, 27 Sedang 68, 51 < 82, 39 Rendah Pembahasan

11 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan setelah dilakukan pengamatan dan analisis didapatkan bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria Dusun Muhajirin Desa Sesela setelah dikonfirmasikan pada tabel konversi berada pada kategori sedang. Hal ini disebabkan karena para orang tua di Dusun Muhajirin masih ada orang tua yang beranggapan bahwa PAUD itu tempat anak-anak untuk bermain-main saja, sedangkan untuk belajar yang lebih nanti setelah mereka masuk di sekolah dasar. Banyak juga dari para orang tua mengatakan PAUD adalah tempat dimana anak-anak mengenal temannya dan anak-anak bisa mandiri, percaya diri, dapat mengembangkan hobi dan kreatifitasnya semenjak masuk di PAUD, para orang tua sangat antusias sekali untuk ditanyakan tentang PAUD. Adapun dasar teori yang mengatakan bahwa PAUD itu konsepnya belajar sambil bermain (Suyadi, 2010: 12). Ini menunjukkan bahwa para orang tua sangat memotivasi dan mendorong serta antusias terhadap adanya PAUD di Dusun Muhajirin sebagai sentra pendidikan, tempat belajar anak-anak, sebagai tempat membentuk pribadi yang cerdas, sehat, menyenangkan, nyaman, berbudi pekerti dan menjadi dirinya sendiri. Namun pada dasarnya orang tua juga sangat berperan penting dalam pendidikan anak-anaknya, karena dari sikap perhatian orang tualah anak bisa tumbuh dengan baik. Karena pada masa ini anak-anak sangat butuh perhatian orang tua terutama tentang pendidikan sejak dini, melalui pendidikan ini anak-anak diberi kesempatan dan pengalaman yang akan membantu penguasaan kemampuan pada semua bidang perkembangan untuk meningkatkan kesempatan berhasil ketika anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini sangat penting untuk perkembangan anak khususnya dalam perkembangan prilaku, bakat, pengetahuan. Pada masa-masa usia tersebut anak sangat peka dengan segala sesuatu dilingkungannya. Apabila lingkungan mengajarkan hal yang positif mengarah keperilaku yang membuat anak terdidik dengan baik, maka anak akan terbentuk baik pola pendidikan dan prilakunya. Simpulan Simpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di PAUD Ceria Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 yaitu berada dalam kategori sedang. Daftar Pustaka Kartini, Pengantar dasar Tentang Persepsi. Jakarta: Rineka Cipta. Martinis Panduan PAUD. Gaung Persada Press Group : Jakarta Mulyasa. (2012). Manajemen PAUD. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Noorlaila Panduan Lengkap Mengajar PAUD.Pinus.Yogykarta. Ridwan. (2009). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

12 Saifulloh. (1992). Belajar Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Sarwono, Wirawan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. (Online): Diakses tanggal 13 Maret 2014 pukul Satiadarma, Monty P Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Sunaryo Pengertian Persepsi. Jakarta: Rajawali Suyadi, M. Pd. I Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta : Pedagogia Suharsimi Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 13 maret 2014 pukul WITA. Walgito Persepsi Individu Mengorganisasikan Dan Menginterpretasikan Stimulus. psikologi. Diakses tanggal 13 maret 2014 pukul

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang berpotensi dalamkecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang, sehingga usia dini sering disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi pembentukan sumber daya manusia di masa mendatang (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan nonformal. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain dan berinteraksi dengan orang lain dalam hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut individu dalam berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar adalah kunci utama dari dunia pendidikan terutama disekolah-sekolah, dimana proses belajar-mengajar adalah intinya dan pendidikan harusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun manusia yang memiliki kepribadian. Hal ini juga diwujudkan oleh pemerintah, dengan membangun

Lebih terperinci

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dilihat dari kedudukan usia dini bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana tercantum undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi bagi perkembangan manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal tumbuhnya Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI)

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI) MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI) Dita Megawati STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Rini Rahmawati NIM K 7402135 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR Guru TK ABA 010 Cabang Kuok Kabupaten Kampar email: herlinaher@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cet. 1,hlm 6. (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2012), hlm ), hlm. 48.

BAB I PENDAHULUAN. Cet. 1,hlm 6. (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2012), hlm ), hlm. 48. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan nasional pada dasarnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Membangun dan membentuk masyarakat Indonesia untuk menjadi manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa : 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan dalam rangka mencapai kedewasaan subyek didik secara aktif mengembangkan potensipotensi dirinya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat zaman semakin maju, sekarang ini banyak sekali bermunculan permaian anak yang semakin beraneka ragam. Seiring dengan kemajuan tersebut membawa dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI TENTANG MOVING CLASS, MOTIVASI BELAJAR DAN PELAYANAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Abstrak

PENGARUH PERSEPSI TENTANG MOVING CLASS, MOTIVASI BELAJAR DAN PELAYANAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Abstrak PENGARUH PERSEPSI TENTANG MOVING CLASS, MOTIVASI BELAJAR DAN PELAYANAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Sriyani Indri Astuti 1, Salamah 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak Karakteristik pembelajaran bagi anak usia dini adalah bermain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI Supini Guru SDN 015 Sungai Sirih supini697@gmail.com ABSTRAK Penulis tertarik pada judul ini karena selama mengajar di sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Proses Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. Suyono dan Hariyanto (2014) mengatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke beberapa arah, yaitu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi, fenomena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan keniscayaan. Pasalnya, perkembangan

Lebih terperinci

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Abstrak. Ria Risty Rahmawati. K8409052.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,

Lebih terperinci

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak sejak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan memiliki kecakapan baik intelektual,

Lebih terperinci

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Sulwianti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR Nuzul Wahyu Wulan Dari, M.Husin Affan, Nurmasyitah. NuzulWahyu99@gmail.com ABSTRAK Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Menurut Slameto (2003:102) pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir

BAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh KARTIKA SANI A. PENGATAR Pendidikan karakter menjadi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI OLEH RAHAYU DWI UTAMI,SE.,S.Pd.,M.Pd. Anak adalah anugerah dari sang maha pencipta yang dititipkan oleh Tuhan YME sebagai amanah yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang dimaksud Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (X 1 ) dengan Sikap

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (X 1 ) dengan Sikap BAB V PEMBAHASAN A. Hubungan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (X 1 ) dengan Sikap Keberagamaan Siswa (Y) Data tentang latar belakang pendidikan orang tua diperoleh dari angket yang disebarkan kepada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG (Penelitian Tindakan Kelas ) OLEH : Susi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai sarana yang sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini disebabkan dalam kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang berbeda, unik dan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan tahap usianya. Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani. PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 Pebriani Abstrak Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang khas, dikatakan memiliki karakteristik yang khas dikarenakan mempunyai rasa ingin tahu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah aset yang sangat berharga, tidak hanya bagi orang tua, keluarga, masyarakatnya tetapi juga bagi keberlangsungan sebuah peradaban, sehingga anak juga disebut

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk

Lebih terperinci

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan serangkaian proses yang sangat kompleks dan banyak melibatkan aspek yang saling berkaitan. Pendidikan bertujuan untuk mengubah sikap dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berawal dari aktifitas bermain. Melakukan kegiatan yang menyenangkan akan

BAB I PENDAHULUAN. berawal dari aktifitas bermain. Melakukan kegiatan yang menyenangkan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa anak-anak merupakan awal dari kreatifitas anak. Kreatifitas anak berawal dari aktifitas bermain. Melakukan kegiatan yang menyenangkan akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke dunia sudah membawa bekal kehidupan yang belum terasah atau belum teruji tanpa adanya pembelajaran dan pelatihan, bekal kehidupan itu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara disegala bidang pembangunan, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

Pendidikan merupakan aset pen ng bagi kemajuan

Pendidikan merupakan aset pen ng bagi kemajuan BAB I PENDIDIKAN ANAK USIA DINI A. Penger an Pendidikan Pendidikan merupakan aset pen ng bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu se ap anak bangsa wajib mengiku pendidikan. Dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas. Ruang lingkupnya mencakup seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Setiap orang pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang

Lebih terperinci