PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI
|
|
- Suharto Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Sulwianti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana pengetahuan anak tentang penanaman nilai-nilai agama di kelompok B TK RIA kartini pewunu (2) bagaimana metode pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama di kelompok B TK RIA kartini pewunu(3) apakah ada peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di kelompok B TK Ria kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK Ria Kartini Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi tahun ajaran 2012/2013.Subyek Penelitian adalah 16 anak, terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.tehnik pengumpulan data yang digunakan, meliputi tehnik observasi, dan tehnik dokumentasi. Berdasarkan analisis data, maka dapat diketahui terjadi peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di kelompok B TK Ria Kartini Desa Pewunu Kabupaten Sigi dari rata-rata nilai pada pengamatan minggu pertama terdapat 2 anak (12,5%) yang menunjukkan kategori BSB, 2 anak (12,5%) kategori BSH, 3 anak (18,75%) kategori MB, dan 9 anak (56,25%) kategori BB. Selanjutnya pada pengamatan minggu keenam terjadi peningkatan yang cukup signifikan dimana terdapat 5 anak (31,25%) dalam kategori BSB, 6 anak (37,5%) kategori BSH, 4 anak (25%) kategori MB, dan 1 anak (6,25%) kategori BB. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di kelompok B TK Ria kartini, hal ini dapat dilihat setelah dilakukannya penanaman nilai kepada anak dengan mengajarkan anak tata cara disiplin, bertutur kata yang baik dan menghargai teman anak dapat melakukannya dengan baik. Kata Kunci : Pembiasaan Berdoa, Nilai-Nilai Agama 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. No. Stambuk A
2 PENDAHULUAN Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peranan agama bagi kehidupan umat manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan (kepastian), yang ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Sesuai Undang-Undang RI Nomor. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3, disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, demi membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, yang dapat memajukan martabat kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini. Menurut Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut. Pada rentang usia ini anak mangalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletakan dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, bahasa, sosio-emosional, dan spiritual. Pada observasi awal ke TK RIA kartini pewunu kecamatan dolo barat kabupaten sigi, peneliti menemukan beberapa masalah seperti, kurangnya pembiasaan-pembiasaan yang anak lakukan khususnya pembiasaan berdoa terhadap kegiatan berdoa. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kedisiplinan yang ditunjukan oleh seorang pendidik misalnya datang kesekolah tidak tepat waktu sehingga pada saat kegiatan berlangsung anak-anak sudah tidak 784
3 melakukan kegiatan berdoa lagi, tetapi langsung kegiatan inti. Untuk itu pembiasaan berdoa sangat berperan penting dalam kegiatan belajar khususnya di TK. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama anak di kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat. Metode demonstrasi berdoa dapat mengubah etika anak-anak karena dengan berdoa anak-anak dapat menanamkan nilai-nilai agama yang kemudian dijadikan anak sebagai pedoman hidup dan untuk bekal dimasa depan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih baik lagi untuk menjadi manusia yang berahklak mulia dan berbudi pekerti baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu apakah ada peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kabupaten Sigi. Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kabupaten Sigi. Alur kerangka pemikiran pada penelitian ini dilihat dari hasil pengamatan awal terdapat masalah yaitu penanaman nilai-nilai yang tidak di tunjukan oleh anak seperti disiplin dalam berdoa, bertutur kata sopan, dan menghargai teman. Penyebab masalah diakibatkan kurangnya pembiasaan tersebut yang dilakukan oleh guru sehingga anak-anak tidak memahami seperti apa nilai-nilai agama dan kemudian anak merasa bosan dan kurang memperhatikan apa yang diajarkan. Untuk memecahkan masalah, metode yang dipilih untuk mengembangkan pemahaman anak mengenai penanaman nilai-nilai agama tersebut digunakan metode demonstrasi berdoa. Aspek-aspek tolak ukur nilai-nilai moral pada penelitian ini yaitu menghargai teman, tanggung jawab, dan sopan santun. terdapat kesimpulan bahwa ada peranan metode bercerita dalam mengembangkan nilai-nilai moral pada anak dikelompok B2 TK Pertiwi Palu, ada beberapa rekomendasi saran : bagi kepala TK, bagi guru, bagi orang tua, dan bagi anak. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasi, peneliti mengamati dan melakukan kajian terhadap keadaan anak dan metode wawancara yang dilakukan dilakukan dengan cara bertanya langsung secara lisan kepada guru, agar dapat memperoleh 785
4 suatu informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu tentang penanaman nilai-nilai agama kepada anak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 september sampai 5 november 2013, di TK RIA Kartinis desa Pewunu, kecamatan dolo barat, kabupaten sigi. Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini, yaitu disiplin, bertutur kata sopan, dan menghargai teman. Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu pembiasaan berdoa dan nilai-nilai agama. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan instrument penelitian berupa lembar observasi dan hasil dokumentasi berupa foto. Adapun subyek dalam penelitian ini, yaitu seluruh anak didik di kelompok B di TK RIA Kartini Pewunu yang berjumlah 16 anak, terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Untuk mengumpulkan data dilapangan, digunakan teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, sdan dokumentasi. Setelah data terkumpul, maka data akan diolah dengan menggunakan teknik persentase, hasil olahan tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Rumus yang digunakan dari Suharsimi Arikunto (1996 : 16) untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara persentase, sebagai berikut: p = f N x 100% Keterangan : P = Persentase f = Jumlah jawaban dari masing-masing alternatif N = Jumlah responden HASIL PENELITIAN 1. Hasil pengamatan Aspek Disiplin Tabel 1 Hasil Pengamatan Aspek Disiplin No. Kategori Frekuensi % 1. Berkembang Sangat Baik(BSB) 6 37,5 2. Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 5 31,25 3. Mulai Berkembang(MB) Belum Berkembang(BB) 1 6,25 Jumlah Berdasarkan tabel 1, bahwa dari 16 anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi yang menjadi subyek penelitian, dalam aspek disiplin terdapat 6 anak (37,5%) termasuk kategori Berkembang Sangat Baik, 5 anak (31,25%) termasuk kategori Berkembang Sesuai Harapan, 4 anak (25%) termasuk kategori Mulai Berkembang, dan 1 anak (6,25%) termasuk kategori Belum Berkembang. 786
5 2. Hasil pengamatan aspek bertutur kata sopan Tabel 2 Hasil Pengamatan aspek bertutur kata sopan No. Kategori Frekuensi % 1. Berkembang Sangat Baik(BSB) 5 31,25 2. Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 6 37,5 3. Mulai Berkembang(MB) Belum Berkembang(BB) 1 6,25 Jumlah Berdasarkan tabel 2, bahwa dari 16 anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi yang menjadi subyek penelitian, dalam aspek bertutur kata sopan terdapat 5 anak (31,25%) termasuk kategori Berkembang Sangat Baik, 6 anak (37,5%) termasuk kategori Berkembang Sesuai Harapan, 4 anak (25%) termasuk kategori Mulai Berkembang, dan 1 anak (6,25%) termasuk kategori Belum Berkembang. 3. Hasil Pengamatan Aspek menghargai teman Tabel 3 Hasil Pengamatan Aspek Menghargai Teman No. Kategori Frekuensi % 1. Berkembang Sangat Baik(BSB) Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 7 43,75 3. Mulai Berkembang(MB) Belum Berkembang(BB) 1 6,25 Jumlah Berdasarkan tabel 3, bahwa dari 16 anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi yang menjadi subyek penelitian, dalam aspek menghargai teman terdapat 2 anak (12,5%) termasuk kategori Berkembang Sangat Baik, 4 anak (20%) termasuk kategori Berkembnag Sesuai Harapan, 6 anak (13,25%) termasuk kategori Mulai Berkembang, dan 8 anak (33,33%) termasuk kategori Belum Berkembang. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak di Kelompok B TK RIA Kartini Pewunu kecamatan dolo barat kabupaten sigi berikut ini gambaran dari masingmasing variabel dan aspek-aspek yang diamati. 787
6 1. Disiplin Seperti kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kata kedisiplinan sudah sering kita dengar. Banyak yang mendefinisikan pengertian tentang disiplin, sehingga kedisiplinan memiliki berbagai macam pengertian dan salah satunya seperti dikemukakan oleh Yusuf (2002 : 56) dalam E. Mulyasa (2003 : 5) menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap anak. Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2009) kedisiplinan memiliki makna yaitu suatu perbuatan yang mencerminkan kepatuhan dengan suatu peraturan dan ketetapan dalam berprilaku. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anak khususnya di TK RIA Kartini pewunu kecamatan dolo barat kabupaten sigi, sangatlah penting karena untuk memungkinkan anak didik untuk berproses menuju prilaku yang sesuai dengan norma-norma agama yang telah ditetapkan dimasyarakat. 2. Bertutur Kata Sopan Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:1084) kata sopan mempunyai arti yaitu hormat dengan lazim(akan, kepada) tertib menurut adab yang baik. Dan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:1231) bertutur kata adalah segala sesuatu perkataan yang baik. Pentingnya nilai agama ditunjukan dengan adanya bertutur kata sopan yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu, agar anak dapat belajar untuk bertutur kata sopan di TK maka, aspek bertutur kata sopan dianggap bisa menanamkan nilai-nilai agama melalui metode demonstrasi di TK. Selanjutnya penilaian aspek bertutur kata sopan, dilihat dari beberapa indikator, yaitu jika anak berbicara dengan nada yang pelan, jika anak berbicara dengan nada yang sedikit keras, jika anak berbicara dengan nada yang keras, jika anak berbicara dengan nada berteriak. Dari uraian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya bertutur kata atau bercakap sopan bagi anak TK, karena dengan berbicara dengan sopan selain anak menjadi pandai, anak didik juga akan mendapatkan nilai-nilai agama yang tinggi. 788
7 3. Menghargai Teman Sesuai dengan kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Purwo darminto (2007:702) menyatakan bahwa menghargai teman mempunyai arti bermacam-nacam, diantaranya memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, memandang penting (bermanfaat, berguna), dan menghormati. Menghargai merupakan sebuah ungkapan yang terdengar sederhana, tetapi banyak orang yang lalai dalam mengaplikasikannya. Saling menghargai dapat diaplikasikan dengan mudah, hal ini dapat dimulai dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seperti halnya menghargai teman di TK yang dapat dinilai dari beberapa pencapaian indikator, yaitu apabila anak sudah mampu mengucapkan terimakasih jika memperoleh sesuatu dari temannya, misalnya bantuan maupun pemberian berupa barang, apakah anak mampu meminjamkan barang miliknya kepada temannya, apakah anak dapat menolong temannya yang dalam kesulitan, misalnya menolong anak yang sedang terjatuh, apakah anak tidak memilih-milih teman atau berteman dengan siapa saja, apakah anak tidak mengganggu teman yang masih belajar atau suka mengolok-olok temannya, dan apakah anak dapat bebagi makanan bersama temannya. Untuk mengetahui adanya peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilainilaim agama pada anak di kelompok B TK RIA Kartini Pewunu kecamatan dolo barat, maka telah diperoleh hasil pengamatan. Ada tiga aspek yang diamati dalam mengembangkan nilai-nilai agama pada anak melalui metode demonstrasi berdoa, sebagai berikut: 1. Aspek Disiplin Seperti kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kata kedisiplinan sudah sering kita dengar. Banyak yang mendefinisikan pengertian tentang disiplin, sehingga kedisiplinan memiliki berbagai macam pengertian dan salah satunya seperti dikemukakan oleh Yusuf (2002 : 56) dalam E. Mulyasa (2003 : 5) menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Seperti halnya disiplin di TK yang dapat dinilai dari beberapa pencapaian indikator, yaitu apabila anak sudah mampu berdoa dengan keadaan yang khusyu, kemudian anak dapat berdoa dengan sikap yang baik, apabila anak dapat berdoa dengan dapat berdoa dengan keadaan yang masih dalam keadaan tengok kiri dan 789
8 tengok kanan, apabila anak dapat berdoa yang hanya mendapat bantuan dari seorang guru saja. Melalui aspek disiplin, masih ada beberapa anak yang belum masuk dalam kategori berkembang sangat baik. Hal ini disebabkan, pada anak usia TK masih sangat dominan dengan sikap egosentrisnya sehingga masih ada anak yang sulit untuk mengucapkan doa yang didemonstrasikan oleh guru, kemudian kurangnya perhatian yang dimiliki oleh anak, tetapi dilihat dari pengamatan berlangsung menunjukkan penanaman nilai-nilai agama melalui metode demonstrasi secara periodik dari minggu pertama sampai minggu keenam terjadi peningkatan. Dapat dilihat dari kenaikan rata-rata persentase, yaitu terdapat 37,5% dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 31,25% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 25% dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan 6,25s% dalam kategori Belum Berkembang (BB). Hal ini membuktikan ada peranan peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak dalam aspek disiplin. 2. Bertutur Kata Sopan Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:1084) kata sopan mempunyai arti yaitu hormat dengan lazim(akan, kepada) tertib menurut adab yang baik. Dan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:1231) bertutur kata adalah segala sesuatu perkataan yang baik. Pentingnya nilai agama ditunjukan dengan adanya bertutur kata sopan yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu, agar anak dapat belajar untuk bertutur kata sopan di TK maka, aspek bertutur kata sopan dianggap bisa menanamkan nilai-nilai agama melalui metode demonstrasi di TK. Selanjutnya penilaian aspek bertutur kata sopan, dilihat dari beberapa indikator, yaitu jika anak berbicara dengan nada yang pelan, jika anak berbicara dengan nada yang sedikit keras, jika anak berbicara dengan nada yang keras, jika anak berbicara dengan nada berteriak. Dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung menunjukkan penanaman nilai-nilai agama melalui metode demonstrasi berdasarkan aspek bertutur kata sopan, secara periodik dari minggu pertama sampai minggu keenam terjadi peningkatan. Dapat dilihat dari kenaikan rata-rata persentase, terdapat (31,25%) dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 37, 5% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 25% dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan ada 6,25% dalam kategori Belum Berkembang (BB). 790
9 3. Aspek Menghargai Teman Aspek Menghargai Teman Sesuai dengan kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Purwo darminto (2007:702) menyatakan bahwa menghargai teman mempunyai arti bermacam-nacam, diantaranya memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, memandang penting (bermanfaat, berguna), dan menghormati. Menghargai merupakan sebuah ungkapan yang terdengar sederhana, tetapi banyak orang yang lalai dalam mengaplikasikannya. Saling menghargai dapat diaplikasikan dengan mudah, hal ini dapat dimulai dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seperti halnya menghargai teman di TK yang dapat dinilai dari beberapa pencapaian indikator, yaitu apabila anak sudah mampu mengucapkan terimakasih jika memperoleh sesuatu dari temannya, misalnya bantuan maupun pemberian berupa barang, apakah anak mampu meminjamkan barang miliknya kepada temannya, apakah anak dapat menolong temannya yang dalam kesulitan, misalnya menolong anak yang sedang terjatuh, apakah anak tidak memilih-milih teman atau berteman dengan siapa saja, apakah anak tidak mengganggu teman yang masih belajar atau suka mengolok-olok temannya, dan apakah anak dapat bebagi makanan bersama temannya. Dilihat dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung menunjukkan penanaman nilai-nilai agama melalui metode demonstrasi berdoa, secara periodik dari minggu pertama sampai minggu keenam terjadi peningkatan, yaitu terjadi kenaikan rata- rata persentase, terdapat 25% dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 43,75% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 25% dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan ada (6,25%) dalam kategori Belum Berkembang (BB). Dari hasil data tersebut menunjukkan ada peranan metode demonstrasi dalam menanamkan nilai-nilai agama melalui aspek menghargai teman. Dilihat dari hasil setelah dilakukan penelitian menunjukkan peningkatan yang cukup baik terhadap nilai-nilai agama dengan metode demonstrasi berdoa, penggunaan metode demonstrasi pada penelitian ini, yaitu dengan mendemokan doadoa pendek yang setia harinya anak-anak lafalkan, seperti doa sebelum masuk dan keluar rumah, doa kepada kedua orang tua. Adapun kendala yang dihadapi oleh peneliti yaitu, kurangnya kedisiplinan yang ditunjukan oleh seorang guru sehingga mengakibatkan pembiasaan berdoa minim dilakukan. 791
10 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tentang peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Pembiasaan berdoa sebelum dilakukan metode demonstrasi berdoa sudah cukup baik, tetapi pada saat sesudah dilakukan metode demonstrasi terjadi peningkatan terhadap sikap dan perilaku pada anak di kelompok B TK RIA Kartini pewunu. 2. Penerapan metode demonstrasi pada anak kelompok B TK RIA Kartini pewunu, berdasarkan kemampuan yang diharapkan mencapai beberapa pengembangan, seperti bahasa, moral, sosial emosional saat berdoa sudah menunjukan sikap berdoa yang disiplin, dalam hal ini anak sudah duduk sopan dan mengetahui bahwa duduk sopan dalam berdoa tersebut merupakan nilai- nilai agama. 3. Dilihat dari hasil penelitian tentang moral yang dilakukan melalui metode demonstrasi berdoa secara periodik dari minggu ke minggu mengalami peningkatan dengan kenaikan hasil persentase pada aspek disiplin terdapat 37,5% anak dalam kategori berkembang sangat baik, 31,25% anak dalam kategori berkembang sesuai harapan, 25% anak dalam kategori mulai berkembang, dan 6,25% anak yang termasuk dalam kategori belum berkembang. Pada aspek bertutur kata sopan terjadi peningkatan dengan hasil rata-rata persentase yaitu terdapat 31,25% anak dalam kategori berkembang sangat baik, 37,5% anak dalam kategori berkembang sesuai harapan, 25% anak dalam kategori mulai berkembang, dan 6,25% anak yang termasuk dalam kategori belum berkembang. Pada aspek menghargai teman terjadi peningkatan dengan hasil rata-rata persentase yaitu terdapat 25% anak dalam kategori berkembang sangat baik, 43,75% anak dalam kategori berkembang sesuai harapan, 25% anak dalam kategori mulai berkembang, dan 6,25% anak yang termasuk dalam kategori belum berkembang. Sangatlah jelas bahwa ada peranan pembiasaan berdoa dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak kelompok B TK RIA Kartini pewunu kecamatan dolo barat kabupaten sigi. Adapun beberapa saran dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagi guru, seharusnya pembiasaan berdoa itu dilakukan sehari-hari agar anak terbiasa untuk mendengarnya dan tidak merasa bosan dengan kegiatan berdoa, dan juga guru juga harus membiasakan diri untuk disiplin tepat waktu untuk datang kesekolah. 2. Bagi orang tua, selain disekolah diharapkan mengajarkan anak nilai-nilai agama di rumah setiap harinya, seperti membiasakan anak membaca bismilah, istigfar dan juga doa-doa sehari-hari. 792
11 3. Bagi kepala TK, Agar selalu memperhatikan tenaga guru yang tidak disiplin dalam pembelajaran sekolah seperti tiba disekolah dengan tepat waktu dan membiasakan anak didik untuk melakukan pembiasaan berdoa. 4. Bagi para peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam merancang penelitian yang sama atau berbeda. DAFTAR PUSTAKA Darajat, Zakiyat. (1993). Materi Pengembangan Agama Islam (Buku Pedoman Guru TK). Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan kelembagaan Agama Islam. Ervina. (2009). Pembelajaran Agama Islam Pada Anak. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hidayat, Otib Satibi. (2007). Metode pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka. Nataprawira, H. Dahlan AS. (1962). Manusia dan Agama. Bandung: Percetakan Offset. Usman, H.M Ali. (1970). Manusia Menurut Islam Melalui Empat Alam. Bandung: Mawar. 793
PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK
PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU Mega Yulianti 1 ABSTRAK Pengembangan nilai moral adalah pembentukan perilaku anak melalui pembiasaan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Endang Sunarti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan anak usia dini, secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematang emosi, kepribadian,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE Desmayanti 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemandirian halus anak dapat
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN
MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN Jacoba 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan moral anak dapat ditingkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua dan guru sudah barang tentu ingin membina anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, mental sehat dan akhlak yang terpuji.
Lebih terperinciMENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA
MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA Erlina 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah nilai-nilai agama pada anak
Lebih terperinciPENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU
PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU Indrah Ningsih 1 ABSTRAK Masalah yang berkaitan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU
MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU Fin Ostiana Peluru 1 ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya disiplin anak di kelompok B TK Sion
Lebih terperinciPENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK PUDJANANTI KECAMATAN SIGI BIROMARU NI PUTU AYU SARTIKA ABSTRAK
PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK PUDJANANTI KECAMATAN SIGI BIROMARU NI PUTU AYU SARTIKA ABSTRAK Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA Pembimbing (I) Muraini Mursanib (II) Samsul Alam. ASNIDAR ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN
MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN Anifah 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penanaman nilai agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
Lebih terperinciMENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B TK ALKHAIRAT II BALE
MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B TK ALKHAIRAT II BALE Ratman 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah interaksi sosial anak dapat ditingkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1
1 MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1 ABSTRAK Masalah dalam kajian ini adalah belum berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang berbeda, unik dan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan tahap usianya. Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciPENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK A1 TK KEMALA BHAYANGKARI 01 PALU
PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK A1 TK KEMALA BHAYANGKARI 01 PALU Anisa 1s ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak berbahasa lisan.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KELAS UNGGULAN (EXCELLENCE) AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMPN 2 Pamekasan) Suwantoro
IMPLEMENTASI KELAS UNGGULAN (EXCELLENCE) AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMPN 2 Pamekasan) Suwantoro I Dalam kategori penyebutan identitas manusia, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU
PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Semua orang dari kalangan mana pun akan membenarkan pernyataan ini. Berbekal pendidikan yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciHUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU
1 HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU Niluh Dewi Kristiani 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan anak berbicara belum berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses pengubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Lebih terperinciPERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA
PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA Noviatul Munawara 1 ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah adakah peranan alat permainan edukatif
Lebih terperinciPERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI
PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI Rifka Gayatri 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penulisan ini adalah adakah peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pokok bahasan elektrolit dan non elektrolit merupakan materi kimia yang diberikan siswa kelas X semester genap, yang membahas tentang sifat-sifat larutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI
MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI Minartin 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu interaksi manusia dewasa dengan anak didik dalam rangka menyampaikan ilmu pengetahuan serta keterampilan agar dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undangundang Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yag merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi
Lebih terperinciPENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK
PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK Masalah dalam kajian ini adalah apakah ada pengaruh metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar. Lembaga ini dianggap penting karena usia ini merupakan usia emas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu proses kegiatan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan pemerataan dan perluasan pendirian lembaga pendidikan dimulai dari pendidikan anak usia dini disetiap
Lebih terperinciPERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU
PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
Lebih terperincimemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi kehidupan manusia; demikian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU
PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU Trisnawati, Ilmi muyasaroh Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia secara menyeluruh, yakni pembentukan dan pengembangan potensi ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan dalam penelitian. Sub judul tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional, pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Namun secara khusus keberhasilan dalam belajar
Lebih terperinciOPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah
OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan tongkat estafet majunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan sebagai hak asasi manusia telah dilindungi oleh undangundang dan hukum, sehingga setiap individu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran, antara lain guru sebagai penginisiatif moral dan pengasuh serta. memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran secara efektif, dinamis, efesien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan kemampuan, mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pendidikan nasional
Lebih terperinciPENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU Nur Samsiar 1 ABSTRAK Perkembangan fisik motorik adalah proses kemampuan gerak seorang anak yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan
Lebih terperinciOleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A
MUATAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SALING MENGHARGAI (Analisis Isi pada Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 serta Pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Surakarta)
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE
MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE Sapni 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya penanaman nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas, berakhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak pada usia
Lebih terperinciOleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung
8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciPEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21
PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci