InfoPOM ISSN DUA SISI IKLAN OBAT ANTARA KREATIVITAS DAN OBYEKTIVITAS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "InfoPOM ISSN DUA SISI IKLAN OBAT ANTARA KREATIVITAS DAN OBYEKTIVITAS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS"

Transkripsi

1 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN POM RI ISSN DUA SISI IKLAN OBAT ANTARA KREATIVITAS DAN OBYEKTIVITAS Pada hakikatnya iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang produk atau jasa yang SIARAN PERS dimiliki oleh suatu perusahaan. Iklan merupakan media informasi PENJELASAN TERHADAP yang dibuat dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat, PENARIKAN PRODUK ORAL-B memiliki karakter persuasif dan dibuat sedemikian rupa agar TOOTH AND GUM CARE khalayak dengan suka rela terdorong melakukan suatu tindakan MOUTHRINSE sesuai yang diinginkan pengiklan. Iklan disampaikan melalui berbagai media baik media elektronik yaitu televisi, radio, INFO TERKINI TENTANG OBAT KUMUR internet maupun media cetak seperti surat kabar, majalah, spanduk, billboard dan lain sebagainya. Di antara berbagai media massa yang ada, saat ini televisi merupakan salah satu PHARMACEUTICAL INSPECTION CO-OPERATION SCHEME (PIC/S media komunikasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Media televisi dinilai sebagai media massa yang efektif dan paling mampu menarik simpati masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena keterjangkauan dan ketersediaan televisi yang luas dan merata di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu tampilannya berupa OR EDIT IAL gabungan audio-visual memiliki nilai lebih dibanding media lainnya. Pembaca yang terhormat, Iklan adalah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang produk atau jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Iklan dapat disampaikan melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Dengan semakin banyak dan kreatifnya iklan obat yang ditayangkan, maka masyarakat sebagai penyaring terakhir informasi hendaknya semakin cermat dan hati-hati dalam memilih produk obat yang dibutuhkan. Sehubungan hal tersebut, maka pada edisi ini kami sajikan artikel Dua Sisi Iklan Obat antara Kreativitas dan Objektivitasnya. Masih terkait dengan kecermatan konsumen dalam memilih produk yang beredar di pasaran, kami sajikan pula artikel Info Terkini Tentang Obat Kumur. Penarikan salah satu produk obat kumur pada pertengahan Juli lalu karena ditemukannya kandungan mikroba yang melewati batas persyaratan, membuat konsumen perlu mengetahui informasi yang benar terkait hal tersebut. Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (PIC/S) adalah organisasi internasional yang didirikan sebagai forum kerjasama antar lembaga yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Dalam beberapa tahun terakhir, Badan POM telah melakukan persiapan untuk menjadi anggota (PIC/S). Hal hal apa saja yang sudah dilakukan Badan POM untuk bergabung dalam organisasi ini dan bagaimana kesiapan dan tantangan bagi Industri Farmasi Indonesia setelahnya dapat kita simak dalam artikel Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (PIC/S) - Peluang untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia Seperti biasa, pada halaman terakhir dimuat forum PIO Nas dan SIKer Nas yang berisi tanya jawab seputar informasi obat dan informasi keracunan dan penting diketahui oleh pembaca. Demikian, semoga infopom edisi ini dapat memberikan manfaat. Selamat membaca. 1

2 Sajian Utama Seiring dengan tingginya persaingan usaha saat ini, iklan sebagai media promosi makin berkembang dengan berbagai gaya dan kreativitas. Kenyataan akan perkembangan iklan membuat pelaku usaha berpikir keras sebelum meluncurkan iklannya melalui berbagai media massa. Iklim persaingan menuntut para kreator iklan melakukan inovasi dalam merancang dan mengemas pesan yang akan disampaikan. Jika perlu, pesan yang ditampilkan harus berbeda dari yang lain agar meninggalkan kesan yang mendalam. Oleh karena itu, agar suatu pesan mudah ditangkap ia harus dikemas sedemikian rupa agar unik, hangat dan berbeda dari yang lain. Selain menarik dan hangat, iklan yang baik juga harus jelas perihal informasi apa yang ingin disampaikan. Iklan dan Obat Obat merupakan produk yang mempunyai kedudukan khusus dalam masyarakat karena diperlukan untuk pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan. Obat akan menjadi racun jika digunakan secara tidak rasional. Karena itulah maka terdapat banyak ketentuan yang mengatur obat guna mengamankannya. Obat yang dapat diiklankan kepada masyarakat umum hanya obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter, sedangkan obat yang termasuk dalam golongan obat keras atau obat dengan resep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, hanya dapat diiklankan pada media cetak ilmiah kedokteran atau farmasi. Obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas relatif aman digunakan untuk pengobatan sendiri. Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri ini dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi menjadi alternatif untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pengobatan. Dalam hal ini, masyarakat dapat langsung membeli obat tanpa harus mengeluarkan biaya untuk konsultasi dokter dan biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan seperti demam, pusing, sakit maag, flu, dan lain-lain. Swamedikasi memang terasa lebih praktis dan hemat, namun demikian pelaksanaannya tetap harus dilakukan secara tepat, aman dan rasional. Bersikap rasional dalam penggunaan obat berarti pemilihan obat yang tepat dan pemakaian yang tidak 2

3 Sajian Utama berlebihan sesuai dengan aturan pakai yang dianjurkan. Harus diingat, umumnya obatobat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas adalah obat-obat yang hanya bersifat meringankan atau menghilangkan gejala penyakit tetapi tidak menyembuhkan atau menghilangkan penyebab penyakit. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui informasi yang akurat tentang kegunaan dan keamanan obat yang beredar. Selain itu, diperlukan pula sikap kritis dalam memilih obat mengingat saat ini jumlah obat bebas yang beredar semakin beragam. Iklan Obat yang Kreatif Namun Tetap Obyektif Jumlah obat bebas yang semakin beragam berdampak pada peningkatan iklan obat yang beredar di masyarakat. Masingmasing industri farmasi berusaha untuk menampilkan iklan obat sekreatif mungkin untuk menarik perhatian guna menjaring pangsa pasar dan mendapatkan konsumen. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, disebutkan bahwa iklan obat harus memenuhi persyaratan obyektivitas, lengkap serta tidak menyesatkan. Obyektif berarti iklan tersebut harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan dan tidak menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui. Lengkap berarti iklan tersebut harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga harus memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan seperti kontra indikasi dan efek samping. Tidak menyesatkan berarti iklan tersebut memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini semua bermakna bahwa iklan obat selain dimaksudkan untuk memperkenalkan produk juga harus mampu memberi informasi yang dapat mendidik masyarakat. Iklan obat selayaknya sama jujurnya dengan kerja profesi dokter. Hal ini penting karena jika iklan obat tidak memenuhi etika dan ketentuan, maka nalar medis masyarakat akan dibuat menjadi tidak logis. Masyarakat yang tadinya ingin menjadi sehat malah tersesat pada penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak hemat dalam belanja obat. Karena itu, iklan obat tidak boleh memberikan pernyataan yang berlebihan mengenai manfaat suatu obat. Pencantuman informasi mengenai penggunaan obat harus tepat, benar dan sesuai dengan indikasi yang disetujui pada saat pemberian izin edar obat. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, obat akan menjadi racun apabila digunakan secara tidak rasional. Oleh karena itu, iklan obat wajib mencantumkan informasi mengenai perlunya memeriksakan diri ke dokter apabila sakit terus berlanjut. 3

4 Sajian Utama Pada kondisi dimana telah dilakukan pengobatan sendiri namun gejala tidak hilang dalam 2 atau 3 hari maka diperlukan diagnosa penyakit oleh dokter. Dalam pendekatan ini, guna mendapatkan iklan obat yang kreatif namun tetap obyektif, Industri Farmasi selaku pelaku usaha serta agen periklanan selaku pembuat iklan dituntut untuk jeli terhadap ketentuan dan etika periklanan obat yang berlaku. Jika iklan obat hanya memperhatikan atau menonjolkan kreativitas semata tanpa mengindahkan peraturan perundang-undangan, maka masyarakat tidak akan mendapat informasi mengenai cara berobat yang benar. Itu berarti, ongkos berobat swamedikasi yang semula ditujukan agar masyarakat mampu melakukan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional bisa berubah menjadi pemborosan untuk membeli obat yang tidak perlu bahkan mungkin hasilnya pun nihil. Beberapa penyakit ringan seperti flu umumnya dapat sembuh sendiri. Jadi, saat merasakan adanya gejala flu sebenarnya saat itu tidak harus langsung mengkonsumsi obat. Gejala flu seperti tenggorokan gatal atau bersin-bersin dapat hilang tanpa obat dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui cukup istirahat dan mengkonsumsi makanan bergizi, umumnya gejala tersebut akan hilang sendiri dalam 2 sampai 3 hari. Iklan obat sebagai media komunikasi yang dapat mempengaruhi pemilihan obat memerlukan perhatian tersendiri baik dari pemerintah selaku regulator; industri farmasi, agen periklanan dan industri media massa sebagai pelaku usaha serta masyarakat umum selaku konsumen. Industri farmasi berkewajiban memberikan informasi yang tepat dan obyektif mengenai obat yang diiklankannya, media massa juga selayaknya mampu menyaring informasi yang akan ditayangkan dengan hanya menayangkan iklan-iklan obat yang memenuhi ketentuan. Masyarakat umum sebagai penyaring terakhir informasi obat yang diterimapun hendaknya turut berperan mengolah dan memilah informasi iklan obat yang beredar. Hal ini penting mengingat banyaknya jumlah obat dan iklan obat yang beredar di masyarakat, sehingga dibutuhkan kecermatan dan kehati-hatian dalam memilih obat. Penyajian iklan obat memang membutuhkan keunikan tersendiri. Di satu sisi ia harus mampu menarik perhatian konsumen, namun di sisi lain ia juga harus obyektif agar masyarakat terlindungi dari risiko penggunaan obat yang tidak tepat. Iklan obat sebagai komoditi khusus harus mampu menyeimbangkan antara pendidikan kesehatan dan kepentingan bisnis. Jika iklan obat yang beredar dapat menyeimbangkan dua sisi tersebut yaitu kreativitas untuk kepentingan bisnis, maupun informasi yang obyektif untuk pendidikan kesehatan, niscaya masyarakat akan dapat mengkonsumsi obat secara tepat, aman, dan bermanfaat. (Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik Dan PKRT) Pustaka 1. Departemen Kesehatan 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 386/Men.Kes/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, PKRT dan Makanan- Minuman. 4

5 Artikel terapetik dapat melindungi mulut dari penyakit. Dokter ahli gigi dapat menganjurkan penggunaan obat kumur tertentu untuk kondisi mulut tertentu atau untuk orang yang tidak dapat menyikat gigi karena cacat fisik atau alasan medis. Obat kumur di pasaran INFO TERKINI TENTANG OBAT KUMUR Di pertengahan Juli lalu, perusahaan kosmetik P&G menarik secara sukarela batch tertentu produknya, yaitu Oral B Tooth and Gum Care Mouth Rinse di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena ditemukannya kandungan mikroba yang melewati batas persyaratan maksimumnya. Jenis mikroba yang ditemukan adalah bakteri Burkholderia anthina (B. Anthina). Walaupun belum ada laporan keluhan dari konsumen, namun penarikan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi. Obat Kumur Obat kumur adalah larutan atau cairan yang digunakan untuk mencuci mulut. Secara umum jenis obat kumur terbagi menjadi obat kumur kosmetik dan obat kumur terapetik. Keduanya memiliki komponen kandungan yang sama yaitu zat berkhasiat, dan zat tambahan, seperti air, zat pewarna, perasa, pelembab, alkohol, dan surfaktan. Obat kumur kosmetik berguna untuk dapat membantu menghilangkan kotoran di mulut sebelum atau setelah menyikat gigi, menghilangkan sementara bau mulut, membunuh bakteri pada mulut dan menyegarkan mulut dalam waktu singkat, hal ini hanya bermanfaat pada orang yang memiliki mulut yang sehat. Obat kumur terapetik mengandung antimikroba (seperti misalnya: klorheksidin) atau produk terapetik lainnya (seperti fluorida) yang diindikasikan untuk mengatasi penyakit yang ada dalam mulut seperti plak, infeksi mulut, gingivitis, dll, sehingga obat kumur Sebagaimana disebutkan di atas, beberapa produk obat kumur yang terdapat di pasaran adalah obat kumur yang mengandung air garam, klorheksidin, minyak esensial, fluorida dan obat kumur antibakteri. Obat kumur dengan kandungan air garam juga dapat dibuat sendiri. Obat kumur ini berupa air hangat dengan sedikit garam yang dapat bermanfaat untuk orang yang menderita sariawan, iritasi tenggorokan ringan, dan luka akibat gigi palsu untuk mengurangi ketidaknyamanan dan membantu penyembuhan. Namun jika terjadi iritasi dan rasa sakit lebih dari seminggu, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Obat kumur yang mengandung klorheksidin efektif dalam mengurangi bakteri yang ada pada rongga mulut. Namun, penggunaan klorheksidin dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan indra pengecapan, menimbulkan noda kecoklatan pada gigi dan meningkatkan pembentukan kalkulus. Obat 5

6 Artikel kumur yang mengandung minyak esensial dapat mengurangi bau mulut. Obat kumur yang mengandung fluorida dipakai untuk mengontrol dan mencegah gigi berlubang. Penggunaan obat kumur ini bersama-sama dengan pasta gigi berfluorida, dapat memberikan perlindungan ekstra melawan kerusakan gigi. Obat kumur dengan kandungan antibakteri dapat mengurangi bakteri pada mulut dan mengurangi aktivitas bakteri pada plak. Obat kumur antibakteri terutama sangat membantu dalam mengendalikan gingivitis (radang gusi) dan infeksi tenggorokan ringan. Penggunaan obat kumur pada anak-anak tidak dianjurkan, karena jika tertelan, kandungan bahan tambahan alkohol yang ada dapat berisiko keracunan pada anak-anak. Oleh karena itu, obat kumur ini tidak boleh dikonsumsi pada anak dibawah 12 tahun. Burkholderia anthina (B. anthina) Bakteri B. anthina merupakan salah satu spesies bakteri yang termasuk dalam Burkholderia cepacia complex (Bcc). B. anthina merupakan bakteri dengan sifat patogen terlemah diantara spesies Bcc lainnya. B. anthina pada umumnya tersebar di alam dan pernah ditemukan di tanah pada pot bunga dan tanaman hias. Risiko akibat infeksi spesies Bcc terhadap orang sehat belum diketahui, namun beberapa spesies diketahui mempengaruhi pasien dengan imunitas rendah seperti pada penderita cystic fibrosis (CF). Beberapa studi melaporkan adanya hasil isolasi B. anthina pada sputum penderita cystic fibrosis. Dari hasil isolasi tersebut terlihat bahwa kemunculan B. anthina sangat rendah dibandingkan anggota kelompok Bcc lainnya. Karena itu, meskipun sifat patogen B. anthina tidak diketahui, tidak bisa dipungkiri adanya kemungkinan risiko terhadap penderita dengan imunitas rendah. Dari kasus yang terjadi, tidak menutup kemungkinan bahwa bakteri tersebut juga dapat mengontaminasi produk obat kumur lainnya. Informasi dari otoritas regulasi Singapura, terdapat 2 produk obat kumur lainnya yang ditemukan mengandung bakteri tersebut tetapi produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia. Namun, sebagai langkah pencegahan, Badan POM telah melakukan langkah antisipatif dengan program sampling produk beredar 6

7 Artikel untuk memastikan bahwa produk yang beredar aman. Hasil pengawasan Badan POM yang dilakukan secara rutin, selama ini menyatakan bahwa semua produk obat kumur yang beredar di Indonesia aman untuk digunakan. Mengenal Spesies Bakteri Burkholderia Burkholderia merupakan bakteri gram negatif, bersifat aerobik, dan pada umumnya ditemukan di dalam tanah, air, dan lingkungan yang lembab serta bersifat patogen terhadap manusia dan tumbuhan. Selain Burkholderia anthina, juga ada spesies lainnya yaitu Burkholderia cepacia (B. cepacea). B. cepacea ditemukan pada tahun 1949 oleh Walter Burkholder. B. cepacia bersifat o kemoorganotrop dengan temperatur optimum C. Sampai saat ini diketahui terdapat 9 spesies yang termasuk dalam Burkholderia cepacia complex. Di antara spesies Burkholderia cepacia complex, yang diketahui paling patogen adalah spesies Burkholderia cenocepacia, dan B. anthina termasuk yang rendah sifat patogennya. Infeksi B. cepacia dapat menyebabkan penurunan fungsi klinis yang sangat cepat dan tidak terkontrol, dikenal sebagai sindrom cepacia. Terdapat tiga kemungkinan efek yang dapat ditimbulkan oleh B. cepacia, pertama, bakteri tersebut berkoloni dalam paru-paru, tidak menimbulkan gejala dan tidak menyebabkan efek jangka panjang. Kedua, B. cepacia berkoloni dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi dan inflamasi paru-paru yang mengakibatkan penurunan fungsi paru. Terakhir, pada kasus yang lebih parah, B. cepacia dapat menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan sindrom cepacia yang dapat mempercepat penurunan fungsi paru-paru. Kondisi yang terakhir sulit diobati dan berakibat kematian. B. cepacia jarang mempengaruhi orang dengan sistem imun sehat, tetapi orang dengan fungsi sistem imun yang rendah dan mempunyai penyakit paru-paru berisiko terinfeksi bakteri ini. Infeksi akibat bakteri ini dapat menular baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh seperti saliva atau lendir atau bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi. B. cepacia dapat hidup di permukaan benda-benda seperti keran air, meja dapur, pakaian dan kursi hingga 2 jam jika droplet kering dan hingga 24 jam jika basah. Gejala dari infeksi B. cepacia sama seperti gejala infeksi paru lain dan penyakit cystic fibrosis pada umumnya, yaitu demam, batuk, hidung tersumbat, napas pendek, dan mengi (napas berbunyi). Diagnosis B. cepacia hanya dapat dilakukan dengan kultur sputum untuk mengetahui keberadaan dan jenis dari B. cepacia yang menginfeksi. Untuk mengurangi risiko terinfeksi B. cepacia, khususnya bagi pasien CF, harus waspada menghindari benda-benda atau bahan-bahan yang berpotensi terkontaminasi bakteri tersebut. Selalu lakukan cuci tangan dengan baik, terutama jika menyentuh permukaan yang basah atau sputum. (Pusat Informasi Obat dan Makanan) 7

8 Artikel PERHATIAN * Perlu diingat, obat kumur tidak bisa dijadikan sebagai pengganti sikat gigi biasa. * Obat kumur tidak bisa berpenetrasi pada plak yang sudah ada dan juga tidak bisa menjangkau sela-sela gigi. * Banyak obat kumur yang mengandung alkohol dalam konsentrasi tinggi. Untuk itu, penggunaannya tidak dianjurkan bagi orang yang mengalami mulut kering, wanita hamil dan anak-anak. TIPS MENGGUNAKAN OBAT KUMUR - Sikat gigi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat kumur. - Zukur jumlah larutan kumur sesuai aturan pakai. - Kumur atau bilas mulut dengan larutan tersebut selama waktu yang dianjurkan pada kemasan (atau sesuai anjuran dokter gigi). Sebaiknya tidak lebih dari 1 menit. - Buang seluruh larutan kumur dari mulut. - Untuk memaksimalkan kerja obat kumur, jangan berkumur dengan air, makan, atau merokok selama tiga puluh menit setelah menggunakan obat kumur. Pustaka Chiarini, L. et al Burkholderia cepacia complex species: health hazards and biotechnological potential. TRENDS in Microbiology Vol. 14 No. 6, June 2006, Elsevier. Mahenthiralingam, E., Baldwin A. and Dowson C.G Burkholderia cepacia complex bacteria: opportunistic pathogens with important natural biology. Journal of Applied Microbiology 104 (2008), Porth, Carol Mattson Pathophysiology: Concepts of altered health states 7th ed. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins. Queensland Government Healthy Teeth for Life Fact Sheet: Mouth Rinses. The State of Queensland, Queensland Health. Vandamme, P. et al Burkholderia anthina sp. nov. and Burkholderia pyrrocinia, two additional Burkholderia cepacia complex bacteria, may confound results of new molecular diagnostic tools. FEMS Immunology and Medical Microbiology 33 (2002), Young, Linda L Handbook of Nonprescription Drugs; An Interactive Approach to Self-Care. 16th ed, Washington DC: American Pharmaceutical Association,

9 Siaran Pers PENJELASAN TERHADAP PENARIKAN PRODUK ORAL-B TOOTH AND GUM CARE MOUTH RINSE Berkenaan dengan penarikan produk Oral-B Tooth and Gum Care Mouth Rinse dari peredaran di beberapa negara akibat adanya kontaminasi mikroba Burkholderia anthina yang dapat menyebab kan penurunan fungsi paru-paru apabila tidak ditangani dengan tepat, Badan POM RI menjelaskan bahwa produk Oral-B Tooth and Gum Care Mouth Rinse yang terdaftar di Indonesia dinyatakan memenuhi syarat yang ditentukan sehingga aman untuk digunakan, hal ini mengingat bets yang masuk di Indonesia berbeda dengan bets yang terkontaminasi tersebut. Sebagai langkah antisipasi dan tindakan kehati-hatian Badan POM RI telah melakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap produk Oral-B Tooth and Gum Care Mouth Rinse dan disamping itu kepada PT. P rocter & G amble Indonesia selaku pihak pemilik produk Oral-B Tooth and Gum Care Mouth Rinse di Indonesia untuk melakukan penarikan secara sukarela terhadap keseluruhan bets yang masuk dan beredar di Indonesia. Untuk itu Balai Besar/Balai POM seluruh Indonesia telah diinstruksikan memantau pelaksanaan penarikan produk Oral-B Tooth and Gum Care Mouth Rinse oleh industri yang bersangkutan. Apabila masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI dengan nomor telepon dan atau ulpk@pom.go.id atau Layanan Informasi Konsumen di seluruh Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. Jakarta, 4 Agustus 2011 Biro Hukum dan Humas Badan POM RI Telepon : ( 021) hukmas@pom.go.id, humas@pom.go.id Website : GEDUNG LAYANAN PUBLIK BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 9

10 Sosialisasi Peluang untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (PIC/S) adalah organisasi internasional yang didirikan sebagai forum kerjasama antar lembaga yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Saat ini ada 39 lembaga yang berpartisipasi dalam PIC/S yang berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Austria, Belgia, Belanda, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, Islandia, Inggris, Irlandia, Israel, Italia, Canada, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Malaysia, Malta, Norwegia, Polandia, Portugal, Prancis, Republik Ceko, Republik Slowakia, Romania, Singapore, Siprus, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukrania, Yunani dan Jerman. Upaya Indonesia (Badan POM) untuk masuk dalam keanggotaan PIC/S Dalam beberapa tahun terakhir, Badan POM telah melakukan persiapan untuk menjadi anggota (PIC/S). Keanggotaan Indonesia (Badan POM) dalam PIC/S ini merupakan hal yang penting dalam kaitan implementasi kesepakatan ASEAN di bidang harmonisasi obat yaitu Mutual Recognition Arrangement (MRA) on GMP Inspection yang ditandatangani 10 (sepuluh) negara ASEAN pada April Keanggotaan PIC/S ini lebih jauh dapat memiliki implikasi terhadap daya saing industri farmasi di Indonesia secara internasional. Sejak tahun 2005, dokumendokumen terkait dengan sistem manajemen mutu yang diperlukan untuk masuk dalam keanggotaan PIC/S telah dipersiapkan. Kemudian pada bulan April 2008, Badan POM mengirimkan permintaan untuk menjadi anggota PIC/S. Pada tanggal 1-5 November 2010, Tim Audit PIC/S yang datang ke Badan POM berasal dari empat negara yaitu Inggris, Perancis, Singapura dan Australia. Fokus penilaian PIC/S adalah kepatuhan Badan POM dalam melakukan pengawasan penerapan CPOB dengan mengacu kepada perundang- undangan terkait dengan CPOB termasuk terhadap sistem lisensi produk farmasi dan penerapan sistem manajemen mutu dalam melakukan inspeksi CPOB. Untuk memperoleh hasil audit yang maksimal, Tim PIC/S menggunakan dua jenis pendekatan, yaitu dengan mereview peraturan perundangundangan yang berlaku serta pendokumentasiannya dan dengan mengamati kegiatan inspeksi CPOB yang dilakukan oleh Inspektur CPOB Badan POM. Pada pertemuan komite PIC/S di Kuala Lumpur, Malaysia, telah dinyatakan bahwa meskipun 10

11 Sosialisasi masih banyak hal yang harus diperbaiki, Badan POM telah memenuhi sebagian besar persyaratan PIC/S. Dengan melakukan perbaikan yang berkesinambungan, diharapkan Badan POM dapat menjadi anggota PIC/S pada tahun Manfaat menjadi anggota PIC/S Menjadi anggota PIC/S memberikan manfaat yang sangat besar bagi Indonesia karena keanggotaan Indonesia dalam PIC/S akan dapat memperkuat kedudukan Badan POM dengan regulator negara anggota PIC/S lainnya, mempercepat akses informasi (Rapid Alert System), meningkatkan peluang untuk dapat menjadi anggota expert dalam penyusunan pedoman serta memfasilitasi kerjasama dan jejaring sehingga meningkatkan rasa saling percaya (mutual confidence) antara Badan POM dan Organisasi Internasional. Kesiapan dan tantangan bagi Industri Farmasi Indonesia Keanggotaan Indonesia dalam PIC/S akan meningkatkan daya saing industri farmasi Indonesia, meningkatkan potensi ekspor obat dan obat tradisional serta memperbesar level of confidence sebagai negara produsen, juga adanya pengakuan GMP certificate secara internasional. Keanggotaan PIC/S akan memantapkan posisi industri farmasi Indonesia di era globalisasi dimana produk yang beredar di Indonesia memiliki standar yang sesuai standar internasional dan pada akhirnya masyarakat sebagai end user tentunya akan mendapatkan produk obat dan obat tradisional yang bermutu sesuai standar mutu terkini. Saat ini, kondisi faktual di Indonesia menunjukan sebagian besar penerapan CPOB di industri farmasi cukup memadai dan mampu bersaing. Untuk beberapa aspek CPOB, terutama untuk persyaratan Quality System, validasi proses, validasi metode analisis, Air Handling Unit (AHU) dan water system masih diperlukan upaya perbaikan yang lebih intensif. Dengan keanggotaan Indonesia dalam PIC/S diharapkan industri farmasi Indonesia dapat menerapkan CPOB terkini secara konsisten dan berkesinambungan. Dalam kaitan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya strategis dari pemerintah, industri, dan berbagai pihak terkait secara sinergis untuk menciptakan keunggulan di bidang farmasi. Pengawasan obat yang terstruktur juga diperlukan untuk menjamin mutu obat yang komprehensif dalam rangka menerapkan Total Drug Quality Management (TQDM) System. Dukungan regulasi yang kuat dan komitmen dari berbagai pihak terkait termasuk pemerintah dan industri juga sangat diperlukan untuk mewujudkan masuknya Indonesia ke dalam keanggotaan PIC/S, yang akan memantapkan posisi Indonesia baik dalam harmonisasi ASEAN maupun dalam dunia internasional secara keseluruhan. (Dra. Dyah Nugraheni, Direktorat Standarisasi PT dan PKRT) 11

12 FORUM PIONas IO Nas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah Pdisetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan Obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A, lt.1, BPOM, Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor / , HP nomor , informasi@pom.go.id FORUM SIKerNas IKerNas adalah Sentra Informasi Keracunan Nasional yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi Skeracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir serta siap pakai untuk diberikan/diinformasikan kepada masyarakat luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A, lt.1, BPOM, Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor / , HP nomor , siker@pom.go.id Pertanyaan Orang tua saya menderita diabetes dan mendapatkan resep Glibenklamid dengan aturan penggunaan satu kali sehari diminum pada pagi hari dan dikombinasikan dengan Metformin sehari dua kali pada pagi hari dan malam hari. Apakah kombinasi tersebut aman bagi orang tua saya? Ketika hipertensi orang tua saya diberikan spironolakton. Apakah kegunaan obat tersebut dan mengapa dokter menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi pisang selama pengobatan (Lina, Ibu rumah tangga). Jawaban Glibenklamid sering dikombinasikan dengan metformin dalam pengobatan diabetes melitus karena dapat saling menunjang dalam meningkatkan efektivitas kerja obat untuk menghasilkan efek mempertahankan kadar gula darah normal. Glibenklamid bekerja dengan merangsang pankreas untuk mensekresikan insulin, sedangkan metformin meningkatkan sensitivitas dari reseptor insulin. Efek samping yang perlu diwaspadai dari kombinasi obat tersebut, terutama pada orang tua adalah timbulnya hipoglikemia. Oleh karena itu, pasien hendaknya mewaspadai gejala-gejala hipoglikemia dan mengetahui cara mengatasinya. Hipoglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar gula darah pasien kurang dari 50 mg/dl, walaupun ada orang-orang tertentu yang sudah menunjukkan gejala hipoglikemia pada kadar gula darah di atas 50 mg/dl. Hipoglikemia ditandai dengan gejala berupa pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran. Apabila tidak segera ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya kematian. Gula atau makanan yang mengandung gula (seperti jus buah) harus diberikan secepatnya ketika pasien mengalami gejala hipoglikemia dan apabila pasien kehilangan kesadaran maka harus segera dibawa ke rumah sakit. Risiko timbulnya hipoglikemia dapat dikurangi dengan cara mengkonsumsi makanan dengan jumlah sesuai yang disarankan oleh dokter atau ahli gizi, tidak berolahraga terlalu berat, memperbanyak minum air putih dan tidak meminum alkohol. Spironolakton merupakan obat anti hipertensi golongan diuretik hemat kalium. Obat ini bekerja dengan meningkatkan pengeluaran air, natrium, dan kalsium dari dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah. Spironolakton dapat menghambat pengeluaran kalium dari dalam tubuh sehingga apabila dikonsumsi bersama dengan buah pisang yang merupakan buah dengan kadar kalium tinggi, maka dapat menyebabkan hiperkalemia (tingginya kadar kalium dalam darah). Hiperkalemia dapat mengakibatkan gangguan seperti diare, kram usus, mual dan muntah, kelemahan pada otot, denyut jantung melambat, fibrilasi ventrikel, dan henti jantung Oleh karena itu konsumsi pisang bersamaan dengan Spironolakon sebaiknya dihindari. Pertanyaan Saya ingin menanyakan kebenaran berita keracunan arsen akibat mengkonsumsi udang dan vitamin C secara bersamaan. Jawaban Senyawa arsen terdiri dari dua jenis, yaitu arsen anorganik dan arsen organik. Arsen anorganik adalah senyawa logam yang dapat ditemukan pada air tanah, sedangkan arsen organik ditemukan pada makhluk laut dan beberapa makhluk daratan. Arsen anorganik bersifat toksik, jika tertelan dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan gangguan pada saluran cerna, kardiovaskuler dan sistem saraf, bahkan dapat menyebabkan kematian, sedangkan arsen organik bersifat kurang toksik dibanding senyawa arsen anorganik. Selain arsen anorganik, terdapat juga gas arsin yang sangat beracun. gas arsin terbentuk jika arsen anorganik bereaksi dengan larutan asam (ph 1-3). Jika gas arsin bereaksi dalam tubuh, dapat menyebabkan erosi kornea atau laringitis pada seseorang yang menelan arsen anorganik dan bereaksi dengan asam lambung. Organisme laut, termasuk udang mengandung sejumlah senyawa arsen organik dalam bentuk arsenobetain. Di dalam tubuh, senyawa arsenobetain akan disekresikan dalam bentuk utuh dan tidak menimbulkan efek toksik dan juga tidak terjadi reaksi dengan sediaan vitamin C. Keracunan dapat terjadi jika udang yang dikonsumsi tercemar oleh arsen anorganik (jika perairan/habitatnya tercemar oleh arsen). Tanpa dikonsumsi dengan vitamin C pun (ph 6,4-6,6) tetap dapat menyebabkan keracunan karena arsen anorganik yang masuk bereaksi dengan asam lambung, dan bila dikonsumsi bersamaan maka reaksinya semakin signifikan, karena dengan adanya vitamin C akan meningkatkan derajat keasaman lambung. Redaksi menerima sumbangan artikel artikel yang yang berisi berisi informasi terkait terkait dengan dengan obat, obat, makanan, kosmetika, obat obat tradisional, komplemen makanan, zat zat adiktif adiktif dan dan bahan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan tulisan melalui melalui alamat alamat redaksi redaksi dengan dengan melampirkan identitas diri diri penulis. penulis. Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengarah Sekretaris Utama Badan POM Penanggungjawab Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Dra. Tri Asti I, Apt, Mpharm; Dra. Murti Hadiyani; Sandhyani ED, S.Si, Apt Kontributor DR. Tepy Usia, Apt, M.Phil, Ph.D; Dra. Deksa Presiana, Apt, M.Kes; Dra. Dyah Nugraheni, Apt; Dra. Lucky Hayati, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini Ph.D; Dra. Sri Mulyani, Apt; Drh. Rachmi Setyorini, MKM; Yustina Muliani, S.Si, Apt; Judhi Saraswati, SP. MKM; Ellen Simanjuntak, SE; drg. Indah Ratnasari; Galih Prima Arumsari, S.Farm, Apt; Dewi Sofiah Sekretariat Yulinar, SKM, Msi; Arief Dwi Putranto, S.Si, Apt; Denik Prasetiawati, S.Farm, Apt; Tanti Kuspriyanto, S.Si, M.Si; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; Netty Sirait, Surtiningsih Desain grafis Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Eriana Kartika, S.Si, Apt Fotografer Ridwan Sudiro, S.Sos PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat Tlp ; Fax e-mai informasi@pom.go.id

Volume 10, No.4 Juli 2009 ISSN

Volume 10, No.4 Juli 2009 ISSN InfoPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN POM RI Volume 10, No.4 Juli 2009 ISSN 1829-9334 KAJIAN KHASIAT & KEAMANAN DAERAH ABU-ABU ANTARA OBAT DAN MAKANAN : Bagaimana Kebenaran Disampaikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644 TE N TA N G KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009

ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009 ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009 SKRIPSI Oleh : ANGGA ALIT ANANTA YOGA K.100.040.182 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies merupakan masalah kesehatan gigi yang umum terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI tahun 2004,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dalam Undang-Udang Nomor 36 tahun 2009 didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mencapai keadaan sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual sehingga

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan- Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: PP Terkait Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id HUKUM POSITIF KU Perdata

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING Oleh : Sri Tasminatun, M.Si., Apt NIK 173 036 PROGRAM STUDI PROFESI

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

menjadi alternatif pilihan bagi konsumen untuk tetap dapat HASIL PENGAWASAN OBAT

menjadi alternatif pilihan bagi konsumen untuk tetap dapat HASIL PENGAWASAN OBAT BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN POM RI ISSN 1829-9334 MENGULAS SUSU DAN PRODUK SUSU Susu adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu PENTINGNYA LABEL PANGAN

Lebih terperinci

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal Latar Belakang Derasnya arus globalisasi memberikan warna dan nuansa pada pola perdagangan nasional maupun internasional. Perkembangan sistem perdagangan dunia

Lebih terperinci

Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional

Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional disampaikan oleh: Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN

Lebih terperinci

InfoPOM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DIKAITKAN DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA. Editorial ISSN Vol. 5, No. 1, Januari 2004

InfoPOM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DIKAITKAN DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA. Editorial ISSN Vol. 5, No. 1, Januari 2004 InfoPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Vol. 5, No. 1, Januari 2004 ISSN 1829-9334 Editorial Pembaca yth, Setelah berganti tahun, Infopom kali ini hadir dengan tampilan baru. Jumlah

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

Obat dan Makanan Terjamin Aman, Bermutu dan Bermanfaat

Obat dan Makanan Terjamin Aman, Bermutu dan Bermanfaat Sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah, tantangan, beban dan tanggung jawab pengawasan obat dan makanan dirasakan semakin berat. Untuk itu, Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001, Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, Badan Pengawas Obat dan Makanan

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang

I. PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu karakteristik manusia adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang terpenting dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga berbagai usaha dilakukan untuk memperoleh tubuh yang sehat. Mulai dari melakukan olah raga, hidup secara

Lebih terperinci

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 54 BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 4.1 Permasalahan Yang Dihadapai Konsumen Akibat Penggunaan Produk Plastik Sebagai Kemasan Pangan Plastik merupakan kemasan pangan yang banyak digunakan oleh pelaku usaha

Lebih terperinci

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA LATAR BELAKANG Pada tahun 2012, pemerintah Hungaria mengembangkan program ini untuk menarik investasi asing ke Hungaria. Hingga kini, lebih dari 2500 pendaftar telah

Lebih terperinci

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas

Lebih terperinci

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA Draft 17 November 2016 RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Sendiri 1. Definisi dan Peran Pengobatan sendiri atau swamedikasi yaitu mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotik atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut dengan bentuk utamanya atropik dengan lesi erythematous dan hiperplastik 1. Denture Stomatitis

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN FILE EDIT 16 November 2016 Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat

Lebih terperinci

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi: Dehidrasi Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan Pengertian: Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan gula-garam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan pertolongan segera, karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka

Lebih terperinci

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei 2004) - sebagian kecil tulisan asli dibuang Anda punya masalah sembelit, demam, flu, kelebihan berat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Direktorat Surveilan dan Penyuluhan 1 PROSEDUR Direktorat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan sendiri Pengobatan sendiri merupakan upaya masyarakat untuk menjaga kesehatan sendiri dan merupakan cara yang mudah, murah praktis untuk mengatasi gejala yang masih

Lebih terperinci

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Erlina Burhan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Apakah Penyakit Tuberkulosis atau TB itu? Penyakit menular Kuman penyebab: Mycobacterium tuberculosis Bukan penyakit keturunan

Lebih terperinci

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah "penyakit periodontal". Namun, apakah Anda sudah memahami apa arti istilah itu sebenarnya? Kata 'periodontal' berasal

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT

PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT Drs. H. G. Kakerissa, Apt. Hotel Balairung, 20 Juli 2017 Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadilan, untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. keadilan, untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia dihadapkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan manusia yang seutuhnya. Seluruh rakyat Indonesia berhak memperoleh kesejahteraan dan keadilan, untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN. Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN. Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 72 TAHUN 1998 (72/1998) Tanggal: 16 SEPTEMBER 1998 (JAKARTA) Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT

Lebih terperinci

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

Lebih terperinci

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah 104 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015 A. Karateristik 1. Umur

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi ini kemudian berkembang menjadi

Lebih terperinci

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil?

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil? ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil? Pertanyaan: Malam. Maaf mengganggu. Saya Linda orang Padang tinggal di

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau 1 BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN A. TINJAUAN PANGAN OLAHAN 1. Pengertian Pangan Olahan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan investasi bagi kesehatan seumur hidup seseorang, mengingat fungsi gigi dan mulut yang sangat berpengaruh dalam fungsi pencernaan,

Lebih terperinci

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen Perencanaan Penggunaan Pengadaan Dukungan Manajemen Distribusi Penyimpanan Menjamin tersedianya obat dgn mutu yang baik, tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005

PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005 PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005 DENGAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR

Lebih terperinci

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah

Lebih terperinci

Hidrokinon dalam Kosmetik

Hidrokinon dalam Kosmetik Hidrokinon dalam Kosmetik Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi

Lebih terperinci

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017 Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI PKPA Tahun 2017 VISI DAN MISI Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Beragamnya penyakit infeksi membuat kebanyakan orang segera berobat ke dokter meski hanya penyakit ringan. Rasanya tidak puas jika dokter tidak memberi obat apapun dan

Lebih terperinci

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Disusun oleh : Noval Agung Prasetyo : 1341177004163 Lidiana Syahrul : 1441177004048 Ratih Dewi Suranenggala : 1441177004054 Desi Wulandari : 1441177004122

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik

BAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia (RI) dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1297/MENKES/PER/XI/1998 TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR MENTERI KESEHATAN REBUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat (Abelson, 2009).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Industri Farmasi. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri

Lebih terperinci

Tips Sehat Saat Musim Hujan. Ditulis oleh

Tips Sehat Saat Musim Hujan. Ditulis oleh Setelah kita dilanda terik berkepanjangan, kehadiran musim hujan memang menyegarkan. Tetapi hati-hati, ada banyak penyakit yang mengintai di musim ini. Misalnya, keracunan makanan, kolera, flu, batuk,

Lebih terperinci

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27 20 Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol 2.1.2012 : 20-27 Kajian Peraturan...(Sudibyo Supardi, e t.al) sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik.

Lebih terperinci

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus. CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memiliki pusat pengaturan yang diatur oleh otak. Otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks pada sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem fungsional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinea atau dermatofitosis adalah nama sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang tumbuh di lapisan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.04.1.33.12.11.09938 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PENARIKAN OBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN/ATAU PERSYARATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN UMUM Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan penting

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri

Lebih terperinci

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Nurudin Santoso,ST.,MT. Oleh Indah Maswari Agustin NIM 1302100029

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Definisi apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1332/MENKES/SK/X/2002 yaitu sebagai suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.192, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Alat. Perbekalan. Rumah Tangga. Iklan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dimulai. Kuisioner divalidasi dengan cara diuji coba pada 30 orang yang mana 20

Lebih terperinci

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Nama : Retno Jayanti NIM : 09047 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengerjakan no.4 dan akan mengkritisi jawaban kelompok 7 no.2 yang dikerjakan oleh Yuliani

Lebih terperinci

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Jangan mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lain pun menyerang Masih ingat pelawak Leysus? Ya, ia meninggal Selasa (3/1/06) lalu

Lebih terperinci

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek 2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek Cilacap. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Focus Group Discusion

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA) DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA) AFRIYANI, S.Kep 04121004 PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PSIK-FK UNAND PADANG 2008 Apa itu Diabetes Melitus (DM)..?? Suatu keadaan tingginya kadar gula darah karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C) Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN GERAKAN NASIONAL

PEDOMAN PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN GERAKAN NASIONAL PEDOMAN GERAKAN NASIONAL PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN 2015 1 2 Daftar Isi Pendahuluan Definisi dan Ruang Lingkup Logo GNPOPA Peranan Stakeholder Sasaran Program Strategi Program Output dan Capaian Indikator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes melitus merupakan suatu sindrom terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan

Lebih terperinci

AMANKAH PANGAN ANDA???

AMANKAH PANGAN ANDA??? AMANKAH PANGAN ANDA??? BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Direktorat Surveilan dan Penyuluhan KEAMANAN PANGAN Pangan yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, baik dibidang kedokteran maupun kedokteran gigi yang dapat dipertanggung jawabkan secara

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah

BAB I PENDAHULUAN. dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasta gigi adalah produk oral yang digunakan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah penampilan estetik gigi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya

Lebih terperinci