PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero) EFEK BERAGUN ASET
|
|
- Fanny Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero) EFEK BERAGUN ASET 13 th October
2 AGENDA IKHTISAR SEKURITISASI SUB PRIME MORTGAGE INTERNATIONAL PRACTICES KIK EBA 2
3 IKHTISAR SEKURITISASI 3
4 IKHTISAR SEKURITISASI KONSEP SEKURITISASI Proses Sekuritisasi Surat Berharga Tingkat Investasi Tinggi Proses mengubah aset keuangan menjadi surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan 4
5 IKHTISAR SEKURITISASI STRUKTUR DASAR 5
6 IKHTISAR SEKURITISASI KARAKTERISTIK SEKURITISASI ASET True Sale Bankruptcy remoteness Perfection of the security interest 6
7 IKHTISAR SEKURITISASI DASAR TRANSFER ASET True sale : Pengalihan aset dari Kreditur Awal kepada SPV (issuing entity), secara hukum. Alasan True sale : Memastikan bahwa seluruh aset yang telah disekuritisasi telah ditransfer dan tidak akan di-klaim sebagai aset Kreditur Asal dalam hal terjadi kebangkrutan. Perlu didukung oleh opini Hukum dan Auditor Independen. 7
8 IKHTISAR SEKURITISASI BANKCRUPTCY REMOTENESS Bankruptcy remoteness: Sebuah entitas yang tidak dapat di-pailitkan secara hukum. Bankruptcy remoteness penting karena: No unexpected creditors No right for expected creditors to attack the structure No priority claims (such as employees) PERFECTION OF THE SECURITY INTEREST Dengan prinsip true sale dan bankrutcy remoteness maka Investor akan memiliki preferen penuh atas seluruh hak-hak yang melekat pada aset/tagihan KPR yang telah disekuritisasi. 8
9 SUB PRIME MORTGAGE 9
10 SUB-PRIME MORTGAGE Subprime lending? Pinjaman kepada debitur yang tidak memenuhi syarat karena memiliki sejarah sebagai debitur yang kurang baik. Pinjaman dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada primerate karena adanya risiko tambahan. Subprime loans dikemas menjadi asset-backed securities yang dijual di pasar modal. JADI, BAGAIMANAKAH SAMPAI KRISIS SUBPRIME DAPAT TERJADI? SECURITIZED MORTGAGE DEBT OUTSTANDING Prime Conforming 63% Subprime 14% Alt-A 13% US$ 6.3 triliun total sekuritisasi KPR Jumbo 10%
11 SUB-PRIME MORTGAGE SUMBER PERMASALAHAN SUBPRIME Pertumbuhan pasar properti, khususnya sub-prime mortgage akibat: Kebijakan suku bunga rendah, setelah equity bubble burst tahun Kenaikan harga rumah dan kemudahan dalam pemberian kredit. Debitur subprime meminjam dana diluar batas kemampuan mereka. Standar underwriting yang longgar, tidak ada doc loans, tidak ada income verification Adjustable rate mortgages (ARMS) Pada saat siklus suku bunga berubah Penyesuaian suku bunga dikombinasikan dengan turunnya harga properti Default di pasar Subprime Mortgage meningkat tajam Kesulitan dalam perhitungan tingkat kerugian akibat ketidakjelasan dari pendongkrakkan nilai. Mayoritas subprime mortgage lenders dinyatakan bangkrut. Pengaruh menyebar hingga ke hedge funds, investment funds, dan the commercial paper market Intervensi dari mayoritas Bank Sentral untuk menyediakan likuiditas
12 SUB-PRIME MORTGAGE RMBS SMF Subprime I. Portfolio KPR yang disekuritisasi merupakan asset dengan kualitas tinggi. a. Dokumentasi legal lengkap dan diaudit oleh notaris yang kredibel b. Telah mempunyai credit history yang cukup panjang (min 18 bulan) c. Dipilih dari kumpulan portfolio dengan menggunakan seperangkat kriteria seleksi yang sangat ketat. Penentuan kriteria seleksi merupakan kesepakatan antara SMF, arranger dan lembaga pemeringkat internasional. I. Karakteristik portfolio KPR dipilih dari segmen yang mempunyai non-performing loan rendah. II. Mempunyai peringkat tinggi dan diproteksi dengan struktur yang memungkinkan investor terhindar dari risiko default apabila tidak terjadi kondisi yang sangat ekstrim.
13 INTERNATIONAL PRACTICES 13
14 INTERNATIONAL PRACTICES SECONDARY MORTGAGE INSTITUTIONS FANNIE MAE FANNIE MAE HKMC HKMC GINNIE MAE GINNIE MAE CAGAMAS CAGAMAS FREDDIE MAC FREDDIE MAC FANNIE MAE, FREDDIE MAC, HKMC, CAGAMAS = MORTGAGE PURCHASE GINNIE MAE = GUARANTEE PROGRAM SMF = sesuai roadmap akan mengarah menjadi Guarantor. 14
15 KIK EBA 15
16 Definisi EBA (Peraturan Bapepam Nomor IX.K.1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. Efek Beragun Aset adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement) / Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut. 16
17 Jenis-Jenis EBA Arus Kas Tidak Tetap, adalah Efek Beragun Aset yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu seperti kepada pemegang Efek bersifat ekuitas. Arus Kas Tetap, adalah Efek Beragun Aset yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada pemegang Efek bersifat hutang. 17
18 IKHTISAR SEKURITISASI KONSEP KIK EBA INVESTORS Proceeds Participation Unit Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) ABS NOTES (EBA) HOUSING LOANS IRS SWAP PROVIDER (If needed) Proceeds On going Cash flow Depository INVESTMENT MANAGER CUSTODIAN BANK Sale of Assets Purchase Consideration HOUSING LOANS ORIGINATOR & SERVICER 18
19 IKHTISAR SEKURITISASI PARTISIPAN YANG TERLIBAT TRANSAKSI POST - TRANSAKSI KREDITUR AWAL PENATA SEKURITISASI KONSULTAN HUKUM & NOTARIS KONSULTAN AKUNTANSI & PAJAK AUDITOR INDEPENDEN PENYEDIA JASA MANAJER INVESTASI BANK KUSTODIAN PEMODAL LEMBAGA PEMERINGKAT 19
20 IKHTISAR SEKURITISASI DOKUMEN TRANSAKSI DAFTAR INDUK DEFINISI NOTA KESEPAKATAN PERJANJIAN KIK EBA PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA CADANGAN (apabila ada) AKTA JUAL BELI AKTA CESSIE 20
21 TAHAPAN PROSES SEKURITISASI 21
22 PROSES SEKURITISASI TAHAPAN PROSES Persiapan Structuring Penutupan Identifikasi kebutuhan dan tujuan transaksi. Analisa awal atas Kreditur Asal Penunjukkan partisipan terkait Pelaksanaan Due Diligence Pengumpulan data Pembentukan EPA (eligible pool of assets) berdasarkan kriteria seleksi tertentu Penyiapan dokumen transaksi Pembentukan struktur EBA Finalisasi dokumen Proses sosialisasi dan pemasaran Proses Closing
23 PROSES SEKURITISASI PEMBENTUKAN EPA (ELIGIBLE POOL OF ASSETS) PORTFOLIO KPR ELIGIBLE POOL OF ASSETS KRITERIA SELEKSI 23
24 PROSES SEKURITISASI Pembayaran pokok secara pass through Kelas A (diharapkan Aaa.id) Alokasi kerugian Ilustrasi Asumsi: -Pass through -Internal credit enhancement - Subordination (Kelas A dan B) Kelas B 24
25 PROSES SEKURITISASI MANFAAT Bagi Industri Perbankan & Pembiayaan Sumber pendanaan KPR jangka panjang Mengurangi resiko kredit atas KPR Diversifikasi sumber pendanaan dengan memperoleh dana dari Pasar Modal Dan mengatasi mismatch antara aset & liabilities Bagi Pemodal Alternatif investasi pada surat berharga yang menawarkan : Rating terbaik, Tenor Jangka Panjang dan Aman Minimum resiko dengan cara antara lain pemilihan KPR yang hanya berkualitas dan diversifikasi wilayah originasi KPR Mendapat imbal hasil yang menarik Kontribusi langsung kepada sektor riil secara umum dan sektor perumahan secara khusus Bagi Pemerintah dan Perekonomian Tersedianya sumber pendanaan yang menunjang pertumbuhan sektor industri perumahan Stimulus pertumbuhan perumahan yang layak dan terjangkau. Meningkatkan efesiensi pasar primer perumahan dan institusi terkait 25
26 FAKTOR-FAKTOR RISIKO KIK EBA RISIKO KREDIT ASET KEUANGAN DALAM PORTOFOLIO Risiko yang berkaitan dengan kredit pembiayaan perumahan RISIKO LIKUIDITAS EFEK BERAGUN ASET Risiko finansial yang dimiliki EBA Kelas A sebagai instrumen investasi pasar modal RISIKO PEMBAYARAN ATAS ASET KEUANGAN DALAM PORTOFOLIO KIK EBA SEBELUM JATUH TEMPO (PREPAYMENT RISK) Risiko yang diasosiasikan dengan pembayaran atau pelunasan lebih awal, dimana pelunasan tersebut menyimpang dari jadwal pembayaran atau pelunasan yang sebelumnya telah ditentukan RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SEGI HUKUM Risiko sehubungan dengan (i) belum pernah adanya struktur transaksi sekuritisasi serupa di Indonesia, dan (ii) risiko hukum secara umum yang dapat terjadi sehubungan adanya perselisihan di antara para pihak dan perselisihan dengan para debitur. RISIKO OPERASIONAL PELAKSANAAN KEGIATAN MI, BK, DAN SERVICER Risiko operasional karena tidak berfungsinya sistem, prosedur dan pengawasan dalam lingkungan. tenaga yang terampil dan berpengalaman serta sarana komunikasi atau infrastruktur yang kurang menunjang jaringan operasi. 26
27 THANK YOU PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Plaza Bapindo, Mandiri Tower, Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav , Jakarta Telp: (021) , Fax: (021)
Pengantar sekuritisasi di Indonesia
Pengantar sekuritisasi di Indonesia Perbanaspascasarjana Jakarta, January 2010 1 Sekuritisasi Sekuritisasi merupakan suatu proses transformasi aset yang tidak likuid menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECURITIES) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 493/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPENGUATAN IKNB MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN BERBASIS PASAR MODAL. Tim Riset SMF
PENGUATAN IKNB MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN BERBASIS PASAR MODAL Tim Riset SMF Abstrak Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam mempercepat pembangunan nasional.
Lebih terperinciPrespektif Hukum Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
Prespektif Hukum Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) oleh KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930, INDONESIA Phone: +62
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG
Yth. Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG KRITERIA KHUSUS PRODUK INVESTASI DI BIDANG PASAR MODAL DALAM RANGKA MENDUKUNG UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/4/PBI/2005 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM AKTIVITAS SEKURITISASI ASET BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/4/PBI/2005 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM AKTIVITAS SEKURITISASI ASET BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha bank juga tergantung
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No. IV-D Tentang Corporate Action Untuk Efek Beragun Aset Di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0029/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM
No.286, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek Beragun Aset. Kontrak Investasi Kolektif. Penerbitan dan Pelaporan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
Lebih terperinciLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN03 KPR BTN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember dan Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember dan Catatan Aset Bank
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET - 1 - LAPORAN BULANAN KIK
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/ 38 /DPNP tanggal 31 Desember 2010 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciKONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. UMUM KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET Untuk periode sejak 11 Februari (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK EBA ) Danareksa SMF I
Lebih terperinciKONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN02 KPR BTN
Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31Desember 2011 Daftar Isi Halaman 1. Laporan Auditor Independen
Lebih terperinciKONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN03 KPR BTN
Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 Daftar Isi Halaman 1. Laporan Auditor Independen i 2. Laporan Posisi Keuangan 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciAfiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris
Lebih terperinciINSTRUMEN PASAR MODAL
INSTRUMEN PASAR MODAL 1 1. INSTRUMEN HUTANG (OBLIGASI) OBLIGASI PADA PRINSIPNYA MERUPAKAN SURAT HUTANG JANGKA PANJANG, MERUPAKAN SUATU INSTRUMEN PENDANAAN (FUNDING INSTRUMENT) YANG SANGAT EFEKTIF GUNA
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN
Lebih terperinciKamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia
Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2
Lebih terperinciBAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI.
Tanggal Efektif : 29 Januari 2009 Tanggal Distribusi EBA secara Elektronik : Masa Penawaran : 30 Januari 6 Februari 2009 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : Tanggal Penjatahan : 9 Februari 2009
Lebih terperinciPendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA.
1. UMUM KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET Untuk periode sejak 10 November (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK EBA ) Danareksa SMF II
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA
Lebih terperinciKamus Istilah Pasar Modal
Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan usahanya, bank menghadapi berbagai risiko antara lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.
Lebih terperinciAset. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Prinsip Kehati hatian dalam Aktivitas Sekuritas Aset, Transaksi Derivatif dan Prinsip Kehati hatian dalam Melaksanakan Kegiatan Structured Product Ko A odifikas
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN
Lebih terperinciRisk associated with investing in bonds & sector overview RAYNALDI KALATA H WAHYUDI WIBOWO
Risk associated with investing in bonds & sector overview RAYNALDI KALATA H-3112030 WAHYUDI WIBOWO-3112062 INTRODUCTION 11 resiko yang akan dihadapi investor ketika berinvestasi pada obligasi, yaitu:
Lebih terperinciBAB II SEKURITISASI ASET DI INDONESIA. sekuritas dengan agunan aset. Aset yang dimaksud acatan piutang dalam arti luas,
BAB II SEKURITISASI ASET DI INDONESIA A. Dasar Hukum Sekuritisasi Aset Sekuritisasi aset secara sederhana bisa didefinisikan sebagai penciptaan sekuritas dengan agunan aset. Aset yang dimaksud acatan piutang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Krisis global tahun 2008 disebabkan oleh permasalahan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS terjadi karena
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA PEMBIAYAAN
Lebih terperinciAset. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Prinsip Kehati hatian dalam Aktivitas Sekuritas Aset, Transaksi Derivatif dan Prinsip Kehati hatian dalam Melaksanakan Kegiatan Structured Product Kodifikasi Peraturan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan http://www.djpp.depkumham.go.id Teks tidak dalam format asli. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 7/ 51 /DPNP Jakarta, 9 November 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum Sesuai dengan Peraturan
Lebih terperinciPT Bank Tabungan Negara (Persero)
Masa bookbuilding : 31 Agu - 5 Okt 2009 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 26 Oktober 2009 Perkiraan Tanggal Efektif : 23 Oktober 2009 Perkiraan Tanggal Distribusi EBA secara Elektronik : 27 Oktober 2009 Perkiraan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEMEGANG EFEK BERAGUN ASET DALAM HAL TERJADI GAGAL BAYAR: STUDI KASUS EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN 02 KPR KELAS A TAHUN 2011 TESIS Diajukan sebagai
Lebih terperinciM E M U T U S K A N :
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5929 KEUANGAN OJK. Bank. Modal. Kewajiban. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 188). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lampiran 1 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciJawaban Responden Otoritas Jasa Keuangan. 1. Kepala Bagian Pengembangan. 2. Kepala Subbagian Pengembangan. Kebijakan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN 1 Jawaban Responden Otoritas Jasa Keuangan 1. Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah: Arief Machfoed 2. Kepala Subbagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah Pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA)
PERATURAN PENCATATAN EFEK PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) A. PERSYARATAN Efek Beragun Aset (EBA) yang akan dicatatkan di Bursa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Pernyataan Pendaftaran telah
Lebih terperinciSURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10
SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang
Lebih terperinciREKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007
REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciPT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba
Lebih terperinci74 Universitas Indonesia
BAB IV PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN MELALUI SEKURITISASI ASET KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH A. DASAR HUKUM Pelaksanaan sekuritisasi aset di Indonesia dilandasi oleh beberapa peraturan perundang-undangan dan
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) BULANAN
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) BULANAN Bank of America, N.A. Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lt 23 Jl. Jend. Sudirman Kav
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan dan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu sarana bagi pelaku bisnis untuk mendapatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara memperjualbelikan instrumen keuangan. Salah satu instrumen
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciHUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32
PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT
Lebih terperinciPEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS
Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK
Lebih terperinciPEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II
Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
Lebih terperinciSEKURITISASI ASET : SURAT UTANG KOPERASI. Kemenkop dan UKM
SEKURITISASI ASET : SURAT UTANG KOPERASI Kemenkop dan UKM I. Latar Belakang Salah satu hambatan utama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia termasuk juga koperasi untuk dapat bertumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat terus mengembangkan usahanya. Perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan
Lebih terperinciPASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami
Lebih terperinciREKSA DANA TERPROTEKSI LIPPO TERPROTEKSI III LAPORAN KEUANGAN Untuk periode terhitung tanggal 4 April 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 Beserta
LAPORAN KEUANGAN Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Manajer Investasi dan Bank Kustodian Laporan Auditor Independen
Lebih terperinciLaporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/14/ DPNP tanggal 18 April 2005
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/4/ DPNP tanggal 8 April 2005 Pengendali Bank Pengendali Akhir > 0% saham PT. A > 0% saham PT. A > 0% saham BANK Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.legalitas.org PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengelolaan dan pengembangan
Lebih terperinciPertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL
Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB III. Berkesesuaian dengan Peraturan Nomor IX.K.1 Bapepam-LK, proses sekuritisasi aset dirinci dalam konstruksi/struktur sebagai berikut:
54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjawab mengenai Hubungan Hukum antara para pihak dalam investasi Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yang berjudul Tinjauan Yuridis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk menggali informasi mengenai yang berkaitan dengan ini dan menggambarkan perbedaan dari terdahulu.
Lebih terperinciBAB I tahun 1998 salah satunya berdampak pada sektor industri Property dan Real Estate.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Negara Indonesia, permasalahan mengenai kredit sudah berangsur lama sejak terjadinya krisis keuangan dari tahun 1998. Penyebab terjadinya karena menurunnya kondisi
Lebih terperinci-2- Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu untuk mengatur kembali PLJP bagi Bank yang diharapkan dapat memelihara stabilitas sistem keuangan teruta
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 82) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu hambatan utama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia termasuk juga koperasi untuk dapat bertumbuh subur adalah masalah pendanaan untuk menunjang
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kegiatan pembangunan di bidang perumahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksadana Definisi Reksadana menurut UU Pasar Modal No.8/1995 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring bertambahnya penduduk Indonesia tentu kebutuhan akan tempat tinggal juga meningkat. Hal ini mengingat sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan dasar manusia
Lebih terperinciREKSA DANA ABERDEEN INDONESIA MONEY MARKET FUND (d/h REKSA DANA NISP DANA SIAGA)
Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN TENTANG
Lebih terperinciNo. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kajian lembaga..., Mira Ayu Raditya, FHUI, Penerbit FHUI, 2002), hal. 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian bangsa. Perumahan dan pemukiman tidak dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,
Lebih terperinciSAP 11. Mortgage Market
SAP 11 Mortgage Market Pasar hipotik adalah pasar pinjaman kepada para pebisnis atau individu untuk membeli rumah, tanah, dan bangunan yang lain. empat dasar dari kategori hipotik adalah rumah, tempat
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta
Lebih terperinciATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal
Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN EFEK BERAGUN ASET SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN EFEK BERAGUN ASET SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial market), di samping pasar uang (Money Market) yang sangat penting peranannya bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
Lebih terperinciCara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)
Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obligasi Obligasi adalah hutang jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
Lebih terperinci