Mengenal Lebih Dalam tentang Kanker

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengenal Lebih Dalam tentang Kanker"

Transkripsi

1 IN DEPTh REPORTING Mengenal Lebih Dalam tentang Kanker Wawancara dengan dr. Asrul Harsal SpPD-KHOM* dan DR. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM** *) Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RS Pusat Kanker Nasional Dharmais, Jakarta **) Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta Apa yang terbersit di dalam pikiran Anda saat mendengar kata cancer atau kanker? Ya, penyakit mematikan ini memang masih menjadi sesuatu yang mencekam di telinga dan di pikiran masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Selain menjadi penyakit yang mematikan, kanker juga dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Berdasarkan data yang dilansir dari situs WHO, angka kejadian kasus kanker di dunia pada tahun 2012 mencapai 14 juta kasus dan diprediksi akan meningkat sebanyak 70% dalam dua dekade selanjutnya. Dari jumlah kasus kanker di dunia tersebut, 60% diantaranya terjadi di kawasan benua Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sementara di Indonesia, data terakhir dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang diterbitkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi kanker mencapai 0,14% penderita dan diestimasi akan meningkat jumlah penderitanya menjadi penduduk. APA ITU KANKER? Menurut spesialis hematologi onkologi medik RS Pusat Kanker Nasiona Dharmais, dr. Asrul Harsal, SpPD-KHOM, kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal (tidak terkontrol) dan mampu bermetastasis. Dr. Asrul menambahkan, jika sel kankernya bersifat padat, maka dapat menyebar ke organ lain, misalnya, sel kanker di usus bisa saja menyebar ke hati dan paru melalui darah ataupun kelenjar getah bening. Jadi, sangatlah memungkinkan jika seseorang yang didiagnosa menderita kanker usus, ia bisa memiliki keluhan di paru. Namun, jika kanker (leukemia), maka penyakitnya sendiri ada dalam darah bersama aliran darah dan kecepatan tumbuh dan penyebarannya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan kanker yang bersifat padat. Sedangkan sifat sel-sel tubuh yang normal, menurut ahli hematologi onkologi medik RSCM, DR. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM adalah melakukan pembelahan diri (mitosis) secara alami dalam jumlah yang sudah seharusnya dan nantinya akan mengalami kematian/kehancuran (mikrosis) secara alamiah sesuai dengan masa tayangnya. Berbeda dengan sel normal, lanjut DR. dr. Andhika, sel kanker bermitosis secara terus-menerus dalam jumlah yang banyak dan tidak mengalami kematian secara alamiah. Bagaimana proses pertumbuhan kanker? Semua kanker berawal dari sel, bagian dasar tubuh dari sebuah kehidupan. Untuk memahami kanker, akan sangat membantu bila kita mengetahui apa yang terjadi apabila sel normal berubah menjadi sel kanker. Badan manusia terdiri dari berbagai macam tipe sel. Sel ini tumbuh dan membelah dalam kondisi terkendali untuk memproduksi lebih banyak sel karena mereka dibutuhkan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Saat sel menua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan oleh sel baru. 10 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016

2 IN DEPTh REPORTING Tetapi kadangkala, proses yang sedemikian teratur itu terganggu. Material genetik (DNA) dari sebuah sel dapat rusak atau berubah, menghasilkan mutasi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembelahan sel normal. Saat hal ini terjadi, sel tersebut tidaklah mati pada saatnya mereka mati dan sel baru pun tercipta saat tubuh tidak memerlukannya. Sel ekstra ini kemudian membentuk sebuah benjolan/massa yang disebut tumor. Tidak semua tumor memiliki sifat kanker; tumor bisa jinak atau ganas. Tumor jinak tidak bersifat kanker. Sel-sel pada tumor jinak tidak menyebar ke anggota tubuh lainnya. Tumor ganas adalah kanker yang memiliki sifat bisa tumbuh ke tempat lain. Sel dalam tumor seperti ini dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran kanker dari satu anggota tubuh ke bagian tubuh lainnya disebut metastasis. Penamaan kanker berkaitan dengan organ atau tipe sel awal mereka tumbuh. Misalnya, kanker yang berawal dari usus besar disebut kanker usus besar. FAKTOR RISIKO KANKER Faktor risiko kanker pada umumnya terdiri dari faktor risiko internal dan eksternal. Faktor risiko internal merupakan elemen penyebab kanker yang tidak dapat dikontrol keberadaannya, seperti usia dan gen. Sedangkan pada faktor eksternal merupakan faktor risiko kanker yang dapat dikontrol kondisinya, yakni seperti gaya hidup dan lingkungan. a. Faktor internal - Usia Pertambahan usia menjadi faktor risiko yang paling penting bagi penderita kanker. Menurut data statistik terbaru dari National Cancer Institute s Surveillance, Epidemiology and End Results Program, usia yang paling berisiko terkena kanker adalah 65 tahun. Faktor risiko ini pun juga berbeda antara jenis kanker satu dengan lainnya. Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016 MEDICINUS 11

3 - Gen/keturunan Sebagian besar jenis kanker juga berkembang sebagai akibat mutasi gen dalam garis keturunan yang sama, yakni dari orangtua ke anaknya. Khusus pada penderita kanker payudara, terdapat tes genetika BRCA I dan BRCA II. Jika dari tes BRCA I dan II menunjukkan hasil positif, DR. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM kembali menjelaskan bahwa kemungkinan besar akan menurun kepada anaknya. DR. dr. Andhika menyebutkan contoh seperti yang terjadi pada aktris dan aktivis asal Amerika Serikat, Angelina Jolie, yang langsung menjalani mastectomy (operasi pengangkatan payudara untuk mencegah terjadinya kanker) setelah mengetahui hasil positif dari tes gen BRCA I dan II, yang membuatnya dinyatakan berisiko besar terkena kanker payudara dan kanker ovarium, seperti yang dialami oleh ibu dari Angelina sebelumnya. Namun, alat deteksi tersebut belum dioperasikan sepenuhnya di Indonesia, karena pertimbangan harga yang sangat mahal. Kalaupun ada, menurut DR. dr. Andhika, alat tes BRCA I dan II ini masih sebatas untuk penelitian saja. b. Faktor eksternal 1. Gaya hidup Faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker antara lain adalah asupan makanan, alkohol, merokok, obesitas, serta pola diet yang salah. 2.Makanan. Banyaknya asupan makanan tidak sehat, yakni yang mengandung kalori dan lemak tinggi, seperti konsumsi daging merah berlebihan yang tidak diolah dengan baik (hingga matang) menjadi faktor risiko yang cukup tinggi bagi seseorang untuk bisa terkena kanker usus besar. 3.Merokok. Konsumsi tembakau atau merokok menjadi faktor risiko tertinggi pada kanker. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif (second hand smoker) pun dapat terkena kanker bila terpapar asap rokok pada intensitas dan frekuensi yang sangat tinggi. 4. Obesitas. Orang yang mengalami obesitas, termasuk di dalamnya yang kurang atau tidak pernah berolahraga ataupun tidak melakukan diet yang sehat, juga berkontribusi meningkatkan risiko kanker. 5. Alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah dan frekuensi yang tinggi menjadi salah satu gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, yaitu kanker mulut, kanker esofagus, kanker laring, kanker liver dan kanker payudara. 2. Lingkungan DR. dr. Andhika Rachman SpPD-KHOM menjelaskan bahwa faktor lingkungan berupa paparan berlebihan dari polutan udara (asap rokok, asap pabrik dan kendaraan), polutan air (berasal dari limbah industri), pestisida, radiasi sinar ultraviolet (seperti dari sinar matahari), sinar X-ray dan gas radioaktif yang dilepaskan dari tanah juga memiliki sifat karsinogenik yang tinggi yang dapat memicu terjadinya kanker, seperti kanker kulit, kanker paru, kanker leukemia dan kanker limfoma. 3. Tidak Menyusui Beberapa penelitian menyatakan bahwa wanita yang tidak menyusui memiliki risiko terkena kanker, khususnya kanker payudara. Sebab, jika tidak menyusui, tubuh tidak menghasilkan hormon oksitosin yang berfungsi mencegah berkembangnya sel kanker. Di sisi lain, produksi hormon estrogen dan progesteron pada wanita yang tidak menyusui akan semakin meningkat yang bisa memicu risiko munculnya sel kanker di dalam tubuh. 4. Faktor Hormonal Meskipun peluang risikonya cukup kecil, tetapi pemakaian obat hormonal harus hati hati karena ada yang menghubungkan dengan penyakit kanker Seberapa besar masalah ini di Indonesia belum ada data. 5.Gangguan Infeksi Pada beberapa kasus, serangan virus human papilomavirus (HPV) jenis tertentu dan virus hepa- 12 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016

4 titis B (HBV) serta Epstein Barr Virus ( EBV ) juga bisa menjadi penyebab berkembangnya sel kanker. GEJALA UMUM KANKER Gejala penyakit kanker tergantung kepada asal organ yang dikenainya atau bisa juga daerah tempat penyebarannya, dan sebagian kecil malah tidak mempunyai gejala yang khas. Berikut adalah gejala-gejala kanker secara umum menurut DR. dr. Andhika dan Dr. Asrul: 1. Batuk dan suara serak, sakit di area dada sampai terasa sesak napas Waspadalah jika mengalami batuk yang terus-menerus sampai 3 minggu lebih. Periksakan segera ke dokter, karena ada kemungkinan ini merupakan gejala kanker paru atau kanker laring. 2. Terdapat benjolan pada payudara atau pada bagian tubuh lainnya Jika menemukan benjolan ataupun penebalan pada kulit di bagian tubuh tertentu, seperti di payudara, testikel, getah bening, dan benjolan tersebut tidak terasa sakit, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter. Sebab, bisa jadi itu merupakan pertanda awal kanker. 3. Perubahan perilaku kebiasaan pada buang air besar atau fungsi kandung kemih Susah buang air besar kronis, diare, atau perubahan ukuran tinja dapat mengindikasikan kanker usus besar. Rasa sakit saat buang air kecil, terdapat darah dalam urin atau perubahan fungsi kandung kemih (seperti lebih sering atau jarang BAK) dapat berkaitan dengan kanker kandung kemih atau prostat. Setiap perubahan dalam fungsi kandung kemih atau buang air besar harus segera diperiksakan ke dokter. 4.Perdarahan abnormal Segera periksakan ke dokter jika mengalami perdarahan seperti keluar darah di dalam urin, buang air besar berdarah, keluar darah berlebihan dan dalam waktu yang lama saat menstruasi, keluar darah saat batuk dan muntah, atau terjadi mimisan yang banyak tanpa sebab yang diketahui. 5. Kesulitan menelan Sulit menelan bisa menjadi gejala awal munculnya kanker esofagus, kanker perut atau kanker faring (tenggorokan). 6. Perubahan pada tahi lalat Beberapa perubahan tahi lalat yang juga harus diwaspadai adalah jika tahi lalat memiliki bentuk yang tidak biasa atau asimetris, tepi tahi lalat yang bergerigi, tahi lalat dengan warna yang lebih dari satu (bisa berupa flek berwarna cokelat, hitam, merah dan putih), diameter lebih dari 7 mm dan tahi lalat terasa sangat gatal, mengeras bahkan mengeluarkan darah 7. Penurunan berat badan secara signifikan yang tidak jelas Kehilangan berat badan sekitar 5 kg atau lebih yang tidak jelas, dapat menjadi gejala awal kanker, khususnya kanker pankreas, perut, esofagus. atau paru-paru, lalu diikuti dengan gejala lain seperti demam. 8. Sariawan yang berulang Sariawan berulang dan bertambah parah pada area lidah dapat menjadi pertanda kemungkinan adanya kanker lidah. TATA LAKSANA TERHADAP KANKER Saat ini, menurut dr. Asrul Harsal SpPD-KHOM, proses pengobatan kanker di Indonesia sudah berkembang cukup pesat, terlebih lagi hampir semua jenis terapi didukung peralatan yang berteknologi canggih. Tujuan utama dari pengobatan kanker adalah untuk menghilangkan sel-sel kanker, mencegah berkembangnya dan penyebaran sel kanker yang lebih luas, serta memastikan agar sel kanker tersebut tidak akan kembali lagi. Pengobatan kanker saat ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup si penderitanya. Jika menginginkan hasil yang baik, maka pengobatan kanker harus multidisiplin, melibatkan beberapa ahli yang bekerja sama untuk memberikan hasil yang terbaik untuk pasien kanker. Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016 MEDICINUS 13

5 Berikut ini merupakan jenis-jenis pengobatan bagi kanker: Tetapi terkadang, jenis pengobatan ini menimbulkan efek samping. Selama kemoterapi berlangsung, sel-sel tubuh yang sehat pada jaringan tertentu akan terus tumbuh dan membelah diri, sehingga akan memberikan efek seperti sering lelah, mual, muntah, diare atau konstipasi, penurunan jumlah sel darah, rambut rontok, sariawan, rasa sakit di badan, dan sebagainya. Namun, setelah kemoterapi selesai, efek samping tersebut juga akan menghilang secara perlahan. a. Operasi atau pembedahan Operasi atau pembedahan merupakan salah satu upaya penanganan terhadap kanker yang bersifat lokal, yakni dengan cara mengambil atau menghilangkan jaringan tubuh yang terdiagnosis kanker. Upaya pembedahan biasanya dilakukan terhadap sel kanker yang bersifat padat (solid tumor). Secara umum tujuannya untuk mencegah penyebaran sel kanker ke jaringan atau bagian organ lain di sekitarnya, mengetahui level keganasan, menentukan stadium (stage). Ada beberapa tipe operasi bedah yang dilakukan terhadap kanker seperti bedah kuratif, bedah preventif, bedah diagnostik, staging surgery, debulking surgery, bedah paliatif, bedah restoratif dan bedah suportif. Tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh ahlinya yaitu spesialis bedah. b. Kemoterapi. Terapi ini diterapkan pada penderita kanker dengan cara konsumsi obat-obatan kimia. Tujuannya adalah menghancurkan sel kanker, mengontrol sel kanker agar tidak tumbuh semakin besar, bermitosis semakin banyak dan menyebar luas serta meringankan gejala-gejala yang timbul karena kanker. Kemoterapi juga digunakan bersamaan dengan terapi kanker lainnya seperti operasi bedah, radioterapi dan terapi biologi, yaitu memperkecil sel kanker sebelum dilakukan operasi pembedahan atau radioterapi (neoadjuvant chemotherapy), menghancurkan sel kanker yang masih terisa pasca operasi bedah atau radioterapi, membantu proses radioterapi dan teapi biologi agar berjalan dengan baik serta menghancurkan sel kanker yang tumbuh kembali atau yang sedang menyebar ke jaringan lain. Kemoterapi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti diminum langsung, disuntik melalui otot di bagian lengan, paha, panggul atau tepat di bawah kulit di bagian lengan yang tertutup lemak. Selain itu, pemberian kemoterapi dalam bentuk injeksi juga bisa dilakukan melalui vena. c. Radioterapi Terapi radiasi atau radioterapi merupakan salah satu standar pengobatan kanker dengan menggunakan gelombang energi pengion dan non pengion. Contoh dari energi pengion yaitu: Sinar X (Roentgen), sinar γ (Co60). Sedangkan energi non pengion seperti menggunakan panas (hyperthermal). Pengobatan dengan radiasi dapat diberikan tunggal ataupun secara kombinasi, baik dengan pembedahan maupun kemoterapi. Radioterapi dapat diberikan pada semua jenis kanker dan stadium. Tujuan dari pemberian radioterapi pada kanker adalah membunuh sel kanker, memperkecil sel kanker, mengurangi rasa nyeri dan obstruksi serta mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan meminimalisir kerusakan pada sel-sel normal pada tubuh. Radioterapi dapat diberikan melalui dua cara, yaitu: 1. External radiotherapy, dengan menggunakan pancaran sinar X-ray dari luar tubuh melalui mesin akselerator linier pada dosis yang disesuaikan dengan kemampuan pasien. 2. Internal radiotherapy, dengan cara pemasangan radioaktif ke bagian terdekat dengan sel kanker itu berada. d. Terapi target Teknik terapi ini hampir menyerupai kemoterapi yaitu dengan cara meminum obat-obatan anti kanker atau disuntik. Namun, pada terapi target, obatnya mempunyai efek langsung pada sel kanker yang termutasi, tidak mengganggu sel-sel sehat yang ada di sekitarnya dan memiliki efek 14 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016

6 samping yang sangat kecil. Mekanisme terapi target antara lain memutuskan pembuluh darah yang mengalir ke sel kanker, sehingga dapat menghentikan suplai darah dan nutrisi bagi sel kanker yang akhirnya akan menghentikan proses pertumbuhan dan pembelahan (mitosis) sel kanker tersebut. Beberapa jenis kanker yang bisa ditangani dengan terapi target adalah kanker paru, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker darah tipe tertentu dan kanker kulit. e. Terapi Hormon Pada beberapa jenis kanker, hormon sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan pertumbuhan sel kanker. Melalui terapi hormon, obat yang diminum oleh pasien kanker akan memblok efek hormon yang bisa menumbuhkan sel kanker dan menghentikan pertumbuhan hormon tersebut. Jenis kanker yang bisa diobati dengan terapi hormon antara lain kanker payudara (yang bisa diterapi dengan obat jenis tamoxifen dan aromatase inhibitors), kanker prostat, kanker rahim, kanker tiroid dan sebagainya. f. Modifikasi Gaya Hidup Penatalaksanaan kanker bukan hanya dilakukan melalui intervensi medis, melainkan juga dengan meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya pencegahan dan perubahan gaya hidup. Diakui oleh dr. Asrul Hasral SpPD-KHOM bahwa kewaspadaan masyarakat terhadap kanker hingga saat ini masih kurang, karena memang beberapa jenis kanker memiliki sifat symptomless atau tidak ada gejala yang khas. Meskipun pada permulaan kanker, misalnya kanker payudara ditandai dengan adanya benjolan yang tidak terasa nyeri, masyarakat pun masih kurang begitu mengindahkan bahwa benjolan tersebut bisa tumbuh hingga menjadi kanker. Upaya awareness lain yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan informasi yang sebanyak dan sesering mungkin mengenai bahaya kanker dan faktor-faktor risiko apa saja yang bisa menyebabkan kanker, oleh berbagai elemen masyarakat, misalnya komunitas-komunitas masyarakat tertentu. Selain itu, DR. dr. Andhika menambahkan bahwa petugas kesehatan juga harus menyampaikan informasi lebih detail kepada penderita kanker mengenai jenis kanker apa dan bagaimana penanganan yang terbaik untuk kanker tersebut. Sedangkan modifikasi gaya hidup bisa dilakukan dengan rajin berolahraga secara rutin, menjauhkan diri dari rokok, minuman beralkohol, menjaga pola makan yang sehat, makan sayur setiap hari dan juga buah, menjaga berat badan (jangan sampai obesitas), menghindari elemen-elemen yang mengandung karsinogen, seperti polusi udara, air, limbah, tanah, radiasi. Pada kanker payudara, DR. dr. Andhika Rachman SpPD-KHOM mengungkapkan, gaya hidup sehat bagi para wanita bisa dilakukan dengan: Upayakan menikah sebelum 30 tahun Upayakan untuk menyusui bayinya setelah melahirkan Hindari pemakaian silikon pada payudara Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), yakni dengan cara meraba sekeliling area payudara dengan menggunakan permukaan jari tangan guna mendeteksi dini adanya benjolan yang mungkin bisa berpeluang menjadi kanker. (NDA) daftar pustaka 1. All about cancer [ Maryland: National Cancer Institute; Cancer Factsheet [ fs297/en/]. Geneva: World Health Organization; Cancer Risk Factors [ Minnesota: Mayo Clinic Health Care; Chemotherapy treatment for cancer [ London: National Health Service UK; How Does Cancer Develops? [ com/learn-about-cancer/about-cancer/what-causes-cancer/]. Singapore: Parkway Cancer Center; Radiasi[ Jakarta: Web RS Dharmais; Targeted therapy for cancer [ New York: WebMD; What Causes Cancer? [ learn-about-cancer/about-cancer/what-causes-cancer/]. Singapore: Parkway Cancer Center; What to expect from radiation therapy [ what-to-expect-from-radiation-therapy]. New York: WebMD; 2015 Vol. 29, No. 1 Edisi April 2016 MEDICINUS 15

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI PENYAKIT KANKER 4 Februari-Hari Kanker Sedunia SITUASI PENYAKIT KANKER Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres

Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres RADIOTERAPI DIHANTARKAN KE TUMOR HATI SIR-Spheres merupakan merek dagang terdaftar dari Sirtex

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara Riskesdas 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4% per 1000 penduduk, dengan prevalensi kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker kolorektal adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan kanker kolorektal menyumbang 9% dari semua kejadian kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman memang pasti akan berubah karena orang-orang yang hidup didalamnya juga mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan bisa berlangsung menjadi baik ataupun

Lebih terperinci

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Apakah kanker Prostat itu? Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria, kelenjar kenari berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Data kasus baru kanker paru di Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma merupakan penyakit heterogen dengan karakteristik adanya inflamasi saluran napas kronis. Penyakit ini ditandai dengan riwayat gejala saluran napas berupa wheezing,

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini berkembang semakin cepat. Di dunia ini, diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini banyak penyakit yang membuat resah masyarakat, salah satunya yaitu penyakit kanker. Data dari World Health Organization dan Serikat Pengendalian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan di sekitarnya dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker payudara merupakan lesi yang sering ditemukan pada wanita dan berbahaya, serta merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim. Kanker payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan jumlah penderitanya dengan cukup signifikan. Padahal kanker adalah penyakit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum merupakan penyakit yang mengerikan. Banyak orang yang merasa putus harapan dengan kehidupannya setelah terdiagnosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun

Lebih terperinci

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker ditetapkan sebagai penyebab utama kematian di dunia dengan angka yang mencapai 7,6 juta atau (sekitar 13% dari semua kematian setiap tahunnya) pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54 Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring. Lebih dari 90% penderita karsinoma laring memiliki gambaran histopatologi karsinoma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menyerang kehidupan sel termasuk proses pembentukannya sel. Karena mengubah genom sel (komplomen genetik dari total sel) sehingga menyebar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan 2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Cornel (dalam Trisayekti H.G, 1993) proses pengambilan keputusan adalah tingkah laku memilih antara lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable diseases atau NCD). NCD merupakan penyebab

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi ancaman bagi setiap orang. Di antara berbagai jenis kanker, ada beberapa yang khas menyerang pada kaum wanita diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit dewasa ini bergeser dari penyakit menular dan masalah gizi ke penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular (PTM) (63% dari seluruh kematian) di dunia. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan

Lebih terperinci

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat

Lebih terperinci

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid. BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID Dalam dunia medis, radioterapi sudah menjadi perawatan yang sangat umum digunakan. Penggunaannya pun dilakukan untuk berbagai macam penyakit kanker termasuk untuk penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami perubahan di banyak bidang dari waktu ke waktu termasuk gaya hidup masyarakat yang ada di dalamnya. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakankanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KOMPLIKASI PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER PASCA RADIOTERAPI/KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016

ABSTRAK GAMBARAN KOMPLIKASI PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER PASCA RADIOTERAPI/KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 ABSTRAK GAMBARAN KOMPLIKASI PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER PASCA RADIOTERAPI/KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 Prevalensi kanker kepala dan leher (KKL) di Indonesia cukup tinggi. Kanker kepala dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terdiri dari bermilyar-milyar sel. Sel merupakan satuan hidup yang paling kecil yang sanggup hidup mandiri. Mekanisme pertumbuhan sel ini teratur dan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Etiologi dan Epedimiologi

Pendahuluan. Etiologi dan Epedimiologi Pendahuluan Kanker mata adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis tumor yang terjadi di berbagai bagian mata. Hal ini terjadi ketika sel-sel dalam atau di sekitar mata berubah

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,

Lebih terperinci

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Assalamu alaikum Wr. Wb. ALTERNATIF PENGOBATAN TERBAIK PENYAKIT TUMOR DAN KANKER Oleh: dr. Mohamad Zia Ul Haq Dokter Klinik Sehat KANKER Kanker merupakan suatu jenis penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data mengenai jumlah serta tingkat penderita diabetes di Indonesia didapat dari beberapa website berita dan pengetahuan di media internet : - www.nationalgeographic.co.id

Lebih terperinci

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering kedelapan di seluruh dunia. Insiden penyakit ini memiliki variasi pada wilayah dan ras yang

Lebih terperinci

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

APA ITU TB(TUBERCULOSIS) APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah

Lebih terperinci

Kanker pada Pria 15 gejala yang sering diabaikan

Kanker pada Pria 15 gejala yang sering diabaikan Kanker pada Pria 15 gejala yang sering diabaikan Periksakan ke Dokter Anda ketika terjadi gejala, dan lakukan pemeriksaan Reguler. Para ahli mengatakan bahwa pria dapat mengambil manfaat besar dgn mewaspadai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit kompleks yang dicirikan dengan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Kanker dapat terjadi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit infeksi. Pada tahun-tahun terakhir ini tampak adanya peningkatan kasus kanker disebabkan

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya? Kanker Testis Apa yang dimaksud dengan kanker testis? Kanker testis merupakan tumor ganas pada jaringan testis. Kanker testis dibagi menjadi 2 jenis yaitu sel spermatogonium kanker dan sel spermatogonium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai

Lebih terperinci

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kanker Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi

Lebih terperinci