BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yaitu batasan konsep-konsep atau pengertian yang terkandung dalam permasalahan penelitian. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2007: 60) menyatakan: secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel yang diangkat dalam penelitian eksperimen kali ini adalah subyek yang mempunyai keterkaitan, dimana variabel yang satu dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel Bebas (Intervensi) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas. Proses intervensi dimulai dengan anak membuat garis lurus pada kertas berwarna, lalu garis garis tersebut digunting untuk dijadikan sebitan kertas yang akan dimasukan pada media karton yang telah di sediakan. Setelah itu, sebitan kertas yang telah igunting dimasukan pada media karton dengan mengikuti ola anyaman berselang satu. Untuk mempeindah sisi anyaman anak diperintahkan untuk membubuhkan lem pada kertas lipat dan ditempelkan paa sisi anyaman yang telah dibuat. 2. Variabel Terikat (Target Behavior) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat atau target behavior yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu kemampuan menulis permulaan anak cerebral palsy spastic. Terdapat empat aspek yang akan dikembangkan dalam menulis 26

2 27 permulaan ini, yakni aspek menjiplak, aspek menebalkan, aspek meniru dan aspek kesiapan menulis. Menurut Sunardi (Yusuf, 2005: 180), bahwa yang termasuk menulis permulaan atau menulis dengan tangan meliputi memegang alat tulis, menggerakan alat tulis, menyalin huruf, meniru, menulis kata dan kalimat. Aspek menulis permulaan tersebut akan berkembang seiring dengan diterapkannya gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas. Pada Baseline- 1 anak belum diberikan treatment atau perlakuan apapun. Peneliti melihat kemampuan anak dalam menulis permualan anak sebelum diberikan intervensi. Pada Tahap Intevensi barulah anak diajarkan gerakan jari tangan dalam menganyam kertas dan diberikan tes kesiapan menulis yaitu menutup dan membuka jari jari tangan, menggenggam dan melepas benda,meraih benda yang ada di hadapannya, menggunting garis lurus, meletakkan benda di tempat yang diminta.setelah langkah tersebut selesai maka berlanjut pada latihan menulis permulaan yaitu menjiplak, menebalkan dan meniru huruf vokal kecil dengan diawali dengan latihan gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas untuk pelemasan otot tangan anak sebelum latihan menulis. Pada saat Baseline- 2, anak kembali diberikan tes menulis permulaan akan tetapi tanpa intervensi atau kondisi seperti pada Baseline-1 dimana peneliti menilai hasil kemampuan menulis permulaan siswa tanpa adanya intervensi/perlakuan apapun. Melalui gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas proses latihan menulis permulaan anak akan dikembangkan sehingga anak memiliki kemampuan menulis yang diawali dengan kemampuan menulis dasar atau sering disebut dengan menulis permulaan. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Arikunto (2005: 207) menyebutkan bahwa:

3 28 Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas terhadap kemampuan menulis permulaan pada anak tunadaksa Cerebral palsy spastic di SLB HIKMAT BANDUNG, dengan mengetahui ada tidaknya sebab akibat yang terjadi antara variabel bebas dengan variable terikat sehingga pada akhir penelitian akan memunculkan perbedaan hasil sebelum diberi intervensi dan ketika diberi intervensi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A. Desain A-B-A dipilih karena peneliti merasa desain yang paling tepatdilakukan pada penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana kondisi awal anak tanpa intervensi/perlakuan apapun (A-1), lalu setelah didapat kondisi awal anak peneliti memberikan intervensi/treatment (B) dengan keterampilan menganyam, peneliti mengambil hasil dari kemampuan siswa saat dilakukan intervensi, setelah dilakukan intervensi peneliti menilai kembali kemampuan anak dalam menulis permulaan setelah intervensi itu dilakukan (A-2). Maka tampak hasil kemampuan anak dalam menulis permulaan yang dapat dilihat dari sebelum dilakukan intervensi (A-1), saat itervensi dilakukan (B) dan pada saat intervensi telah dilakukan (A-2). Tampilan desain A-B-A dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Tampilan Desain A-B-A A-1 B A-2 OOO x x x x x x x OOOOOOO OOO A-1 merupakan suatu kondisi awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan subjek dalam menulis permulaan sebelum diberikan perlakuan atau intervensi.

4 29 B merupakan fase intervensi.subjek diberikan intervensi menulis permulaan dengan gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam. A-2 adalah pengulangan kondisi baseline yang disebut dengan baseline 2 dan berguna untuk memantau dan mengevaluasi sejauh mana intervensi yang diberikan berpengaruh terhadap kemampuan menulis permulaan anak cerebral palsy spastik. C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang siswa kelas 6 SDLB di SLB HIKMAT Bandung dengan hambatan cerebral palsyspasticyang tidak mengalami hambatan intelektual. Nama : D Jenis Kelamin : laki-laki Tempat tanggal lahir : Bandung, Alamat : Jalan SMPN 18 Gg.Sukamenak II no.297 Bandung D merupakan siswacerebral palsy spastic.d mengalami kekakuan pada anggota gerak bawah dan anggota gerak atas yang ditandai dengan tangan kanan yang kaku, tangan kiri yang masih bagus untuk dilatih bahkan jari-jari tangannya lemas.kemampuan siswa dalam menulis baru sampai menebalkan huruf dibantu dengan titik-titik.sementara itu, kemampuan siswa dalam membaca sudah sampai pada membaca lanjutan.hal tersebut menjadi dasar yang baik untuk melatih kemampuan menulis permulaan siswa, karena siswa sudah menguasai bacaan dan pengenalan terhadap huruf-huruf. 2. Lokasi Penelitian Peneliti akan melaksanakan penelitian terhadap siswa Cerebral Palsy Spastikkelas 6 SD. Penelitian dilakukan didalam mata pelajaran kesenian yang diajarkan seminggu 2 kali di sekolah.penelitian ini dilaksanakan di SLB HIKMAT Jalan SMPN 18 Gg.Sukamenak II No.297 Bandung.

5 30 D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitianmerupakan alat untuk pengumpulan data-data yang nyata dilingkungan. Instrument penelitian yang digunakan berupa tes.penggunaan instrument berupa tabel instrument yang didalamnya berisi mengenai indikator kemampuan menulis permulaan.instrument ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menulis permulaan anak Cerebral palsy spastic. Peneliti menggunakan instrumen berupa tes dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam kemampuan menulis permulaan yang telah dicapai subjek setelah subjek diberikan intervensi menggerakan jari tangan nya dalam kegiatan menganyam kertas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan hasil asesmen yang dilakukan pada subjek oleh peneliti dengan mengacu pada kurikulum untuk anak tunadaksa D1 tingkat dasar. Tahapan dari penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi instrumen Kisi-kisi tes disesuaikan dengan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SBK yang disesuaikan dengan kemampuan subjek.adapun kisi kisi instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kisi kisi instrumen untuk Mengukur Kemampuan Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Variabel Aspek yang diukur Indikator Menulis Permulaan 1. Aspek dasar Motorik halus Koordinasi mata tangan 2. Memegang alat tulis 3. Menggerakan a. Kesiapan menulis a. Menggenggam b. Meraih c. Menggerakan jari jari d. Menggunting kertas e. Meletakkan dan mengambil benda dalam Jenis Instrumen Tes Perbuatan Ket

6 31 alat tulis 4. Menyalin huruf 5. Menyalin namanya 6. Menyalin kata dan kalimat b. Menjiplak c. Menebalkan d. Meniru berbagai posisi f. Menelusuri huruf vokal kecil dengan jari Menjiplak huruf vokal kecil Menebalkan huruf vokal kecil Menirukan huruf vokal kecil Tabel 3.1 Kisi kisi Instrument Penelitian b. Membuat kriteria penilaian Untuk menulis permulaan, anak diberikan skor dengan rentang nilai 1 sampai dengan 3 dengan ketentuan kriteria penilaian sebagai berikut: Nilai 1 : Bila anak tidak mampu melakukan perintah Nilai 2 : Bila anak mampu melakukan dengan bantuan Nilai 3 : Bila anak mampu sendiri/ tanpa bantuan. c. Teknik pengumpulan data Penelitian ini dilakukan di dalam jam pelajaran sekolah, yaitu pukul dengan pembagian waktu 30 menit untuk melakukan gerakan tangan dalam kegiatan menganyam kertas dan 30 menit untuk mengetahui keterampilan menulis anak. Proses pelatihan dilakuan di sebuah ruang belajar tertutup. Subjek yang terlibat adalah subjek penelitian, dan peneliti beserta seorang rekan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes tindakan pada fase baseline 1 (A-1), intervensi (B) dan baseline (A-2). Tes yang diberikan menggunakan soal-soal yang dibuat berdasarkan menulis permulaan. A-1 (baseline 1) adalah kondisi kemampuan dasar dimana pengukuran target behavior dilakukan pada keadaan alami sebelum diberikan treatment apapun, kemampuan dasar tersebut adalah kemampuan menulis permulaan anak. Anak diminta untuk mengerjakan soal-soal menulis permulaan.

7 32 B (intervensi) adalah kondisi subjek selama diberikan perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah melakukan latihan gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas A-2 (baseline 2) yaitu pengamatan tanpa intervensi dilakukan kembali, hal ini dimaksudkan sebagai tolak ukur keberhasilan intervensi dan menjadi bahan evaluasi sejauh mana intervensi yang diberikan berpengaruh pada subjek. 1. Uji coba validitas Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka peneliti perlu kiranya melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu untuk menetahu layak atau tidaknya instrumen tersebut dijadikan sebagai alat tes. Data hasil uji coba selanjutnya diolah dan dianalisis,selain itu uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kelayakan setiap soal berdasarkan para ahli. Melalui proses judgementini kelayakan pengumpul alat data dapat digunakan sebagaimana mestinya. Guna mengetahui ketepatan instrumen mengenai menulis permulaan,maka digunakan validitas isi dengan teknik penilaian ahli. Validitas dengan teknik penilaian ahli dilakuan untuk menentukan apakah instrumen yang dibuat sesuai dengan tujuan pengajaran dan sasaran yang akan dinilai. Data yang sudah terkumpul dinilai validitasnya menggunakan presentase rumus : Persentase = x 100% 2. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penelitian yang dilakukan pada satu subjek dengan siswa cerebral palsyspasticlangkah-langkahnya sebagai berikut : a. Melakukan studi pendahuluan b. Melakukan observasi ke sekolah c. Menetapkan subjek penelitian d. Mengurus surat perizinan

8 33 Pengurusan surat izin memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Permohonan surat pengantar dari jurusan PLB untuk pengangkatan dosen pembimbing b. Permohonan surat keputusan dekan Fakultas Ilmu Pendidikan mengenai pengangkatan dosen pembimbing c. Meneruskan surat perizinan untuk penelitian melalui BAAK d. Surat pengantar dari BAAK diteruskan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KESBANG dan LINMASDA) kota Bandung. e. Surat izin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KESBANG dan LINMASDA) diteruskan ke dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan diserahkan ke pihak sekolah untuk selanjutnya dapat dijadikan syarat melakukan penelitian f. Menyusun dan melakukan uji coba instrumen penelitian untuk menguji kevalidan instrument penelitian tersebut 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada waktu kegiatan belajar mengajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Meminta izin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah untuk melaksanakan penelitian b. Melakukan pendekatan kembali kepada anak c. Mengadakan komunikasi dengan peneliti kelas mengenai jadwal penelitian d. Melakukan tes awal pada basline (A) sebanyak 4 sesi e. Melakukan intervensi (B) dengan melatih gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas f. Melakukan tes akhir pada baseline 2 (A ) anak setelah diberikan intervensi melatih gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam kertas g. Menganalisis dan mengolah data penelitian E. Teknik Pengolahan Data

9 34 Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persentase. Setelah semua data, masing-masing data baseline-1, intervensi dan baseline-2 terkumpul. Setelah semua data terkumpul dan kemudian dianalisis ke dalam grafik A-B-A design, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kestabilan perkembangan kemampuan subjek dihitung dengan menggunakan statistik deskriptif. Tujuannya untuk memperoleh gambaran secara jelas tingkat perkembangan kemampuan subjek dalam kemampuan menulis permulaan yang diperoleh dari hasil catatan selama penelitian dalam waktu yang telah ditentukan. Analisis data dimulai dengan mengolah data di lapangan yang terdapat dalam format pencatatan data pada fase baseline 1 (A-1), intervensi (B) dan baseline 2 (A-2), kemudian penyajian datanya diperoleh dengan menggunakan grafik. Penyajian data dengan menggunakan analisis visual grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran stabilitas perkembangan kemampuan menulis permulaan bagi siswa cerebral palsy. Desain SSR ini menggunakan tipe grafik garis yang sederhana (Type Simple Line Graph). Menurut Sunanto (2006:30) terdapat beberapa komponen penting dalam grafik tersebut, antara lain: 1. Absis : sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu (mislanya sesi, hari dan tanggal). 2. Ordinat : sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran (misalnya persen, frekuensi dan durasi). 3. Titik Awal : pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala. 4. Skala : garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran (misalnya 0%, 25%, 50% dan 75%). 5. Label Kondisi : keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi. 6. Garis Perubahan Kondisi : yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

10 35 7. Judul Grafik : judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perhitungan ini dilakukan dengan menganalisis data setiap kondisi dan antar kondisi. Analisis dalam kondisi memiliki komponen sebagai berikut: 1. Panjang Kondisi Panjang kondisi atau banyaknya data dalam setiap kondisi ini tidak ada ketentuan banyaknya, tetapi data dalam tahap baseline ditentukan sampai dengan data yang didapat menunjukan stabilitas dan arah yang jelas. 2. Kecenderungan Arah Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi banyaknya data yang berada dibawah dan di atas garis tersebut sama banyak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah split middle atau belah tengah, karena membuat garis lurus yang membelah data dalam suatu kondisi berdasarkan median. 3. Tingkat Stabilitas Tingkat stabilitas menunjukan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Hal ini ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean. Jika sebanyak 50% atau lebih data berada dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean, maka data tersebut dikatakan stabil. 4. Tingkat Perubahan Tingkat perubahan ini merupakan selisih data dalam suatu kondisi antara data pertama dengan data terakhir. 5. Jejak Data Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data yang lain dalam suatu kondisi. Jejak data ini ada tiga kemungkinan, yakni menaik, menurun, dan mendatar. 6. Rentang

11 36 Rentang dalam sekelompok data pada suatu kondisi merupakan jarak antara data pertama dengan data terakhir (Sunanto, 2006:12). Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data yang telah diperoleh tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 1 2. Menskor hasil penilaian pada kondisi perlakuan atau intervensi 3. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 2 4. Membuat tabel penelitian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline 1, kondisi perlakuan atau intervensi, dan kondisi baseline Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline 1, kondisi perlakuan atau intervensi, dan pada kondisi baseline 2. Membuat grafik dalam hal menganalisis datanya, sehingga dapat dilihat secara rinci perbedaan dan perubahan yang terjadi dari ketiga fase tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian. (dalam Sunanto, J., dkk, 2005:12). Menurut Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Kegiatan Meronce Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang, memiliki dua variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek 24 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pada metode penelitian ini akan memuat beberapa komponen yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media animasi komputer. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pengumpulan dan analisis data, serta menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SLB-D YPAC Bandung. Intervensi dilakukan di ruang kelas selama dua jam pelajaran. Berhubung beberapa kali terpotong oleh hari libur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB D YPAC Bandung yang berada di jalan Mustang no. 46 Bandung. Penelitian ini dilakukan di luar

Lebih terperinci

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang mengangkat judul Penggunaan Media Papan Habitat Fauna Dalam Meningkatkan Pemahaman Pokok Bahasan Tempat Hidup Hewan Pada Anak Tunarungu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik, terdapat dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PEELITIAN 30 BAB III METODE PEELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Sunanto, D, dkk (2005:12) dalam buku pengantar penelitian dengan subjek tunggal, yaitu: variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penelitian dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan rancangan penelitian subjek tunggal (Single Subjek Research/SSR), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J., 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau cirri-ciri mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:8) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Atau secara lebih terperinci dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Hact dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) Secara teoritis variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang keterampilan SLB Rama Sejahtera. Peneliti melakukan penelitian pada saat jam pelajaran keterampilan

Lebih terperinci

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang diduga mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variable Penelitian Variable merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitafif. Secara teoritis Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media 26 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABLE PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2) BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kasus tunggal atau Single Subject Research (SSR). Metode penelitian eksperimen yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, prediktor, antecedent...variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. (Sunanto, et al. 2006 : 13) variabel bebas dalam penelitian subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik 22 BAB III METODE PENELITIAN Penerapan metode penelitian senantiasa didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik pengumpulan data juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : I Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 27 April 2003 Agama : Islam Alamat : Kp. Lebak Cihideung Lembang Kelas :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Media Komunikasi Visual Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dinilai perlu adanya pembuktian dengan berbagai macam rangkaian pengujian sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Permainan sondah adalah permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini terdapat di daerah Jawa Barat dan deerah luar Jawa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat 27 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Permainan Media Clay untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bangun Datar pada Anak Tunarungu Kelas 1 di SLB Az-Zakiyah Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel penelitian merupakan suatu atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas (X), yaitu penerapan teknik latihan graphomotor. Secara harfiah graphomotor terdiri dari dua yakni grapho

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Work Shop Otomotif UPI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Tlp./Fax. 022-2020162.

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Pengaruh Metode Senam Otak Melalui Gerakan Arm Activation Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB D YPAC Bandung Nera Insan N, Nia Sutisna Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 29 BAB III A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata dasar melalui media kartu gambar.

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 429-437 EFEKTIFITAS BERMAIN PLAY DOUGH UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan 24 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bahasan mengenai metode penelitian memuat beberapa komponen, yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan bocce. Permainan adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR Volume 3 Nomor 3 Septrmber 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 98-110 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 169-181 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE ABACA-BACA PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Media papan congkak hitung merupakan sebuah Alat Permainan Edukatif (APE) atau media pembelajaran matematika. Eliyawati,dkk (2005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dalam penelitian ini merupakan objek yang diteliti. Objek penelitian yang diteliti ini saling berhubungan dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam hal ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal ( Single Subject Research ) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Target Behavior BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang anak di PSBN Wyata Guna Bandung. Nama : MTS Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 205-220 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS SANDAL JEPIT MELALUI MEDIA AUDIO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Sugiono (2009:38) Variabel penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG (Single Subject Research di Kelas V SLB Amal Bhakti Sicincin)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG (Single Subject Research di Kelas V SLB Amal Bhakti Sicincin) Volume 5 Nomor 1 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Eli Wibawati, 2013

DAFTAR ISI Eli Wibawati, 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61), variabel bebas

Lebih terperinci

d. Siswa menunjukan 20 suku kata [(bu-ku), (ca-be), (da-du), (gu-la), (ja-ri),

d. Siswa menunjukan 20 suku kata [(bu-ku), (ca-be), (da-du), (gu-la), (ja-ri), 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal ini dikenal Treatment

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN 29 BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm.3). Metode

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017 Peningkatan Koordinasi Mata dan Tangan melalui Keterampilan Kirigami pada Siswa Cerebral Palsy Spastik di SLB D YPAC Bandung Tressa Thursina Malika dan Nia Sutisna Departemen Pendidikan Khusus Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan suatu atribut atau ciriciri sesuatu yang diamati atau diukur dalam penelitian (Sunanto,dkk,2006:3). Dengan demikian variabel dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu permasalahan, yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan april sampai dengan bulan juni 2013 di SLB Negeri A Kota Bandung yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tertulis untuk tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Menulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Eksperimen, merupakan bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan teknik eksperimen semu dengan pendekatan metode SSR (Single Subject Research). SSR involves studying a single individual

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Penggunaan Aromaterapi Cendana Di Kelas dalam Pembelajaran Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan aromaterapi cendana di kelas dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Single Subject Research (SSR), yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat akibat dari pemberian perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media Power. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Menentukan metode adalah langkah yang sangat penting, karena metode digunakan sebagai langkah untuk membuktikan penelitian yang telah dirancang. Diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bahasan mengenai metode penelitian memuat beberapa komponen yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR)

Lebih terperinci