Perlunya Mempelajari Kepemimpinan Dalam Kehidupan Manusia Sehari Hari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perlunya Mempelajari Kepemimpinan Dalam Kehidupan Manusia Sehari Hari"

Transkripsi

1 Perlunya Mempelajari Kepemimpinan Dalam Kehidupan Manusia Sehari Hari Abstract Di dalam manajemen sumber daya manusia, faktor produksi yang dikhususkan adalah yang berhubungan dengan manusia dan segala kegiatannya dalam suatu usaha perorangan, badan usaha atau perusahaan, lembaga maupun instansi, sehingga faktor produksi manusia dapat berguna sebesarbesarnya sesuai dengan yang diharapkan. Manusia dalam kehidupan sehari hari mengalami kepemimpinan dalam berbagai bentuk. Banyak studi di lakukan untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau beberapa aspek tertentu sesuai dengan ide pencetus. Ki Hadjar Dewantoro mencetuskan kepemimpinan Pancasila, yang terdiri dari tiga kalimat: yaitu Ing ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Keberhasilan seorang pemimpin akan sangat tergantung pada penerapan gaya kepemimpinan yang dipilih yang sesuai dengan tuntutan situasi. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu, diharapkan dapat membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas. Anis Marjukah Staf Pengajar Universitas Widya Dharma Klaten Keywords: kepemimpinan, gaya, 175

2 Pendahuluan Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu frase-frase yang menjalar kedalam bahasa organisasi tanpa batasan yang jelas dan positif menurut sebagian orang, frase ini mengacu pada administrasi personalia dan menurut sebagian lainnya berarti manajemen manusia. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia, hal ini dapat diketahui melalui disiplin ilmu manajemen sumber daya manusia. Manusia adalah sumber daya yang paling penting dalam menentukan kemajuan dan perkembangan suatu organisasi / perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya pembinaan yang intensif terhadap para pegawai di dalam pengelolaan bagian kepegawaian. Menurut Munasef (1996 : 214) menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah semua energi, ketrampilan, bakat dan pengetahuan manusia yang dipergunakan, secara potensial dapat atau harus dipergunakan untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat, di mana manusia merupakan sumber dayanya. Manusia dalam kehidupan sehari hari selalu mengalami kepemimpinan dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak. Sebagai contoh ialah kepemimpinan para pejabat pemerintah, kepemimpinan para tokoh organisasi sosial serta lembagalembaga swasta dan lain-lain. Bahkan tidak jarang dalam prakteknya individu dalam posisi dualitas yaitu sebagai pihak yang dipimpin sekaligus juga sebagai pemimpin. Walaupun aktivitas dipimpin dan pemimpin merupakan dua kegiatan yang berbeda namun keduanya perlu dipelajari bersama, agar supaya pemimpin dapat menjadi panutan yang utama dan para pengikut dapat menjadi pihak terpimpin yang baik pula. Pengertian Manajemen Personalia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen yang memfokuskan pembahasan mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Manajemen sumber daya manusia pada hakekatnya adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen khususnya pada sumber daya manusia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan beberapa definisi manajemen sumber daya manusia atau lebih dikenal dengan sebutan manajemen personalia. Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan dan masyarakat (Edwin B. Flippo, 1993 : 5). Di dalam manajemen sumber daya manusia, faktor produksi yang dikhususkan adalah yang berhubungan dengan manusia dan segala kegiatannya dalam suatu usaha perorangan, badan usaha atau perusahaan, lembaga maupun instansi, sehingga faktor produksi manusia dapat berguna sebesarbesarnya sesuai dengan yang diharapkan. Sebagaimana batasan manajemen sumber daya manusia yang telah dikemukakan oleh Edwin B. Flippo (1993 : 5), maka secara garis besar fungsi manajemen personalia (sumber daya manusia) dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari a. Perencanaan (Planning) Bagi manajer personalia, perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. b. Pengorganisasian (Organizing) Organisasi adalah alat untuk membentuk suatu hubungan karyawan demi tercapainya tujuan. c. Pengarahan (Directing) Pengarahan manajer personalia harus dapat memberikan suatu bimbingan bagi 176

3 karyawan agar karyawan dapat bekerja lebih efektif terhadap pekerjaannya. d. Pengendalian (Controling) Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana personalia, yang telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi. 2. Fungsi-fungsi operasional adalah a. Pengadaan tenaga kerja Berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah karyawan yang tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Pengembangan Pengembangan merupakan peningkatkan ketrampilan melalui pelatihan yang diperlukan untuk prestasi kerja yang baik. c. Pemberian kompensasi Diartikan sebagai balas jasa yang memadai dan layak pada karyawan atas sumbangan yang telah diberikan mereka terhadap perusahaan. d. Pengintegrasian Integrasi merupakan usaha untuk menyatukan kepentingan individu, masyarakat dan organisasi. e. Pemeliharaan Merupakan usaha untuk memperhatikan kesejahteraan keselamatan kerja karyawan. f. Pemutusan hubungan kerja Jika fungsi pertama personalia adalah untuk mendapatkan karyawan adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah untuk memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan mereka kepada masyarakat. Perusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Istilah manajemen sumber daya manusia digunakan untuk menggambarkan sederetan panjang prosedur dan teknik yang digunakan untuk memproses dan menganalisis kebutuhan organisasi dan sumber daya manusia juga dibawah kondisi perubahan efektivitas jangka panjang dari organisasi itu. Tantangan yang jelas bagi manajemen sumber daya manusia terletak pada sifat seperti sumber lain yang manapun, memberikan reaksi pada lingkungan mereka dengan cara yang paling sensitif dan tidak selalu dengan cara dikehendaki seperti sumber-sumber produktif lainnya, maka pengukuran semangat kerja dan penilaian terhadap kualitas output sumber daya manusia dapat dilakukan dengan mudah melalui teknik perencanaan dan pengendalian yang tepat dan sesuai, tetapi dibidang sumber daya lain informasi ini dapat dengan segera melahirkan cara pemecahan masalah, maka dibidang sumber daya manusia hanya mengidentifikasi tentang ada tidaknya masalah yang mengganggu. Sumber daya manusia dulu merupakan bagian dari mesin dan pada dewasa ini, sumber daya manusia merupakan bagian dari aset organisasi / perusahaan yang sangat besar peranannya, bukan hanya sebagai beban organisasi / perusahaan, tetapi terakhir sumber daya manusia merupakan mitra dari organisasi / perusahaan yang harus selalu diperhitungkan, demi tumbuh dan berkembangnya suatu organisasi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa peranan dari manajemen sumber daya manusia semakin perlu dipelajari dan penerapannya di dalam lingkungan organisasi / perusahaan. Manajemen sumber daya manusia tidak saja digunakan oleh para pimpinan untuk mengelola kepegawaian, tetapi juga dibutuhkan oleh para pegawai untuk mencapai tujuan organisasi serta mempunyai prestasi kerja yang baik. 177

4 Kepemimpinan Pengertian Kepemimpinan Kelompok-kelompok manusia di manapun juga selalu hidup bersama dan bekerja secara kooperatif dipelbagai bidang kehidupan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu, jadi mereka berorganisasi dan menyelenggarakan administrasi baik yang rumit maupun yang sederhana. Anggota kelompok itu mungkin sedikit mungkin juga banyak. Banyak studi di lakukan untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau beberapa aspek tertentu sesuai dengan ide pencetus. Ki Hadjar Dewantoro mencetuskan kepemimpinan Pancasila, yang terdiri dari tiga kalimat: (Onong Uchjana Effendi, 1992:35-36) 1. Ing ngarso Sung Tulodho. Artinya di depan memberi teladan, seorang pemimpin harus mampu menjadikan dirinya sebagai anutan dan ikutan oranr-orang yang dipimpinnya. 2. Ing Madya Mangun Karso. Di tengah membangun karsa atau inisiatif yaitu seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dipimpinnya. 3. Tut Wuri Handayani. Mengikuti dari belakang dengan membimbing yaitu seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak nenek moyang manusia itu berkumpul bersama, bekerja bersama sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerjasama antar manusia dan ada unsur kepemimpinan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai berikut menurut Kartini Kartono (1994 : 49) dalam Pemimpin dan Kepemimpinan. a. Kepemimpinan itu sifatnya khas diperlukan bagi suatu situasi khusus yang melalui aktivitas tertentu dan mempunyai tujuan serta peralatan khusus. Jelasnya sifat-sifat utama dari pemimpin dan kepemimpinan-nya harus sesuai dan diterima oleh kelompoknya serta cocok dengan situasi dan jamannya. b. Kepemimpinan menurut Benis Kepemimpinan adalah proses dengan cara seseorang agar menyebabkan bawahannya bertingkah laku menurut satu cara tertentu. c. Kepemimpinan menurut Ormay Fread Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. d. Kepemimpinan menurut R. Terry Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. e. Kepemimpinan menurut Prof. Kim Bau Young Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan oleh kelompok dan keahlian khusus yang tepat. Kepemimpinan bentuk dominasi didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki kekhususan yang tepat. Beberapa pengertian kepemimpinan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan ialah suatu kegiatan atau kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, atau sesuatu upaya penggunaan jenis 178

5 pengaruh bukan paksaan atau motivasi orang lain guna mencapai tujuan. Selanjutnya hal yang perlu diingat tentang kepemimpinan ialah macam pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan yang bagaimana yang paling cocok bagi kepentingan kelompok, dalam kondisi serta situasi tertentu. Kepemimpinan selalu memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin dan sifat pemimpin. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian ditentukan oleh kepemimpinan itu. 2. Kepribadian pemimpin dan sifatsifat kepemimpinan a. Kepribadian pemimpin 1. Kepribadian pemimpin berperilaku yang efektif sifat-sifat yang merupakan sifatsifat hakiki seseorang merupakan perpaduan antara sifat-sifat dasar yang ditutunkan orang tua dan hasil interaksi dengan lingkungan atau pengalaman. 2. Kepribadian sebagai totalitas tampak berupa sikap dan perilaku, sehubungan dengan ini kepribadian pemimpin memiliki aspek-aspek sebagai berikut menurut Hadari Nawawi (1995 : 55). 3. Mencintai kebenaran dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin yang mencintai kebenaran beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, merupakan pemimpin yang kepribadiannya memenuhi keadilan yang tidak lain adalah pemimpin yang jujur. 4. Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain. Pemimpin disini akan berkembang menjadi percaya diri, pemimpin harus selalu yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam mempengaruhi, mengarahkan, mengendalian dan membimbing orang yang dipimpinnya. 5. Mampu bekerja sama dengan orang lain. Pemimpin ini harus mampu memelihara kebersamaan itu harus mampu menjalin kerja sama dengan setiap anggota kelompok. 6. Ahli dibidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan yang memadai. Pemimpin ini harus mampu mengetahui tentang seluk beluk bidang yang dipelajari di dalam kelompok atau organisasi. 7. Senang bergaul, ramah, suka menolong dan memberikan petunjuk serta terbuka pada kritik. Seorang pemimpin harus menyadari bahwa seseorang hanya menjadi pemimpin karena ada orang yang dipimpin. 8. Memiliki semangat maju, pengabdian dan kesetiaan yang tinggi, serta kreatif dan penuh inisiatif. Pemimpin merupakan figur tumpuan harapan bagi orang yang dipimpinnya dalam mewujudkan eksistensi organisasinya setaraf atau lebih baik dari organisasi lainnya yang sama atau sejenisnya. 9. Bertanggung jawab dan mengambil keputusan konsekuen, disiplin dan bijaksana. Pemimpin merupakan penggerak roda organisasi, oleh karena itu harus berani menerapkan keputusan dan memerintahkan perilakunya agar kegiatan tidak tertunda-tunda. 10.Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani dan rohani sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap aktivitas manusia, termasuk dalam mewujudkan kepentingan agar berlangsung dengan baik. b. Sifat-sifat kepemimpinan 1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas ( supervisor ability) atau pelaksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen. 2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses. 3. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir. 4. Ketegasan ( deciviness) atau kemampuan untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat. 179

6 Gaya Kepemimpinan Pemimpin yang berhasil adalah mereka yang selain memiliki kemampuan pribadi tertentu juga mampu membaca keadaan anak buah dan lingkungannya.yang harus diketahui tentang anak buah adalah kematangan mereka, sebab ada kaitan langsung antara gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dengan tingkat kematangan anak buah, agar pimpinan memperoleh ketaatan atau pengaruh yang memadai. Pemimpin mempunyai sifat kebiasaan, temperamen watak dan kepribadian sendiri yang khas sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya sehingga mumcullah beberapa tipe kepemimpinan. 1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan norma yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihat. Gaya kepemimpinan ini dapat ditarik menjadi kelompok gaya dasar, gaya yang efektif dan tidak efektif menurut Sutarto (1995 : ). a. Kelompok gaya dasar 1). Pemisah ini akan nampak gaya perilakunya yang berorientasi rendah baik terhadap orang maupun tugas. 2). Pengabdi berorientasi rendah terhadap orang dan berorientasi tinggi terhadap tugas. 3). Penghubung berorientasi tinggi terhadap orang dan rendah terhadap tugas. 4). Terpadu berorientasi tinggi terhadap orang dan rendah terhadap tugas. b. Kelompok gaya efektif 1). Birokrat berorientasi rendah baik terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin bergaya birokrat terutama tertarik pada berbagai peraturan dan keinginan untuk memelihara peraturan tersebut serta mengontrol situasi yang mereka gunakan dan nampaknya secara tangguh. 2). Otokrat bijak berorientasi rendah terhadap orang dan berorientasi tinggi terhadap tugas. Pemimpin bergaya otokrat bijak mengetahui dengan pasti apa yang diinginkan dan bagaimana memenuhi keinginan tanpa menyebabkan kebencian dari pihak-pihak lain. 3). Pengembang berorientasi tinggi terhadap orang dan rendah terhadap tugas. Pemimpin bergaya pengembang memiliki kepercayaan penuh terhadap para bawahannya dan sangat memperhatikan para bawahannya sebagai individu-individu. 4). Eksekutif berorientasi tinggi baik terhadap orang maupun tugas. Pemimpin bergaya eksekutif merupakan seorang pendorong yang baik, menerapkan ukuran baku yang tinggi, menghargai perbedaan-perbedaan individu bawahannya, memanfaatkan tujuan dalam kerja. c. Kelompok Gaya tak efektif 1). Pelari 180

7 Pemimpin yang mempunyai gaya ini akan nampak dari perilaku yang berorientasi rendah baik terhadap orang maupun terhadap tugas. Pemimpin yang bergaya pelari tidak bersedia terlibat dalam tugas dan pasif. 2). Otokrat berorientasi tinggi terhadap tugas. Pemimpin bergaya otokrat tidak memiliki kepercayaan terhadap orang lain, tidak menyenangkan dan hanya tertarik pada tugas yang segera selesai. 3). Penganjur berorientasi tinggi terhadap orang dan rendah terhadap tugas. Pemimpin yang bergaya penganjur merupakan tipe yang memiliki keserasian dalam dirinya sendiri. 4). Kompromis ini nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi baik terhadap orang maupun terhadap tugas dalam situasi yang memaksa hanya memperhatikan terhadap seseorang atau tidak. Pemimpin bergaya kompromis adalah pembuat keputusan yang buruk, banyak tekanan yang mempengaruhi. 2. Gaya Berdasarkan Pemakaian Wewenang Gaya kepemimpinan berdasarkan pemakaian wewenangnya memakai 3 gaya pokok (Hasyim Ali, 1989 : 607). a. Pemimpin Otokratis Pemimpin otokratis adalah pemimpin yang memerintah dan mengharapkan kepatuhan, ia dogmatis dan positif, dan ia memimpin dengan kemampuannya untuk menahan atau memberikan imbalan dan hukuman. b. Pemimpin Partisipatif (Demokratis) Pemimpin demokratis adalah pemimpin yang berkonsultasi dengan bawahan-bawahannya mengenai tindakantindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan dan merangsang partisipasi dari bawahan-bawahannya itu. c. Pemimpin Kendali Bebas Jenis pemimpin ini sangat sedikit, kalau ada, menggunakan kekuasaannya dalam operasinya, dan memberikan banyak kebebasan atau kendali bebas kepada bawahan-bawahannya. Pemimpin jenis ini banyak bergantung pada bawahan untuk menentukan sasarannya sendiri dan caracara untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, dan ia memandang peranannya hanya membantu operasi-operasi para pengikutnya dengan memberi mereka informasi dan terutama bertindak sebagai kontak dengan lingkungan luar kelompoknya. 3. Macam Gaya Kepemimpinan Keberhasilan seorang pemimpin akan sangat tergantung pada penerapan gaya kepemimpinan yang dipilih yang sesuai dengan tuntutan situasi. Dengan demikian suatu gaya kepemimpinan akan berjalan efektif kalau gaya tersebut digunakan dalam situasi yang tepat serta penerapannya dalam kegiatan manajerial. Menurut Wahyosumidjo (1984 : 17) yang merupakan hasil ajaran Likert merupakan penyempurnaan Leadership Continum. Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Likert ada empat macam gaya kepemimpinan yang disebut sistem I otoriter, sistem II otoriter bijaksana, sistem III konsultatif, dan sistem IV partisipatif. Pendekatan 4 sistem Likert dikenal juga dengan sebutan Kontinum Likert yang berawal dari titik eksterm otoriter dan diakhiri pada titik eksterm partisipatif, atau berawal dari titik eksterm kepemimpinan terpusat pada atasan dan berakhir pada titik eksterm kepemimpinan terpusat pada bawahan. Metode Kepemimpinan Metode ialah prosedur yang sistematis dan khusus yang digunakan dalam upaya 181

8 menyelidiki faktor dan konsep, dilihat dari satu pandangan tertentu. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu, diharapkan dapat membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas. Metode kepemimpinan menurut Ordway Tead ialah : 1. Memberikan perintah. Perintah timbul dari situasi formal dan relasi kerja, karena itu perintah merupakan fakta fungsional organisasi, kedinasan atau jabatan pemerintah dan swasta. 2. Memberikan celaan dan pujian. Celaan harus diberikan tetapi tidak disertai dengan emosi-emosi yang negatif. Celaan sebaiknya berupa teguran dan dilakukan secara rahasia, tidak dimuka orang banyak. sebaiknya pujian juga diberikan, sebab pribadi yang bersangkutan telah melakukan tugas dengan baik dan mampu berprestasi. 3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin. Pemimpin harus bersifat jujur, menjauhkan diri dari rasa pilih kasih atau favoritisme, karena dapat menurunkan moral anggota-anggota lainnya menimbulkan keraguan serta kecemburuan sosial. 4. Peka terhadap saran-saran. Sifat pemimpin itu harus luwes dan terbuka, peka dengan saran-saran eksternal yang positif sifatnya, harus menghargai pendapat orang lain, untuk mengkoordinasikan dengan ide-ide sendiri. 5. Memperkuat rasa persatuan kelompok. Pemimpin perlu menciptakan rasa persatuan kelompok dengan loyalitas tinggi dengan kekompakan utuh, guna menghadapi tantangan luar dan kekompakan masyarakat modern. 6. Menciptakan disiplin diri dan kelompok. Setiap kelompok akan mengembangkan tata cara dan pola tingkah laku yang hanya berlaku dalam kelompok sendiri, yang ditaati oleh seluruh anggota. 7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar. Kesatuan kerja dari kelompok bisa diguncang oleh gangguan kabar angin yang tidak benar yang diarahkan pada perorangan atau pada orang secara keseluruhan. Teori Kepemimpinan Untuk mengetahui teori kepemimpinan dan letak perilaku organisasi. Orientasi ini mencoba mengetengahkan pendekatan yang bersifat sosial learning pada teori kepemimpinan antara lain menurut Miftah Toha (1986 : 25). 1. Teori sifat (trait theory) Analisa ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan merumuskan perhatiannya pada pemimpin itu sendiri. Teori awal tentang sifat ini dapat ditulis kembali tentang great man yang memberikan arti terhadap pendekatan sifat dari pemimpin, setelah mendapat pengaruh dari teori analisa perilaku penulis psikologis. Oleh karena itu sejumlah sifatsifat seperti fisik, mental, kepribadian menjadi pusat perhatian untuk diteliti. Hasil penelitian yang begitu besar pada umumnya dinilai tidak memuaskan. Suatu kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian kepemimpinan tersebut diketahui bahwa : a. Kecerdasan menurut pada sepuluh penelitian b. Inisiatif muncul pada enam penelitian c. Keterkaitan dan perasaan humor muncul pada lima penelitian d. Enlusiesme, kejujuran, simpati dan kepercayaan pada diri sendiri muncul pada empat penelitian. Ketika dikombinasikan dengan penelitian tentang sifat fisik, kesimpulan bahwa pemimpin-pemimpin hendaknya harus lebih cerdas dari yang dipimpinnya. Keith Davis merumuskan empat sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan : 182

9 a. Kecerdasan. Pada umumnya mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada yang dipimpin. b. Kecerdasan dan kekuatan hubungan sosial. Pemimpin lebih matang dan mempunyai emosi yang stabil serta perhatian yang luas terhadap aktifitas sosial. c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi. Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. d. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan. Pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pemimpinnya. 2. Teori kelompok Teori kelompok beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan, maka harus terdapat perkiraan yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Barrow dalam studi laboratoriumnya menemukan bahwa produktivitas kelompok mempunyai pengaruh lebih besar terhadap gaya kepemimpinan dibandingkan dengan pengaruh gaya kelompok terhadap produktivitas kelompok. 3. Teori Contigency dari Fiedler Teori ini menyertakan bahwa efektivitas suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antar kepribadian pemimpin dan situasi-situasi dirumuskan dua karakteristik : a. Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan dan mempengaruhi situasi. b. Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan ketidak pastian. 4. Teori jalan kecil tujuan (Path Goal Theori) Teori ini menggunakan kerangka teori motivasi. Ini merupakan pengembangan yang sehat karena kepemimpinan disatu pihak sangat dekat berhubungan dengan motivasi kerja pihak lain berhubungan dengan kekuasaan. Secara pokok teori Path Goal dapat dilihat versi house, yang memasukkan empat tipetipe gaya kepemimpinan sebagai berikut : a. Kepemimpinan direktif Tipe ini sama dengan model kepemimpinan yang otokrasi. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan. b. Kepemimpinan yang mendukung Kepemimpinan model ini mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap bawahannya. c. Kepemimpinan partisipatif Gaya kepemimpinan yang berusaha meminta dan mempergunakan dari bawahannya. d. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi Gaya kepemimpinan yang menetapkan serangkaian tujuan yang menentang para bawahannya untuk berpartisipasi. Dari pengertian teori di atas adapun usahausaha yang dapat dicapai oleh pemimpin dalam usaha untuk mempengaruhi memotivasikannya antara lain : 1. Mengetahui atau menumbuhkan kebutuhan para bawahan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dikontrol. 2. Membantu para bawahan dengan menjelaskan apa yang bisa diterapkan darinya. 3. Memberikan insentif kepada yang mampu mencapai hasil dalam bekerja. 4. Menaikkan kesempatan-kesempatan untuk memuaskan bawahan yang memungkinkan tercapainya efektivitas kerja. 5. Mengurangi halangan-halangan yang bisa membuat frustasi. Penutup Ki Hadjar Dewantoro mencetuskan kepemimpinan Pancasila, yang terdiri dari tiga kalimat: yaitu Ing ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Keberhasilan seorang 183

10 pemimpin akan sangat tergantung pada penerapan gaya kepemimpinan yang dipilih yang sesuai dengan tuntutan situasi. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu, diharapkan dapat membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas. Pemimpin yang berhasil adalah mereka yang selain memiliki kemampuan pribadi tertentu juga mampu membaca keadaan anak buah dan lingkungannya. DAFTAR PUSTAKA Bedudu Zain, Kamus Bahasa Indonesia, Cetakan pertama, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Flippo Edwin, Personal Manajemen, Sixth edition, New York, MC. Graw Hill Book Campany. George, Terry R, Principle of Manajemen Sevent edition Homewood Illinois, Richard D Irwin Inc. Handoko T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Kartono, Kartini Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 1. Jakarta : Rajawali. Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta : CV Haji Masagung. Moekijat, Manajemen Kepegawaian (Personal Manajemen). Bandung : Alumni. Manullang, Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nitisemito, Alex S, Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Soekiojo Notoatmodjo Sumber Daya Manusia. Surabaya : Erlangga. 184

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting diperusahaan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, dimana terdapat sekelompok orang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan utama di dalam segala bentuk organisasi. Sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip 1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan (Hasibuan, 2008).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Utama Bandar Lampung 69 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Oleh FAHRIZI Dosen Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan

Lebih terperinci

Disusun Oleh Lista Kuspriatni. Universitas Gunadarma 2014

Disusun Oleh Lista Kuspriatni. Universitas Gunadarma 2014 Disusun Oleh Lista Kuspriatni Universitas Gunadarma 2014 Manajer mempunyai kegiatan yang lebih luas daripada pemimpin. Manajer melakukan assesment, melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN ORGANISASI SOSIAL

KEPEMIMPINAN ORGANISASI SOSIAL KEPEMIMPINAN ORGANISASI SOSIAL I. PENGANTAR Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Kepemimpinan pada dasarnya, dapat dikemukakan 4 hal penting, yaitu : 1)Melibatkan orang lain 2)Melibatkan distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh 15 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG Oleh Supriyadi Dosen Pasca Sarjana USBRJ dan STIE Umitra ABSTRAK CV.Sriwijaya Utama merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Secara umum manajemen adalah mengelola atau mengatur. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

OKYENDRA PUTRI BESTARI, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KECAMATAN CIMAHI UTARA

OKYENDRA PUTRI BESTARI, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KECAMATAN CIMAHI UTARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan di dunia dalam berbagai aspek semakin mendapatkan perhatian yang serius, berbagai negara menggunakan berbagai cara agar negara mereka tidak kalah bersaing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Disiplin Ciri utama suatu organisasi adalah adanya keteraturan dan disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Disiplin kerja sangat

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK 9 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK PT. Bentoel Prima adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Lamongan) Arly Sandra Yulistian Endang Siti Astuti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah sumber daya manusia yang mereka miliki. Manajemen sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan dalam membuat kebijakan dan melaksanakan usahanya sehingga dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi.esensi

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari Sejarah pendidikan Indonesia 1 Dyah Kumalasari PENDAHULUAN Francis Bacon Knowledge is power Pendidikan untuk Manusia.Sumber pokok kekuatan bagi manusia adalah Pengetahuaan. Mengapa...? Karena manusia dgn

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

Manajemen Personalia. Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia

Manajemen Personalia. Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Manajemen Personalia Manajemen personalia ialah manajemen yang mengkhususkan dalam bidang personalia atau dalam kepegawaiaan. Oleh karena itu manajemen personalia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Manajemen Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagi suatu bangsa, peningkatan kualitas pendidikan sudah seharusnya menjadi prioritas pertama. Kualitas pendidikan sangat penting artinya, sebab hanya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB I. pasien selama 24 jam. Gillies (1994), menyatakan bahwa 60-70% sumber daya

BAB I. pasien selama 24 jam. Gillies (1994), menyatakan bahwa 60-70% sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang sangat kompleks karena sumber daya manusia yang bekerja terdiri dari multi disiplin dan berbagai jenis keahlian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain untuk memenuhi segala kebutuhannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal diatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Terwujudnya efisiensi bagi perusahaan sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik untuk diperbincangkan hingga saat ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak, seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Semangat Kerja 1. Pengertian Semangat Kerja Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu perusahaan selalu menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk menumbuhkan keunggulan daya saing global bagi produk-produk maupun layananlayanan yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil ataas pelaksanaan tugas tertentu. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Anwar Prabu (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang Pendahuluan Bab I 1.1 Latar Belakang Penelitian GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah terciptanya landasan yang kuat bagi Bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : 14121005 A. Pengertian Manajemen Bisnis memliki arti luas, bisa diartikan menjadi beberapa arti, antara lain 1) Manajemen sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kedudukan sumberdaya manusia dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. kedudukan sumberdaya manusia dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Kepemimpinan Pembahasan tentang kepemimpinan secara umum dapat dijelaskan bahwa Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh orang untuk mempengaruhi orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Malayu S.P. Hasibuan (edisi revisi) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern. Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P Hasibuan mengatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu Manajemen Sumber Daya Manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

Manajemen Keperawatan (Teori Kepemimpinan, gaya kepemimpinan & Konsep Berubah. Background

Manajemen Keperawatan (Teori Kepemimpinan, gaya kepemimpinan & Konsep Berubah. Background Manajemen Keperawatan (Teori Kepemimpinan, gaya kepemimpinan & Konsep Berubah A.T.A Background Apa itu kepemimpinan? Mengapa itu penting? Apa Hubungannya dengan manajemen? Siapa yang membutuhkan manajemen?

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang mencetak seseorang menjadi generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan antara

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda yang sadar IPTEK, kreatif, dan memiliki solidaritas sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci