PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG"

Transkripsi

1 PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG TUGAS AKHIR Oleh : Rizqa Ramadhaning Tyas NIM : JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012

2 PENGARUH LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG TUGAS AKHIR Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) pada Program Studi Perbankan Syariah Disusun Oleh : Rizqa Ramadhaning Tyas NIM : JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012

3

4

5

6 MOTTO Berusahalah untuk menjadi yang terbaik, tetapi jangan pernah berpikir dirimulah yang terbaik. (Benjamin Franklin) Simpan kekuatanmu untuk dirimu sendiri dan keberanianmu untuk orang lain (James M. Barrie) Saya menganggap orang yang bisa mengatasi keinginannya lebih berani daripada orang yang bisa menaklukkan musuhnya. Karena kemenangan yang paling sulit diraih adalah kemenangan atas diri sendiri

7 PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk: 1. Orang tuaku tercinta sebagai wujud terima kasih atas kasih sayang dan doa yang selama ini diberikan kepada saya. 2. Dosen jurusan syariah yang telah membimbing saya selama tiga tahun. 3. Teman-teman program studi D-III Perbankan Syariah angkatan 2009 yang telah menemaniku selama tiga tahun ini. 4. Almamaterku.

8 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada jurusan Perbankan Syariah D-III Fakultas Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Bapak Drs. H. Mubassirun, M.Ag, Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga 3. Bapak Abdul Azis N.P, S.Ag, M.M, Ketua Program Studi D-III Perbankan Syariah 4. Bapak Ari Setiawan, S.Pd, M.M, Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberikan bekal ilmu yang tidak ternilai harganya kepada penulis selama belajar di Fakultas Syariah STAIN Salatiga.

9 6. BMT Sumber Mulia Tuntang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir. 7. Semua pihak yang terkait dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari sempurna dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT memberikan karunia dan rahmat-nya kepada penulis. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Salatiga, 25 Juli 2012 Penulis, Rizqa Ramadhaning Tyas

10 ABSTRAK Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles serta lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia dan variabel manakah yang berpengaruh paling signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi 300 nasabah yang merupakan jumlah keseluruhan nasabah yang menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang selama tahun 2012 sampai dengan bulan juni. Sedangkan sampelnya adalah 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidential sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda, dimana sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan. Pertama, terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles terhadap keputusan menabung. Hal ini terbukti dari hasil uji t dengan nilai t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu reliability (3,838>1,7011), responsiveness (2,121>1,7011), assurance (3,062>1,7011), emphaty (4,760>1,7011), dan tangibles (3,290>1,7011). Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung, yang dibuktikan dengan hasil uji t yaitu t hitung > t tabel (3,480>1,7011), dengan taraf signifikansi 5%. Ketiga, variabel emphaty merupakan variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (0,000) lebih signifikan dibanding variabel lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan variabel reliability dengan nilai signifikansi (0,001), variabel lokasi (0,002), variabel tangibles (0,003), assurance (0,005) dan variabel responsiveness dengan nilai signifikansi (0,043). Hal ini berarti kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia untuk lebih peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah menyebabkan nasabah mau untuk menabung. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Lokasi, Keputusan Nasabah

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN.. iv HALAMAN PERNYATAAN.. v MOTTO. vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR.. viii ABSTRAK x DAFTAR ISI. xi DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR GRAFIK.. xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.. 1 B. Rumusan Masalah. 5 C. Tujuan dan Kegunaan 6 D. Penelitian Terdahulu. 7 E. Metode Penelitian. 10 F. Penegasan Istilah G. Sistematika Penulisan 25 BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kualitas Pelayanan. 27

12 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Dimensi Kualitas Pelayanan 29 B. Lokasi Pengertian Lokasi Pemilihan Lokasi Pertimbangan-pertimbangan dalam Penentuan Lokasi 33 C. Perilaku Konsumen Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli Proses Pembelian Keputusan Konsumen 38 BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Sejarah Berdiri BMT Sumber Mulia Tuntang Visi dan Misi Logo Struktur Organisasi Permodalan Nasabah B. Data Deskriptif Produk Simpanan Produk Pembiayaan Laporan Bidang Usaha 55 a. Modal b. Produk Simpanan. 55 c. Perkembangan Usaha d. Pertumbuhan Asset.. 58 BAB IV ANALISIS A. Analisa Data Kualitatif 59 B. Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas.. 70

13 C. Uji Statistik Analisa Koefisien Regresi Analisa Koefisien Determinasi Uji t (Parsial) Uji f (Simultan). 88 BAB V PENUTUP A. Simpulan.. 94 B. Saran 95 DAFTAR PUSTAKA. 96 LAMPIRAN

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Nisbah Bagi Hasil Simpanan Sukarela Berjangka. 52 Tabel 3.2 Modal BMT Sumber Mulia 55 Tabel 3.3 Perkembangan Usaha BMT Sumber Mulia 57 Tabel 3.4 Laju Pertumbuhan Asset. 58 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan. 60 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 61 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan. 62 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Jasa 63 Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah ke BMT.. 64 Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan.. 64 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Reliability.. 66 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness. 67 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Assurance.. 67 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Emphaty 68 Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Tangibles Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi 69 Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menabung Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.16 Hasil Analisa Regresi Variabel Reliability. 72 Tabel 4.17 Hasil Analisa Regresi Variabel Responsiveness 73 Tabel 4.18 Hasil Analisa Regresi Variabel Assurance. 74

15 Tabel 4.19 Hasil Analisa Regresi Variabel Emphaty 75 Tabel 4.20 Hasil Analisa Regresi Variabel Tangibles.. 76 Tabel 4.21 Hasil Analisa Regresi Variabel Lokasi Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Variabel Reliability 78 Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Variabel Responsiveness Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Variabel Assurance 80 Tabel 4.25 Koefisien Determinasi Variabel Emphaty.. 81 Tabel 4.26 Koefisien Determinasi Variabel Tangibles 81 Tabel 4.27 Koefisien Determinasi Variabel Lokasi 82 Tabel 4.28 Hasil Uji t Variabel Reliability. 83 Tabel 4.29 Hasil Uji t Variabel Responsiveness 84 Tabel 4.30 Hasil Uji t Variabel Assurance 85 Tabel 4.31 Hasil Uji t Variabel Emphaty.. 85 Tabel 4.32 Hasil Uji t Variabel Tangibles 86 Tabel 4.33 Hasil Uji t Lokasi 87 Tabel 4.34 Hasil Uji f Variabel Reliability Tabel 4.35 Hasil Uji f Variabel Responsiveness.. 89 Tabel 4.36 Hasil Uji f Variabel Assurance Tabel 4.37 Hasil Uji f Variabel Emphaty. 90 Tabel 4.38 Hasil Uji f Variabel Tangibles 91 Tabel 4.39 Hasil Uji f Lokasi 92

16 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Tahap Proses Pembelian Gambar 3.1 Logo BMT Sumber Mulia Tuntang. 43 Gambar 3.2 Struktur Organisasi.. 44

17 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Produk Simpanan 56

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan peranan suatu negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena itu, saat ini dan masa mendatang kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktifitas keuangan, baik perorangan ataupun suatu perusahaan (Kasmir, 2002:2) Seiring digulirkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990-an di Indonesia, beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Lembaga Keuangan Syariah mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah ditengah proses pembangunan nasional. Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalat dalam hukum ekonomi Islam, selanjutnya direfresentasikan dalam bentuk pranata Ekonomi Islam. Indonesia merupakan Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia hampir 85% yang tersebar dari sabang sampai merauke, oleh karena

19 itu merupakan salah satu modal utama bagi Bank maupun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) untuk menjaring nasabah khususnya yang beragama muslim. Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi Islam yang dibangun berbasis keumatan. Dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti: zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah (Sudarsono, 2007: 96) Sebagai lembaga ekonomi yang berbasis keumatan atau BMT yang berupaya memainkan peranannya sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan lembaga keuangan berdasarkan prinsif Syariah. UU no. 7/ 1992 tentang perbankan (kini UU no.10/ 1998) dan PP no.72/1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk beroperasi secara proporsional (Antonio, 2002: 25) Meskipun dari segi keberadaan dan peranan lembaga keuangan Syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan

20 banyak berdirinya lembaga keuangan yang secara operasional menggunakan prinsip bagi hasil atau dikenal dengan prinsip syariah, namun dari segi sosialisasi sistem ekonomi syariah mengenai wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah umumnya hanya dikalangan akademisi dan praktisi lembaga keuangan syariah saja, sedangkan masyarakat bawah belum tentu mengenal dan memahaminya secara jelas. Padahal ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang lebih memberikan daya tawar positif, bukan hanya dari aspek hukum (syariah), tetapi juga bisa menjadi sistem ekonomi alternatif yang dapat mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Melihat perkembangan lembaga keuangan saat ini, seharusnya pihak lembaga keuangan tersebut dapat menerapkan strategi agar nasabah termotivasi untuk menabung yaitu dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah, maka lembaga keuangan keuangan tersebut harus meningkatkan kualitas pelayanan. Parasuman (1985) dalam Tho in (2011) menyebutkan bahwa dimensi kualitas terdiri dari lima faktor, yaitu: (1) Realibility; yaitu kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan; (2) Responsiveness; yaitu kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap; (3) Assurance; yaitu kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan; (4) Emphaty; yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan;

21 (5) Tangibles; yaitu fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi. Untuk meningkatkan kualitas layanan diperlukan pengetahuan strategik dalam bisnis (business strategy). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan (Sudarsono, 2007: 109) Pelanggan memilih pemberi jasa berdasarkan peringkat kepentingan dan setelah menikmati jasa tersebut cenderung akan membandingkan dengan yang mereka harapkan. Bila jasa yang mereka nikmati berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan, maka pelanggan akan meninggalkan pemberi jasa tersebut. Sebaiknya, jasa yang mereka nikmati memenuhi atau melebihi tingkat kepentingan, mereka akan cenderung untuk memakai kembali produk dan jasa tersebut. Selain itu, pelanggan juga membutuhkan komitmen dan kesungguhan petugas dalam melayani pelanggan. Begitu halnya dengan BMT Sumber Mulia Tuntang yang merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang mempunyai fungsi untuk melayani pembiayaan dan simpanan masyarakat. Dengan menjamurnya lembaga keuangan syariah yang ada di berbagai daerah, maka lembaga keuangan tersebut perlu meningkatkan kualitas pelayanan agar nasabah termotivasi untuk menabung di lembaga keuangan tersebut. BMT Sumber Mulia Tuntang sebagai badan usaha yang dituntut untuk dapat menciptakan mitra kerja yang baik dengan memberikan pelayanan yang maksimal dalam upaya untuk memberikan kepuasan

22 kepada para nasabah. Selain itu, BMT Sumber Mulia juga harus menciptakan citra yang baik dimata para nasabah dengan memberikan kepastian dalam pelayanan. Dalam hal ini BMT Sumber Mulia memberikan pelayanan yang bermacam-macam seperti layanan jemput bola sebagai salah satunya. Lokasi BMT Sumber Mulia sangat strategis, di pinggir jalan sehingga dapat dijangkau dengan mudah serta dekat dengan pusat kegiatan masyarakat yaitu pasar. Untuk mengevaluasi betapa pentingnya kualitas pelayanan pada BMT sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dalam upaya mempengaruhi keinginan nasabah untuk menabung. Hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis memilih judul Tugas Akhir Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. B. Rumusan Masalah Dengan persaingan yang semakin ketat, maka pihak BMT perlu melakukan strategi yaitu dengan meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Dengan meningkatkan pelayanan maka dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung di BMT tersebut.

23 Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang? 2. Apakah ada pengaruh lokasi BMT Sumber Mulia Tuntang terhadap keputusan untuk menabung? 3. Variabel manakah yang berpengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. b. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. c. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang.

24 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis, dapat meningkatkan pengetahuan penulis serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh yang dapat menambah wawasan ilmiah b. Bagi BMT Sumber Mulia, sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan pelayanan nasabah. c. Bagi STAIN Salatiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam bidang manajemen lembaga keuangan syariah, khususnya mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang d. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang berkenaan dengan masalah pelayanan lembaga keuangan syariah D. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu diantaranya adalah yang dilakukan oleh Sudartik (2009) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menabung Pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana, dengan sampel 75 responden. Hasilnya bahwa kualitas pelayanan harus ditingkatkan, terutama mengenai pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerja optimum, misalnya mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan.

25 Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh Fatimah Sofiani (2008) dengan judul Pengaruh Pelayanan BCA Bizz Terhadap Tingkat Tabungan Pada PT. Bank Central Asia Pusat Pembantu Pasar Medan. Objek penelitian di BCA Pusat Pembantu Pasar Medan dengan 50 responden. Hasilnya bahwa nasabah BCA Bizz telah merasa puas dengan pelayanan yang ada dan pengaruhnya terhadap tingkat tabungan sangat berpengaruh karena dapat meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah tabungan yang ada. Bariah, Zaenal Abidin dan Harlina Nurtjahjanti (2008) pernah meneliti tentang Hubungan Antara Kualitas Layanan Bank Dengan Minat Menabung Nasabah PT. BRI Kantor Cabang Ungaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 nasabah. Hasilnya bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas layanan dengan minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran. Sumbangan efektif dalam penelitian ini adalah 71,5%. Artinya sebesar 71,5% minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran diprediksi oleh variabel kualitas layanan, sedangkan 28,5% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hartono Puji (2008) dengan judul Faktor-faktor Motivasi Yang Dipertimbangkan Masyarakat Terhadap Pemilihan Menabung di Perbankan Syariah dan Konvensional (studi kasus di Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta). Dalam penelitian ini, menggunakan 100 responden. Dari pengolahan data yang

26 dilakukan di Bank Muamalat Indonesia dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel empat motivasi internal bank syariah, motivasi eksternal bank syariah, motivasi internal bank konvensional dan motivasi eksternal bank konvensional dapat direduksi bahwa: motivasi internal bank syariah menjadi 3 faktor yang kemudian diberi nama faktor menjalankan syariat Islam, faktor menguntungkan dan halal serta faktor tidak setuju riba. Motivasi eksternal bank syariah menjadi 4 faktor yaitu faktor pelayanan dan fasilitas, faktor pendekatan dengan nasabah, faktor ATM mudah dan faktor tidak ada potongan. Motivasi internal bank konvensional menjadi 3 faktor yaitu faktor image bank, faktor menguntungkan, faktor lebih aman. Dan untuk motivasi eksternal bank konvensional menjadi 2 faktor yaitu faktor jaringan luas dan faktor fasilitas memuaskan. Muhammad Tho in (2011) mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Nasabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Tekun Karanggede Boyolali. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 responden nasabah. Hasil analisis yang telah diuraikan, dapat disimpulkan. Pertama, pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja karyawan baik internal maupun eksternal. Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terhadap kepuasan nasabah, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Hal

27 ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh nilai F hitung F tabel (30,744-2,45) pada taraf signifikansi 5%. Ketiga, Variabel reliabiity merupakan variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t- hitung varibel reliability (4,004) lebih tinggi dari t hitung variabel lainnya tangibles (3,106), responsiveness (3,779), assurance (2,614), dan emphaty (3,188). Hal ini berarti jika kehandalan dalam memberikan pelayanan menyebabkan nasabah merasa puas E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Causal Research. Causal Research merupakan tipe-tipe konklusif yang bertujuan untuk menentukan sebab akibat dari sebuah penelitian (Hasibuan, 2007: 65). Dalam penelitian ini menentukan hubungan variabel kualitas pelayanan dan lokasi dengan keputusan nasabah menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam riset pendekatan kuantitatif, data yang diperlukan ialah data dalam bentuk kuantitas yang diwakili dengan angka (numeric) (Sarwono, 2012:32)

28 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang yang terletak di jalan Raya Salatiga-Semarang Km. 1 Kesongo Tuntang, Kabupaten Semarang. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Mencari data-data mengenai hal-hal berupa catatan buku, yaitu berupa dokumen atau data tentang geografis BMT Sumber Mulia b. Observasi Metode penelitian dengan mengadakan pengamatan langsung dan pencatatan sistematik terhadap fenomena-fenomena selama praktik c. Interview Pengumpulan data-data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan tujuan praktik, dengan beberapa karyawan BMT Sumber Mulia. d. Kuesioner Pengumpulan data-data yang berbentuk angka dengan menyebarkan daftar pertanyaan tentang pelayanan yang diberikan BMT dalam hubungannya motivasi nasabah untuk menabung

29 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap orang, benda, atau tempat (komputer, 2006: 11). Dalam penelitian ini populasinya adalah jumlah nasabah yang menabung selama tahun 2012 sampai dengan bulan Juni sebanyak 300 nasabah. b. Sampel Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari (Sarwono, 2009: 319). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini 10% dari populasi yaitu 30 responden. 6. Deskriptif Data a. Jenis Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka dalam kuesioner. Sumber data berasal dari data primer yaitu data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama yang secara umum disebut sebagai narasumber, dalam istilah teknisnya responden (Sarwono, 2012: 37). Responden yang dimaksud adalah nasabah tabungan BMT Sumber Mulia.

30 b. Penarikan Sampel penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidential sampling atau sampling kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sarwono, 2012: 22). Pengambilan data dilakukan pada saat nasabah menabung di BMT Sumber Mulia. c. Alat dan Metode Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah kuesioner. Kuesioner merupakan bagian prosedur baku dalam riset kuantitatif yang digunakan sebagai alat atau instrumen untuk mencari data (Sarwono, 2012: 52). Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari buku yang berhubungan dengan penelitian, laporan-laporan atau data yang dikeluarkan oleh pihak BMT serta diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, internet, dan kepustakaan lain yang berkaitan dan ada relevansinya dengan Tugas Akhir ini. Metode pengambilan data melalui kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Menyebarkan kuesioner secara langsung kepada para nasabah BMT Sumber Mulia. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 11 Juni sampai 14 Juni 2012 di lokasi BMT Sumber Mulia. Kuesioner yang disebarkan sejumlah 30 kuesioner.

31 2) Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara mengisi kuesioner. 3) Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. 4) Menganalisis dan mengolah data dengan menggunakan rumusrumus perhitungan yang dibantu dengan menggunakan program komputer IBM SPSS version 20 (Statistical Product and Service Solution) untuk mempermudah mencapai perhitungan. d. Pengukuran Data Pengukuran data dalam hal ini menggunakan 5 tingkat (skala likert) yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (S), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Kelima penilaian ini diberi bobot sebagai berikut: 1) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1 2) Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2 3) Jawaban Netral (N) diberi bobot 3 4) Jawaban Setuju (S) diberi bobot 4 5) Jawaban Setuju Sekali (SS) diberi bobot 5 7. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (Independent variabel) Variabel bebas merupakan stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain atau variabel yang variabelnya

32 diukur, dimanipulasi, atau dipilih untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Sarwono, 2012: 12). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah : 1) Reliability (X1) 2) Responsiveness (X2) 3) Assurance (X3) 4) Emphaty (X4) 5) Tangibles (X5) 6) Lokasi (X6) b. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/ respons jika dihubungkan dengan variabel bebas atau variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2012: 12). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan nasabah (Y). 8. Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel-variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut: a. Reliability (X1) Reliability (kehandalan) merupakan kemampuan untuk menampilkan pelayanan yang dijanjikan dengan terpercaya dan

33 akurat. BMT Sumber Mulia. Variabel reliability akan diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) BMT Sumber Mulia melakukan transaksi sesuai prosedur 2) BMT Sumber Mulia selalu memegang sikap kejujuran dalam memproses transaksi nasabah 3) BMT Sumber Mulia bersikap sama dan adil kepada semua nasabah terutama dalam hal antrian b. Responsiveness (X2) Kerelaan melayani (Responsiveness) berkaitan dengan kemauan karyawan BMT Sumber Mulia untuk membantu nasabah dengan cepat dan mengatasi keluhan yang diajukan nasabah. Adapun indikatornya adalah: 1) Ketanggapan dan kesungguhan karyawan BMT Sumber Mulia dalam menyelesaikan masalah nasabah 2) Karyawan BMT Sumber Mulia melayani nasabah tanpa membeda-bedakan. 3) Karyawan BMT Sumber Mulia dalam menyelesaikan masalah nasabah dengan tepat dan cepat c. Assurance (X3) Jaminan (assurance) merupakan kemampuan karyawan BMT Sumber Mulia dalam melayani konsumen yang dapat menimbulkan keyakinan dan kepercayaan nasabah. Variabel assurance akan diukur melalui indikator sebagai berikut:

34 1) Dalam memberikan pelayanan, karyawan BMT Sumber Mulia selalu bersikap sopan dan ramah kepada nasabah 2) Pada saat pelayanan, dapat menimbulkan rasa aman pada saat transaksi di counter 3) Karyawan BMT Sumber Mulia dalam memberikan pelayanan dapat menumbuhkan kepercayaan nasabah. d. Emphaty (X4) Emphaty merupakan kesediaan karyawan dan pengelola BMT Sumber Mulia untuk lebih peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah. Adapun indikatornya adalah: 1) Pada saat memproses transaksi karyawan senantiasa berkomunikasi dengan baik kepada nasabah 2) Karyawan BMT Sumber Mulia selalu memberikan informasi terbaru tentang produk dan pelayanannya 3) Karyawan BMT Sumber Mulia selalu membantu memberikan solusi atas keluhan yang dialami nasabah. e. Tangible (X5) Tangible merupakan penampilan fisik, perlengkapan dan peralatan yang disediakan BMT Sumber Mulia. Variabel tangible akan diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) Penampilan karyawan BMT Sumber Mulia selalu bersih dan rapi

35 2) Formulir dan slip yang dibutuhkan nasabah untuk melakukan transaksi selalu tersedia dan mudah diperoleh 3) Ruangan BMT Sumber Mulia yang bersih dan nyaman f. Lokasi (X6) Lokasi merupakan tempat dari BMT Sumber Mulia berada. Adapun indikatornya adalah: 1) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat dengan rumah nasabah 2) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat tempat usaha nasabah 3) Lokasi BMT Sumber Mulia dekat dengan pusat kegiatan masyarakat, misalnya adalah pasar g. Keputusan nasabah (Y) Keputusan nasabah merupakan tingkat peranan nasabah atas pelayanan yang diberikan pihak BMT Sumber Mulia setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Adapun keputusan nasabah diukur dengan: 1) Kepuasan produk yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia 2) Pertimbangan kualitas pelayanan 3) Pertimbangan lokasi 9. Alat Analisis Data a. Uji validitas Menurut Ghozali (2001:39) uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika

36 pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai Corrected Item Total Correlation (Sarwono, 2012: 94) b. Uji reliabilitas Reliabilitas menurut Ghozali (2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumus penghitungannya adalah sebagai berikut : α = k. r 1+ (r-1) k Dimana : α = koefisien reliabilitas k = jumlah item per-variabel x r = mean korelasi antar item

37 Hasil pengujian dikatakan reliable apabila nilai r Cronbach alpha > 0,60 (Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001: 42), dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS. c. Modus Modus dugunakan untuk melihat nilai yang paling sering muncul atau yang frekuensinya paling tinggi dari jawaban responden atas kuesioner mengenai pengaruh reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibles dan lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung di BMT Sumber Mulia. d. Analisa Regresi Linier Berganda Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas (Sarwono, 2009: 91). Untuk mendapatkan persamaan yang melibatkan hubungan antara tiga variabel atau lebih menggunakan regresi berganda (multiple regression). Analisa ini digunakan untuk meramalkan apakah ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel-variabel tersebut. Variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan (x): dengan variabel yang terkena pengaruh variabel yang lainnya (y). untuk mempermudah

38 dan menghemat waktu maka dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS dalam proses perhitungannya. Rumus: Y= a + B 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + B 5 X 5 + B 6 X 6 +ai Keterangan: Y a x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 B 1 B 2 B 3 B 4 B 5 B 6 ai = Keputusan Nasabah = Konstanta = Reliability = Responsiveness = Assurance = Emphaty = Tangibles = Lokasi = Koefisien Regresi x1 = Koefisien Regresi x2 = Koefisien Regresi x3 = Koefisien Regresi x4 = Koefisien Regresi x5 = Koefisien Regresi x6 = Error

39 e. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Sarwono, 2012: 205). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus: R 2 = (r) 2 x 100% Dimana: R 2 r = koefisien determinasi = koefisien korelasi f. Pengujian Hipotesis Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasi hubungan antarvariabel. Hubungan antarvariabel bersifat hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Prasetyo dan Jannah, 2011: 76). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles terhadap keputusan nasabah untuk menabung. 2) Ada pengaruh yang signifikan lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung.

40 Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara berikut ini: 1) Uji t Digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis dari masing-masing koefisien regresi antara variabel-variabel kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung. Prosedur pengetesan adalah: a) Menentukan level of signifikan a = 0,05 b) H 0 : B 1 = B 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung H 1 : B 1 B 2 0, artinya terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung c) Kesimpulan Ho diterima berarti tidak ada pengaruh antara variabel x dan y Ho ditolak berarti ada pengaruh antara variabel x dan y 2) Uji F Untuk mengetahui apakah variabel bebas tersebut mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini, uji F digunakan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan dalam menabung. Langkah pengujiannya adalah:

41 a) Menentukan level of signifikan a = 0,05 b) H 0 diterima apabila F hitung F tabel H 0 ditolak apabila F hitung F tabel c) Kesimpulan: Apabila F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Apabila F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima F. Penegasan Istilah Untuk memberi gambaran lebih jelas, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian ini. 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Poerwadarminta, 1986: 731) 2. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen, menurut Lovelock dalam Tjiptono (2000:58). Maksud kualitas pelayanan disini adalah aspek-aspek yang termasuk dalam lima dimensi pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles.

42 3. Lokasi Lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi (Lupiyoadi, 2001: 61) 4. Keputusan menabung Suatu proses penentuan keputusan dalam memasukkan uang atau menyimpan uang (Poerwadarminta, 1986: 989) 5. BMT Sumber Mulia BMT Sumber Mulia adalah badan usaha berbadan hukum koperasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan terhadap usaha-usaha produktif dan menguntungkan. G. Sistematika Penulisan Agar tugas akhir memperoleh gambaran secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal hal yang akan dilaporkan secara sistematis. Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah serta sistematika penulisan. Bab II Kerangka Teoritik yang menguraikan tentang pengertian kualitas pelayanan, lima dimensi pelayanan, pengertian lokasi, pemilihan lokasi, pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan lokasi, faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli, dan proses pembelian keputusan konsumen.

43 Bab III Laporan Objek Penelitian yang menyajikan tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang, dasar pendirian, visi dan misi, logo, struktur organisasi, permodalan, produk simpanan dan pembiayaan, perkembangan kinerja dan lain-lain. Bab IV Analisis, membahas tentang analisa data kualitatif, pengujian instrument penelitian yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, uji statistik yang terdiri dari analisa koefisien regresi, analisa koefisien determinasi, uji T (parsial) dan uji F (simultan). Bab V Penutup merupakan bab terakhir, yang berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang dilakukan.

44 BAB II LANDASAN TEORI A. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Sehubungan dengan kontak personal yang sangat penting dalam menentukan kualitas pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service excellence maksudnya pelayanan unggul yaitu suatu sikap/cara karyawan dalam melayani konsumen secara memuaskan. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof yang dikutip oleh Tjiptono (2000 : 59) bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Goetch and Davis yang dikutip oleh Tiptono (2000 : 51) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah penyampaian secara excellence/superior dibandingkan oleh harapan konsumen. Menurut Payne (2007: 275 ) kualitas jasa berkaitan dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Menurut Lovelock dalam Tjiptono (2000: 58) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan

45 cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen. Jadi penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan merupakan refleksi persepsi evaluatif terhadap pelayanan yang diterimanya pada waktu tertentu. Menurut Kotler (2002: 83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Menurut Tho in (2011) bahwa kualitas pelayanan lebih menitikberatkan pada kepuasan pelanggan, dimana kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja karyawan baik internal maupun eksternal. Kualitas, dalam organisasi jasa tertentu bukanlah sesuatu yang mudah didefinisikan, karena hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pandangan konsumen. Secara umum dikatakan bahwa kualitas adalah karakteristik produk / jasa, yang ditentukan oleh pemakai dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan. Menurut

46 Swastha (2002:158) agar konsumen dapat memutuskan terhadap suatu produk atau jasa salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Umar (2000 : 8-9), untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan umumnya menggunakan 5 dimensi adalah sebagai berikut : a. Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Dimensi tangibles adalah suatu lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan komponen-komponen tangibles akan memfasilitasi komunikasi jasa tersebut. Komponen-komponendari dimensi tangibles meliputi penampilan fisik seperti gedung, ruangan front-ofifce, tempat parkir, kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan, dan penampilan karyawan. b. Reliability Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi

47 komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat. c. Responsiveness Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan. d. Assurance Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampauan penyedia jasa. Komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain

48 e. Emphaty Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari akses (acces) yaitu kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. B. Lokasi 1. Pengertian Lokasi Menurut Lupiyoadi (2001: 61) mendefinisikan lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Jadi lokasi disini adalah tempat dimana suatu jenis usaha atau bidang usaha akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini yang dimaksud lokasi adalah letak BMT Sumber Mulia Tuntang. 2. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Menurut Kotler (2002: 60) salah satu kunci sukses adalah lokasi. Lokasi di mulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan

49 ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian menurut Ma ruf (2005: 114) menyatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian di mana lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di bandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi menurut Lupiyoadi (2001: 62), yaitu: a) Konsumen mendatangi pemberi jasa Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. b) Pemberi jasa mendatangi konsumen Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas. c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah pihak dapat terlaksana.

50 3. Pertimbangan-pertimbangan dalam Penentuan Lokasi Dalam mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi sangat dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbanganpertimbangan dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor sebagai berikut (Tjiptono, 2000: 41): a) Akses Misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. b) Visibilitas Misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c) Lalu lintas (traffic) dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: 1) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadina impulse buying 2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan d) Tempat parkir yang luas dan aman e) Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha di kemudian hari f) Lingkungan Yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan g) Persaingan Yaitu lokasi pesaing

51 h) Peraturan pemerintah Misalnya ketentuan yang melarang bengkel berdekatan dengan tempat pemukiman penduduk. Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu berusaha mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah di tempat dengan potensi pasar yang besar. C. Perilaku Konsumen Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran (Kotler, 1999: 222). Bagi setiap perusahaan penting untuk mengetahui dan memahami perilaku konsumen, agar mampu mengembangkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Keputusan konsumen merupakan salah satu bagian yang terdapat di dalam perilaku konsumen. 1. Faktor faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli Menurut Kotler (2002: 223) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli adalah sebagai berikut : a. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Variabel ini mempunyai karakteristik yaitu :

52 1) Kultur Kultur adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. 2) Sub kultur Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. 3) Kelas sosial Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relative homogeny dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarkis dan anggota-anggotanya memilki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. b. Faktor sosial Perilaku seseorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Variabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.

53 2) Keluarga Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diriset secara ekstensif. 3) Peran dan status Adalah aktivitas yang diperkirakan dilakukan seseorang sesuai dengan sekelilingnya dan membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. c. Faktor pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh faktor pribadi. Variabel ini mempunyai karakteristik yaitu : 1) Usia dan tahap siklus hidup Tahapan kehidupan seseorang dimulai dari bayi sampai tua. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka sesuai dengan keadaan yang terus berubah. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa pembeli. 3) Keadaan ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat

54 dibelanjakan, tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian terhadap belanja dan menabung. 4) Gaya hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. 5) Kepribadian dan konsep pribadi Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relative konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. d. Faktor psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis. Variabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Motivasi Motif atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak. 2) Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang, menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. 3) Pengetahuan Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Menurut teori, pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling

55 mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan dan penguatan. 4) Kepercayaan dan sikap pendirian Suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan seseorang yang relative konsisten terhadap suatu obyek atau gagasan. 2. Proses Pembelian Keputusan Konsumen Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku setelah Pembelian Sumber : Kotler, 2002: 251 Menurut Kotler (2002: 251) proses keputusan pembelian melewati lima tahap yaitu: a. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan yang diinginkan. Kebutuhan dipicu oleh stimuli intern dan ekstern.

56 b. Pencarian informasi Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu : 1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan 2) Sumber komersial : iklan, pedagang, perantara, pengemasan 3) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk 4) Sumber publik : media massa, organisasi rating konsumen c. Evaluasi alternative Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. d. Keputusan pembelian Keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

57 e. Perilaku pascapembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.

58 BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Baitul Maal wat Tamwil Tuntang Proses berdirinya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang adalah bermula dari adanya program P3T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga Terampil), yaitu suatu program penanggulangan bagi para pemuda yang berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai yang memegang proyek tersebut mengarahkan sebagian dananya ke BMT dan sebagian lagi ke wirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia Ungaran yang nantinya menjadi guru bagi BMT-BMT baru di Kabupaten Semarang. Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama Donohudan Solo, kemudian mereka diarahkan untuk magang di BMT-BMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli 1998 mulai dibicarakan rencana mendirikan BMT di Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tempat usaha Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang terletak di jalan Salatiga-Semarang Km 1. Lokasi tersebut dipilih karena waktu itu belum ada lembaga keuangan lain yang berdiri dekat pasar, dan adanya kemudahan transportasi.

59 BMT itu sendiri berbada hukum koperasi. Alasan memilih usaha keuangan dengan badan hukum koperasi karena: a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah, meliputi: 1) Jangka waktu perizinan hanya tiga bulan 2) Tempat atau lokasi bias dimana-mana seperti propinsi, kabupaten ataupun kecamatan 3) Dana awal sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (sepuluh juta rupiah) b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai ajaran agama sehingga keanggotaan kemungkinan untuk selalu bertambah. Kemudian pada tanggal 26 Agustus 1998 diadakan rapat pembentukan koperasi yang pertama yang dihadiri oleh 24 orang dengan mengundang pejabat dari Departemen Koperasi Semarang. Pada tanggal 2 September 1998 diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang disahkan sebagai unit usaha otonomi simpan pinjam oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor: 095/BH/KPK.11.T/IV/1999. Untuk itu, 2 September merupakan tanggal resmi berdirinya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang. 2. Visi dan Misi a. Visi Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mampu mengembangkan ekonomi umat.

60 b. Misi 3. Logo Mewujudkan BMT yang professional dengan prinsip-prinsip: 1) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dan pengendalian maksimal 2) Memupuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal 3) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan pendistribusian laba yang merata dan adil 4) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak. Gambar 3.1 Logo BMT Sumber Mulia Air : Menunjukkan tentang sumber (mata air) dan letak BMT yang berdekatan dengan Rawa Pening Ikan : Mata pencaharian nasabah sebagian besar adalah nelayan Padi : Berjumlah 9, menunjukkan lokasi di Kesongo dan padi berarti kemakmuran Segi 5 : Menunjukkan 5 sila dalam pancasila yang berarti kerukunan

61 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang pada tahun dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2 Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Rapat Anggota Tahunan Penasehat Syari i Anggota: 1. K.M. Baedlowi 2. K.A. Mamsuri Pengurus Ketua: Ir. H. Pudjiono Sekretaris I: H. Muh. Fauzi, S.Ag, M.Ag Sekretaris II: Bachtiar Rofiq Bendahara: Wibowo, S.Ag Umum: Mangsuri, SE Pengawas: Ketua: Drs. H. Soliminudin, MM Anggota: 1. Dimyati 2. H. Ahmadi, SPdi Manajer Nanik Atiani, AMd Kabag. Operasional Sulistyanto, SE Kabag. Pembiayaan Farida Susiani, SP Teller Siti Nur Hasanah Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun Pemasaran 1. Ahmad Slamet 2. Syafiul Hadi 3. M. Akrom Zulfa, Amd 4. Muhajir Ahsan Magribi

62 Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: a. Penasehat Syari i: 1) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah 2) Memberikan persetujuan pemberian kredit besar 3) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam b. Pengurus: 1) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT 2) Menyelenggarakan rapat 3) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola 4) Menunjuk pengelola BMT yang professional 5) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan c. Karyawan/Pengelola: 1) Manajer: a) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh b) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT c) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan Syariah dan Rapat Anggota Tahunan

63 d) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan ekstern e) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau pemindahbukuan f) Mengangkat dan memperhentikan pegawai g) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan) 2) Kepala Bagian Operasional: Melaksanakan supervisi pada setiap pelayanan dan jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di bawahnya a) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang operasional b) Turut membantu pelayanan secara aktif atas tugas-tugas harian setiap bagian yang berada di bawah tanggungjawabnya c) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan nasabah 3) Teller: a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar b) Melayani penerimaan serta penarikan dari dan ke nasabah c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah e) Mengadministrasikan seluruh transaksi yang berhubungan dengan kas

64 f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manajer 4) Administrasi atau Pembukuan: a) Membukukan semua transaksi keuangan b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik c) Mengadministrasikan seluruh dokumen yang berhubungan dengan bagian keuangan d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui manajer e) Mengarsip semua berkas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain sehingga tidak hilang. 5) Kepala Bagian Pembiayaan: a) Menyusun rencana pembiayaan b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa pembiayaan c) Memantau, membina, dan medata jalannya pengangsuran pembiayaan agar tidak macet d) Menganalisa proposal pembiayaan nasabah e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepada manajer f) Melakukan survei untuk mencari calon nasabah baru g) Melakukan administrasi pembiayaan h) Melakukan penagihan lapangan i) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari debitur

65 6) Pemasaran: a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja dan promosi b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari nasabah maupun simpanan dari pihak ketiga c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap nasabah yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati 5. Permodalan Modal Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tuntang berasal dari Sisa Hasil Usaha (SHU) dan simpanan nasabahnya. Baitul Maal wat Tamwil berbadan hukum koperasi maka BMT tidak boleh dan tidak dapat mengumpulkan simpanan dari masyarakat selain nasabahnya. Permodalan tersebut sebagai berikut: a. Sisa Hasil Usaha (SHU) Sebagian dari SHU dicadangkan untuk menambah modal usaha yaitu: 1) 40 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk nasabah BMT 2) 75 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan nasabah BMT

66 b. Simpanan Pokok Simpanan ini dikenakan kepada nasabah baru yangbesarnya Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah) sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Simpanan Pokok merupakan Tanda Nasabah BMT, oleh karena itu simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi nasabah BMT kecuali nasabah yang bersangkutan keluar dari BMT. c. Simpanan Wajib Simpanan yang dibayar oleh nasabah BMT secara teratur dalam waktu tertentu. Simpanan ini tidak diminta kembali selama menjadi nasabah menurut peraturan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga, yang besarnya Rp ,- setiap bulan d. Simpanan Pokok Khusus Simpanan yang sifatnya sukarela, tergantung kepada kemampuan nasabah dan pada akhir tahun akan mendapatkan pula pembagian SHU. 6. Nasabah Ada dua status nasabah yang diberlakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu: a. Nasabah Seperti syarat di BMT pada umumnya, nasabah wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.

67 b. Calon Nasabah Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran tabungan dan pembiayaan B. Data Deskriptif BMT Sumber Mulia adalah sebuah lembaga ekonomi swadaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi umat islam dengan memberdayakan pengusaha kecil dan menengah serta masyarakat umum lapisan bawah. Bidang usaha yang ada pada BMT Sumber Mulia adalah : 1. Baitul Maal Yaitu peran sosial dalam penyaluran dana kepada delapan golongan. BMT Sumber Mulia selain sebagai organisasi bisnis juga merupakan organisasi sosial. BMT Sumber Mulia mendapat dana dari zakat, infak, dan sodaqoh. 2. Baitul Mal wat Tamwil Yaitu mengelola dana umat yang sangat potensial dan sesuai syariat islam. BMT Sumber Mulia sebagai organisasi bisnis adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan terhadap usaha-usaha produktif dan

68 menguntungkan. Jenis produk yang dikeluarkan BMT Sumber Mulia terdiri dari: a. Produk Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah maupun calon nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan yang terdapat pada BMT Sumber Mulia meliputi: 1) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar) Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasa yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut karena sewaktu-waktu dapat menarik dananya. Bagi hasil yang diberikan kepada penabung sebesar 35% dari total pendapatan yang diterima BMT. 2) Si Suqur (Simpanan Sukarela Qurban) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada debitur. Nasabah menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dan penarikannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Simpanan ini dikhususkan untuk mewujudkan ibadah qurban. Penyetorannya dapat dilakukan setiap hari, tetapi pengambilannya hanya pada setiap musim qurban (tanggal 5 Dzulhijah) setiap tahunnya.

69 3) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah tabungan dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Nisbah Bagi Hasil Simpanan Sukarela Berjangka Tempo BMT Sumber Mulia Nasabah 3 bulan 60% 40% 6 bulan 55% 45% 12 bulan 50% 50% Sumber: Brosur BMT Sumber Mulia 4) Si Amanah (Simpanan Amanah) Terdiri dari shadaqah, infaq, wakaf, dan hibah. Sumber dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan. Syarat-syarat menjadi nasabah simpanan di BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: a) Mengisi formulir menjadi nasabah b) Menyertakan fotocopy KTP 1 (satu) lembar c) Melakukan pembayaran pertama minimal Rp ,- untuk setoran berikutnya minimal Rp 2.000,-

70 b. Produk Pembiayaan Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat dipinjamkan kepada peminjam berdasarkan persetujuan atau kesepakatan bersama antara pihak BMT dengan nasabah. Nasabah peminjam (pembiayaan) wajib mengembalikan dan melunasi pinjaman beserta bagi hasilnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Jenis-jenis pembiayaan di BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut: 1) MDA (Mudharabah) Merupakan kerjasama antara pihak penyedia dana (BMT) dengan pihak pengusaha yang bertanggung jawab dalam mengelola dana atau usaha. Penetuan bagi hasil berdasarkan kesepakatan bersama. 2) MSA (Musyarakah) Merupakan kerjasama antara pihak penyedia dana (BMT) dengan pihak pengusaha untuk menambah modal usaha umat, bagi hasil ditentukan berdasarkan komposisi modal dan kesepakatan bersama. 3) Ijaroh (Sewa) Merupakan pembiayaan yang menggunakan akad sewa, pembiayaan ini digunakan untuk menyewakan barang atau jasa kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh.

71 4) BBA (Bai Bitsaman Ajil) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan dengan sistem pembayaran angsuran atau cicilan senilai harga perolehan barang ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati bersama. 5) MBA (Murabahah) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan dengan pembayaran tangguh pada saat jatuh tempo senilai harga perolehan barang ditambah keuntungan yang telah disepakati bersama. Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan: a) Bersedia menjadi anggota b) Amanah dan bertanggung jawab c) Memiliki kartu identitas d) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap e) Mengisi formulir permohonan pembiayaan f) Bersedia di survei ke rumah atau tempat usaha g) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Karti Keluarga) yang masih berlaku h) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami atau istri atau orang tua (bagi yang belum menikah) i) Satu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan pembiayaan j) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

72 k) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali 3. Laporan Bidang Usaha Laporan bidang usaha BMT Sumber Mulia berdasarkan laporan RAT Tahun dapat dilihat sebagai berikut: a. Modal sendiri Modal usaha dari modal sendiri meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan khusus dan modal penyertaan tahun mengalami peningkatan yang dijelaskan pada tabel berikut: No Jenis Modal Tabel 3.2 Modal BMT Sumber Mulia Jumlah Simpanan Tahun 2010 Tahun Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Khusus Modal Penyertaan Jumlah Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun b. Produk simpanan Produk simpanan terdiri dari simpanan sukarela lancar, simpanan sukarela qurban dan simpanan sukarela berjangka. Jumlah simpanan BMT Sumber Mulia mengalami kenaikan dari tahun , kenaikan tersebut dapat diartikan bahwa keputusan nasabah untuk

73 menabung di BMT Sumber Mulia juga meningkat, yang dapat dijelaskan pada grafik berikut: Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Produk Simpanan BMT Sumber Mulia Tahun 2010 Tahun 2011 Sirela Sisuka Sisuqur Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang Keterangan : 1) Sirela tahun 2010 adalah Rp ,- Sirela tahun 2011 adalah Rp ,- 2) Sisuka tahun 2010 adalah Rp ,- Sisuka tahun 2011 adalah Rp ,- 3) Sisuqur tahun 2010 adalah Rp ,- Sisuqur tahun 2011 adalah Rp ,-

Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT

Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang Rizqa Ramadhaning Tyas dan Ari Setiawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga rizqatyas@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jika dilihat dari lokasi yang akan diteliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha sekarang ini banyak yang secara sadar berorientasi pada konsumen. Hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen,

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, menyebabkan banyak sekali perusahaan baik dibidang produk atau jasa saling berkompetisi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengetahuan Konsumen (X2) terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung (Y) di KSPPS BMT Harapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Hal LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v ix xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi dalam bidang ekonomi semakin banyak dan beragamnya persaingan akan suatu produk atau jasa yang ditawarkan, hal itu akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (STUDI KASUS BIRO ADMINISTRASI UMUM KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN (BAUK) POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok) LATAR BELAKANG Perguruan Tinggi Swasta (PTS) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang 80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG PADA W2 BEAUTY SPA DI PONOROGO

FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG PADA W2 BEAUTY SPA DI PONOROGO FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG PADA W2 BEAUTY SPA DI PONOROGO SKRIPSI Nama : Ratih Puspitasari NIM : 12412888 Program Studi : S-1 Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dulu konsep sebagai variablevariabel yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl. 28 III. METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl. Kartini No. 40 Bandar Lampung. 1.2 Jenis Data Suatu penelitian perlu didukung adanya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL) Reny Sukawati Email : suka_reny@yahoo.co.id Abstract Govermance Corporation of Loan Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Naraya yang beralamat di Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul yang merupakan sebuah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan dunia pendidikan, saat ini bukan hanya pendidikan formal yang diikuti oleh masyarakat. Pada perkembangan pendidikan di Indonesia,

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service terhadap Citra Perusahaan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service terhadap Citra Perusahaan SKRIPSI Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service terhadap Citra Perusahaan (Kasus Bank BNI 46 Semarang) Dosen Pembimbing : Dr. Phil. Yudi Perbawaningsih, M.Si. Diajukan guna Melengkapi Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian,

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian, BAB III Metode Penelitian 3.1. Ruang lingkup penelitian 3.1.1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 di Salon QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. 3.2. Populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory dengan menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Iskandar (2008) explanatory merupakan penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba, berkembangnya perusahaan, dan kontiniuitas perusahaan. Pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan BAB III METODOLOGI 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari : data primer (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan layanan mobile

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Di dalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BCA KCP ITC MANGGA DUA, JAKARTA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BCA KCP ITC MANGGA DUA, JAKARTA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BCA KCP ITC MANGGA DUA, JAKARTA SKRIPSI Nama : Paulus Wahyu Widiantoro N I M : 43110110078 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor keuangan di Indonesia. Peranan perbankan sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004). Dalam UU No. 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah Mandiri di Tulang Bawang dan Layanan Front Liner dengan subyek yang dipilih adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan industri jasa yang sangat penting dalam menunjang program pembiayaan pembangunan, baik sebagai penghimpun dana, sebagai lembaga pembiayaan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu dari sekian banyak Bank BUMN yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa... DAFTAR TABEL Tabel Judul Hal 1.1 1.2 Bank Service Excellence Monitor (BSEM) Tahun 2012-2014.. Perkembangan Jumlah Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung... 1.3 Data Jumlah Keluhan Nasabah

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET INDOMARET WAHID HASYIM KUDUS

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET INDOMARET WAHID HASYIM KUDUS 1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET INDOMARET WAHID HASYIM KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. Bank syariah merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis perbankan sekarang lagi gencar-gencarnya. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan bervariasinya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir-akhir ini, persaingan dunia bisnis semakin ketat dengan ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang bergerak dalam jenis usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data 1. Deskripsi data responden Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan menjadi hal yang penting terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ekonomi Syariah semakin menunjukkan keeksistensiannya di kalangan masyarakat terutama di Indonesia. Dari sekian banyaknya Lembaga Keuangan Konvensional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi di dunia diiringi oleh pertumbuhan berbagai usaha diantaranya pendidikan. Tidak sedikit lembaga pendidikan baik formal maupun non formal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju di era globalisasi merupakan salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang saling berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus memperhatikan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau tanpa melalui perantara yang didapat

Lebih terperinci

penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. Kemudian data yang

penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. Kemudian data yang BABIV ANALISIS DATA 4.1. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan produk PD BPR Bank Pasar Klaten. Dalam upaya mencapai tujuan penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel. menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel. menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel Dalam penelitian ini akan menganalisis hubungan sebab akibat yang menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut : 1. Identifikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan ABSTRAK Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dibidang apapun juga yang mereka jalani. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian. Populasi penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran. Sampel adalah sebagian

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci