KONDISI PRANCIS SEBELUM DAN SESUDAH PERANG DUNIA II (RINGKASAN UNTUK MAHASISWA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONDISI PRANCIS SEBELUM DAN SESUDAH PERANG DUNIA II (RINGKASAN UNTUK MAHASISWA)"

Transkripsi

1 KONDISI PRANCIS SEBELUM DAN SESUDAH PERANG DUNIA II (RINGKASAN UNTUK MAHASISWA) I. REPUBLIK KETIGA A. Konstitusi: President de la République dipilih untuk jangka waktu 7 tahun oleh beberapa ribu petinggi negara (notables). Dia tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Sementara parlemen terdiri atas Senat yang dipilih dalam pemilihan tidak langsung untuk jabatan 9 tahun dan Chambres de députés (Badan Perwakilan) yang dipilih dalam pemilihan umum yang diadakan 4 tahun sekali. Para menteri dan Ketua Kabinet bertanggung jawab di depan parlemen yang berhak untuk memecat mereka. Sistem ini disebut sebagai sistem parlementer. Perubahan pemerintahan sering terjadi terutama karena mayoritas anggota Badan Perwakilan tidak sama dengan mayoritas di Senat. B. Partai Politik Konstitusi baru menguntungkan partai politik. Sampai tahun 1879, mayoritas wakil rakyat dan senator berasal dari golongan Monarki. Demikian pula President de la Republique Mac-Mahon juga berasal dari golongan yang sama. Mereka tidak berhasil untuk mencapai kesepakatan membubarkan Republik Ketiga ini ketika dilangsungkan Pemilu tahun 1879, sebab dalam pemilu ini yang menang adalah Kaum Republik. Golongan kanan terdiri atas kaum Monarki (Orleanis dan Legitimis), Bonapartis. Golongan Tengah terdiri atas kaum Republiken Moderat (Gambetta, Jules Ferry), Golongan Kiri merupakan kaum Radikal (Clemenceau), dan ada golongan Ekstrem kiri terdiri dari kelompok sosialis ( Jean Jurés). Kaum Moderat memerintah sampai tahun 1890, kemudian kaum radikal yang didukung oleh kaum sosialis sampai tahun C. Politik Dalam Negeri Prancis dari tahun 1879 sampai Politik dalam negeri ditandai oleh serangkaian krisis pemerintahan. Dari 1886 sampai 1889, Jendral Boulanger berupaya mengambil alih kekuasaan. Pada tahun 1891 sampai 1893, terjadi skandal keuangan pembangunan Terusan Panama dan karena para politisi tingkat tinggi bersikap kompromistis, serangan anarkis meningkat sehingga memaksa Badan Perwakilan (Chambre des Députés) memungut suara bagi undang-undang suatu undang-undang propaganda kekerasan ( ). Namun, hal ini tidak menghalangi pembunuhan presiden Sadi- Carnot tahun Dari tahun peristiwa Kapten Dreyus membelah Prancis menjadi dua: antara yang percaya akan tuduhan mata-mata Dreyfus dan

2 orang yang percaya bahwa dia tidak bersalah. Dreyfus dijatuhi hukuman kerja paksa, dan direhabilitasi. D. Undang-Undang yang dihasilkan: : Pendidikan dasar menjadi wajib dan gratis bagi seluruh bangsa Prancis yang berusia 6 12 tahun; Pendidikan bersifat laik, dan netral (dari sudut keagamaan). 1884: Undang-undang tentang kebebasan berserikat; 1892: UU yang melarang untuk mempekerjakan anak-anak dalam industri 1898: UU yang menyatakan bahwa majikan bertanggung jawab atas kecelakaan kerja (keselamatan kerja dalam pabrik langsung membaik) : UU tentang pengaturan sistem pensiun 1904: UU tentang lama kerja sampai maksimum 10 jam per hari dan 6 hari dalam seminggu. 1905: Pemisahan antara gereja dan negara. Paus protes namun sia-sia. 1905: Wajib militer ditetapkan selama dua tahun bagi seluruh rakyat Prancis kemudian diperpanjang menjadi 3 tahun pada : UU yang menetapkan pajak progresif terhadap penghasilan. E. Kemajuan Prancis lainnya Produksi pertanian meningkat 30% untuk gandum serta 4 kali lipat untuk kentang dan gula 1914: jalan KA mencapai km. Lalu lintas pengairan meningkat 2 kali lipat dari Produksi batu bara mencapai 40 juta ton. Berkat politik proteksionisme Prancis, menjadikan pasar-pasar baru dibuka di wilayah koloni Metro dari poros Timur Barat diresmikan Pameran teknologi metal seperti Pembangunan Tour Eiffel. Pameran Dunia tahun 1900 memberi peninggalan kompleks besar: Le grand et le petit Palais, dan jembatan Alexandre III pembangunan gereja Sacré Coeur selesai yang dimulai tahun 1876 di puncak bukit Montmartre. Karya arsitektur yang merupakan contoh terakhir arsitektur kubah.

3 II. SITUASI UMUM PRANCIS PADA TAHUN 1940 Pada tanggal 10 Mei 1940, pasukan Jerman menyerang Belgia dan negara itupun jatuh ke tangan Jerman pada tanggal 18 Mei 1940, setelah Pasukan Inggris dan Prancis yang bertugas menghadang pasukan Jerman gagal menjalankan tugasnya. Selain menduduki Belgia, Jerman juga berhasil menguasai Belanda dan Luxemburg. Jerman menekan Prancis hingga ke wilayah Meuse, Sedan yang terletak di Prancis Utara. Hutan lebat yang diperkirakan sulit ditembus pasukan Jerman ternyata dapat dilalui oleh tentara Jerman dengan sangat cepat. Masyarakat Prancis yang melihat kekejaman Jerman, secara spontan mulai mengungsi ke wilayah lain yang lebih aman. Pada pertengahan Juni 1940 jumlah pengungsi dari wilayah utara mencapai antara 6 sampai 10 juta orang termasuk 2 juta orang Belgia yang mengungsi ke Prancis. Setelah ditandatanganinya gencatan senjata Prancis-Jerman, para pengungsi semakin banyak mengalir ke wilayah selatan. Sebagai contoh pada bulan Juni 1940, penduduk kota Brive di Corrèze meningkat dari menjadi orang. Pasukan Prancis dan Inggris semakin terdesak oleh pasukan Jerman dan terpaksa mundur hingga ke Dunquerque. Evakuasi ke daratan Inggris segera dilakukan sejak tanggal 28 Mei hingga 4 Juni 1940 terhadap sekitar tentara Prancis dan tentara Inggris dengan bantuan pesawat terbang dan kapal laut milik sekutu. Namun sebelum semua peralatan perang sempat terangkut, pasukan Jerman telah tiba di Dunquerque pada tanggal 4 Juni 1940, sehingga Jerman berhasil merampas senjata dan kendaraan lapis baja beserta kapal laut dan pesawat terbang milik sekutu. Sementara itu, di Paris tanggal 19 Mei 1940 Perdana Menteri Prancis Paul Renauld menggantikan Edouard Daladier yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan dengan Jendral Maxime Weygand. Hari itu juga Paul Renauld memanggil Philippe Pétain yang bertugas sebagai duta besar Prancis di Spanyol dan mengangkatnya sebagai Wakil Perdana Menteri. Pada tanggal 5 Juni 1940, Paul Renauld mengangkat Jendral Charles de Gaule sebagai Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan. Pemerintahan Republik Ketiga Prancis segera pindah dari Paris ke kota Tours pada tanggal 9 Juni 1940 setelah pasukan Jerman semakin mendekati Paris. Jerman akhirnya berhasil mencapai Paris pada tanggal 14 Juni Sehari sebelumnya pemerintah Prancis telah mengumumkan Paris sebagai ville ouverte, yang artinya tidak ada pertahanan militer di kota itu. Pada tanggal 14 Juni 1940 itu pua pemerintah Prancis kembali memindahkan pusat pemerintahan dari Tours ke Bordeaux. Hari itu Renauld mengusulkan kepada kabinet untuk memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah koloni Prancis di Afrika Utara dan meneruskan perjuangan melawan Jerman dari sana. Tetapi usulan ini

4 ditolak oleh Pétain, Weygand dan sebagian anggota kabinet. Mereka berpendapat bahwa pemerintah Prancis tidak boleh meninggalkan negara dan masyarakat Prancis. Penolakan ini membuat Reynauld memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 16 Juni Presiden Albert Lebrun menunjuk Pétain untuk menggantikan Reynauld untuk menduduki jabatan sebagai wakil PM pada tanggal 17 Juni Setelah pengangkatannya Pétain menghimbau masyarakat Prancis melalui radio agar melakukan perundingan gencatan senjata dengan Jerman. Tanggal 18 Juni 1940, Jendral de Gaulle yang telah berada di London karena menolak bergabung dengan pemerintahan yang baru di bawah Pétain, menyerukan kepada masyarakat Prancis untuk tetap meneruskan perjuangan melawan Jerman. Perjanjian gencatan senjata antara Prancis dan Jerman ditandatangani tanggal 22 Juni 1940 di Compiège, Rethondes. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, ada beberapa hal yang sangat penting: 1. Prancis dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu wilayah pendudukan di Utara di bawah kekuasaan Jerman dan wilayah selatan yang disebut sebagai wilayah bebas. Wilayah selatan ini luasnya 2/5 dari seluruh wilayah Prancis. 2. Prancis tidak berhak memperoleh kembali sekitar satu setengah juta warganya yang ditahan oleh Jerman. 3. Prancis hanya boleh memiliki tentara saja, yang disebut armée de l armistice. 4. Prancis harus menyediakan dana untuk membiayai pendudukan Jerman sebesar 400 juta franc per hari. Bulan Nopember 1942 jumlah itu naik menjadi 500 juta franc dan meningkat lagi menjadi 700 franc per hari pada tahun Prancis harus menyediakan ekor hewan ternak dan 1000 ton mentega setiap minggu. 6. Prancis harus menyediakan ton batubara setiap bulan. Pemerintah Prancis terpaksa memindahkan pemerintahannya dari Bordeaux, karena kota Bordeaux termasuk dalam wilayah pendudukan. Semula pemerintah Prancis akan memindahkannya ke Clermont-Ferrand, namun karena minimnya fasilitas di kota itu akhirnya tanggal 2 Juli 1940 pemerintah Prancis memutuskan untuk memindahkan pemerintahannya di kota Vichy, karena fasilitas yang dibutuhkan pemerintah Prancis cukup tersedia, seperti listrik, alat telekomunikasi. Sementara itu di Inggris, pemerintah Inggris memperkirakan Jerman akan menguasai armada kapal perang Prancis yang masih ada di pelabuhan Inggris dan Afrika Utara. Untuk itu pemerintah Inggris waktu itu Winston Churchil memutuskan untuk melakukan operasi Catapult. Operasi ini bertujuan untuk menguasai armada kapal perang Prancis yang berada di Inggris dan Afrika Utara agar tidak jatuh ke tangan Jerman. Armada Prancis yang ada di Inggris dengan mudah dapat dikuasai

5 Inggris. Tetapi armada yang berada di el-kébir, Aljazair, di bawah pimpinan Laksamana Marcel Bruno Gensoul menolak untuk menyerahkan diri secara suka rela dan bergabung dengan Laksamana James Sommerville. Akibat penolakan itu, kapal perang Inggris menyerang kapal perang Prancis pada tanggal 3 Juli Dalam peristiwa itu pelaut Prancis tewas dan ratusan lainnya cidera. Peristiwan Mars-el Kébir membuat pemerintaprancis memutuskan hubungan diplomatik dengan Inggris. Sementara itu di Vichy tanggal 10 Juli 1940 Assemblée Nationale memberikan wewenang kepada Pétain untuk membentuk kabinet dan menyusun konstitusi baru menggantikan konstitusi tahun 1875 yang digunakan oleh pemerintahan Republik Ketiga. Dengan wewenang yang dmilikinya, Pétain kemudian mengeluarkan keputusan pada tanggal 11 dan 12 Juli Keputusan tanggal 11 Juli 1940 menetapkan Pétain sebagai Chef de l Etat dan Chef du gouvernement, serta membubarkan chambres des Députes dan Senat. Keputusan tanggal 12 Juli 1940 menetapkan bahwa Pierre Laval sebagai calon pengganti Pétain. Pada tanggal 24 Oktober 1940 Pétain mengadakan pertemuan dengan Hitler di stasiun kereta api di kota Montoire. Pertemuannya ini dijelaskan oleh Pétain dalam pidatonya tanggal 30 Oktober 1940 bahwa pertemuan Montoire dimaksudkan untuk menjalin kerjasama dengan Jerman, agar Prancis berada pada posisi yang menguntungkan dalam tatanan Eropa Baru di bawah Jerman. Pada tanggal 14 Nopember 1940 ditandatangani Accord de Compensation yang isinya Prancis tidak berhak memperoleh wilayahnya kembali Alsace-Lorraine yang telah dikuasai Jerman semenjak Juni 1940 dan wilayah Nord, Pas de Calais yang langsung di bawah pemerintahan Jerman yang berada di Belgia. Kondisi masyarakat Prancis terpecah menjadi dua, yaitu antara mereka yang mengikuti anjuran Pétain, yaitu menyerahkan senjata kepada Jerman dan masyarakat Prancis yang menolak untuk menyerah dan bertekad terus bertempur melawan Jerman. Mereka yang menolak memilih untuk pergi ke wilayah bebas dan meneruskan perjuangan dari sana. Demikian pula gencatan senjata yang ditandatangani di Compiège membuat masyarakat Prancis semakin terpecah menjadi dua. Mereka yang tidak menuruti perintah pemerintah Prancis untuk selalu mendekati Jerman, merencanakan tindakan yang konkrit untuk menyelamatkan negara mereka. Mereka yang terus mengadakan perjuangan melawan Jerman disebut Résistance. Résistance ini terbagi menjadi dua, yaitu Résistance intérieur dan Résistance Extérieure. Resistence exterieure adalah mereka yang melawan Jerman yang dilakukan oleh orang Prancis yang ada di luar negeri, terutama di Inggris dan Resistance intérieure adalah mereka yang mengadakan perlawanan di dalam negerara Prancis. Pelopor Résistance Extérieure adalah Jendral de Gaulle. Pada tanggal 19 Juni 1940, de Gaulle berpidato di Radio BBC yang menyebut dirinya sebagai pemimpin Prancis dan berbicara atas nama bangsa Prancis. Pidato ini mengajak semua orang Prancis yang berada di Afrika untuk mengangkat senjata melawan Jerman.

6 Pemerintahan Pétain tidak dapat menerima pidato de Gaulle dan pengadilan in absensia di Clermont-Ferrand menjatuhkan hukuman mati atas Jendral de Gaulle pada tanggal 2 September Sementara itu de Gaulle di Inggris berhasil meyakinkan Inggris untuk membuat salah satu pangkalan perlawanan de Gaulle dan pasukannya di Dakar, Afrika Utara. Churchil menyetujui usulan de Gaulle itu. Inggris pada tanggal 28 Juni 1940 telah mengakui de Gaulle sebagai pemimpin France Libre. Kedatangan de Gaulle ke Dakar tidak disambut oleh orang Prancis, karena mereka tidak menyukai Inggris sebagai konsekuensi peristiwa Mers-el-Kébir. Dengan dukungan dari Inggris, de Gaulle membentuk pasukan bersenjata di bawah naungan France Libre yang dinamakan: Forces françaises libres (FFL). Dukungan de Gaulle terus mengalir antara lain dari Chad, Congo, dll. Pada tanggal 8 Nopember 1942 Pasukan Amerika yang dipimpin oleh Jendral Eisenhower mendarat di Maroko dan Aljazair untuk melakukan operasi Toch yang bertujuan membebaskan Afrika Utara dari kekuasaan Jerman. Hal ini dikecam oleh pemerintahan Vichy yang disusul dengan pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika.Pertempuran terjadi antara pasukan Eisenhower dan pasukan Darlan yang mewakili Pétain di Afrika Utara. Akhirnya Pasukan Eisenhower dapat menguasai Afrika Utara dan pada tanggal 22 Nopember 1943 ditandatangani perjanjian antara Darlan dan dan Amerika Serikat. Pihak AS mengakui Darlan sebagai pimpinan sipil dan militer di wilayah koloni Prancis di Afrika Utara. Darlan akhirnya dibunuh pada tanggal 24 Desember 1942, dan kedudukannya digantikan oleh Henri Giraud. Penunjukan Giraud ini diprotes oleh De Gaulle karena ia merasa dialah yang paling pantas menduduki jabatan yang ditinggalkan Darlan. De Gaulle pergi ke Aljazair untuk berunding dengan Giraud. Kedua tokoh sepakat membentuk Comité français de libération nationale pada 31 Juli Pembentukan CFLN disusul dengan pembentukan GPRF (Gouvernement Provisoire de la République Française). De Gaulle dan Giraud menjadi presiden GPRF. Pada tanggal 17 September 1943 GPRF membentuk Assemblée consultative yang anggotaanggotanya adalah wakil dari organisasi résistance intérieur. Tanggal 8 Nopember 1943 Giraud mundur dari GPRF. Pendaratan pasukan sekutu ke Afrika Utara membuat Jerman marah sehingga untuk memperkuat kekuasaannya di Prancis, tanggal 11 Nopember 1942 Jerman juga menduduki wilayah bebas (zone libre), sehingga seluruh wilayah Prancis daratan dikuasai pihak Jerman. Jerman mulai merasakan kekurangan tenaga kerja untuk dipekerjakan di pabrik-pabriknya. Laval yang menjabat sebagai chef du gouvernement pemerintahan Vichy melihat peluang untuk memperoleh kembali WN Prancis yang ditawan Jerman dan dia juga yakin Jerman akan menguasai Eropa. Laval menawarkan 1 tawanan ditukar dengan 3 pekerja, dan hal ini disetujui pihak Jerman. STO (service du travail obligatoire) ini ditandatangani Prancis-Jerman tanggal 16 Febriuari Namun kenyataannya Jerman tidak pernah menepati janjinya, dan

7 Prancis kembali dirugikan. Banyak pemuda yang menolak STO ini, kemudian bergabung dengan gerakan Resistance Inférieure atau mereka lari ke hutan untuk menghindari STO. Mereka yang lari disebut sebagai Les Maquisards. Di bawah koordinasi de Gaulle yang berada di luar negeri, pada Januari 1943 dibentuk Comité de Coordination des Mouvements de Résistance. Pemerintahan Vichy merasa terancam dengan dibentuknya CCMR ini. Untuk mengatasinya Pemerintah Vichy membentuk Milice, yaitu satuan polisi khusus untuk memburu kaum résistance. Pada 1 Februari 1944 de Gaulle mendirikan Forces Françaises de l Intérieure (FFI) untuk mempersatukan pasukan bersenjata yang dibentuk résistance inférieure. Pada tanggal 6 Juni 1944 pasukan sekutu di bawah Eisenhower mendarat di pantai Normandie untuk melakukan operasi Overlord yang salah satu tujuannya membebaskan Prancis dari pendudukan Jerman. De Gaulle diberitahu oleh Churchil hanya beberapa jam sebelum pendaratan karena pihak sekutu belum yakin bahwa de Gaulle adalah satu-satunya pemimpin résistance. Pada saat pasukan sekutu mendarat di pantai Normandie, de Gaulle secara khusus berpidato di radio BBCLondon untuk menghimbau masyarakat Prancis berjuang bersama-sama dengan sekutu dan FFI untuk membebaskan Prancis dari pendudukan Jerman. Tanggal 14 Juni 1944 de Gaulle tiba di Prancis, yaitu di Bayeux untuk memompa semangat pejuang Prancis. Usaha pembebasan Prancis berlangsung dari Agustus Tanggal 19 Agustus kantor kepolisian pusat di Paris diduduki Résistance. Tanggal 25 Agustus 1944 jendral Charles de Gaulle tiba di Paris yang disambut hangat oleh masyarakat Prancis. Di sini de Gaulle didesak Assemblée Consultative untuk memproklamirkan Republik Prancis dari balkon Hôtel de Ville, namun ditolak oleh de Gaulle karena Republik Prancis tidak pernah hilang, karena de Gaulle tidak pernah menganggap adanya pemerintahan Vichy. Pada 23 Oktober 1944 pemerintah Amerika dan Inggris mengakui GPRF sebagai pemerintah Prancis dengan de Gaulle sebagai presiden yang syah. 1 Gouvernement Provisoire de la République Française.

8 III. REPUBLIK KE-IV Ketika perang Dunia ke-ii usai, tidak seorang Prancis pun yang menghendaki kepada sistem tahun 1940-an. Sebaliknya rakyat sangat mengagung-agungkan kaum Résistance yang didominasi oleh partai kiri, yang saat itu sangat berpengaruh, khususnya kaum komunis, yang menguasai 30% suara dalam pemilihan umum. Di samping itu, pemimpin Gouvernement Provisoire de la République Française, Jendral de Gaulle yang memiliki kharisma yang sangat tinggi, tidak sependapat dengan partai kiri karena de Gaulle menganggap bahwa kekuasaan legislatif terlampau kuat sehingga perlu pembaharuan konstitusi. Akhirnya de Gaulle melakukan demisioner dan tidak mau bergabung dengan kelompok kiri. Setelah dilaksanakan referendum, warga Prancis lebih menyukai konstitusi yang mirip dengan konstitusi pada Republik Ketiga. Dengan demikian berdirilah Republik Keempat. Republik Keempat dimulai dengan tiga permasalahan besar, yaitu: ketidakstabilan pemerintahan yang diakibatkan oleh kaum opsisi antara kaum komunis dan kaum gaullist (pengikut de Gaulle). Bahkan pada masa pemerintahan pemerintahan yang sangat populer saat itu, yaitu di bawah Pinay dan Mendes France, pemerintahan keduanya hanya berjalan tidak lebih dari 10 bulan. Kedua, Pemerintahan Republik Keempat menemui kesulitan dalam hal keseimbangan pendapatan dan belanja negara. Akibat dari Perang Dunia Kedua, anggaran pembangunan sedikit stabil baru pada tahun 1952, namun nilai mata uang franc 1/100 dari tahun Dalam melaksanakan pembangunan negerinya, Prancis sangat tergantung pada hutang luar negeri, terutama dari Amerika Serikat. Permasalahan ketiga, yakni Pemerintah Prancis sangat dipusingkan dengan masalah negara yang menjadi koloninya di Pasifik, Afrika Hitam (Afrique Noire), Maroko, Tunisia, Indochina, dan Algeria. Di Indochina, Perang dimulai pada tahun 1946 hingga tahun 1954 setelah Pasukan Prancis terpukul di Dien Bien Phu. Walaupun Prancis telah meninggalkan Indochina, namun Indochina tetap menjadi kancah peperangan setelah terjadinya intervensi Amerika dari tahun ). Permasalahan keempat, masalah Algeria (Aljazair). Prancis memperkirakan tidak akan meninggalkan Algeria, karena negara ini diatur sebagai layaknya département yang ada di Prancis metropolitan dan 1/10 penduduknya adalah bangsa Prancis. Gerekan nasionalis Aljazair dimulai tahun 1954 dan berlangsung di seluruh negeri. Pemerintahan Republik Keempat memutuskan untuk menurunkan pasukan yang berasal dari wajib militer yang berlangsung kurang lebih 2 tahun. Ditinjau dari segi finansial maupun dari kemanusiaan, perang Aljazair ini sangat mahal. Di satu pihak masyarakat Prancis yang antikolonial mengehdanki agar Prancis mengakhiri peperangan dengan memerdekakan Aljazair, tetapi di lain pihak ada yang tetap menggunakan politik kekuatan, yaitu menyelesaikannya dengan aksi militer. Pada tahun 1958 terjadi penggulingan kekuasaan militer di Alzir yang

9 menentang Republik Keempat. Untuk memperoleh solusi dari krisis itu, Presiden terakhir Republik Keempat Guy Mollet memanggil Jendral Charles de Gaulle. Perang di Aljazair berakhir pada tahun 1962 setelah negara itu memproklamasikan kemerdekaannya. IV. KERUGIAN MATERIAL, SARANA DAN PRASARANA YANG DIDERITA PRANCIS AKIBAT PERANG DUNIA II 1. Perang Dunia Kedua berakhir tanggal 8 Mei 1945 ketika Marskal Keitel menandatangani Penyerahan Jerman di Berlin. 2. Kerugian perang Dunia bagi Prancis: di bidang populasi, produksi, keuangan, struktur perekenomian, politik dan kolonialisme. a. Di bidang demografi: PRANCIS * Denatalité terus berlanjut sejak awal PD II * Korban Perang: militer : orang Tawanan perang dan pengungsi Orang sipil Total : orang Korban tidak langsung: Mati Defisit kelahiran bayi Perginya orang asing Perginya org Prancis Jadi jumlah korban perang di pihak Prancis sebanyak antara 1,5 juta dan 2 juta orang. Cacat karena Perang: Militer, orang sipil, pengungsi, sebesar orang.

10 KORBAN DI PIHAK LAIN: Rusia : 35 juta orang hilang, 17 juta di antaranya mati A.S. : orang Inggris : orang Jepang : 2 Juta orang Jerman : antara 4 sampai 5 juta orang 3. HANCURNYA PEREKONOMIAN PRANCIS - Semua aktivitas Perekonomian Prancis praktis terhenti. Kontribusi untuk Jerman: antara 10 sampai 75 % dari Hasil produksi Hancur (akibat Bom dan bumi hangus) Adanya Service Travail Obligatoire (STO) menyebabkan orang Prancis malas bekerja; Passivité Volontaire des travailleurs (1944). - 1 Juta Hektar tanah tidak dapat digarap - Penghancuran pabrik dan barang produksi (stok). Kalau masih ada sisa hasil produksi, kualitasnya jelek. - Tidak ada prasarana transportasi - Mesin-mesin yang sudah tua usianya (rata-rata 25 tahun) truk dari yang ada hancur - Kereta api: Jembatan KA Kereta Api Kereta barang Kereta Penumpang Depo Lokomotif 40 16

11 Rel Kereta Api km Stasiun besar hancur 115 bh. Pembangunan kembali sarana dan prasarana Kereta Api di Prancis menjadi prioritas utama. - Prasarana laut: kapal hancur/tdk bisa digunakan lagi, Kapal barang 2/3 nya hancur - 1/3 kemampuan pelabuhan laut hancur - Rumah/Perumahan: 2 juta dari 10 juta yang ada hancur - PRODUKSI: Kapasitas industri hanya 40 % Industri baja menurun: ton/bln 1938 menjadi ton (sept 44), ton (Dec 44) dan ton (dec 45). Kimia: hanya 17 % dari 1938 Pertanian: * Gandum Jt Kwintal * Kentang * Betteraves * Anggur Jt Hektoliter * Bovin Juta kepala * Porcs * Ovins * Chevaux

12 - PERDAGANGAN LUAR NEGERI Import Eksport milyard Fr 31 Milyard Fr o Jika Index tahun 1938 dianggap 100 o Maka: Produksi pertanian o Industri o Ekspor 10 o Impor 34 MASALAH KEUANGAN Penerimaan Pembelanjaan Defisit M. Fr M. Fr Solusi: 1. Pinjaman jangka pendek 2. Memperlancar sirkulasi uang untuk mendorong lajunya usaha 3. Harga: Berkat kontrol yang ketat, harga bisa ditekan serendah mungkin; Kenaikan harga dari 1938 sampai dengan Liberation: 2.5 kali. 4. Gaji: Naik sangat lamban. April 1944 gaji naik 1/3 dari kenaikan harga resmi pemerintah.

13 V. REPUBLIK KELIMA sekarang a. Kelahiran Republik Kelima Pada tahun 1958 (tepatnya 13 Mei 1958) terjadi krisis, yang disebabkan oleh 4 hal: 1. Pemerintah Prancis dan militer menginginkan untuk mengakhiri peperangan di Aljazair dengan membuat perjanjian di dalam negeri Prancis, sedangkan para politisi menghendaki dengan memberikan kebabesan demokrasi dengan meninggalkan segera negara itu. Militer, khususnya Pasukan Khusus mengadakan pemberontakan kepada pemerintahan dengan menggunakan parasut menguasai Pulau Korsika. Korsika dikuasai oleh para pembelot tanggal 24 Mei Jendral de Gaulle memanfaatkan ancaman keselamatan negara ini dengan menyusun kekuatan dengan jalan konstitusional. Untuk memaksa anggota députés, de Gaulle membiarkan pemberontakan militer ini menjadi besar. Dengan memanfaatkan berbagai media (pernyataan dan konferensi pers), de Gaulle muncul sebagai pemimpin baru. 3. Anggota député dan anggota partai bermusuhan dengan de Gaulle, namun berhubung mereka tidak mampu mengontrol keadaan, de Gaulle muncul sebagai sosok yang bersih. 4. Pendapat umum tidak menghendaki militer berkuasai, namun juga tidak ingin mempertahankan Republik Keempat. Pada tanggal 28 Mei 1958 terjadi demonstrasi yang mendukung de Gaulle untuk menyelamatkan negara. Tanggal 1 Juni 1958 Assemblée Nationale mengangkat Charles de Gaulle sebagai président du Conceil setelah menang dalam pemerolehan suara (309 melawan 224) melawan Mendes France dan Mitterand. Tanggal 2 Juni 1958 Assemblée menyetujui berdirinya sistem pemerintahan yang baru dengan menyiapkan konstitusi baru yang harus disyahkan melalui referendum. Selanjutnya de Gaulle mengusulkan Konstitusi baru tanggal 4 September 1958, dan konstitusi baru digunakan setelah hasil referendum tanggal 28 September menyetujui konstitusi itu (79.25% menyatakan setuju). Perbedaan antara sistem pemerintahan Republik Keempat dan Republik Kelima adalah pada menguatnya kekuasaan eksekutif: Président de la République dipilih oleh sekumpulan pemilih. Presiden mengangkat Perdana Menteri, bisa menggulingkan Chambres dan dapat memanfaatkan pasal 16 UUD yang memberikan kekuasaan penuh. Pemerintah terlindungi dari keresahan anggota député, di mana semua sessinya pertemuan dengan legislatif diatur secara ketat.

14 CIRI-CIRI PEMERINTAHAN REPUBLIK KELIMA Republik Kelima adalah republik yang satu dan utuh (indivisible=tidk dapat dibagi-bagi), laik, demokratis dan sosial. Republik yang satu dan utuh: Dikatakan bahwa la République est une et indivisible. Republik yang laik (sekuler) artinya tidak ada campur tangan pihak gereja terhadap pemerintah. Atau dapat dikatakan bahwa pemerintah tidak memerlukan dukungan dari Gereja Katolik. Demokratis: Republik adalah pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat dan dari rakyat, dengan semboyan Liberté, Egalité, dan Fraternité, dengan himne nasional: La Marseillaise, dan emblem nasional: bendera tiga warna: biru, putih, dan merah. Sosial: Republik bersifat sosial dalam arti memacu kelompok masyarakat untuk menaikkan tingkat kehidupannya dengan jalan menaikkan gaji buruh, menolong mereka yang mencari pekerjaan, orang cacat, dan orang tua; serta berbuat adil bagi sesama warga negara, Selama pemerintahan Republik Kelima, telah dilakukan beberapa kali referendum. Referendum adalah meminta pendapat rakyat secara langsung atas suatu permasalahan yang dihadapi oleh suatu negara. Referendum yang telah dilakukan antara lain: Januari 1961 otonomi wilayah Aljazair. Kesepakatan Evian (accords dévian) April 1962; Oktober 1962 tentang pemilihan presiden Prancis secara langsung April 1969 tentang pembentukan Region dan restrukturisasi Senat April 1962 masuknya Inggris di dalam Pasar Eropa. Mata uang Eropa VI. REPUBLIK KELIMA: REGIM BARU Dalam menjalankan pemerintahannya, Jandral de Gaulle menerapkan gagasannya yang tidak bisa dilaksanakan setelah usainya Perang Dunia II. Gagasangagasan utamanya antara lain: 1. Melaksanakan pemilihan presiden secara langsung. Sistem pemilihan presiden semacam ini dilaksanakan setelah dilakukan referendum tahun Jendral de Gaulle memerintah dari tahun 1959 hingga Penggantinya adalah M. George Pompidou. 2. Politik Dekolonisasi dan politik luar negeri. Politik dekolonisasi dijalankan, khususnya masalah Aljazair dan Afrika Utara (Afrique Noire). Politik luar negerinya: membuat Prancis sebagai negara adi daya. Oleh karena itu dia

15 memutuskan untuk membuat bom atom untuk menjamin keamanan negara Prancis. Prancis tetap menjadi negara sekutu Amerika, namun Prancis ingin menunjukkan bahwa negara ini bukanlah boneka Amerika. Oleh karena itu, untuk tidak memihak antara dua negara adidaya blok Barat dan Blok Timur, Prancis dan negara-negara Eropa lainnya membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO=Ing /OTAN=Prc). Selain itu juga politik luar negeri Prancis adalah mendesak dibentuknya unifikasi ekonomi negara-negara Eropa. Dari sini lahirlah Marché Commun. Inggris saat itu tidak bergabung Marché Commun karena sudah mnandatangani kesepakatan dengan pihak Amerika. 3. Transformasi Ekonomi dan Problema Aktual Prancis. Perencanaan ekonomi, kondisi moneter yang stabil dan ekspansi perdagangan ke luar negeri yang cepat adalah rencana perekonomian Prancis dalam Republik Kelima ini. Prancis merekomendasikan untuk menggunakan energi nuklir, melakukan penelitian di ruang angkasa, bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menciptakan produk unggulan seperti kapal terbang, yang akhirnya mebentuk suatu Société de Consomation. 4. Modernisasi membawa dampak negatif bagi petani yang kehidupannya sukar karena tidak bisa menjual hasil pertaniannya dengan harga yang pantas, pedagang kecil yang tergusur dengan hadirnya grande surface dan super marché, Jumlah buruh yang berkurang akibat otomatisasi. Modernisasi perekonomian Prancis membuat negara Prancis menjadi negara industri yang besar bersama 6 negara industri terbesar lainnya seperti Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Amerika Serikat, dan Kanada. Prancis memilik 2.4 juta perusahaan yang mempekerjakan 6 juta orang yang bergerak dalam bidang industri dan lebih dari 14.4 juta bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa. E perusahaan Pranci masuk dalam 50 perusahaan tersesar di dunia. Namun demikian beberapa industri tradisional mengalami kehancuran, antara lain: pabrik bijih besi mengalami krisis dengan buruhnya. Juga pabrik tekstil yang mempekerjakan buruh. Demikian pula perusahaan konstruksi mengalami krisis dengan pekerjanya..

16 VII. KONDISI MASYARAKAT PRANCIS PASCA PERANG DUNIA II Sama halnya dengan PD I, kerugian materiil yang dialami Prancis setelah berakhirnya PD II juga cukup besar, walaupun pertempuran yang terjadi di wilayah Prancis tidak sebanyak pada PD I. Akibat PD II ini, banyak lahan yang subur menjadi rusak produksi sektor pertanian dan industri mengalami penurunan. Perdagangan luar negeri mengalami defisit karena Prancis menempatkan prioritas utama pada kebutuhan militer. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah di bawah pimpinan Charles de Gaulle adalah mempperbaiki perekonomian Prancis antara lain: memperbaiki infrastruktur berupa jalan raya dan kereta api. Pada tahun 1946 produksi batubara Prancis mencapai tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya yaitu juta ton. Industri juga memerlukan tenaga kerja. Tercatat 1.3 % penduduk aktif antara tahun Padahal tahun sebelumnya (1921) pesentase pengangguran mencapai 2.7% dari penduduk aktif, dan tahun 1935 hingga mencapai 5 %. Pada Januari 1947 Prancis mulai merencanakan pembangunan lima tahunan yang memberikan prioritas perkembangan energi dan logam melalui Plan Monnet. 2 Namun rencana ini tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya. Tawaran bantuan ekonomi dari Amerika (Plan Marshall) yang diterima pada tanggal 5 Juni Walaupun demikian situasi perekonomian Prancis belum membaik akibat musim panas yang berkepanjangan tahun Nilai mata uang franc terhadap mata uang asing menurun sangat tajam. Sebagai catatan pada bulan Desember pound=480 f sedangkan pada September pound = 980f. Situasi sosial-politik Prancis dapat dikatakan stabil dari tahun Pemogokan yang ada sifatnya sektoral saja dan tidak membawa dampak yang membahayakan perekonomian negara. CGT (Confédération Générale du Travail) pecah menjadi dua yaitu CGT dan CGTFO (Confédération Générale du Travail Front Ouvrière) pada bulan Desember Dalam bidang pemerintahan setelah PD II hingga awal 1958 berlangsung sistem pemerintahan Republik ke-4. Seperti halnya pada masa sebelumnya, pada masa Republik IV terjadi pula krisis kabinet. Kabinet berganti-ganti antara golongan kiri dan kanan. Selama November 1945 sampai dengan Mei 1958 terjadi pergantian kabinet sebanyak 24 kali. Dari segi politik pada masa itu tidak terjadi lagi ketegangan dengan Jerman yang pada masa itu memiliki pasukan militer terbesar di Eropa. Selain itu juga ancaman facisme juga tidak pernah ada lagi. Fasisme dapat dikatakan mati setelah 2 Plan Monnet adalah perencanaan yang dibuat oleh Jean Monnet, menteri perekonomian nasional Prancis bertujuan untuk meningkatkan produksi dan modernisasi ekonomi Prancis. 3 Plan Marshall diberikan kepada Prancis untuk melawan komunis dan terutama ancaman dari luar. Bantuan ini diberikan antara tahun

17 Hitler dan Mussolini kalah pada PD II. Dalam hubungan luar negeri setelah PD II tidak ada lagi ketegangan hubungan LN. Dengan demikian timbullah rasa optimisme masyarakat Prancis ini setelah berakhirnya PD II. Hal ini terlihat dari beberapa faktor, antara lain: 1. Keadaan demografi Prancis. Naiknya tingkat kelahiran di Prancis. Indikatornya dapat dilihat dari jumlah penduduk Prancis tahun 1946 berjumlah 40,3 juta dan pada tahun 1950 bertambah menjadi 41,647 juta, atau dengan kata lain dalam kurun waktu 4 tahun terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,3 juta. Sebaliknya tingkat kematian menurun. Pada sekitar tingkat kematian mencapai 15,6 per mil sedangkan antara tahun tercatat 13,1 per mil. 2. Tingkat kesejahteraan keluarga Prancis juga naik. Dalam bidang sosial pemerintah Prancis berusaha meningkatkan kesejahteraan sosial. Untuk itu dibuatlah Sécurité Sociale yang dibentuk berdasarkan undang-undang 22 Mei Jaminan sosial ini terdiri atas bantuan pemerintah atas 4 kelompok besar, yaitu a) jaminan hari tua, b) jaminan kesehatan, berupa penggantian biaya perawatan medis, c) jaminan Keluarga, yang terdiri atas jaminan perawatan anak bantuan kehamilan (allocation prénatale) dan bantuan melahirkan (allocation post-natale), dan d) jaminan pekerjaan, yang menutup kerugian bagi para penganggur dan para pensiunan. Bantuan anak diberikan hingga usia 18 tahun yaitu batas wajib belajar. Walaupun situasi ekonomi Prancis setelah PD II belum dapat dikatakan baik karena masih harus mengadakan perbaikan ekonomi, namun situasi sosial politiknya relatif stabil dibandingkan masa pasca PD I, yang berarti bahwa masyarakat Prancis pasca PD II dapat hidup secara tenang dan aman. Melihat adanya perbaikan ekonomi dan adanya perhatian pemerintah menyangkut kesejahteraan sosial, mereka merasa bahwa hari depan akan lebih baik. Mereka merasa optimis bahwa anak-anak mereka akan hidup jauh lebih baik dari pada mereka. Rasa optimisme ini mendorong keinginan mereka untuk memiliki anak. Umumnya keluarga mengharapkan 2, 3 atau 4 anak. Hal ini membawa dampak yang baik bagi pertumbuhan demografi di Prancis. Masa antara mengalami peningkatan angka kelahiran yang sangat besar yaitu 20,4 mil, sehingga masa ini disebut sebagai masa babby boom.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

PEMBEBASAN PRANCIS 6 JUNI 25 AGUSTUS 1944: DARI PENDARATAN DI NORMANDIE HINGGA PEMBEBASAN PARIS SKRIPSI

PEMBEBASAN PRANCIS 6 JUNI 25 AGUSTUS 1944: DARI PENDARATAN DI NORMANDIE HINGGA PEMBEBASAN PARIS SKRIPSI PEMBEBASAN PRANCIS 6 JUNI 25 AGUSTUS 1944: DARI PENDARATAN DI NORMANDIE HINGGA PEMBEBASAN PARIS SKRIPSI Oleh: KARTIKA NPM 0704100265 PROGRAM STUDI PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

Memahami Krisis Yunani. Oleh: Nicholas Cachanosky

Memahami Krisis Yunani. Oleh: Nicholas Cachanosky Memahami Krisis Yunani Oleh: Nicholas Cachanosky Pada saat saya menulis baris ini; sudah hampir pasti bahwa Yunani akan gagal membayar hutangnya hari ini, 30 Juni. Apa yang menuntun kepada situasi malapetaka

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa BAB VI PENUTUP Mengangkat kebijakan ekonomi Ronald Reagan dalam proses pemikiran pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa kepemimpinannya sebagai presiden. Reagan demikian

Lebih terperinci

BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara Paragraf 1 Penyebaran Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme Pasal 212 (1) Setiap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai Karim 1 Mahir Karim Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 9 September 2011 PERANG DI INDONESIA Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai ada orang Indonesia

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB 1 PERANG DUNIA I

BAB 1 PERANG DUNIA I Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Isi Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Dari 193 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 138 negara anggota menyetujui Palestina tidak lagi hanya berstatus sebagai entitas pengamat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 57 TAHUN 1996 TENTNAG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap BAB V KESIMPULAN Pada Pemilihan di Yunani lalu, kampanye formal berlangsung pendek dan dimulai pada awal Januari, yang dilakukan segera setelah dua pihak berkuasa gagal memiliki kandidat untuk upacara

Lebih terperinci

RUU KUHP - Draft II 2005 BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA. Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara

RUU KUHP - Draft II 2005 BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA. Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara Paragraf 1 Penyebaran Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme Pasal 212 (1) Setiap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat tiga hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI.

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. PERTEMUAN KE 4 DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari sebuah kajian skripsi dengan judul PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERKEMBANGAN SCHUTZSTAFFEL (1925-1945): Suatu Perspektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN BAB 1 PERJANJIAN KERJA 1.1. DEFINISI Pasal 1 UU No. 13/2003 14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja / buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya Spanyol pada Perang Dunia II tahun 1939-1945 merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

Lebih terperinci

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II 1.1 Latar Belakang Masalah Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat lima hal

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah umat manusia di dunia, sejarah negara Jerman yang menyimpan misteri. Jerman merupakan negara yang terletak di Pedalaman benua Eropa dan hanya sebagian

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 19 TAHUN 1950 TENTANG PERATURAN PENSIUN DAN ONDERSTAND KEPADA PARA ANGGOTA TENTARA ANGKATAN DARAT PRESIDEN SERIKAT Menimbang : a. bahwa perlu diadakan peraturan tentang pensiun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai BAB V KESIMPULAN Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai negara kepulauan dengan jumlah populasi yang besar pula, Indonesia terletak di antara Samudra India dan Samudra Pasifik.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa transportasi mempunyai peranan

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern 1 Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern Disusun oleh: Pamungkas Satya Putra Pamungkas Satya Putra Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang Karawang 2014 2 Perkuliahan Tema Pamungkas

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.368, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Luar Negeri. Pengungsi. Penanganan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN *48854 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci