Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 1 of 62

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 1 of 62"

Transkripsi

1 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 1 of 62

2 LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG Di Susun Oleh I Gede Para Atmaja,ST.,MT Nip Manado, Desember 2018 Menyetujui Ketua Jurusan Teknik Elektro Koordinator Program Studi D4 Teknik Listrik (Fanny J. Doringin, ST.,MT) (Johan F. Makal,SST.,MT Nip Nip Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 2 of 62

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur patut dipanjatkan kepada yang Maha besar Tuhan atas kasih dan AnugrahNYA sehingga Modul Praktikum Elektronika Analog boleh terselesaikan dengan baik. Modul ini dibuat untuk melengkapi materi pembelajaran praktikum di DIV Teknik Listrik Semester 2 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado. Di dalam Modul ini berisikan tentang Uraian materi praktek yang sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata kuliah praktek Elektronika Analog sebagai mata kuliah keahlian dan Percobaanpercobaan pada modul praktek ini dikerjakan oleh mahasiswa D4 Teknik Listrik semester 2 selama 14 Kali pertemuan. Modul praktikum ini juga berbobot 2 SKS dan dilakukan dalam waktu 3 jam/minggu. Pada Kesempatan ini perkenaan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Ever N. Slat, MT ; sebagai direktur Politeknik Negeri Manado 2. Ibu Dra. Maryke Alelo, MBA ; sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik 3. Bapak Fanny J. Doringin, ST.,MT ;sebagai ketua jurusan Teknik Elektro 4. Bapak Johan F. Makal, SST,MT ; sebagai Koordinator Program Studi DIV Teknik Listrik 5. Teman-teman Tenaga Pendidik di Program Studi DIV Teknik Listrik Akhirnya besar harapan kiranya dengan adanya Modul Praktikum Elektronika Analog diharapkan dapat menunjang kegiatan Belajar mengajar di Program Studi D4 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado. Manado, Desember 2018 Penulis, Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 3 of 62

4 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Percobaan 1 Beban Resistif 1 Percobaan 2 Beban Induktif 4 Percobaan 3 Rangkaian Seri Beban RL 7 Percobaan 4 Rangkaian Paralel Beban RL 9 Percobaan 5 Beban Kapasitif 11 Percobaan 6 Rangkaian Seri Beban RC 14 Percobaan 7 Rangkaian Paralel Beban RC 16 Percobaan 8 Rangkaian Seri Beban RLC 18 Percobaan 9 Rangkaian Paralel Beban LC 21 Percobaan 10 Power Factor (Faktor Daya) 24 Percobaan 11 Penyearah Setengah Gelombang 1 Fasa 26 Percobaan 12 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda 35 Percobaan 13 Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda 44 Percobaan 14 Filter Pada Penyearah 53 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 4 of 62

5 PERCOBAAN 1 BEBAN RESISTIF I. Tujuan 1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada rangkaian tahanan. 2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian R memiliki fasa yang sama antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur arus a.c. (250 Ma) 1 buah 4. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah 5. Tahanan R 1 ohm/2 watt 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian Ch1 0-20V V G A Rs IV. Langkah Kerja Com Ch2 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 5 of 62

6 1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 200 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. I = ma 5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian R = U I = = ohm 6. Salin tegangan dan arus terukur pada osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 6 of 62

7 7. Matikan rangkaian 8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. I. Tujuan PERCOBAAN 2 BEBAN INDUKTIF Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 7 of 62

8 1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada rangkaian induktif. 2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian induktif memiliki beda fasa antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 1 buah 4. L = 1000 n 1 buah 5. Tahanan RS 1 ohm/2 watt 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian Ch1 0-20V L V G A Rs Com Ch2 IV. Langkah Kerja 1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 8 of 62

9 DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 20 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. I = ma 5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian X L = U I = = ohm 6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz. L = X L 2. π. f = = Henrry 7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. 8. Matikan rangkaian I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 9 of 62 T (ms)

10 9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. I. Tujuan PERCOBAAN 3 RANGKAIAN SERI BEBAN RL Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah vektor yang ada pada rangkaian II. Peralatan yang digunakan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 10 of 62

11 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah 3. L = 1000 n 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian V1 R 0-25V V V2 L IV. Langkah Kerja 1. pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai penuh 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 25 volt dengan voltmeter. 4. Ukur tegangan pada rangkaian V =. Volt V1 V2 =. Volt =. Volt 5. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 11 of 62

12 V = V V 2 2 =. + = Volt 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PARALEL BEBAN RL I. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian. II. Peralatan yang digunakan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 12 of 62

13 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. L = 1000 n 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian R L 0-25V A1 A2 A IV. Langkah Kerja 1. Pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 25 ma dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur tegangan pada rangkaian I =. ma I1 =. ma Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 13 of 62

14 I2 =. ma 5. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras I = I I 2 2 =. + = ma 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan PERCOBAAN 5 BEBAN KAPASITIF I. Tujuan 1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus pada rangkaian tahanan dan kapasitor. 2. Membuktikan bahwa pada rangkaian RC memiliki perbedaan fasa antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 volt) 1 buah Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 14 of 62

15 3. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 1 buah 4. C = kapasitor 1 µf/160 volt 1 buah 5. Tahanan 1 ohm/2 watt 1 buah 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya 8. Gambar Rangkaia Ch1 0-20V C V A Rs Com Ch2 9. Langkah Kerja 1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 10 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 15 of 62

16 I = ma 5. Hitung Reaktansi kapasitif pada rangkaian X C = U I = = ohm 6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz. C = 1 2. π. f. X C. = = μf 7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. I (ma) V (Volt) T (ms) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 16 of 62

17 8. Matikan rangkaian 9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. PERCOBAAN 6 RANGKAIAN SERI BEBAN RC I. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah vektor yang ada pada rangkaian seri RC II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah 3. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya 7. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 17 of 62

18 V1 R 0-25V V V2 C 8. Langkah Kerja 1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 15 volt dengan voltmeter. 3. Ukur tegangan pada rangkaian V =. Volt V1 V2 =. Volt =. Volt 4. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras V = V V 2 2 =. + = Volt 5. Matikan rangkaian 6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 18 of 62

19 . PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PARALEL BEBAN RC V. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian. VI. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya 7. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran C Page R 19 of V V

20 8. Langkah Kerja 1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 20 ma dan cek di alat ukur amperemeter. 3. Ukur tegangan pada rangkaian I =. ma I1 =. ma I2 =. ma 4. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras I = I I 2 2 =. + = ma 5. Matikan rangkaian 6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 20 of 62

21 PERCOBAAN 8 RANGKAIAN SERI BEBAN RLC I. Tujuan 1. Menganalisa bahwa pada rangkaian seri RLC dengan varisi nilai induktansi dengan merubah-rubah jumlah kepingan plat pada coil. 2. Membuktikan penomena yang terjadi untuk nilai tegangan resonansi II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur tegangan a.c. VC dan VL (150 Volt) 2 buah 4. Alat ukur arus amperemeter ( range 250 ma) 1 buah 5. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 6. Lampu 24 volt / 5 watt 1 buah 7. L = 1000 n dilengkapi dengan magnetic plat 1 buah 8. Saklar 1 buah 9. Papan Percobaan 1 buah 10. Kabel secukupnya 11. Gambar Rangkaian Vc L C Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran S V Page 21 of 62 20V L VL

22 12. Langkah Kerja 1. Pasangkan plat magnetic ke coil L sampai Penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan voltmeter. Alat ukur tegangan V dihubungkan dengan output power suplay dan dihubungkan dengan saklar S. 4. Ukur tegangan (UR, UC, UL) dan arus pada rangkaian, catat hasil pengukuran pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat magnetik dan lakukan pengukuran berulang. Catatan : a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di setiap pemasangan plat magnetik. b. Rangkaian tahanan tergantung filamen lampu. c. Nilai tegangan UR, menunjukkan tahanan pengukuran yang dihubungkan dengan V dengan memindahkan saklar S. d. Operasi tahanan-induktif pada kondisi UL < UC dan tahanan kapasitif pada kondisi UL > UC Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 22 of 62

23 5. Tabel Pengukuran Jumlah Plat U UR UC UL I N (V) (V) (V) (V) (ma) Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 23 of 62

24 PERCOBAAN 9 RANGKAIAN PARALEL BEBAN LC VII. Tujuan 1. Menganalisa pada rangkaian parallel RLC dengan nilai induktansi yang berbeda 2. Membuktikan penomena resonansi arus pada rangkaian parallel RLC. VIII. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. Voltmeter (15 Volt) 1 buah 4. Kapasitor C = 3,3 µf/160 volt 1 buah 5. L = 1000n 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya 8. Gambar Rangkaian L C 20V V AL Ac Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 24 of 62 G A

25 9. Langkah Kerja 1. Masukkan plat magnetic ke dalam coil sampai penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 10 volt dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur arus (I, IC, IL) dan arus pada rangkaian, catat hasil pengukuran pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat magnetik dan lakukan pengukuran berulang. Catatan : a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di setiap pemasangan plat magnetik. b. Rangkaian tahanan tergantung dari besar tahanan Isolasi pada coil 5. Tabel Pengukuran Sheet irons U I IC IL n (V) (ma) (ma) (ma) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 25 of 62

26 Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 26 of 62

27 PERCOBAAN 10 POWER FACTOR (FAKTOR DAYA) I. Tujuan Membuktikan bagaimana arus beban dan nilai puncak dari daya aktif akibat perubahan beban induktif. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. A = AE = Alat ukur arus a.c. (250 ma) 2 buah 3. V = VL = Voltmeter (15 Volt) 2 buah 4. Tahanan 12 ohm/5 watt 1 buah 5. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah 6. Kapasitor C = 22 µf/25 volt 1 buah 7. L = 1000n 1 buah 8. Papan Percobaan 1 buah 9. Kabel secukupnya 10. Gambar Rangkaian Rs E S 15V V VL L AE C Laboratorium G Instrumentasi dan Pengukuran A Page 27 of 62

28 11. Langkah Kerja 1. Tempatkan saklar dalam posisi S. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 15 volt dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur arus tegangan dan arus pada rangkaian dan catat nilai masukkan dalam tabel percobaan 5. Hubungkan kapasitor C dengan on kan saklar S dan ukur tegangan dan arus lagi kemudian catat nilainya di dalam tabel percobaan 6. Tabel Pengukuran C U I UL IE (V) (ma) (V) (ma) Off 15 On Matikan rangkaian 8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 28 of 62

29 PERCOBAAN 11 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG 1 FASA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan. 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda II. Teori Dasar Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier) Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut. Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 29 of 62

30 Rangkaian Penyearah ½ gelombang Gelombang input dan output tegangan Penyearah III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 470 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 30 of 62

31 IV. Gambar Rangkaian V. Langkah Kerja Latihan 1.Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolakbalik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 4. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div 5. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 31 of 62

32 UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke diagram. Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output UA = UTr(t) - UF UF = Tegangan tembus dioda Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 32 of 62

33 UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) UA = UTr(t) UT0 untuk UTr UT0 8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? UA = Volt 9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut... Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 2 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 33 of 62

34 2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 3 dan 4 pada gambar 1.3 yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 34 of 62

35 Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar 1.3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 35 of 62

36 Latihan 4 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan 4 3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 1 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4 5. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR UA =. Volt =. Volt URmax =. Volt Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 36 of 62

37 7. Berikan komentar percobaan tersebut. PERCOBAAN 12 PENYEARAH GELOMBANG PENUH 2 DIODA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 37 of 62

38 II. Teori dasar Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda dapat dilihat pada gambar berikut : : Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh sebagai berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 38 of 62

39 III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 470 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya 11. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 39 of 62

40 12. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolak-balik (AC) dengan besar tegangan U = 2. 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan puncak transformator. 4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 5. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram 1.2 dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 40 of 62

41 I (ma) V (Volt) T (ms) UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke gambar latihan 1 Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr =. Volt T F =. ms =. Hz 7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output U A = U Tr(t) 2 U F UF = Tegangan tembus dioda Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 41 of 62

42 UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) U A = U Tr(t) 2 U T0 untuk UTr UT0 8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? UA = Volt 9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut... Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ke dalam gambar diagram latihan 2 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 42 of 62

43 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 4 dan 5 pada gambar 2.1 yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2 di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 43 of 62

44 2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar latihan 3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3 di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Latihan 4 Menentukan Tegangan Balik dioda V2 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 44 of 62 T (ms)

45 2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik V2 dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V2 dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR =. Volt UA =. Volt URmax =. Volt 7. Berikan komentar percobaan tersebut Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 45 of 62

46 .. PERCOBAAN 13 PENYEARAH GELOMBANG PENUH 4 DIODA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 46 of 62

47 II. Teori Dasar Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut : Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 47 of 62

48 III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 10 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon IN buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya IV. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 48 of 62

49 V. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar 1.1 dan berikan tegangan bolakbalik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan puncak transformator. 4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 5. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 49 of 62

50 6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1 dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. I (ma) V (Volt) T (ms) UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 7. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke gambar 3.2. Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr =. Volt Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 50 of 62

51 T F =. ms =. Hz 8. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output U A = U Tr 2. U T0 UF = Tegangan tembus dioda UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) UA =. Volt untuk UTr UT0 9. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? 10. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut. Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin gambar tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 2. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 51 of 62

52 2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritas kapasitor). Pada titik 4 dan 5 pada gambar rangkaian yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2 di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 52 of 62

53 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar 3.1 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3 di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Latihan 4 Menentukan Tegangan Balik dioda V1 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada latihan 3 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 53 of 62

54 2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik V1 dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V1 dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan Salin gambar tegangan UTr (t) seperti yang ditampilkan pada gambar 3.2 yang ada pada titik 1 dan 3 ke dalam gambar latihan 4 6. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR =. Volt UA =. Volt URmax =. Volt 8. Berikan komentar percobaan tersebut Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 54 of 62

55 .. PERCOBAAN 14 FILTER PADA PENYEARAH I. Tujuan 1. Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah 2. Mengetahui fungsi komponen kapasitor dan beban resistor terhadap tegangan ripple. 3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple. 4. Menyelidiki pengaruh komponen RC terhadap tegangan ripple. II. Teori Dasar Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 55 of 62

56 Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut : III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 10 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon IN buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya IV. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 56 of 62

57 V. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar rangkaian dan berikan tegangan bolak-balik (AC) dengan besar tegangan U = 12 volt, frekwensi 50 Hz pada titik 1 dan 2 dengan menggunakan osciloscope. 2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (DC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 4. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1 dan berikan label pada gambar tersebut 5. Atur kembali osciloscope Yt = 5 volt/div (AC) dan kembali melakukan pengukuran seperti percobaan diatas untuk mengetahui tegangan ripple dari U1. 6. Salin gambar tegangan ripple (UBR) yang ditampilkan osciloscope ke dalam gambar diagram latihan 1, berikan label pada gambar. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 57 of 62

58 I (ma) V (Volt) T (ms) 7. Amati nilai puncak ke puncak tegangan ripple dilihat dari gambar diagram latihan 1. kemudian catat. UBRPP =. Volt 8. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut. Latihan 2. Menentukan tegangan Ripple dari perubahan nilai kapasitor dan nilai tahana beban. 1. Hubungkan amperemeter antara titik 1 dan 3 pada gambar rangkaian untuk mengukur arus DC yang mengalir pada beban. 2. Ukur arus d.c. IL dan tegangan ripple UBRPP dengan menggunakan oscilloscope untuk kombinasi komponen tahanan R dan kapasitor C. 3. Masukkan ke dalam tabel nilai ILdan nilai UBRPP. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 58 of 62

59 1 IL (ma) 2 UBRPP (V) 3 UBRPP (V) RL= 1 kohm CL= 100µF CL= 10µF CL= 47µF CL= 100µF RL= 100Ω RL= 10 kω 4. Berikan komentar masing-masing penggantian nilai kapasitor atau nilai tahanan beban. Hitung nilai puncak ke puncak dengan menggunakan rumus masukkan ke dalam tabel pada baris ke 3. U BRPP = I L F BR. C L 5. Hitung nilai error tegangan relatif ripple antara perhitungan dan pengukuran. Frel =.. % Latihan 3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple 6. Nilai r.m.s. tegangan ripple dapat dihitung dengan rumus U BRPP = U BRPP Hitung nilai r.m.s. tegangan ripple untuk gambar rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 59 of 62

60 UBR = Volt 8. Ukur tegangan ripple dengan menggunakan multimeter dan bandingkan nilai pengukuran dengan nilai perhitungan UBR = Volt 9. Berikan komentar. Latihan 4. Menyelidiki pengaruh komponen RC pada rangkaian Penyearah 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar latihan 4 2. Gunakan chanel 1 osciloscope untuk mengukur komponen tegangan a.c. UBR1 pada tegangan U1 dan chanel 2 untuk mengukur komponen tegangan a.c. UBR2 yang ada pada tegangan U2 yang ditunjukkan pada Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 60 of 62

61 3. Atur osciloscope pada posisi Y1 Y2 = 0.5 volt/div (a.c.) = 0.5 volt/div (a.c.) T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 4. Buat gambar kurva UBR1 dan UBR2 ke dalam gambar diagram latihan 3. I (ma) V (Volt) T (ms) Tentukan nilai UBRPP1 dan UBRPP2 yang didapat dari gambar diagram latihan 3. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 61 of 62

62 UBRPP1 =.. Volt UBRPP2 =.. Volt 5. Kombinasi nilai komponen RS dan Komponen CS untuk menunjukkan komponen RC sebagai elemen penyaring. 6. Bandingkan hasil pengukuran dengan pengaruh filtering terhadap tegangan ripple yang diberikan ke beban resistor. 7. Hitung nilai S sebagai faktor penyaringan dengan menggunakan rumus : S = U BRPP1 U BRPP2 8. Berikan komentar percobaan tersebut.. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 62 of 62

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Adaptor/catu daya/ Power Supply Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK 1. Tujuan Menera skala induktor variabel, mengamati keadaan resonansi dari rangkaian seri RLC arus bolak-balik, dan menera kapasitan dengan metode jembatan wheatstone.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/ 223/02 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 7 1. Kompetensi a. Merangkai, mengoperasikan, melakukan pengukuran, dan membuat laporan rangkaian elektronika daya. b. Merangkai, mengoperasikan,

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 01 P-01 DIODA CLIPPER DAN CLAMPER SMT. GENAP 2015/2016 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menguji karakteristik dioda clipper

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI Modul Pokok Bahasan Halaman 1 Rangkaian

Lebih terperinci

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC B. Sub Kompetensi 1. Mengukur besarnya arus dan daya pada beban RLC pada sumber tenaga tegangan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : I PROGRAM STUDI : DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter)

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Ahmad Fauzi#1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln.

Lebih terperinci

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN ALAT DAN BAHAN TUJUAN 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 2. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor. ALAT DAN BAHAN 1. Dioda 1N4007 1 buah 2.

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA / TEI05 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Menggunakan alat-alat ukur dan bahan praktek. B. Sub Kompetensi 1. Memilih alat ukur dengan benar dan tepat. 2. Memasang alat ukur dengan benar

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit 1 ALFITH, S.Pd,M.Pd RANGKAIAN DIODA Penyearah Tegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C parallel. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap arus I R, I L,

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C seri. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap tegangan V R, V L,

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) 4. Vania Desy R. (24) LT-2D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) Rangkaian Penyearah Dioda (Diode Rectifier) Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan grafik pengisian dan pengosongan kapasitor dan induktor maupun pengaruh R dan C. B. Sub Kompetensi 1. Menggambarkan grafik pengisian

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko BAHAN PERKULIAHAN Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2007 KATA PENGANTAR Praktik Kendali Elektronis (DEL 230) dalam Kurikulum

Lebih terperinci

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Tatap Muka

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. - Persiapan :

PENDAHULUAN. - Persiapan : RANGKAIAN LISTRIK LABORATORI UM TEKNI K ELEKTRO JURUSAN TEKNI K ELEKTRO FAKULTAS TEKNI K UNI VERSI TAS I SLAM KADI RI KEDI RI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat

Lebih terperinci

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca Percobaan 1 Pengenalan Instrumentasi Laboratorium Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari cara

Lebih terperinci

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051 FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH TIGA FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH TIGA FASA

Lebih terperinci

PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK

PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK POLITEKNIK ACEH E - MODUL praktikum seamolec Disusun Oleh: Rachmad Ikhsan, S.ST & Mahmud, A.Md PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA POLITEKNIK ACEH Kota Banda Aceh Tahun 2014

Lebih terperinci

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR 1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK PENGUKURAN MENGUNAKAN MULTIMETER SINTA WULANNINGRUM 15302241031 PENDIDIKAN FISIKA C FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini BAB III MEODE PENELIIAN III.. Peralatan yang Digunakan Dalam mengumpulkan data hasil pengukuran, maka dilakukan percobaan pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini dilakukan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/EKO 217/05 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 7 A. Kompetensi. Setelah praktik, mahasiswa dapat menggunakan dengan baik dan benar. B. Sub Kompetensi. Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah 24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III FAKULTAS TEKNIK Penyearah Gelombang Penuh dengan Tapis Kapasitor 4 Jam Pertemuan No. LST/EKO/DEL225/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menguji kinerja untai elektronika

Lebih terperinci

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian

Lebih terperinci

Pengenalan Multimeter

Pengenalan Multimeter Pengenalan Multimeter EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari fungsi dan sifat multimeter Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan Dapat membedakan multimeter elektronis

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG ELK-DAS.17 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKA/EKA5204/09/01 Revisi : 02 Tgl : 28-8-2015 Hal 1 dari 6 hal A. Kompetensi : Menguasai penggunaan diode, penyearah, dan filter B. Sub Kompetensi 1. Mengamati karakteristik diode 2. Menggunakan

Lebih terperinci

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan. Modul 1 Peralatan Peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Rangkaian Elektronika adalah: Breadboard Power Supply Multimeter LCR Meter Oscilloscope Function generator Breadboard Breadboard digunakan

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN PENGUKURAN BEDA FASA DENGAN OSILOSKOP Tanggal Percobaan : 13 Desember 2012 Nama : TaufanIrawan (121331061) Partner : Ramdhan Sumitro (121331059) Ulfah Khaerani (121331063)

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA P a g e 2 UniversitasSriwijaya FakultasIlmuKomputer Laboratorium 2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan rangkaian seri dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah program yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK JOB SHEET 5 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN LISTRIK OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes (m.sol@uny.ac.id) IBNU SISWANTO, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF No.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya. BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Tegangan Tiga Fasa Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem ini memiliki besar arus

Lebih terperinci

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR FAKULTAS TEKNIK UNP REGULATOR AC 1 FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XIV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : REGULATOR AC 1 FASA MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51

Lebih terperinci

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... Nama Praktikan :.... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM KEGIATAN

Lebih terperinci

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/

Lebih terperinci

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami. BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.

Lebih terperinci

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MOUL 03 RANGKAIAN IOA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA AN INSTRUMENTASI PROGRAM STUI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANUNG Riwayat Revisi Rev.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN

Lebih terperinci

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG A. Ashar Arsyat, Aida Kasim, Armita Cahyani, Husmiati Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar Abstrak Telah dilakukan praktikum Elektronika Dasar

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP PERCOBAAN 0 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP 0. Tujuan : ) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari suatu rangkaian diffrensiator dan integrator, dengan menggunakan op-amp 74. 2) Rangkaian differensiator

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian

Lebih terperinci

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Laporan Praktikum ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si Disusun oleh Anisa Fitri Mandagi (1300199)

Lebih terperinci

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt) BAB I Pendahuluan Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf C adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC ANAISIS FITE INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC Tan Suryani Sollu* * Abstract One of the main component of DC power supply is filter, which consist of inductor and capacitor, that has function to

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum

Lebih terperinci

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3 PENYEARAH TIGA FASA FAKULTAS TEKNIK UNP JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI :DIV MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 JOBSHEET/L LABSHEET NOMOR : XIII WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : PENYEARAH TIGA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER 1. Tujuan 1. Memahami karakteristik dioda biasa dan dioda zener 2. Memahami pengunaan dioda-dioda tersebut 3. Mempelajari macam-macam filter yang biasa

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANGKAIAN RLC DAN FENOMENA RESONANSI

PRAKTIKUM RANGKAIAN RLC DAN FENOMENA RESONANSI PRAKIKUM RANGKAIAN RC DAN FENOMENA RESONANSI (Oleh : Sumarna, ab-elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. UJUAN Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki terjadinya fenomena resonansi

Lebih terperinci

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor

Lebih terperinci

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci