MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

2 PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan hidup bermasyarakat - Pembinaan sikap ilmiah - Pembinaan sikap kepemimpinan - Pembinaan keahlian Maka tugas dari Laboratorium Fakultas Teknik UNISKA antara lain : - Memperkuat konsep - Melengkapi kuliah - Melatih keterampilan / penerapan teori Dengan demikian praktikum Elektronika adalah melatih keterampilan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh dari mata kuliah Elektronika. Disamping itu praktikum Elektronika dapat mengasah kemampuan mahasiswa untuk memahami sifat dan karakteristik komponen elektronika beserta rangkaiannya. Kesungguhan dan ketertiban dalam melakukan praktikum merupakan prasyarat utama untuk mencapai keberhasilan praktikum anda. Oleh karena itu, selama anda melaksanakan praktikum di laboratorium Elektronika ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan : 1. Selama praktikum, praktikan dibimbing oleh asisten dan untuk itu praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan dilakukan seperti yang ada pada BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM bersama rekan praktikumnya. 2. Sebelum melaksanakan praktikum, periksalah semua peralatan yang akan digunakan dan pinjamlah peralatan yang belum ada. 3. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang ada, karena waktu pelaksanaan Praktikum Mikroprosessor adalah 3 jam. Rincian penggunaan adalah seperti berikut : - Persiapan : Untuk persiapan, praktikan diberi waktu 30 menit dan pada saat persiapan tugas praktikan adalah : menyerahkan tugas pendahuluan dan meminjam peralatan yang belum ada. - Melakukan Percobaan : Dalam melakukan percobaan praktikan diberi waktu ± 120 menit dan sisanya (30 menit) digunakan untuk mencata hasil praktikum dalam lembar Laporan Sementara. PENDAHULUAN ii

3 4. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai kepada asistenya masing-masing. 5. Praktikan dilarang mengerjakan Tugas Pendahuluan di lingkungan Laboratorium. 6. Sebelum melakukan percobaan, setiap praktikan harus mempersiapkan Laporan Resmi yang telah ditulisi dengan tujuan percobaan, teori, cara kerja, serta persiapkan pula kertas karbon dan kertas grafik bila diperlukan. B. TATA TERTIB Tata tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama melakukan praktikum Mikroprosessor adalah : 1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Praktikan baru diperkenankan masuk Laboratorium setelah percobaan yang akan dilaksanakan dinyatakan SIAP oleh asisten. 3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk praktikum, alat tulis dan peralatan penunjang harus diletakkan di tempat yang telah ditentukan. 4. Setiap praktikan harus melakukan percobaan dengan rekan praktikum yang telah ditentukan. 5. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus berpakaian sopan dan tidak diperbolehkan memakai sandal, bertopi, merokok, membuat gaduh, dan lain-lain. 6. Selama praktikum, praktikan hanya diperbolehkan menyelesaikan tugasnya pada meja yang telah disediakan (melakukan percobaan, membuat laporan sementara dan resmi). 7. Selama melakukan percobaan, semua data hasil percobaan ditulis dalam kolom-kolom tabel yang dipersiapkan terlebih dahulu. Laporan sementara dibuat rangkap n + 1 dan dilaporkan pada asisten untuk ditanda tangani. n adalah jumlah praktikan dalam satu kelompok. 8. Berdasarkan Laporan Sementara yang telah disetujui oleh asisten, setiap praktikan membuat Laporan Resmi sesuai dengan tugas yang diberikan dalam buku petunjuk, kemudian diserahkan kepada asisten masing-masing dengan dilampiri laporan sementara. 9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan pada asisten dan demikian pula sebaliknya. 10. Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan meninggalkan ruang praktikum. PENDAHULUAN iii

4 C. SANKSI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO Ada beberapa sanksi yang dapat diterapkan terhadap praktikan yang melanggar peraturan tata tertib : 1. Pelanggaran tehadap : a. Point A-5, asisten berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang telah dikerjakan. b. Point A-6, B-1, B-5, B-6, dan B-9 dikenakan sanksi pembatalan percobaan yang dilakukan. c. Point A-2, B-3, B-4, dan B-9 dikenakan sanksi peringatan dan apabila telah mendapatkan peringatan 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan mendapat Nilai E. 2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh praktikum dan diberi Nilai E. 3. Praktikan yang karena kelalaiannya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik laboratorium harus mengganti alat tersebut. Apabila dalam waktu yang ditentukan belum mengganti, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum berikutnya. 4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 4 kali diberi sanksi pembatalan seluruh praktikum dan diberi Nilai E. 5. Sanksi lain yang ada di luar sanksi-sanksi diatas ditentukan kemudian oleh Kepala Laboratorium. PENDAHULUAN iv

5 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... DAFTAR ISI... ii v PERCOBAAN I. Pengujian Karakteristik Dioda... 1 PERCOBAAN II. Karakteristik Penyearah dan Filter PERCOBAAN III. Karakteristik dan Penentuan Titik Kerja Transistor Bipolar DAFTAR ISI v

6 PERCOBAAN I PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 1. TUJUAN 1) Mempelajari dan mengetahui karakteristik dasar dari dioda P-N junction. 2) Membuat sebuah karakteristik dioda arah forward dan arah reverse. 3) Mengetes dioda dengan multimeter. 4) Dapat mempergunakan karakteristik ideal dari dioda dalam menganalisa rangkaian dioda. 2. TEORI DASAR Kata dioda/diode adalah singkatan dari kata dua (di) dan elektrode (ode). Dioda ini merupakan suatu piranti dengan dua elektrode dengan arah yang tertentu. Dengan kata lain, dioda bekerja sebagai penghantar hanya jika beda tegangan listrik diberikan dalam arah tertentu, tetapi dioda akan bekerja sebagai isolator bila beda tegangan diberikan dengan arah yang berlawanan. P N A K + Gambar 1.1. Junction Dioda Forward Bila tipe P digabung seperti gambar diatas maka, akan terbentuk sebuah junction dioda. Bila tegangan searah V (battery) maka dihubungkan pada sebuah dioda dengan polaritas seperti gambar 1.1. maka akan terjadi kondisi seperti berikut : Elektron bebas dari terminal negatif V bergerak memasuki tipe N, kemudian menolak elektron bebas didalam tipe N menuju P N junction. Hole didalam tipe P ditolak oleh terminal positif V dan kemudian bergerak menuju ke P N junction. PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 1

7 Elektron bebas yang terbentuk didalam tipe P ditarik ke terminal positif dan mengalir dalam suatu rangkaian eksternal. Proses ini berlangsung terus sehingga aliran arus tetap ada. Jika V dinaikkan lagi maka arus didalam dioda juga naik. Cara menghubungkan dioda ini pada rangkaian,terminal battery negatif pada tipe N dan terminal V positif pada tipe P sehingga arus akan mengalir dan keadaan ini disebut forward bias. Karena adanya aliran arus dalam rangkaian ini, dioda mempunyai tahanan forward yang rendah. P N A K + Gambar 1.2. Junction Dioda Reverse Bila tegangan searah V dihubungkan pada sebuah dioda dengan polaritas seperti gambar 1.2. maka kan terjadi kondisi sebagai berikut : Terminal battery positif, elektron bebas dalam tipe N menjadi P N junction. Terminal negatif battery menjadi hole (h) dalam tipe P dan terminal battery negatif pada tipe P sebagai P N junction. Cara menghubungkan terminal battery positif pada tipe N dan terminal battery negative pada tipe P sehingga tidak ada penggabungan antara elektron bebas dan hole disebut reverse bias. Rangkaian reverse bias bisa menghasilkan suatu tahanan reverse yang tinggi dalam dioda. 3. KARAKTERISTIK DIODA Karakteristik dioda terlihat pada gambar 1.3. dari sini jika nilai-nilai tegangan yang positif, hambatannya akan lebih kecil dari nilai-nilai negatif, jadi dapat dibedakan arah forward dan reverse. Dioda tidak simetris karena arus pada tegangan tertentu tergantung dari cara dioda itu dihubungkan pada tegangan ini. PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 2

8 Id Bias forward Bias reverse Gambar 1.3 Karakteristik Diode Arus yang mengalir dapat dibaca bila terdapat tegangan tertentu melalui dioda itu. Menurut konstruksi dalamnya terdapat berbagai tipe dengan segala sifat-sifatnya. Dalam percobaan ini akan diamati karakteristik I=f(V) tiga jenis dioda, yaitu: a. Dioda germanium b. Dioda silicon c. Dioda zener Dengan menggunakan rangkaian kit praktikum yang tersedia, amati dan pahami : a. Tegangan CUT IN b. Tegangan BREAKDOWN c. Kemiringan kurva yang berarti besarnya resistansi dinamis dioda pada titik tertentu d. Penggunaan diode berdasarkan karakteristik 4. ALAT-ALAT PERCOBAAN a. Multimeter analog 2 buah b. Multimeter digital 1 buah c. Kabel penghubung d. Panel percobaan PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 3

9 5. PELAKSANAAN PERCOBAAN 5.1. Menentukan Elektroda Dioda a. Saklar jangkah multimeter (ohm) diposisikan pada range X 100 atau X 1K b. Hubungkan kabel-kabel probe multimeter pada elektroda-elektroda dari diode secara sembarang c. Untuk memberikan hasil yang pasti, ulangi langkah 2 diatas dengan membalikkan hubungan elektroda dan kabel probe dari multimeter Mengetes Komponen Dioda a. Saklar jangkah multimeter (ohm) diposisikan pada range X 100 atau X 1K b. Ukur resistansi maju dioda, kabel probe warna merah multimeter dihubungkan pada elektroda katoda dan kabel probe warna hitam multimeter pada elektroda anoda dari dioda c. Ukur resistansi balik dari dioda, kabel probe warna merah multimeter dihubungkan pada elektroda katoda dan kabel probe warna hitam multimeter pada elektroda katoda dari dioda Menetukan Bahan Dioda a. Dioda (A) diberi pancaran maju dari battery melewati sebuah resistor 1K ohm. b. Jangkah dari multimeter diposisikan pada DC Volt terendah (tetap lebih tinggi dari 0,6 Volt). c. Ukur tegangan ambang dioda, kabel probe warna merah dari multimeter (VDC) dihubungkan pada elektroda katoda dari dioda (gambar 1.4) d. Ulangi langkah a c untuk dioda (B) R 1K D + 6 V + V - Gambar 1.4. Cara Menentukan Bahan Diode PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 4

10 TABEL PERCOBAAN MENENTUKAN BAHAN DIODA Dioda A B *) di isi germanium/silikon 5.4. Mengukur Karakteristik Diode Percobaan Forward Bias R 1K Tegangan Ambang Dioda (VDC)...V...V + Jenis Bahan Dioda *) ma Potensio 10K + POWER SUPPLY 12 V Vm + Dioda Gambar 1.5. Rangkaian Percobaan Forwad Bias a. Rangkailah percobaan seperti gambar 1.5 b. Hubungkan rangkaian dengan menggunakan dioda germanium (Ge) c. Pasanglah power supply sebesar 12 volt (potensiometer dalam keadaan minimum) seperti pada gambar rangkaian dan kemudian di ON-kan d. Jangkah alat ukur diposisikan pada posisi DC ma dan dipasang seperti pada gambar rangkaian e. Aturlah arusnya dengan menggunakan potensiometer : 2 ma, 3 ma sampai 12 ma. f. Catatlah tegangan dioda untuk masing-masing arus diatas g. Cantumkan hasil percobaan dalam tabel yang telah disediakan h. Ulangi percobaan diatas untuk dioda silicon (Si) PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 5

11 TABEL PERCOBAAN FORWARD BIAS DIODA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO ARUS DIODA 2 ma 3 ma 4 ma 5 ma 6 ma 7 ma 8 ma 9 ma 10 ma 11 ma 12 ma TEG.DIODA GERMANIUM TEG.DIODA SILIKON Percobaan Reverse Bias R 1K + ma + POWER SUPPLY 9V POTENSIO 10K + Vm DIODA Gambar 1.6. Rangkaian Percobaan Reverse Bias a. Rangkailah percobaan seperti gambar 1.6 b. Hubungkan rangkaian dengan menggunakan dioda germanium (Ge) c. Pasanglah power supply sebesar 9 volt (potensiometer dalam keadaan minimum) seperti pada gambar rangkaian dan kemudian di ON kan d. Jangkah alat ukur diposisikan pada posisi 0 Volt dan dipasang seperti pada gambar rangkaian PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 6

12 e. Pasanglah multimeter untuk mengukur tegangan (Vi seperti pada rangkaian) atur tegangan dengan mengatur potensiometer sebagai berikut: 0; 1; 2; sampai 8 Volt f. Ukur arus dioda untuk masing-masing tegangan diatas g. cantumkan hasil percobaan dalam tabel yang telah disediakan h. Ulangi percobaan diatas untuk dioda silicon (Si) TABEL PERCOBAAN REVERSE BIAS DIODA TEG. DIODA 0 V 1 V 2 V 3 V 4 V 5 V 6 V 7 V 8 V ARUS DIODA GERMANIUM ARUS.DIODA SILIKON Percobaan Diode Zener R ma ` + POWER SUPPLY 12 V Potensio 10K + Vm1 + Vm2 Zener 6v8 Gambar 1.7. Rangkaian Percobaan Diode Zener a. Rangkailah percobaan seperti gambar 1.7 b. Pasanglah power supply sebesar 12 volt (potensiometer dalam pada posisi minimum) PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 7

13 c. Pasanglah multimeter untuk mengukur arus pada dioda d. Pasanglah multimeter untuk mengukur tegangan pada dioda. (Vi seperti pada rangkaian) atur tegangan dengan mengatur potensiometer sebagai berikut : 0, 1, 2 sampai 9 Volt e. Ukur arus diode zener untuk masing-masing tegangan diatas f. Ukur tegangan dioda (Vm2) untuk masing-masing tegangan (Vm1) diatas g. Cantumkan hasil percobaan dalam tabel yang telah disediakan TABEL PERCOBAAN DIODA ZENER TEG. INPUT ZENER (Vm1) 0 V 1 V 2 V 3 V 4 V 5 V 6 V 7 V 8 V 10 V TEG.DIODA GERMANIUM TEG.DIODA SILIKON 6. MENGAKIRI PERCOBAAN a. Sebelum meninggalkan meja percobaan, rapikan meja praktikum. Bereskan kabel dan matikan osiloskop, generator sinyal, dan power supply DC. Cabut daya dari jala jala ke kit praktikum. Pastikan juga multimeter analog dan multimeter digital ditinggalkan dalam keadaan mati (selector menunjuk ke pilihan off). Praktikan yang tidak membereskan meja praktikum akan mendapatkan potongan nilai. b. Pastikan dosen pembimbing anda telah menandatangani catatan percobaan kali ini pada pada Laporan Hasil Percobaan anda. Catatan percobaan yang tidak ditandatangani oleh dosen tidak dapat dilampirkan dalam Laporan Hasil Praktikum (Laporan hasil praktikum tidak dapat dinilai) PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 8

14 7. TUGAS DAN PERTANYAAN 1) Berapa tegangan cut in dari dioda: germanium, silicon dan zener? 2) Berapa tegangan breakdown dioda: germanium, silicon dan zener? 3) Gambar grafik untuk karakteristik dari percobaan diatas? 4) Apa yang saudara ketahui tentang perbedaan dioda germanium dan silicon? 5) Beri kesimpulan dari hasil percobaan yang saudara lakukan? PENGUJIAN KARAKTERISTIK DIODA 9

15 PERCOBAAN 2 KARAKERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 1. Tujuan 1) Mempelajari macam-macam filter yang bisa digunakan pada suatu sumber tegangan DC 2) Mengetahui tegangan ripple dan tegangan regulasi 3) Mengetahui tiga jenis penyearah gelombang sinus yaitu: - Penyearah gelombang setengah - Penyearah gelombang penuh (dengan trafo center tap) - Penyearah gelombang penuh tipe jembatan 2. Teori Dasar 2.1 Penyearah setengah gelombang D C RL Gambar 2.1 penyearah setengah gelombang 2.2 Penyearah gelombang penuh tipe jembatan C D RL Gambar 2.2 Penyearah gelombang penuh tipe jembatan KARAKTERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 10

16 2.3 Penyearah gelombang penuh ( dengan trafo center tap ) D C R L Gambar 2.3 Penyearah gelombang penuh (dengan trafo center tap) Suatu analisa pendekatan untuk suatu penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dilihat pada buku millmen halkias Integrated Elektronics halaman 113 pada persamaan ( 4.32 ) diperoleh : Vdc = Vin - (Idc / 4fc) dan R0 = 1 / 4fc Untuk suatu tegangan ideal harus diperoleh R0 = 0, sehingga dari persamaan diatas terlihat bahwa kita harus membuat nilai C sebesar mungkin. Dengan membuat C sebesar mungkin, kita akan mendapat tegangan ripple rendah dan regulasi tegangan yang baik. Dalam percobaan kali ini kita akan mencari nilai tahanan output sumber tegangan R0 dan membandingkannya untuk bermacam-macam bentuk filter dan melihat pengaruh pembebanan pada besar tegangan ripple. 3. Alat-Alat Percobaan a. Osiloskop b. Voltmeter c. Resistor 15 ohm 20 watt, 20 ohm 20 watt, 100 ohm 10 watt d. Modul praktikum e. Kabel secukupnya KARAKTERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 11

17 4. Petunjuk pelaksanaan percobaan 4.1. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang 1) Amati rangkaian diatas (gambar 2.1) 2) Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan trafo center tap dengan C pasang di J2, pasang tahanan beban (RL) = 20 ohm 20 watt pada titik F dan GND. Amati dan gambar bentuk gelombang output pada titik F 3) Hubungkan C1, gambar bentuk gelombangnya ukur dengan voltmeter DC dan catat pada tabel Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 1) Rangkailah penyearah gelombang penuh dengan menghubungkan J2, CT dengan J1 yang menuju ke dioda, pasang J8, pasang tahanan beban (RL) = 20 ohm pada titik F dan GND. Gambar bentuk gelombang output pada titik F 2) Hubungkan C1, gambar bentuk gelombangnya ukur dengan voltmeter DC dan catat pada tabel 2.1 3) Ganti RL dengan nilai yang berbeda dan C (2 nilai) amati dan catat besarnya tegangan ripple (isi tabel 2.2) 4) Buat rangkaian penyearah gelombang penuh jembatan seperti terlihat langkah no. 1 kemudian ulangi langkah no. 2 (isi tabel 2.3) 5) Gantilah filternya dengan filter C, RC, CRC dan CLC dengan memasang sejumlah jumper yang sesuai pada posisinya, pergunakanlah nilai C = 1mF dan RL = 20 ohm/20 watt kemudian isi tabel 2.4 Tabel 2.1 bentuk gelombang dan pengukuran tegangan dengan DC Voltmeter Tanpa C Setengah gelombang Bentuk Gelombang Tegangan DC Gelombang penuh Bentuk Gelombang Tegangan DC Dengan C KARAKTERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 12

18 Tabel 2.2 pengaruh nilai C dan RL, terhadap tegangan ripple pada penyearah gelombang penuh Filter C C1 = 1 mf C2 = 2,2 mf C1 + C2 RL = 20 Ω / W Tegangan Ripple (VP-P) RL = 100 Ω /10 W Tabel 2.3 pengaruh nilai C dan RL,terhadap tegangan ripple pada penyearah setengah gelombang Filter C C1 = 1 mf C2 = 2,2 mf C1 + C2 RL = 20 Ω / 40 W Tegangan Ripple (VP-P) RL = 100 Ω /10 W filter C RC CRC CLC Tegangan Ripple (VP-P) 5. MENGAKIRI PERCOBAAN a. Sebelum meninggalkan meja percobaan, rapikan meja praktikum. Bereskan kabel dan matikan osiloskop, generator sinyal, dan power supply DC. Cabut daya dari jala jala ke kit praktikum. Pastikan juga multimeter analog dan multimeter digital ditinggalkan dalam keadaan mati (selector menunjuk ke pilihan off). Praktikan yang tidak membereskan meja praktikum akan mendapatkan potongan nilai. b. Pastikan dosen pembimbing anda telah menandatangani catatan percobaan kali ini pada pada Laporan Hasil Percobaan anda. Catatan percobaan yang tidak ditandatangani oleh dosen tidak dapat dilampirkan dalam Laporan Hasil Praktikum (Laporan hasil praktikum tidak dapat dinilai) KARAKTERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 13

19 6. Tugas dan pertanyaan 1) Apakah beda penyearah setengah gelombang dengan gelombang penuh? 2) Apa pula bedanya penyearah dengan dua dioda dan dioda jembatan? 3) Carilah keuntungan dari penambahan komponen L (filter LC dan filter CLC) dibandingkan dengan C, RC dan CRC? 4) Apakah hubungan antara besar RL, besar tegangan Ripple dan regulasi tegangan? KARAKTERISTIK PENYEARAH DAN FILTER 14

20 PERCOBAAN 3 KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 1. Tujuan Mempelajari karakteristik dari arus kolektor (IC), tegangan kolektor emitter (Vce) dan pengertian mengenai beban serta titik kerja. 2. Pendahuluan Penguat transistor harus dioperasikan di daerah linier pada karakteristiknya agar diperoleh sinyal keluaran yang tidak cacat (distorsi). Untuk dapat mengoperasikannya secara tepat, pemahaman karakteristik, titik kerja, disipasi daya transistor dan rangkaian pra-tegangan (bias) mutlak diperlukan. a. Disipasi kolektor Transistor agar bekerja dengan aman haruslah bekerja disebelah kiri bawah disipasi daya kolektor. Besar daya yang didisipasikan dikolektor transistor, merupakan hasil kali (Vce x Ice) transistor, nilai maksimum disipasi ini tidak boleh melampaui batas kemampuan yang telah ditentukan pabrik bagi transistor tersebut. b. Garis beban DC Tingkah laku penguat transistor dapat dikaji melalui cara grafis dengan bantuan garis beban. Besar sinyal masukan V input yang dapat diterapkan ke transistor (untuk operasi transistor tanpa beban, keluaran tidak dipasangi beban), dapat ditaksir dari garis beban: Persamaan garis beban dapat diperoleh dari persamaan KVL, pada rangkaian. Vcc = ( Icc x Rcc ) + Vce Dan koordinat dari garis beban diperoleh dengan memasukan nilai istimewa, Ic = 0 dan Vcc = 0 ke persamaan diatas. ( Vcc,Ic )= ( Vcc,0 ) dan (0,Vcc/Rc ) Tak lain merupakan tempat kedudukan garis beban yang terletak di sumbu datar Vce dan sumbu tegak Ic. Garis beban kini dapat digambarkan ke karakteristik Ic Vcc. Dapat kita lihat sekarang, garis beban dapat dipakai untuk menentukan besarnya sinyal masukan V input yang dapat kita berikan ke transistor. Besar simpangan maksimum V KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 15

21 input bergantung faktor kemiringan garis beban, 0 = (1/RL). Kemiringan dapat diatur dengan mengubah tegangan sumber VCC dan nilai resistor RC. c. Titik kerja Garis beban akan memotong sekelompok kurva arus basis konstan ( Ib ). Dengan memilih Ib tertentu (diatur oleh rangkaian bias), garis beban akan memotong kurva Ib terpilih tadi. Titik kerja merupakan kondisi awal transistor, dapat dilakukan dengan mengubah nilai Ib. d. Tingkah laku Dengan menerapkan sinyal V input dimasukkan titik kerja akan bergeser dari kedudukan awal, naik turun sepanjang garis beban menyesuaikan dengan perubahan sinyal. Dapat kita lihat dari garis beban dikarakteristik IC VCC, sinyal masukan memungkinkan titik kerja mencapai keadaan ekstrim. Batas atas dimana arus kolektor sepenuhnya mengalir didalam transistor. pada kondisi ini: VCE 0.IC = VCC/RC Pada keadaan ini transistor memasuki daerah kerja jenuh atau saturasi. Tetapi kondisi sinyal masukan dapat menggeser titik kerja transistor kebawah transistor, disini tidak mengalir arus sama sekali arus kolektor. Arus IC = 0 dan tegangan Vce = VCC. Pada saat ini transistor disebut dalam keadaan padam atau cut off. Dalam percobaan ini kita akan mengamati pengaruh penempatan titik kerja, yang ditetapkan dengan mengubah rangkaian pra tegangan (bias) untuk mendapat Ib tertentu. Untuk perhatian : Pengaturan Ib harus dilakukan berhati-hati agar disipasi daya maksimum kolektor tidak terlampaui. 3. ALAT - ALAT PERCOBAAN a. Kit praktikum karakteristik transistor b. Osiloskop c. Generator sinyal d. Amperemeter analog 1 buah e. Amperemeter analog 1 buah f. Voltmeter analog 1 buah g. Kabel secukupnya KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 16

22 4. GAMBAR RANGKAIAN UJI COBA TRANSISTOR A i C R C V CC R B A V V B i b TR V CE 5. PELAKSANAAN PERCOBAAN 5.1. Karakteristik Transistor a. Hubungkan peralatan sesuai dengan gambar b. Atur tegangan keluaran VCC = 1 Volt dengan cara memutar pemutar VCC c. Atur Vb dan Rb sehingga didapat nilai Ib sesuai tabel (mulailah dengan mengeset Vb yang kecil) d. Kemudian isilah nilai IC, VCE pada tabel yang telah disediakan e. Ulangi langkah a d dengan mengganti VCC = 2 Volt, 3 Volt, 4 Volt, 5 Volt, 6 Volt, 7 Volt, 8 Volt, 9 Volt, 10 Volt Tabel percobaan dengan VCC = 1 volt No Ib ( µa ) IC ( µa ) Vce ( volt ) KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 17

23 Tabel percobaan dengan VCC = 2 volt LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO No Ib ( µa ) IC ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 3 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 4 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 18

24 Tabel percobaan dengan VCC = 5 volt LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 6 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 7 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 19

25 Tabel percobaan dengan VCC = 8 volt LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 9 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Tabel percobaan dengan VCC = 10 volt No Ib ( µa ) Ic ( µa ) Vce ( volt ) Garis beban a. Pilihlah nilai sumber VCC = 10 volt a) Koordinasi saturasi Ditentukan oleh Ic maksimum saat Vcc minimum b) Koordinasi cut off Ditentukan oleh Ic minimum saat Vce maksimum KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 20

26 Ic Ic maks Ujung atas Ujung tengah Ujung bawah Gambar grafik garis beban b. Hubungkan sinyal generator (Frekuensi = 1 khz, bentuk gelombang sinus dan amplitudo = 100 mvp-p diukur dalam keadaan sebelum dihubungkan ke penguat) ke masukan penguat dan amati gelombang keluarannya. c. Pengamatan ulang bentuk gelombang, mengulang prosedur diatas untuk titik kerja : - Di ujung bawah ( Ib = 100 µa ) - Di ujung tengah ( Ib = 350 µa ) - Di ujung atas ( Ib = 600 µa ) 1. MENGAKIRI PERCOBAAN a. Sebelum meninggalkan meja percobaan, rapikan meja praktikum. Bereskan kabel dan matikan osiloskop, generator sinyal, dan power supply DC. Cabut daya dari jala jala ke kit praktikum. Pastikan juga multimeter analog dan multimeter digital ditinggalkan dalam keadaan mati (selector menunjuk ke pilihan off). Praktikan yang tidak membereskan meja praktikum akan mendapatkan potongan nilai. b. Pastikan dosen pembimbing anda telah menandatangani catatan percobaan kali ini pada pada Laporan Hasil Percobaan anda. Catatan percobaan yang tidak ditandatangani oleh dosen tidak dapat dilampirkan dalam Laporan Hasil Praktikum (Laporan hasil praktikum tidak dapat dinilai) KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 21

27 6. Tugas dan pertanyaan 1) Jelaskan perhitungan menggunakan garis beban? 2) Gambarlah dengan menggunakan kertas millimeter - Karakteristik transistor berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas - Garis beban - Garis disipasi kolektor maksimum untuk jenis transistor jenis 2N2219 (Pmax.mW) 3) Apa yang diperoleh dari gelombang keluaran untuk titik kerja diatas? Mengapa demikian? Terangkan? 4) Jelaskan pengertian titik linier? 5) Apakah titik kerja yang dipilih masih berada didalam daerah linier? Di daerah titik kerja manakah menurut saudara, karakteristik transistor tersebut tidak linier lagi? 6) Di daerah titik kerja manakah transistor difungsikan sebagai saklar? KARAKTERISTIK DAN PENENTUAN TITIK KERJA TRANSISTOR BIPOLAR 22

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER 1. Tujuan 1. Memahami karakteristik dioda biasa dan dioda zener 2. Memahami pengunaan dioda-dioda tersebut 3. Mempelajari macam-macam filter yang biasa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA DAN PENYEARAH

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA DAN PENYEARAH PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA DAN PENYEARAH 1. Tujuan 1. Memahami karakteristik dioda biasa dan dioda zener. 2. Memahami penggunaan dioda-dioda tersebut. 2. Pendahuluan 2.1 Karakteristik Dioda Dalam

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELOKTRONIKA DASAR. Program Studi Pendidikan Fisika. FKIP-Universitas Prof Dr. Hamka UHAMKA

MODUL PRAKTIKUM ELOKTRONIKA DASAR. Program Studi Pendidikan Fisika. FKIP-Universitas Prof Dr. Hamka UHAMKA MODUL PRAKTIKUM ELOKTRONIKA DASAR Program Studi Pendidikan Fisika FKIP-Universitas Prof Dr. Hamka UHAMKA 1 MODUL PRAKTIKUM ELOKTRONIKA DASAR Pendahuluan A. Umum Praktikum elektronika dasar merupakan pengimplementasian

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum Dasar Elektronika dan Digital

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG

LAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG LAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG GARIS BEBAN DC TRANSISTOR KELAS / GROUP : Telkom 3-D / 2 NAMA PRAKTIKAN : 1. Gusti Prabowo Randu NAMA REKAN KERJA : 2. Dwi Mega Yulianingrum 3. Nadia Rifa R PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT TUJUAN Mengetahui karakteristik penguat berkonfigurasi Common Emitter Mengetahui

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul

Lebih terperinci

Penguat Kelas A dengan Transistor BC337

Penguat Kelas A dengan Transistor BC337 LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Penguat Kelas A dengan Transistor BC337 ELEKTRONIKA II Dosen: Dr.M.Sukardjo Kelompok 7 Abdul Goffar Al Mubarok (5215134375) Egi Destriana (5215131350) Haironi Rachmawati (5215136243)

Lebih terperinci

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar. SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter Mengetahui karakteristik transistor bipolar. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran 1. Tujuan : 1 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami operasi dari rangkaian penguat kelas B komplementer. 2 Mahasiswa dapat menerapkan teknik pembiasan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum

Lebih terperinci

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP KEGIATAN BELAJAR 2 Percobaan 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari BJT b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i masukan dan keluaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. - Persiapan :

PENDAHULUAN. - Persiapan : RANGKAIAN LISTRIK LABORATORI UM TEKNI K ELEKTRO JURUSAN TEKNI K ELEKTRO FAKULTAS TEKNI K UNI VERSI TAS I SLAM KADI RI KEDI RI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

Karakteristik Transistor. Rudi Susanto

Karakteristik Transistor. Rudi Susanto Karakteristik Transistor Rudi Susanto PN-Junction (Diode) BIAS MAJU / FORWARD BIAS BIAS MUNDUR / REERSE BIAS Transistor Bipolar Arus pada Transistor Alpha dc (α dc ) adalah perbandingan antara arus Ic

Lebih terperinci

Daerah Operasi Transistor

Daerah Operasi Transistor Daerah Operasi Transistor Sebuah Transistor memiliki empat daerah Operasi Transistor : 1. Daerah Aktif 2. Daerah CutOff 3. Daerah Saturasi 4. Daerah Breakdown Daerah Aktif Daerah kerja transistor yang

Lebih terperinci

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MOUL 03 RANGKAIAN IOA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA AN INSTRUMENTASI PROGRAM STUI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANUNG Riwayat Revisi Rev.

Lebih terperinci

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB MODUL 1 TAHAP OUTPUT PENGUAT DAYA Naufal Ridho H (13214008) Asisten: Febri Jonathan S. (13213032) Tanggal Percobaan: 26/09/2016 EL3109-Praktikum Elektronika 2 Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit 1 ALFITH, S.Pd,M.Pd RANGKAIAN DIODA Penyearah Tegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 RESONANSI

PERCOBAAN 6 RESONANSI PERCOBAAN 6 RESONANSI TUJUAN Mempelajari sifat rangkaian RLC Mempelajari resonansi seri, resonansi paralel, resonansi seri paralel PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul rangkaian

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK MODUL I KARAKTERISTIK DIODA I. Tujuan Percobaan Memahami prinsip

Lebih terperinci

MODUL 5 RANGKAIAN AC 2. STUDI PUSTAKA

MODUL 5 RANGKAIAN AC 2. STUDI PUSTAKA MODUL 5 RANGKAIAN AC Ingmar Ramzan Shidqi (13214057) Asisten: Muhammad Arief Maru (13212024) Tanggal Percobaan: 9/2/2016 EL2205-Praktikum Elektronika Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA

MODUL PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA MODUL PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI Percobaan 1 Percobaan 1 Dioda : Karakteristik dan Aplikasi Tujuan Memahami

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) 4. Vania Desy R. (24) LT-2D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK PENGUKURAN MENGUNAKAN MULTIMETER SINTA WULANNINGRUM 15302241031 PENDIDIKAN FISIKA C FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto TRANSISTOR Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto TIK Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa memahami

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Listrik & Bahan Semikonduktor. Rudi Susanto

Praktikum Rangkaian Listrik & Bahan Semikonduktor. Rudi Susanto Praktikum Rangkaian Listrik & Bahan Semikonduktor Rudi Susanto 1 Praktikum Electronics Workbench (EWB) Electronics Workbench (EWB) adalah sebuah software yang menyediakan berbagai komponen dan instrumen

Lebih terperinci

Nama : Asisten : NPM : Kelompok :

Nama : Asisten : NPM : Kelompok : Nama : Asisten : NPM : Kelompok : Gambarkan grafik karakteristik I-V silicon diode pada kotak yang disediakan Jelaskan berdasarkan gambar yang kalian buat a. Zener Region b. Reverse bias c. Forward bias

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LINEAR AKTIF LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA,

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter. TRANSISTOR Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor (E). Untuk membedakan transistor PNP dan NPN

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 01 P-01 DIODA CLIPPER DAN CLAMPER SMT. GENAP 2015/2016 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menguji karakteristik dioda clipper

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 NAMA : NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013 Politeknik Telkom Bandung 2013 www.politekniktelkom.ac.id TRANSISTOR 1 Disusun oleh: Duddy Soegiarto, ST.,MT dds@politekniktelkom.ac.id Hanya dipergunakan

Lebih terperinci

Dioda-dioda jenis lain

Dioda-dioda jenis lain Dioda-dioda jenis lain Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil. Simbol : Karakteristik

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

PERCOBAAN IV TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH PERCOBAAN IV TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH 1. Tujuan Mengetahui dan mempelajari fungsi transistor sebagai penguat Mengetahui dan mempelajari karakteristik kerja Bipolar Junction Transistor ketika beroperasi

Lebih terperinci

Merangkai Rangkaian Pada Kit Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Merangkai Rangkaian Pada Kit Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Menyusun Rangkaian dengan Baik Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Merangkai Rangkaian Pada Kit Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA. Oleh: Achmad Fiqhi Ibadillah

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA. Oleh: Achmad Fiqhi Ibadillah MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA Oleh: Achmad Fiqhi Ibadillah PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2014-2015 PERCOBAAN 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG (HALF-WAVE RECTIFIER)

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) Rangkaian Penyearah Dioda (Diode Rectifier) Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER 4.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan cara kerja dari Power Amplifier kelas A common-emitter. Amplifier

Lebih terperinci

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias Transistor Bipolar Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias yang memungkinkan elektron

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Power Regulator Pada umumnya adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA PETUNJUK PRAKTIKUM PRAKTIKUM ELEKTRONIKA EL 2205 Laboratorium Dasar Teknik Elektro Mervin T Hutabarat Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika Institut Teknologi Bandung 2015 Petunjuk EL2205 Praktikum Elektronika

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK MODUL I KARAKTERISTIK DIODA I. Tujuan Percobaan Memahami prinsip

Lebih terperinci

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan Transistor Bipolar oleh aswan hamonangan Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum

Lebih terperinci

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom DIODA KHUSUS Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu: mengetahui, memahami dan menganalisis karakteristik dioda khusus Memahami

Lebih terperinci

Modul Elektronika 2017

Modul Elektronika 2017 .. HSIL PEMELJRN MODUL I KONSEP DSR TRNSISTOR Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik serta fungsi dari rangkaian dasar transistor..2. TUJUN agian ini memberikan informasi mengenai penerapan

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 1 TUJUAN Memahami perbedaan konfigurasi

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas

Lebih terperinci

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam matakuliah Elektronika II telah dipelajari beberapa teori tentang rangkaian common seperti common basis, common emitter, dan common collector. Salah satu penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 48 BAB I HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. HASIL PERCOBAAN 4.1.1. KARAKTERISTIK DIODA Karakteristik Dioda dengan Masukan DC Tabel 4.1. Karakteristik Dioda 1N4007 Bias Maju. S () L () I D (A) S () L ()

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 24 24 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Kata Pengantar Modul praktikum elektronika dasar ini dibuat untuk memenuhi keperluan praktikum elektronika

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA I.KARAKTERISTIK DIODA SILIKON A. Tujuan Percobaan : Adapun tujuan percobaan dari praktek ini adalah : - Mahasiswa dapat menampilkan karakteristik dioda silikon dengan menggunakan osiloskop. - Mahasiswa

Lebih terperinci

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET KEGIATAN BELAJAR 3 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari mosfet b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i masukan dan keluaran mosfet.

Lebih terperinci

Modul 2. Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012

Modul 2.   Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012 Modul 2 CATU DAYA DAN RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG Nama : Muhammad Ilham NIM : 10211078 E-mail : ilham_atlantis@hotmail.com Shift/Minggu : III/2 Asisten : Widyo Jatmoko (10208038) : Derina Adriani (10209043)

Lebih terperinci

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara

Lebih terperinci

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY ) PERCOBAAN PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY ) E-mail : sumarna@uny.ac.id PENGANTAR Konfigurasi penguat tegangan yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd Pertemuan Ke-2 DIODA ALFITH, S.Pd, M.Pd DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan piranti

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis

Lebih terperinci

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Workshop Instrumentasi Industri Page 1 INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 1 (PENGUAT NON-INVERTING) I. Tujuan a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik penguat non-inverting b. Mahasiswa dapat merancang,

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami. BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KONVERTER AC DC THYRISTOR

PRAKTIKUM KONVERTER AC DC THYRISTOR PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM KONVERTER AC DC THYRISTOR LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA TATA TERTIB/KETENTUAN P R A K

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN BIAS TRANSISTOR (LANJUTAN)

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN BIAS TRANSISTOR (LANJUTAN) PERTEMUAN 9 RANGKAIAN BIAS TRANSISTOR (LANJUTAN) KURVA TRANSISTOR Karakteristik yang paling penting dari transistor adalah grafik Dioda Kolektor-Emiter, yang biasa dikenal dengan Kurva Tegangan-Arus (V-I

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum PERATURAN PRAKTIKUM 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum 2. Peserta dan asisten memakai sepatu tertutup (untuk perempuan diizinkan menggunakan flat shoes) 3. Peserta mengerjakan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan v = p sin θ dimana

Lebih terperinci