BAB III MATERI DAN METODE. sampai dengan 10 Februari 2018 yang dilakukan di kandang unggas, Fakultas

Transkripsi

1 8 BAB III MATERI DAN METODE Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 Desember 2017 sampai dengan 10 Februari 2018 yang dilakukan di kandang unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu day old chick (DOC) ayam kampung super sebanyak 200 ekor dengan bobot awal rata-rata 37,81±0,184 g, antibiotik zinc bacitracin, probiotik Bacillus komersial produksi PT Bayer (Bacillus subtilis), probiotik Bacillus multi strain (Bacillus cereus, Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium dan Bacillus sp.), ransum yang dipesan khusus tidak mengandung antibiotik, vaksin dan desinfektan untuk biosecurity. Peralatan yang digunakan antara lain kandang yang diisi dengan 10 ekor ayam/pen, setiap pen nya dilengkapi dengan 1 tempat pakan dan 1 tempat minum, lampu bohlam 60 watt, sprayer, timbangan digital untuk menimbang pemberian pakan, sisa pakan dan bobot ayam, spuit untuk mengambil darah, kapas, alkohol, vacuntainer tanpa anti koagulan Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA) untuk meletakkan sampel darah, centrifuge untuk memisahkan serum darah, mikro pipet untuk mengambil serum darah yang telah disentrifus, cup sample/aliquot untuk wadah serum darah. 8

2 Metode Penelitian Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga ada 20 unit percobaan, setiap unit ada 10 ekor ayam sehingga terdapat 200 ekor ayam kampung super. Perlakuan yang digunakan adalah : T0 = Kontrol (Ransum tanpa perlakuan) T1 = Ransum + 0,04% Antibiotik Zinc bacitracin T2 = Ransum + 0,01% Probiotik Bacillus subtilis (10 22 cfu/g) T3 = Ransum + 0,5% Probiotik Bacillus multi strain (10 12 cfu/g) Parameter yang diamati yaitu profil lemak darah yang meliputi trigliserida, kolesterol, low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap persiapan yaitu dengan cara melakukan pemasangan tirai, kandang dibersihkan dengan menggunakan deterjen, pemasangan instalasi listrik, persiapan brooder, pengapuran, kemudian dilakukan fumigasi dengan menggunakan formalin dan kalium permanganate (KMnO4 / PK) seminggu sebelum ternak datang, persiapan pakan, persiapan bahan dan perlengkapan pendukung lainnya serta pengadaan ternak. Komposisi dan kandungan nutrien ransum dapat dilihat pada Tabel 1. 9

3 10 Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrien Ransum* Bahan Ransum Komposisi (%) Jagung 45,50 Tepung Biji Kedelai 17,00 Tepung Gandum 10,00 Tepung Roti 5,00 Dedak Padi 4,45 Minyak Kelapa Sawit 3,50 Tepung Gluten Jagung 3,60 DDGS Gandum 3,00 Tepung Daging dan Tulang 2,80 Tepung Bulu Ayam 2,00 Tepung Tulang 1,50 Lysine 0,55 Methionine 0,37 L-threonine 0,08 Salt 0,15 Premix 0,50 Total 100,00 Kandungan Nutrien Energi metabolis (kkal/kg)** 3286,00 Bahan Kering (%) 91,40 Protein Kasar (%) 21,70 Lemak Kasar (%) 5,90 Serat Kasar (%) 6,79 Abu (%) 10,90 * Ransum dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, ** Perhitungan Energi Metabolis disajikan pada Lampiran 1. Tahap pemeliharaan dilakukan dengan cara menimbang DOC untuk memperoleh bobot badan awal sebelum diberikan pakan perlakuan. Day Old Chick ditimbang dan ditempatkan pada 8 unit (brooder) yang telah disiapkan dan diadaptasikan terhadap perlakuan selama 2 minggu, kemudian ternak dibagi ke dalam 4 perlakuan 5 ulangan, sehingga ada 20 unit percobaan masing-masing 10 ekor. Pemberian pakan dan minum dilakukan secara ad libitum. Selama 10

4 11 pemeliharaan dilakukan vaksinasi pada ternak. Vaksin yang diberikan yaitu vaksin ND-1 saat ayam berumur 1 hari, vaksin gumboro A saat umur 14 hari, vaksin ND-2 saat umur 18 hari, vaksin gumboro B saat umur 28 hari, vaksin ND Lasota saat umur 35 hari. Vaksin diberikan melalui air minum. Pengambilan darah dilakukan saat ayam berumur 9 minggu dengan mengambil sampel 20 ekor ayam, masing-masing 1 ekor tiap perlakuan dan ulangan. Pengambilan sampel darah ayam dilakukan pada pembuluh darah vena brachialis yang terletak pada bagian sayap dengan menggunakan spuit steril. Darah yang telah diambil kemudian dengan cepat dimasukkan ke dalam vacuntainer tanpa anti koagulan EDTA, lalu darah tersebut di centrifuge selama 4 menit untuk memisahkan serum darah. Serum darah kemudian dimasukkan kedalam cup sample/aliquot dan dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan (BALABKES) Jawa Tengah untuk analisis Pengamatan Data Kadar trigliserida dianalisis menggunakan metode enzimatik kalorimetri Glycerol Posfat Oxidase-Para Amino Antipyrine (GPO-PAP). Cara pengukurannya menurut Cahyaji (2012) yaitu serum darah diambil sebanyak 0,01 ml dengan menggunakan mikro pipet, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan pereaksi trigliserida sebanyak 1 ml dan dihomogenkan menggunakan vortex, lalu didiamkan pada suhu kamar selama 20 menit. Sebagai blanko digunakan 1 ml pereaksi trigliserida dan 0,01 ml aquades. Absorbannya diukur pada panjang gelombang 500 nm terhadap blanko. 11

5 12 Pengukuran absorban standar sama dengan pengukuran absorban sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer, namun serum darah diganti dengan standar trigliserida. Kadar trigliserida dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: C = A sampel A standar Cst C A Cst = kadar trigliserida (mg/dl) = absorban = kadar trigliserida standar (200 mg/dl) Kadar kolesterol dan HDL dianalisis menggunakan metode enzimatik kalorimetri Cholesterol Oxidase-Para Amino Antipyrine (CHOD-PAP). Cara pengukuran kadar kolesterol menurut Cahyaji (2012) yaitu serum darah diambil sebanyak 0,1 ml menggunakan mikro pipet, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan pereaksi kolesterol sebanyak 1 ml dan dihomogenkan menggunakan vortex, lalu didiamkan pada suhu kamar selama 20 menit. Sebagai blanko digunakan 1 ml pereaksi kolesterol dan 0,01 ml aquades. Absorbannya diukur pada panjang gelombang 500 nm terhadap blanko. Pengukuran absorban standar sama dengan pengukuran absorban sampel dengan menggunakan spektrofotometer, namun serum darah diganti dengan standar kolesterol. Kadar kolesterol total dapat dihitung dengan menggunakan rumus : C = A sampel A standar Cst C = kadar kolesterol (mg/dl) 12

6 13 A Cst = absorban = kadar kolesterol standar (200 mg/dl) Cara pengukuran kadar HDL menurut Cahyaji (2012) yaitu dengan mengendapkan kilomikron, VLDL dan LDL terlebih dahulu. Serum darah diambil 0,02 ml menggunakan mikro pipet, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan sebanyak 0,5 ml larutan pengendap, dan disentrifus selama 20 menit dengan kecepatan 4500 rpm. Supernatannya dipisahkan sebanyak 0,01 ml, kemudian ditambah larutan pereaksi kolesterol sebanyak 1 ml. Supernatan yang jernih dipisahkan dan diuji kadar HDL seperti pada pengukuran kadar kolesterol. Kadar HDL dapat dihitung dengan menggunakan rumus: C = A sampel A standar Cst C A Cst = kadar HDL (mg/dl) = absorban = kadar kolesterol standar (200 mg/dl) Kadar LDL dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan menggunakan rumus Friedwald, sebagai berikut: LDL = kolesterol total [HDL + (trigliserida / 5)] 3.3. Analisis Data Data hasil penelitian diolah secara statistik menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasil F hitung menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan 13

7 14 untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Model linier aditif yang digunakan sebagai berikut: Yij = µ + τi + εij Yij = profil lemak darah ayam kampung super ke-j yang memperoleh perlakuan probiotik Bacillus dalam ransum ke-i µ = rataan umum populasi τi εij = pengaruh perlakuan probiotik Bacillus dalam ransum ke-i = pengaruh galat percobaan pada profil lemak darah ayam kampung super ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini sebagai berikut : H0 = τ1 = τ2 = τ3 =τ4 = 0 ; tidak ada pengaruh perlakuan penambahan probiotik Bacillus dalam ransum terhadap profil lemak darah ayam kampung super H1 = minimal ada satu τi 0 ; minimal ada satu perlakuan penambahan probiotik Bacillus dalam ransum yang mempengaruhi profil lemak darah ayam kampung super Kriteria pengambilan keputusan : 1. Jika F hit F tabel: tidak ada pengaruh perlakuan penambahan probiotik Bacillus dalam ransum terhadap profil lemak darah ayam kampung super 2. Jika F hit F tabel: minimal ada satu perlakuan penambahan probiotik Bacillus dalam ransum yang mempengaruhi profil lemak darah ayam kampung super, maka dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan guna mengetahui perbedaan antar perlakuan. 14