Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Transkripsi

1 Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) URL : JMP Online Vol 2, No. 12, Kresna BIP. e-issn p-issn MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA DI KELAS V SD NEGERI KOTA TANJUNGBALAI Nurlela SD Negeri Kota Tanjungbalai INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK Dikirim : 10 Desember 2018 Revisi pertama : 17 Desember 2018 Diterima : 19 Desember 2018 Tersedia online : 22 Desember 2018 Kata Kunci : Hasil Belajar, Mengarang, Metode Example Non Example nurlela583@yahoo.com Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mengarang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode pembelajaran Example non example pada siswa kelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai. Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran mengarang dengan menggunakan metode Example non example pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas V, memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan nilai ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Siklus I sebanyak 56,66% dan siklus II sebanyak 93,33%, sehingga dalam hal ini dinyatakan berhasil. Nurlela 1390

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar disekolah, bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam menyampaikan materi pengajaran. Pada zaman sekarang ini, setiap orang memasuki era globalisasi dimana setiap Negara di dunia ini memberikan informasi dengan menggunakan bahasa. Inilah sebab nya,bahasa harus dikuasi oleh setiap orang dengan baik dan benar. Ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu: mendengarkan,berbicara,membaca,dan menulis. Menulis adalah salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang ada pada silabus pengajaran. Sekolah Dasar (SD). Menulis adalah sebuah produk yang dipengaruhi oleh beberapa komponen seperti tatabahasa, tanda baca, dan kosa kata. Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam menulis adalah siswa harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan sebuah teks fungsional pendek yang berupa karangan. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Kota Tanjungbalai, peneliti menemukan bahwa siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar, sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik ketika menulis sebuah karangan. Pada kenyataannya, siswa selalu menemukan banyak kesulitan dalam menulis sebuah karangan. Kebanyakan dari kesulitan mereka adalah dalam pengenalan kosa kata, tanda baca, tata bahasa, dan ejaan yang berhubungan dalam menulis karangan. Guru harus menunjukkan kepada siswa bahwa menulis bukanlah hal yang sulit, menulis adalah salah satu kemampuan dimana setiap orang dapat mengungkapkan dan mengembangkan gagasan dan pendapat melalui sebuah tulisan. Sehingga, guru harus menuntun siswa agar mampu mengungkap gagasan dan pendapat mereka melalui bentuk sebuah tulisan yang baik, khususnya dalam menulis sebuah karangan. E.Kosasi (2003:26) berpendapat bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Ini berarti bahwa sebuah karangan adalah sebuah rangkaian hasil pemikiran/ungkapan perasaan ke dalam suatu bentuk tulisan yang teratur dengan menggunakan metode pembelajaran, khusus nya dalam penggunaan metode Example Non Example. Menurut Apriani (2010:20) Model pembelajaran examples non examples merupakan pendekatan proses pembelajaran bisa menggunakan video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi atau gambar-gambar yang tentunya relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran melalui indikator-indikator yang akan digali. Sehingga peserta didik akan lebih aktif, kreatif dan bermakna dalam pembelajaran melalui audio visualnya menganalisa muatan-muatan indikator yang terkandung dalam kompetensi dasar akan dicapai. Metode Example Non Example dapat membantu siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisis gambar, siswa lebih mudah mengetahui materi dari gambar, dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga guru harus mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan dengan menerapkan metode Example Non Example dalam pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas,peneliti mengambil judul penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Mengarang Melalui Metode Pembelajaran Example Non Example Pada Siswa Dikelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai. Nurlela 1391

3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan masalah ini kedalam sebuah pertanyaan sebagai berikut: Apakah Dengan Penggunaan Metode Pembelajaran Example Non Example Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas V Dalam Mengarang? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode pembelajaran Example Non Example dalam menulis sebuah karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan hasil dari siklus I dan siklus II. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan sebuah proses transfer ilmu kepada seseorang atau sekelompok orang. Menurut Nana Sudjana (2005:3) bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu faktor dari dalam diri siswa (input) dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (output). faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa,juga ada faktor-faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan analisis Taksonomi Bloom, proses berfikir kognitif terdiri dari enam jenjang yaitu : Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan sesorang untuk mengingat kembali tentang definisi, istilah, ide, gagasan dan rumus-rumus lain. Pemahaman (Comprehension) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan sendiri. Penerapan (Application) yaitu kesanggupan untuk menggunakan ide-ide, metode-metode, prinsipprinsip, rumus-rumus, teori-teori dan lain sebagainya. Analisis (Analysis) yaitu kemampuan untuk menguraikan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan antara satu dan lainnya. Sintesis (Synthesis) kemampuan untuk memadukan bagian-bagian yang logis sehingga terbentuk suatu pola yang baru. Evaluasi (Evaluation) yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan suatu situasi dan menentukan situasi yang tepat yang sesuai dengan criteria yang ada. Pada pendidikan formal, pengajaran harus dilaksanakan secara teratur, terarah, dan terencana sesuai dengan pengembangan dasar dan kemampuan mental anak agar tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai dengan maksimal. Dalam pengajaran motivasi siswa juga perlu ditingkatkan agar tujuan belajar yang dikehendaki dapat tercapai dengan optimal. Nurlela 1392

4 Definisi Karangan Bahasa Indonesia adalah suatu sistem lambang atau bunyi yang mempunyai makna secara lengkap dan teratur yang bersumber dari Bahasa Melayu dan digunakan sebagai alat komunikasi secara resmi diseluruh tanah air Indonesia. Dalam pendidikan pelajaran Bahasa Indonesia merupakan sebuah pelajaran inti atau pelajaran yang wajib diajarkan oleh guru kepada siswa. Pendidikan Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik danbenar, baik secara lisan maupun secara tertulis. Dalam mempelajari Bahasa Indonesia di sekolah, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik secara lisan maupun secara tertulis sesuai dengan etika yang berlaku dan meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial. Dalam silabus Sekolah Dasar, terdapat empat keterampilan dalam berbahasa yaitu menulis, mendengar, membaca dan berbicara. Menulis adalah sebuah produk yang dipengaruhi oleh beberapa komponen seperti tata bahasa, mengeja, tanda baca, dan kosakata. Dalam menulis, kompetensi dasar yang harus dicapai adalah setiap siswa harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan sebuah teks fungsional pendek yang berupa karangan yang berbentuk bahas tulis. Menurut Finoza (2004:192) karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema tertentu. Berdasarkan pengertian karangan diatas dapat diketahui bahwa karangan adalah sebuah hasil rangkaian seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.karangan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu: Narasi, Deskripsi, Eksposis, Argumentasi dan Persuasi. Narasi adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain dan gaya bahasa nya berupa paparan yang bersifat naratif. Deskripsi adalah suatu karangan atau uraian yang berusaha menggambarkan suatu masalah yang seolah-olah masalah tersebut di depan mata pembaca secara konkret seperti: karangan tentang peristiwa runtuhnya gedung, yang dilengkapi dengan gambaran lahiriah gedung itu, letak gedung, arsitekturnya dan sebagainya. Eksposisi adalah suatu karangan yang menjelaskan pokok masalah yang disertai dengan fakta-fakta. Tujuannya agar para pembaca memahami dan bertambah pengetahuannya terhadap masalah yang diungkapkan. Argumentasi adalah suatu karangan yang berisikan pendapat atau gagasan mengenai suatu hal dengan pembuktian-pembuktian untuk mempengaruhi pembaca agar mengubah sikap mereka dan menyesuaikan dengan sikap penulis. Persuasi adalah jenis karangan yang isinya bertujuan membujuk, merayu, atau mengajak pihak pembaca agar mengikuti apa yang dikehendaki oleh pihak penulis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karangan merupakan suatu buah pikiran yang dituangkan kedalam sebuah tulisan agar dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya. Nurlela 1393

5 Metode Pembelajaran Example Non Example Menurut Heri Rahyubi (2012:236) Metode adalah suatu model cara yang dapat dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan baik. Sehingga, metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cara guru yang dipergunakan dalam mengajar agar proses transfer ilmu berjalan dengan mudah sehingga siswa menjadi lebih paham Penggunaan metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pembelajaran. Semakin pandai seorang pengajar menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, maka keberhasilan yang diperoleh dalam mengajar semakin besar pula. Dari sini dapat diketahui seberapa pentingnya suatu metode dalam proses belajarmengajar dan dalam mencapai sebuah keberhasilan dari proses belajar-mengajar. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan metode dalam mengajar yaitu: tujuan yang hendak dicapai, anak didik yang memiliki tingkat kematangan yang berbeda, faktor situasi, dan fasilitas di sekolah. Metode pembelajaran Example Non Example merupakan salah satu jenis metode pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Metode Example Non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan metode ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa dengan menekankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa, seperti: kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lain. Metode pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar seperti poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh sehingga anak yang duduk dibelakang dapat melihat dengan jelas. Metode ini akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang disajikan. Metode ini memiliki beberapa kelebihan antara lain: Keunggulan Metode Pembelajaran Example Non Example Menurut Apriani (2010:20) keunggulan metode pembelajaran Example Non Example terdiri dari: a. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan kompleks b. Siswa terlibat dalam suatu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman Example Non Example c. Siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisis gambar d. Siswa lebih mudah mengetahui materi dari gambar e. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya Nurlela 1394

6 Teknik Penggunaan Metode Example Non Example a. Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Guru menempelkan gambar dipapan tulis c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisis gambar d. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai e. Siswa dapat menulis hasil analisis gambar di kertas / buku f. Setiap siswa diberi kesempatan membacakan hasil tulisannya g. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran METODE PENELITIAN Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai. Jumlah seluruh siswa adalah 30 orang, yang mana siswa laki-laki sebanyak 15 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 orang. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus, yang mana waktu penelitian prasiklus dilaksanakan pada hari selasa tanggal 19 September Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 26 September 2017,dan pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari selasa,tanggal 03 Oktober Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh kepala sekolah dan teman sejawat guru. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa rangkaian siklus dan setiap siklus akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Prosedur Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Dalam metode ini, penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara saksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti yaitu tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam mengarang, sehingga peneliti dapat memperoleh data-data yang dapat mendukung penyusunan laporan penelitian berupa data nilai observasi, dan dokumentasi. prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, meliputi Tahap perencanaan tindakan; tahap pelaksanaan tindakan; tahap observasi/pengamatan serta tahap refleksi. 1. Prasiklus a. Tahap Perencanaan Tindakan Mengadakan kegiatan awal pada proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh data-data awal berupa permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Menyusun RPP b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Menentukan materi pembelajaran untuk dilaksanakan Menyusun RPP pra pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat dan bahan pelajaran Melakukan evaluasi belajar berupa tes dan pemberian tugas Nurlela 1395

7 Menyusun format observasi c. Tahap Observasi/Pengamatan Pengamat (teman sejawat) mengamati pelaksanaan pembelajaran dan cara belajar siswa, serta mengisi lembar pengamatan Peneliti dan pengamat mengadakan tabulasi hasil belajar siswa d. Tahap Refleksi Pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan RPP Masih sebagian kecil siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan Hasil pembelajaran masih sangat rendah dan tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk memenuhi kriteria nilai KKM. 2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan Menentukan materi pembelajaran untuk dilaksanakan atau diteliti Menyusun RPP perbaikan Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan Menyusun lembar observasi kinerja guru dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran Membuat alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran Bahasa Indonesia b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat dan bahan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan pembelajaran Mengadakan tanya jawab tentang materi mengarang c. Tahap Observasi/Pengamatan Peneliti dan pengamat bersama-sama mendiskusikan hasil pengamatan setelah selesai proses pembelajaran Menyimpulkan hasil pengamatan d. Tahap Refleksi Pembelajaran sudah mulai aktif dengan menggunakan metode yang sesuai dengan pembelajaran Siswa sudah mulai termotivasi dalam pembelajaran Nilai hasil pembelajaran sudah mulai meningkat tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan,sehingga dilanjutkan perbaikan pada siklus II 3. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tindakan Menentukan materi pembelajaran untuk dilaksanakan atau diteliti Menyusun RPP perbaikan dengan metode Example Non Example Nurlela 1396

8 Menggunakan metode Example Non Example dalam pembelajaran yang disampaikan Menyusun lembar observasi kinerja guru dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran Membuat alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran Bahasa Indonesia b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP Melaksanakan pembelajaran dengan alat dan bahan yang sesuai dengan metode Example Non Example Mengadakan tanya jawab pada siswa terkait materi yang dijelaskan Mendiskusikan pengamatan Merefleksikan hasil temuan dalam proses pembelajaran c. Tahap Observasi/Pengamatan Pengamat mengamati proses pembelajaran serta mengisi lembar observasi Peneliti dan pengamat mentabulasi hasil belajar siswa d. Tahap Refleksi Siswa aktif selama proses belajar berlangsung Hasil pembelajaran telah mengalami perbaikan dan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya Hasil belajar pada siklus II mencapai ketuntasan maka tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik yang dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari siswa melalui pelaksanaan aktivitas kegiatan yang sudah direncanakan berupa data nilai observasi siswa tentang penguasaan materi pembelajaran. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai dokumen berupa data nama guru, nama observer dan jadwal kegiatan penelitian untuk memperkuat perolehan data dari teknik observasi. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis data penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan, kemudian diinterprestasikan (Sugiyono, 2010:9). Penentuan pemberian nilai adalah berdasarkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran di kelas. Peneliti memerintahkan siswa untuk menulis sebuah karangan dalam waktu 60 menit dengan menggunakan bantuan gambar yang disediakan, mengumpulkan hasil tulisan siswa, mengidentifikasi, dan menganalisis ketepatan isi karangan yang sesuai dengan gambar, penggunaan kata, tanda baca, dan penggunaan ejaan dalam menulis sebuah karangan. Apabila ketepatan isi karangan sesuai dengan gambar maka diberi skor 25, penggunaan kata yang tepat pada tulisan maka diberi skor 25, penggunaan tanda baca yang benar diberi skor 25 dan Nurlela 1397

9 penggunaan ejaan yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia maka diberi skor 25. Sehingga, total skor keseluruhan adalah 100. Untuk menghitung nilai rata-rata siswa, maka digunakan rumus sebagai berikut: Rumus Nilai Rata-rata: fx M (Sugiyono, 2010:9). n M = Nilai rata-rata fx N = jumlah seluruh nilai siswa = jumlah seluruh siswa Berdasarkan petunjuk pelaksanaan pembelajaran bahwa seorang siswa dinyatakan tuntas dalam suatu pelajaran apabila hasil belajar siswa telah mencapai skor atau KKM 65 atau lebih,dan persentase ketuntasan hasil belajar seluruh siswa didalam kelas harus mencapai 80%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, maka digunakan rumus sebagai berikut: P x x100% P = ketuntasan belajar x = jumlah siswa yang tuntas N = jumlah seluruh siswa (Aqib, 2009:204) Kriteria Persentase Ketuntasan Hasil Belajar 90%-100% = Baik sekali 80%-89% = Baik 70%-79% = cukup 60%-69% = kurang 0%-59% = Sangat kurang Analisis Data N Banjir Kemarin desa kami terkena banjir. Aku dan para warga sibuk mengangkat barang-barang yang penting ke tempat yang lebih aman. Kami juga terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman, karena rumah kami terkena banjir. Disamping itu, banyak pengendara sepeda motor hampir jatuh saat mengendarai sepeda motor mereka, karena jalanan sudah digenangi air yang sangat deras. Rumah-rumah juga banyak tergenang air karena arus air yang begitu deras sehingga air dapat menerobos masuk kerumah ku dan kerumah warga lainnya, Nurlela 1398

10 sehingga rumah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh banjir. Hampir semua rumah kami mengalami kerusakan yang cukup parah yang disebabkan oleh banjir. Tabel 1. Pedoman Penilaian No Pedoman Penilaian Skor 1. Ketepatan isi Penggunaan kata Tanda baca Penggunaan Ejaan 25 Total 100 Sumber : Data Primer (2017) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian perbaikan pembelajaran terdiri dari beberapa alur penelitian tindakan kelas, yaitu: penelitian prasiklus, siklus I, dan siklus II. Dari hasil pembelajaran peneliti mendapatkan hasil belajar siswa sebagai berikut: Prasiklus Berdasarkan persentase hasil belajar siswa prasiklus, dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai adalah 30 orang. Jumlah laki-laki 15 orang dan jumlah perempuan 15 orang. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 80 dan hanya 7 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan persentase hasil belajar 23.33%. Sedangkan, nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 40, dan nilai dibawah KKM diperoleh sebanyak 23 orang siswa, dan nilai ratarata siswa pada prasiklus ini adalah 59. Sehingga, perlu dilakukan kembali perbaikan pembelajaran pada siklus I. Siklus I Berdasarkan persentase hasil belajar siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai adalah 30 orang. Jumlah laki-laki 15 orang dan jumlah perempuan 15 orang. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 80,dan hanya 17 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan persentase hasil belajar 56.66%. Sedangkan, nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 50, dan nilai dibawah KKM diperoleh sebanyak 13 orang siswa, dan nilai ratarata siswa pada siklus I adalah 66.66%. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan pembelajarn pada siklus II. Siklus II Berdasarkan persentase hasil belajar siswa pada siklus II,dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas V SD Negeri Kota Tanjungbalai adalah 30 orang. Jumlah laki-laki 15 orang dan jumlah perempuan 15 orang. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 90,dan 28 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan persentase hasil belajar 93.33%. Sedangkan, nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 60, dan nilai dibawah KKM diperoleh hanya 2 orang siswa, dan nilai rata-rata Nurlela 1399

11 siswa pada siklus II adalah 81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II meningkat dari hasil belajar sebelumnya. Gambar 1. Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2017) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi mengarang di kelas V SD Negeri No Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai. Penerapan Metode Example Non Example dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi mengarang di kelas V SD Negeri No Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai. Penerapan Metode Example Non Example dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya dan memperhatikan penjelasan guru. Saran Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya : 1. Guru harus menguasai berbagai jenis metode pengajaran dan menyesuaikan metode-metode tersebut dengan materi yang disampaikan. 2. Guru harus mampu memilih alat peraga yang sesuai dengan materi yang disampaikan agar siswa merasa tertarik dan termotivasi dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Apriani, Atik dan David Indrianto Implementasi Model Pembelajaran Examples Non Examples. FKIP PGMI. IKIP PGRI Sumedang E,Kosasih Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan. Mulia. Herri, Rahyubi Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa media Nana, Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Nurlela 1400

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK adalah action research yang dilakukan di kelas (Classroom Action

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 Belajar dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER Vivien Fidiawati 6 Abstrak. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Menulis merupakan salah satu cara manusia untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain melalui media bahasa tulis. Bahasa tulis tentu berbeda

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka

BAB II Kajian Pustaka BAB II Kajian Pustaka 2.1 Kajian Teori Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, pembahasan landasan teori dalam penelitian ini berisi tinjauan pustaka yang merupakan variabel dari penelitian ini. Kajian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Siti Mundziroh, Andayani, Kundharu Saddhono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO Oleh: Ria Maretna Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan produk budaya yang berharga dari generasi ke generasi berikutnya. Bahasa adalah hasil budaya yang hidup dan berkembang dan harus dipelajari. Seorang

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV/a SDN 005 Padang Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 8

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Metode Simulasi Dikelas VI Sekolah Dasar Negeri 29 Saok Laweh Kec. Kubung Kab. Solok PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dimaksud adalah guru. Guru merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau

Lebih terperinci

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Arief Wisnu Indaryanto

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Khozin Amin Sutiknyo Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teoretis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi, (1). Bahasa Indonesia, (2). Metode Talking Stick, (3). Hasil belajar. 2.1.1. Bahasa Indonesia Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Eksposisi Menggunakan Media Berita dalam Koran Siswa Kelas X Nautika B SMK Pelayaran Samudera Nusantara Utama Palopo Darmawati (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 90-93) didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Marlina, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES Ika Kurnia Putri 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57616 e-mail:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017 25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Dengan kata lain metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Penelitian ini bertolak dari rendahnya kemampuan siswa kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR Selasdini, Kaswari, Sri Utami Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP UNTAN E-Mail : dininyotpaniel@ymail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE JOURNALIST S QUESTIONS (5W 1H) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GENENG I KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi bahasa Inggris melalui pemanfaatan media karikatur pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima Nurrahmah STKIP Taman Siswa Bima ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Warniatul Ulfah 2101111022 ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatkan Keterampilan Menulis Teks Dialog dengan Metode Think- Talk-Write pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Dhamaranthy Herdiani Marethania 1, Dede

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Trangkil 0 dengan masalah yang akan diteliti, yaitu keterampilan menulis deskripsi.

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM

ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM 090388201078 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013 Kemahiran

Lebih terperinci

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI X IPS 2 SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Michael Ricy Sambora Program Studi

Lebih terperinci