BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan. melalui Pemilihan Umum (PEMILU) yang diselenggarakan oleh Komisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan. melalui Pemilihan Umum (PEMILU) yang diselenggarakan oleh Komisi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan kelompok yang terorganisir yang anggotaanggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik. 1 Media untuk antar parpol bersaing memperoleh kedudukan politik, adalah melalui Pemilihan Umum (PEMILU) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan untuk memenangkan pemilu, parpol harus memperoleh dukungan dari masyarakat. Tentu tugas berat bagi sebuah parpol bagaimana partai tersebut bisa diterima dan didukung oleh masyarakat sebagai konstituennya agar kader-kadernya dapat menjadi pemegang otoritas di lingkungan pemerintahan guna mewujudkan visi dan misi partai politik tersebut. Permasalahan ini sangat krusial, karena hal ini menjadi langkah awal bagaimana partai harus menanamkan citranya sebagai organisasi politik dalam benak masyarakat. Mengelola persoalan ini bukan tugas yang sederhana dan mudah, mempublikasikan dan mensosialisasikan nilai-nilai partai membutuhkan penanganan yang khusus mengingat bahwa parpol memiliki dinamika yang tidak mudah diduga. Oleh sebab itulah, keberadaan strategi untuk menjaring konstituen atau pemilih dalam dunia kepartaian menjadi sesuatu yang sangat strategis dan teramat penting. 1 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1997, hal

2 Strategi merupakan suatu rencana yang sifatnya serba komprehensif, bagaimana sesuatu organisasi dapat mencapai misi dan objeknya serta mengusahakan sekecil mungkin hambatan. 2 Strategi memegang peranan penting dalam suatu organisasi untuk mewujudkan tujuan dan tercapainya suatu visi, misi, dan tujuan organisasi, termasuk organisasi partai politik. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka partai politik membutuhkan suatu strategi tertentu untuk meraih dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat dalam setiap pemilihan langsung (pemilihan presiden, anggota legislatif, kepala daerah). Strategi politik itu sendiri merupakan strategi atau teknik yang digunakan untuk mewujudkan suatu cita-cita politik. Strategi politik sangat penting untuk sebuah partai politik, tanpa adanya strategi politik, perubahan jangka panjang sama sekali tidak akan dapat diwujudkan. Perencanaan strategi suatu proses dan perubahan politik merupakan analisis yang gamblang dari keadaan kekuasaan, sebuah gambaran yang jelas mengenai tujuan akhir yang ingin dicapai dan juga segala kekuatan untuk mencapai tujuan tersebut. Partai Amanat Nasional yang berdiri sejak 23 Agustus 1998, pada periode dimana Hatta Rajasa menjadi Ketua Umum, Hatta dianggap berhasil memimpin PAN selama periodenya, hal itu yang membuat nama Hatta Rajasa kembali masuk dalam bursa pencalonan ketua umum PAN untuk periode , bersaing dengan dua nama calon ketua umum lain, Zulkifli Hasan dan Dradjad Wibowo, pemilihan ketua umum PAN yang baru dilaksanakan saat Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) di Bali, 28 Februari Ermaya Suradinata, Organisasi Manajemen Pemerintahan, Ramadan, Bandung, 1996, hal

3 Partai Amanat Nasional juga merupakan salah satu partai politik yang mengikuti Pemilu Dalam pemilu 2014, strategi politik yang di lakukan oleh PAN adalah dengan membangun kekuatan politik lokal di tingkat daerah, dengan mengkader tokoh daerah yang tentu memiliki cukup banyak masa, selain itu PAN juga melakukan strategi segmentasi pemilih dengan dasar segmentasi Demografi yang dibedakan berdasarkan umur, yang terfokus pada pemilih pemula dengan mengakomodasi kepentingan pemilih pemula tersebut, PAN berharap agar mereka dapat diingat oleh pemilih pemula sebagai partai politik yang mengakomodasi kepentingan pemuda. Strategi pengkaderan tokoh daerah memang diakui secara terbuka oleh PAN menjadi salah satu strategi PAN untuk meningkatkan elektabilitas dan suara mereka pada Pemilu Pemilihan umum tahun 2014 menjadi masa peningkatan bagi Partai Amanat Nasional. Di pemilu tahun ini, PAN berhasil mendulang suara (7,59 persen), sehingga mendapat jatah kursi sebanyak 49 di DPR, hasil itu meningkat dari pemilu sebelumnya. Pada Pemilu Legislatif 2009, PAN memperoleh (6,01 persen) suara, sehingga hanya mendapat jatah kursi sebanyak 43 kursi di DPR. Berdasarkan strategi nasional, PAN di Kota Tarakan juga menerapkan strategi pengkaderan tokoh daerah dalam Pemilihan Walikota, PAN mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota, Ir. Sofian Raga, M,si dan H. K. Arief Hidayat, SE., M,si. Sofian Raga yang merupakan wajah lama dalam lingkup pemerintahan Kota Tarakan yang juga dikenal sebagai sosok tokoh putra daerah yang sudah tentu memiliki banyak masa di Kota Tarakan. Ditahun yang sama di Kota Tarakan sedang berkembang isu-isu pertikaian antar 3

4 etnis, antar suku penduduk lokal terhadap suku pendatang. Arif Hidayat selaku Ketua DPD PAN Kota Tarakan mengambil langkah dari fenomena isu yang berkembang tersebut dengan mengkader Sofian Raga menjadi pasangan walikotanya, yang dirasa sebagai tokoh yang mampu menjadi penengah terhadap isu tersebut. Dalam Pemilihan Kepala Daerah tersebut PAN sukses memenangkan pasangan tersebut dengan perolehan suara sebanyak 31,57%, lebih unggul dari 8 pasangan calon Walikota Tarakan lainnya. Keberhasilan PAN dalam PEMILUKADA tersebut berdapak juga terhadap peningkatan hasil suara PAN pada Pemilu Legislatif Kota Tarakan. Dengan perolehan suara , mendapatkan jatah 4 kursi di DPRD Kota Tarakan, meningkat dari hasil pemilu legislatif dengan perolehan suara dan hanya mendapatkan 3 jatah kursi 3. Hubungan antara hasil pemilihan kepala daerah terhadap meningkatnya perolehan suara hasil pemilu legislatif Kota Tarakan, memang menjadi tujuan dari efek berkelanjutan dari strategi pengkaderan tokoh daerah, sejalan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, "Jika kandidat yang kami usung menang, itu sudah menjadi modal bagi PAN untuk meraih kursi DPR pada saat pileg nanti. Kalau pun kalah, hal tersebut setidaknya bisa menambah peluang perolehan suara kami di dapil yang bersangkutan" 4 Selain faktor pendukung tersebut, dikarenakan PAN Kota Tarakan berusaha mengevaluasi strategi diterapkan pada 2009, bertujuan agar pada pemilu legislatif periode 2014 mendapatkan hasil yang maksimal, dengan merumuskan 3, KPUD Kota Tarakan, Rekapitulatsi Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Legislatif 2014 Kota Tarakan 4 Strategi PAN Untuk Pemilu Diakses pada 2 Februari 2015 dari 4

5 dan menemukan gagasan-gagasan strategi yang tepat yang di implemetasikan pada tahun (pra pemilu legislatif) sehingga mampu meningkatkan perolehan suara para pemilih pemula sasaran empuk bagi partai politik. Fenomena ini menunjukkan adanya peningkatan dukungan pemilih terhadap PAN pada Pemilu Legislatif 2014 di Kota Tarakan. Hasil wawancara pendahuluan peneliti dengan salah satu caleg PAN yang terpilih menjadi anggota DPRD, Bapak H.Jamaluddin bahwa dalam Pemilu Legislatif 2014, PAN berupaya mengevaluasi strategi yang digunakan dalam Pileg sebelumnya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa meningkatnya dukungan pemilih terhadap PAN dalam Pileg 2014 di Kota Tarakan salah satunya disebabkan oleh adanya penerapan strategi. Strategi politik penting sekali dilakukan organisasi politik. Hal ini mengingat bahwa diperlukan rencana menyeluruh dan terpadu mengernai kegiatan organisasi yang akan menentukan keberhasilan dalam mencapai tuuan. 5 Oleh karena itu, sangat menarik untuk meneliti bagaimana strategi pemenangan yang dilakukan oleh DPD PAN Kota Tarakan dalam meraih dukungan untuk memenangkan Pileg 2014 di Kota Tarakan. Berdasarkan uraian di atas maka diambil judul penelitian yaitu: Strategi Pemenangan Partai Amanat Nasional Dalam Pemilu Legislatif 2014 (Studi di DPD PAN Kota Tarakan) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 5 Firmanzah, Mengelola Partai Politik, Obor, Jakarta, 2011, hal

6 1. Bagaimana strategi pemenangan Partai Amanat Nasional dalam Pemilu Legislatif Kota Tarakan 2014? 2. Apa sajakah kendala yang dihadapi oleh Partai Amanat Nasional di Kota Tarakan dalam meningkatkan dukungan pemilih pada Pemilu Legislatif 2014? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Strategi pemenangan Partai Amanat Nasional di Kota Tarakan dalam Pemilu Legislatif Kota Tarakan Kendala-kendala yang dihadapi Partai Amanat Nasional di Kota Tarakan dalam meningkatkan dukungan pemilih pada Pemilu Legislatif Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Secara akademis a. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pada mata kuliah yang terkait dengan strategi pemasaran politik. b. Sebagai referensi atau acuan bagi penelitian berikutnya terkait dengan strategi pemasaran politik. c. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penerapan strategi politik, yang diterapkan partai politik dalam pemilu. 6

7 2. Secara praktis Memberikan rekomendasi bagi partai politik dalam meningkatkan jumlah perolehan suara dalam pemilu melalui strategi pengkaderan tokoh dan pendekatan pemilih pemula. 1.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Definisi Konseptual Definisi konsep merupakan unsur atau bagian dalam penelitian dan merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena. Definisi konseptual ini dimaksudkan untuk memberikan penegasan tentang makna arti dari kalimat yang ada dalam permasalahan yang disajikan. Dengan adanya penegasan arti tersebut akan mempermudah dalam memahami maksud kalimat yang tercantum dalam penelitian. 1. Strategi Organisasi: Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut Partai Politik: Partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik merebut kedudukan politik untuk dapat melaksanakan programnya. 7 6 Firmanzah, Op.cit, hal Miriam Budiardjo, Op.cit, hal 43. 7

8 3. Pemilu Legislatif: Merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPUD sebagai ajang bagi warga negara Indonesi untuk memberikan hak suaranya dalam rangka memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD). Pemilu Legislatif adalah wujud dari prinsip demokrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah Definisi Operasional Strategi organisasi merupakan perencanaan dan penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut 8. Untuk menggambarkan strategi organisasi secara menyeluruh, dalam konteks penelitian ini yang dimaksud adalah organisasi kepartaian, strategi dibagi menjadi empat tingkatan..yaitu: 1). Enterprise Strategy, tingkatan ini mengacu pada: a). Hubungan atau interaksi partai dengan masyarakat. b). Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai. 2). Corporate Strategy, tingkatan strategi ini berdasarkan pada: a). Visi dan misi partai. b). Peranan pengurus partai. 3). Business Strategy, tingkatan strategi ini berdasarkan: a). Keunggulan kompetitif partai. 8 Firmanzah, Op.cit, hal

9 b). Keuntungan komperatif partai. 4). Functional Strategy, pada tingkatan ini sebagai strategi pendukung untuk keberhasilan stategi lainnya, yang mencakup: a). Aspek ekonomi. b). Aspek manajemen. c). Perubahan situasi lingkungan. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.. Penelitian kualitatif umumnya sulit diberi pembenaran secara matematik, ia lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel. 9 Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan oleh adanya data-data yang didapatkan nantinya adalah data kualitatif berupa kata-kata atau tulisan tidak berbentuk angka dan untuk mengetahui serta memahami fenomena secara terinci, mendalam dan menyeluruh Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengerakkan, melukiskan keadaan subyek, obyek penelitian (seorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak. 10 Peneliti akan memberikan gambaran keadaan yang 9 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis, Rajawali Pers, Jakarta, 2000, hal Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2003, hal 63. 9

10 nyata mengenai strategi PAN dalam meningkatkan dukungan pemilih pada Pileg 2014 di Kota Tarakan serta kendala dan upaya yang dihadapi Lokasi Penelitian Penelitian tentang strategi pemenangan PAN pada Pileg 2014 di Kota Tarakan dilaksanakan di Kantor DPD PAN Kota Tarakan, Jl. Yos Sudarso RT.14 No.25, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah Subyek Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. 11 Sampel pada riset penelitian kualitatif disebut subjek penelitian. Istilah subjek penelitian merujuk pada orang/individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. Subjek penelitian ini yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. 12 Untuk memilih sampel (dalam hal ini informan kunci atau situasi sosial) lebih tepat dilakukan secara sengaja. Selanjutnya, bilamana dalam proses pengumpulan data tidak lagi ditemukan variasi informasi baru, proses pengumpulan informasi dianggap sudah selesai. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel. Dalam hal ini, jumlah sampel (subjek penelitian) bisa sedikit, tetapi juga bisa banyak, terutama tergantung dari: a) tepat tidaknya pemilihan informan kunci, dan b) kompleksitas dan keragaman fenomena sosial yang diteliti Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, Kencana, Jakarta, 2005 hal Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Rajawali Press, Jakarta, 1992 hal Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005 hal

11 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan subjek penelitian berupa individu, yaitu pihak dari DPD PAN Kota Tarakan dan beberapa anggota masyarakat Kota Tarakan yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer tersebut adalah: 1) Ketua DPD PAN Kota Tarakan 1 orang 2) Anggota DPRD PAN Kota Tarakan 1 orang 3) Bidang Pemenangan Pemilu DPD PAN Kota Tarakan 3 orang 4) Anggota PAN 5 orang Sumber Data a. Data Primer Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang ada kaitannya dengan masalah-masalah di dalam penelitian. b. Data Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku literatur, data dari instansi yang berupa dokumen, peraturan perundang-undangan dan informasi lain serta laporan yang terkait dengan masalah penelitian ini Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara atau interview dapat diartikan tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung. Dalam kaitannya dengan teknik interview, dapat ditegaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. 11

12 Percakapan itu oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 14 Jenis wawancara yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan instrumen wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan wawancara tidak terstruktur dengan didasarkan atas masalah dalam penelitian. Hasil wawancara disajikan dalam bentuk naratif dalam pembahasan sesuai dengan masalah yang diteliti. b. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui peninggalan-peninggalan, terutama berupa arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat/delik, hukum, teori, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 15 Data yang didapat dari hasil penelitian melalui dokumentasi ini adalah data pelengkap dari bahan penelitian yaitu dengan cara pencatatan atau pengutipan dari dokumen-dokumen, arsip-arsip dan sumber-sumber lainnya untuk melengkapi data primer yang diperoleh langsung dari responden. c. Observasi Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 14 Lexy J. Moloeng, Metode penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal Moloeng, Ibid, hal

13 1.6.6 Teknik Analisa Data Bogdan dan Taylor dalam Moloeng, 16 mendefinisikan metode kualitatif sebagi prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun tahapan analisis data ini adalah: a. Pengumpulan data yang terdiri dari: 1) Mengedit data merupakan pemeriksaan data yang terkumpul apakah sudah lengkap dan benar sehingga siap untuk diproses lebih lanjut. 2) Mengkode data yakni data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokkan. 3) Klasifikasi data, yakni menyeleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing. b. Pengelolaan dan penyajian data yaitu setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan macam kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian. c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yakni setelah data diolah maka diambil beberapa alternatif yang terbaik dijadikan sebagai bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan. 17 Setelah meninjau pendapat di atas maka metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan fenomena-fenomena yang diperoleh di lapangan. Selanjutnya dengan analisis dan 16 Moloeng, Ibid, hal Moloeng, Ibid, hal

14 interpretasi data peneliti berupaya untuk mencari jalan keluar atau pemecahan masalah sehingga mendapatkan kesimpulan. 14

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisasi yang anggotaanggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara langsung dapat berlangsung tertib dan lancar. Animo masyarakat yang besar atas pesta demokrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut 37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut Moleong (1999:131), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pemilihan tipe penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk melakukan pengukuran

Lebih terperinci

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Abstrak

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Abstrak STRATEGI PEMENGAN PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 ( Studi di DPD PAN Kota Tarakan ) Mohammad Afrien Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang E-mail: mafrien93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mencoba menggambarkan faktafakta dan data secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek dinamika internal partai politik yang menyebabkan kinerja partai politik sebagai salah satu institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan sarana ataupun wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam kekuasaan atau pemerintahan di suatu negara. Di dalam bukunya Miriam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Gunungkidul yang berlokasi di Jl. Ring

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yaitu untuk mengetahui dampak kebijakan affirmative action kuota 30%

METODE PENELITIAN. ini yaitu untuk mengetahui dampak kebijakan affirmative action kuota 30% III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Data serta argumentasi yang dibangun dalam penelitian ini, menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Yakni penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah

III. METODE PENELITIAN. menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi, penelitian evaluasi merupakan metode untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia setiap 5 tahun sekali mempunyai agenda besar dalam pesta demokrasinya dan agenda besar tersebut tak lain adalah Pemilu. Terhitung sejak tahun 2004

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang dilakukan pasangan Sujadi dan Handitya Narapati dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada suatu penelitian terdapat banyak ragamnya tergantung dari pada tujuan, lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Prosedur pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data 41 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses seleksi calon anggota legislatif Partai NasDem Kota Bandar Lampung. Maka tipe penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2000:3), menyatakan: Prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam aktifitas penelitian, karena dengan metode yang tepat akan mencapai tujuan penelitian yang ideal. Sebab keberhasilan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit. DAFTAR PUSTAKA Abdul Munir Mulkhan, 2009. Politik Santri. Kanisius, Yogyakarta Almond. A Gabrriel dan Verba. 1990. Budaya Politik Tingkah laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta : Bumi Aksara.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi bagian utama dari gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan hal yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan sebuah penelitian, karena apabila dari pemilihan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS Anang Dony Irawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. 031-3811966,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 3. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dengan melakukan penelitian ini dapat diketahui sistem rekrutmen calon anggota legislatif pada

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251). BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang dianggap paling

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH No Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2012. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Tetap (DPT)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi, terbukti dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas menyatakan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul, peneliti menentukan Kabupaten Bantul sebagai lokasi penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 Yuliantika 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini berupaya meneliti tentang bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB 7 PENUTUP. dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan

BAB 7 PENUTUP. dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan BAB 7 PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dalam bab ini, saya akan akan mengambarkan ikhtisar temuan-temuan dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan ini dari sudut metodologi

Lebih terperinci

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3) Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan Penetapan Caleg Terpilih (3) Oleh MIFTAKHUL HUDA* Sebelumnya telah dikemukakan Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan Penetapan Caleg Terpilih (1) untuk Pemilu

Lebih terperinci

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya masa jabatan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Republik Indonesia maka dimulai jugalah acara pesta demokrasi pemilihan umum untuk presiden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hodos yang artinya jalan, cara, atau arah. Sehingga metode dalam arti luas

BAB III METODE PENELITIAN. Hodos yang artinya jalan, cara, atau arah. Sehingga metode dalam arti luas 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Kata metode berasal dari bahasa Yunani Metodos, yang berasal dari dua suku kata Meta yang artinya menuju, melalui, sesudah, mengikuti, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi kesinambungan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk meningkatkan pencapaian masyarakat adil dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat prinsipil. Karenanya dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi adalah suatu keharusan bagi pemerintah

Lebih terperinci

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014 Disampaikan pada acara Round Table Discussion (RTD) Lemhannas, Jakarta, Rabu 12 Oktober

Lebih terperinci

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 10 September 2015; disetujui: 16 September 2015 Pasangan Calon Tunggal Dalam Pilkada Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dan keadaan dimana peneliti diharapkan dapat menangkap keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Field Research atau penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan global yang begitu cepat terjadi di masa sekarang disebabkan oleh bertambah tingginya tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pendapatan, arus informasi serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan paradigma interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma interpretif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAFTAR ISI Persembahan.................................... i Abstrak.................................... ii Ringkasan Eksekutif.................................... iii Lembar Pengesahan........................................

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian berdasarkan pendekatan secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemilihan juga telah membawa perubahan hubungan tata Pemerintahan antar pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan dari pusat ke daerah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya Bab ini menjelaskan tentang: A. Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci