HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Landasan Konsep dan Teori Landasan Konsep Konsep Komponen Pariwisata Konsep Potensi wisata Konsep Strategi Pengembangan Konsep Geowisata Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat Landasan Teori Teori Buttler Teori Perencanaan Strategi BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Pengumpulan Data Teknik Penetuan Informan Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Desa Guwang Letak Geografi Desa Guwang Penggunaan Lahan Desa Guwang

2 Demografi Desa Guwang Perkembangan Hidden Canyon Beji Guwang Komponen Pariwisata di Hidden Canyon Beji Guwang Potensi Alam di Hidden Canyon Beji Guwang Potensi Budaya di Hidden Canyon Beji Guwang Kesesuaian Penerapan Konsep Geowisata dengan Kondisi Eksisting Strategi Pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang sebagai Geowisata Analisis Faktor Internal dan Eksternal SWOT Strategi Pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

3 3 ABSTRAK Program Studi S1 Destinasi Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Skripsi A. Nama : Filia Eka Risti B. Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN HIDDEN CANYON BEJI GUWANG SEBAGAI GEOWISATA DI DESA GUWANG, KECAMATAN SUKAWATI, GIANYAR C. Jumlah halaman : xii halaman D. Ringkasan : Penelitian ini menganalisis strategi pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata. Alasan penelitian ini dilakukan adalah pertama, Hidden Canyon Beji Guwang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya budaya yang mendukung pariwisata. Kedua, karena atraksi wisata yang ada di Hidden Canyon Beji Guwang belum dapat ditemui di tempat lain di Bali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi alam dan budaya yang dimiliki oleh Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata, mengidentifikasi kesesuaiannya dengan konsep Geowisata, serta bagaimana strategi pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata di Desa Guwang, Gianyar. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam analisisnya penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif, komparatif dan analisis SWOT Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hidden Canyon Beji Guwang mempunyai 4 komponen penunjang pariwisata bagi wisatawan. Atraksi seperti tracking, aksesbilitas serta sarana dan fasilitas pendukung sudah dikelola dengan baik namun belum memadai. Kesesuaian kriteria geowisata denga kondisi empiris di Hidden Canyon Beji Guwang sebagian besar sudah terpenuhi, sehingga daya tarik wisata ini dapat dikembangkan menjadi sebuah geowisata. Strategi yang dapat membantu dalam pengembangannya, yaitu : dengan Menjalin kerjasama dengan biro perjalanan, Penambahan paket asuransi, Melakukan pembinaan bagi pemandu, Pengadaan early warning system serta Melakukan peningkatan kualitas SDM. Kata kunci : geowisata; kesesuaian; strategi pengembangan.

4 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali terkenal sampai ke mancanegara selama ini bukan hanya karena pariwisata budaya, akan tetapi juga dikenal karena pesona alamnya yang begitu indah dan beragam seperti pegunungan, danau, pantai, alam pedesaan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, daya tarik wisata alam telah menjadi aset yang penting bagi pariwisata khususnya di Bali. Bali sebagai sebuah pulau tentunya memiliki banyak destinasi wisata alam yang indah dan menarik. Destinasi wisata alam yang telah ada dan dikembangkan saat ini tentunya belum cukup mampu menampung jumlah wisatawan yang terus-menerus meningkat setiap tahunnya. Ditambah dengan kencenderungan wisatawan yang datang juga terus mengalami perubahan. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada 2016 lalu, mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat perkotaan dan mancanegara untuk meminati segala yang back to nature (kembali ke alam), salah satu penyebabnya adalah kesibukan dan kebisingan di daerah perkotaan. Sehingga wisatawan mencari destinasi wisata yang berbeda dari daerah asalnya, untuk mendapatkan pengalaman baru. Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Bali yang berlokasi strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi Bali yaitu Denpasar. Gianyar terkenal dengan keragaman budaya dan keindahan alamnya. Menurut hasil rekapitulasi data survei tahun 2015 (Tim Analisa Pasar Disparda Gianyar), dari 74 responden yang berlibur ke Gianyar menyatakan bahwa daya tarik utama yang membuat

5 5 mereka memutuskan untuk berkunjung ke Gianyar adalah sebesar 45%, karena keunikan budaya dan keindahan alamnya, 31%, hanya untuk melihat-lihat (sightseeing), 12% karena atraksi wisata yang beragam serta sisanya adalah hal lain berupa fasilitas dan biaya berlibur yang terjangkau. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa daya tarik utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Gianyar adalah karena keindahan alam dan keunikan budaya yang dimiliki. Salah satu kecamatan di Gianyar yang terkenal dengan wisata budayanya adalah Sukawati, hal ini dapat dilihat dari kepopuleran pasar seni Sukawati yang menjual hasil karya kerajinan tangan masyarakat lokal seperti pernak-pernik, topeng, baju, dan oleh-oleh khas Bali. Namun di Kecamatan Sukawati ternyata masih menyimpan banyak potensi alam yang potensial untuk dikembangkan dalam rangka menarik minat kunjungan wisatawan. Meningkatkan kunjungan wisatawan sudah sepantasnya dilakukan pengembangan bagi keindahan alam yang potensial untuk dijadikan sebuah atraksi wisata. Namun perencanaan dan pengembangan yang dilakukan tidak hanya untuk kepentingan pihak tertentu dan keuntungan ekonomi semata, tetapi perencanaan dan pengembangan yang diadopsi harus teteap mempertibangkan kepentingan semua stakeholder terkait. Bentuk pengembangan bagi daya tarik wisata yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan daya tarik wisata alam maupun budaya adalah pengembangan yang mengusung asas keberlanjutan, sehingga dapat meminimalisir dampak buruk dari pariwisata itu sendiri seperti pencemaran lingkungan, kerusakan pada ekosistem alam dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak potensi wisata yang dikembangkan di Gianyar, Hidden Canyon Beji Guwang merupakan salah satu daya tarik wisata baru yang

6 6 patut diperhitungkan, daya tarik wisata yang ditemukan pada tahun 2014 ini terletak di Desa Guwang Kecamatan Sukawati. Hidden Canyon Beji Guwang, menawarkan pemandangan sungai yang diapit oleh dinding batu disamping kiri kananya yang berwarna hitam kecoklatan, khas pemandangan Canyon layaknya Grand Canyon di Colorado Amerika. Pemandangan unik hidden canyon ini telah berhasil menarik wisatawan untuk datang berkunjung melihat-lihat pemandangan alam sambil menyusuri sungai dan bahkan datang hanya untuk mengambil foto diantara dinding-dinding batu yang curam. Salah satu bentuk strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan daya tarik wisata alam, dengan memanfaatkan aspek geologi yang juga mengusung asas keberlanjutan adalah Geowisata. Sebagai paradigma baru dalam kepariwisataan, geowisata menawarkan konsep kegiatan wisata alam yang menonjolkan keindahan, keunikan, kelangkaan dan keajaiban suatu fenomena alam yang berkaitan erat dengan gejala-gejala geologi yang dijabarkan dalam bahasa popular dan sederhana. Pengembangan geowisata merupakan upaya terobosan dalam kepariwisataan yang relatif terukur mengingat elemen yang dibutuhkan memanfaatkan sumberdaya lokal yang telah tersedia (Kusumahbrata, 1999). Sejak dipromosikan oleh masyarakat lokal Desa Guwang pada tahun 2015, daya tarik wisata ini mulai banyak didatangi pengunjung, oleh karena belum ada daya tarik wisata yang menyerupainya di Bali, disamping itu juga karena foto keindahan tebing-tebingnya yang menyebar di media sosial. Karena semakin banyak pengunjung yang berdatangan setiap hari, maka masyarakat sekitar lokasi khususnya kaum muda mulai memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan

7 7 keuntungan dengan mengantarkan pengunjung ke lokasi keindahan tebing, karena untuk mencapainya pengunjung diharuskan melewati medan yang cukup terjal dan licin. Melihat jumlah wisatawan yang datang terus meningkat setiap harinya, maka Kepala Desa Guwang pun berinisiatif untuk mengorganisir pemuda sekitar untuk menjadi pemandu lokal dan ikut mengelola Hidden Canyon Beji Guwang. Namun usaha pengelolaan dan pengembangan yang akan dilakukan terbatas oleh sumber daya manusia dan ketersediaan modal yang dimiliki. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting dilakukan untuk menggali setiap potensi yang ada, baik potensi alam maupun potensi budaya serta untuk mengembangkan potensi tersebut mulai dari sisi atraksi, fasilitas, sarana dan prasarana, serta keselamatan bagi wisatawan maupun lingkungan yang ada, sehingga Hidden Canyon Beji Guwang dapat dikatakan sebagai sebuah Geowisata. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini ingin mengetahui potensi Hidden Canyon Beji Guwang secara lebih mendalam dan menggali potensi lain yang dapat dikembangkan menjadi sebuah atraksi wisata serta untuk mengetahui strategi pengembangan apa yang baik untuk diterapkan dalam mengembangkan potensi tersebut. Mengingat daya tarik wisata ini berada di sungai yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat serta untuk pemenuhan kebutuhan pariwisata sehingga sangat berpeluang untuk mengalami penurunan kualitas dan kuantitas terhadap air sungai, oleh karena itu Sunarta, 2015 mengatakan, jika perkembangan pariwisata ini tidak dikontrol dengan baik, ditengarai dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya terhadap keberadaan pariwisata, tapi juga terhadap potensi sumberdaya air. Pariwisata sangat tergantung dari potensi sumber daya air yang memadai untuk dapat berfungsi

8 8 dengan baik, sehingga kalau terjadi krisis air, maka cepat atau lambat akan menyebabkan krisis pariwisata dan ekonomi. Oleh karena itu penelitian ini dirasa perlu dilakukan untuk mengembangkan dan mengelola Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata sehingga aset wisata ini tetap berkelanjutan serta memberikan manfaat positif bagi stakeholder yang terlibat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apa potensi dan komponen pariwisata yang dimiliki Hidden Canyon Beji Guwang? 2. Bagaimana kesesuaian penerapan konsep geowisata dengan kondisi empiris di Hidden Canyon Beji Guwang? 3. Bagaimana strategi pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata di Desa Guwang? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk dapat mengetahui potensi dan komponen wisata yang dimiliki Hidden Canyon Beji Guwang agar dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata 2. Untuk dapat mengetahui kesesuaian konsep Geowisata dengan kondisi empiris di Hidden Canyon Beji Guwang, sehingga dapat dijadikan acuan bagi peyusunan strategi pengembangan

9 9 3. Untuk dapat menyusun strategi pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang sebagai geowisata. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan sebagai satu media dalam mengaplikasikan materi yang di dapat dari perkuliahan khususnya tentang teori dan konsep perencanaan pariwisata dan juga menambah wawasan mahasiswa mengenai potensi wisata dan strategi pengembangan daya tarik wisata Hidden Canyon Beji Guwang serta dapat menjadi referensi atau acuan bagi penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. b. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau bahan masukan serta sumber informasi bagi pengelola daya tarik wisata Hidden Canyon Beji Guwang untuk dapat mengembangkan daya tarik wisata ini. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini sistematika penulisan yang digunakan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab menguraikan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini penting dilakukan, rumusan masalahapa yang akan diteliti, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang akan didapat setelah penelitian ini dilakukanserta sistematika penulisan.

10 10 BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI Bab ini menguraikan mengenai telaah hasil penelitian sebelumnya berdasarkan kesamaan fokus, kemudian batasan pengertian di konsep-konsep yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. Konsep tersebut adalah konsep strategi pengembangan, konsep potensi, konsep pariwisata berbasis masyarakat, konsep geowisata dan teknik analisis SWOT. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian tentang lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan kondisi eksisting serta hasil dan pembahasan dari pokok permasalahan yang akan diteliti seperti potensi dan strategi pengembangan Hidden Canyon Beji Guwang. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran bagi pihak terkait serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiranlampiran.

11 11

12 12