IPM DKI JAKARTA TAHUN 2017 MASUK LEVEL SANGAT TINGGI

Transkripsi

1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi DKI Jakarta No. 22/05/31/Th.XX, 2 Mei 2018 PROVINSI DKI JAKARTA IPM DKI JAKARTA TAHUN 2017 MASUK LEVEL SANGAT TINGGI Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 mencapai 80,06. Angka tersebut menjadikan status IPM ibukota masuk dalam level sangat tinggi, yaitu level ketika indeks berada di atas Pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta. Pada tahun 2017, IPM DKI Jakarta telah mencapai 80,06. Angka IPM tersebut meningkat sebesar 0,46 poin dibandingkan IPM tahun lalu yang sebesar 79, Secara status, pembangunan manusia di DKI Jakarta telah masuk dalam status IPM Sangat Tinggi. Status tersebut merupakan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara secara rata-rata, IPM DKI Jakarta tahun tercatat tumbuh sebesar 0,69 persen per tahun. 3. Seluruh komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Umur harapan hidup saat lahir tahun 2017 sebesar 72,55 tahun, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar 72,49 tahun. Angka harapan lama sekolah tahun 2017 mencapai 12,86 tahun, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 12,73 tahun. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 10,88 tahun pada tahun sebelumnya menjadi 11,02 tahun. Komponen terakhir, yaitu pengeluaran per kapita juga meningkat dari 17,5 juta rupiah menjadi 17,7 juta rupiah.

2 1. Perkembangan IPM DKI Jakarta Tahun Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru sejak tahun 2014 dan telah dilakukan backcasting sampai ke angka IPM tahun IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup (UHH), yaitu rata-rata lamanya (tahun) yang dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai rata-rata (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan penduduk sejak umur tertentu. Standar hidup yang layak diukur oleh pengeluaran per kapita disesuaikan. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Formula penghitungan indeks disajikan pada CATATAN TEKNIS. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia di DKI Jakarta terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga Dalam periode tersebut, IPM DKI Jakarta telah meningkat 3,75 poin, yaitu dari 76,31 pada tahun 2010 menjadi 80,06 pada tahun 2017, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,69 persen per tahun. Sementara, pada periode , IPM DKI Jakarta tumbuh sedikit lebih lambat, yaitu sebesar 0,58 persen. Namun demikian, angka IPM tersebut membuat status IPM DKI Jakarta masuk ke level Sangat Tinggi, yaitu status IPM dengan passing grade sebesar 80,00. Pencapaian IPM tersebut sekaligus mempertahankan posisi DKI Jakarta sebagai peringkat IPM tertinggi diantara 34 Provinsi di Indonesia. Bahkan secara total, angka IPM DKI Jakarta berada cukup jauh di atas IPM Indonesia. 2

3 Grafik 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta dan Indonesia, ,31 76,98 77,53 78,08 78,39 78,99 79,60 80,06 66,53 67,09 67,70 68,31 68,90 69,55 70,18 70,81 Indonesia DKI Jakarta Perkembangan Komponen Pembentuk IPM Peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Selama 8 tahun terakhir, angka IPM selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada periode , secara rata-rata, pertumbuhan IPM DKI Jakarta sebesar 0,69 persen. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Menurut Komponen, Komponen Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Umur harapan hidup saat lahir (UHH) Harapan lama sekolah (HLS) Rata-rata lama sekolah (RLS) Pengeluaran per kapita disesuaikan Tahun 71,71 71,87 72,03 72,19 72,27 72,43 72,49 72,55 Tahun 11,86 11,91 11,96 12,24 12,38 12,59 12,73 12,86 Tahun 10,37 10,40 10,43 10,47 10,54 10,70 10,88 11,02 Ribu Rupiah IPM 76,31 76,98 77,53 78,08 78,39 78,99 79,60 80,06 Pertumbuhan IPM % 0,87 0,72 0,70 0,40 0,76 0,77 0,58 3

4 A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Umur Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2017, UHH penduduk Provinsi DKI Jakarta meningkat sebesar 0,84 tahun atau 1,17 persen. Selama periode tersebut, secara rata-rata UHH tumbuh sebesar 0,17 persen per tahun. Pada tahun 2010, UHH penduduk DKI Jakarta sebesar 71,71 tahun, kemudian di tahun 2017 sudah mencapai 72,55 tahun. Hal ini menunjukkan derajat kesehatan yang semakin membaik. Grafik 2 Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) DKI Jakarta (tahun), ,71 71,87 72,03 72,19 72,27 72,43 72,49 72, B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, HLS dan RLS. Kedua indikator ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2017, HLS di DKI Jakarta telah meningkat sebesar 1 tahun, sementara RLS meningkat 0,65 tahun. Selama periode tersebut, HLS secara rata-rata tumbuh sebesar 1,17 persen per tahun. Meningkatnya HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 2017, angka HLS telah mencapai 12,86 tahun, yang berarti bahwa anak-anak di DKI Jakarta memiliki harapan untuk dapat menamatkan pendidikan mereka hingga lulus Diploma 1. Secara rata-rata, RLS juga tumbuh sebesar 0,87 persen per tahun selama periode yang sama. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia di DKI Jakarta yang lebih baik. Hingga tahun 2017, rata-rata penduduk DKI Jakarta usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan di atas kelas XI. 4

5 Grafik 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah DKI Jakarta (tahun), ,86 11,91 11,96 12,24 12,38 12,59 12,73 12,86 10,37 10,40 10,43 10,47 10,54 10,70 10,88 11, Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi ketiga yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang ditunjukkan oleh pengeluaran per kapita. Pada tahun 2017, pengeluaran per kapita masyarakat mencapai 17,7 juta rupiah per tahun. Selama delapan tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat DKI Jakata meningkat sebesar 370 ribu rupiah per tahun. Komponen ini merupakan variabel terbesar yang menjadikan IPM Provinsi DKI Jakarta tertinggi diantara 34 provinsi. Tercatat, rata-rata pengeluaran per kapita nasional tahun 2017 hanya sebesar Rp. 10,6 juta. Grafik 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di DKI Jakarta (Rp Juta), ,6 16,8 16,9 17,1 17,5 17,7 15,9 15,

6 3. Pencapaian Pembangunan Manusia Tingkat Kabupaten/Kota Pada tahun 2017, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 70,11 (Kepulauan Seribu) hingga 84,13 (Jakarta Selatan). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, UHH Kabupaten/Kota berada pada rentang antara 68,04 tahun (Kepulauan Seribu) hingga 74,18 tahun (Jakarta Timur). Sementara pada dimensi pengetahuan, besaran angka HLS berada pada rentang antara 12,4 tahun (Kepulauan Seribu) hingga 13,27 tahun (Jakarta Selatan), serta RLS berada pada rentang antara 8,25 tahun (Kepulauan Seribu) hingga 11,6 tahun (Jakarta Timur). Komponen pengeluaran per kapita di tingkat kabupaten/kota berada pada rentang antara 11,8 juta rupiah per tahun (Kepulauan Seribu) hingga 23,1 juta rupiah per tahun (Jakarta Selatan). Gambar 5 Angka IPM Menurut Kab/Kota, 2017 Selama periode 2016 hingga 2017, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan nilai IPM. Pada periode ini, tercatat ada dua wilayah yang mengalami kemajuan pembangunan manusia di atas peningkatan provinsi, yaitu Jakarta Utara (0,88%) dan Kepulauan Seribu (0,85%). Peningkatan pembangunan manusia di Jakarta Utara utamanya didorong oleh peningkatan pada komponen RLS serta Pengeluaran per kapita. Sementara, pengingkatan yang terjadi di Kepulauan Seribu hampir merata terjadi pada ketiga dimensi IPM. Berbeda halnya dengan yang terjadi di Jakarta Barat, IPM-nya tumbuh relatif lebih kecil dibanding wilayah lainnya, yaitu tercatat sebesar 0,16%. Namun demikian, pertumbuhan IPM di Jakarta Barat selama 7 tahun terakhir masih berada di atas rata-rata pertumbuhan IPM Provinsi DKI Jakarta, yaitu mampu tumbuh sebesar 0,70 persen. 6

7 Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota UHH (tahun) HLS (tahun) RLS (tahun) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000) Capaian IPM Pertumbuhan (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Kep. Seribu 67,88 68,04 12,10 12,40 8,24 8,25 11, ,52 70,11 0,85 Jakarta Selatan 73,83 73,84 13,22 13,27 11,42 11,47 22, ,94 84,13 0,23 Jakarta Timur 74,14 74,18 13,20 13,26 11,52 11,60 16, ,28 81,61 0,41 Jakarta Pusat 73,76 73,83 13,09 13,18 11,01 11,02 16, ,22 80,49 0,34 Jakarta Barat 73,34 73,37 12,69 12,70 10,36 10,37 19, ,34 80,47 0,16 Jakarta Utara 72,95 72,99 12,53 12,55 10,23 10,60 17, ,78 79,47 0,88 DKI JAKARTA 72,49 72,55 12,73 12,86 10,88 11,02 17, ,6 0 80,06 0,58 Keterangan : UHH : Umur Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah 7

8 CATATAN TEKNIS I. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan I Kesehatan = Indeks Pendidikan I HLS = I RLS = UHH UHH min UHH max UHH min x 100 HLS HLS min HLS maks HLS min x 100 RLS RLS min RLS maks RLSS min x 100 I Pendidikan = I HLS + I RLS 2 Indeks Pengeluaran I pengeluaran = ln(pengeluaran) ln(pengeluaran min ) x 100 ln(pengeluaran maks ) ln(pengeluaran min ) Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen Satuan Min Max Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Tahun Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 18 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 15 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Rupiah Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3 IPM = I Kesehatan I Pendidikan I Pengeluaran II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok sangat tinggi : IPM Kelompok tinggi : 70 IPM < Kelompok sedang : 60 IPM < Kelompok rendah : IPM < 60 8

9 BPS Provinsi DKI Jakarta Jl Salemba Tengah No Jakarta Pusat Homepage: Ir. Rudiansyah M.Si Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik Telp: , Pesawat