Debt to Equity Ratio dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Debt to Equity Ratio dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham ABSTRAK"

Transkripsi

1 Vol. 1, No. 1, November 2018, Hal Debt to Equity Ratio dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Julianto, Budihardjo, Diah Yudhawati. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ibn Khaldun Bogor.Indonesia ABSTRAK Fluktuasi pada perusahaan pertambangan memiliki pengaruh yang besar terhadap seluruh rangkaian proses produksi maupun aktivitas modern. Harga saham merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Fluktuasi harga saham bukan hanya dapat dipengaruhi oleh kondisi internal perusahaan tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan suku bunga terhadap harga saham sektor pertambangan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 2 perusahaan yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik dan uji regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, suku bunga secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara simultan Debt to Equity Ratio (DER) dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor pertambangan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Hal ini ditunjukan oleh distribusi t-hitung sebesar 2,800 > nilai t-tabel 2,3060 dengan taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi (0,023) lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05) untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham, untuk suku bunga terhadap harga saham diperoleh t-hitung sebesar t-hitung - 0,720 < t-tabel 2,3060 dengan taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi (0,492) lebih besar dari taraf signifikansi (0,05) dan F-hitung sebesar 4,325 < F-tabel sebesar 4,74 dan nilai signifikansi (0,060) lebih besar dari taraf signifikansi (0,05) untuk pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan suku bunga secara bersama-sama terhadap harga saham. Kata Kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Suku Bunga, dan Harga Saham 1.Pendahuluan Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara tidak selalu stabil, tidak mungkin suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau suku bunga yang tetap setiap tahunnya. Sukirno (2001) menyatakan bahwa pandangan salah 1

2 satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi dasar analisis dalam teori ekonomi makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Setiap negara pasti akan menghadapi masalah-masalah ekonomi yang mungkin akan berdampak pada penganguran, kenaikan harga, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter tentunya akan sangat mempengaruhi perekonomian dan pengaruh ini juga akan berimbas pada pasar modal. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia menjadi indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif sumber dana disamping perbankan. Dengan semakin berkembangnya pasar modal juga menujukan kepercayaan pemodal akan investasi di pasar modal Indonesia cukup baik. Investasi adalah upaya investor melepaskan upaya konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik (tinggi) dimasa mendatang. Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain, seperti obligasi, deposito dan tabungan. Investor maupun calon investor dapat memperkirakan berapa tingkat pengembalian yang diharapkan dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Investor atau calon investor ketika akan menanamkan dananya membutuhkan berbagai informasi yang berguna untuk memprediksi hasil investasinya dalam pasar modal, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola perusahaannya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikan harga saham tersebut. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan secara terus menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. (Bramantyo, 2006:2) menyatakan terdapat 2 (dua) macam analisis untuk menentukan Return Saham, yaitu informasi fundamental dan informasi teknikal. Informasi fundamental diperoleh dari intern perusahaan meliputi deviden dan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan, sedangkan informasi teknikal diperoleh di luar perusahaan seperti ekonomi, politik, dan finansial. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang digunakan adalah informasi keuangan berupa informasi akuntansi yang terangkum dalam laporan keuangan dan informasi non keuangan berupa informasi non akuntansi yang tidak terangkum dalam laporan keuangan. Informasi fundamental dan teknikal dapat digunakan sebagai faktor yang digunakan investor untuk memprediksi

3 Return Saham. Jika prospek perusahaan tersebut sangat kuat dan baik maka Return Saham perusahaan tersebut diperkirakan dapat meningkat pula. Informasi keuangan yang sangat menarik perhatian investor dan calon investor, salah satunya adalah laba perlembar saham. Oleh karenanya informasi tentang laba perlembar saham itu selalu dicantumkan dalam berbagai laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya akan mencerminkan harga saham tersebut. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk high return. Seorang investor hendaknya benarbenar memahami tentang harga saham dan kerap melakukan analisis harga saham terlebih dahulu agar tidak salah berinvestasi karena pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Memasuki pertengahan tahun 2015, berita-berita buruk mengenai pelemahan perekonomian Indonesia akibat yang ditimbulkan dari rentetan krisis-krisis ekonomi berkelanjutan dari dunia luar, kemudian kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan para investor melarikan dollar mereka kembali ke negranya sehingga membuat mata uang negara superpower ini menguat. Di wilayah internal ekonomi kita sendiri juga mengalami perlambatan akibat dari menurunnya daya beli masyarakat akibat dari melonjaknya harga saham pokok dan kebijakan pemerintah. Realisasi penerimaan pajak sebesar 46% di akhir Agustus dari total APBN-P 2015 sebesar Rp Triliun. Tentunya hal ini mengkhawatirkan bagi cash flow keuangan negara kita, ditambah dengan meningkatnya angka PHK diawal Semester II Tentunya pengusaha akan merasakan dampak langsung terhadap krisis ekonomi global, dimana permintaan terhadap barang maupun jasa akan menurun sejalan menurunnya angka impor akibat pelemahan ekonomi negara-negara yang terlibat langsung dengan perdagangan Amerika.. ( 16 September 2015). Hal ini pula berimbas pada penurunan harga saham PT. Adaro Energy Tbk dari harga Rp , pada tahun 2014 menjadi Rp. 515,- di tahun 2015 dan penurunan harga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dari harga Rp ,- pada tahun 2014 menjadi Rp di tahun ( Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Menurut Weston dan Brigham dalam Priatinah (2012) faktor yang mempengaruhi harga saham adalah laba perlembar saham (Earning Per Share), tingkat suku bunga, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba dari investasi yang didapat perusahaan (Return On Asset) dan tingkat resiko serta pengembalian. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah faktor eksternal seperti penawaran dan permintaan, tingkat inflasi suatu negara, tingkat pajak,

4 tingkat resiko, serta tingkat efisiensi pasar modal dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Berinvestasi di pasar modal selain faktor keuntungan, investor juga harus memperhitungkan faktor resiko. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong beresiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, peraturan perundang-undangan, perubahan dalam emiten dan perubahan dari perusahaan itu sendiri. Resiko investasi di pasar modal pada dasarnya terdiri atas dua resiko yaitu resiko Sistematis (systematic risk) dan resiko tidak sistematis (unsystematic risk). Resiko Sistematis mengacu pada resiko pasar yaitu ketidak pastian hasil perolehan investasi yang akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan resiko tidak Sistematis mengacu pada faktor resiko yang unik pada setiap perusahaan, hanya mempengaruhi sekelompok kecil perusahaan. Untuk mengukur resiko Sistematis digunakan koefisien beta yang merupakan ukuran tingkat respon atas kelebihan tingkat pengembalian atas sekuritas (sebagai kelebihan dari tingkat bebas resiko) dibandingkan dengan yang di pasar menggunakan beberapa indeks yang ekstensif. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas merupakan fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Fluktuasi return sekuritas atau portofolio mengikuti fluktuasi dari return-return pasar. Semakin besar fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar maka semakin besar pula Beta saham tersebut, begitupun sebaliknya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, yaitu kondisi internal perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan. Jenis rasio keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Dengan melakukan analisis rasio keuangan, investor dapat mengetahui dan memprediksi harga saham suatu perusahaan berdasarkan kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini, investor melakukan analisis fundamental dengan menggunakan beberapa data atau indikator seperti pendapatan, laba,

5 pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Menurut (Tandelilin, 2001:213),Suku Bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang aliran kas perusahaan, sehingga kesempatankesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Suku Bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung oleh perusahaan. Di samping itu, Suku Bunga yang tinggi juga akan menyebabkan return yang diisyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin rendahnya Suku Bunga maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena intensitas aliran dana yang akan meningkat. Dengan demikian Suku Bunga dan keuntungan yang diisyaratkan merupakan variabel penting yang sangat berpengaruh terhadap keputusan para investor, di mana berdampak terhadap keinginan investor untuk melalukan investasi portofolio di pasar modal dengan Suku Bunga yang rendah. Yuliana (2007) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ROE, EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secaraparsial, penelitian menunjukan bahwa hanya ROE dan EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Richard (2013) menguji mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menujukkan bahwa secara parsial variabel Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara simultan variabel Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada tahun berikutnya, Muclish (2014) menguji mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel EPS, NPM, ROA, dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel lainnya yaitu NPM, ROA, dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang umumnya digunakan untuk mengukur leverage suatu perusahaan. Bagi investor, semakin besar rasio ini semakin baik karena semakin sedikit tingkat pendanaan yang harus disediakan dan semakin besar tingkat

6 pengembalian yang diharapkan (expected rate of return). Namun, DER yang terlalu tinggi juga tidak baik karena tingkat utang yang semakin tinggi akan memperbesar kemungkinan resiko gagal bayar (risk of default) bunga pinjaman maupun pokok utang yang akhirnya dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan dan harga saham rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2007) dan Richard (2013) menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Raharjo (2010) dengan judul Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan Uji F yang dilakukan pengaruh variabel inflasi, nilai tukar rupiah dan suku bunga secara bersamasama berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Akbar Faoriko (2013) menyimpulkan bahwa suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode , hal ini ditunjukkan oleh distribusi t hitung sebesar -8,163 > t tabel 1,9656 dengan taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dengan mempertimbangkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1.Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 2.Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 3.Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) dan suku bunga terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Tujuan Penelitian 1.Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 2.Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 3.Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) dan suku bunga terhadap harga saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Metodologi Penelitian Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif, dimana (Wiratna Sujarweni, 2015:74) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

7 dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Adapun penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Varibel dan Pengukuran Menurut M. Aziz Firdaus, (2016:24) variabel dalam sebuah penelitian kuantitatif dapat dikembangkan dari judul penelitian yang telah ditentukan. Sebuah judul penelitian kuantitatif dapat terdiri hanya satu variabel atau lebih dari satu variabel. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang digunakan yaitu, Debt To Equity Ratio (DER), suku bunga dan harga saham. II. Tinjauan Pustaka Saham Harga saham menurut Martono (2007:13) didefinisikan sebagai berikut: Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukan pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan trend pasar yang menggambarkan kondisi pasar suatu saat apakah pasar sedang aktif atau lesu (Darmadi Tjiptono dan Fakhruddin Hendy, 2011). Dengan demikian, indeks harga saham menggambarkan kinerja saham baik individual maupun komulatif (kinerja pasar), sehingga dapat diketahui kontek yang terjadi, bagaimana sesungguhnya perilaku investor dan saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal. Indeks harga saham merupakan salah satu parameter ekonomi makro, karena indek harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Fungsi indeks harga saham, antara lain: 1. Sebagai indikator trend pasar. 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan. 3. Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio. 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif. 5. Berkembangnya produk derifvtif. 6. Menunjukan kualifikasi dan kinerja emiten. 7. Menunjukan kepercayan investor dalam dan luar. 8. Menggambarkan arah capital flow disuatu negara. 9. Bergairahnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of capital rendah. Debt To Equity Ratio Menurut Syamsudin (2004:115) Debt to Equity Ratio (DER) adalah mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang

8 ditunjukan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Suku Bunga Menurut Kasmir (2002:121) suku bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian. 2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi. 3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara. 4. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi. Fungsi Suku Bunga Suku bunga mempunyai beberapa fungsi atau peran penting dalam perekonomian, yaitu : 1. Membantu mengalirkan tabungan berjalan ke arah berikut : IV. Hasil Dan Pembahasan Pengaruh Suku Bunga (X2) terhadap Harga Saham (Y) Adapun hasil yang diperoleh dari hasil pengolahan dengan SPSS sebagai Tabel 1 Hasil Uji-t Variabel Suku Bunga (X2) terhadap Harga Saham (Y) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 1 B Std. Error Beta (Constant) Suku Bunga (X2) a. Dependent Variable: Harga Saham (Y) Sumber : Hasil olah data SPSS Ho2:β2 = 0 : Menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara Suku Bunga terhadap harga saham Ha2 : β2, > 0 :Menunjukkan terdapat terdapat pengaruh antara Suku Bunga terhadap harga saham Dari tabel di atas diperoleh nilai t (thitung) sebesar dengan nilai sig 0,492, jika diintepretasikan pada nilai t- tabel pada derajat kebebasan (df N-2 = 10-2 = 8 pada tingkat kepercayaan 0,05

9 (95%) diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,3060. Nilai t-hitung sebesar < nilai t-tabel 2,3060 dan nilai sig 0,492 > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga terhadap Harga Saham. Yang artinya bahwa Ho diterima dan Ha dinyatakan ditolak atau dapat dikatakan Hipotesis (Ha2) ditolak. Uji-F (Uji Simultan) Untuk melakukan uji hipotesis secara bersama-sama antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y (terikat) dilakukan dengan uji-f. Adapun hasil uji-f dari pengolahan hasil olah SPSS diperoleh data sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Uji-F Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares a. Dependent Variable: Harga Saham (Y) ANOVA a Df Mean Square F Sig b b. Predictors: (Constant), Suku Bunga (X2), Debt To Equity Ratio (X1) Sumber : Hasil olah data SPSS 9 Ho3:β = 0 : Debt to Equity Ratio (DER) dan Suku Bunga secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ha3 : β, > 0 : Debt to Equity Ratio (DER) dan Suku Bunga secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. Dari hasil uji-f diperoleh nilai F-hitung sebesar 4,325 dengan sig 0,060, jika diintepretasikan pada tabel F dengan derajat kebebasan (df) = N-K-1 = = 7 pada tingkat kepercayaam 0,05 (95%) diperoleh nilai Tabel F sebesar 4,74. Maka nilai F-hitung 4,325 < 4,74 dan nilai sig 0,060 > 0,05, hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Debt to Equity Ratio dan Suku Bunga secara bersama-sama terhadap Harga Saham pada Perusahaan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Andaro Energy. Hal ini mengindikasikan bahwa Hipotesis (Ha3) dinyatakan ditolak. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dapat dilihat dari hasil nilai r dan r- square sebagai berikut :

10 Tabel 3 Nilai R pada X1 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Debt To Equity Ratio (X1) Sumber : Hasil olah data SPSS Tabel 4 Nilai R pada X2 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Suku Bunga (X2) Sumber : Hasil olah data SPSS Tabel 5 Nilai R pada X1 dan X2 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Suku Bunga (X2), Debt To Equity Ratio (X1) Sumber : Hasil olah data SPSS Variabel Tabel 6 Hasil Nilai R dan Koefisien Determinasi Nilai R Nilai Koefisien Determinasi (R-Square) Koefisien Determinasi secara bersama-sama (Adjusted r-square) Debt Equity Ratio (X1) 0,704 0,432 - Suku Bunga (X2) 0,247 0,061 - XI dan X2 terhadap Harga Saham Sumber : Hasil olah data SPSS 0,743-0,425

11 Berdasarkan data tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.Nilai korelasi Debt to Equity Ratio (X1) sebesar 0,704 jika diintepretasikan pada intepretasi nilai R bahwa nilai r = 0,704 dinyatakan ada pengaruh yang kuat. Dan besar pengaruh yang diberikan oleh Debt to Equity Ratio (X1) terhadap harga saham (Y) sebesar 0,432 atau 43,20% dan sisanya 56,80% dipengaruhi oleh faktor lain. 2.Nilai korelasi Suku Bunga (X2) sebesar 0,247 jika diintepretasikan pada intepretasi nilai r bahwa nilai r = 0,247 ada pada kategori lemah atau bahkan tidak ada pengaruhnya. Besar pengaruh yang diberikan oleh Suku Bunga (X2) terhadap harga saham (Y) sebesar 0,061 atau 6,1%. 3.Nilai korelasi Debt to Equity Ratio (X1) dan Suku Bunga (X2) secara bersamasama terhadap Harga Saham (Y) sebesar 0,743, nilai r = 0,425 ada pada kategori pengaruh yang cukup kuat. Besar pengaruh yang diberikan oleh kedua variabel Debt to Equity Ratio (X1) dan Suku Bunga (X2) secara bersama-sama terhadap harga saham (Y) sebesar 0,425 atau 42,50%. Sebagai acuan kategori interpretasi angka indeks korelasi r, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7 Intepretasi Angka Indeks Korelasi r Product Moment Besarnya r Product Intepretasi Moment (r xy ) 0,00 0,20 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan. 0,20 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi Sumber : Anas Sudijono (2008:193) IV.Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab IV, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1.Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga Saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode , hal ini ditunjukkan oleh distribusi t hitung sebesar 2,800 > nilai t-tabel 2,3060 dengan taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi (0,023) lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05).

12 2.Suku Bunga tidak ada pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga terhadap Harga Saham pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode , hal ini ditunjukkan oleh distribusi t-hitung sebesar t-hitung - 0,720 < t tabel 2,3060 dengan taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi (0,492) lebih besar dari taraf signifikansi (0,05). 3.Debt To Equity Ratio (DER) dan Suku Bunga secara simultan atau secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Suku Bunga pada emiten pertambangan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode Hal ini ditunjukkan dengan distribusi. F hitung sebesar 4,325 > F tabel sebesar 4,74 dan nilai signifikansi (0,060) lebih besar dari taraf signifikansi (0,05). Saran 1.Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu dari segi faktor makro ekonomi yang digunakan sebagai dasar untuk memprediksi harga saham emiten hanya terbatas pada tingkat Suku Bunga saja, diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk memperhatikan pengaruh faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan seperti inflansi, nilai tukar rupiah dan lain sebagainya. 2.Pengambilan periode penelitian yang hanya 5 tahun, diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian agar hasil yang diperoleh dapat lebih merefleksikan pergerakan harga saham perusahaan di BEI secara historikal. 3.Menambah jumlah sampel emiten yang memenuhi kriteria penelitian, makin banyak jumlah sampel penelitian lebih bisa mewakili hasil penelitian. 4.Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada jenis emiten lain yang ada di Bursa Efek Indonesia untuk menambah validitas hasil penelitian. 5.Meskipun dalam penelitian ini Debt To Equity Ratio (DER) dan Suku Bunga secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham, tetapi bagi para investor dan calon investor yang akan melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia hendaknya tetap memperhatikan faktor fundamental dan faktor teknikal yang mana secara langsung maupun tidak langsung akan mengurangi resiko dan ketidakpastian yang akan dialami oleh para investor dalam aktivitas perdagangan saham DAFTAR PUSTAKA Bramantyo, D. (2006). Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Jakarta: PPM. Eduardus, T. (2007). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. Firdaus, M. A. (2016). Metode Penelitian Edisi 2. Depok: Jelajah Nusa.

13 Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana. Sujarweni, W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi (Cetakan Pertama). Yogyakarta: Syamsudin, L. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (Cetakan sebelas). Jakarta: Rajawali Pers. Pustaka baru press.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE 2008-2012 Nama : Yuyun Fitriyani NPM : 28210809 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

:Anggun Kartika Wati Npm :

:Anggun Kartika Wati Npm : PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2009-2013 Nama :Anggun Kartika Wati Npm : 10210852

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan tingkat bunga yang relatif rendah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Jika tingkat ekonomi suatu negara tersebut baik maka tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi Indonesia

Lebih terperinci

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR JASA YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 2015 Nama : Setiyanti Rianta P.

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM: Pengaruh Variabel-variabel Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2013-2014. SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY 14212758 LATAR BELAKANG Pasar Modal Yang Telah di Publikasikan Pada Bulan Agustus 2014

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH RETURN ON ASSETS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami perkembangan maka persaingan pun akan semakin meningkat. Dalam persaingan tersebut perusahaan terdorong

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Terima Kasih Kepada Yang Terhormat : Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Hj.Ria Ratna Ariawati,MS.,Ak Dosen Penguji Linna Ismawati, SE., M.Si Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,Msi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, dunia mengalami kemajuan yang pesat. Sama dalam dunia perekonomian seiring dengan perkembangannya perekonomian suatu perusahaan akan mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini dalah untuk mengetahui bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang penting dalam perekonomian dan juga pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat menghubungkan pihak yang

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 1 PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 Abd. Rahman Pakaya 2, Idham Masri Ishak 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ledi Lasni Jurusan Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dividen Per Share, Tingkat Inflasi, Return on Equity, Net Profit Margin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) serta memberikan kesempatan kepada investor

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka

Lebih terperinci

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si PENGARUH RETURN ON ASSET (ROE), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2011 Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

Lebih terperinci

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode )

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6785 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode 2013-2016) 1 Windasari, 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada beberapa tantangan yang tidak ringan pada tahun 2009.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin bertambah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS 0 PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ Periode 2007-2008) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi data Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public di bursa efek indonesia. Sampel yang dipakai berupa laporan keuangan selama periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi kondisi perekonomian yang sangat kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mengerahkan seluruh sumber daya secara optimal hanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi, dimana pelaku usahanya baik individu maupun

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Mitha Christina Ginting, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan usaha dalam kegiatan perekonomian di Indonesia semakin ketat pada masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang menganut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam situasi perekonomian saat ini semakin lama semakin ketat. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang berkembang cukup pesat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar. 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha faktor yang paling utama dalam menjamin kelangsungan usaha adalah modal. Untuk itu perusahaan sangat membutuhkan sumber dana sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat konsumsi baja nasionalnya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi dan dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibutuhkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH RASIO LABA PER LEMBAR SAHAM (EARNING PER SHARE), LABA ATAS PENJUALAN (NET PROFIT MARGIN), DAN LABA ATAS MODAL SENDIRI (RETURN ON EQUITY)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Isfenti Sadalia dan Khalijah Staf Pengajar FE USU Abstract: The purpose of this research is to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (RUPIAH/USD) DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Periode Januari 2010-Desember 2012)

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (RUPIAH/USD) DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Periode Januari 2010-Desember 2012) ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (RUPIAH/USD) DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Periode Januari 2010-Desember 2012) HELMY SYAMSURI STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini perkembangan Indonesia di berbagai bidang terutama sektor ekonomi semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian Berikut ini telah disajikan tabel perkembangan kinerja keuangan PT Indosat tahun 2010, 2011 dan 2012 Tabel 3. Tabel Modal Kerja,

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci