MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DAN HURUF DALAM SATU KEGIATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SEDOTAN PLASTIK. Yatminah

Transkripsi

1 ISSN (Media Cetak) (Media Online) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DAN HURUF DALAM SATU KEGIATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SEDOTAN PLASTIK TK Dharma Wanita Batursari Candiroto Temanggung Abstrak Pokok permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah: 1) Kurangnya minat anak untuk belajar Mencipta bentuk. 2). Anak sering merasa jenuh, bosan, malas kalau disuruh Mencipta bentuk 3). Seringkali guru tidak tepat dalam menggunakan media, 4). Seringkali orang tua atau guru tidak tepat dalam menggunakan 5). Seringkali orang tua tidak tepat dalam menggunakan media.6) Seringkali guru tidak menggunakan banyak cara dalam Mencipta bentuk. Berdasarkan pokok masalah,tujuan penelitian adalah : Untuk Meningkatkan Kemampuan mengenal lambang bilangan dan Huruf dalam kegiatan Mencipta bentuk melalui media Sedotan plastik di Kelompok A. TK Dharma Wanita Batursari.Kabupaten Temanggung. Subyek penelitian adalah Kelompok A. dengan jumlah anak 15. Yang terdiri 6 laki-laki.9 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Alat pengumpul data menggunakan lembar pengamatan dan hasil tindakan. Dari penelitian ini dapat di deskripsikan bahwa sebelum tindakan tingkat keantusiasan. 9,5%, kecepatan 4,7%,keberanian 4.7%. kemauan 4.7%.Sedangkan setelah diadakan tindakan menjadi tindakan tingkat keantusiasan. 57 % ketepatan, 66% keberanian 71 % kemauan 71%. Hasil sebelum melakukan tindakan anak belum berkembang (BB) ; 80 % mulai berkembang (MB) 13,33 % berkembang sangat baik (BB) 6,67 %, Setelah diadakan perbaikan dalam siklus I, anak belum berkembang (BB) 53,33 % mulai berkembang ( BB) 26,67 % Berkembang sangat baik( BSB ) 20 % Dan hasil tindakan siklus II menjadi : belum berkembang (BB ) 6,67 % mulai berkembang ( MB ) 6,67 % dan berkembang sangat baik ( BSB ) 86,66%Jadi tingkat ketuntasan sebelum dilaksanakan perbaikan nilai ( * 6,67% setelah diadakan perbaikan pada siklus 1. nilai ( * ) 20 % dan hasil siklus II menjadi (* ) 86, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: Kemampuan Kognitif; Lambang Bilangan; Mengenal Angka; Sedotan Plastik PENDAHULUAN Pengertian pendidikan anak usia dini dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mematuhi pendidikan lebih lanjut. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 dan standar Pendidikan Anak Usia Dini, tertuang dalam Permendiknas No 137 Tahun 2013 agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tema Yang digunakan dalam 1 semester antara lain;diriku, keluargaku, kebutuhanku, lingkunganku, benda sekitar Pada program pengembangan kognitif; berfikir simbolik Kompetensi Dasar 4.9. Menggunakan teknologi sederhana untuk 1

2 menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga peralatan bermain peralatan pertukangan dll. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak mengenal lambang bilangan dan mengenal lambang huruf. Menggunakan Metode pemberian tugas dengan menggunakan alat peraga yang biasa digunakan oleh anak hasilnya masih belum mencapai nilai berkembang sesuai harapan (BSH). Untuk membantu perkembangan anak secara optimal, perlu adanya pembelajaran yang menyenangkan tanpa tekanan dan hasilnya sesuai harapan. Maka sangat perlu adanya penelitian serta membuat metode yang lebih efisien efektif dan inovatif. anak usia 4 tahun di TK Dharma wanita Batursari khususnya masih sangat kurang sekali minat untuk mengenal angka dan huruf, sebagian ada yang dapat menghitung dengan benar atau mengurutkan huruf tetapi tidak mengenali lambang bilangan dan lambang hurufnya atau sebaliknya anak bisa menyebutkan angka tetapi tidak bisa membuat angka ataupun hurufnya. sedotan bekas minuman terserekan sampah yang tidak membusuk membuat polusi atau bisa menimbulkan banjir jika kita tidak pandai memanfaatkannya, Berdasarkan paparan diatas mendorong peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan mengenal lambang bilangan dan Huruf dalam kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan menggunakan media sedotan plastik pada pendekatan kognitif. Di Kelompok A TK Dharma Wanita Batursari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung Tahun pelajaran Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut Kurangnya minat anak untuk menyebutkan bunyi huruf,anak sering merasa jenuh, bosan, malas kalau disuruh Menghitung. Anak tidak bisa mengenal lambang bilangan dan lambang huruf, Anak bisa menghitung tetapi tidak mengenal lambang bilangannya. Anak bisa mengurutkan huruf tetapi tidak mengenal lambang hurufnya. Sedotan plastik bekas minuman berserakan tidak bermanfaat. Seringkali guru tidak tepat dalam menggunakan media. Seringkali guru tidak menggunakan banyak cara dalam mencipta bentuk. Keterbatasan peneliti dalam melakukan semua identifikasi masalah diatas, maka peneliti hanya menganalisa permasalahan yaitu Meningkatkan Kemampuan mengenal lambang bilangan dan Huruf dalam kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan menggunakan media sedotan plastik pada pendekatan kognitif di Kelompok A TK Dharma Wanita Batursari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa laki-laki 6 dan perempuan 9 dengan materi Program pengembangan kognitif berfikir simbolis. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mematuhi pendidikan lebih lanjut (yuliani Nurani Sujiono 2007:7). Program pengembangan kognitif dibagi menjadi tiga antara lain belajar dan memecahkan masalah, Berfikir Logis, Berfikir Simbolik dengan sembilan kompetensi dasar menurut kurikulum terbaru yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 adapun penelitian ini tercantum dalam kompetensi dasar [4.9]. Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga peralatan bermain peralatan pertukangan dan lain lain, dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak mengenal lambang bilangan dan mengenal lambang huruf yang tertuang dalam standar Pendidikan Anak Usia Dini, tertuang dalam Permendiknas No 137 Tahun 2013 dalam kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan plastik, diharapkan mampu meningkatkan kognitif anak TK Dharma Wanita Batursari. Hal ini terjadi karena setiap kegiatan mengenal lambang bilangan dan Huruf dengan media yang lain selalu tidak berhasil maka penulis mengadakan perbaikan agar mendapatkan teori baru yang bisa untuk pedoman bagi pembelajaran di TK Dharma Wanita Batursari. tentang mengenal lambang bilangan dan huruf 2

3 METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Taman Kanak Kanak Dharma Wanita Batursari. Kecamatan Candioto Kabupten Temanggung Kelompok A Tema tema yang disampaikan adalah tema kebutuhanku 2. Waktu pelaksanaan Pendekatan tindakan kelas ini dilakukan pada bulan Nopember 2015 semester I Tahun Pelajaran 2015 / Pelaksanaan perbaikan pembelajaran di semester I Tahun Pelajaran 2015 / Dari tanggal 1 Nopember 2015 s/d 29 Nopember 2015.yaitu antara lain :Waktu persiapan 2 Nopember 2015, pelaksanaan siklus I: 9 s/d 11 Nopember 2015,pelaksanaan siklus II: 12 s/d 14 Nopember 2015,Diskusi dan penyusunan:16 dan 29 Nopember Subyek Penelitian Semua anak didik kelompok usia 4-5 tahun TK Dharma Wanita Batursari. Temanggung sejumlah 15 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 9 perempuan. B. Jenis dan Desain Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan desain PTK yang mengacu pada model Kemmis dan Tanggar (1988), yang terdiri dari 4 komponen antara lain : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun tahap-tahap penelitian terlihat di bawah ini: Perencanaan Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1 : Model PTK 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Perencanaan 1) Sebelum penelitian guru melihat rangkuman penilaian perkembangan kreativitas anak di semester 11 dengan STTPA yang ada hubungannya dengan kognitif anak yaitu dalam kegiatan masih kurang berkembang. 2) Guru membuat RPPH dengan mengambil STTPA yang sudah direncanakan dengan format pembukaan I, Inti II, Istirahat III Penutup IV. 3) Pengelolaan Kelas Dengan Klasikal. b. Pelaksanaan 1) Guru menyediakan alat dan media yang akan dipakai. 2) Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan media sedotan plastik 3) Guru memberi contoh langkah langkah kegiatan dengan sedotan plastik 3

4 4) Anak mulai melakukan kegiatan keterampilan membilang dan membaca huruf dengan sedotan plastik. 5) Guru memberi bimbingan pada anak yang bermasalah atau belum melaksanakan tugas kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan media sedotan plastik 6) Guru memberi nilai kegiatan anak. c. Pengamatan Jumlah anak 15, dan hasil penilaian yang dilakukan adalah : Anak yang belum berkembang : : 12 anak Anak yang berkembang : 2 anak Anak yang berkembang sangat baik : 1 anak d. Refkeksi 1. Kegiatan dilaksanakan belum dengan kegiatan 2. Anak kurang tertarik dengan tugas yang diberikan 3. Apersepsi guru kurang diminati anak 4. Metode dan strategi pembelajaran kurang tepat. Sumber Data a. Sumber Data Primer adalah bahwa sumber data yang diperoleh dari hasil belajar atau hasil karya anak yang berupa nilai tes yang dikerjakan dan hasilnya diperlihatkan oleh guru. b. Sumber Data Sekunder adalah bahwa sumber data yang diperoleh dari hasil yang dilakukan oleh guru mengenai partisipasi aktif anak selama tindakan belajar. Teknik dan Alat Pengumpul Data 1. Teknik Pengumpul Data Teknik pengumpul data dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala yang diselidiki itu Teknik diskusi atau wawancara (interview) adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana satu orang atau lebih bertatap muka mendengar langsung informasi atau keterangan-keterangan.antara guru dan anak anak, atau metode Tanya jawab Teknik Observasi yaitu mengamati sikap dan minat anak ketika menerima tugas kemudian teknik dalam Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan menggunakan media Sedotan plastic, menunjukkan ada hasilnya karena kemampuan kognitif dapat meningkat. Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan menjadi lebih semangat dan mau melaksanakan tugas sampai selesai yaitu kegiatan Mencipta bentuk,menggunakan Sedotan plastik sangat menyenangkan sekali bagi anak,anak menjadi senang menerima tugas ini yaitu Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan 1. Alat Pengumpul Data a. Dokumentasi adalah suatu cara menganalisa data atau fakta yang disusun secara logis dari sejumlah bahan dokumen yang memberikan informasi tertentu b. Lembar Observasi sebagai alat untuk memantau perkembangan minat dan partisipasi aktif anak dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Observasi merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang direkam perlu segera dicatat atau direkam. Karakteristik pengamatan: c. Pemberian Tugas adalah salah satu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkapkan. dengan cara berkelompok, berpasangan ataupun individual dengan cara ;membagikan alas untuk membentuk, membagikan sedotan plastik, kemudian membuat bentuk huruf maupun angka sesuai jumlah sedotannya. 4

5 a. Proses Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II No Siklus I Data yang diperoleh 1 Penyampaian pembelajaran mengenal lambang bilangan dan mengenal lambang huruf dengan metode pemberian tugas dan demontrasi Sebagian anak tidak merespon tidak berhasil melaksanakan kegiatan 2 Belum menggunakan alat peraga Sebagian anak tidak merespon tidak berhasil melaksanakan kegiatan 3 Anak didik mengerjakan sesuai dengan apa Anak didik melaksanakan kegiatan tetapi yang disampaikan oleh peneliti, tetapi belum belum tahu huruf apa dan angka berapa tahu huruf apa dan angka berapa yang yang dibuatnya tersebut. dibuatnya Tabel 1: Kondisi Awal Sebelum Penelitian Data Kondisi Kondisi Setelah Perbaikan No Kondisi Setelah Dilakukan Data yang diperoleh Perbaikan 1 Dalam penyampaian pembelajaran Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan huruf menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas. 2 Penggunaan alat peraga yang digunakan sedotan plastik berwarna-warni dan memperlihatkan hasil yang sudah jadi. 3 Anak didik mulai mengerjakan tugas dan tidak terlalu banyak bertanya pada guru Anak didik sudah mulai memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru mulai Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan dengan huruf yang mudah mudah sesuai dengan jumlah Sedotan plastik yang diambil meskipun hasilnya belum sesuai Anak didik mulai Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan dengan Sedotan plastik beberapa huruf dan angka sesuai yang ditiru Anak didik dapat membuat huruf dan angka dan menyebutkannya dengan benar Tabel 2 : Kondisi Setelah Perbaikan Setelah melalui 2 (dua) siklus perbaikan pembelajaran yang telah penulis lakukan dari hasil kegiatan pembelajaran Membuat angka dan huruf menggunakan sedotan huruf yang dilakukan oleh anak didik Kelompok A TK Dharma Wanita Batursari terdapat peningkatan dalam kegiatan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Data Persiklus Dari hasil pengumpulan data melalui observasi / pengamatan yang dilakukan selama 1 minggu yang terbagi dalam 2 siklus, dengan hasil sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan siklus I. Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada minggu ke 2 yaitu hari senin tanggal 11 Nopember 2015 sampai dengan hari rabu 13 Nopember Sebelum dilaksanakan dibuat rancangan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana program pembelajaran harian. Selengkapnya ada pada lampiran, setelah dibuat RPPH maka dibuat skenario perbaikan yang meliputi 5

6 kegiatan selama 3 hari. Setelah dilaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan membuat bentuk bervariasi, dari hasil observasi dan penilaian maka diperoleh hasil sebagai berikut : Perbaikan Pada Penelitian Tindakan Kelas NO RPPH JML ANAK JUMLAH NILAI DALAM SIKLUS I PROSENTASE % * V O * V O 1 RPPH ,67 % 13,33 % 80 % Tabel 3; Pra Siklus Sebelum Ada Perbaikan. GRAFIK 1;PRA SIKLUS *** O ** Keterangan : : Dapat mecapai batas tuntas/ STTPA bisa O : tidak dapat mencapai STTPA / tidak bis NO RPPH JML ANAK JUMLAH NILAI DALAM SIKLUS I PROSENTASE % * V O * V O 1 RPPH ,67 % 13,33 % 80 % 2 RPPH ,29 % 14,29 % 71,42% 3 RPPH % 26,67 % 53,33 % Tabel 4 Rangkuman Nilai Siklus I GRAFIK RANGKUMAN NILAI SIKLUS I *** o ** 6

7 Dari tabel diatas kemudian dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut Hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Keterangan : : Dapat mecapai batas tuntas/ STTPA bisa O : tidak dapat mencapai STTPA / tidak bisa 1. Pelaksanaan kegiatan siklus II Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada minggu ke II yaitu hari kamis 14 Nopember 2015 sampai sabtu 16 Nopember Sebelum dilaksanakan dibuat rancangan kegiatan yang dituangkan dalam RPPH, selengkapnya di lampiran. Setelah dibuat RPPH Kemudian dibuat skenario perbaikan yang meliputi kegiatan selama 3 hari. setelah dilaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan membuat bentuk bervariasi. Dari hasil observasi dan penilaian diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel Rangkuman Nilai Siklus I1 NO RPPH JML ANAK JUMLAH NILAI DALAM SIKLUS 1 PROSENTASE % * V O * V O 1 RPPH % 13,33 % 46,67% 2 RPPH % 6,67% 13,33 % 3 RPPH ,66% 6,67 % 6,67 % Tabel 4 Rangkuman Nilai Siklus I1 GRAFIK RANGKUMAN NILAI SIKLUS II *** o ** Keterangan : : Dapat Mencapai STTPA Atau Batas Tuntas O : Tidak Dapat Mencapai STTPA Dari grafik diatas, diketahui bahwa jumlah anak yang dapat mencapai STTPA atau berkembang sangat baik ada 13 anak = 86,66% dan yang tidak bisa atau belum berkembang mencapai 1 anak = 6,67 %4 anak berkembang = 6,67 % Secara keseluruhan hasil yang diperoleh sejak pra siklus, siklus 1 kemudian siklus 2 terdapat nilai sebagai berikut : 7

8 No Siklus Jml Anak Jumlah Nilai Dalam Siklus I Prosentase % * V O * V O 1 Pra Siklus ,67 % 13,33 % 80 % 2 Siklus % 26,67 % 53,33 % 3 Siklus ,66% 6,67 % 6,67 % Tabel 5 Hasil Prosentase % Pra Siklus, Siklus 1 Siklus 2 Grafik HASIL PROSENTASE % PRA SIKLUS, SIKLUS 1 SIKLUS 2 *** o ** CATATAN : :Jadi tingkat ketuntasan sebelum dilaksanakan perbaikan nilai * 6,67% setelah diadakan perbaikan pada siklus 1. nilai * 20 % dan hasil siklus II menjadi * 86,66% artinya bahwa menunjukan bahwa melalui kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan dapat meningkatkan mengenal lambang bilangan dan Huruf melalui pendekatan kognitif B. PEMBAHASAN 1. Siklus 1 Pada siklus 1 menggunakan pembelajaran model kelompok, anak mulai senang melaksanakan tugas dalam kegiatan mengenal lambang bilangan dan lambang huruf, sehingga sebanyak 1 mendapat nilai berkembang sangat baik dan yang tidak bisa mencapai STTPA atau belum berkembang ada 12 anak, yang berkembang= 2 anak Pada siklus 1 anak sudah mulai senang dengan kegiatan ini namun juga masih banyak juga yang kurang senang atau kurang percaya diri, tidak semangat dan tidak termotivasi, Oleh karena itu guru perlu mempelajari tingkat kemampuan anak didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan perbaikan ulang dalam membuat suatu kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil secara maksimal. 2. Siklus II Pada Siklus II. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk meningkatkan mengenal lambang bilangan dan Huruf anak melalui kegiatan dengan cara membuat angka dan huruf menggunakan sedotan yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kelompok. Dan hasilnya anak yang berhasil mencapai 13 anak dan yang tidak berhasil 1 anak. 1 anak lainnya melaksanakan kegiatan namun 8

9 masih keliru menyebutkan angka. dari siklus II cukup memuaskan hal ini didukung dengan beberapa faktor, antara lain : Anak mulai percaya diri dalam berimajinasi, berekspresi, Minat belajar anak dan motivasi anak mulai berkembang Kegiatan diberikan kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan hingga akhirnya anak menguasai kegiatan. Sedotan plastik yang diberikan beraneka warna Anak diberi kesempatan membuat bentuk beberapa menurut kehendak anak pada pengaman. Adapun tugas pokok seorang guru TK harus menguasai beberapa hal, antara lain : Penguasaan materi Guru harus menguasai seluruh materi dan banyak pengetahuan dan wawasan luas sehingga mampu menyusun program pembelajaran dengan baik. Disiplin diri adalah merupakan modal seseorang dalam kesaksian diri karena kedisiplinan adalah kehendak hati nurani, sehingga orang yang mau mengubah dirinya dari suatu kejelekan menjadi suatu kebaikan adalah suatu kedisiplin. Penguasaan metode mengajar. Guru yang mampu menguasai metode mengajar dan penilaian maka akan berhasil dalam pembelajarannya, senantiasa mencoba dengan metode metode yang lain apabila satu metode tersebut dianggap tidak berhasil. Karena guru diberi kebebasan menggunakan metode sesuai dengan kondsi lapangan. Juga dalam menilai hendaknya akurat sehingga setiap saat anak bisa di pantau perkembaganya serta pencatat semua yang terjadi pada anak untuk memudahkan keberhasilan dalam pembelajaran. SIMPULAN Di pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan, meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan dan lambang huruf melalui kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan lebih berhasil dari pada dengan metode-metode lainnya. Keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara seperti ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi 4 tahap yaitu Perencanaan,tindakan, observasi, refleksi. Alat pengumpul data menggunakan pengamatan dan hasil tindakan. Hasil sebelum melakukan tindakan anak belum berkembang ( BB) ; 80 % mulai berkembang ( MB ) 13,33 % berkembang sangat baik ( BB) 6,67 %, Setelah diadakan perbaikan dalam siklus I, anak belum berkembang ( BB) 53,33 % mulai berkembang ( BB) 26,67 % Berkembang sangat baik( BSB ) 20 % Dan hasil tindakan siklus II menjadi : belum berkembang (BB ) 6,67 % mulai berkembang ( MB ) 6,67 % dan berkembang sangat baik ( BSB ) 86,66% Jadi tingkat ketuntasan sebelum dilaksanakan perbaikan nilai ( * 6,67% setelah diadakan perbaikan pada siklus 1. nilai ( * ) 20 % dan hasil siklus II menjadi ( * ) 86,66% artinya bahwa menunjukkan melalui kegiatan membuat angka dan huruf menggunakan sedotan dapat meningkatkan mengenal lambang bilangan dan Huruf melalui pendekatan kognitif DAFTAR PUSTAKA Permendiknas Nomor 146 Tahun 2014 Kurikulum 2013 Jakarta: Permendiknas Permendiknas nomor 58 tahun pendidikan anak usia Dini Jakarta: Permendiknas Permendiknas No 137 Tahun 2013 STTPA Jakarta: Permendiknas Padmonodewo, Soemiarti ( 2000 ) pendidikan anak prasekolah Jakarta : Rineka Cipta. Sumantri ( 2005 :145 ) mengembangkan kognitif pada anak usia dini Jakarta : Sinar Grafika. (Suyanto, 2000 : 15). Metode pembelajaran: Sinar Grafika. UU RI NO 20 Tahun 2003 tentang sisten pendidikan nasional, Jakarta : Sinar Grafika 9