INDIYAH HUDIYANI (E01495092). Pengarnh Ccndawan Endomikorhiza G1om1mr.s aggregar!rni, Giga.s/mra nmargnrila dan Kompos Kasting Terhadap Pertumbuhan Camramlga ~x/orafa Baill Forma Genuina pada Tanah Bekas Pengolahan Tambang Emas (Toiling). Dibawall Bimbingan Dr. tr. Supriyanto. 7irilimmg adalah material sisa dari proses pengolahan dan atau pemurnian bahan tambang. 7iriliimg mempunyai sifat yang kurang menguntungkan untuk perturnbuhan tanaman, yaitu kurang - mengandung unsur hara, teksturnya padat. mengandung logam berat yang bersifat toksik seperti merkuri (Hg) dan mempunyai ph yang bersifat alkalis. Salah satu usaha yang dilakukan untuk merehabilitasi lahan bekas pengolahan tambang emas adalah denyan pembcrian kompos kasting dan inokulasi cendawan endomikorhiza Glomrrs nggregafrmnm dan (;iga.s~>orcm nrcmrgcmrirtr. Konlpos kastinx manlpu meningkatkan unsur hara dalam tanah Iailirrg dan mampu memperbaiki porositas tanah loilimrl: sehingga tanah menjadi lebih remah, sedangkan cendawan endomikorhiza mampu meningkatkan kapasitas akar tanaman dalam menyerap hara dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi cendwaan endomikorhiza terhadap pertunlbuhan ('. o~lorcrla Baill forma Genuina pada media campiiran kompos kasting dan tanah lailbrg dengan berbagai perbandingan. Penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari sterilisasi media, uji toksisitas,perkecambahan benih, penyapihan, pemeliharaan, inokulasi cendawan endomikorhiza, pengamatan dan pengukuran. analisis data.serta analisis media dan analisis nutrisi tanaman Ylang- Y lang. Rancangan yans di~wnakan dalam penelilian ini adalah rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3X 4 dengan jumlah ulangan yang berbeda antara 5 sampai 8 ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah inokulasi cendawan endomikorhiza dengan 3 taraf yaitu tanpa inokulasi cendawan endomikorhiza (MO). inokulasi cendawan Glom?mim.s ag&~egoiron (Ml), dan inokulasi cendawan - Gigasporn nmrtrgarira (W). Faktorperlakuan kedua adalah pemberian kompos kasting dengan 4 taaf yaitu tanpa kompos kasting (TO), pemberian kompos kasting dengan perbandingan 2:l (TI), kompos kasting dengan perbandingan 3:l (T2), dan pemberian kompos kasting dengan perbandingan 4:1 (T3). Pada perlakuan yang memberikan penyamh yans nyata pada taraf Uji F 5% se\anjutnya dilakukan Uji Duncan. Pengamatan dan pengukuran dilakukan terhadap parameter tinggi (T), diameter (D), berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar (NPA), jumlah spora, persentase kolonisasi akar bermikorhiza, Relarive 1;ield Mycorrhyzal Depermdency (RFMD), kekokohan semai (KS), indeks mutu bibit (IMB), analisis tanah, uji toksisitas, dan analisis nutrisi tanaman Ylang-Ylang. Perlakuan inokulasi cendawan endomikorhizaa berpengaruh sangat nyata pada jumlah spora dan persentase kolonisasi akar bermikorhiza serta berpengaruh nyata pada pada nilai BKT, NPA, dan
KS. Sedangkan konipos kasting berpengaruh sangat nyata pada T, D, BKT, dan KS sena berpengaruh nyata pada jumlali spora. lnokulasi (;. crggregi~/~~~rt (MI) menghasilkan nilai BKT dan KS yang terbesar dibandingkan dengan perlakuan inokulasi (3. ~~rorgcrriri~ (M2) dan kontrol (MO) yaitu sebesar 1918 mg untuk BKT dan 34,3 untuk KS atau untuk BKT meningkat sebesar 52 % dibanding kontrol dan nilai KS meningkat sebesar 15,4 % dibanding kontrol. Untuk jumlah spora dan persentase kolonisasi akar bermikorhiza, inokulasi Gi. rnrirgitri/a memberikan hasil terbaik yaitu 24 untuk jurnlah spora dan 42,2 % untuk persentase kolonisasi akar bermikorhiza. Jumlah spora untuk perlakuan inokulasi (;i. ]n<~rgnri/ct meningkat sebesar 380% dibanding kontrol dan persentase kolonisasi akar bermikorhiza meningkat sebesar 19.1 kali diband:ng kontrol. Untuk nilai NPA. inokulasi Ci. et~grq~i/iir~~ dan Gi. nrnrgririln memberikan pengaruh yang negatif atau menurunkan nilai NPA. Perlakuan tanpa inokulasi endomikorhiza menghasilkan nilai NPA terbesar yaitu 5 atau meningkat 66.7 % dibandingkan nilai NPA pada perlakuan inokulasi endomikorhiza. berpengamh positif terhadap kualitas semai C. o~lorrrrrr. Inokulasi cendawan endomikorhiza secara umum Pemberian kompos kasting dengari perbandingan 2:1 (TI) niernberikan nilai pertambahan tinggi dan diameter terbesar yaitu 16.7 mrn untuk tinggi dan 4,4 mm untuk diameter. Pertambahan tinggi pada perlakuan TI meningkat sebesar 542 % dibanding kontrol dan untuk diameter meningkat sebesar 193 % dibanding kontrol. Perlakuan T3 (pemberian kompos kasting dengan perbandingan 4: 1) memberikan nilai BKT dan KS terbesar dibanding perlakuan lainnya yaitu sebesar 2565 mg untuk BKT dan 39,9 untuk KS. Jumlah spora terbanyak dihasilkan oleh perlakuan T2 ( pemberian kompos kasting dengan perbandingan 3:l) sebesar 24 atau meningkat 71,4 % dibanding kontrol. Secara keselumhan pemberian kompos kasting mampu meningkatkan kualitas semai C odornln. Hal ini disebabkan kompos kasting mempunyai strukur yang remab, mempunyai porositas dan aerasi serta drainase yang baik. Meskipun perlakuan interaksi antara inokulasi cendawan endomikorhiza dan kompos kasting tidak memberikan pengaruh yang nyata tetapi perlakuan ini mampu meningkatkan mutu bibit C. odorrim. Hal ini dapat.dilihat dari indeks mutu bibit yang menunjukkan bahwa perlakuan interaksi inokulasi cendawan endomikorhiza dan kompos kasting memberikan nilai terbaik. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertumbuhan dan mutu semai C. oclornln Baill Forma Genuina dapat ditingkatkan dengan inokulasi cendawan endomikorhiza dan pemberian kompos kasting. lnokulasi cendawan endomikorhiza (;. riggr-egctltlm dan Gi. mnrgnrila mampu meningkatkan pertumbuhan dan mutu semai (. o~iororo Baill Forma Genuina, perbandingan kompos kasting yang optimal pada perlakuan interaksi cendawan endomikorlliza dan kompos kasting adalah 2:l sedangkan perbandingan kompos kasting yang optimal pada perlakuan kompos kasting saja adalah 4:l. lndeks mutu bibit C. odorrr~o yang terbaik diperoleh pada perlakuan M2TI ( Gi. mnrgariln dan kompos kasting dengan perbandingan 2:l).
Saran yang dapat diajukan adalall hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis bekas pengolahan tatnbang emas dan perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan semai Ylang-Ylang di lapangan ( lahan bekas pengolahan tambang emas).