PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGPADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 50 KAMPUNG JAMBAK KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DRTA DI KELAS V SDN O7 IKUR KOTO KECAMATAN KOTO TANGAH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIAVISUAL DI KELAS V SDN 11 BANCAH KECAMATAN KPGD KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI A DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD NEGERI 01 ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS V SDN 12 MUNDAM SAKTI KABUPATEN SIJUNJUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA TEMA BUDI PEKERTI DI SDN 41 KOTO XI KAPUH TARUSAN

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGPADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 50 KAMPUNG JAMBAK KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ABSTRAK Sherly Rima Delsa, Wince Hendri, Wirnita Eska Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: Sherly@yahoo.com Abstract This study aims to describe the increase in science learning outcomes approach to problem solving in class VI Elementary School District 50 Koto TangahJambak Kampung Padang. Science learning is still done conventionally. This is evident from the learning process that is still centered on the teacher ( teacher centered ), where the teacher is the only source of information. Teacher dominated learning to use the lecture method. Students have not been able to manyampaikan ideas that exist in the mind in the form of a question. Type of research is a class act. This study used a qualitative approach. The purpose of this action research is to improve the learning process and improve learning outcomes. Subjects in the study of this class action is a sixth grade elementary school students 50 Kampung Jambak District Koto Tangah desert town. The research data was obtained by using tests and observation. Results of the research that has been conducted every cycle saw an increase in student learning outcomes. It can be seen from the average value of student learning outcomes obtained in the first cycle and the second cycle 61 the average value obtained 76 student learning outcomes. Increased teacher aspects cycle I gained an average value 77 % and the aspect of students in the first cycle values obtained an average of 73 %. Improved implementation of the aspects of the second cycle teachers earned an average value of 88 % and the aspect of the second cycle students obtained an average value of 86.5 %. It can be concluded in this action research approach to problem solving can improve student learning outcomes IPA. Keywords : Learning Outcomes, Science, Problem Solving Approach PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan siswa agar berkembang secara maksimal. Menurut Hamalik (2003:2) pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya sehingga timbul perubahan dalam dirinya. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan guru dan siswa dalam memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan. Seperti dijelaskan oleh Wina (2008:104) bahwa pembelajaran (instruction) merupakan usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Selanjutnya

Masnur (2006:37) juga menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu tindakan edukatif yang dilakukan guru di kelas, karena berorientasi pada pengembangan diri atau pribadi siswa secara utuh yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran bukan proses pentransferan ilmu dari guru kepada siswa, tetapi suatu proses dimana guru membantu siswa agar mereka dapat belajar. Melalui proses pembelajaran siswa dapat belajar sehingga terjadilah perubahan perilaku pada diri mereka. Perubahan perilaku tersebut mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta minat dan bakat. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD). IPA adalah mata pelajaran yang sangat penting, karena diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Menurut Depdiknas (2006:484) IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan pengertian IPA di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Jadi, pembelajaran IPA di SD sebaiknya bukan diajarkan melalui ceramah atau pemberian tugas saja, tetapi diajarkan dengan berbagai cara dan pendekatan. Pendekatan pembelajaran itu sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan IPA dan ruang lingkupnya. Berdasarkan kenyataan yang peneliti alami di SDN 50 Kampung Jambak Kecamatan Koto Tangah, pembelajaran IPA masih dilaksanakan secara konvensional. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), dimana guru menjadi satu-satunya sumber informasi. Guru mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Siswa belum mampu untuk manyampaikan ide-ide yang ada pada pikirannya dalam bentuk pertanyaan. Jika ada kesempatan untuk bertanya dari guru siswa lebih banyak diam, seolah-olah meraka mengerti dengan pelajaran yang dipelajari. Materi yang dipelajari adalah kegunaan listrik. Peralatan listrik memudahkan kegiatan yang kita

lakukan. Dengan mesin cuci, kita tidak perlu berusaha payah mencuci pakaian dengan tanngan. Dengan kipas angin kita tidak perlu lelah menggerak-gerakan tangan menggunakan kertas. Sementara, apabila guru mengajukan pertanyaan seputar materi pembelajaran yang telah disampaikan, sebagian besar siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA adalah pendekatanproblem Solving. Nana (2004:84) mengatakan bahwa pendekatanproblem solving bukan sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam pemecahan masalah dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan. Metode ini sangat cocok dengan pembelajaran IPA karena secara mendasar pengajaran IPA berkenaan dengan kehidupan manusia. Selain itu penggunaan pendekatanproblem solving sebagai salah satu cara untuk memotivasi siswa dalam belajar IPA. Oleh karena itu, peneliti mengadakan inovasi terbaru untuk pembelajaran IPA, agar siswa menyenangi pelajaran tersebut dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Maka peneliti ingin menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatanproblem solving. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatkan Hasil Belajar IPA dengan PendekatanProblem Solving Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 50Kampung Jambak Kota Padang. Tujuan yang akan dicapai dari penulisan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikanpeningkatan Hasil belajar IPA dengan pendekatan problem solving pada siswa kelas VI SD Negeri 50 Kampung Jambak.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peningkatan hasil belajar IPA dengan pendekatanproblem solving pada siswa kelas IV SD Negeri 50 Kampung Jambak METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif.menurut Suharsimi (2007:11) Pendekatan kualitatif digunakan karena pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal dan tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami, dan menuntut keterlibatan penulis secara langsung di lapangan. Penelitian tindakan kelas inidilakukan di SDNegeri50Kampung Jambak Kota Padang, dengan mempertimbangkan peneliti mengajar di sekolah tersebut.subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDNegeri 50Kampung Jambak yang berjumlah 18 orang.jumlah siswa laki-laki adalah 6orang

dan siswa perempuan berjumlah 12 orang.penelitian ini dilaksanakan pada semester II, tahun ajaran 2012/2013 terhitung mulai dari waktu perencanaan sampai pembuatan laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dikemukakan oleh Suharsimi (2010:16), yaitu ada empat tahap yang perlu dilakukan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran IPA adalah 70. Data dalam PTK ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif ini diperoleh dari proses pembelajaran. Sumber data adalah siswa kelas VI yang menjadi responden penelitian. Data tersebut adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran. Sumber data penelitian adalah proses kegiatan belajar IPA dengan kebutuhan yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perilaku siswa sewaktu pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: - Lembar observasi siswa Digunakan untuk mendapatkan informasi apakah denganpendekatanproblem solving dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. - Lembar Observasi Kegiatan guru Dilakukan untuk mengamati berlangsungnya proses pembelajaran IPA. Dengan berpedoman pada lembar observasi ini, observer mengamati apa yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai dengan panduan peneliti. - Tes hasil belajar Digunakan untuk memperoleh data hasil belajar untuk setiap siklus. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Rochiati (2007: 135) yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul.data tersebut direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir penyimpulan dan verifikasi. Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi, baik data perencanaan, pelaksanaan maupun data evaluasi. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dari yang menghambat pembelajaran.dengan demikian,

pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan. Rata-rata persentase hasil siswa dari satu siklus yang terdiri dari dua pertemuan dibandingkan dengan rata-rata persentase pada siklus berikutnya.jika rata-rata persentase tersebut telah meningkat, maka baru dikatakan minat siswa meningkat. Kegiatan guru mengelola proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses pembelajaran diperoleh persentase 70%. Setelah didapat persentase guru dalam mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan, persentase tersebut dihitung rata-ratanya per siklus sehingga penilaian kegiatan guru dalam mengelola kelas dilihat dari rata-rata persentase persiklus jika mencapai 70% maka kegiatan guru mengelola pembelajaran dianggap baik. Hasil belajar dalam pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila diadakan tes hasil belajar pada ulangan harian, siswa yang memperoleh nilai rata-rata yang melebihi KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70.Hal ini berarti penggunaan pendekatan problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VI dalam mata pelajaran IPA di SDN 50Kampung Jambak Padang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I Pengamatan terhadap tindakan penggunaan pendekatan problem solving dalam pembelajaran IPA di kelas VI SDN 50 Kampung Jambak kota Padang dilakukan bersamaan waktunya dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilaksanakan secara intensif, objektif, dan sistematis. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari tindakan pertama sampai tindakan berakhir. Pengamatan yang dilakukan pada satu tindakan dapat mempengaruhi penyusunan tindakan selanjutnya. Pengamatan terhadap tindakan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Teman sejawat bertugas mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran. Observer dalam melaksanakan tugasnya dibantu dengan menggunakan lembaran pengamatan kegiatan yang diisi dengan memberi tanda ceklis. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Informasi ini didapatkan melalui pengamatan observer pada saat pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA ini berbeda dari yang biasa dilakukan guru. Perbedaan tersebut terletak pada

proses pembelajarannya. Biasanya, guru dalam proses pembelajaran IPA secara langsung memberikan penjelasan kepada siswadan hanya melakukan tanya jawab saja dan guru langsung memberikan latihan kepada siswa. Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran IPA pada pertemuan I siklus I ini belum sesuai dengan perencanaan mengajar yang telah dibuat. Perhatian peneliti masih tercurah penguasaan kelas, dan menyesuaikan diri dengan kelas karena pertemuan I ini merupakan pertama kalinya guru mengajar. Jadi perhatian terhadap proses pembelajaran kurang terfokuskan. (1) Dari segi guru Selama proses pembelajaran berlangsung aktifitas guru masih ada yang belum sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tahap-tahap pendekatan problem solving dalam pembelajaran IPA kurang dapat terlaksana dengna baik. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari tindakan pertama sampai tindakan berakhir. Kegiatan guru dalam pembelajaran dinilai dengan menggunakan lembaran pengamatan.: Dari hasil lembaran pengamatan di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan tahaptahap pendekatan problem solving selama proses pembelajaran berlangsung masih kurang sesuai dari yang diharapkan. Jumlah skor yang peneliti peroleh adalah dalam pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I siklus I ini adalah 25 dan skor maksimalnya 36. Dengan demikian persentase skor ratarata adalah 70%. Berarti tingkat keberhasilan peneliti selama kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil dari pengamatan pengamat I adalah kategori cukup. (2) Dari segi siswa Aktifitas siswa selama pelaksanaan tindakan pada pertemuan I siklus I ini pada umumnya semua yang ada diperencanaan terlaksana, akan tetapi hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini di sebabkan oleh siswa kurang paham tentang pelaksanaan tahap-tahap pendekatan problem solving dalam proses pembelajaran dan ini untuk perama kalinya di lakukan oleh siswa. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan dari pengamat yaitu teman sejawat, dengan berpedoman kepada lembar pengamatan. Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa ada beberapa deskriptor yang belum terlaksana dengan baik. Hal ini juga terlepas dari aktivitas guru yang dilakukan oleh guru dan merupakan kelalaian guru dalam memberikan materi pembelajaran. Jumlah skor yang diperoleh adalah Dan skor maksimal 23. Dengan demikian persentase nialai rata-rata adalah 64%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori kurang.

1) Pertemuan II a) Pelaksanaan tindakan Siklus I Pertemuan II Pelaksanaan pertemuan II siklus I penelitian tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 Januari 2013. Pelaksanaan pertemuan II pada siklus I ini pada dasarnya sama dengan pelaksanaan pada pertemuan I, yaitu tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan problem solving dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD. Perberbedaannya di sini adalah materi yang akan dibahas. Pada pertemuan I siswa memilih masalah, maka pada pertemuan kedua ini masalah yang akan dibahas adalah cara menjaga keselamatan terhadap arus listrik dalam kehidupan sehari-hari Data hasil observasi dari aspek guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran sebagai berikut: (1) Dari segi guru Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus I secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Peneliti sebagai guru praktisi telah berhasil memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana cara melakukan penyelesaian masalah atau problem solving berdasarkan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving terhadap materi yang di ajarkan. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari tindakan pertama sampai tindakan berakhir. Kegiatan guru dalam pembelajaran dinilai dengan menggunakan lembaran pengamatan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat I terhadap kegiatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung, dapat dilihat bahwa masih ada deskriptor-deskriptor yang belum terlaksana secara keseluruhan. Disini peneliti sudah berusaha untuk melakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun, akan tetapi pelaksanaannya masih mengalami kekurangan-kekurangan. Jumlah skor yang peneliti peroleh adalah dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini adalah 29 dan skor maksimalnya 36. Dengan demikian persentase skor rata-rata adalah 81% Berarti tingkat keberhasilan peneliti selama kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil dari pengamatan pengamat I adalah kategori baik. (2) Dari segi siswa Aktivitas siswa pada siklus I ini terlihat sudah baik, hal ini dapat dilihat sejak dimulainya proses pembelajaran sampai berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan dari pengamat yaitu teman sejawat. Dari hasil pengamatan tersebut terlihat ada beberapa deskriptor yang belum terlaksana

dengan baik. Contohnya tidak semua siswa ikut aktif didalam diskusi kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat II terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung masih ada deskriptor yang tidak tampak. Hal ini merupakan kelalaian peneliti selama menyajikan materi pada proses pembelajaran. Jumlah skor yang diperoleh adalah 25. Dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase nialai rata-rata adalah 70%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori cukup. Jadi, hasil belajar siswa pada siklus I ada beberapa orang siswa yang belum tuntas dimana nilainya masih dibawah dari nilai kriteria keberhasilan belajar, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II a) Pengamatan siklus II pertemuan I (1) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti sebagai guru praktisi sudah melaksanakan semua kegiatan yang terdapat pada rencana pembelajaran yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving pada materi yang dijarkan. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan dari aspek guru yang dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat terhadap peneliti dapat dilihat bahwa semua langkahlangkah dalam pembelajaran sudah dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru praktisi. Hal ini menunjukkan hasil pengamatan dari pengamat bahwa tingkat keberhasilan guru selama proses pembelajaran berlangsung adalah sangat baik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 32. Dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase nialai rata-rata adalah 89 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiata siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori baik (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Sama halnya dengan aktivitas guru, aktivitas siswa juga sudah terlihat lebih baik dari pada aktivitas siswa pada siklus I. Pada siklus II pertemuan ini berkat arahan dan motivasi dari guru siswa sudah mulai tertib dalam diskusi kelompok dalam melaksanakan langkah-langkah pendekatan problem solving dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aspek siswa yang dilakukan oleh pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran baik, karena semua langkah-langkah dalam proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Jumlah skor yang diperoleh adalah 28 Dan skor maksimal 36 Dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah 78%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiata siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori baik. 2) Pertemuan II a) Pelaksanaann tindakan siklus II pertemuan II Pelaksanaan pertemuan II pada siklus II ini pada umumnya tidak terlalu jauh berbeda dengan pelaksanaan pada pertemuan I. Perbedaannya hanyalah terletak pada materi yang akan dibahas pada proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan problem solving. Di samping itu pada pertemuan II ini akan lebih di tekankan pada tahap-tahap yang agak masih kurang terlaksana pada pertemuan I. Pelaksanaan pertemuan II ini juga terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya aka di uraikan sebagai berikut: b) Pengamatan siklus II pertemuan II (1) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran Pada siklus II, aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Peneliti sebagai guru praktisi telah berhasil memberikan bimbingan kepada siswa tentang pelaksanaan pendekatan problem solving pada materi yang diajarkan.hal ini didukung oleh hasil pengamatan dari aspek guru yang dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan. Pengamat I melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar pengamatan yaitu dengan menggunakan tanda chek list ( ) pada kolom yang telah disediakan.sedangkan cara pengisiannya sama dengan pengamatan pada siklus I. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat I terhadap peneliti (praktisi) dapat dilihat pada bahwa semua langkahlangkah dalam pembelajaran sudah dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru praktisi. Hal ini menunjukkan hasil pengamatan dari pengamat I bahwa tingkat keberhasilan guru selama proses pembelajaran berlangsung adalah sangat baik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 34. Dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase nialai rata-rata adalah 95 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiata siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori sangat baik. (2) Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran Aktivitas siswa juga terlihat cukup serius ini dilihat dari dimulainya proses

pembelajaran sampai berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan dari pengamat yaitu teman sejawat peneliti, dengan berpedoman kepada lembar pengamatan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat II terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan aktivitas siswa selama proses pembelajaran baik, karena semua langkah-langkah dalam proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Jumlah skor yang diperoleh adalah 31 Dan skor maksimal 36 Dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah 87%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kegiata siswa selama proses pembelajaran adalah pada kategori baik. Pada akhir pembelajaran, masingmasing siswa melakukan tes secara individual, dengan nilai ketuntasan pada masing-masing siswa pada siklus II. Hasil belajar siswa sudah menampakan ketuntasan dengan rata-rata kelas 81% sehingga sudah dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II berhasil. Pembahasan Hasil 1. Pembahasan Siklus I a. Pelaksanaan pembelajaran metode problem solving Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru, nilai yang diperoleh oleh siswa masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari 18 siswa hanya 3 orang yang berkemampuan lebih dari 7. Sedangkan rata-rata kelas 6,4 dan 15 orang berkemampuan dibawah 7. Berarti kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu keberhasilan mencapai 7 atau nilai 7 belum tercapai, karena masih banyak siswa yang mendapat skor dibawah 7. Sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II. 2. Pembahasan Siklus II Pada siklus I hasil belajar siswa masih kurang berhasil hal tersebut dapat dilihat pada nilai keberhasilan siswa. Nilai yang diperoleh siswa adalah 64 sedangkan target nilai ketuntasan yang harus dicapai siswa adalah 70. Untuk itu hasil refleksi dari siklus I dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II, hasil nilai siswa sudah mencapai nilai yang ditargetkan yakni 81 Jadi dapat dikatakan bahwa guru sudah berhasil dalam membelajarkan siswa yang dilihat dari hasil evaluasinya dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPA ada peningkatan hasil belajar dan aspek guru dari siklus I ke siklus II, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah: c) Hasil belajar Tabel Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II Siklus I Siklus II Ratarata Persentase Ketuntasan Ratarata Persentase ketuntasan 61 56% 76 78%

Dapat dilihat tabel di atas hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sehingga penggunaan pendekatan problem solving berhasil dilaksanakan. d) Aspek guru Tabel Perbandingan aspek guru siklus I dan siklus II Pertemuan Siklus I Siklus II 1 70% 89% 2 81% 95% Jumlah 151 184 Rata-rata 75,5% 92% Berdasarkan tabel di atas aspek kegiatan guru mengalami peningkatan mulai dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2 dengan rata-rata 75,5%. Pada siklus II lebih mengalami peningkatan yang lebih bagus dengan rata-rata yang didapat 92%. Sehingga penggunaan pendekatan problemsolving berhasil peneliti gunakan, berdampak baik pada hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari paparan dan hasil penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving yaitu menyadari adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mencari data atau informasi, menguji kebenaran hipotesa dan menarik kesimpulan. 2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan problem solving menggunakan enam langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada kegiatan inti yaitu menyadari adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mencari data atau informasi, menguji kebenaran hipotesa dan menarik kesimpulan. Pada kegiatan akhir, siswa diarahkan untuk menyimpulkan pelajaran dan memberikan tes akhir. 3. Dilihat dari hasil tes akhir siklus I, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 64. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes akhir siklus II tersebut adalah 76. Jadi dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes akhir setiap siklus penggunaan pendekatan problem solving dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, diajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan: 1. Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan problem solving layak dipertimbangkan oleh guru untuk menjadi pembelajaran alternatif yang

dapat digunakan sebagai referensi dalam memilih pedekatan pembelajaran. 2. Bagi peneliti yang ingin menerapkan bentuk pembelajaran ini, dapat melakukan penelitian serupa dengan materi yang lain. 3. Bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan pembelajaran, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Dalam memberikan materi disesuaikan dengan konteks seharihari. b. Perlu lebih kreatif dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan situasi dunianya. Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta:BNSP Masnur Muslichach. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara Nana Sudjana. 2004. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Algensindo Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Rochiati. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Remaja Rosdikarya. Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.