1
MENJADIKAN ANAK MUDA SAAT INI LEBIH PINTAR DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN DUNIA Proposal ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Character Building: Pancasila Diusulkan Oleh: Nama NIM Jurusan Yenie Tandian 2001588816 Accounting Valerry Octavia 2001599775 Accounting Meili Zani 2001591413 Accounting Indriani 2001574501 Accounting Chelsya Junita Supriatna 2001555295 Mass Communication Damayanti Karolin 2001551126 Mass Communication Yola Salvia 2001550722 Mass Communication Elky Juwanto 2001552261 Mass Communication UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2017 2
3
BAB I PENDAHULUAN Untuk Memenuhi tugas sosial untuk mata kuliah Pancasila, kami pun mengadakan kegiatan mengajar di sebuah PAUD yaitu di PAUD Al - karimiyah, dengan mengadakan kegiatan tersebut kami berharap kontribusi kami sebagai mahasiswa Universitas Bina Nusantara mampu meningkatkan kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar kami dan dengan kami juga akan menyadari kondisi masyarakat disekitar kami sehingga kami mampu mengatasi permasalahan masyarakat dengan kemampuan kami. Selain itu dengan kegiatan ini kami akan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kegiatan ini dan mengajarkannya kepada peserta PAUD yang menjadi sasaran kegiatan kami. Kami juga berharap setelah selesainya kegiatan kami ini, baik masyarakat, peserta dan kami sendiri mampu terus menerapkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan dan kegiatan sehari hari. Untuk itu kami sudah menyelesaikan rencana kegiatan sosial dari CB Pancasila, dalam bentuk paper ini dengan harap dapat membantu kegitan sosial ini berjalan sempurna. BAB II MASALAH Dalam kegiatan ini selain untuk memenuhi nilai tugas sosial kami berharap dapat menyelesaikan salah satu permasalahan yang ada dalam masyarakat. Negara Indonesia termaksud negara berkembang dengan masyarakat yang minat bacanya ke 60 di dunia, itu artinya masyarakat Indonesia di segala umur tidak memiliki motivasi untuk belajar dengan membaca. Kemunkinan paling besar adalah motivasi untuk terus membaca dan terus belajar bagi orang tua yang akan mempengaruhi anaknya, seperti jika orang tua mereka hanya memperhatikan gadget, maka anak anak mereka akan melakukan hal yang sama yaitu bermain gadget. Selain itu anak anak jaman sekarang mungkin sebagian besar memiliki masalah dalam pergaulan dengan masyarakat, tidak hanya harus dengan teman seumurannya tapi juga dengan orang orang yang lebih tua dari mereka. Akan tetapi pada usia mereka yang dini akan sulit untuk menentukan mana yang benar atau salah sehingga mereka mudah 4
untuk dimanfaatkan untuk hal hal yang buruk sehingga menyebabkan kerugian untuk diri mereka sendiri. Dari sini kami memiliki keinginan untuk memperlihatkan dan mengajarkan bagaimana menjaga diri dan menjaga jarak dengan orang asing. Karena itu kami harapkan anak anak untuk generasi berikutnya memiliki keinginan tinggi untuk terus membaca buku dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga mereka tidak terkurung dalam pengunaan alat gadget. Dengan hal hal tersebut kami memutuskan untuk mengunakan tema menjadikan anak muda saat ini lebih pintar dalam menghadapi perubahan dunia tema ini akan menjadi tujuan utama kami untuk mengurangi masalah masyarakat dan mencegah permasalahan Indonesia memburuk. Kami berharap dengan selesainya kegiatan ini kami dapat mencapai tujuan kami. BAB III METODE KEGIATAN Untuk metode kegiatan kami menggunakan prinsip mengajar yang tepat untuk peserta dengan dibantu oleh pengurus dan guru dari PAUD tersebut. Berikut adalah jadwal kegiatan kami dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima: A. Sesi Pertama Tanggal Survey : Rabu 05 April 2017 Survei dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan beberapa informasi seperti jumlah peserta, pemahaman peserta, lingkungan dan situasi dan lainnya. B. Sesi Kedua Tanggal Senin, 10 April 2017 Time Kegiatan 08:00-08:20 Perkenalan 08:20-08:25 Doa Pembuka 08:25-08:45 Menyanyi 08:45-09:15 Membaca dan menghapal 09:15-09:35 Games 09:35-09:55 Story Telling 09:55-10:00 Doa Penutup 5
C. Sesi Ketiga Senin, 17 April 2017 08:00-08:20 Doa 08:20-08:25 Menyanyi 08:25-08:45 (melanjutkan)menggabar dan mewarnai 08:45-09:15 Games 09:15-09:35 Story Telling 09:35-09:55 Doa Penutup D. Sesi Keempat Kamis, 20 April 2017 Time Kegiatan 08:00-08:20 Doa 08:20-08:25 Menyanyi 08:25-08:45 Menghitung 08:45-09:15 Games 09:15-09:35 Story Telling 09:35-09:55 Doa Penutup E. Sesi Kelima Rabu, 26 April 2017 Time Kegiatan 08:00-08:20 Doa 08:20-08:25 Menyanyi 08:25-08:45 08:45-09:15 09:15-09:35 Persiapan acara Kartini (gladi bersih) 09:35-09:55 menutup acara 09:55-10:00 Doa Penutup 6
BAB IV TEORI KONSEP Konsep dalam kegiatan ini adalah yang pasti Pancasila. Ada lima sendi utama penyusun Pancasila atau secara umum merupakan isi Pancasila: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan 5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperjelas maka kami akan menjabarkan nilai nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila yaitu: A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA 1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganutpenganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. 3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. 2. Saling mencintai sesama manusia. 3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. C. SILA PERSATUAN INDONESIA 1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 7
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. 4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-tanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhinneka Tunggal Ika. D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN 1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA 1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong. 2. Bersikap adil. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak-hak orang lain. Selain pancasila ada beberapa nilai yang akan kita bawa untuk anak di usia dini Yaitu nilai moral, nilai moral merupakan nilai yang sangat penting untuk diajarkan pada anak usia dini, beberapa teori menjadi landasan kami: a) Menurut I Wayan Koyan (2000 :12), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Kohlberg mengklasifikasikan nilai menjadi dua, yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif. Nilai obyektif atau nilai universal yaitu nilai yang bersifat intrinsik, yakni nilai hakiki yang berlaku sepanjang masa secara universal. Termasuk dalam nilai universal ini antara lain hakikat kebenaran, keindahan dan keadilan. Adapun nilai subyektif yaitu nilai yang sudah memiliki warna, isi dan corak tertentu sesuai dengan waktu, tempat dan budaya kelompok masyarakat tertentu. b) Menurut Richard Merill dalam I Wayan Koyan (2000 : 13) menyatakan bahwa nilai adalah patokan atau standar yang dapat membimbing seseorang atau kelompok ke 8
arah satisfication, fulfillment, and meaning. Pendidikan nilai dapat disampaikan dengan metode langsung atau tidak langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Caranya dengan memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran tersebut melalui mendiskusikan, mengilustrasikan, menghafalkan, dan mengucapkannya. Metode tidak langsung tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan. Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk mengembangkan perilaku yang baik bagi anak didik (Darmiyati Zuchdi, 2003: 4). Dan beberapa nilai pergaulan yang perlu diperhatikan : 1) Menurut havinghurst dan neugarten (dalam Vembrianto, 1982:19). Proses sosialisasi adalah proses belajar. 2) Menurut R.S. lazarus (dalam Vembrianto, 1982: 20), proses sosialisasi adalah proses akomodasoi dimana individu menghambat/ mengubah impuls impuls sesuai dengan tekanan lingkungan dan mengembangkan pola pola nilai dan tingkah laku yang baru sesuai dengan kebudayaan masyarakat. 3) David popenoe (dalam Vembrianto, 1982:20) berpendapat bahwa proses sosialisasi dipandang sebagai usaha memasukan pengaruh kebudayaan ke dalam diri individu dan bukannya sebagai usaha individu untuk mempelajarfi kebudayaan masyarakat. BAB V PELAKSANAAN Tempat : PAUD Al - karimiyah Alamat : Jln. K.H Mas ud No.1 Cipulir RT 001/ RW 001 No. 4b, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta Waktu, hari : Rabu, 05 April 2017 Senin, 10 April 2017 Senin, 17 April 2017 9
Kamis, 20 April 2017 Rabu, 26 April 2017 BAB VI KESIMPULAN Dengan proses kegiatan ini maka dapat disimpulkan hal hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan anak : 1. Lingkungan keluarga yang sangat penting, dimana dalam lingkungan tersebut seorang anak menjadikan landasan terhadap menilai mana yang baik dan benar. 2. Memerhatikan secara seutuhnya keadaan lingkungan anak tersebut, maka kita akan dapat mengajarinya dengan contoh yang nyata. Sehingga mereka dapat menghindari hal yang buruk menimpa mereka. 3. Pergaulan nyata dan pembelajaran di lingkungan informal dan formal sangatlah penting dimana kita harus mengajarkan anak untuk terus berinteraksi dengan lingkungan disekitar mereka, agar mereka tidak memiliki cacat mental. Dan dalam kegiatan ini juga dapat disimpulkan bahwa masih banyak pernasalahan masyarakat yang terjadi disekitar kita. Ini dapat mendorong generasi muda untuk saat ini menjadi lebih baik atau malah menjadi yang terburuk. Karena itu perlu kita bertindak dengan benar guna menjadi teladan untuk anak anak yang masih sulit untuk mengerti tentang hal yang benar dan salah, dan kita tidak hanya menjauhkan mereka dari hal yang tidak benar, tapi kita juga harus mengajarkan mereka dengan pemahaman yang masuk akal, karena itulah tindakan dan pikiran kita harus menunjukan hal yang benar. Pemahaman itu berawal dari lingkungan sekitar kita, maka dari itu kita harus menjadi teladan diri kita sendiri sehingga lingkungan pun menjadi ikut terpengaruh dengan hal hal yang benar. 10