1 HUKUM BERMAKMUM KEPADA IMAM MASBUK
2 FATWA BOLEHNYA BERMAKMUM KEPADA ORANG YANG MASBUK Fatawa yasalunak (2/15-Syamilah) : : ):. ( ):. ( ):. ( ):. (
3 ): (. Pertanyaan : Jika ada seseorang yang datang ke masjid dan ia mendapati sholat jamaah telah berakhir, lalu Ia pun bermakmum kepada Makmum Masbuq (yang sedang menyempurnakan sholatnya=pent.), maka bagaimana hokum sholatnya? Jawab : bermakmum kepada makmum masubuq sah sholatnya Insya Alloh menurut pendapat yang rojih dari perkataan ulama, dalilnya adalah diantaranya : (1.-pent) hadits Ibnu Abbas Rodhiyallohu anhu : saya menginap dirumah bibiku Maimunah (istri Nabi Sholollahu alaihi wa Salam), Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam pada tengah malam bangun lalu berwudhu untuk sholat dan mendirikan sholat (malam), saya pun bangun dan berwudhu sebagaimana beliau berwudhu kemudian mendatangi beliau dan sholat disebalah kirinya, lalu beliau Sholollahu alaihi wa Salam memegangku dari belakang dengan tangannya dan menarikku kesebalah kanannya, kemudian saya pun sholat bersama beliau. diriwayatkan oleh Bukhori-Muslim dan Ashabus Sunan dan lafadz ini ada dalam Sunan Abu Dawud. (2.-pent) hadits Anas Rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam sholat pada bulan Romadhon, lalu Anas berkata : saya mendatangi Beliau dan berdiri disebalah sampingnya, lalu datang lagi orang lainnya dan berdiri disebalahku hingga jumlahnya banyak, maka ketika Nabi Sholollahu alaihi wa Salam mengetahui kami mengikutinya, beliau membolehkannya. HR. Muslim (3.-pent.) Hadits Aisyah Rodhiyallohu anha, bahwa Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam sholat dikamarnya dan tembok kamarnya pendek sehingga manusia bisa melihatnya, lalu orang-orang pun bermakmum kepada Beliau, keesokan harinya mereka pun menceritakan hal tersebut, maka ketika Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam sholat pada malam kedua, maka (lebih banyak lagi) para sahabat yang sholat bersamanya. HR. Bukhori (4.-pent.) Hadits Abu Said Rodhiyallohu anhu, bahwa Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam melihat seorang laki-laki sholat sendirian, maka Belia bersabda : Tidakkah ada yang mau bershodaqoh untuk hal ini agar Ia sholat bersamanya.
4 HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan ini hadits Shohih sebagaimana dikatakan oleh SYaikh Albani. Maka hadits-hadits tersebut menunjukkan tidak dipersyaratkannya bagi Imam untuk meniatkan menjadi Imam, Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam saja pada saat melaksanakan sholat sendirian lalu datang Ibnu Abbas Rodhiyallohu anhu dan sholat berjamaah bersamanya. Demikan juga dengan sahabat yang dilihat oleh Rosululloh Sholollahu alaihi wa Salam sholat sendirian maka beliau menganjurkan agar orang lain sholat bersamanya, dalam riwayat Baihaqi (lalu berdiri seorang sahabat dan sholat bersamanya). Maka hal ini tidak ada perbedaan apakah ia munfarid (sholat sendirian) atau Masbuq, tidak terlarang untuk bermakmum kepadanya untuk mendapatkan pahala sholat berjamaah. Fatawa wa Istisyaroti Islam Al Yaum (15/95-syamilah) Pertanyaan dijawab oleh DR. Yusuf bin Ahmad Al Qosim Staff pengajar perguruan tinggi untuk Hakim. / 1424/2/5....
5 : - - (574) " ": (11613). Pertanyaan : bolehkan bermakmum kepada seorang yang bermakmum (makmum masbuq) kepada seorang Imam, setelah Imam tersebut menyelesaikan sholatnya? Jawab : Boleh menurut syariat bermakmum dengan orang yang Masbuq, maksudnya : jika seorang masbuq sholat bersama Imam dan ia terlewat dua rokaat misalnya, kemudian datang masbuq yang lain setelah Imam salam, maka boleh baginya bermakmum dengan masbuq yang pertama, karena keumuman dalil keutamaan jamah. Telah tsabit dari Nabi Sholollahu alaihi wa Salam ketika beliau melihat seorang masuk masjid setelah dilaksanakannya sholat berjamaah, bersabda : Tidakkah ada yang mau bershodaqoh untuk hal ini agar Ia sholat bersamanya. HR Abu Dawud, Ahmad (no. 11613) dihasankan oleh Tirmidzi dan dishohihkan oleh Albani. Akan tetapi kebolehan ini terikat dengan syarat, yaitu orang yang Masbuq pertama meniatkan (pada waktu ada yang memintanya) menjadi Imam masbuq yang kedua, hal ini agar terpenuhi kesempurnaan. Wallohu ta ala a lam.