BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Batubara mempunyai karakteristik dan kualitas yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Faktor tumbuhan pembentuk, lingkungan pengendapan, serta kontrol dari proses-proses geologi khususnya struktur geologi, akan menyebabkan terbentuknya bermacam-macam jenis batubara dan memiliki kualitas yang berbeda beda. Peranan batubara sebagai salah satu sumberdaya alam semakin penting dalam mendukung suksesnya pembangunan nasional di Indonesia. Terdapat milyaran ton sumberdaya batubara yang sebagian besar tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun pada kenyataannya, belum semua sumberdaya batubara yang ada tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal karena terdapat beberapa faktor yang membatasi. Salah satu faktor batasan tersebut adalah kandungan sulfur yang akan menurunkan mutu dan nilai ekonomi dari batubara. Ross C.A & Ross J.R.P (1984) menyatakan bahwa pola sebaran kandungan sulfur pada lapisan batubara dapat dijumpai secara bervariasi baik vertikal maupun lateral. Dalam hal ini, bervariasinya kandungan sulfur tersebut sangat erat hubungannya dengan pengaruh lingkungan pengendapan dan kondisi geologi yang mempengaruhinya. Penelitian mengenai hubungan lingkungan pengendapan dan pola sebaran sulfur pada batubara telah banyak dilakukan, namun belum banyak yang mengungkap hubungan struktur geologi terhadap variasi kandungan sulfur. Hal ini ditunjang dengan kenyataan di lapangan bahwa lapisan batubara tidak seluruhnya memiliki penyebaran lateral dan landai, namun banyak yang telah mengalami deformasi akibat aktivitas tektonik seperti perlipatan dan pensesaran sehingga memiliki kemiringan curam sampai tegak. Bab I 1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan tentang hubungan genesa batubara Seam S di daerah Palaran yang meliputi interpretasi lingkungan pengendapan dan pengaruh struktur geologi terhadap variasi kandungan sulfur pada batubara, sehingga pada akhirnya dapat dihasilkan suatu pemahaman yang akan bermanfaat bagi bidang keilmuan dan industri pertambangan. I.2 HIPOTESIS Variasi kandungan sulfur pada lapisan batubara tidak hanya dikontrol oleh kondisi lingkungan pengendapan, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh struktur geologi yang berkembang. I.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Maksud penelitian ini adalah untuk memberikan informasi atau gambaran tentang permasalahan yang menyebabkan bervariasinya kandungan sulfur di daerah Palaran. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bentuk dan jenis mineral pirit, sehingga diharapkan dapat membantu dalam menginterpretasi genesa batubara di daerah penelitian. 2. Mengetahui pengaruh lingkungan pengendapan dan struktur geologi terhadap variasi kandungan sulfur pada batubara Seam S. Bab I 2
I.4 METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis sampel batubara yang didapat dari lapangan setelah mempelajari kondisi geologi dan endapan batubaranya dari data sekunder. Secara garis besar tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Pendahuluan, yang meliputi : studi pustaka, mempelajari peta geologi dan topografi lembar Samarinda serta perencanaan kerja lapangan. 2. Tahap pengumpulan data geologi berdasarkan hasil pengamatan aspek geologi lokal maupun regional dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel di lapangan. Sampel diambil dari lokasi - lokasi yang telah dipilih yaitu: A. Lapisan batubara pada daerah bukan sesar : - Lokasi 1 : Lapisan landai (Ketebalan 6,49 m). - Lokasi 2 : Lapisan curam (Ketebalan 6,61 m). B. Lapisan batubara pada daerah sesar : Lokasi 3 (Ketebalan 5,07 m). 3. Tahap preparasi dan uji laboratorium, yang meliputi : analisis petrografi untuk mengetahui deskripsi mineral pirit dan komponen maseral dalam batubara, analisis form of sulphur dan total sulfur serta analisis SEM (Scanning Electrone Microscope) untuk mengetahui jenis dan bentuk mineral pirit. Dari uji laboratorium dapat diidentifikasi jenis dan bentuk mineral pirit, kandungan maseral dan sulfur pada lapisan batubara. 4. Tahap penentuan lingkungan pengendapan dan identifikasi kandungan sulfur. 5. Interpretasi pengaruh lingkungan pengendapan dan struktur geologi terhadap variasi kandungan sulfur pada batubara. Bab I 3
Pendahuluan Kondisi Geologi (struktur geologi) Pengambilan Sampel Preparasi Sampel Uji Laboratorium Analisis SEM Analisis Petrografi Analisis total sulfur dan form of sulphur Jenis dan bentuk mineral pirit Identifikasi mineral pirit dan komposisi maseral Persentase jenis kandungan sulfur & jumlah sulfur total Genesa Mineral Pirit Lingkungan Pengendapan batubara Data Kandungan Sulfur Hubungan genesa batubara terhadap variasi kandungan sulfur Gambar I.1 Bagan alir penelitian Bab I 4
I.5 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada daerah Palaran, Kecamatan Loajanan yang terletak pada koordinat 116 52 40 BT - 116 56 21 BT dan 1 03 20 LS - 1 07 22 LS dalam peta rupa bumi lembar Muarajawa Ulu nomor 1915-11. Lokasi penelitian berada kurang lebih 21 km arah tenggara dari jalan utama rute Balikpapan Samarinda km.36 yang berbatasan dengan hutan lindung Bukit Soeharto di sebelah barat selatan, Kabupaten Muara Jawa di sebelah timur dan Kecamatan Loajanan di sebelah utara. Akses menuju lokasi penelitian berupa jalan-jalan operasi penambangan yang merupakan jalan tanah dan timbunan sirtu tanpa pengerasan serta melewati beberapa pemukiman penduduk lokal yang dapat dilalui dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Foto I.1 Akses jalan menuju lokasi daerah penelitian yang melintasi kawasan hutan lindung Bukit Soeharto Singkapan batubara pada daerah penelitian umumnya mempunyai penyebaran lateral yang heterogen karena telah mengalami proses proses geologi seperti perlipatan dan pensesaran. Bab I 5
Loajanan 1 (Lapisan Landai) 2 (Lapisan Curam) 3 (Daerah Sesar) Bukit Soeharto Gambar I.2 Inset Lokasi Penelitian dalam Peta Rupa Bumi Lembar Muarajawa Ulu nomor 1915-11 (Skala 1 : 50.000) Bab I 6