BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan telah banyak dilakukan dan

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kinerjanya. Makin baik kinerja suatu perusahaan, semakin baik

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. SFAC No. 1 tujuan dari pelaporan keuangan yaitu untuk memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat yang handal bagi para pemakainya untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dibanding para pesaingnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. menjelaskan kondisi keuangan suatu entitas yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi perkembangan informasi berlangsung cepat

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

KEMAMPUAN LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan kinerja perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, namun laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi laporan keuangan merupakan unsur penting bagi investor, kreditor

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi harus disajikan dengan kualitas yang baik. Informasi yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya kepada para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja perusahaan menjadi hal yang penting bagi kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

KEMAMPUAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PT GARUDA METALINDO Tbk

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sampai saat ini penelitian-penelitian mengenai kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan telah banyak dilakukan dan terus berkembang, baik mengenai ada tidaknya kandungan informasi maupun arah hubungan antara laba dan arus kas terhadap arus kas masa depan. Bandi dan Rahmawati (2005) Penelitian Bandi dan Rahmawati yang berjudul Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan menguji kandungan informasi yang terdapat pada komponen arus kas (arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan) dan laba dalam memprediksi arus kas masa depan. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kedua prediktor (arus kas dan laba) secara bersama-sama mampu memprediksi arus kas masa depan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada indikator variabel, dan tahun pengamatan. Perbedaan indikator variabel terletak pada penelitian terdahulu menggunakan variabel laba dengan indikator laba bersih, dan arus kas dengan indikator aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sedangkan pada penelitian ini variabel laba dengan indikator laba operasi dan arus kas dengan indikator aktivitas operasi sebagai prediktor arus kas masa depan 7

8 Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengukur kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan, dan menggunakan populasi yang sama yakni perusahaan manufaktur. Dahler dan Febrianto (2006) Penelitian Dahler dan Febrianto yang berjudul Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan menguji kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba positif dan negatif. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa arus kas operasi tahun berjalan memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding laba dalam memprediksi arus kas operasi masa depan baik untuk kelompok perusahaan berlaba positif maupun berlaba negatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada indikator variabel, dan tahun pengamatan. Perbedaan indikator variabel terletak pada penelitian terdahulu menggunakan variabel laba dengan indikator laba bersih, sedangkan pada penelitian ini variabel laba dengan indikator laba operasi sebagai prediktor arus kas masa depan. Peneliti juga memperkuat penelitian terdahulu dengan memunculkan teori, yakni teori sinyal. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama mengukur kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan.

9 P. D yan Yaniartha (2010) Penelitian P. D yan Yaniartha yang berjudul Kemampuan Prediksi Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Mendatang menguji kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus arus kas masa mendatang. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa laba dan arus kas merupakan prediktor yang lebih baik dalam memprediksi arus kas masa depan dibandingkan dengan memprediksi laba masa depan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada indikator variabel, dan tahun pengamatan. Perbedaan indikator variabel terletak pada penelitian terdahulu menggunakan variabel laba dengan indikator laba bersih setelah pajak, sedangkan pada penelitian ini variabel laba dengan indikator laba operasi sebagai prediktor arus kas masa depan. Peneliti juga memperkuat penelitian terdahulu dengan memunculkan teori, yakni teori sinyal. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama mengukur kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori sinyal Teori sinyal dalam penelitian Andayani (2002) menjelaskan mengenai dorongan kepada perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Informasi yang diberikan oleh suatu perusahaan merupakan informasi yang penting bagi para pihak terkait, yang mana dalam informasi tersebut merupakan sinyal yang diberikan oleh perusahaan. Sinyal-sinyal tersebut dapat

10 diharapkan dapat membantu para investor dan pihak terkait lainnya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam melakukan investasi. Sinyal mengenai kondisi perusahaan dapat mengurangi terjadinya asimetris informasi antara pihak manajemen dan pihak investor. Terjadinya asimetris informasi disebabkan karena pihak manajemen mempunyai informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan, sedangkan pihak investor tidak mempunyai informasi mengenai prospek suatu perusahaan (Andayani, 2002). Arus kas dan laba yang diungkapkan dalam laporan keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi. Arus kas tahun berjalan dan laba dapat digunakan investor untuk menghitung arus kas masa depan perusahaan, sehingga dengan arus kas masa depan yang baik, investor dapat memperoleh keyakinan bahwa investasi yang dilakukannya sudah tepat. 2.2.2 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pelaporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi sebuah organisasi. Output akhir yang dihasilkan dari akuntansi adalah laporan keuangan yang merupakan suatu informasi yang dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan secara keseluruhan serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak terkait (internal maupun eksternal).

11 Laporan keuangan menurut PSAK no 1 (2009 : paragraf 07) adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah melaporkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas yang berguna bagi para pihak pengguna laporan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan juga memaparkan hasil pertanggungjawaban entitas atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK no 1 (2009 : paragraf 08) terdiri dari komponen-komponen berikut ini: (a) Laporan posisi keuangan pada akhir periode; (b) Laporan laba rugi komprehensif selama periode (c) Laporan perubahan ekuitas selama periode; (d) Laporan arus kas selama periode; (e) Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan (f) Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. 2.2.3 Arus kas PSAK no 2 (2009 : paragraf 06) mendefinisikan arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan suatu laporan keuangan dasar yang melaporkan kas yang diterima, kas yang dibayarkan, beserta perubahannya yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama satu periode akuntansi dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas awal, kenaikan/penurunan kas tahun berjalan dan saldo kas akhir.

12 PSAK No. 2 (2009) menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan selama periode akuntansi. PSAK no 2 (2009 : paragraf 10) menyatakan bahwa laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. PSAK no 2 (2009 : paragraf 11) menyatakan bahwa suatu entitas hendaklah menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis entitas tersebut. Pengklasifikasian arus kas berdasarkan aktivitas bertujuan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas, serta dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut. Kieso (2010:205), menyatakan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan utama yang melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi dari suatu entitas selama suatu periode dalam suatu format yang merekonsiliasi perkiraan awal dan akhir kas. PSAK No.2 (2009 : paragraph 13) Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

13 kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. 2.2.4 Laba Laporan laba rugi (income statement) menurut Kieso (2010:108) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu, serta merupakan sebuah informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Laporan laba rugi merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada selama periode waktu tertentu yang menyajikan unsur-unsur pendapatan dan biaya perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi merupakan laporan utama yang dapat memberikan gambaran mengenai kinerja suatu perusahaan selama periode akuntansi. Laporan laba rugi memiliki 3 komponen laba didalamnya, yakni laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Laba kotor merupakan selisih dari pendapatan kotor dikurangi dengan biaya pokok barang yang terjual. Biaya pokok barang yang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan atau diperhitungkan dalam pembuatan suatu produk yang dimulai dari tahap pengolahan hingga barang tersebut dijual. Semua biaya-biaya

14 langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokkan sebagai biaya barang terjual. Laba operasi merupakan selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya-biaya operasi merupakan biaya yang timbul karena adanya aktivitas operasi suatu perusahaan. Biaya-biaya operasi tersebut antara lain: biaya administrasi, biaya utilitas, biaya gaji karyawan, biaya promosi atau iklan, biaya penyusutan, dan lain-lain. Laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dan seluruh biaya dari kegiatan operasi maupun non operasi perusahaan. Dengan demikian, sesungguhnya laba bersih ini adalah laba yang menunjukkan bagian laba yang akan ditahan oleh perusahaan atau dibagikan berupa deviden. 2.2.5 Kemampuan Laba Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Akan Datang Laba merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada laporan laba rugi yang mampu menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, dan berkaitan dengan seberapa besar keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Schroeder, 1998 dalam Hery (2009) menyatakan bahwa laba merupakan suatu ukuran yang menunjukkan berapa besar harta yang masuk melebihi harta yang keluar. IAI (2008) menjelaskan bahwa laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode

15 tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas, merupakan suatu informasi penting serta menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Informasi tersebut juga seringkali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aset yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang. SFAC No. 1 menyatakan bahwa laba akuntansi adalah alat ukur yang baik untuk mengukur kinerja perusahaan dan bahwa laba akuntansi bisa digunakan untuk meramalkan aliran kas perusahaan (Hendriksen dan Van Breda, 2001 dalam Febrianto dan Widiastuty, 2005). Laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan masih belum memberikan kepastian bahwa laba merupakan kas yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan laba menggunakan dasar akrual, dan laporan arus kas melaporkan dampaknya terkait dengan kas masuk dan kas keluar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Finger, 1994 dalam Hepi Syafriadi (2000) yang menguji relevansi laba untuk kemampuan memprediksi laba dan arus kas masa depan, menyimpulkan bahwa laba merupakan prediktor yang signifikan terhadap arus kas masa akan datang. 2.2.6 Kemampuan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Akan Datang PSAK No.2 (2009 : paragraf 05), kegunaan laporan arus kas adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

16 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Dahler dan Febrianto (2006) meneliti kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan yang melaporkan laba positif dan laba negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi tahun berjalan memiliki kemampuan lebih baik daripada laba dalam memprediksi arus kas operasi masa depan baik untuk kelompok perusahaan berlaba positif maupun berlaba negatif. PSAK No.2 (2009 : paragraph 13) Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

17 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu diatas, peneliti akan menggunakan kembali variabel laba dan arus kas terhadap prediksi arus kas dimasa yang akan datang. Peneliti juga menambahkan kurun waktu penelitian, penambahan indikator variabel serta memperkuat penelitian ini dengan adanya penambahan teori yang mendasari penelitian ini. Gambar 1 Kerangka Pemikiran

18 2.4 Hipotesis Beberapa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu adalah H1 : Laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang H2 : Arus kas memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang