Mengurangi Resiko Pencemaran Air Laut Akibat Pembuangan Air Pendingin Mesin Diesel Kapal Nelayan Di Wakatobi

dokumen-dokumen yang mirip
FILTER BLASTER UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN PADA AIR LAUT DI PERAIRAN SEMARANG

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

TARIF LINGKUP AKREDITASI

Bab V Hasil dan Pembahasan

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

KUESIONER PENELITIAN. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT dan GAS di BAGIAN EKSPLORASI PRODUKSI (EP)-I PERTAMINA PANGKALAN SUSU TAHUN 2008

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

BAB I PENDAHULUAN. Laut dan kehidupan di dalamnya merupakan bagian apa yang disebut

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

ANALISIS LAJU KOROSI MATERIAL PENUKAR PANAS MESIN KAPAL DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT SINTETIK DAN AIR TAWAR

Oksidasi dan Reduksi

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertambangan emas Rakyat di Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur,

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

Air mineral alami SNI 6242:2015

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Tata Nama Senyawa Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

Transkripsi:

Mengurangi Resiko Pencemaran Air Laut Akibat Pembuangan Air Pendingin Mesin Diesel Kapal Nelayan Di Wakatobi Ari Kuncoro, Mamuri, Susilo Wisnugroho arikuncoro21@yahoo.co.id Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil 2017

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Wakatobi memiliki luas wilayah 823 km2 dengan kawasan taman nasional seluas 1,39 juta hektar dan jumlah penduduk 94.846 jiwa. Sebanyak 19.000 nelayan tangkap ada yang menggunakan mesin diesel, dimana air laut sebagai media pendingin, langsung dibuang kembali ke laut tanpa adanya sistem filter, yang dikhawatirkan mengandung zat-zat pencemar.

Pemasukan Zat-Zat Pencemaran Permukaan Tubuh Pencemaran Air Pendingin Diabsorbsi Biota Laut Terserang Insang Rantai Makanan

Tabel 1. Konsentrasi ion logam (mg/l) yang mematikan beberapa biota laut pada pernapasan 96 jam Logam Rumus Kimia Jenis Biota Laut Ikan Udang Karang Polyeheta Kadmium Cd 22 55 0,15 47 22 35 2,5 12,1 Kromium Cr 91 10 14 105 2,0 9,0 Tembaga Cu 2,5 3,5 0,17 100 0,14 2,4 0,16 0,5 Air Raksa Hg 0,23 0,8 0,05 0,5 0,58 32 0,02 0,09 Nikel Ni 350 6 47 72-320 25 72 Timbal Pb 188 - - 7,7 20 Seng Zn 60 0,5 50 10 50 1,8 55

Baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004

Tujuan Mengetahui kandungan pencemaran dari pembuangan air pendingin mesin diesel kapal nelayan. Memberikan alternatif solusi untuk mengurangi pencemaran dari buangan air pendingin. Permasalahan/Tantangan Banyaknya sumber pencemaran laut. Banyaknya kapal nelayan di Wakatobi yang menggunakan mesin diesel berpendingin mesin air laut.

METODE Survey Study Literatur Observasi Analisa Data Secara Diskriptif Hasil Dan Kesimpulan

HASIL PENELITIAN Dimensi kapal : Panjang (LOA) x Lebar (B) x Tinggi (H) : 8 x 0,94 x 0,75 meter Sarat (T) Tonase : 0,5 meter : < 5 GT

Mesin diesel : 1. Tanpa penampung air pendingin Spesifikasi : Shanghai/S-1115H/2200 rpm 26 HP 19,24 kw 4 langkah, pendingin air, Stationary Diesel Engine, Inboard Engine

2. Dengan penampung air pendingin Spesifikasi : Dong Feng / S-1115M/2200 rpm 26 HP 19,24 kw 4 langkah, pendingin air, Stationary Diesel Engine, Inboard Engine

Kapal nelayan berpenggerak mesin diesel di Wakatobi, banyak tanpa penampung air pendingin. Kandungan garam air laut 3,5%. Daerah tropis mengandung garam rendah karena curah hujan yang tinggi.

Tabel 3. Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air laut Unsur Kimia Rumus Kimia Prosentase (%) Klorida Natrium Magnesium Kalsium Dan Kalium Belerang Dan Bromium Karbon Dan Strontium Barium Dan Silikon Fluor Dan Oksigen Karbondioksida Asam sulfat Cl Na Mg Ca Dan K S Dan Br C Dan Sr Ba Dan Si F Dan O 2 CO 2 H 2 SO 4 55 31 4 1 < 1 < 1 < 1 < 1 < 1 8

Pencemaran Air Laut Dari Limbah Kapal Pembersihan Tanki Kotoran Saluran Muhtator (2010) Limbah Kapal Air Ballast Sampah Bahan Bakar/Minyak Pelumas

Sirkulasi Air Pendingin Media Air Laut Mesin Diesel Kapal In Sistem Pendingin Out Sistem Pendingin Karat Dan Kerak Minyak Pelumas Air Laut

Karat Dan Kerak Tabel 4. Pengaruh unsur kimia Air Laut terhadap sistem pendinginan mesin diesel Unsur Kimia Rumus Kimia Dampak Magnesium, Kalsium, Silikon Dan Air Yang Mengandung Minyak Asam sulfat Asam klorida Oksigen Mg, Ca, S Dan - H 2 SO 4 HCl O 2 Membentuk kerak. Karat pada saluran. Karat pada saluran. Karat pada saluran.

Sirkulasi Pencemaran Minyak Pelumas Kebocoran Minyak Pelumas Sistem Pendingin Laut Fisik Menyebar Kimia Menguap Tidak Menguap Tenggelam Mengapung Air Laut Kotor Deposit hitam pada pasir dan batuan

Dampak Pencemaran Minyak Pelumas Terhadap Biota Laut Minyak Pelumas Masuk KeLaut Jangka Pendek Jangka Panjang Merusak Membran Sel Biota Laut Terikat Dengan Senyawa Lemak Dan Protein Biota Laut Berbau Minyak Pelumas Berpindah Melalui Rantai Makanan Biota Laut Akan Mati Mengganggu Kesuburan Lumpur Dasar Laut Ikan Bermigrasi Ke Daerah Lain

Solusi: Filter blaster Komponen utama : - Biofil

- Busa filter - Absorbent minyak

Penampung air pendingin - Jerigen. - Include dengan mesin diesel.

Air pendingin : - Air tawar, jangka waktu lama menyebabkan korosi dan kerak, apalagi kadar asam tinggi dan mengandung garam seperti air laut. - Air coolant, mengandung zat anti korosi, baik dalam menghantar panas, masa pakai lama karena titik didih lebih tinggi dan tidak mudah menguap seperti air tawar.

KESIMPULAN Air laut sebagai pendingin berdampak pencemaran ekosistem laut di Wakatobi, Karena air laut mengandung zat yang menyebabkan karat dan kerak. Potensi kebocoran antar blok mesin menyebabkan minyak pelumas bersirkulasi pada sistem pendingin dan terbuang ke laut. Filter blaster atau bak penampung dengan pendingin air tawar atau air coolant, diharapkan bisa mengurangi potensi pencemaran laut di Wakatobi.

TERIMA KASIH