Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

dokumen-dokumen yang mirip
Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

Karakteristik Kurva Daya Mesin EFI 1,5 L Berbahan Bakar LPG Pada Berbagai JenisVaporizer

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Ahmad Nur Rokman 1, Romy 2 Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau 1

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

OPTIMASI PRESTASI MESIN BENSIN 1500 CC DENGAN BAHAN BAKAR LPG MELALUI PENYETELAN CONVERTER KITS DAN PENYESUAIAN SAAT PENGAPIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

PENGEMBANGAN MODEL MIXER DENGAN VENTURI VARIABEL UNTUK KENDARAAN BERBAHAN BAKAR LPG DAN APLIKASINYA PADA BERBAGAI JENIS VAPORIZER

4 KERAGAAN TEKNIS MOTOR BAKAR 6,5 HP DENGAN BAHAN BAKAR BENSIN PREMIUM DAN LPG. Hasil dan Pembahasan

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

PEMANFAATAN LPG KEMASAN 12 Kg SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN DAN OPTIMASINYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROSENTASE ETANOL TERHADAP TORSI DAN EMISI MOTOR INDIRECT INJECTION DENGAN MEMODIFIKASI ENGINE CONTROLE MODULE

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengujian Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka

TUGAS SARJANA. Pengujian Mesin Sepeda Motor Dengan Menggunakan Bahan Bakar Premium Dan Gas (LPG) Ditinjau Dari Aspek Emisi Gas Buang

PENGARUH VARIASI LARUTAN WATER INJECTION PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

: ENDIKA PRANNANTA L2E

I. PENDAHULUAN. Kata kunci - Bioetanol, Electronic Control Unit, Honda CB150R, rasio kompresi, RON.

Selenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RE-ENGINE MOTOR OTTO SILINDER TUNGGAL DENGAN BAHAN BAKAR ETHANOL (E-100) TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PERTAMAX 92 TERHADAP DAYA DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA VARIO TECHNO 125

ANALISA VARIASI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH VARIASI TINGKAT PANAS BUSI TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah banyak, mudah dibawa dan bersih. Untuk bahan bakar motor gasoline. mungkin belum dapat memenuhi persyaratan pasaran.

PENGARUH IGNITION TIMING DENGAN BAHAN BAKAR LPG TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

KAJIAN PENGARUH BAHAN BAKAR PREMIUN PERTAMAX, PERTAMAX PLUS DAN VAREASI RASIO KOMPRESI TERHADAP KADAR EMISIS GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

PENGARUH ENGINE REMAP TERHADAP BEBERAPA PARAMATER OPERASI MOBIL BERBAHAN BAKAR LGV

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

STUDI SIMULASI KONVERSI MOTOR BAKAR OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CNG DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO DAN IGNITION TIMING

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

PENGARUH RASIO KOMPRESI TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC DENGAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED PETROLEUM GAS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z 110 CC

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN I-1

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

BAWEGA YUDOPRIMARHENTO

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Liquefied Gas for Vehicle (LGV) terhadap Konsumsi Bahan Bakar, SFC dan Emisi Gas Buang Pada Mobil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Makassar 2

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

M.Mujib Saifulloh, Bambang Sudarmanta Lab. TPBB Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Kata kunci: campuran bioetanol-bensin, indikator kinerja mesin, emisi gas buang.

ABSTRACT. Keywords: exhaust gas emissions of CO and HC, premium, pertamax, pertamax plus, compression ratio

STRATEGI PENINGKATAN MODEL AIR TO FUEL RATIO (AFR) DAN BRAKE CONTROL SYSTEM PADA MESIN BENSIN

Latar belakang Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu r

PEMANFAATAN KALOR LATEN PADA SISTEM BAHAN BAKAR LPG UNTUK PENDINGINAN RUANG PASSANGER

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

ANALISIS PENGARUH JARAK TEMPUH, PERIODE SERVIS DAN UMUR MESIN TERHADAP KONSENTRASI CO, HC,

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

I. PENDAHULUAN. Katakunci : Electronic Control Unit, Injection Control, Maximum Best Torque (MBT), Ignition Timing, Bioetanol E100.

Transkripsi:

Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston Bagiyo Condro Purnomo 1*, Noto Widodo 2, Suroto Munahar 3, Muji Setiyo 4, Budi Waluyo 5. 1,2,3,4,5 Program Studi Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, *Email: bagiyo_condro@ummgl.ac.id Keywords: LPG; Bahan Bakar Alternatif; Tekanan Kompresi; Emisi Gas Buang Abstrak LPG sebagai bahan bakar alternatif yang sangat menjanjikan, banyak digunakan disejumlah negara maju. Penggunaan LPG tersebut karena memiliki properties yang baik seperti nilai kalor, nilai oktan yang tinggi serta emisi yang lebih ramah lingkungan. Makalah ini mempelajari pengaruh tekanan kompresi terhadap emisi gas buang untuk kendaraan motor bensin satu silinder dengan menggunakan bahan bakar alternatif LPG. Pengujian dilakukan dengan variasi tekanan kompresi dari 12,5 Bar, 13 Bar, 13,5 Bar dan 14 Bar untuk setiap perubahan nilai lambda pada campuran kurus. Hasil pengujian berupa emisi gas buang (CO, CO 2 dan HC). Hasil pengujian menunjukan secara umum bahwa nilai emisi gas buang yang terbaik adalah pada tekanan kompresi 13,5 Bar, baik untuk nilai CO, CO 2 dan HC dibanding dengan tekanan kompresi yang lain. 1. PENDAHULUAN Sebagai bahan bakar alternatif di sektor transportasi Liquefied Petroleum Gas (LPG) banyak digunakan disejumlah negara maju. Negara-negara maju seperti Korea, Turki, Rusia dan Polandia selama tahun 2000 sampai 2010 menempati urutan teratas konsumsi bahan bakar LPG, namun secara umum konsumsi global terhadap bahan bakar LPG mencapai 22,9 juta ton pada tahun 2010. Pada kurun waktu 2000 sampai 2010 permintaan meningkat sebesar 8,5 Mt atau sekitar 59% (1). Sebagai bahan bakar alternatif LPG mempunyai nilai oktan yang tinggi yaitu sekitar 112 sangat baik untuk jenis mesin bensin (spark ignited) (2). Untuk mengaplikasikan bahan bakar LPG tersebut di mesin bensin dibutuhkan seperangkat alat yang namanya converter kits. Penggunaan converter kits pada kendaraan baik mesin karburator maupun injeksi memiliki kelemahan dalam hal efisiensi volumetriknya menjadi sedikit menurun (3)(4). Penggunaan bahan bakar LPG memiliki efek pada lingkungan yang lebih baik daripada penggunaan bahan bakar bensin, untuk semua kadar emisi CO, CO 2, HC, dan NO x (5)(6)(7). Namun demikian penggunaan LPG menghasilkan performa kurang baik dibandingkan gasoline. Penurunan daya yang terjadi pada umumnya berkisar antara 5% sampai 20% (8). Performa Mesin bensin yang dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar gas LPG mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi dikarenakan karakteristik sifat bahan bakar bensin 1

berbeda dengan LPG. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur saat penyalaan sehingga lebih sesuai dengan karakteristik gas LPG. Pengaturan saat penyalaan 11 sebelum TMA, menghasilkan prestasi (Torsi dan Daya) yang dekat dengan prestasi motor bensin yaitu hanya selisih 3 %. Prestasi terbaik pada mesin bahan bakar bensin ataupun LPG berkisar pada putaran 4000 s.d 5000 rpm (9). Karakteristik kinerja dan operasional kendaraan LPG lebih menguntungkan dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. LPG memiliki nilai oktan mencapai 112, lebih tinggi dari pertamax plus. Nilai oktan yang tinggi memungkinkan untuk diterapkan pada mesin-mesin dengan rasio kompresi tinggi, yang dapat memberikan peningkatan efisiensi termal yang lebih baik, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan mereduksi emisi gas buang (10). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik emisi gas buang untuk berbagai variasi tekanan kompresi pada mesin bensin satu silinder dengan menggunakan bahan bakar LPG. Pengujian dilakukan terhadap perubahan nilai lambda dengan nilai emisi gas buang. Hasil pengujian ini diharapkan menjadi sebuah referrensi dalam pengembagan kendaraan dengan menggunakan bahan bakar alternatif LPG. 2. METODE Sebuah vaporizer LPG dipasang pada kendaraan sepeda motor untuk mereduksi tekanan dan mengubah LPG dalam fase gas. LPG yang digunakan adalah kemasan tabung 3 kg dengan regulator variabel. Di depan intake manifol dipasang sebuah mixer variabel yang berfungsi untuk mengatur campuran LPG denagan udara. Penyetelan lambda atau AFR dilakukan dengan menyetel kombinasi antara Idle Speed Adjusting Screw dan regulator LPG. Skema pemasangan converter kits disajikan dalam gambar 1. berikut. Gamabr 1. Skema Instalasi mesin dengan bahan bakar LPG Parameter pengujian dalam penelitian ini adalah emisi gas buang. Pengujian dilakukan dengan bantuan alat Engine Gas analyzer (EGA) merk Qrotech. Data dari EGA kemudian dicetak sesuai dengan variasi nilai lambda (λ) dari 1,09 sampai 1,59. Pengambilan data dilakukan setiap kali perubahan nilai tekanan kompresi (12,5 bar; 13 bar; 13,5 dan 14 bar). Gambar 2. Pengukuran Emisi Gas buang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1, tabel 2, tabel 3 dan tabel 4 berikut menunjukkan hasil pengukuran performa mesin/emisi gas buang dengan bahan bakar LPG pada setiap variasi tekanan kompresi. Pengambilan data dilakukan tiga kali untuk setiap tekanan kompresi. Data yang ditampilkan merupakan merupakan hasil pengukuran yang terbaik dari Tabel 1. Emisi gas buang pada 12,5 Bar 1 1.09 4.56 3.3 9.78 4624 2 1.158 5.21 4.2 8.1 1362 3 1.313 3.64 5.8 7.89 290 4 1.439 1.86 7.1 7.86 101 5 1.509 1.08 7.5 7.97 79 Tabel 2. Emisi gas buang pada 13 Bar 1 1.081 5.51 3.2 9.37 3475 2 1.153 4.65 3.1 9.02 2942 3 1.313 4.02 4.1 9.31 1604 4 1.431 3.72 4.3 9.53 751 5 1.507 2.42 5.4 9.29 731 2

Tabel 3. Emisi gas buang pada 13,5 Bar 1 1.099 5.71 4.4 6.54 320 2 1.157 4.99 4.9 6.42 0 3 1.311 2.7 6.7 6.72 0 4 1.439 0.97 7.8 6.93 0 5 1.503 0,2 8.2 7.01 0 Tabel 4. Emisi gas buang pada 14 Bar 1 1.09 5.28 3.1 8.69 2899 2 1.146 4.91 4.5 8.05 1751 3 1.317 3.99 4.6 8.36 677 4 1.43 1.36 7.5 7.15 0 5 1.509 0.49 7.9 7.28 0 3.1. Emisi CO Gambar 3 berikut adalah kurva emisi gas CO terhadap perubahan lambda, untuk Emisi gas CO semakin besar menberikan informasi bahwa proses pembakaran tidak sempurna dimana banyak gas karbon (C) dalam bahan bakar tidak mendapat cukup oksigen (O 2 ) dalam proses pembakaran. Gambar 4. Emisi CO 2 terhadap Lambda Dari gambar 4 tersebut memberikan lambda akan diiringi dengan kenaikan emisi CO 2, untuk Emisi CO 2 tertinggi dicapai untuk tekanan kompresi 13,5 Bar, hal ini menunjukan bahwa proses pembakaran terjadi lebih sempurna, karena sebagian besar atom karbon dalam LPG terbakar semua. Sedangkan emisi CO 2 terkecil pada tekanan kompresi 13 Bar. 3.3. Emisi O 2 Gambar 5 berikut adalah kurva emisi gas O 2 terhadap perubahan lambda, untuk Gambar 3. Emisi CO terhadap Lambda Dari gambar 3 tersebut memberikan lambda akan diiringi dengan penurunan emisi CO, untuk Terdapat sedikit perbedaan untuk tekanan kompresi 12,5 Bar, dimana titik puncak emisi CO berada pada nilai lambda sekitar 1,15 sedangkan untuk tekanan kompresi yang lain masih dibawah 1,1. 3.2. Emisi CO 2 Gambar 4 berikut adalah kurva emisi gas CO 2 terhadap perubahan lambda, untuk Gambar 5. Emisi O 2 terhadap Lambda Dari gambar 5 tersebut memberikan lambda akan diiringi dengan kenaikan emisi O 2, untuk tekanan kompresi 13 dan 13,5 Bar, sedangkan untuk tekanan kompresi 12 dan 14 Bar terjadi penurunan kadar O 2. 3

Emisi HC (ppm) The 6 th University Research Colloqium 2017 3.4. Emisi HC Gambar 6 berikut adalah kurva emisi gas HC terhadap perubahan lambda, untuk 5000 4000 3000 2000 1000 12,5 Bar 13 Bar 13,5 Bar 14 Bar 0 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Lambda Gambar 6. Emisi HC terhadap Lambda Dari gambar 6 tersebut memberikan lambda akan diiringi dengan penurunan emisi HC, untuk Nilai HC terendah dihasilkan pada tekanan kompresi 13,5 Bar, sedangkan tertinggi pada tekanan kompresi 13 Bar. Emisi HC semakin besar menunjukan dalam proses pembakaran terdapat sebagian bahan bakar tidak terjadi proses pembakaran. Dengan demikian untuk tekanan kompresi 13,5 Bar hanya sebagian kecil bahan bakar tidak terbakar. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini antara lain : a) Kadar emisi CO secara umum terendah dicapai pada tekanan kompresi 13,5 Bar dan tertinggi pada tekanan kompresi 13 Bar. b) Kadar emisi CO 2 tertinggi dicapai pada tekanan kompresi 13,5 Bar dan terendah pada tekanan kompresi 13 Bar. c) Kadar emisi HC terendah dicapai pada tekanan kompresi 13,5 Bar dan tertinggi pada tekanan kompresi 13 Bar. UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini terlaksana dengan baik karena banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : a) LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang dalam hal ini sebagai penyandang dana penelitian. b) Kepala Laboratorium Mesin Otomotif yang telah memberikan ijin tempat mengambil data penelitian. c) Teman-teman laboratorium Mesin Otomotif yang telah membantu dalam proses pengambilan data penelitian. REFERENSI 1. World LP Gas Association. 2012; 2. Pourkhesalian AM, Shamekhi AH, Salimi F. Alternative fuel and gasoline in an SI engine : A comparative study of performance and emissions characteristics. Fuel. 2010;89(5):1056 63. 3. Division ES. Propane Vehicles : Status, Challenges, and Opportunities. 4. Gumus M. Effects of volumetric ef fi ciency on the performance and emissions characteristics of a dual fueled ( gasoline and LPG ) spark ignition engine. Fuel Process Technol. 2011;92(10):1862 7. 5. Bayraktar H, Durgun O. Investigating the effects of LPG on spark ignition engine combustion and performance. 2005;46:2317 33. 6. Pradesh-india A, Pradesh-india A. Performance and Emission Characteristics of LPG-Fuelled Variable Compression Ratio SI Engine. 2008;32:7 12. 7. Pourkhesalian AM, Shamekhi AH, Salimi F. Alternative fuel and gasoline in an SI engine : A comparative study of performance and emissions characteristics. Fuel [Internet]. 2010;89(5):1056 63. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.fuel.2009.11.0 25 8. Ceviz MAÃ, Yu F. Cyclic variations on LPG and gasoline-fuelled lean burn SI engine. 2006;31:1950 60. 9. Yunianto B. PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN ( IGNITION TIMING ) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN. J Ilmu Pengetah dan Teknol Kelaut [Internet]. 2010;7:242 7. 4

Available from: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kap al/article/view/3771 10. Saraf RR, Thipse SS, Saxena PK. Comparative Emission Analysis of Gasoline / LPG Automotive Bifuel Engine. 2009;199 202. 5