REVITALISASI OBJEK WISATA PANTAI KUALO KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU. Mirna Yunita, Edwar

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

Oleh : Slamet Heri Winarno

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KAWASAN PATTAYA, THAILAND

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG DI KENAGARIAN LAWANG KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.


ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PENGUNJUNG OBYEK WISATA CURUGSEWU KABUPATEN KENDAL DITINJAU DARI ASPEK PELAYANAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara,misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya, pertunjukkan

STUDI POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TERNATE, MALUKU UTARA (STUDI DINAS PARIWISATA KOTA TERNATE) JURNAL.

2015 KEMENARIKAN SUNGAI MUSI SEBAGAI WISATA SUNGAI DI KOTA PALEMBANG

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1. TINJAUAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERAN THEME PARK PADA INDUSTRI PARIWISATA DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA BATU (Studi pada Museum Angkut dan Kusuma Agrowisata)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan Travel.

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB V PENUTUP. Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Melalui Konsep Sustainable. 2. Sarana dan fasilitas perlu ditingkatkan pengawasannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Perkembangan kepariwisataan Wediombo semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

Strategi Pengembangan Pariwisata (Wisata Pantai Balekambang) Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Malang

SKRIPSI ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN SIPISO-PISO OLEH HARBI D GIRSANG

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

cenderung akan mencari suasana baru yang lepas dari hiruk pikuk kegiatan sehari hari dengan suasana alam seperti pedesaan atau suasana alam asri yang

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. budaya karena dapat membantu melestarikan warisan budaya sebagai jati diri

Economics Development Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA GOA JEPANG DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE. Siti Nidia Isnin 1, T. Fazil 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SINERGITAS STAKEHOLDER DALAM PEMASARAN PARIWISATA DI KABUPATEN BANTUL

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata dan Potensi Obyek Wisata

Transkripsi:

Artikel ilmiah Pendidikan Geografi REVITALISASI OBJEK WISATA PANTAI KUALO KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU Mirna Yunita, Edwar Prodi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu e-mail : mirnayunita55@yahoo.com, edwar68@gamil.com Diterima 16 September 2017, Direvisi 17 November 2017, Disetujui Publikasi 30 Desember 2017 Abstract The background is not optimum management of coastal attractions qualo than other tourist attractions in the city of bengkulu so that the impact on the lack of interest tourists to visit opbjek this wisara and this impact also on the absence of PAD from this tourism activity. The purpose of this research is to formulate alternative development strategy in order to revitalize coastal beach attractions. The type of this research is descriptive qualitative conducted at the Department of Tourism and Culture of Bengkulu City, Muara Bangkahulu District, Society and tourists. Determination of informants conducted Purposive. Data collection is done through obervasi, interview, and documentation. Data management is done through SWOT analysis. The results can be formulated eight development strategies that must be done by the government. Keywords: Revitalization. Coastal Tourist Attraction Abstrak Dilatarbelakangi belum optimalnya pengelolaan objek wisata pantai kualo dibandingkan objek wisata pantai lain yang ada di kota bengkulu sehingga berdampak pada kurangnya minat wisatawan untuk mengunjungi opbjek wisara ini dan hal ini berdampak juga pada belum adanya PAD dari kegitan pariwisata ini. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan alternatif strategi pengembangan guna merevitalisasi objek wisata pantai kualo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Kecamatan Muara Bangkahulu, Masyarakat dan wisatawan. Penentuan informan dilakukan secara Purposive. Pengumpulan Data dilakukan melalui obervasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengelolahan data dilakukan melalui analisis SWOT. Hasil penelitian dapat dirumuskan delapan strategi pengembangan yang harus dilakukan pemerintah. Kata Kunci: Revitalisasi. Objek Wisata Pantai ISSN :2541-125X 76

A.Pendahuluan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) merupakan aktivitas pasar bebas negaranegara Asia dalam memasarkan produknya. Hal ini akan menjadi dilema jika produk yang dipasarkan tidak diminati masyarakat Asia. Maka untuk mengatasi itu Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang keindahan fisik, ragam budaya, suku dan peninggalan sejarah untuk kegiatan kepariwisataan. Kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orangorang asing keluar masuk kota, daerah atau negara (Herman V Schullard dalam Yoeti, 1996:114). Bengkulu memiliki potensi wisata yang beragam jika dikelola secara baik. Salah satunya pantai kualo, objek wisata pantai kualo merupakan objek wisata pantai yang ada di kota bengkulu. Objek wisata yang terletak diujung perbatasan antara kota bengkulu dengan kabupaten bengkulu tengah memiliki daya tarik tersendiri karena berada dekat dengan muara sungai bangkahulu, hamparan sawah, dan monumen peresmian jembatan kualo menambah keindahan pantai, namun keunggulan ini tidak serta merta menarik minat wisatawan untuk datang mengunjungi objek wisata ini, hal ini disebabkan oleh kurang lengkapnya sarana prasana pendukung kegiatan kepariwisataan dan tida terawatnya fasilitas yang sudah ada. Maka berdasarkan uraian diatas, menarik penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Revitalisasi Objek Wisata Pantai Kualo Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. B. Tinjauan Pustaka Departemen Permukiman dan Dirjen Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan (dalam Andini, 2011:22) Revitalisasi adalah rangkain upaya untuk menghidupkan kembali kawasan yang cndrung mati, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi dan atau mengendalikan kawasan cendrung kacau atau semeraut. Pemanfaatan kembali/ revitalisasi bangunan kuno atau kawasan bersejarah dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian kota dan menunjukkan pariwisata kota. Masing-masing daerah memiliki kondisi dan permaslahan yang berbeda-beda, yang bertujuan untuk mencapai tingkat sukses revitalisasi (Wijayanti dalam Andini, 2011:27). Kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang- 77

orang asing keluar masuk kota, daerah atau negara (Herman V Schullard dalam Yoeti dalam Yunit, 2015:193). Menurut Soemarwoto (dalam Siswantoro, 2012:21) pariwisata bertujuan untuk mendapatkan rekreasi. Rekreasi berarti re-kreasi secara harfiah diciptakan kembali. Melalui rekreasi, orang ingin diciptakan kembali atau memulihkan kekuatan dirinya baik fisik maupun spritual. Tujuan berekreasi umumnya untuk bermain-main, berolah raga, belajar, beristirahat atau kombinasinya. Oleh karena itu, maka wisatawan akan berharap untuk mendapatkan tujuannya ketika berekreasi. Pendit (Reza, 2009:10) unsur -unsur dalam pariwisata terdiri dari: a. Politik pemerintahan, merupakan sikap pemerintah terhadap kepariwisataan yang ada. Politik pemerintah terhadap wisatawan yang datang ke daerah wisata dan tak langsung yaitu kondisi kestabilan politik, ekonomi dan keamanan daerah bersangkutan; b. Tersedianya tempat, beberlanja yang dibutuhkan wisatawan juga barang-barang khas tempat wisata; c. Promosi, adalah propaganda kepariwisataan dengan didasarkan atas rencana secara teratur dan kontinu ke dalam negeri maupun ke luar negeri; d. Harga, yaitu harga barang, sarana dan prasarana yang murah; e. Pengangkutan, meliputi: keadaan jalan, alat angkut dan kelancaran transportasi di tempat wisata; f. Akomodasi, merupakan rumah sementara bagi wisatawan. g. Atraksi adalah pertunjukkan yang mempunyai nilai manfaat untuk dilihat atau diperhatikan termasuk objek wisata itu sendiiri; h. Jarak dan waktu, berkaitan dengan lamanya waktu yang harus dikorbankan wisatawan untuk mencapai tempat wisata; i. Sifat ramah tamah, wisatawan sangat menyenangi keramahan dari penduduk yang ada di tempat wisatawan. UU No. 10 Tahun 2009 (dalam Andini, 2011:32), Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang diggunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian akan dilakukan di objek wisata Pantai Kualo Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Informan dalam penelitian ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu, masyarakat sekitar objek wisata, dan pengunjung objek wisata. 78

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Analisis SWOT metode yang dipergunakan untuk menyusun alternatif strategi pengembangan objek wisata Pantai Kualo Kota Bengkulu. D. Hasil Dan Pembahasan Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari objek wisata Taman Wisata Alam Bukit Serelo yaitu dari segi kekuatan (S): (1) keunikan dan keindahan objek wisata; (2) adanya muara sungai dan hamparan sawah yang menjadi pemandangan yang indah didekat objek wisata; (3) adanya monumen yang dijadikan tempat berkumpul muda mudi dan tempat menyelenggarakn berbagai macam kegiatan baik dari pemerintah maupun dari sebuah produk; (4) terletak di tengah kota Bengkulu; (5) mudah dijangkau. Kelemahan (W): (1) terbatasnya anggaran yang disediakan untuk perbaikan objek wisata; (2) masih kurangnya SDM di lingkungan Dinas Pariwisata yang berlatar belakang pendidikan kepariwisataan; (3) Belum dibangunnya sarana prasarana pokok dan pelengkap kegiatan kepariwisataan; (4) Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana prasarana yang sudah ada di kawasan objek wisata; (5) Kegiatan promosi yang belum terarah; (6) Sarana prasarana aksesibilitas yang belum memadai. Peluang (P): Peluang (P): (1) Ketertarikan pihak swasta untuk ikut andil dalam pengembangan objek wisata; (2) Meningkatnya pariwisata di tahun yang akan datang. Dan dari segi ancaman (T): (1) sering terjadinya penjambretan dan pemerasan disekitar objek wisata kepada pengunjung; (2) Kurangnya kesadaran masyarakat kawasan objek wisata; dan (3) Adanya objek wisata yang sama di daerah tersebut. Berdasarkan hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) maka dapat dirumuskan delapan alternatif strategi pengembangan Objek Wisata Pantai Kualo Kota Bengkulu. berikut strategi untuk pengembangan objek wisata: 1) Memadukan objek wisata Pantai Kualo dengan objek wisata menjadi paket atraksi wisata yang menarik; 2) Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam rangka memperkenalkan objek wisata pada khalayak ramai; 3) Meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Dinas Pariwisata; 4) Melengkapi sarana prasarana pendukung kegiatan kepariwisataan; 5) Meningkatkan pemeliharaan dan pengawasan objek wisata; 6) Melakukan pemberdayaan kepada masyarakat mengenai sadar wisata; dan 79

7) Menerapkan dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder. 8) Meningkatkan pengamanan disekitar objek wisata dengan membangun pos polisi. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan, bahwasannya untuk merevitalisasi objek wisata pantai kuolo dibutuhkan penyusunan strategi agar terwujudnya objek wisata yang menarik dikunjungi wisatawan, berikut delapan strategi untuk merevitalisasi objek wisata pantai kualo: 1) Memadukan objek wisata Pantai Kualo dengan objek wisata menjadi paket atraksi wisata yang menarik; 2) Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam rangka memperkenalkan objek wisata pada khalayak ramai; 3) Meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Dinas Pariwisata; 4) Melengkapi sarana prasarana pendukung kegiatan kepariwisataan; 5) Meningkatkan pemeliharaan dan pengawasan objek wisata; 6) Melakukan pemberdayaan kepada masyarakat mengenai sadar wisata; dan 7) Menerapkan dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder. 8) Meningkatkan pengamanan disekitar objek wisata dengan membangun pos polisi. 2. Saran Dari penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis mencoba menyarankan hal hal sebagai berikut : 1) Bagi masyarakat yang tinggal disekitar objek wisata untuk ikut berperan dalam menjaga keamanan lokasi objek wisata; 2) Untuk pemerintah kota bengkulu agar memperhatikan semua potensi objek wisata yang ada di Kota Bengkulu. Daftar Pustaka Andini. Dita. 2011. Revitalisasi Obyek Wisata Taman Balekembang Kota Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yunita, M. and Edwar, E., 2016. Persepsi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Sekitar Limbah Pabrik Tahu Sumber Mulya Di Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 1(1), pp.46-57. Surakarta.fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Reza, Mohamad. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Pantai Lombang Di Kabupaten Sumenep. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Fakultas 80

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Siswantoro, H. 2012. Kajian Daya Dukung Lingkungan Wisata Alam Taman Wisata Alam Grojogan Sewu Kabupaten Karanganyar. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponogoro Semarang. Yunita. Mirna. 2015. Strategi pengembangan pariwisata kabupaten lahat sumatera selatan (Study Objek Wisata TWA Bukit Serelo Kecamatan Merapi Selatan). Jurnal Geografi, 4(2): 193-199. Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa : Bandung. 81